Jumat, 31 Januari 2020

17 KEUTAMAAN PUASA DAUD BAGI WANITA YANG ISTIMEWA

Edisi Jum'at,  31 Januari 2020 M / 6 Jumadil Akhir 1441 H

Ibadah puasa adalah salah satu dari ajaran islam. Bukan hanya berdampak bagi kesehatan, tapi puasa juga bisa dilihat dari banyak aspek lainya seperti spiritualitas, sosial, dan kebutuhan diri sendiri. Untuk itu, puasa sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh muslim, khusunya wanita.

Wanita memiliki karakteristik yang khas dan secara fitrah memiliki dominasi perasaan yang lebih dibanding dengan laki-laki. Konsumtif, peka terhadap orang lain, cenderung perasa, lembut, adalah karakter khas wanita yang tidak dominan ada pada laki-laki. Untuk itu, puasa adalah melatih wanita untuk menahan diri dan bersabar. Walaupun puasa bukan hanya ditunjukkan untuk wanita, akan tetapi wanita dapat memahami bahwa puasa dapat melatih dirinya dan menjadikan dirinya sebagai muslimah yang baik.

Ada banyak jenis puasa yang bisa dilakukan oleh muslim dan muslimah. Diantaranya seperti
Puasa Daud.

Untuk itu, berikut adalah keutamaan keutamaan puasa daud bagi wanita yang bisa didapatkan jika melaksanakannya. Keutamaan ini dilihat dari berbagai aspek diantaranya adalah aspek spiritual, kesehatan, sosial, dan aspek pribadi lainnya.

A. Dari Aspek Spiritual

Aspek spiritual dilihat dari bagaimana keutamaan puasa daud dapat meningkatkan keimanan, ketaqwaan, dan kedekatan diri kita kepada Allah SWT. Dalam setiap ibadah pastinya ada keutamaan terhadap aspek spiritual, mengingat bahwa setiap ibadah adalah perintah dari Allah SWT. Untuk itu, berikut adalah keutamaan dari pasa daud jika dilihat dari aspek spiritual.

1. Mendekatkan Diri Kepada Allah 

Dengan berpuasa kita akan banyak mendekatkan diri kepada Allah. Puasa daud yang dilaksanakan selang-seling satu hari tentunya mendorong ummat islam yang menjalankannya termotivasi untuk melaksanakan ibadah lainnya dengan benar kepada Allah SWT. Puasa memang bukan hanya menahan lapar, tetapi mendorong manusia lainnya untuk banyak beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

2. Merasakan Nikmat dan Rahmat Allah Mengenai Hidup 

Dengan berpuasa kita dapat merasakan nikmat dan rakhmat Allah mengenai hidup, karena berpuasa membuat kita mengenal rasa lapar dan mengenal nikmatnya berbuka. Kita bisa membayangkan bahwa jika manusia diberikan perintah untuk makan sepanjang hari, tentunya manusia akan kesulitan dan tersiksa. Dan Allah tidak memerintahkan hal tersebut kepada manusia.Termasuk dengan puasa daud kita bisa merasakan nikmatnya puasa, nikmatnya berbuka dan terus terpola dengan gaya hidup yang sehat.

3. Mendapatkan Pahala dari Allah SWT 

“Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan) nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya.” (QS Al Muzammil : 20)

Ayat diatas menunjukkan bahwa dengan melakukan kebaikan apapun sejatinya Allah akan memberikan nikmat yang banyak kepada kita baik di dunia ataupun pahala untuk balasan di akhirat. Tentu saja puasa daud adalah salah satu ibadah atau kebaikan yang bisa kita lakukan, dan akan bernilai pahala jika Allah SWT ridho.

4. Menjadikan Diri Mengingat Kebesaran Allah SWT 

Dengan berpuasa daud, kita juga bisa terus mengingat kebesaran Allah, karena dengan berpuasa kita akan banyak berdzikir dan beribadah. Asalkan, puasa yang dijalankan adalah puasa yang sebenar-benarnya puasa dan benar-benar berniat untuk beribadah. Untuk itu, menjalankan puasa akan semakin membuat kita mengerti kebesaran-Nya lewat perintah puasa yang diturunkan.

5. Mencontoh Sunnah Rasulullah SAW 

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (balasan kebaikan pada) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (QS Al Ahzab : 21)

Melaksanakan puasa daud juga menunjukkan bahwa kita adalah umat Rasulullah SAW dan bisa menjalankannya membuktikan bahwa kita adalah ummatnya. Dengan begitu kita telah mendapatkan pahala dari Sunnah yang Rasulullah teladankan kepada ummatnya.

B. Dari Aspek Kesehatan

Puasa Daud ternyata tidak hanya memberikan efek hanya kepada aspek spiritual saja. Puasa juga memberikan efek terhadap aspek kesehatan. Tubuh kita sejatinya jika dilakukan puasa, maka akan memberikan efek yang luar biasa. Hal ini sekali lagi membutktikan bahwa ajaran islam tidak hanya berdampak pada satu aspek melainkan aspek lainnya.

Puasa Daud dari ajaran Islam yang rahmatan lil alamin tentunya bisa kita lakukan. Walaupun belum bisa rutin atau setiap hari melaksanakannya, tentu puasa daud bisa kita mulai sedikit-sedikit dan mencoba sekali-sekali. Tidak ada yang salah jika memang masih proses belajar. Tentu semuanya memiliki proses.

Untuk itu, berikut adalah keutamaan dari puasa daud, jika dilihat dari aspek kesehatan:

6. Melakukan Detoksifikasi Tubuh 

Karena dengan berpuasa kita bisa mengkontrol makanan yang masuk dan racun-racun dalam tubuh akan keluar karena tubuh berhenti bekerja mengolah makanan.

7. Menjaga Stamina Tubuh 

Karena puasa membakar energi dan berbagai cadangan makanan kita. Dengan begitu tubuh akan semakin fit dan stamina terjaga karena metabolisme tubuh semakin membaik.

8. Menjaga Diri dari Makan-Makanan yang Haram akan dilakukan ketika berpuasa. 

Akan menjadi sia-sia melakukan puasa jika kita tetap makan-makanan yang haram. Sedangkan makan makanan yang haram akan membuat pahala hilang dari ibadah yang kita jalankan.

9. Membuat Pola Makan dan konsumsi sehat 

Akan terjadi karena kita benar-benar mengkonsumsi makanan yang tidak terlalu banyak dan sehat. Tapi dengan berpuasa maka kita akan memilih makanan yang baik.

10. Membatasi Diri Untuk Banyak Konsumsi 

Pembatasan konsumsi juga menjadi sebuah keutamaan dari puasa daud. Hal ini karena kita akan membatasi konsumsi, tidak banyak makan, ngemil, atau sekedar memenuhi hasrat makanan saja.
Untuk itulah puasa daud bisa kita lakukan jika hendak memiliki hidup sehat sekaligus mendapatkan pahala atas ibadah yang kita lakukan. Selain itu kita juga bisa mempelajari hal-hal berikut agar mendapatkan kesehatan dalam hidup kita, sesuai dengan islam.

C. Dari Aspek Sosial 

Dari aspek sosial, puasa juga memiliki keutamaan. Keutamaan tersebut tentu dapat kita peroleh jika kita benar-benar ikhlas beribadah kepada Allah SWT dan melaksanakan puasa sesuai dengan yang di syariatkan.

11. Empati Pada yang Kelaparan atau Tidak Mampu 

Dengan beribadah puasa, khususnya puasa daud kita bisa berempati kepada mereka yang sering kelaparan dan tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk itu, rasa empati ini bisa kita dapatkan ketika 1 hari kita puasa dan besoknya tidak puasa. Begitupun selanjutnya, kita akan merasakan betul bagaimana seseorang bisa hidup dan makan dalam kesehariannya.

Dari sini kita akan paham bahwa kita bersyukur dapat makan dan minum dengan cukup, tidak seperti orang-orang yang dalam kesulitan.

12. Menghindarkan Diri dari Sikap Berlebih-Lebihan dalam Konsumsi 

Dengan puasa daud, kita juga bisa menghindarkan diri dari sikap berlebih-lebihan dalam konsumsi. Orang yang berpuasa akan menahan dirinya dari sikap konsumtif sehingga uang yang dimiliki tidak hambur dan lebih banyak diorientasikan kepada amal shaleh dan sesuatu yang lebih bermanfaat.

13. Bersikap Zuhud 

Zuhud artinya hidup sederhana dan tidak berlebih-lebihan. Untuk itu, puasa juga bisa mengajarkan kita untuk hidup zuhud, sederhana, tidak berlebihan apalagi banyak menghambur-hamburkan uang untuk sesuatu yang tidak berfaedah.

D. Dari Aspek Pribadi Lainnya 

Sungguh, ajaran islam sangat bermanfaat dan memberikan dampak yang besar bagi diri kita sendiri dan ummat islam lainnya. Tidak hanya aspek spiritual, kesehatan, dan sosial tapi puasa daud juga memiliki dampak lainnya. 
Dari aspek lainnya, puasa daud juga memiliki keutamaan. Keutamaan tersebut diantaranya adalah:

14. Mengatur Keuangan 

Dengan berpuasa kita bisa lebih menghemat pengeluaran dan tidak menghambur-hamburkan keuangan.

15. Membentuk Sikap Sabar 

Karena dengan puasa kita harus bersabar untuk tidak emosional, tidak mudah mengeluh, dan sabar dalam menahan haus dan dahaga

16. Menjauhi Sikap Sombong 

Karena dengan berpuasa daud kita bisa memahami bahwa sejatinya kita hanyalah hamba Allah yang bergantung kepadaNya, dan tidak ada lagi istilah kita menyombongkan diri. Karena tidak ada yang bisa dibanggakan kecuali kelak kita di Akhirat, selamat dari siksaan api neraka.

17. Menjaga Perkataan 

Karena dengan berpuasa justru harus banyak berdzikir, berkata yang baik, bermanfaat. Akan sia-sia puasa daud yang dijalani jika pertkataan adalah perkataan yang buruk.

Untuk itu, berpuasa daudlah, karena banyak keutamaan dan manfaat yang kita peroleh. 

Sebagaimana Allah sampaikan, “Katakanlah: ‘Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhan­mu.’ Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabar yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS Az Zumar : 10)

Demikian penjelasan tentang keutamaan puasa daud bagi wanita yang mengamalkannya agar menghasilkan pahala. 

Semoga bermanfaat....

Kamis, 30 Januari 2020

17 CARA SUKSES BERDAGANG ALA RASULULLAH AGAR OMSET MELIMPAH HASILKAN UNTUNG YANG BERKAH

Edisi Kamis,  30 Januari 2020 M / 5 Jumadil Akhir 1441 H

Pada kesempatan tausiah kali ini kita akan membahas cara berdagang ala Rasulullah SAW yang terbukti paling sukses meningkatkan omset penjualan menguntungkan yang merupakan rahasia meraih untung melimpah dan berkah dalam menjalankan usaha dagang menurut agama Islam.

Bagi kita yang beragama Islam sangat di anjurkan agar mengikuti cara-cara dan strategi berdagang ala Rasulullah,karena sesuai dengan hukum sunnatullah dan syariat Islam yang merupakan aturan tata cara yang baik dan benar dalam menjalankan usaha dagang dari awal merintis dengan modal kecil sampai berkembang dengan cepat menjadi sebuah usaha perdagangan yg besar.

Inilah sejumlah manfaat mengikuti cara berdagang yang Sukses ala rasulullah menurut pengakuan sejumlah pedagang yang beragama Islam yang telah berhasil mempraktikannya:

Sekecil bagaimana pun usaha yang di jalankan bisa menguntungkan dengan cepat
Dapat Meningkatkan omset penjualan usaha secara cepat dengan keuntungan yang halal dan berkah
Meningkatkan daya saing dalam berwirausaha dagang
Dapat menarik lebih Banyak pembeli Dan pelanggan serta mempertahankan pelanggan,sehingga usaha dagang selalu ramai dengan pembeli yang datang bagaikan tak pernah putus-putusnya.
Mendatangkan keberkahan re zeki dalam usaha dagang
Meningkatkan minat Dan kepercayaan Banyak orang untuk menjadi mitra atau partner usaha

Perlu kita ketahui bersama bahwa berdagang adalah sebuah usaha yang berhubungan dengan pemasaran atau penjualan barang dan konsumen.

Oleh karena itu,sebagai pedagang,anda perlu mengetahui konsep tata cara berdagang yang baik Dan benar ala Rasulullah agar barang dagangan anda cepat laku Dan menghasilkan keuntungan melimpah yg berkah.

Kisah sukses Rasulullah dalam berdagang telah di tulis di banyak buku dan kitab hadist.Sehingga banyak dari kalangan wirausaha dan pedagang muslim meniru cara Rasulullah dalam menjalankan usaha dagang dan menjual barang.

Banyak orang yang menilai cara berdagang ala Rasulullah adalah merupakan konsep manajemen berbisnis yang sangat sempurna dan jauh dari unsur riba yang di haramkan oleh agama Islam.

Selain itu,cara berdagang ala Nabi Muhamad SAW adalah sebuah konsep berbisnis yang ilmiah dan masuk akal yang terbukti keberhasilannya.

Inilah 17 cara berdagang ala Rasulullah yg terbukti sukses meningkatkan omset penjualan dengan keuntungan melimpah dan berkah

1.Menjalankan usaha dagang dengan niat yang ikhlas untuk mengharap ridho Allah SWT. 

Apakah anda sudah yakin bahwa usaha dagang anda tidak menjual barang yg di haramkan oleh agama islam?

Jika barang dagangan anda berupa barang yg di halalkan oleh agama islam,maka anda bisa berniat menjalankan usaha dagang anda dengan hati yg ikhlas untuk mengharap ridho Allah SWT.

Dengan kata lain,anda harus berniat menjalankan usaha dagang untuk tujuan beribadah dan hanya mengharap ridho Allah semata-mata.

Cara berdagang seperti ini telah di lakukan oleh Rasulullah selama beliau aktif berdagang.

Manfaat lain mengikuti cara berdagang ala Rasulullah seperti ini adalah agar usaha dagang yang kita jalankan akan mendapatkan pahala yang berlipat serta akan selalu di limpahkan keberkahan rezeki di dalamnya.

Karena kita berniat menjalankan usaha dagang untuk mengharapkan ridho Allah,maka setiap waktu yang kita lalui didalam menjalankan perniagaan akan selalu terisi dengan pahala.

Jadi,bisa di katakan di sini bahwa kita mendapatkan dua keuntungan sekaligus,yaitu berupa keuntungan penjualan yg bisa langsung kita nikmati di dunia dan keuntungan berupa pahala yang akan kita dapatkan di akhirat kelak.

2.Amanah 

Salah satu rahasia berdagang yang sukses ala Nabi Muhamad adalah bersikap dan bersifat amanah.Sehingga banyak orang yang menjadi pelanggan dan mempercayai beliau sebagai mitra yang baik dan saling menguntungkan dalam kerjasama menjalankan usaha.

Amanah berarti menjaga dan melakukan dengan baik sesuatu yang di titipkan atau di sampaikan oleh seseorang kepada kita,sehingga orang lain akan terus mempercayai kita untuk menjaga dan menyampaikan sebuah amanah.

Begitu juga di dalam menjalankan usaha dagang,seorang muslim perlu memelihara sikap dan sifat amanah,agar usaha dagang bisa cepat maju dan sukses.

Apabila kita memelihara sifat dan perilaku yang amanah di dalam menjalankan usaha perdagangan,maka akan berimbas terhadap peningkatan kepercayaan konsumen dan pelanggan kepada usaha kita.

Bahkan akan menarik minat banyak orang untuk bekerjasama menjadi mitra dagang kita.

Sejak berusia 12 tahun, nabi Muhamad telah berdagang mengikuti paman beliau Abu Thalib.Dan di dalam berdagang sejak berusia kanak' sampai dewasa,nabi Muhamad selalu memelihara sifat dan perilaku yang amanah,sehingga menarik minat Siti Khadijah yang merupakan saudagar wanita terkaya pada waktu itu untuk menjadikan nabi Muhamad sebagai mitra kepercayaan dalam bekerja sama menjalankan usaha perdagangan.

Hanya dalam waktu singkat setelah terjalinnya kerja sama dalam usaha dagang,akhirnya Nabi Muhamad dan Siti Khadijah menikah.

Selain Siti Khadijah,banyak juga pedagang lain yang ikut menjadi investor dan mitra dagang Nabi Muhamad.

3.Jujur dalam berdagang 

Bersikap jujur dalam berdagang adalah salah satu cara dan rahasia berdagang yang baik dan sukses yang telah di contohkan oleh baginda Rasulullah SAW.

Bahkan dalam ajaran Islam,kejujuran dalam berdagang sangat di tekankan bagi setiap muslim yang melakukan jual-beli.

Kejujuran nabi Muhamad dalam berdagang yang di dukung dengan sifat dan perilaku yg amanah tertanam di tengah masyarakat pada waktu itu,sehingga beliau mendapatkan gelar Al-amin atau orang jujur dan dapat di percaya.

Jadi,bisa di katakan bahwah kebiasaan jujur dan amanah yang ada pada diri nabi Muhamad adalah sebuah personal branding yg sangat kuat tertancap di benak para konsumen dan pelanggan usaha dagang yang beliau jalankan pada masa itu.

Sehingga dengan "Personal branding" tersebut maka secara otomatis dapat meningkatkan dan Mempertahankan rasa percaya banyak orang untuk menjadi pelanggan dan mitra dagang Nabi Muhamad.

Berkat kebiasaan jujur dan amanah tersbut juga maka hanya dalam waktu singkat nabi Muhamad telah di percaya untuk menjadi pemimpin kaffilah dagang dari kota mekkah.

Contoh-contoh cara berdagang yang jujur ala Rasulullah adalah sebagai berikut;
Tidak curang dalam ukuran barang,atau tidak mengurangi timbangan suatu barang yang di beli oleh konsumen.Misalnya,anda menjual gula atau beras,kemudian ada orang akan membeli 1 kg gula pasir dan 5 kg beras.Nah, sebagai pedagang yang jujur,anda tentu akan mengukur gula pasir dan beras sesuai ukuran yang di minta oleh pembeli.
Menjelaskan kepada calon pembeli tentang kualitas barang yang sebenarnya.Dalam hal ini,apabila barangnya memang berkualitas bagus,maka beritahukan kepada konsumen bahwa kualitas barang yang anda jual itu bagus.Dan jika memang barang yang anda jual kualitanya rendah,maka katakan juga kepada pembeli bahwa barang trsebut kualitas nya rendah,dan harganya pun lebih rendah daripada barang yang memiliki kualitas bagus.

4.Tidak menjelek-jelekan barang dagangan milik orang lain atau pesaing 

Di dalam berdagang,Rasulullah tidak pernah menjelekan usaha atau barang dagangan milik orang lain atau pesaingnya,beliau hanya fokus mengurus usaha dagang sendiri dan memperhatikan kualitas nya.

Agama Islam melarang bagi umatnya bersaing dengan cara kotor untuk melariskan barang dagangan dengan cara seperti menjelekan barang dagangan pesaing.

Bahkan menurut agama Islam,persaingan di dalam bisnis atau usaha dagang adalah merupakan rahmat.Karena dengan adanya pesaing di dalam usaha,maka kita akan semakin termotivasi memperbaiki manajemen usaha agar mampu memberikan produk dan layanan dengan kualitas terbaik yang memuaskan bagi para konsumen atau pelanggan.

5.Selalu memperhatikan dan menjaga kepuasan para pembeli dan pelanggan 

Menjaga kepuasan pelanggan juga merupakan salah satu poin penting dan utama yg harus ada di dalam manajemen bisnis setiap pengusaha dan pedagang muslim.

Karena kepuasan pelanggan merupakan tolak ukur untuk mengetahui kualitas produk dan layanan yang kita tawarkan di dalam menjalankan usaha perdagangan.

Di dalam ilmu kewirausahaan sukses modern,hal ini di tempatkan dalam daftar teratas sebagai cara berwirausaha dagang yang paling penting di lakukan untuk menunjang perkembangan dan kemajuan usaha dengan cepat.

Bagaimana kita bisa mengetahui ukuran kepuasan para pembeli dan pelanggan di dalam bisnis atau usaha dagang yang kita jalankan?

Untuk mengetahuinya cukup dengan melihat dan mencatat seberapa sering mereka datang berbelanja lagi untuk membeli barang yang mereka butuhkan dengan kita.

Contoh cara menjaga kepuasan pelanggan dalam berdagang ala nabi Muhamad SAW;

a.Memberikan layanan terbaik kepada setiap pelanggan. Atau melayani konsumen dengan senang hati dan ikhlas.
b. Membuat pembeli dan pelanggan merasa aman dan nyaman di saat belanja
c. Menjaga kualitas produk,atau menjual produk yang memiliki kualitas yang baik
d. Menyediakan produk/barang yang di sukai oleh pelanggan
e. Menjual produk yang bermanfaat untuk pelanggan
f. Menjual dengan harga yang pantas dan wajar
g. Memberikan garansi kepuasan atau garansi uang kembali jika barang tidak memuaskan.

6.Tidak menimbun barang dagangan. 

Banyak pedagang yang menimbun barang dagangan walaupun disaat orang sangat membutuhkan.

Sebagaimana contohnya yang sering terjadi pada saat ini,di mana banyak pedagang gas elpiji yang secara sengaja menyembunyikan tabung gas untuk tujuan agar dapat menjual dengan harga yg lebih tinggi kepada konsumen yang sangat membutuhkan gas.

Kelangkaan gas elpiji di pasaran sering terjadi karena ulahnya banyak pedagang nakal yang secara sengaja menimbun stok di gudang mereka.

Salah satu rahasia sukses cara dagang ala Rasulullah adalah tidak menimbun barang dagangan jika orang mau membeli karena butuh.

Dan menurut agama Islam,menimbun barang dagangan adalah merupakan perbuatan yang sangat tercela yang bisa mengikis keberkahan rezeki di dalam menjalankan usaha perdagangan.

Allah SWT sangat membeci perbuatan melakukan penimbunan barang dagangan disaat orang membutuhkannya.

Kita boleh menimbun barang tetapi dengan syarat di mana kondisi usaha dagang kita terancam akan rugi yang di sebabkan karena para pesaing kita melakukan penurunan harga secara tajam sampai di bawah harga normal yang bisa membuat penjualan barang yang kita lakukan akan seringrugi.

Di jaman Nabi Muhamad menjadi pedagang pun banyak pedagang nakal yang merupakan saingan bisnis beliau.Di mana pada waktu itu para pesaing beliau dalam berdagang mau menghacurkan usaha beliau dengan cara sengaja menurunkan harga penjualan secara tajam sampai di bawah harga normal di pasaran.

Strategi dagang Rasulullah ketika menghadapi para pesaing nakal di pasar

Dalam menghadapi para pesaing yang nakal itu,Rasulullah memilih mengambil tindakan dengan cara menyimpan barang dagangan untuk sementara waktu.

Setelah semua pesaing nakal itu kehabisan stok barang dagangan sampai mengalami kerugian,maka Rasulullah pun segera mengeluarkan barang dagangannya,dan menjualnya kembali dengan harga normal,sehingga harga pasaran menjadi normal kembali,dan usaha dagang beliau pun menghasilkan keuntungan besar dengan cepat karena tidak ada lagi para pesaing yg menjual barang dagangan yang sama di pasar.

7.Menjalin dan menjaga tali silaturahim 

Salah satu rahasia sukses nabi muhamad dalam menjalankan usaha dagang adalah karena kebiasaan sifat beliau yang suka menjalin dan menjaga tali silaturahim,meskipun dgn orang yang membeci beliau.

Di dalam al-qur'an dan hadist sangat banyak Penjelasan tentang Keutamaan silaturahim.

Adapun salah satu keutamaan silaturahim yaitu meluaskan atau melapangkan rezeki di saat yang sempit atau pun lapang.

8.Mengelompokan jenis barang dagangan berdasarkan kualitasnya 

Salah satu manajemen usaha dagang Rasulullah yang sangat mengagumkan adalah mengelompokan jenis barang dagangan brdasarkan kualitasnya.

Manfaat cara berdagang ala Rasulullah ini adalah agar kita bisa lebih mudah menentukan harga penjualan dengan tepat,di mana harga penjualan yang Kita tetapkan tidak membuat pelanggan menjadi merasa keberatan.Dengan kata lain,harga penjualan yg kita tentukan akan di terima oleh para pelanggan karena sesuai dengan kualitas barang yang mereka terima.Sehingga dengan cara berdagang ini semua pelanggan selalu merasa puas dan nyaman membeli dengan kita.

Inilah jurus berdagang yang cukup sederhana ala Rasulullah yg bisa kita tiru untuk meraih keuntungan melimpah dengan cepat tanpa ada unsur riba di dalamnya.Karena tidak ada unsur riba,maka rezeki yang kita peroleh pun akan menjadi berkah.

9.Ramah dan murah senyum 

Salah cara berdagang yang baik dan terbukti ampuh untuk membuat usaha dagang menjadi ramai dengan pelanggan adalah dengan bersikap ramah dan murah senyum terhadap siapa saja,terutama dengan mereka yang sudah menjadi pelanggan di usaha kita.

Cara berdagang yang satu ini telah di contohkan oleh nabi Muhamad SAW di saat beliau masih aktif berdagang,sehingga usaha dagang yang beliau jalankan selalu ramai dengan pembeli.

Di dalam ilmu manajemen kewirausahawan sukses cara berdagang yang satu ini merupakan salah satu kunci rahasia sukses untuk meningkatkan omset penjualan.

Perusahaan-perusahaan besar yang sukses yang bergerak di bidang pemasaran atau perdagangan telah mengajarkan kepada para karyawan mereka untuk selalu bersikap ramah dan murah senyum kepada para calon pembeli dan juga para pelanggan.

Rahasia kehebatan cara berdagang dengan ramah dan murah senyum:

Membuat calon pembeli merasa nyaman dan senang,sehingga menjadi tertarik untuk membeli dengan kita
Membuat pembeli menjadi pelanggan karena merasa nyaman dan senang di saat berbelanja
Membuat cahaya aura tubuh yang positif menjadi terpancar keluar,sehingga orang yang melihat kita akan merasa nyaman dan kagum

10.Menjual barang berkualitas bagus 

Salah satu cara berdagang ala Rasulullah yang wajib kita contohi adalah menjual barang yang berkualitas bagus.

Dalam hal ini,rata-rata barang dagangan yang di jual oleh Rasulullah adalah merupakan barang yang berkualitas bagus,dan terbaik,sehingga orang yang membeli selalu merasa puas.

Rahasianya disini yaitu karena hampir semua orang menginginkan barang yang berkualitas bagus dan memuaskan.Oleh sebab itu tentu barang yang berkualitas bagus akan selalu menjadi pilihan pertama yang akan di beli oleh orang yang membutuhkannya,apalagi barang yang berkualitas tersebut bisa di beli dengan harga yang murah dan wajar.

11.Mengambil keuntungan sewajarnya 

Salah satu cara sukses berdagang ala Rasulullah yaitu hanya mengambil keuntungan sewajarnya.Dalam hal ini Rasulullah menjual barang dagangan dengan harga yang wajar atau tidak memberatkan para pelanggan,malahan pelanggan merasa di untungkan di banding mereka membeli dengan pedagang lain.

Mengambil keuntungan sewajarnya didalam berdagang sangat baik di terapkan untuk meningkatkan omset penjualan di tengah persaingan bisnis yang ketat,mengingat pada umumnya orang ketika sebelum mau memutuskan untuk membeli sesuatu kebutuhan yang mereka sukai ternyata selalu membanding-bandingkan harga dengan harga di tempat lain.

Membanding-bandingkan harga sebelum membeli adalah suatu kebiasaan yang sering di lakukan oleh hampir semua orang.Apalagi barang yang mau di beli adalah merupakan yang umum di jual di pasaran dan mudah ditemukan di berbagai tempat penjualan.

Pada kebanyakan kasus yang terjadi di dalam dunia pemasaran yang bersaing menawarkan produk atau jasa yang sama Terbukti selalu di menangkan oleh mereka yang menawarkan harga yang lebih murah.

Menurut agama islam bahwa mengambil keuntungan sewajarnya di dalam berdagang adalah merupakan cara berdagang yang baik di lakukan untuk meraih keberkahan rezeki.

Keberkahan rejeki yang di maksud disini adalah berupa rezeki yang lancar dan bermanfaat untuk kehidupan di dunia dan akhirat.

Jadi,kelancaran usaha perniagaan yang terus menerus menghasilkan keuntungan memang terbukti karena di sebabkan harga penjualan yang tidak memberatkan para pembelinya.Dan ini juga merupakan bukti bahwa tata cara berdagang menurut islam yang di contohkan oleh nabi merupakan sebuah kebenaran yang ilmiah dan masuk akal.

12.Membayar upah atau gaji karyawan/pembantu tepat pada waktunya 

Upah pekerjaan bagi karyawan dan pembantu yang bekerja di dalam usaha bisnis adalah suatu perkara penting yang harus segera didahulukan pembayarannya oleh setiap pemilik usaha.Karena karyawan atau pembantu sangat membutuhkannya untuk biaya hidup mereka.

Menurut agama Islam,membayar upah para pekerja atau karyawan tepat pada waktunya adalah salah satu cara untuk mendatangkan keberkahan rezeki di dalam menjalankan usaha.Karena upah pekerjaan adalah hak dan milik para pekerja atau karyawan.

Menunda-nunda pembayaran gaji/upah para karyawan yang ikut membantu bekerja dalam usaha adalah suatu bentuk kezhaliman dan ketidakadilan dalam berwirausaha.Hal ini bisa menghilangkan keberkahan rezeki Tampa di sadari oleh pemilik usaha yang zhalim memperlakukan karyawannya secara sengaja.

Dalam kitab ilmu hikmah di sebut kan bahwa menunda-nunda pembayaran upah/gaji untuk seorang karyawan yang merupakan haknya adalah suatu tindakan yang dapat mengundang murka Allah SWT,dan Allah pun akan menunda-nunda pemberian rezeki bagi yang melakukan Hal tersebut secara sengaja.

Nabi Muhamad telah mencontohkan cara berdagang dengan membayar gaji karyawan tepat pada waktunya,dan terbukti,usaha perniagaan yang beliau jalankan selalu lancar dan ramai dengan pembeli setiap hari.

13.Melakukan jual beli yang saling menguntungkan 

Salah cara berdagang ala rasulullah yang patut anda ikuti adalah melakukan jual beli yang saling menguntungkan.

Dalam hal ini,anda menjual barang dagangan dengan kualitas baik yang bermanfaat langsung untuk orang lain.Dan jika memungkinkan,anda pun harus bisa membuat setiap pembeli menjadi merasa di untungkan dengan cara memberikan hadiah langsung kepada pelanggan tertentu yang sering membeli barang dagangan anda,atau kepada pelanggan tertentu yang membeli dalam jumlah yang banyak dengan sekali transaksi jual beli.

Rasulullah dalam berdagang sering memberikan barang tambahan untuk membuat para pelanggannya merasa senang dan di untungkan.

Oleh karena itulah,sehingga usaha perdagangan beliau bertambah maju dan menghasilkan keuntungan yang berkah pula.

14. Di saat menjual tidak pernah bersumpah atau memberikan sumpah palsu 

Dalam menjalankan usaha perdagangannya,Rasulullah juga tidak pernah menjual dengan memberikan sumpah atau janji palsu.

Contoh bagaimana menjual dengan memberikan sumpah atau janji palsu,misalnya anda menjual baju dengan mengatakan bahwa barang anda memiiki kualitas bagus yang bisa bertahan lama sampai dua tahun,sekalipun anda mengetahui bahwa barang anda tersebut memiliki kualitas bagus yg bisa bertahan sampai dua tahun lamanya.

Agama Islam melarang cara berdagang dengan memberikan sumpah atau janji palsu,karena sesungguhnya kita hanyalah makhluk yang lemah yang tidal punya kuasa untuk mengetahui kejadian yang akan datang.

Dengan kata lain,kita hanya dapat memperkirakan kejadian-kejadian brdasarkan apa yang kita lihat atau pikirkan.Karena hanya Allah saja yang maha mengetahui segala kejadian yang akan datang.

Contoh lain dari praktik memberikan simpah palsu dalam berdagang yg tidak di bolehkan menurut ajaran islam:

Menjual barang dengan bersumpah atas nama Allah,misalnya dengan berkata "Demi Allah,barang itu kualitasnya paling bagus dan terjamin dan bisa tahan sampai selama 5 tahun.
Menjual dengan berkata "Demi Allah,harga penjualan barang kami paling murah seindonesia", padahal anda belum tahu mungkin saja ada orang lain yang menjual lebih murah daripada harga yg anda tawarkan.
Menjual dengan berkata kepada pembeli," Ini barang saya jual dengan harga modal saja,biar tidak untung yg penting habis",padahal ternyata masih ada untungnya meskipun sangat kecil.
Semua praktik berdagang dgn memberikan sumpah atau janji palsu tersebut bisa mengikis habis keberkahan rezeki dari keuntungang penjualan yang di peroleh.

15.Menjual barang yang sesuai permintaan atau kebutuhan konsumen/calon pembeli 

Cara lain yang di lakukan oleh Rasulullah SAW ketika beliau masih aktif berdagang yaitu menjual barang dagangan yang sesuai dengan permintaan atau kebutuhan para calon konsumen atau pembeli.

Itulah yang menjadi salah kunci kesuksesan untuk meraup omset dan keuntungan besar dengan cepat di dalam usaha dagang yang beliau jalankan.

Untuk mengetahui jenis barang apa yang di butuhkan oleh para calon konsumen,nabi Muhamad saw terlebih dulu melakukan survei di daerah yang akan menjadi target tempat berdagang.

Dalam hal ini beliau mengamati dan mempelajari dulu selera atau minat masyarakat di suatu daerah yang terkait dengan barang kebutuhan yang sesuai selera dan daya beli masyarakat sebagai target konsumen tersebut.

Jadi,dalam berdagang,nabi Muhamad juga menjalankan "Marketing Mix" atau bauran pemasaran yang terbukti sukses di jalankan oleh kalangan pedagang dan pengusaha sukses saat ini.

Berbicara tentang konsep segmentasi pemasaran ala rasulullah SAW dalam berdagang,di mana beliau menarget semua kalangan masyarat untuk menjadi konsumen sasaran penjualan produk yang berbeda sesuai minat,selera dan daya beli masing-masing segmen konsumennya.

Cara berdagang ala nabi Muhamad ini bisa di gambarkan seperti berikut; Misalnya utk berjualan di kota A,maka barang jualannya khusus barang ini dan itu saja,tetapi untuk berjualan di kota B maka barang jualannya bisa berbeda dengan di kota A.Begitu seterusnya.
Di dalam ilmu manajemen marketing sukses cara ini di sebut dengan survei pasar untuk menentukan barang dagangan serta segmen calon konsumennya.

Di dalam dunia pemasaran saat ini ilmu manajemen marketing tersebut merupakan bagian dari kegiatan pemasaran bisnis yang paling penting yang di lakukan oleh perusahaan-perusahaan yang maju dan berkembang.

16.Tekun dan sabar 

Nabi Muhamad SAW ketika berdagang sudah tentu menjalankan usaha dagang secara tekun dan sabar.

Karena tekun dan sabar merupakan pondasi yang dapat menunjang keberhasilan di dalam menjalankan usaha dagang ketika menghadapi masalah atau rintangan.

Menurut agama Islam,Allah sangat mencintai orang-orang yang tekun dan sabar di dalam menjalankan pekerjaan atau usaha.

Selain itu,Allah SWT juga akan selalu membantu orang-orang yg tekun dan sabar menjalankan usaha untuk meraih cita-citanya,asalkan usaha tersebut di lakukan atau di jalankan dengan cara-cara yang baik dan tepat.

17.Melakukan Ekspansi usaha

Untuk meningkatkan omset dan profit dengan cepat dalam perniagaan,nabi Muhamad juga melakukan ekspansi atau pengembangan jangkauan pemasaran barang-barang dagangan ke wilayah-wilayah lain di Di luar kota Mekah bahkan sampai ke wilayah beberapa negara di sekitar jazirah Arab.

Berangkat dari kesuksesan mengembangkan jangkauan pemasaran sampai ke wilayah beberapa negara itulah yang membuat nabi Muhamad menjadi sampai terkenal sebagai pedagang dan pengusaha sukses yang kaya raya.

Demikianlah uraian tentang cara sukses berdagang ala rasulullah agar omset melimpah hasilkan untung yang berkah.

Semoga bermanfaat...

Rabu, 29 Januari 2020

17 KARAKTERISTIK EKONOMI SYARIAH

Edisi Rabu,  29 Januari 2020 M / 4 Jumadil Akhir 1441 H

Karakteristik Ekonomi Syariah Pertama (1) 

Ekonomi Islam menjunjung tinggi prinsip keadilan, diantaranya termanifestasikan dalam sistem bagi hasil ( profit and loss sharing ).
Penegakan nilai keadilan dalam ekonomi dilakukan dengan melarang semua mafsadah (segala yang merusak), riba (tambahan yang didapat secara dzalim), gharar (uncertainty :ketidakpastian), dan maysir (perjudian; zero-sum game ). Pelarangan riba dan praktek sejenisnya, sekarang ini termanifestasikan dalam penolakan penerapan sistem bunga dalam perekonomian. Bunga sebagai salah satu bentuk riba yang dilarang oleh Allah SWT (QS Al-Baqarah:278-279).

Karakteristik Ekonomi Syariah Kedua (2) 

Dalam ekonomi Islam terdapat dialektika antara nilai-nilai spiritualisme dan materialisme.
Setiap transaksi dan kegiatan ekonomi yang ada, senantiasa diwarnai kedua nilai tersebut, dengan menekankan pada nilai-nilai kebersamaan dan kasih sayang diantara individu masyarakat. Sistem ekonomi lain, lebih concern terhadap nilai yang dapat  meningkatkan utility suatu barang atau terfokus pada nilai-nilai materialisme.

Contoh sederhana, pelarangan untuk melakukan ikhtikar (monopoly’s rent ), yaitu mengambil keuntungan di atas keuntungan normal dengan cara menjual lebih sedikit barang untuk harga yang lebih tinggi. “Tidaklah orang yang melakukan ikhtikar itu kecuali ia berdosa ” (HR.Muslim, Ahmad,Abu Dawud )

Karakteristik Ekonomi Syariah Ketiga (3) 

Kebebasan ekonomi, artinya tetap membenarkan kepemilikan individu dan kebebasan dalam bertransaksi sepanjang dalam koridor syariah.
Juga memberikan hak dan kewajiban bagi setiap individu dalam menciptakan keseimbangan hidup masyarkat, baik dalam bentuk kegiatan produksi maupun konsumsi.Kebebasan ini akan mendorong masyarakat bekerja dan berproduksi demi tercapainya kemaslahatan hidup masyarakat. Setiap individu dituntut untuk berperilaku, berakhlak secara professional ( ihsan,itqan ), baik sebagai produsen, konsumen, pegawai swasta, petani, atau pejabat pemerintah. Serta tidak melupakan tanggunjawab sosial berupa zakat,infak dan shadaqah. Sehingga akan tercipta keadilan distribusi dan pendapata, yang berujung pada keadilan sosial-ekonomi masyarakat.

Karakteristik Ekonomi Syariah Keempat (4) 

Karakteristik ekonomi Islam ditandai adanya kepemilikan multijenis (multitype ownership ).
Artinya hakikatnya pemilik alam beserta segala isinya hanyalah Allah semata, sedangkan kepemilikan manusia merupakan derivasi atas kepemilikan Allah yang hakiki (istikhlaf ).
Sehingga harta yang dimiliki manusia merupakan titipan yang suatu saat akan kembali kepada Allah SWT. Walaupun demikian, manusia tetap diberi kebebasan oleh Allah SWT untuk memberdayakan, mengelola dan memanfaatkan harta benda sesuai dengan ketentuan dan tuntunan dalam Al-Qur’an dan Hadits.

Karakteristik Ekonomi Syariah Kelima (5) 

Menjaga kemaslahatan individu dan masyarakat.
Tidak ada dikotomi antara yang satu dengan yang lainnya, artinya kemaslahatan individu tidak boleh dikorbankan demi kemaslahatan masyarakat, atau sebaliknya.Itulah lima karakteristik ekonomi Islam, dimana sistem ini memiliki tujuan yang sangat mulia, yakni menciptakan keseimbangan hidup dan kesejahteraan ummat manusia, baik di dunia maupun akhirat.

Karakteristik Ekonomi Syariah Keenam (6) 

Harta adalah Kepunyaan Allah dan Manusia Merupakan Khalifah Atas Harta yang dititipkan

Karasteristik ini terdiri dari 2 bagian yaitu :
6.1  semua harta baik benda maupun alat produksi adalah milik Allah Swt, firman Q.S. Al- Baqarah, ayat 284 dan Q.S.Al -Maaidah ayat 17.

“Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”  (QS. Al-Baqarah : 284)

“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putra Maryam”. Katakanlah: “Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putra Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi semuanya?” Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang di antara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Maaidah : 17)

6.2  manusia adalah khalifah atas harta miliknya. Sesuai dengan firman Allah dalam QS. Al-Hadiid ayat 7.

“Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.”

Selain itu terdapat sabda Rasulullah SAW, yang juga mengemukakan peran manusia sebagai khalifah, diantara sabdanya ”Dunia ini hijau dan manis”. Allah telah menjadikan kamu khalifah (penguasa) didunia. Karena itu hendaklah kamu membahas cara berbuat mengenai harta di dunia ini.”

Dapat disimpulkan bahwa semua harta yang ada ditangan manusia pada hakikatnya milik Allah, akan tetapi Allah memberikan hak kepada manusia untuk memanfaatkannya.

Sesungguhnya Islam sangat menghormati milik pribadi, baik itu barang-barang konsumsi ataupun barang-barang modal. Namun pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan orang lain. Jadi, kepemilikan dalam Islam tidak mutlak, karena pemilik sesungguhnya adalah Allah SWT.

Karakteristik Ekonomi Syariah Ketujuh (7) 

Ekonomi Islam adalah Ekonomi yang Terikat dengan Akidah, Syariah (hukum), dan Moral
 Diantara bukti hubungan ekonomi dan moral dalam Islam (yafie, 2003: 41-42) adalah: larangan terhadap pemilik dalam penggunaan hartanya yang dapat menimbulkan kerugian atas harta orang lain atau kepentingan masyarakat, larangan melakukan penipuan dalam transaksi, larangan menimbun emas dan perak atau sarana-sarana moneter lainnya, sehingga mencegah peredaran uang, larangan melakukan pemborosan, karena akan menghancurkan individu dalam masyarakat.

Karakteristik Ekonomi Syariah Kedelapan (8) 

Ekonomi Islam adalah Ekonomi yang Menjaga Keseimbangan antara Kerohanian dan Kebendaan
Beberapa ahli Barat memiliki tafsiran tersendiri terhadap Islam. Mereka menyatakan bahwa Islam sebagai agama yang menjaga diri, tetapi toleran (membuka diri). Selain itu para ahli tersebut menyatakan Islam adalah agama yang memiliki unsur keagamaan (mementingkan segi akhirat) dan sekularitas (segi dunia). Sesungguhnya Islam tidak memisahkan antara kehidupan dunia dan akhirat.

Karakteristik Ekonomi Syariah Kesembilan (9) 

Ekonomi Islam Menciptakan Keseimbangan antara Kepentingan Individu dengan Kepentingan umum
Arti keseimbangan dalam sistem sosial Islam adalah, Islam tidak mengakui hak mutlak dan kebebasan mutlak, tetapi mempunyai batasan-batasan tertentu, termasuk dalam bidang hak milik. Hanya keadilan yang dapat melindungi keseimbangan antara batasan-batasan yang ditetapkan dalam sistem Islam untuk kepemilikan individu dan umum. Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang untuk mensejahterakan dirinya, tidak boleh dilakukan dengan mengabaikan dan mengorbankan kepentingan orang lain dan masyarakat secara umum.

Karakteristik Ekonomi Syariah Kesepuluh (10) 

Ekonomi Islam adalah Ekonomi yang Menjamin Kebebasan Individu
Individu-individu dalam perekonomian Islam diberikan kebebasan untuk beraktivitas baik secara perorangan maupun kolektif untuk mencapai tujuan. Namun kebebasan tersebut tidak boleh melanggar aturan-aturan yang telah digariskan Allah SWT. Dalam Al-Quran maupun Al-Hadis. Dengan demikian kebebasan tersebut sifatnya tidak mutlak.

Prinsip kebebasan ini sangat berbeda dengan prinsip kebebasan sistem ekonomi kapitalis maupun sosialis. Dalam kapitalis, kebebasan individu dalam berekonomi tidak dibatasi norma-norma ukhrawi, sehingga tidak ada urusan halal atau haram. Sementara dalam sosialis justru tidak ada kebebasan sama sekali, karena seluruh aktivitas ekonomi masyarakat diatur dan ditujukan hanya untuk negara.

Karakteristik Ekonomi Syariah Kesebelas (11) 

Negara Diberi Wewenang Turut Campur dalam Perekonomian
Manusia sebagai makhluk sosial, dipandang tidak akan mungkin dapat memenuhi sendiri semua kebutuhannya tanpa bantuan atau kerja sama dengan manusia lainnya. Sifat lahiriyah inilah yang mendorong manusia  untuk hidup dalam sebuah komunitas masyarakat yang beradab dengan kerja sama. Namun, ditengah-tengah perjalanan kehidupan mereka akan muncul kecendrungan-kecendrungan. Misalnya, iri, persaingan dan egoisme yang akan bermuara kepada terjadinya  konflik. Sudah menjadi kelaziman bagi manusia untuk memiliki kencendrungan-kecendungan tersebut, sebab manusia memang sudah digariskan oleh Allah SWT sebagai makhluk yang tidak akan pernah luput dari dosa. Oleh karena itu, diperlukan suatu aturan bersama untuk mengurangi kecendrungan negatif tersebut. Aturan bersama tersebut haruslah digagasi oleh sebuah organisasi  tertinggi yang sah dan ditaati oleh setiap manusia yang ada. Organisasi tersebut adalah Negara.

Islam memperkenankan negara untuk mengatur masalah perekonomian agar kebutuhan masyarakat baik secara individu maupun sosial dapat terpenuhi secara proporsional. Dalam Islam negara berkewajiban melindungi kepentingan masyarakat dari ketidakadilan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang, ataupun dari negara lain. Negara juga berkewajiban memberikan jaminan sosial agar seluruh masyarakat dapat hidup secara layak.

Menurut Al-Ghazali, negara merupakan lembaga yang penting, tidak hanya bagi berjalannya aktivitas ekonomi dari suatu masyarakat dengan baik, tetapi juga memenuhi kewajiban moral dan sosial sebagai mana yang diatur oleh wahyu. Dalam masalah ekonomi Ghazali juga berpendapat bahwa peran negara dalam masalah ekonomi adalah dalam masalah peningkatan kemakmuran ekonomi dengan  menegakkan keadilan, kedamaian dan keamanan. Ia menekankan perlunya keadilan serta aturan yang adil dan seimbang.

Berikut kutipan dari karya Al-Ghazali yang dapat dijadikan renungan akan pentingnya peranan sebuah negara :

Negara dan agama adalah tiang-tiang yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah masyarakat yang teratur. Agama adalah pondasinya dan penguasa yang mewakili negara adalah penyebar dan pelindungnya, bila salah satu dari tiang ini lemah, maka masyarakat akan ambruk.
…Tentara diperlukan untuk mempertahankan dan melindungi orang dari perampok. Harus ada pengadilan untuk menyelesaikan sengketa, hukum dan peraturan diperlukan untuk mengawasi prilaku orang-orang dan untuk stabilitas sosial…. Hal-hal itu merupakan fungsi-fungsi penting pemerintah yang hanya dapat dijalankan oleh ahlinya, dan bila mereka mengerjakan aktivitas-aktivitas ini, mereka tidak dapat meluangkan waktu untuk terlibat dalam industri lainya dan mereka memerlukan dukungan bagi penghidupannya. Di pihak lain, orang membutuhkan mereka karena jika semua bekerja dibidang pertahanan, maka industri lainnya akan terbengkalai  dan jika tentara terlibat dalam industri-industri lainnya untuk mencari penghidupan mereka, maka negeri tersebut akan kekuranagn pembela-pembelanya, dan rakyat banyak akan menjadi korban.
Jadi, negara dalam ekonomi islam merupakan wakil Allah di muka bumi yang bertanggung jawab untuk menjaga manusia (baca : rakyatnya) agar dapat hidup bersama secara harmonis dan dalam kerja sama satu sama lain guna mencari kesejahteraan dunia akhirat. Sesuai dengan hadits Rasulullah  yang diriwayatkan oleh bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar :

“…Imam adalah seorang pemimpin dan bertanggung jawab kepada rakyat yang di pimpinnya…”

Salah satu contoh Peran Negara dalam ekonomi islam adalah dalam hal Mengawasi Pasar. Pengawasan negara terhadap pasar sebenarnya hanya perlu dilakukan ketika terjadi distorsi dalam transaksi-transaksi yang dilakukan di pasar. Bentuk distorsi tersebut tentunya adalah  adanya praktek-praktek yang merugikan. Menurut suatu riwayat, Nabi SAW mengawasi pasar dari waktu ke waktu dengan memberi nasehat, memperingatkan, dan kadang kala dengan memberi pelajaran. Tidak hanya itu, bahkan Nabi SAW memperkerjakan Sa’id bin Sa’id ibnul ‘Ash bin Umayyah untuk memantau dan mengawasi pasar Mekah, seperti yang disebutkan oleh Ibnu ‘Abdil.

Karakteristik Ekonomi Syariah Kedua belas (12) 

Bimbingan Konsumsi
Muhammad Abdul Mannan menyatakan bahwa konsumsi  merupakan bagian yang sangat penting dalam kajian ekonomi Islam. Baginya kegiatan konsumsi tidak hanya sekedar bagaimana menggunakan hasil produksi. Lebih dari itu, konsumsi Islami harus dapat menciptakan sebuah distribusi pendapatan dan kekayaan (ekonomi) yang adil. Keberadaan segala bentuk pelarangan konsumsi barang mewah dalam Islam tanpa disertai redistribusi kekayaan dan pendapatan tidak akan sama sekali menyelesaikan masalah-masalah ekonomi.

Dalam analisis lain, Monzer Kahf mengaitkan kegiatan konsumsi dalam Islam dengan rasionalisme Islam, konsep falah, dan skala waktu. Khaf menyatakan, konsumsi dalam Islam berimplikasi pada dua tujuan, yaitu duniawi dan ukhrawi. Baginya, memaksimalkan pemuasan (kebutuhan) tidaklah dikutuk dalam Islam selama kegiatan tersebut tidak melibatkan hal-hal yang merusak.

Karakteristik Ekonomi Syariah Ketiga belas (13) 

Petunjuk Investasi
Tentang kriteria atau standar dalam menilai proyek investasi, al-Mawsu’ah Al-ilmiyah wa al-amaliyah al-islamiyah memandang ada lima kriteria yang sesuai dengan Islam untuk dijadikan pedoman dalam menilai proyek investasi, yaitu:

Proyek yang baik menurut Islam.
Memberikan rezeki seluas mungkin kepada anggota masyarakat.
Memberantas kekafiran, memperbaiki pendapatan, dan kekayaan.
Memelihara dan menumbuhkembangkan harta.
Melindungi kepentingan anggota masyarakat.

Karakteristik Ekonomi Syariah Keempat belas (14) 

Pemberlakuan Zakat (termasuk Sedekah & Infak)
Penumpukan harta adalah penyebab utama ketidakmeraatan pendapatan yang dialami hampir oleh semua negara. Ketidakmerataan pendapatan tersebut dapat mengarah pada terciptanya kemiskinan dan pengangguran. Sebagai solusi dari masalah tersebut berbagai macam instrumen dirumuskan oleh para ekonom. Dalam sistem ekonomi kovensional, pajak (misalnya : PBB, PPh dan Cukai ) adalah instrumen yang digunakan untuk mengatasi masalah ketidakmerataan pendapatan. Adapun hasilnya akan dipergunakan negara untuk kesejahteraan rakyat. Misalnya, untuk membangun jalan raya.

 Sejalan dengan maksud tersebut, di dalam sistem ekonomi islam dikenal dengan adanya ZIS zakat, infak dan Shodaqoh sebagai instrumen bagi pemerataan pendapatan. Islam juga mengikutsertakan negara dalam tanggung jawab mendapatkan zakat, infak dan shodaqoh dan mendistribusikannya. Hal ini sangat jelas ditegaskan dalam Al-Quran dan as-Sunnah. Misalnya, orang yang berhak mengambil zakat adalah penguasa atau pemerintah yang sah menurut syari’ah melalui orang yang disebut al-Qur’an sebagai “al-‘Amilina ‘alaiha” (‘amil zakat), yaitu mereka yang mengurusi urusan zakat, memungut, menjaga, menyalurkan, dan menghitungnya.

 Zakat merupakan kewajiban finansial bagi seorang muslim mampu (kaya). Zakat hanya diambil dari pendapatan bersih. Pengambilan zakat dari pendapatan bersih dimaksudkan supaya hutang bisa dibayar bila ada dan biaya hidup terendah seseorang yang dalam tanggungan bisa dikeluarkan sebab biaya terendah merupakan kebutuhan pokok seseorang, sedangkan zakat diwajibkan atas jumlah senisab yang sudah melebihi kebutuhan pokok. Kewajiban zakat yang dibebankan kepada umat muslim bertujuan untuk membersihkan dan mensucikan mereka dari sifat kekikiran dan kecintaan berlebihan terhadap harta. Perlu diingat, bahwa dalam harta setiap muslim masih terdapat hak orang lain di dalamnya. Bertolak dari pemahaman ini, dikatakan bahwa, pendapatan yang belum dikurangi zakat merupakan pendapatan yang belum bersih.

 Zakat adalah salah satu karasteristik ekonomi Islam mengenai harta yang tidak terdapat dalam perekonomian lain. Sistem perekonomian diluar Islam tidak mengenal tuntutan Allah kepada pemilik harta, agar menyisihkan sebagian harta tertentu sebagai pembersih jiwa dari sifat kikir, dengki, dan dendam.

Karakteristik Ekonomi Syariah Kelima belas (15) 

Larangan Terhadap Riba
Menurut Al-Ghazali, Uang diciptakan bukan untuk dirinya sendiri, melainkan untuk menjadi perantara memperoleh barang yang lain. Memperjual belikan uang berarti telah menyalahi maksud penciptaannya, sekaligus memenjarakan fungsi uang itu sendiri. Namun demikian, ia memperbolehkan mempertukarkan mata uang yang satu dengan mata uang yang lain karena kebutuhan hidup, sehingga dapat memperlancar aktivitas ekonomi sehari-hari. Dalam hal ini rasulullah SAW bersabda :

“Dinar dengan dinar tidak ada tambahan diantara keduanya. Dirham dengan dirham tidak ada tambahan di antara keduanya. Barang siapa mempunyai kebutuhan terhadap uang kecil maka hendaknya ia menukarkannya dengan emas dan barang siapa mempunyai kebutuhan terhadap emas, hendaknya ia menukarkannya dengan uang kecil.” (Riwayat Ibnu Majah).

Karakteristik Ekonomi Syariah Keenam belas (16) 

Ekonomi Wasathi (bersifat moderat atau menengah)
Yang dimaksud dengan ekonomi wasathi adalah sistem ekonomi yang bersifat moderat dan menengah, ia tidak bersifat individualistik seperti yang ditemukan dalam sistem ekonomi kapitalis, tidak juga menafikan kepemilikan pribadi seperti yang ditemukan pada sistem komunis. Sistem ekonomi Islam adalah sistem yang mengakui hak kepemilikian private sebagaimana ia juga mengakui hak kepemilikian publik. Oleh sebab itu, dalam sistem ekonomi Islam diperkenankan untuk maju dan berinovasi sehingga ada kompetisi dalam dunia bisnis secara sehat, akan tetapi Islam pun mengarahkan umatnya untuk peduli kepada orang-orang yang tidak mampu

Karakteristik Ekonomi Syariah Keenam belas (17) 

Meminimalkan transaksi yang berisiko/derivative dan atau spekulatif
Bisnis derivative ini menjadi penyebab terjadinya krisis finansial Asia 1997/1998; penyebab kolapsnya hedge fund raksasa Long Term Capital Management (LTCM) tahun 1998; ambruknya bank dagang tertua Inggris, Barrings Bank; kolapsnya Enron; pemicu krisis ekonomi Argentina; serta menjadi pemantik krisis keuangan dan ekonomi global saat ini. Hal ini terjadi karena, menurut Kavaljit Singh (2000), transaksi derivatif yang awalnya digunakan untuk mengurangi risiko (hedging) akibat pergerakan harga tidak lagi wujud, malahan menjadi instrumen spekulasi.

Semoga bermanfaat....

Selasa, 28 Januari 2020

17 AMALAN BULAN SAFAR YANG MENGHASILKAN PAHALA

Edisi Selasa, 28 Januari 2020 M / 3 Jumadil Akhir 1441 H

Sebenarnya, amalan di bulan Safar sama dengan beberapa amalan di bulan lainnya dan tiada amalan istimewa yang secara khusus dilakukan hanya pada bulan safar dan menjadi amalan Rasulullah SAW atau para sahabat. Sebagai umat muslim, kita semua sangat dianjurkan untuk meningkatkan semua amalan baik setiap hari tanpa melihat hari ataupun bulan. Selain itu, keutaamaan bulan Safar menurut Islam juga hampir serupa dengan beberapa bulan lainnya.

Meningkatkan kualitas dari amalan fardhu dan juga banyak amalan sunnah di bulan Safar sangat disarankan untuk dilakukan setiap hari dan yang terpenting adalah niat serta rasa ikhlas. Diantara sekian banyak amalan bulan Safar yang bisa dilakukan akan kami ulas selengkapnya berikut ini.

1.Shalat Empat Raka’at 

Shalat empat raka’at disunnahkan untuk dilakukan pada hari Rabu terakhir bulan safar. Shalat ini bisa dilakukan sendiri ataupun secara berjama’ah. Seperti yang kita ketahui jika hukum meninggalkan sholat dengan sengaja sangatlah besar dan menjadi alasan mengapa shalat tetap harus dijalankan saat bulan Safar tersebut.

Jumlah raka’at adalah 4 raka’at dengan 2 kali salam dan bacaan sesudah al fatihah.
Membacakan surat al kautsar 17 kali
Membacakan surat al ikhlas 5 kali
Membacakan surat al Falaq dan juga an Nas sebanyak 1 kali masing masing surat.
Niat sholat adalah Usholli sunnatal lidaf’il balaa rokatainii lillaahi ta’ala yang artinya, Aku berniat shalat menghilangkan balai dua raka’at sunnat karena Allah SWT.

2. Memperbanyak Amal Shalih 

Meningkatkan amalan ketaatan pada Allah SWT tidak hanya harus dilakukan pada beberapa bulan lain seperti Muharram, namun juga harus dilakukan pada bulan lainnya seperti bulan Safar. Beberapa amalan baik tersebut adalah membaca Al Qur’an, memperoleh keutamaan berdzikir, puasa, shadaqah dan juga beberapa amalan shalih lain.

Allah telah mengkhususkan empat bulan dari kedua belas bulan tersebut. Dan Allah menjadikannya sebagai bulan yang suci, mengagungkan kemuliaan-kemuliaannya, menjadikan dosa yang dilakukan pada bulan tersebut lebih besar (dari bulan-bulan lainnya) serta memberikan pahala (yang lebih besar) dengan amalan-amalan shalih.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir)

3. Menjauhi Maksiat 

Selain melakukan banyak amalan baik, maksiat pada Allah SWT juga harus dijauhkan karena dosanya lebih besar dibandingkan dengan bulan lainnya.

Qotadah rahimahullah mengatakan, “Sesungguhnya kezaliman pada bulan-bulan haram lebih besar kesalahan dan dosanya daripada kezaliman yang dilakukan di luar bulan-bulan haram tersebut. Meskipun kezaliman pada setiap kondisi adalah perkara yang besar, akan tetapi Allah Ta’ala menjadikan sebagian dari perkara menjadi agung sesuai dengan kehendaknya.”

4. Bertaubat dan Istighfar 

Bulan Safar hendaknya dijadikan bulan bertaubat pada Allah SWT dari semua kegiatan maksiat yang sudah diperbuat dan juga amalan istighfar dari setiap dosa yang sudah diperbuat sebab tidak ada seorang pun yang mengetahui apa yang akan terjadi saat ini dilakukan pada bulan Safar serta takdir yang akan terjadi.

5. Perbanyak Sedekah 

Untuk semua orang beriman dalam Islam tentunya percaya dengan kekuatan dan keutamaan bersedekah sebagai salah satu ikhtiar untuk menolak segala macam kesulitan dan juga penyakit sehingga sedekah menjadi salah satu amalan yang harus diperbanyak pada bulan Safar.

Rasullullah salallahu wa ‘alaihi wasallam bersabda, ”Bersegeralah bersedekah, sebab yang namanya bala tidak pernah mendahului sedekah. Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah. Dan obatilah penyakitmu dengan sedekah.”

6. Meningkatkan Takwa 

Cara meningkatkan iman dan taqwa menjadi amalan bulan Safar selanjutnya yang bisa kita lakukan adalah lebih meningkatkan takwa pada Allah SWT dengan cara menjalani banyak ketaatan yang baik untuk selalu menjalankan perintah Allah SWT dan selalu menjauhi segala larangannya. Dengan ketakwaan ini, maka senantiasa menjadi sarana untuk bisa meraih kebahagiaan, keselamatan dan juga bisa membedakan hal yang benar dan juga furqan atau batil.

7. Menumbuhkan Sikap Tawakal Pada Allah SWT 

Umat muslim juga seharusnya lebih menumbuhkan sikap tawakal pada Allah SWT yang juga diikuti dengan usaha serta banyak amalan yang semuanya tidak berlawanan atau bertentangan dengan syariat.

Allah SWT berfirman, “Dan kepunyaan Allah-lah apa yang gaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya-lah dikembalikan urusan-urusan semuanya, sembahlah Dia dan bertawakalah kepada-Nya. Dan sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.”(QS. Huud : 123)

8. Menunda atau Membatalkan Pekerjaan atau Hajat 

Selama bulan Safar dan ingin membatalkan sebuah pekerjaan atau hajat, maka harus dilakukan bukan karena alasan bulan Safar, namun karena alasan lain yang lebih masuk akal dan tidak bertentangan dengan nilai ketauhidan.

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang keperluannya tidak dilaksanakan disebabkan berbuat thiyarah, sungguh ia telah berbuat kesyirikan. Para sahabat bertanya, ’Bagaimanakah cara menghilangkan anggapan (thiyarah) seperti itu ?’ Beliau bersabda, ’Hendaklah engkau mengucapkan (doa), Ya Allah, tidak ada kebaikan kecuali itu datang dari Engkau, tidak ada kejelekan kecuali itu adalah ketetapan dari Engkau, dan tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau’.” (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani)

9. Meyakini Semua Ketetapan Allah SWT 

Apabila di bulan Safar terjadi sesuatu pada diri kita, maka sebagai umat muslim harus yakin jika itu semua adalah ketetapan Allah SWT yang penuh dengan keadilan dan juga hikmah-Nya.

Allah SWT berfirman, “Katakanlah, ’Sekali-kali tidak akan menimpa kami, melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.” (QS. At-Taubah : 51)

10. Perbanyak Membaca Al Quran 

Al Quran menjadi mujizat paling besar yang sudah diberikan untuk seluruh umat Islam di dunia dan mengandung sangat banyak fadhilah di dalam hukum bacaan Al Quran. Dengan ini, sudah sepantasnya jika sebagai seorang muslim untuk lebih memperbanyak baca Al Quran terlebih pada bulan Safar yang sudah kita niatkan sebagai salah satu dari washilah agar kita semua beserta setiap anggota keluarga bisa terhindar dari semua bahaya serta musibah yang mungkin dialami pada bulan Safar.

11. Sholat Sunnah dan Baca Surat Yasin 

Di hari Rabu terakhir pada bulan Safar, sebagian ulama memberi anjuran untuk melaksanakan sholat sunnah sebanyak empat rakaat dan pada setiap rakaatnya dibacakan surat Al Kautsar sebanyak 17 kali, surah Al Ikhlas sebanyak 5 kali dan Ma ‘udzatain sebanyak 1 kali serta memanjatkan doa. Selain itu, ada sebagian ulama lagi yang menganjurkan untuk membaca surat Yaasin sebanyak 313 kali lalu dilanjutkan dengan berdoa sebab banyak keistimewaan surat Yasin yang terkandung didalamnya.

12. Semakin Memperkuat Iman 

Sebagai umat muslim, kita harus meyakini jika bulan Safar sama halnya seperti bulan lain yang sudah diberikan Allah SWT sehingga tetap dapat melakukan begitu banyak amal ibadah baik yang sangat bermanfaat. Selain itu, kita juga tidak boleh mempercayai jika bulan Safar merupakan bulan yang sial sebab semua hanya bisa terjadi karena kehendak dan izin dari Allah SWT dan semakin memperdalam dan mengerti tentang fungsi iman kepada Allah SWT.

“Jika Allah menimpakan sesuatu kemudaratan kepadamu, tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, tak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Yunus : 107).

13. Meyakini Ketetapan Dari Allah SWT 

Amalan yang harus dilakukan pada bulan Safar adalah yakin jika tidak akan ada yang bisa menimpa diri kita selain yang sudah ditetapkan Allah SWT untuk kita.

Allah SWT berfirman yang artinya;  “Katakanlah, ’Sekali-kali tidak akan menimpa kami, melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.” (QS. At-Taubah : 51).

14. Menghindari Yang Melawan Ketauhidan 

Seperti yang kita ketahui jika di hari Rabu terakhir bukan Safar merupakan hari Allah SWT banyak memberikan musibah. Akan tetapi, ini tidak berarti semua yang sudah kita niatkan akan dibatalkan karena musibah namun karena niat untuk beribadah. Sebagai umat muslim, kita juga tidak boleh memperlihatkan ciri ciri orang yang tidak ikhlas beribadah kepada Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda yang artinya; “Barangsiapa yang keperluannya tidak dilaksanakan disebabkan berbuat thiyarah, sungguh ia telah berbuat kesyirikan. Para sahabat bertanya, ’Bagaimanakah cara menghilangkan anggapan (thiyarah) seperti itu?’ Beliau bersabda; ’Hendaklah engkau mengucapkan (doa), Ya Allah, tidak ada kebaikan kecuali itu datang dari Engkau, tidak ada kejelekan kecuali itu adalah ketetapan dari Engkau, dan tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau’.” (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani).

15. Semakin Menyempurnakan Wudhu 

Wudhu menjadi syarat sah saat melakukan sholat wajib dan sebagai umat Islam tentunya juga sudah memahami dengan baik bagaimana cara berwudhu yang benar. Perlu diketahui jika seseorang yang bisa menyempurnakan wudhu, maka ia akan memasuki surga saat akhirat dan memilih pintu surga manapun yang ia sukai. Dalam bulan Safar, menyempurnakan wudhu juga tetap harus dilakukan dan tidak memiliki perbedaan dengan bulan lainnya.

“Barangsiapa yang berwudhu dengan sempurna, kemudian selesai wudhu dia membaca, asyhadu allaa ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuuluh, maka akan dibukakan untuknya pintu surga yang jumlahnya delapan, dan dia boleh masuk dari pintu mana saja yang dia sukai.” (HR. Muslim).

16. Menyarankan Menuju Kebaikan 

Bulan Safar juga dapat diisi amalan berupa mengajak banyak orang untuk menuju kebaikan sehingga bisa mendapatkan pahala dari orang yang sudah mengikutinya tanpa perlu mengurangi pahala mereka sedikit pun.

Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa yang mengajak kepada kebaikan, maka dia mendapatkan pahala sebagaimana pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barang siapa yang mengajak orang lain untuk melakukan kesesatan dan maksiat maka dia mendapat dosa sebagaimana dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun.” (HR. Muslim)

17. Sholawat Pada Rasul 

Perlu diketahui jika hanya dengan membaca shalawat sebanyak 1 kali saja, maka Allah SWT sudah memberikan shalawat sebanyak 10 kali pada orang tersebut sekaligus diangkat 10 derajat sebab banyak fadhilah sholawat, sehingga sangat baik dilakukan juga pada bulan Safar.

“Barangsiapa yang membaca shalawat untukku sekali, maka Allah akan memberikan shalawat kepadanya sepuluh kali, dihapuskan sepuluh kesalahan, dan diangkat sepuluh derajat.” (HR. An Nasai).

“Barang siapa yang membaca shalawat untukku sekali, maka Allah akan memberikan shalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim).

Demikian beberapa amalan bulan Safar yang bisa dilakukan dan masih banyak amalan lain yang bisa kita lakukan selama bulan Safar. Hal yang harus di garis bawahi adalah dalam melaksanakan amalan harus sesuai dengan syariat supaya kita dijauhkan dari perbuatan yang sia sia.

Semoga bermanfaat....

Senin, 27 Januari 2020

17 MANFAAT MENUNDUKKAN PANDANGAN (GADHDHUL BASHAR)

Edisi Senin,  27 Januari 2020 M / 2 Jumadil Ula 1441 H

Indra penglihatan adalah pintu menuju hati yang pertama dan indra yang terdekat dengannya. Oleh karena itu, Allah ingin manusia mengontrol rasa awasnya melalui media ini dan memeriksa segala sesuatu yang masuk melaluinya karena dapat masuk ke hati begitu cepat. Maka hal-hal yang menjadi sumber-sumber yang ditangkap oleh penglihatan haruslah diperhatikan.
Sebagaimana nasehat yang terkenal, mencegah lebih baik daripada mengobati. Sebagai upayanya adalah dengan mengeringkan sumber-sumber maksiat dan kita potong jalur menuju ke arahnya. Sebab sumber syahwat yang paling utama adalah pandangan yang tak terjaga, lalu masuk ke hati dan terbawa pikiran.

Dalam ajaran Islam sebagaimana firman Allah untuk menundukkan pandangan (Ghadhdhul bashar).

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: ‘Hendaklah mereka menundukkan pandangannya dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat’. Katakanlah kepada wanita yang beriman: ‘Hendaklah mereka menundukkan pandangannya, dan memelihara kemaluannya’. (QS. An-Nur: 30-31)

Secara bahasa, غَضُّ البَصَرِ (gadh-dhul bashar) berarti menahan, mengurangi atau Menundukkan Pandangan. Berasal dari kata غَضَّ yang berarti كَفَّ (menahan) atau نَقَصَ (mengurangi) atau خَفَضَ (menundukkan) (Lihat: Tajul ‘Arus 1/4685, dan Maqayisul Lughah 4/306).

Dibalik sebuah perintah dan larangan pasti ada suatu manfaat yang tersimpan pada hal tuntunan tersebut. Berikut 17 manfaat menundukkan pandangan yang banyak tidak diketahui berdasarkan karya Amatullah binti Abd Al-Muthallib, dalam Rifqan bil-Qawarir.

1. Membebaskan hati dari sakitnya penyesalan

2. Mewariskan cahaya yang memancar dalam hati dan memantulkan pada mata, wajah, dan seluruh badan.Kemudian melepas pandangan, lalu mewariskan kegelapan pada wajah dan anggota badan lainnya.

3. Mewariskan ketepatan mata hati (firasat).

4. Membuka banyak jalan ilmu dan pintu-pintunya serta memudahkan berbagai factor pencapaiannya. Semua itu karena cahaya di hati.

5. Memberikan keteguhan hati dan keberanian sehingga ia dianugerahi kemampuan mengemukakan alasan yang kuat.

6. Menganugerahkan kegembiraan, keceriaan dan lapang dada pada hati lebih dari kenikmatan dan kebahagiaan yang ditimbulkan saat melihat dengan mata.

7. Membebaskan hati dari kekangan syahwat.
Menutup satu pintu dari pintu-pintu neraka Jahannam.

8. Menguatkan intelektualitas, menambah, dan mengukuhkannya.

9. Membebaskan hati dari syahwat yang menggelora dan kelalaian yang melenakan.

10. Bagian dari ketaatan pada Allah, yang merupakan tujuan kebahagiaan seorang hamba di kehidupan dunia dan akhirat.

11. Menghalangi sampainya efek panah beracun, yang bisa jadi di situlah kehancuran hatinya.
12. Mewariskan pada hati rasa rindu kepada Allah dan menghimpunnya hanya untuk-Nya.

13. Menguatkan hati dan membuatnya gembira.

14. Menutup pintu bagi setan untuk dapat masuk ke hatinya.

15. Mengosongkan dan menyibukkan hati hanya berpikir untuk kemaslahatannya.

16. Antara mata dan hati ada Lorong yang mengantarkan salah satunya pada yang lain, sesuatu yang dapat memperbaiki diri atau merusaknya.

17. Mata jika bertahan menghadapi yang haram, ditulislah kebahagiaan untuknya dan tidak akan pernah meneteskan airnya di hari kiamat kelak.

Wahai para pemuda, jika engkau menundukan pandanganmu, sungguh Rasulullah menjamin surga untukmu. Dari Ubadah bin Ash-Shamit R.A berkata, “Rasulullah SAW bersabda, Jaminkan untukku enam hal dari diri kalian maka aku menjamin untuk kalian surga. Jujurlah jika kalian berbicara dan tepatilah jika kalian berjanji, tunaikanlah jika kalian diberi amanah, jagalah kemaluan kalian, tundukkan pandangan kalian, dan tahan tangan kalian.” (HR. Ahmad no. 21695)

Rasulullah SAW bersabda, “Tiga orang yang mata mereka tidak akan melihat neraka adalah mata yang awas di jalan Allah, mata yang menangis karena takut kepada Allah, dan mata yang menunduk pada hal-hal yang diharamkan.” (HR. Ath-Thabrani no. 16347)

Semoga bermanfaat....

Minggu, 26 Januari 2020

17 BAHAYA DARI PERBUATAN ZINA

Edisi Ahad,  26 Januari 2020 M / 1 Jumadil Akhir 1441 H

Perbuatan  zina merupakan borok yang tidak hanya merugikan diri sendiri tetapi juga orang lain dan lingkungan. Oleh sebab itu, jelas sudah bahwa hukum berbuat zina adalah haram dan merupakan dosa besar.

Berikut ini ada 17 bahaya yang akan didapat pelaku zina,

1. Perbuatan zina berarti menumpuk dosa sebab zina adalah perbuatan yang di dalamnya terkumpul berbagai macam dosa sehingga merusak akhlak dan menghilangkan sikap wara’ (menjaga diri daripada berbuat dosa) pada mereka yang berbuat.

2. Berbuat zina berarti menghancurkan martabatnya baik dihadapan Allah maupun sesama manusia. Pelakunya pun menjadi tidak memiliki rasa malu lagi.

3. Menghilangkan cahaya pada wajah sehingga mereka yang berbuat zina akan memiliki wajah yang muram dan gelap.

4. Tidak hanya wajah, hatinya pun diselimuti dengan kesuraman dan kegelapan.

5. Mereka yang berbuat zina akan kekal dalam kemisikinan dan tak akan pernah merasa cukup terhadap apa yang didapatnya.

6. Mereka yang berbuat zina akan dicampakkan oleh Allah SWT sifat liar di hatinya.

7. Mendapat kehinaan dihadapan Allah SWT. Bahkan oleh sesama manusia pun akan memandang dengan jijik serta menghilangkan rasa kepercayaan.

8. Akan tercium darinya bau busuk oleh orang mukmin yang hatinya bersih (qalbum salim).

9. Orang yang berzina hatinya menjadi sempit sehingga apa-apa yang ia dapat dalam kehidupan menjadi tidak baik.

10. Haram kepada para penzina mendapatkan bidadari di surga kelak.

11. Dapat memutus tali silaturrahmi, menjadikan sifat zhalim, durhaka kepada orang tua, memperoleh nafkah atau pekerjaan yang haram, serta tersia-siakan keluarga dan keturunannya.

12. Merusak masa depan.

13. Merupakan aib berkepanjangan.

14. Kehilangan kesuciannya sebagai wanita, dan menjadikan lelaki yang berbuat sebagai orang yang bejat dan keduanya sama-sama tidak bermoral.

15. Dapat memicu pertengkaran, permusuhan, sampai pada dendam.

16. Berisiko terjadinya tindakan aborsi (pengguran kandungan secara paksa). Apabila janin tersebut meninggal, maka bertambahlah dosa yang didapatnya selain zina juga pembunuhan.

17. Jembatan untuk menularnya berbagai macam penyakit berbahaya seperti AIDS dan Gonorhea. 

Semoga bermanfaat...