Sabtu, 31 Juli 2021

17 CARA WANITA MENGAJAK TA'ARUF PRIA YANG SOPAN

Edisi Sabtu, 31 Juli 2021 M / 21 Dzulhijjah 1442 H. 

Tidak ada salahnya seorang wanita mengajukan diri duluan untuk mengajak pria Ta’aruf menurut islam. Hal ini malah merupakan suatu tindakan yang mulia, apalagi nikah merupakan perintah Allah dan sunah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam , apabila menjalaninya tentunya suatu ibadah. Tindakan mulia ini saat ini malah dianggap hal yang tabu dan memalukan, padahal seperti yang  disebutkan tadi, ini merupakan hal yang mulia.

Seorang wanita mengajukan dirinya karena tidak ingin hatinya terus berzina agar terhindari dari dosa wanita yang paling dibenci Allah, karena sudah tentu dia sudah punya perasaan dengan si pria. Daripada hal itu terjadi terlalu lama, lebih baik mengajukan diri duluan, agar ia bisa tahu apakah si pria memiliki kecenderungan yang sama atau tidak. Jika ya, mereka akan menikah dan insyaAllah mendapat pahala yang besar dan ridho dari Allah karena menjalani proses yang sesuai syariat. 

Berikut ini Beberapa Cara Wanita Mengajak Ta’aruf Pria yang Sopan.

1. Melakukan dengan sekhusyuk-khusyuknya 

Setelah mendapatkan data dan foto, lakukanlah proses ta’aruf dengan sebaik-baiknya, agar Allah Subhanahu wa ta'ala memberikan jawaban yang terbaik yakni dengan shalat istikharah. Dalam melakukan cara wanita mengajak pria yang ingin diajak ta’aruf ta’aruf yang sopan ini, janganlah ada kecenderungan pada calon yang diberikan kepada anda.

Tapi ikhlaskanlah semua keputusannya pada Allah Subhanahu wa ta'ala.  Luruskan, bahawa menikah dan menjalin kehidupan rumah tangga atas alasan benar-benar ingin membentuk rumah tangga yang sakinah mawaddah warohmah. Seseorang yang ber ta’aruf biasanya akan mendapat sesuatu sesuai dengan apa yang diniatkannya.

2. Mewujudkan pertemuan kali pertama 

Setelah maklumat peribadi diperolehi, maka perlu wujudkan sebuah pertemuan yang diatur oleh murabbi pihak masing-masing sebagai cara ta’aruf yang benar.

3. Gali pertanyaan sedalam-dalamnya 

Setelah bertemu, hendaklah didampingi murabbi masing-masing, lalu saling bertanya sedalam-dalamnya, dari maklumat peribadi, keluarga, hobi, penyakit yang diderita, visi dan misi tentang rumah tangga. Biasanya pada tahap ini, baik perempuan maupun lelaki agak malu-malu dan gemetar, maklumlah sebelum ini tidak kenal. Tetapi dengan berjalannya waktu, semua akan menjadi lancar. Peranan pembimbing juga sangat diperlukan untuk mencairkan suasana.

Jadi, suasana tidak akan menjadi kaku dan terlalu serius.Diperlukan suasana humor, santai namun tetap serius. Pihak lelaki maupun perempuan harus bertanya sedalam-dalamnya, jangan disembunyikan sebab keutamaan jujur dalam islam itu penting. Pada tahap ini, biasanya pertanyaan-pertanyaan pun akan mengalir.

4. Menentukan waktu Bertemu dengan keluarga 

Setelah melakukan ta’aruf dan menggali pertanyaan-pertanyaan sedalam-dalamnya, dan pihak lelaki merasakan adanya keserasian visi dan misi serta siap menjalani keutamaan menikah dalam islam, maka pihak lelaki pun harus segera untuk melakukan ta’aruf ke rumah pihak perempuan, untuk berkenalan dengan keluarganya. Namun ingat, pihak lelaki  jangan datang seorang diri,  untuk menghindarkan fitnah dan untuk membedakan dengan orang yang berpacaran.

5. Keluarga pihak lelaki  mengundang silaturahim pihak perempuan ke rumahnya 

Dalam hal perkawinan , adalah wajar jika orang tua pihak lelaki  ingin mengenal calon menantunya. Sebaiknya ketika datang ke rumah pihak lelaki, pihak perempuan juga tidak bersendirian, untuk menghindari terjadinya fitnah.

6. Menentukan Waktu Meminang 

Setelah terjadinya hubungan silaturahim dikedua belah pihak, dan sudah ada keserasian visi dan misi dari pihak lelaki dan perempuan,  juga dengan keluarganya, maka janganlah tunggu lama-lama.  Segeralah menentukan waktu untuk mengkhitbah akhwat (memimang/melamar pihak perempuan).  Jarak waktu antara ta’aruf dengan pertunangan, sebaiknya tidak terlalu lama, kerana takut menimbulkan fitnah.

7. Tentukan waktu dan tempat pernikahan 

Pada prinsipnya semua hari dan bulan dalam Islam adalah baik.  Jadi hindarkanlah mencari tanggal dan bulan baik, kerana takut jatuh ke arah syirik. Lakukan yang dicontohkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, yaitu sederhana, mengundang anak yatim, memisahkan antara tetamu lelaki dan wanita, pengantin wanita tidak bertabarruj, makanan dan minuman juga tidak berlebihan.

8. Jangan Sampai Bersentuhan 

Sesuai dengan syariat Islam, pria dan wanita yang bukan muhrim memang dilarang untuk saling berinteraksi yang berlebihan atau berpotensi mengundang syahwat. Sama halnya dengan bersentuhan, Islam tak menganjurkannya sebelum mereka menjadi pasangan suami istri yang halal. Jika ada yang bilang tujuan dari ta’aruf itu menghindarkan dari hal-hal berbau mudharat tersebut, itu memang benar karena memang Islam meyakini perkenalan antara kaum pria dan wanita tak harus dilakukan dengan hal-hal yang berlebihan.

9. Mantapkan Diri 

Seperti pada penjelasan awal, sebelum memutuskan berta’aruf, setiap individu diwajibkan untuk menanamkan niat yang kuat dalam dirinya guna memupuk keyakinannya dalam berta’aruf.Tak hanya pria, wanita pun diwajibkan demikian. Ta’aruf pun bukan sebuah proses yang berpijak pada pemaksaan atau perjodohan secara diskriminatif, oleh karena itu dalam setiap tahapannya selalu diselingi dengan silaturrahmi antar kedua belah pihak guna mencari tahu betul ‘informasi’ yang dibutuhkan demi kelancaran tahap selanjutnya.

10. Pendalaman dan Memperbanyak Informasi 

Di dalam Al Qur’an Surat Al Hujurat:13, ta’aruf  berarti ‘saling mengenal dengan tujuan baik’ dan menurut sumber lain, ini adalah anjuran berkenalan antara pria dan wanita yang ingin menjalin hubungan serius tanpa melewati proses pacaran seperti pada umumnya. Liqo’ yang dalam Bahasa Indonesia berarti pengajian atau perkumpulan memang bertujuan untuk meningkatkan keyakinan dalam berta’aruf.

Dengan panduan dari orang yang memahami betul apa itu ta’aruf dan esensinya seperti, ustadz atau pemuka agama. Tapi, tak semua yang melakukan ta’aruf melakukan Liqo’ guna mengumpulkan niat, banyak juga dari mereka yang hanya berniat dalam hati serta dipandu orang tua atau wali yang memang mumpuni dalam persoalan ta’aruf beserta tahapan-tahapannya. Tidak ada larangan-menuju jalan kebaikan dalam Islam.

Niatan yang tulus serta keinginan hati yang teguh tentunya bisa menjadi dasar seseorang untuk melampaui tingkat yang lebih tinggi dari sebuah hubungan. Jika ada seseorang yang benar-benar ingin berta’aruf meskipun sudah pernah berpacaran, ini takkan menjadi masalah karena dalam proses berta’aruf nanti seseorang juga dianjurkan untuk bermuhasabah atau merenungi diri di hadapan sang pencipta atas apa yang telah ia putuskan.

11. Kumpulkan Informasi Sebanyak Mungkin dari Sahabatnya 

Pastikan pria yang anda sukai adalah pria terbaik. Bagus agamanya, mulia akhlak dan perilakunya, dan lembut kepada sesama. Bagaimana bisa mengetahu hal ini semua? Anda bisa bertanya kepada sahabatnya, mengawasi gerak-geriknya–mengamati tempat nongkrongnya, dan sebagainya. Tentu anda lebih tahu akan hal ini, bukan? Apalagi di jaman sekarang, anda bisa ngintip lewat sosmed, lihat profil facebooknya atau twitter, lihat teman-temannya disana, lihat halaman-halaman facebook yang disukainya, lihat grup-grup yang diikutinya, atau apalah.

Jaman sekarang, melakukan itu semua bukan hal susah, gampang sekali dilakukan. Bagaimanapun, pria yang anda pilih adalah calon pemimpin keluarga, calon teladan anak-anak dalam rumah tangga, maka memastikan kebaikan akhlak dan agamanya adalah keniscayaan. Jika sudah bisa dipastikan bahwa ia memang pria baik dan pantas, maka lakukan langkah berikutnya.

12. Minta Jasa Orang Lain, Jangan Menyampaikannya Sendiri 

Seperti Khadijah, beliau pun meminta bantuan orang lain untuk mengutarakan maksudnya, melamar Muhammad. Apalagi dalam budaya kita hal semacam ini –perempuan mengajak ta’aruf duluan, masih dianggap tabu dan tak biasa. Mintalah bantuan orang yang anda percayai.

Setidaknya, jika orang lain yang maju, lalu kemudian ditolak, malunya nggak seberapa dibandingkan sendirian. Sampaikan pada orang yang anda mintai tolong untuk menggali tentang perasaannya terhadapmu. Gali tentang rencana menikahnya kapan, sudah ada calon atau belum, atau apalah. Pelan-pelan, giring pertanyaan ke arah anda, dan lihat ekspresinya.

13. Berterus terang untuk dinikahi 

Cara mengajak pria ta’aruf yang sopan jika anda berani, langsung terus terang minta dinikahi. Dahulu ada di zaman Nabi, seorang wanita yang langsung menawarkan diri kepada Rasulullah (untuk dinikahi) (HR Bukhari) dalam riwayat Imam Malik, wanita itu berkata kepada Rasulullah “aku menawarkan diriku kepadamu” (HR Malik)

14. Minta keluarga bertemu 

Cara mengajak pria ta’aruf yang sopan jika tidak berani mengungkapkan, Minta keluarga anda ketemu si pria. Umar ibnul Khaththab Ketika putrinya Hafshah menjanda karena suaminya meninggal, segera mendatangi ‘Utsman bin ‘Affan & Abu Bakar untuk menawarkan putrinya” (HR. Al-Bukhari)

15. Minta bantuan teman atau perantara 

Cara mengajak pria ta’aruf yang sopan jika segan lewat keluarga, bisa lewat teman atau perantara. Khadijah mempunyai keinginan kepada Rasulullah. Lalu Khadijah mencurahkan perasaannya tersebut kepada sahabatnya yang bernama Nafisah binti Muniyyah, dan Nafisah pun segera pergi kepada Rasulullah membeberkan niatan Khadijah tersebut, dan menganjurkan Rasulullah untuk menikahinya.” (Sirah Nabawiyah)

16. Bercerita Orang Tuanya Ingin Punya Cucu 

Mungkin pria harus paham ketika anda melakukan cara wanita minta dilamar menurut islam dengan memancing bercerita tentang keinginan orang tua. Yakni kalau orang tua sudah menginginkan cucu. Sehingga untuk jalan tersebut tentunya harus dilakukan dengan jalan lamaran dan jalan pernikahan.

17. Membicarakan dan Sering Membahas tentang Memasak 

Cara lainnya misalnya anda yang tadinya tidak punya ketertarikan memasak tiba tiba mengejutkan pria yang ber ta’aruf dengan makanan yang dimasaknya sendiri. Kemudian mengaku bahwa anda telah mengikuti kursus memasak. Ketika ditanya, reaksinya bermacam- macam ada yang langsung mengaku bahwa mengikuti kursus memasak adalah upaya dalam mempersiapkan dirinya untuk membina rumah tangga. Namun ada pula sebagian cara wanita minta dilamar menurut islam yang memberikan jawaban ambigu sehingga menjadikan pria berfikir dan segera melamarnya.

Demikian yang dapat disampaikan, semoga bisa menjadi wawasan bagaimana menjalin hubungan yang benar sesuai dengan syariat islam sehingga terhindar dari dosa dan segala yang dilarang dalam agama serta menjadi jalan ibadah dan pahala.

Semoga bermanfaat....

Jumat, 30 Juli 2021

17 AYAT-AYAT AL-QUR'AN TENTANG JIN

Edisi Jum'at, 30 Juli 2021 M / 20 Dzulhijjah 1442 H. 

Jin adalah di antara makhluk Allah ‘Azza Wa Jalla. Sebagaimana yang sudah kita ketahui bersama bahwa jin diciptakan Allah Ta’ala dari api, sementara manusia dari tanah dan malaikat dari cahaya. Hal itu sebagaimana kabar yang disampaikan Allah dan Rasul-Nya, baik itu di dalam Kitabullah Al-Quran dan hadits. Adapun syaitan merupakan termasuk golongan jin sebagaimana yang difirmankan Allah di dalam surat Al-Kahfi ayat 50. Jin ada yang lurus dan ada yang menyimpang.  Ada yang beriman dan ada pula yang kafir. Hal ini sebagaimana yang termuat di dalam surat Al-Jinn.

Adapun pada tulisan kali ini kita akan membahas mengenai ayat-ayat Al-Quran yang membicarakan tentang jin. Simak selengkapnya di bawah ini.

1. Q.S. Adz-Dzaariyaat : 56 

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (Q.S. Adz-Dzaariyaat : 56)

2. Q.S. Al-Ahqaaf : 18 

أُولَٰئِكَ الَّذِينَ حَقَّ عَلَيْهِمُ الْقَوْلُ فِي أُمَمٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِمْ مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ ۖ إِنَّهُمْ كَانُوا خَاسِرِينَ

Mereka itulah orang-orang yang telah pasti ketetapan (azab) atas mereka bersama umat-umat yang telah berlalu sebelum mereka dari jin dan manusia. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi. (Q.S. Al-Ahqaaf : 18)

3. Q.S. Al-Ahqaaf : 29 

وَإِذْ صَرَفْنَا إِلَيْكَ نَفَرًا مِنَ الْجِنِّ يَسْتَمِعُونَ الْقُرْآنَ فَلَمَّا حَضَرُوهُ قَالُوا أَنْصِتُوا ۖ فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا إِلَىٰ قَوْمِهِمْ مُنْذِرِينَ

Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al Quran, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)." Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan. (Q.S. Al-Ahqaaf : 29)

4. Q.S. Al-A’raaf : 38 

قَالَ ادْخُلُوا فِي أُمَمٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِكُمْ مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ فِي النَّارِ ۖ كُلَّمَا دَخَلَتْ أُمَّةٌ لَعَنَتْ أُخْتَهَا ۖ حَتَّىٰ إِذَا ادَّارَكُوا فِيهَا جَمِيعًا قَالَتْ أُخْرَاهُمْ لِأُولَاهُمْ رَبَّنَا هَٰؤُلَاءِ أَضَلُّونَا فَآتِهِمْ عَذَابًا ضِعْفًا مِنَ النَّارِ ۖ قَالَ لِكُلٍّ ضِعْفٌ وَلَٰكِنْ لَا تَعْلَمُونَ

Allah berfirman: "Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu. Setiap suatu umat masuk (ke dalam neraka), dia mengutuk kawannya (menyesatkannya); sehingga apabila mereka masuk semuanya berkatalah orang-orang yang masuk kemudian di antara mereka kepada orang-orang yang masuk terdahulu: "Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami, sebab itu datangkanlah kepada mereka siksaan yang berlipat ganda dari neraka." Allah berfirman: "Masing-masing mendapat (siksaan) yang berlipat ganda, akan tetapi kamu tidak mengetahui." (Q.S. Al-A’raaf : 38)

5. Q.S. Al-A’raaf : 179 

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا ۚ أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (Q.S. Al-A’raaf : 179)

6. Q.S. Al-An’aam : 100 

وَجَعَلُوا لِلَّهِ شُرَكَاءَ الْجِنَّ وَخَلَقَهُمْ ۖ وَخَرَقُوا لَهُ بَنِينَ وَبَنَاتٍ بِغَيْرِ عِلْمٍ ۚ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يَصِفُونَ

Dan mereka (orang-orang musyrik) menjadikan jin itu sekutu bagi Allah, padahal Allah-lah yang menciptakan jin-jin itu, dan mereka membohong (dengan mengatakan): "Bahwasanya Allah mempunyai anak laki-laki dan perempuan", tanpa (berdasar) ilmu pengetahuan. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari sifat-sifat yang mereka berikan. (Q.S. Al-An’aam : 100)

7. Q.S. Al-An’aam : 112 

وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا ۚ وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُ ۖ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ

Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. (Q.S. Al-An’aam : 112)

8. Q.S. Al-An’aam : 128 

وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ قَدِ اسْتَكْثَرْتُمْ مِنَ الْإِنْسِ ۖ وَقَالَ أَوْلِيَاؤُهُمْ مِنَ الْإِنْسِ رَبَّنَا اسْتَمْتَعَ بَعْضُنَا بِبَعْضٍ وَبَلَغْنَا أَجَلَنَا الَّذِي أَجَّلْتَ لَنَا ۚ قَالَ النَّارُ مَثْوَاكُمْ خَالِدِينَ فِيهَا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ ۗ إِنَّ رَبَّكَ حَكِيمٌ عَلِيمٌ

Dan (ingatlah) hari diwaktu Allah menghimpunkan mereka semuanya (dan Allah berfirman): "Hai golongan jin, sesungguhnya kamu telah banyak menyesatkan manusia", lalu berkatalah kawan-kawan meraka dari golongan manusia: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebahagian daripada kami telah dapat kesenangan dari sebahagian (yang lain) dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami." Allah berfirman: "Neraka itulah tempat diam kamu, sedang kamu kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang lain)." Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-An’aam : 128)

9. Q.S. Al-An’aam : 130 

يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ أَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِنْكُمْ يَقُصُّونَ عَلَيْكُمْ آيَاتِي وَيُنْذِرُونَكُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَٰذَا ۚ قَالُوا شَهِدْنَا عَلَىٰ أَنْفُسِنَا ۖ وَغَرَّتْهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَشَهِدُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ أَنَّهُمْ كَانُوا كَافِرِينَ

Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayatKu dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata: "Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri", kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir. (Q.S. Al-An’aam : 130)

10. Q.S. Al-Hijr : 27 

وَالْجَانَّ خَلَقْنَاهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نَارِ السَّمُومِ

Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas. (Q.S. Al-Hijr : 27)

11. Q.S. Al-Israa’ : 88 

قُلْ لَئِنِ اجْتَمَعَتِ الْإِنْسُ وَالْجِنُّ عَلَىٰ أَنْ يَأْتُوا بِمِثْلِ هَٰذَا الْقُرْآنِ لَا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرًا

Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al-Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain." (Q.S. Al-Israa’ : 88)

12. Q.S. Al-Jinn : 1 

قُلْ أُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِنَ الْجِنِّ فَقَالُوا إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآنًا عَجَبًا

Katakanlah (hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadamu bahwasanya: telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al-Quran), lalu mereka berkata: Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al-Quran yang menakjubkan, (Q.S. Al-Jinn : 1)

13. Q.S. Al-Kahf : 50 

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ ۗ أَفَتَتَّخِذُونَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ ۚ بِئْسَ لِلظَّالِمِينَ بَدَلًا

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim. (Q.S. Al-Kahf : 50)

14. Q.S. An-Naas : 6 

مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

dari (golongan) jin dan manusia. (Q.S. An-Naas : 6)

15. Q.S. An-Naml : 17 

وَحُشِرَ لِسُلَيْمَانَ جُنُودُهُ مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ وَالطَّيْرِ فَهُمْ يُوزَعُونَ

Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan). (Q.S. An-Naml : 17)

16. Q.S. An-Naml : 39 

قَالَ عِفْرِيتٌ مِنَ الْجِنِّ أَنَا آتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ تَقُومَ مِنْ مَقَامِكَ ۖ وَإِنِّي عَلَيْهِ لَقَوِيٌّ أَمِينٌ

Berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya." (Q.S. An-Naml : 39)

17. Q.S. Ar-Rahmaan : 15 

وَخَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ

dan Dia menciptakan jin dari nyala api. (Q.S. Ar-Rahmaan : 15)

Itulah berbagai ayat Al-Quran yang menyebutkan tentang jin. Semoga pembahasan ini menambah pengetahuan kita seputar Al-Quran.

Semoga bermanfaat...

Kamis, 29 Juli 2021

17 KEISTIMEWAAN WANITA BERJILBAB BAGI MUSLIMAH

Edisi Kamis, 29 Juli 2021 M / 19 Dzulhijjah 1442 H. 

Dalam setiap perintah Allah Ta'ala tentunya mengandung manfaat dan fungsi untuk melindungi manusia. Adanya rukun iman, rukun islam, Iman dalam Islam, Hubungan Akhlak Dengan Iman Islam dan Ihsan, dan Hubungan Akhlak dengan Iman tentu memiliki nilai dan tujuan untuk menyelamatkan manusia. Tidak ada satupun perintah Allah yang tidak memiliki manfaat dan berorientasi kepada keselamatan manusia. Tentunya hal ini juga hanya akan ditangkap oleh manusia yang menggunakan akalnya, memikirkan maksudnya, dan mau mencari Ilmu Pengetahuan.

Wanita dalam Pandangan Islam dan Wanita Shalehah Menurut Islam bukan terletak pada fisiknya, melainkan pada akhlak dan ketaatannya. Dalam hal ini termasuk pada perintah berjilbab ada banyak sekali manfaat dan pendasaran mengapa jilbab menjadi suatu kewajiban bagi wanita muslimah. Dalam tulisan ini akan dijelaskan mengenai sekilas perintah berjilbab juga keistimewaannya bagi wanita muslimah yang menggunakan.

Walaupun penafsiran dan teknis mengenai jilbab memiliki pendapat berbeda dan penafsiran yang berbeda antar ulama, di dalam Al-Quran dapat kita lihat ayat-ayat yang berkenaan mengenai aurat wanita dan menggunakan hijab ini. Diantaranya adalah dalam QS An Nur ayat 31 dan QS Al Ahzab 59.

QS An Nur : 31 Perintah Mengelurkan Jilbab Hingga ke Dada

Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.  (QS An Nur : 31).

Dalam ayat ini ditekankan bahwa wanita muslimah diperintahkan untuk menutup kain kudung ke dadanya sehingga tidak terlihat aurat atau perhiasannya kecuali pada mereka yang merupakan muhrim. Hal ini dimaknai sebagai jilbab atau hijab yang kita pahami saat ini. Untuk itu banyak yang memahami bahwa jilbab artinya harus menutupnya hingga ke dada.

QS Al Ahzab 59  Mengelurkan Jilbab ke Seluruh Tubuh

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.  (QS Al Ahzab : 59).

Ayat yang terdapat dalam Surat Al Ahzab ini memerintahkan untuk para wanita muslimah agar menutup seluruh tubuhnya dengan jilbab atau hijab agar mereka dikenal dan tidak diganggu. Hal ini juga berkenaan dengan menghindari wanita yang secara fitrah cantik dan memiliki perhiasan indah dalam tubuhnya sendiri dari gangguan laki-laki yang tidak bisa mengontrol hawa nafsunya.

Bagi wanita muslimah yang belum berjilbab tentu saja ada kewajiban untuk berjilbab. Walaupun, kita ketahui bahwa untuk menuju hijrah tentu butuh proses bertahap. Allah Subhanahu wa ta'ala memberikan kesempatan tentunya tidak menunda-nunda untuk melakukannya. Bagaimanapun perintah Allah sifatnya mengikat dan harus kita laksanakan, serta kelak akan dimintai pertanggungjawaban oleh-Nya. Untuk itu, penting bagi wanita muslimah yang masih awam, mengenal tentang Hukum Wanita Tidak Berjilbab dalam Islam.

Wanita muslimah yang mengenakan jilbab tentu saja sangat bernilai dan mendapatkan keutamaan dihadapan Allah. Ada banyak keistimewaan bagi wanita muslimah yang menggunakan jilbabnya. Berikut adalah beberapa keutamaan wanita berjiilbab sesuai dengan syariah islam.

1. Muslimah yang Taat 

Menjadi wanita muslimah yang taat dan mengikuti hukum Allah dalam hal menutup aurat, tentu hal ini adalah menjadi ciri-ciri Wanita yang Dirindukan Surga.

2. Menjaga jati diri 

Menjadi wanita muslimah yang menjaga jati dirinya tanpa membuka aurat.

3. Wanita muslimah yang terhormat 

Menjadi wanita muslimah terhormat karena menutupi auratnya dengan pakaian yang layak dan indah.

4. Terjaga dari Zina mata 

Terjaga dari gangguan pandangan mata lelaki yang bukan muhrimnya.

5. Terhindar dari Kejahatan Susila 

Terhindari dari gangguan jahat yang memiliki hasrat atau hawa nafsu setan.

6. Menjaga kehormatan diri 

Secara tidak langsung juga menjaga diri untuk membatasi diri kita dari sentuhan yang bukan muhrim atau seseorang yang berniat untuk menyentuh diri kita dengan niat yang buruk.

7. Cantik Islami 

Memancarkan kecantikan dari dalam diri wanita muslimah, karena akhlaknya, bukan sekedar penampilannya. Tentunya ini adalah Cara Menjadi Wanita Cantik Menurut Islam.

8. Menjaga Aurat 

Terjaga dari dosa menampilkan aurat pada yang bukan muhrim.

9. Menjaga moral 

Dengan menutup aurat, maka kita pun juga sekaligus menjaga diri sendiri dan moral kita agar sesuai dengan penampilan hijab kita. 

Secara tidak langsung hal ini menjadi Cara Menjadi Wanita Baik yang sesuai dengan islam.

10. Identitas muslimah 

Menampilkan identitas muslimah, karena perintah hijab dan jilbab adalah perintah islam, maka dengan mudah kita menampilkan diri kita sebagai seorang wanita muslimah.

11. Penghormatan dari orang lain 

Mendapat penghormatan dan penghargaan dari orang lain karena wanita berjilbab adalah wanita yang menjaga dirinya dari aurat yang terbuka dan perilaku yang tidak sesuai dengan islam.

12. Menghindari sengatan matahari 

Dengan jilbab wanita muslimah juga bisa menjaga kulit dari sinar ultraviolet yang bisa merusak. Dengan begitu maka terhindar juga dari beragam penyakit yang berbahaya.

13. Motivasi untuk berbuat baik 

Terdorong untuk berlaku baik dan menjadi muslimah yang lebih baik lagi karena dengan hijab kita dituntut untuk menjadi manusia yang juga berakhlak mulia sesuai dengan Kodrat Wanita dalam Islam.

14. Mendapat pahala 

Memakai hijab juga mendapat pahala dari Allah sebagai muslimah yang menurutp auratnya selagi niatnya adalah tulus, ikhlas, dan lurus karena menjalankan perintah Allah.

15. Melatih keistiqomahan 

Karena jilbab saat ini sudah seperti trend dan juga gaya tersendiri. Dengan berjilbab kita juga bisa melatih keistiqomahan apakah niat dan perilaku hijab kita masih sesuai dengan syariat.

16. Mendidik untuk berperilaku baik 

Menggunakan jilbab tidak semata menutupi aurat, melainkan juga untuk menjaga pandangan seorang muslimah agar tetap berprilaku baik sesuai kaidah agama. Yang dimaksud menjaga pandangan disini adalah bagaimana wanita menjaga akhlaknya untuk tidak melakukan sesuatu yang di luar syariat agama Islam. Walaupun banyak yang mengatakan bahwa jilbab bukan jaminan dalam perilaku seseorang, namun jika seseorang telah memiliki niat berhijap, maka ia tentu akan berusaha untuk menjalani perintah agamanya.

17. Menutupi masalah rambut 

Secara tidak langsung jika anda memiliki masalah dengan rambut maka anda dapat terbantu, terutama dari sisi pandangan orang sekitar dengan menggunakan jilbab. Sudah tentu masalah tersebut tidak akan mengganggu atau membuat anda minder.

Jilbab juga mengurangi biaya perawatan rambut yang lebih minim untuk wanita berjilbab. Sebut saja rebonding, smoothing, dan creambath yang menelan biaya cukup tinggi, namun jika anda berjilbab, maka tidak perlu mengeluarkan biaya ini.

17 keutamaan wanita berjilbab ini akan kita dapatkan jika niat dan tujuan kita benar-benar tulus karena ingin mendapatkan kemuliaan dan ridho dari Allah Subhanahu wa ta'ala. Ada banyak orang-orang yang berjilbab namun tidak didasari dengan orientasi yang kuat. Untuk itu, sebagaimana hukum Allah, maka pertama kali kuatkanlah niat kita dan jangan sampai melepas jilbab hanya karena alasan yang tidak masuk akal. 

Sejatinya perintah Allah bertujuan untuk keselamatan kita di dunia dan akhirat. Tidak ada satupun tujuan Allah untuk menyiksa dan membuat manusia menderita. Semua itu telah Allah perhitungkan dan sesungguhnya Allah Maha Teliti akan semua Hukum-Hukum yang dibuat-Nya.

Semoga bermanfaat....

Rabu, 28 Juli 2021

17 AYAT-AYAT AL-QUR'AN TENTANG API

Edisi Rabu, 28 Juli 2021 M / 18 Dzulhijjah 1442 H

Di dalam Al-Quran Allah Subhanahu Wa Ta’ala menyebut api dengan “An-Nar”. Api di dalam Al-Quran ada yang bermakna untuk api neraka dan ada pula yang bermakna untuk api di dunia. Lebih dari 50% penyebutan api bermakna api neraka Jahannam (yang ada di akhirat). Sementara hanya ada beberapa penyebutan api yang maksudnya api di dunia. Adapun masalah penciptaan, tetap Allah Jalla Jalaluh yang menciptakannya.

Ketika para ilmuwan mempelajari api dan hubungan antara temperatur dan mereka menemukan bahwa warna api adalah merah, kemudian jika ditinggikan suhunya maka warna api akan menjadi putih. Jika dinaikkan lagi suhunya maka warna api akan berubah menjadi hitam.

Fenomena tentang api disebut oleh para ulama sebagai radiasi benda hitam, dan yang menakjubkan lagi adalah Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam telah menyebutkan fenomena ini, adanya perubahan warna api. Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

"Api dinaikkan suhunya selama seribu tahun sampai berubah menjadi merah, lalu dinaikkan lagi selama seribu tahun hingga berubah menjadi putih, kemudian dinaikkan lagi selama seribu tahun sampai menghitam, dan itulah yang disebut dengan hitam legam,” (HR. At-Tirmidzi).

Sungguh benar sabda Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam. Hadits tersebut dikatakan oleh Nabi 14 abad yang lalu. Sungguh alasan apa lagi yang membuat kita masih ingkar? Islam merupakan agama yang sempurna. Segala hal telah Allah dan rasul-Nya atur dengan sempurna dan secara mendetail. Maha benar Allah dengan segala Firman-Nya. 

Pada tulisan kali ini kita akan membahas mengenai ayat-ayat Al-Quran tentang api. Simak selengkapnya di bawah ini.

1. Q.S. Adz-Dzaariyaat : 13 

يَوْمَ هُمْ عَلَى النَّارِ يُفْتَنُونَ

(Hari pembalasan itu) ialah pada hari ketika mereka diazab di atas api neraka. (Q.S. Adz-Dzaariyaat : 13)

2. Q.S. Al-‘Ankabuut : 24 

فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلَّا أَنْ قَالُوا اقْتُلُوهُ أَوْ حَرِّقُوهُ فَأَنْجَاهُ اللَّهُ مِنَ النَّارِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

Maka tidak adalah jawaban kaum Ibrahim, selain mengatakan: "Bunuhlah atau bakarlah dia", lalu Allah menyelamatkannya dari api. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang beriman. (Q.S. Al-‘Ankabuut : 24)

3. Q.S. Al-A’raaf : 12 

قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ ۖ قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ

Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab Iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah." (Q.S. Al-A’raaf : 12)

4. Q.S. Al-Anbiyaa’ : 39 

لَوْ يَعْلَمُ الَّذِينَ كَفَرُوا حِينَ لَا يَكُفُّونَ عَنْ وُجُوهِهِمُ النَّارَ وَلَا عَنْ ظُهُورِهِمْ وَلَا هُمْ يُنْصَرُونَ

Andaikata orang-orang kafir itu mengetahui, waktu (di mana) mereka itu tidak mampu mengelakkan api neraka dari muka mereka dan (tidak pula) dari punggung mereka,sedang mereka (tidak pula) mendapat pertolongan, (tentulah mereka tiada meminta disegerakan). (Q.S. Al-Anbiyaa’ : 39)

5. Q.S. Al-Anbiyaa’ : 69 

قُلْنَا يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ

Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim", (Q.S. Al-Anbiyaa’ : 69)

6. Q.S. Al-Baqarah : 17 

مَثَلُهُمْ كَمَثَلِ الَّذِي اسْتَوْقَدَ نَارًا فَلَمَّا أَضَاءَتْ مَا حَوْلَهُ ذَهَبَ اللَّهُ بِنُورِهِمْ وَتَرَكَهُمْ فِي ظُلُمَاتٍ لَا يُبْصِرُونَ

Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat. (Q.S. Al-Baqarah : 17)

7. Q.S. Al-Hijr : 27 

وَالْجَانَّ خَلَقْنَاهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نَارِ السَّمُومِ

Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas. (Q.S. Al-Hijr : 27)

8. Q.S. Al-Mu’minuun : 104 

تَلْفَحُ وُجُوهَهُمُ النَّارُ وَهُمْ فِيهَا كَالِحُونَ

Muka mereka dibakar api neraka, dan mereka di dalam neraka itu dalam keadaan cacat. (Q.S. Al-Mu’minuun : 104)

9. Q.S. Yaasiin : 80 

الَّذِي جَعَلَ لَكُمْ مِنَ الشَّجَرِ الْأَخْضَرِ نَارًا فَإِذَا أَنْتُمْ مِنْهُ تُوقِدُونَ

yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu." (Q.S. Yaasiin : 80)

10. Q.S. Thaahaa : 10 

إِذْ رَأَىٰ نَارًا فَقَالَ لِأَهْلِهِ امْكُثُوا إِنِّي آنَسْتُ نَارًا لَعَلِّي آتِيكُمْ مِنْهَا بِقَبَسٍ أَوْ أَجِدُ عَلَى النَّارِ هُدًى

Ketika ia melihat api, lalu berkatalah ia kepada keluarganya: "Tinggallah kamu (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit daripadanya kepadamu atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu." (Q.S. Thaahaa : 10)

11. Q.S. Shaad : 76 

قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ ۖ خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ

Iblis berkata: "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah." (Q.S. Shaad : 76)

12. Q.S. Az-Zumar : 16 

لَهُمْ مِنْ فَوْقِهِمْ ظُلَلٌ مِنَ النَّارِ وَمِنْ تَحْتِهِمْ ظُلَلٌ ۚ ذَٰلِكَ يُخَوِّفُ اللَّهُ بِهِ عِبَادَهُ ۚ يَا عِبَادِ فَاتَّقُونِ

Bagi mereka lapisan-lapisan dari api di atas mereka dan di bawah merekapun lapisan-lapisan (dari api). Demikianlah Allah mempertakuti hamba-hamba-Nya dengan azab itu. Maka bertakwalah kepada-Ku hai hamba-hamba-Ku. (Q.S. Az-Zumar : 16)

13. Q.S. Ar-Rahmaan : 35 

يُرْسَلُ عَلَيْكُمَا شُوَاظٌ مِنْ نَارٍ وَنُحَاسٌ فَلَا تَنْتَصِرَانِ

Kepada kamu, (jin dan manusia) dilepaskan nyala api dan cairan tembaga maka kamu tidak dapat menyelamatkan diri (dari padanya). (Q.S. Ar-Rahmaan : 35)

14. Q.S. An-Naml : 7 

إِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِأَهْلِهِ إِنِّي آنَسْتُ نَارًا سَآتِيكُمْ مِنْهَا بِخَبَرٍ أَوْ آتِيكُمْ بِشِهَابٍ قَبَسٍ لَعَلَّكُمْ تَصْطَلُونَ

(Ingatlah) ketika Musa berkata kepada keluarganya: "Sesungguhnya aku melihat api. Aku kelak akan membawa kepadamu khabar daripadanya, atau aku membawa kepadamu suluh api supaya kamu dapat berdiang." (Q.S. An-Naml : 7)

15. Q.S. An-Naml : 8 

فَلَمَّا جَاءَهَا نُودِيَ أَنْ بُورِكَ مَنْ فِي النَّارِ وَمَنْ حَوْلَهَا وَسُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Maka tatkala dia tiba di (tempat) api itu, diserulah dia: "Bahwa telah diberkati orang-orang yang berada di dekat api itu, dan orang-orang yang berada di sekitarnya. Dan Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam." (Q.S. An-Naml : 8)

16. Q.S. Ali ‘Imran : 131 

وَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي أُعِدَّتْ لِلْكَافِرِينَ

Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir. (Q.S. Ali ‘Imran : 131)

17. Q.S. Al-Waaqi’ah : 71 

أَفَرَأَيْتُمُ النَّارَ الَّتِي تُورُونَ

Maka terangkanlah kepadaku tentang api yang kamu nyalakan (dengan menggosok-gosokkan kayu). (Q.S. Al-Waaqi’ah : 71)

Itulah berbagai ayat Al-Quran yang membahas tentang api. Semoga ayat-ayat di atas menambah wawasan dan pengetahuan kita terhadap Al-Quranul Karim.

Semoga bermanfaat...

Selasa, 27 Juli 2021

17 SIFAT WANITA YANG TIDAK PANTAS DIJADIKAN ISTRI

Edisi Selasa, 27 Juli 2021 M / 17 Dzulhijjah 1442 H. 

Sebagai seorang laki-laki muslim yang mempunyai keimanan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala pastinya sangat menginginkan untuk mempunyai calon istri sholehah. Mampu mengurus suami dengan baik dan bisa menghormati serta menyayangi ibu serta keluarga.

Setiap pria tentu memiliki kriteria wanita idamannya masing-masing, bahkan satu sama lainnya berbeda-beda. Ada berbagai pertimbangan untuk menentukan wanita yang ingin dinikahinya, seperti sifat yang dimilikinya. Dengan mengetahui sifat dari wanita tersebut, seorang pria dapat mempertimbangkan akan lanjut menikahinya atau tidak.

Oleh karena itu, tak ada salahnya mengetahui sifat wanita yang tidak baik untuk dijadikan istri. Namun, tidak menutup kemungkinan sifat tersebut bisa saja berubah setelah menikah.

Pada artikel tausiah kali ini akan membahas mengenai 17 sifat wanita yang tidak pantas dijadikan istri sekaligus sifat wanita yang tidak boleh dinikahi yang nantinya diulas lebih dalam sehingga bisa anda jadikan sebagai bahan referensi, mari kita simak bersama-sama penjelasan berikut ini :

1. Materialistis 

Materialistis atau sering disebut dengan matre adalah sifat yang hanya mengambil manfaat dari orang lain saja. Kaum hawa sekarang ini banyak yang mempunyai sifat matre. Lebih senang dekat dengan lelaki kaya yang bisa memberikan apa saja yang ia inginkan. Namun jika lelaki tersebut sedang terpuruk, maka ia akan dengan cepat pergi meninggalkannya dan mencari lelaki lain.

2. Mengumbar Aurat 

Mengumbar aurat tentu saja tidak diperbolehkan dalam agama Islam. Sebagai calon suami, anda wajib mengingatkan calon istri anda untuk segera menutup auratnya. Jika hal tersebut sudah anda lakukan namun tidak ada perubahan, saya sarankan anda mundur saja.

Karena nantinya hal tersebut akan anda pertanggung jawabkan di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sebagai wanita yang baik sebaiknya memahami cara berpakaian wanita muslimah untuk menjaga auratnya agar tidak mengundang syahwat para kaum adam.

“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan wanita-wanita (keluarga) orang-orang mukmin, agar mereka mengulurkan atas diri mereka (ke seluruh tubuh mereka) jilbab mereka. Hal itu menjadikan mereka lebih mudah dikenal (sebagai para wanita muslimah yang terhormat dan merdeka) sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah senantiasa Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al – Ahzab ayat : 59).

3. Egois 

Orang yang memiliki sifat egois pasti cenderung tidak mau menerima pendapat orang lain dan selalu ingin memaksakan kehendaknya kepada orang lain. Nah sifat seperti ini nantinya bisa memicu perpecahan yang berujung pada perceraian.

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan apa yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.” (QS. An Nisa : 36).

4. Suka Mengeluh 

Mengeluh sama halnya tidak bersyukur dan tidak menerima apa yang ia punyai. Wanita yang seperti ini nantinya akan selalu protes jika uang bulanan yang ia dapatkan dari suami pas-pasan. Ujung-ujungnya anda akan ribut setiap hari dan menambah beban pikiran anda. Dengan begitu apakah wanita dengan sifat seperti ini bisa mengemban tugas ibu rumah tangga dengan baik dan bisa menjaga amanah suami untuk mengelola keuangan rumah tangga.

“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya.” (QS. An Nahl : 18).

5. Sombong 

sifat sombong dalam islam selalu membangga-banggakan apa yang ia miliki dan berperilaku angkuh terhadap orang lain. Kemudian ia akan selalu memamerkan kekayaan, kepintaran, kesuksesan untuk mendapatkan pujian dari orang lain.

“Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin ketinggian (menyombongkan diri ) dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al – Qashash : 83).

6. Iri dan Dengki 

Wanita yang mempunyai sifat iri dan dengki akan membuat anda sebagai lelaki menjadi kesusahan sendiri. Melihat orang lain membeli sesuatu, pasti ia tidak mau kalah dan ingin segera memilikinya. Hal tersebut akan menjadi beban lebih untuk anda. Jika anda tidak bisa memenuhinya, pasti anda akan dihina habis-habisan.

“Banyak diantara ahli kitab yang ingin sekiranya mereka dapat mengembalikan kamu setelah kamu beriman, menjadi kafir kembali, karena rasa dengki dalam hati mereka, setelah kebenaran jelas bagi mereka.” (QS. Al -Baqarah : 109).

7. Suudzon 

Selalu berburuk sangka terhadap orang lain sama halnya dengan bersikap suudzon. Suudzon termasuk prasangka dalam islam. Curiga terlalu berlebihan dan selalu menyimpulkan sesuatu tanpa tau kebenarannya. Anda pasti akan merasa tidak nyaman jika selalu dituduh melakukan hal yang bukan-bukan. Padahal kenyataannya bukan seperti yang dituduhkan.

“Dan orang-orang yang mengganggu dan menyakiti orang-orang mukmin lelaki dan perempuan yang beriman, dengan perkataan atau perbuatan yang tidak tepat atau sesuatu kesalahan yang tidak dilakukannya, maka sesungguhnya mereka telah memikul kesalahan menuduh secara dusta dan berbuat dosa yang amat nyata.” (QS. Al Ahzab : 58).

8. Penghasut 

Mempengaruhi orang lain untuk berbuat buruk bukanlah hal yang baik. Menghasut cenderung menjurus ke hal yang nantinya akan memecah belah hubungan orang lain (adu domba). Bayangkan saja jika hubungan baik anda dengan orang tua menjadi rusak akibat ulah wanita penghasut.

“Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam berwasiat kepada Sayyidina Ali Wahai Ali ! Saya melihat tulisan pada pintu Syurga yang berbunyi “Syurga itu diharamkan bagi setiap orang yang bakhil (pelit), orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, dan bagi orang yang suka mengadu domba (mengasut).”

9. Pembohong 

Wanita yang mempunyai sifat pembohong nantinya saat membina rumah tangga akan selalu memberikan keterangan palsu mengenai pengeluaran rumah tangga yang sebenarnya untuk memenuhi hasrat pribadinya seperti hura-hura, belanja barang-barang yang tidak perlu dan lain sebagainya.

“Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta.” (QS. An – Nahl : 105).

10. Pemalas 

Malas melakukan aktivitas dan pekerjaan harian tentu saja bukanlah sifat yang baik. Bagaimana mau mengurus rumah tangga dan suami jika mengurus diri sendiri saja tidak bisa. Sifat ini cenderung sulit untuk dirubah karena sudah menjadi kebiasaan sejak lama dan ia enjoy menjalaninya.

“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya’ (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (QS. An Nisa : 142).

11. Perhitungan dan Pelit 

Wanita yang terlalu mengatur, tidak pernah mau mengeluarkan uangnya sesekali untuk membayar makanan, minuman atau pun jajan sudah bisa dipastikan ia mempunyai sifat perhitungan dan pelit. Nantinya anda akan terlalu diatur dan sulit untuk mengeluarkan sedekah.

“Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan akan dikalungkan kelak di lehernya pada hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Ali ‘Imran : 180).

12. Pemarah 

Selalu menghadapi masalah dengan emosi termasuk dalam kategori pemarah. Hal ini akan membuat anda jenuh dan tidak nyaman. Bayangkan saja jika anda baru saja pulang kerja selalu di marah-marahi karena hal-hal sepele, pasti anda akan tambah stres.

“Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya”. (QS Al – A’raf : 18).

13. Murahan 

Wanita yang tidak menjaga kehormatannya sebagai seorang wanita dan cenderung dekat dengan banyak pria bisa dikatakan sebagai wanita murahan. Nempel sana nempel sini tanpa tau batasan akan membuat anda merasa jengkel. Sebagai suami apakah anda tidak risih jika istri anda dibawa-bawa oleh laki-laki lain setiap hari.

14. Cerewet 

Berkomentar dengan apapun yang ia lihat dan ia dengar secara berlebihan akan membuat anda merasa tidak nyaman bukan sebagai seorang lelaki. Cerewet memang perlu, tapi harus pada tempatnya. Tapi jika cerewetnya selalu membuat anda kesal, apakah anda yakin akan membina rumah tangga dengan wanita seperti itu?

15. Kasar 

Bersikap kasar terhadap orang lain akan sungguh tidak pantas dilakukan, terlebih lagi sebagai seorang wanita yang nantinya akan menjadi ibu. Sangat ditakutkan wanita yang mempunyai sifat kasar akan memperlakukan anak-anak anda dengan tidak baik.

16. Pendendam 

Sulit untuk memaafkan kesalahan orang lain baik secara sengaja atau pun tidak sengaja dan ingin membalas perilaku buruk orang lain bisa disebut sebagai pendendam. Wanita pendendam nantinya akan membawa pengaruh buruk bagi keluarga untuk ikut serta membenci orang lain yang ia benci.

“Dan orang-orang yang menahan amarahnya.” (QS. Ali’Imran : 134)

17. Pencemburu 

Bersikap curiga terlalu berlebihan kepada anda mengenai hubungan pertemanan dengan teman kerja atau pun teman sekolah sehingga membuat hubungan anda menjadi tidak baik, tentu saja akan membuat anda menjadi risih.

Dapat diambil kesimpulan bahwa artikel tausiah mengenai 17 sifat wanita yang tidak pantas dijadikan istri yang sudah diulas di atas secara detail  diharapkan bisa membantu memudahkan anda dalam mempelajari serta memahaminya lebih dalam lagi sehingga layak dijadikan sebagai sumber referensi.

Sampai disini dulu  artikel tausiah kali ini yang membahas mengenai 17 sifat wanita yang tidak pantas dijadikan istri.  Terima kasih sudah meluangkan sedikit waktunya untuk membaca.

Semoga bermanfaat ....

Minggu, 25 Juli 2021

17 KEUTAMAAN LAA HAWLA WA LAA QUWATA ILLA BILLAH

Edisi Senin, 26 Juli 2021 M / 16 Dzulhijjah 1442 H. 

Dalam ajaran Islam, kita mengenal banyak kalimat tayibah yang menjadi lafal dzikir sehari-hari. Lafal dzikir tersebut menjadi jembatan bagi manusia untuk selalu mengingat Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan menghambakan diri bahwa manusia tidak berdaya tanpa adanya kekuasaan Allah.

Salah satu lafal dzikir yang cukup populer di kalangan umat Islam adalah laa haula wa laa quwwata illa billah atau yang dikenal dengan bacaan hauqalah. Adapun lafal secara lengkapnya adalah:

Laa haula wa laa quwwata illaa billaahil 'aliyyil adhiimi.

Artinya: Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.

Dzikir dengan mengucapkan kalimat hauqalah di atas sebagaimana diperintahkan Rasulullah dalam salah satu haditsnya :

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, Maukah engkau aku tunjukkan salah satu bacaan yang menjadi simpanan kekayaan di dalam surga? Maka sahabat menjawab, Tentu wahai Rasulullah. Rasulullah kemudian menjelaskan, Bacalah laa haula wa laa quwwata illaa billaah. (HR. Muslim).

Berdasarkan hadits di atas jelas bahwa lafal hauqalah memiliki keistimewaan sebagai investasi kelak di akhirat.

Dalam kehidupan sehari hari, tentunya ada masa dimana manusia merasa berat dan merasa lelah, salah satu cara untuk mengatasinya yakni dengan berdzikir untuk memohon kekuatan pada Allah, dzikir tersebut bertujuan untuk memberikan ketenangan dan memohon jalan keluar, berikut ini salah satu dzikir terbaik yang memiliki 17 keutamaan, yakni laa hawla wa laa quwwata illa billah, berikut selengkapnya.

1. Bekal di Surga 

Suatu ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda pada ‘Abdullah bin Qois, “Wahai ‘Abdullah bin Qois, katakanlah ‘Laa hawla wa laa quwwata illa billah’, karena ia merupakan simpanan pahala berharga di surga” (HR. Bukhari no. 7386). Dzikir laa hawla wa laa quwwata illa billah merupakan dzikir yang penuh kebaikan hingga nantinya bisa menjadi jalan untuk mendapat hal berharga di surga sebab itulah pengaruh dzikir terhadap jiwa.

2. Meningkatkan Rasa Taat 

Ibnu Mas’ud berkata,“Tidak ada daya untuk menghindarkan diri dari maksiat selain dengan perlindungan dari Allah. Tidak ada kekuatan untuk melaksanakan ketaatan selain dengan pertolongan Allah.” Dzikir laa hawla wa laa quwwata illa billah akan memberikan rasa taat yang lebih sebab menyadari secara langsung pertolongan dan perlindungan dari Allah sebagai wujud kasih sayang Allah kepada hambaNya.

3. Akhlak Mulia 

Dari Abi Musa Al-Asy’ari radhiallahu anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berkata kepadaku: “Maukah aku tunjukkan kepadamu salah satu bacaan yang menjadi simpanan kekayaan di dalam syurga?”, Maka aku menjawab: “Tentu, wahai Rasulullah”. Maka beliau menjawab: “Ucapkanlah Laa Haula wa Laa Quwwata illa Billaah” Jelas bahwa dzikir laa hawla wa laa quwwata illa billah merupakan akhlak mulia yang sering dilakukan orang sholeh yang memahami alasan pentingnya akhlak mulia menurut islam.

4. Melindungi dari Bahaya 

Suatu ketika di jaman dulu dzikir laa hawla wa laa quwwata illa billah memberikan pertolongan untuk lepas dari bahaya sebab termasuk keutamaan berdzikir kepada Allah, yaitu Suatu ketika Al Asyja’i melaporkan kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bahwa anaknya yang bernama Auf telah ditawan oleh musuh. Maka Rasulullah berpesan kepadanya agar Al Asyja’i mengutus seseorang untuk menemui anaknya dan menyampaikan agar Auf memperbanyak membaca “La Haula wa La Quwwata Illa Billah”.

5. Memberikan Kekuatan 

Dan dzikir laa hawla wa laa quwwata illa billah terbukti memberikan kekuatan dan keberhasilan sebagai cara menjadi orang sukses menurut Al Qur’an, Maka setelah hal tersebut disampaikan dan Auf memperbanyak membaca “Laa Haula wa La Quwwata Illa Billah” terjadilah bermacam keajaiban. Betapa tidak, tali kulit yang mengikat tangan Auf tiba-tiba terlepas maka Auf pun kabur dengan menunggang onta milik musuh.

6. Jalan Keluar Segala Kesusahan 

“Dan barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan menjadikan baginya jalan keluar,” ( Terjemah QS. Ath-Thalaq(65):2). Memang dzikir laa hawla wa laa quwwata illa billah ialah jalan keluar atas segala permasalahan dan memberikan pertolongan atas segala kesusahan atau kesulitan yang sedang dihadapi.

7. Sunnah Rasulullah 

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “ Perbanyaklah membaca ‘La Haula wa La Quwwata Illa Billah’, karena sesungguhnya ia merupakan perbendaharaan dari perbendaharaan-perbendaharaan Surga. (HR.Ahmad). Rasulullah menganjurkan kepada umatnya untuk memperbanyak dzikir laa hawla wa laa quwwata illa billah sebab menjadi sesuatu yang disukai Allah dan memiliki banyak kebaikan.

8. Penawar Segala Penyakit 

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang mengucapkan Laa Haula wa Laa Quwwata illa Billaah maka hal itu sebagai penawar baginya dari 99 penyakit dan yang termudah adalah rasa bimbang”. (HR. Tabrani). Segala penyakit hati dan kesedihan serta kesusahan akan hilang jika sering mengamalkan dzikir laa hawla wa laa quwwata illa billah sebab merupakan ungkapan doa dan berserah dri pada Allah.

9. Mengalahkah Musuh Allah 

Jaman dahulu juga ada suatu kisah tentang seseorang yang bisa mengalahkan musuh Allah ketika berperang dengan berusaha sebaik mungkin dan memperbanyak membaca dzikir laa hawla wa laa quwwata illa billah, Hubaib bin Salamah rahimmullah saat menghadapi musuh atau mengepung sebuah benteng sangat senang memperbanyakkan ucapan “ Laa Haula wa Laa Quwwata illa Billaah “.

10. Memudahkan Pekerjaan 

Ibnul Qoyyim rahimahullah mengatakan “ Kalimat Laa Haula wa Laa Quwwata illa Billaah” mempunyai pengaruh yang sangat menakjubkan saat menanggung beban pekerjaan yang sulit dan keras, atau saat menghadap kepada raja dan orang yang ditakutkan, selain pengaruhnya yang efektif untuk menolak kemiskinan. Berusaha sebaik mungkin dan banyak membaca dzikir laa hawla wa laa quwwata illa billah akan membantu memberikan keberhasilan pada setiap usaha yang dilakukan.

11. Jauh dari Petaka 

Makhul rahimahullah berkata: “ Barangsiapa yang yang mengatakan Laa Haula wa Laa Quwwata illa Billaah maka akan lenyap dari dirinya tujuh puluh pintu petaka, yang paling rendah adalah bencana kemiskinan”. Dengan membaca dzikir laa hawla wa laa quwwata illa billah secara rutin akan melindungi dari segala bahaya dan dari segala malapetaka yang merugikan baik di dunia maupun di akherat.

12. Kalimat yang Disukai Allah 

Nabi Shallallahu'alaihi wasallam yang mulia bersabda, “Maukah aku tunjukkan kepadamu sebuah kalimat yang berasal dari bawah ‘Arsy dari pusaka surga? Katakanlah olehmu: Laa Haula wa La Quwwata Illa Billah”, niscaya Allah akan mengatakan, ‘hambaKu telah menyerahkan dirinya dan meminta perlindungan.”(HR Al-Hakim dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu).

Allah menyukai hambaNya yang banyak menyebut dzikir laa hawla wa laa quwwata illa billah sebab menjadi wujud bahwa hamba tersebut mengakui kekuatan Allah dan berserah diri pada Allah dengan tetap berusaha serta melakukan yang terbaik yang ia mampu sehingga Allah selalu menolongnya dan memberi jalan keluar di tiap kesulitan yang dihadapi.

13. Jauh dari Laknat Allah 

“Perbanyaklah Al-Baaqiyaat Al-Shaalihaat, yaitu tasbih, tahlil, tahmid, takbir, dan laa haula wa laa quwwata illa billah.”(HR Ahmad, Ibn Hibban dan Al-Hakim dari Abu Sa’id radhiyallahu'anhu). Tentunya dzikir laa hawla wa laa quwwata illa billah yang merupakan salah satu dzikir terbaik akan menjauhkan dari laknat Allah sebab memilikki pahala dan nilai yang begitu tinggi di mata Allah.

14. Berserah Kepada Allah 

Imam a-Nawawi berkata: “La haula wa la quwwata illa billah”, itulah kalimat yang digunakan untuk menyerah diri dan menyatakan bahwa kita tidak mempunyai hak untuk memiliki sesuatu urusan. Ia kalimah yang menyatakan bahawa seseorang hamba tiada mempunyai daya upaya untuk menolak sesuatu kejahatan (kemudaratan) dan tiada mempunyai daya kekuatan untuk mendatangkan kebaikan kepada dirinya melainkan dengan kudrat iradat Allah subhnahu wa ta’ala juga.”

Manusia memang hanya bisa berusaha dan hasil wajib diserahkan sepenuhnya kepada Allah sehingga dengan hanya membaca dzikir laa hawla wa laa quwwata illa billah dan segala sesuatu akan datang sendiri namun juga harus disertai usaha maksimal sehingga apa yang diusahakan berhasil dan benar benar memberikan keberkahan untuk hidup di dunia dan di akherat.

15. Jauh dari Penyakit Hati 

“La haula wa la quwwata illa billah”. Secara lengkap kita juga dapat menambahkan lafaz ” alliyil adzim” yang berarti ” Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung” di belakangnya. Boleh menambah pujian lain dalam dzikir laa hawla wa laa quwwata illa billah sebab akan menjauhkan diri dari rasa sombong dan menjauhkan dari segala penyakit hati yang berbahaya.

16. Mententramkan Hati 

“La Haula wala Quwwata illa billah” berulang-ulang kali, menyerahkan segenap hatinya kepada Sang Khalik, insya Allah jiwanya akan tenang, tenteram, dan segala urusan kembali kepada Allah Ta’ala. Tentunya semua dzikir termasuk dzikir laa hawla wa laa quwwata illa billah akan memberikan ketenangan hati sehingga ia jauh dari hati yang gundah atau sesat.

17. Dekat dengan Allah 

Ada banyak kisah mengenai dzikir laa hawla wa laa quwwata illa billah yang memberikan pertolongan untuk para nabi dan rasul terdahulu sebab dzikir tersebut akan mendekatkan seseorang kepada Allah sehingga dengan ijin Allah kesulitan apapun yang dihadapi dapat dijalani dan dilewati dengan indah dan penuh keberhasilan.

Pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta'ala bukan hanya hak monopoli para nabi. Seperti ketika nabi Ibrahim alaihissalam yang tetap bugar meski dibakar api oleh raja Namrud atau nabi Musa alaihissalam yang dikejar musuh dan tersudut di tepi laut hingga Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan pertolongan-Nya dengan terbelahnya laut. Ataupun nabi Yunus alaihissalam yang dalam keadaan putus asa terbuang dari kapal kemudian dimakan seekor ikan hiu tapi bisa tetap hidup.

Juga ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam dikejar musuh hingga mulut gua bersama sahabat Abu Bakar as-Siddiq, tetapi musuh  tidak dapat melihatnya. Pertolongan Allah swt yang semacam itu juga diperuntukkan kaum Muslimin melalui Hawqallah yaitu lafaz “La haula wa la quwwata illa billah”.

Demikian artikel tausiah  kali ini, semoga menjadi wawasan yang bermanfaat untuk anda dan bisa diamalkan dalam kehidupan sehari hari sehingga menjadi pribadi yang jauh lebih baik imannya. Terima kasih sudah membaca. 

Semoga bermanfaat....

Sabtu, 24 Juli 2021

17 AYAT CINTA SEJATI DALAM AL-QUR'AN

Edisi Ahad, 25 Juli 2021 M / 15 Dzulhijjah 1442 H. 

Dalam kehidupan manusia, cinta sejati memang benar adanya. Perasaan yang bisa timbul dari dalam hati ini merupakan fitrah dari seorang manusia yang diciptakan oleh Sang Maha Kuasa. Dalam kehidupan sehari-hari, cinta sejati bisa diartikan dalam berbagai konteks yang mungkin jika dijelaskan hal tersebut bisa saja diluar nalar manusia karena merupakan sebuah perasaan yang mungkin akan berbeda setiap insannya.

Di dalam islam beberapa hal mengenai cinta sejati juga telah dijelaskan melalui firman-firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala dari beberapa ayat-Nya. Hal inilah yang menunjukan jika kebesaran atas kekuasaan Sang Maha Pencipta memang tidak bisa ditandingi. Termasuk yang berkaitan dengan rasa cinta dan kasih sayang.

Untuk anda yang ingin mengetahui beberapa firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala tentang cinta sejati, ayat tentang jodoh dalam islam, ayat tentang haramnya pacaran dalam islam, ayat tentang pergaulan dalam islam dan lainnya akan diulas dibawah ini. Berikut beberapa kumpulan ayat Al-Qur’an tentang cinta sejati beserta penjelasannya:

1. Surat An-Nabaa: 8 

“Dan Kami (Allah) jadikan kamu berpasang-pasangan.”

Dari penggalan ayat Al-Qur’an di atas dapat diartikan jika Sang Maha Pencipta yakni Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menciptakan manusia secara berpasang-pasangan. Hal inilah yang menunjukan atas kebesaran Allah yang diberikan pada kehidupan manusia lewat pasangannya kelak. Dan menjadikan kehidupan mereka menjadi lebih baik lagi karena pada dasarnya berpasangan memiliki manfaat yang luar biasa seperti manfaat menikah dalam islam.

2. Surat Az-Dzariyyah: 49 

“Dan segala sesuatu yang Kami ciptakan adalah berpasang-pasangan supaya kamu (manusia) mengingat kebesaran atas apa yang dilakukan-Nya.”

Cinta sejati memang bisa datang kapan saja, termasuk ketika anda telah menemukan pasangan sejati anda (laki-laki dan perempuan. Karena hal tersebutlah yang menunjukkan atas kebesaran Allah Subhanahu WaTa'ala yang telah menciptakan manusia secara berpasang-pasangan. Hal ini juga berkaitan dengan ayat al-quran tentang cinta.

3. Surat An-Najm: 45 

“Dan sesungguhnya, Allah telah menciptakan kamu secara berpasang-pasangan yakni para lelaki dan para wanita.”

Tidak hanya dari satu ayat alquran tentang cinta kepada lawan jenis yang menjelaskan atas kekuasaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah menciptakan manusia secara berpasang-pasangan. Hal ini membuktikan jika bukti cinta Allah kepada umatnya lebih besar dari apapun jua. Untuk itu, mereka diciptakan secara berpasang-pasangan untuk melengkapi dan menyempurnakan hidupnya.

4. Surat Al-Kautsar: 1 

“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu (manusia) nikmat yang begitu besar.”

Cinta sejati tidak hanya diartikan sebagai sebuah perasaan yang timbul kepada lawan jenis. Namun, juga bisa datang dari kebesaran Sang Maha Kuasa yang mana telah memberikan nikmat yang luar biasa atas nikmat-nikmat yang telah engkau rasakan setiap waktunya. Termasuk dalam hal cinta dan kasih sayang terhadap sesama manusia dan cara mensyukuri nikmat Allah.

5. Surat Al-Hujurat: 13 

“Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan daripada kamu sekalian dari seorang laki-laki dan perempuan. Dan menjadikan kamu semua bersuku-suku dan berbangsa-bangsa, karena agar kamu semua saling mengenal satu sama lain. Sesungguhnya orang yang paling mulia derajatnya di antara kamu sekalian adalah mereka yang bertakwa kepada Allah Subhanahu WaTa'ala. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Arti dari ayat di atas adalah Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menciptakan diantara kamu semua lewat laki-laki dan perempuan (suami istri). Dimana mereka akan memberikanmu seorang anak yang kemudian anak-anak tersebut akan memberikanmu seorang cucu-cucu sehingga menjadikan kamu semua bersuku dan berbangsa yang lebih besar.

 6. Surat Al-Waqiah: 36 – 37 

“Dan Kami jadikan kepada mereka seorang gadis-gadis (perawan) yang penuh cinta kepada sesamanya (umurnya).”

Telah diketahui jika rasa cinta dan kasih sayang terhadap lawan jenis bisa datang tanpa disangka-sangka. Hal ini diperkuat dengan firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang menyebutkan bahwasanya Allah telah menciptakan seorang gadis (perempuan) dengan rasa cinta dan kasih sayang yang dimilikinya kepada lawan jenisnya (seumurannya).

Dan hal tersebut memang benar adanya dalam kehidupan manusia sehari-hari. Hal ini berhubungan dengan menikah muda menurut islam.

7. Surat An-Nuur: 26 

“Wanita-wanita yang tidak baik adalah untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk mereka para wanita yang tidak baik pula. Sedangkan wanita-wanita yang baik adalah mereka untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah mereka untuk wanita-wanita yang baik pula.”

Pada dasarnya, Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menciptakan manusia secara berpasang-pasangan yakni antara laki-laki dan perempuan. Namun dalam hal ini Allah berfirman, jika seorang yang tidak baik maka ia akan mendapatkan pasangan yang tidak baik. Dan begitu pun sebaliknya, seorang yang baik maka ia akan dipertemukan dengan seseorang yang baik. Perlu diketahui juga mengenai indahnya menikah tanpa pacaran.

8. Surat An-Nuur: 32 

“Dan nikahkanlah mereka orang-orang yang masih membujang diantara kamu semua dan mereka orang-orang yang layak menikah dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan yang perempuan. Jika mereka dalam keadaan kekurangan (miskin), maka Allah akan memberikan kemampuan (harta) kepada mereka dengan segala karunia-Nya. Karena Allah Maha Luas Pemberian-Nya lagi Maha Mengatahui atas semua.”

Arti dari ayat di atas dapat dimaksudkan jika menjalin hubungan atas rasa cinta, maka hendaklah segera menikah. Dan apabila kamu merasa kekurangan atas rizki yang akan engkau pergunakan untuk menafkahi anak dan istrimu. Maka sesungguhnya Allah akan membantumu dengan kenikmatan yang lebih atas apa yang telah kamu lakukan (menikah).

9. Surat Ar-Ruum: 21 

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah yang menciptakan istri-istrimu untukmu dari jenismu sendiri. Sesungguhnya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya. Dan dijadikannya  di antara kalian rasa kasih dan sayang. Karena sesungguhnya apa yang demikian itu benar-benar terdapat tanda bagi para kaum yang berfikir.”

Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menciptakan para istri-istri untukmu (suami) untuk membangun sebuah kehidupan yang lebih tentram. Dalam hal ini islam menyebutkan jika cinta sejati atau rasa kasih sayang bisa saja berasal dari para suami kepada istrinya dan begitu pula sebaliknya. Dan hal tersebut merupakan bukti dari kekuasaan yang diberikan Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepadamu seperti halnya ayat tentang jodoh dalam islam.

10. Surat Maryam: 96 

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shaleh,  Allah Subhanahu WaTa'ala yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang akan menanamkan sesuatu di dalam hati mereka yaitu rasa kasih sayang.”

Arti dari ayat di atas dapat dijelaskan apabila cinta sejati bisa juga berasal dari Sang Maha Pencipta yang memberikanmu perasaan cinta kasih terhadap manusia lain dalam bentuk yang berbeda-beda satu di antara yang lainnya.

11. Surat Al-Balad: 17 

“Dan dia  tidak pula termasuk orang-orang yang beriman  dan mereka saling berpesan untuk saling bersabar dan saling berpesan untuk saling berkasih sayang.”

12. Surat An-Nisaa: 1 

“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu (Allah) yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah juga telah menciptakan istrinya, dan dari pada keduanya Allah telah mengembangbiakan anak laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah Subhanahu WaTa'ala yang telah mempergunakan nama-Nya, kamu saling meminta diantara satu sama lain, dan peliharalah hubungan silaturahmi. Karena sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi diri kamu.”

13. Surat An-Nisaa: 129 

“Dan kamu sekali-kali (tidak) dapat berlaku adil diantara istri-istrimu, meskipun kamu ingin membuatnya yang demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung dengan apa yang kamu cintai, hingga kamu biarkan yang lainnya terkatung-katung. Dan apabila kamu mengadakan kebaikan dan memelihara diri dari apa yang dicurangkan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

14. Surat Ali-Imran: 14 

“Dijadikannya indah pada pandangan manusia kecintaannya pada apa yang diingini, yaitu; wanita-wanita (istri-istri), anak-anak, harta yang banyak yaitu dari jenis emas, perak, binatang, kuda pilihan, sawah dan ladang. Dan itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembalinya yang baik yakni surga.”

15. Surat Ali-Imran: 134 

“(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan hartanya, baik itu di waktu lapang ataupun di waktu sempit. Dan orang-orang yang telah menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain, maka Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan itu.”

16. Surat Az-Zukhruf: 67 

“Teman-teman yang akrab pada hari ini sebagiannya adalah menjadi musuh bagi sebagian orang yang lain kecuali mereka orang-orang yang bertakwa kepada-Nya.”

17. Surat Al-Muntahannah: 7 

“Mudah-mudahan (Allah) menimbulkan rasa kasih sayang di antaramu dengan orang-orang yang kamu musuhi di antara mereka. Dan Allah adalah Maka Kuasa. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Jika selama ini cinta sejati hanya diketahui lewat beberapa kisah baik itu nyata maupun tidak. Sebenarnya cinta sejati begitu lekat dalam kehidupan manusia, baik itu yang mereka rasakan secara langsung maupun yang tidak mereka rasakan namun terbukti benar adanya.

Untuk itu, sebagai umat yang paling dikasihi oleh Allah Subhanahu WaTa'ala. Maka sudah seharusnya kita menjaga sifat kasih sayang, baik itu terhadap sesama manusia, kepada Allah dan segala ciptaannya.

Semoga penjelasan mengenai ayat Al-Qur’an tentang cinta sejati di atas dapat mempertebal rasa keimanan kita atas rasa dan perasaan yang telah Allah ciptakan untuk setiap insan manusia yang hidup di muka bumi ini.

Demikian tausiah sore ini, mohon maaf apabila masih ada kalimat yang kurang dipahami, terima kasih telah meluangkan waktunya untuk membaca.

Semoga bermanfaat ....

Jumat, 23 Juli 2021

17 CARA MENYIKAPI CINTA DALAM ISLAM

Edisi Sabtu, 24 Juli 2021 M / 14 Dzulhijjah 1442 H. 

Cinta adalah kebutuhan dasar bagi setiap manusia, tidak mungkin ada seseorang yang bisa hidup dan bersosialisasi tanpa adanya rasa cinta dalam hatinya. Cinta meliputi aspek yang luas, yang berpengaruh pada hubungan dan kerukunan dengan orang tua, keluarga, teman teman terdekat, hingga pada masyarakat luas serta tentunya Allah yang menciptakan hambaNya. Tanpa cinta maka tidak ada keihklasan dalam melakukan sesuatu.

Misalnya ialah orang tua yang mengurus dan membesarkan anaknya sepenuh hati dan seorang istri yang sungguh sungguh berbakti pada suaminya tentu hal tersebut tidak akan dilakukan dengan sempurna jika tidak memiliki cinta dalam hatinya. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai cara menyikapi cinta dalam islam, yaitu cinta secara luas yang berhubungan dengan sikap kita terhadap perasaan mencintai dan dicintai yang berhubungan dengan semua aspek kehidupan. Mari langsung saja simak arikel tausiah berikut sampai selesai.

1. Disyukuri 

“Hai manusia ingatlah nikmat Allah kepadamu, adakah pencipta yang dapat memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi selain Dia?”. (QS Fathir : 3). Keutamaan cinta dalam islam yang terdapat dalam hati entah itu dalam bentuk dicintai atau mencintai wajib disyukuri sebab merupakan anugrah dari Allah dan merupakan salah satu bentuk rejeki dari Allah.

Diberikan cinta tandanya diberikan nikmat dari Allah, misalnya ialah orang yang memiliki pasangan hidup, keluarga lengkap, dan banyak teman baik yang semuanya saling menyayangi tentu adalah kebahagiaan yang belum tentu semua manusia memiliki rezeki tersebut.

2. Jadikan Jalan Ibadah 

“Dan bertasbihlah memuji Rabb mu pada waktu waktu di malam hari dan siang hari agar kamu merasa senang”. (QS Thaahaa : 130).  Jadikan cinta sebagai jalan untuk memperbanyak ibadah, jangan sampai mencintai sesuatu yang ada di dunia ini melebihi rasa cinta pada Allah Subhanahu WaTa'ala. Cinta sebagai jalan ibadah akan menjadikan segala urusan lebih berkah karena segalanya diniatkan karena Allah. cara memperjuangkan cinta dalam islam pun dilakukan dengan niat ibadah.

3. Dijaga dan Dipelihara 

Cara menyikapi cinta dalam islam ialah dijaga dan dipelihara yakni tidak membandingkan dengan apa yang dimiliki orang lain atau iri pada kenikmatan yang dimiliki orang lain. setiap hal yang berhubungan dengan akherat wajib untuk melihat sesuatu ke atas agar lebih bersemangat dan yang berhubungan dengan dunia wajib melihat ke bawah agar menjadi seseorang yang pandai bersyukur. Hal itulah yang merupakan menjaga dan memelihara cinta karena Allah.

“Dua hal apabila dimiliki oleh seseorang dia dicatat oleh Allah sebagai orang yang bersyukur dan sabar. Dalam urusan agama (ilmu dan ibadah) dia melihat kepada yang lebih tinggi lalu meniru dan mencontohnya. Dalam urusan dunia dia melihat kepada yang lebih bawah, lalu bersyukur kepada Allah bahwa dia masih diberi kelebihan”. (HR Tirmidzi). ayat Al Qur’an tentang cinta sejati juga menjelaskan inti yang sama.

4. Saling Melindungi 

Cinta artinya saling  melindungi, misalnya ialah seorang suami istri tentu harus mewujudkan cinta dengan melakukan yang terbaik untuk satu sama lain dengan cara suami melindungi dan menyayangi istri juga menyayangi dan berbakti. “Suami itu pelindung bagi wanita (istri) karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki laki) di atas sebagian yang lain (wanita)”. (QS An Nisa : 34). Cara mencintai seseorang menurut islam dilakukan dengan cara melindunginya.

5. Jalan Untuk Berbakti 

Jadikan cinta sebagai jalan untuk berbakti karena Allah, misalnya cinta pada orang tua tentu harus berbakti dan berbuat baik pada mereka, dan cinta pada suami tentu harus berbakti dan menerima suami apa adanya. “Seandainya aku boleh menyuruh seorang sujud kepada seseorang, maka aku akan perintahkan seorang wanita sujud kepada suaminya”. (HR Timidzi no. 1159). Cinta sejati dalam islam ialah yang dijalankan sesuai dengan syariat agama.

6. Jadikan Jalan Untuk Meningkatkan Ketaatan 

Cara menyikapi cinta dalam islam yang dijadikan jalan untuk lebih taat tentu akan menjadi jalan ibadah dan baginya akan menjadi jalan surga. Dan seorang istri yang taat pada suami nya, niscaya ia akan masuk surga dari pintu mana saja yang dikehendakinya”. (Hadits Hasan Shahih no.1296). contohnya ialah pada hadits tersebut yakni tentang sikap istri yang menyikapi cinta pada suaminya dengan cara berbakti hingga ia mendapat keistimewaan dari Allah untuk bisa masuk ke surga dari pintu mana saja.

7. Dipertanggung Jawabkan 

Cinta harus disikapi dengan tanggung jawab sebab bagaimanapun seseorang menyikapi cinta kelak akan diminta pertanggung jawabannya, misalnya ialah suami yang mencintai istri maka harus bersikap baik pada istri dan menjalankan kewajiban sebagai pemenuh kebutuhan rumah tangga baik lahir maupun batin. “Suami kelak akan ditanya pertanggungjawaban tentang mereka (keluarganya)”. (HR Al Bukhari no.2554).

8. Sikapi dengan Kalimat yang Indah 

Cinta yang merupakan anugrah Allah wajib disikapi dengan diungkapkan menggunakan kalimat indah dan menenangkan, tentu tidak pantas jka cinta disampaikan dengan cara yang kasar atau bahkan dengan menyakiti. “Yakni perindah ucapan kalian terhadap mereka (istri) dan perbagus perbuatan dan penampilan kalian sesuai kadar kemampuan”. (Al Hafidz Ibnu Katsir).

9. Terima dengan Hati Gembira 

“Wajahnya senantiasa berseri seri, suka bersenda gurau, dan bercumbu rayu dengan istri. Bersikap lembut dan melapangkan mereka dalam hal nafkah serta tertawa bersama istri istrinya. (Tafsir Ibnu Katsir). Cinta harus disikapi dengan cara diterima dengan bahagia sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah bahwa belaiu senantiasa gembira karena memiliki cinta dari istri istrinya dan selalu memuliakan mereka.

10. Wujudkan dengan Sikap yang Lembut 

Cara menyikapi cinta dalam islam ialah menyikapi dengan sikap yang lemah lembut misalnya ialah cinta pada orang tua tentu harus bersikap lemah lembut pada mereka, bukan bersikap sebaliknya, sebab cinta akan menimbulkan kesenangan jika disampaikan dengan cara yang indah. “Sesungguhnya Allah mencintai kelembutan dalam segala hal”. (HR Al Bukhari no.6024).

11. Jadikan untuk Tujuan Karena Allah 

Jadikan cinta untuk mencapai segala tujuan karena Allah dan dengan cara yang baik. misalnya ialah mencintai seorang wanita maka harus disikapi dengan kesungguhan untuk menjadikan halal baginya dan dibuktikan dengan tindakan yang baik sehingga tercapai tujuan yang diharapkan. “Dengan kebaikan tersebut akan dimudahkan tercapainya tujuan tujuan yang diinginkan dan akan dimudahkan segala tuntutan”. (Syarah Syahih Muslim).

12. Bukan untuk Jalan Maksiat 

Cinta tidak boleh dijadikan sebagai jalan untuk maksiat, misalnya ialah melakukan hubungan yag tidak sesuai syariat islam seperti berpacaran sebab tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah dan dapat membawa kepada maksiat. seperti pada hadist Rasulullah berikut dimana beliau sama sekali tidak pernah bersentuhan dengan wanita yang bukan muhrimnya. “Sesungguhnya aku tidak berjabatan tangan dengan wanita”. (HR Malik, Tirmizi dan Nasa’i).

13. Pelihara Hubungan Baik 

Cara menyikapi cinta dalam islam ialah memelihara hubungan baik dengan orang yang dicintai, seperti mencintai keluarga, maka wajib menjalin silaturahmi dengan mereka sebagai wujud dan jalan untuk beribadah. Hubungan baik yang dimiliki dengan orang orang di sekitar kita nantinya yang akan membawa kebaikan kepada diri sendiri. “Dan peliharalah hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”. (QS An Nisa : 1).

14. Tolong Menolong dalam Kebaikan 

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan pada orang lain dan kerabat, dan Dia melarang perbuatan keji, kemungkaran, serta permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”. (QS An Nahl : 90). Cara menyikapi cinta dalam islam ialah dengan  melakukan tolong menolong dalam kebaikan, misalnya ialah tolong menolong dalam mencari ilmu yang bermanfaat, dalam pekerjaan yang halal, juga dalam menegakkan syariat islam.

15. Menutupi Aibnya 

Bentuk cinta selanjutnya adalah lewat menutupi aib saudara. Jika kita mengetahui keburukan orang lain maka janganlah diumbar. Jangan jadikan keburukannya sebagai bahan gosip. Apabila kita mampu menutupi aib orang lain maka Allah Ta’ala juga akan menutupi aib kita.

Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu'anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: ” Muslim yang satu adalah saudara muslim yang lain; oleh karena itu ia tidak boleh menganiaya dan mendiamkannya. Barang siapa memperhatikan kepentingan saudaranya, maka Allah akan memperhatikan kepentingannya. Barang siapa membantu kesulitan seorang muslim, maka Allah akan membantu kesulitannya dari beberapa kesulitannya nanti pada hari kiamat. Dan barang siapa menutupi (aib) seorang muslim, maka Allah akan menutupi (aib)nya pada hari kiamat.” ( HR Bukhari).

 16. Menunjukkan Sikap yang Baik 

Cinta juga harus diwujudkan dengan perbuatan. Apabila kita cinta kepada seseorang (teman atau keluarga) maka sudah seharusnya kita menunjukkan sikap yang baik. Dari sahabat Nu’man bin Basyir, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda :

Permisalan kaum mukminin dalam sikap saling mencintai, dan saling kasih sayang mereka sebagaimana satu badan. Apabila satu anggota badan sakit, seluruh anggota badan ikut merasakan, dengan tidak bisa tidur dan demam.” ( HR Muslim).

17. Saling Mendoakan Kebaikan 

“Ya Rabb ku sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil”. (QS Al Isra : 24). Cara menyikapi cinta dalam islam yang terakhir ialah saling mendoakan dalam kebaikan, sebagaimana kita mengetahui bahwa doa yang dilakukan dengan tujuan baik akan kembali pada diri sendiri. ayat yang disebutkan ialah mengenai doa untuk kedua orang tua yang diucapkan dalam rangka menyikapi cinta pada kedua orang tua.

Sebagai anak tentu wajib menyikapi dan menunjukkan cinta pada orang tua dengan sikap yang nyata yakni dengan cara berbakti, dengan cara membantu setiap pekerjaan yang mereka lakukan, dengan mendoakan mereka, juga dengan memperlakukan mereka dengan lembut baik melalui perkataan atau tindakan.

Demikian artikel tausiah mengenai cara menyikapi cinta dalam islam, sekarang anda sudah memahami bagaimana memperlakukan dan menyikapi perasaan cinta atau apa yang harus dilakukan ketika dicintai. Tetap syukuri anugrah rasa dicintai dan mencintai yang diberikan Allah, jangan sampai menyesal ketika perasaan tersebut hilang, ketika memiliki seseorang wajib disayangi sebaik mungkin dengan tetap mengutamakan rasa cinta pada Allah.

Semoga rasa cinta yang kita miliki dapat menjadikan jalan untuk beribadah dan mendekat padaNya, bukan untuk menjadi jalan maksiat atau menjadi jalan yang tidak diridhoiNya. Terima kasih sudah membaca. 

Semoga bermanfaat...

Kamis, 22 Juli 2021

17 AMALAN SAAT MALAM PERTAMA DALAM ISLAM

Edisi Jum'at, 23 Juli 2021 M / 13 Dzulhijjah 1442 H. 

Amalan saat malam pertama dalam islam bukan hanya berhubungan tubuh dan cara suami memperlakukan istri semata. Namun ada hal yang lebih penting yakni bagaimana agar amalan saat malam pertama dalam islam sebagai suami istri bisa dilalui dengan baik agar bisa menyatukan emosi serta perasaan diantara keduanya.

Lantas apakah amalan saat malam pertama dalam islam dapat dijadikan jalan ibadah kepada Allah? Amalan serta tata cara bergaul suami istri yang benar adalah yang sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Seperti yang sudah diketahui bahwa Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam merupakan sebaik baiknya teladan dalam kehidupan tidak terkecuali dalam hal pernikahan serta segala hal yang ada di dalamnya sebab itu terdapat keutamaan dan pentingnya mengenal Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam. Oleh sebab itu sebagai muslim sudah sepatutnya untuk mencontoh serta mengikutinya. Berikut adalah 17 Amalan Saat Malam Pertama dalam Islam agar dapat menjadikan segala sesuatu dalam kehidupan sebagai jalan ibadah.

1. Doa Menjadi Keluarga Samawa 

Islam merupakan agama yang telah sempurna yang mana ajarannya meliputi semua aspek kehidupan termasuk dalam hal pernikahan. Jika berbicara tentang pernikahan tidak lepas dari amalan saat malam pertama dalam islam di setiap pernikahan. Amalan saat malam pertama dalam islam itu hendaknya diisi dengan kelembutan, kasih sayang, serta kesenangan. Jadikan selalu malam itu menjadi malam untuk menyatukan perasaan kedua pasangan agar menjadi keluarga yang samawa dengan doa hubungan intim saat malam pertama.

2. Niat Ibadah Kepada Allah 

”Tiga orang yang memiliki hak atas Allah menolong mereka : seorang yang berjihad di jalan Allah, seorang budak (berada didalam perjanjian antara dirinya dengan tuannya) yang menginginkan penunaian serta seorang menikah yang ingin menjaga kehormatannya dan mendapat pahala berhubungan suami istri .” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah serta Hakim dari hadits Abu Hurairoh).

3. Bersikap Lemah Lembut 

”Aku pernah merias Aisyah untuk Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam lalu aku mendatangi beliau  serta mengajaknya untuk melihat kecantikan Aisyah. Beliau pun mendatanginya dengan membawa segelas susu lalu beliau meminumnya serta memberikannya kepada Aisyah,

maka Aisyah pun menundukkan kepalanya sebab malu. Asma berkata, ”Maka aku menegurnya.” Serta aku katakan padanya, ”Ambillah (minuman itu) dari tangan Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam.” Asma berkata, ”Maka Aisyah pun mengambilnya lalu meminumnya sedikit dengan keutamaan minum sambil duduk.”

4. Beri Salam Pada Isteri 

Suami hendaklah mengucapkan salam terlebih dahulu (Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh) kepada isteri sebagaimana yang pernah dilakukan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. 

5. Masih Boleh Bercumbu Dengan Isteri Ketika Isteri Haid 

Jika sang suami teringin berjima’ dengan isteri namun isteri sedang dalam haid. Isteri masih boleh membenarkan suami mencumbuinya asalkan tidak memainkan peranan menggunakan kemaluannya untuk bersetubuh (termasuklah dubur kerana jatuh pada hukum haram).

Seperti pada Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam

“Lakukanlah apa saja kecuali jima’ atau bersetubuh.”

Hadits sahih diriwayatkan oleh Imam Muslim no. 302 dan Abu Dawud no. 257… Dan dibawakan oleh sahabat Anas bin Malik Radhiyallahu'anhu.

6. Mendoakan Istri 

”Apabila seorang dari kalian menikah dengan seorang wanita atau membeli seorang wanita maka hendaklah memegang keningnya atau meniup ubun-ubunnya lalu menyebut nama Allah azza wa jalla serta berdoa memohon keberkahan dengan mengatakan : Allahumma Innii Asaluka Min Khoiriha wa Khoiri Ma Jabaltaha Alaihi.

Wa Audzu bika Min Syarri wa Syarri Ma Jabaltaha Alaih — Wahai Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikannya serta kebaikan dari apa yang Engkau berikan serta Aku berlindung kepada-Mu daripada keburukannya serta keburukan yang Engkau berikan kepadanya..”

7. Shalat 2 Rakaat 

Dalam sebuah riwayat Ibnu Syaibah dari Ibnu Masud, dia mengatakan kepada Abi Huraiz, ”Perintahkan dia untuk shalat dua rakaat dibelakang (suaminya) serta berdoa, ”Allahumma Barik Lii fii Ahlii serta Barik Lahum fii. Allahummajma’ Bainanaa Ma Jama’ta bi Khoirin wa Farriq Bainana idza Farroqta bi Khoirin — Wahai Allah berkahilah aku didalam keluargaku serta berkahilah mereka di dalam diriku. Wahai Allah satukanlah kami dengan kebaikan serta pisahkanlah kami jika Engkau menghendaki (kami) berpisah dengan kebaikan pula.”

8. Berdoa Sebelum Bersetubuh 

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,”Apabila seorang dari kalian mendatangi istrinya maka hendaklah dia berdoa, ”Allahumma Jannibna asy Syaithon wa Jannib asy Syaithon Ma Rozaqtana — Wahai Allah jauhilah kami dari setan serta jauhilah setan dari apa-apa yang Engkau rezekikan kepada kami — sesungguhnya Allah Maha Mampu memberikan buat mereka berdua seorang anak yang tidak bisa dicelakai setan selamanya.”

9. Menyimpan Rahasia Pasangan 

Diriwayatkan oleh Ahmad dari Asma binti Yazid yang saat itu duduk dekat Rasulullah saw bersama dengan kaum laki-laki serta wanita lalu beliau Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, ”Bisa jadi seorang laki-laki menceritakan apa yang dilakukannya dengan istrinya serta bisa jadi seorang istri menceritakan apa yang dilakukannya dengan suaminya.”

Maka mereka pun terdiam. Lalu aku bertanya, ”Demi Allah wahai Rasulullah sesungguhnya kaum wanita melakukan hal itu begitu juga dengan kaum laki-laki mereka pun melakukannya.” Beliau Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, ”Janganlah kalian melakukannya. Sesungguhnya hal itu bagaikan setan laki-laki berhubungan dengan setan perempuan di jalan lalu (setan laki-laki) menutupi (setan perempuan) sementara orang-orang menyaksikannya.”

10. Berwudhu 

Bila seoarang laki-laki menggauli istrinya serta kemudian ia ingin mengulanginya kembali maka hendaknya ia mengambil air wudhu, sebab hal itu akan membuat tenaganya kembali. Sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh Muslim dari Abi Said al Khudriy berkata, ”Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,”Apabila seorang dari kalian menggauli istrinya kemudian dia ingin mengulanginya lagi maka berwudhulah diantara kedua (jima) itu.”

11. Mandi Bersama 

Suami istri diperbolehkan untuk mandi bersama-sama dalam satu wadah. Hal ini juga pernah dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam berasama dengan istri sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori serta Muslim dari Aisyah berkata, ”Aku mandi bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam dari satu wadah antara diriku dengan dirinya. Tangan kami saling bergantian berebutan agar aku mengatakan, ”tinggalkan (sedikit air) buatku, tinggalkan buatku.” Dia berkata, ”Mereka berdua dalam keadaan junub.”

12. Bersenda Gurau dengan Pasangan 

Ketika sudah menikah maka apa yang sebelumnya dilarang menjadi halal untuk dilakukan, termasuk bersendau gurau dengan pasangan. Pasangan bisa bercengkrama di tempat tidur serta bermain-main dengannya. Dalam senda gurau ini bisa bersikap mesra pada pasangan seperti mencium kening, memeluk serta membelai rambut istri.

13. Tidak Menahan Keturunan (Azl) 

Apa itu ‘Azl? ‘azl adalah mengeluarkan air mani diluar kemaluan istrinya. Hal ini juga pernah dilakukan oleh para sahabat pada zaman dahulu seperti yang diriwayatkan oleh Bukhori serta Muslim dari Jabir bin Abdullah berkata, ”Kami melakukan ‘azl sementara Al Qur’an masih turun.” Didalam sebuah riwayat, ”Kami melakukan ‘azl pada masa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam serta hal ini sampai kepada Nabi, serta beliau tidaklah melarangnya.”

14. Tetap Menjumpai Keluarga di Esok Harinya (Tidak Bermalasan) 

Anas Radhiallahu ‘Anhu berkata,”Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengadakan pesta saat menikah dengan Zainab. Kaum muslimin dikenyangkan dengan roti serta daging. Kemudian beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam keluar menemui ibu-ibu kaum mukminin (isteri-isterinya) serta mengucapkan salam kepada mereka, mendoakan mereka serta mereka pun menyambut salamnya serta mendoakannya, beliau lakukan itu pada pagi hari setelah amalan saat amalan saat malam pertama dalam islamnya.”

15. Bersetubuh tanpa Menyakiti Istri 

Haram hukumnya menggauli dubur si istri dari posisi manapun serta dalam kondisi apapun, sebab itu adalah sebuah dosa besar, yang juga telah disabdakan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam yang artinya : Terlaknat orang (suami) yang menggauli para wanita (yaitu istrinya) di dubur nya (yakni lubang anus)”. Bahkan menurut Sahabat Rasul, suami yang menggauli dubur istrinya diharuskan bertobat nasuha kepada Allah Subhanahu WaTa'ala serta berjanji tidak akan melakukannya lagi.

16. Menggelar Acara atau Syukuran atau Perjamuan Esok Harinya 

Mengadakan pesta resepsi ternyata wajib hukumnya setelah menggauli istri untuk pertama kalinya. Bahkan hal itu ada dalam hadist Buraidah bin Hushoib r.a ketika Ali bin Abi Thalib menikahi Fatimah Az-Zahra.

17. Berdoa Setelah Selesai Bersetubuh 

Bârakallâhu likulli wâhidin minnâ fî shâhibih. Artinya, “Semoga Allah memberkahi setiap kita.” serta Allâhumma innî as’aluka khairahâ wa khairamâ jabaltahâ alaih. Wa a‘ûdzubika min syarrihâ wa syarrimâ jabaltahâ alaih. Artinya, “Tuhanku, kepada-Mu aku memohon kebaikan istriku serta kebaikan sifat yang Kau ciptakan untuknya. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan istriku serta keburukan sifat yang Kau ciptakan untuknya.”

Ternyata banyak jalan yang bisa dilakukan untuk ibadah, termasuk ketika malam pertama, tentu inti dari ulasan ini ialah membuat malam pertama menjadi jalan untuk beribadah kepada Allah, tidak hanya semata sebagai jalan nafsu belaka serta menjalankan tata cara berhubungan suami istri seusai aturan islam sebagai wujud bersyukur kepada Allah, telah disatukan dalam ikatan yang halal sehingga jauh dari zina. Jangan lupa untuk memohon doa agar kehidupan rumah tangga selalu damai dan langgeng dalam jalan Allah serta kelak mendapatkan keturunan yang sholeh dan bisa bersama sama hidup di surga nantinya. Terima kasih.

Semoga bermanfaat ...