Kamis, 28 Mei 2020

17 CIRI ORANG MUNAFIK MENURUT ISLAM DAN DALILNYA

Edisi Kamis, 28 Mei 2020 M / 5 Syawal 1441 H

Munafik atau nifak adalah sifat yang sangat dibenci oleh Allah SWT. Bahkan, di dalam Al quran Allah menyebut orang munafik pada 13 ayat. Nah, apa saja ciri orang munafik?

Dalam surat An-Nisa ayat 145, Allah SWT berfirman dosa orang munafik akan ditempatkan pada tingkatan neraka yang paling bawah. Mereka tidak akan menerima pertolongan. Berikut bunyi ayatnya:

 اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ فِى الدَّرْكِ الْاَسْفَلِ مِنَ النَّارِۚ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيْرًاۙ

innal-munāfiqīna fid-darkil-asfali minan-nār, wa lan tajida lahum naṣīrā

Artinya: Sungguh, orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.

Berikut 17 ciri orang munafik beserta dalilnya:

1. Dusta dan Bersumpah Palsu 

Hadits Rasulullah yang diriwayatkan Imam Ahmad Musnad dengan sanad Jayid: “Celaka baginya, celaka baginya, celaka baginya. Yaitu seseorang yang berdusta agar orang-orang tertawa.” Di dalam kitab Shahihain (Shahih Bukhari dan Muslim), Rasulullah SAW bersabda: “Tanda orang munafik ada tiga, salah satunya adalah jika berbicara dia dusta.”
Firman Allah SWT: “Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perisai.” (Al-Munafiqun: 2 & Al-Mujadilah: 16). 
Jika seseorang menanyakan kepada orang munafik tentang sesuatu, dia langsung bersumpah. Apa yang diucapkan orang munafik semata-mata untuk menutupi kedustaannya. Dia selalu mengumpat dan memfitnah orang lain. Maka jika seseorang itu menegurnya, dia segera mengelak dengan sumpahnya: “Demi Allah, sebenarnya kamu adalah orang yang paling aku sukai. Demi Allah, sesungguhnya kamu adalah sahabatku.”

2. Khianat 

Sabda Rasulullah SAW: “Dan apabila berjanji, dia berkhianat.” Barangsiapa memberikan janji kepada seseorang, atau kepada isterinya, anaknya, sahabatnya, atau kepada seseorang dengan mudah kemudian dia mengkhianati janji tersebut tanpa ada sebab uzur syar’i maka telah melekat pada dirinya salah satu tanda kemunafikan.

3. Ingkar Janji dan fujur dalam pertikaian 

Sabda Rasulullah SAW: “Tanda orang munafik ada tiga: jika berbicara dia dusta, jika berjanji dia ingkar, dan jika dipercaya (diberi amanat) dia berkhianat.” (HR. Bukhari Muslim)
Sedangkan dalam Pertikaian bersifat fujur. 
Sabda Rasulullah SAW: “Dan apabila bertengkar (bertikai), dia melampau batas.”

4. Malas Beribadah 

Firman Allah SWT: “Dan apabila mereka berdiri untuk sholat, mereka berdiri dengan malas.” (An-Nisa’: 142) . Jika orang munafik pergi ke masjid atau surau, dia menyeret kakinya seakan-akan terbelenggu rantai. Oleh kerana itu, ketika sampai di dalam masjid atau surau dia memilih duduk di shaf yang paling akhir. Dia tidak mengetahui apa yang dibaca imam dalam sholat, apalagi untuk menyimak dan menghayatinya.

5. Riya 

Di hadapan manusia dia sholat dengan khusyuk tetapi ketika seorang diri, dia mempercepatkan sholatnya. apabila bersama orang lain dalam suatu majlis, dia tampak zuhud dan berakhlak baik, demikian juga pembicaraannya. Namun, jika dia seorang diri, dia akan melanggar hal-hal yang diharamkan oleh Allah SWT.

6. Sedikit Berzikir 

Firman Allah SWT: “Dan apabila mereka berdiri untuk sholat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya’ (dengan sholat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah SWT kecuali sedikit sekali.” (An-Nisa’: 142) .

7. Mempercepat Sholat 

Mereka (orang-orang munafik) adalah orang yang mempercepatkan sholat tanpa ada rasa khusyuk sedikit pun. Tidak ada ketenangan dalam mengerjakannya, dan hanya sedikit mengingat Allah SWT di dalamnya. Fikiran dan hatinya tidak menyatu. Dia tidak menghadirkan keagungan, kehebatan, dan kebesaran Allah SWT dalam sholatnya. Hadits Nabi SAW: “Itulah sholat orang munafik, … lalu mempercepat empat rakaat (sholatnya)”

8. Memperolok-Olok Al-Quran, As-Sunnah, Dan Rasulullah SAW 

Termasuk dalam kategori Istihzaa’ (berolok-olok) adalah memperolok-olok hal-hal yang disunnah Rasulullah SAW dan amalan-amalan lainnya. Orang yang suka memperolok-olok dengan sengaja hal-hal seperti itu, jatuh Kafir. Firman Allah SWT: “Katakanlah, Apakah dengan Allah SWT, Ayat-Ayat-Nya, dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?’ Tidak usah kamu minta maaf, kerena kamu kafir sesudah beriman.” (At-Taubah: 65-66). 

9. Enggan Berinfak 

Orang-orang munafik memang selalu menghindari hal-hal yang menuntut pengorbanan, baik berupa harta maupun jiwa. Apabila menjumpai mereka berinfak, bersedekah, dan mendermakan hartanya, mereka lakukan kerena riya’ dan sum’ah. Mereka enggan bersedekah, kerana pada hakikatnya, mereka tidak menghendaki pengorbanan harta, apalagi jiwa.

10.Tidak Menghiraukan Nasib Sesama Kaum Muslimin 

Mereka selalu menciptakan kelemahan-kelemahan dalam barisan muslimin. Inilah yang disebut At Takhdzil. Yaitu, sikap meremehkan, menakut-nakuti, dan membiarkan kaum muslimin. Orang munafik berpendapat bahwa orang-orang kafir lebih kuat daripada kaum muslimin.

11. Suka Menyebarkan Khabar Dusta 

Orang munafik senang memperbesar peristiwa atau kejadian. Jika ada orang yang tergelincir lisannya secara tidak sengaja, maka datanglah si munafik dan memperbesarkannya dalam majelis-majelis pertemuan. “Apa kalian tidak mendengar apa yang telah dikatakan si fulan itu?” Lalu, dia pun menirukan kesalahan tersebut. Padahal, dia sendiri mengetahui bahwa orang itu mempunyai banyak kebaikan dan keutamaan, akan tetapi si munafik itu tidak akan mau mengungkapkannya (menyebutkannya) kepada masyarakat.

12. Mengingkari Takdir 

Orang munafik selalu membantah dan tidak ridha dengan takdir Allah SWT. Oleh kerenanya, apabila ditimpa musibah, dia mengatakan: “Bagaimana ini. Seandainya saya berbuat begini, niscaya akan menjadi begini.” Dia pun selalu mengeluh kepada sesama manusia. Sungguh, dia telah mengkufuri dan mengingkari Qadha dan Takdir.

13. Mencaci Maki dan Mencela Kehormatan Orang-Orang Soleh 

Mereka memperlakukan orang-orang yang Taat dengan ungkapan yang mengandung cemoohan dan celaan. Oleh kerenanya, dalam setiap majlis pertemuan sering kali kita temui orang munafik yang hanya memperbincangkan sepak terjang orang-orang soleh dan orang-orang yang konsisten terhadap Al-Quran dan As-Sunnah. Baginya seakan-akan tidak ada yang lebih penting dan menarik selain memperolok-olok orang-orang yang Taat kepada Allah SWT.
Apabila orang munafik membelakangi orang-orang soleh, dia akan mencaci maki, menjelek-jelekkan, mengumpat,menipu dan menjatuhkan kehormatan mereka di majlis-majlis pertemuan. Firman Allah SWT: “Mereka mencaci kamu dengan lidah yang tajam, sedang mereka bakhil untuk berbuat kebaikan.” (Al-Ahzab: 19)

14. Sering Meninggalkan Sholat Berjamaah 

Apabila seseorang itu segar, kuat, mempunyai waktu luang, dan tidak memiliki uzur syar’ie(uzur yang dibenarkan syara’), namun tidak mau mendatangi masjid/surau ketika mendengar panggilan azan, maka saksikanlah dia sebagai orang munafik.

15. Membuat Kerusakan Di Muka Bumi Dengan Dalih Mengadakan Perbaikan 

Firman Allah SWT: “Dan apabila dikatakan kepada mereka: janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, mereka menjawab: ‘Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan kebaikan.’ Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.” (Al-Baqarah: 11-12).

16. Tidak Sesuai Antara Zahir Dengan Bathin 

Secara Zahir mereka membenarkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Rasul Allah, tetapi di dalam hati mereka, Allah telah mendustakan kesaksian mereka. Sesungguhnya, kesaksian yang tampak benar secara Zahir itulah yang menyebabkan Mereka masuk ke dalam Neraka. Penampilan zahirnya bagus dan mempesona, tetapi di dalam batinnya terselubung niat busuk dan menghancurkan. Di luar dia menampakkan kekhusyukan, sedangkan di dalam hatinya ia main-main.(Telunjuk lurus kelingking berkait).

17. Takut Terhadap Kejadian Apa Saja 

Orang-orang munafik selalu diliputi rasa takut. Jiwanya selalu tidak tenang, keinginannya hanya selalu mendambakan kehidupan yang tenang dan damai tanpa disibukkan oleh persoalan-persoalan hidup apapun. Dia selalu berharap: “Tinggalkan dan biarkanlah kami dengan keadaan kami ini, semoga Allah memberikan nikmat ini kepada kami. Kami tidak ingin keadaan kami berubah.” Padahal, keadaannya tidaklah lebih baik.

Semoga bermanfaat....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.