Jumat, 30 April 2021

17 AYAT-AYAT AL-QUR'AN TENTANG SOSIOLOGI

Edisi Jum'at, 30 April 2021 M / 18 Ramadhan 1442 H

Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang sosial dan aplikasinya. Sosiologi membahas tentang pertemanan, hubungan antara sesama manusia, antar sesama makhluk Allah, akhlak dan adab, perilaku dan lain sebagainya yang berhubungan dengan sosial. Manusia juga merupakan makhluk sosial, artinya manusia selalu butuh kepada orang lain dan tidak bisa hidup sendiri.

Sosiologi Islam adalah cara pandang sosiologis yang didasarkan pada realitas empiris masyarakat muslim yang kemudian digunakan untuk mengkaji dan menganalisa masyarakat muslim dengan mendasarkannnya pada data-data yang diperoleh dari sejarah islam, masyarakat islam dan pedoman umat islam yaitu Al Quran dan Hadits. Karena dalam Islam, al-Qur'an dan hadits mengandungi ajaran Islam, termasuk ajaran mengenai sosiologi. Lalu nash-nash itu dianalisa, ditafsir dan disimpulkan. Penjelasan, analisa, tafsiran dan kesimpulan itu membentuk teori-teori yaitu "teori sosiologi Islam". Jadi teori sosiologi Islam dibina atas nash-nash yang merupakan data-data ajaran Islam.

Pada artikel tausiah kali ini kita akan membahas mengenai ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan dengan ilmu sosiologi. Simak selengkapnya pada tulisan ini.

1. Q.S. Al-Israa’ : 23-24 

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil." (Q.S. Al-Israa’ : 23-24)

2. Q.S. Al-Baqarah : 262-263 

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ لَا يُتْبِعُونَ مَا أَنْفَقُوا مَنًّا وَلَا أَذًى ۙ لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

قَوْلٌ مَعْرُوفٌ وَمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِنْ صَدَقَةٍ يَتْبَعُهَا أَذًى ۗ وَاللَّهُ غَنِيٌّ حَلِيمٌ

Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun. (Q.S. Al-Baqarah : 262-263)

3. Q.S. An-Nahl : 125 

ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. An-Nahl : 125)

4. Q.S. An-Nisaa’ : 7-8 

لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا تَرَكَ الْوَالِدَانِ وَالْأَقْرَبُونَ وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا تَرَكَ الْوَالِدَانِ وَالْأَقْرَبُونَ مِمَّا قَلَّ مِنْهُ أَوْ كَثُرَ ۚ نَصِيبًا مَفْرُوضًا

وَإِذَا حَضَرَ الْقِسْمَةَ أُولُو الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينُ فَارْزُقُوهُمْ مِنْهُ وَقُولُوا لَهُمْ قَوْلًا مَعْرُوفًا

Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan. Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat, anak yatim dan orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik. (Q.S. An-Nisaa’ : 7-8)

5. Q.S. Al-Baqarah : 280 

وَإِنْ كَانَ ذُو عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ إِلَىٰ مَيْسَرَةٍ ۚ وَأَنْ تَصَدَّقُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah : 280)

6. Q.S. Al-Israa’ : 53 

وَقُلْ لِعِبَادِي يَقُولُوا الَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْزَغُ بَيْنَهُمْ ۚ إِنَّ الشَّيْطَانَ كَانَ لِلْإِنْسَانِ عَدُوًّا مُبِينًا

Dan katakanlah kepada hamha-hamba-Ku: "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia. (Q.S. Al-Israa’ : 53)

7. Q.S. An-Nahl : 90 

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. (Q.S. An-Nahl : 90)

8. Q.S. Ali ‘Imran : 103 

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (Q.S. Ali ‘Imran : 103)

9. Q.S. Al-Israa’ : 31 

وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ ۖ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ ۚ إِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْئًا كَبِيرًا

Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar. (Q.S. Al-Israa’ : 31)

10. Q.S. Al-Israa’ : 33 

وَلَا تَقْتُلُوا النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ ۗ وَمَنْ قُتِلَ مَظْلُومًا فَقَدْ جَعَلْنَا لِوَلِيِّهِ سُلْطَانًا فَلَا يُسْرِفْ فِي الْقَتْلِ ۖ إِنَّهُ كَانَ مَنْصُورًا

Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barangsiapa dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan. (Q.S. Al-Israa’ : 33)

11. Q.S. Al-Hujuraat : 10 

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (Q.S. Al-Hujuraat : 10)

12. Q.S. Al-Baqarah : 271 

إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ ۖ وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۚ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِنْ سَيِّئَاتِكُمْ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Baqarah : 271)

13. Q.S. Al-Maa’idah : 8 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Maa’idah : 8)

14. Q.S. Al-Israa’ : 26 

وَآتِ ذَا الْقُرْبَىٰ حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا

Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. (Q.S. Al-Israa’ : 26)

15. Q.S. Al-An’aam : 152 

وَلَا تَقْرَبُوا مَالَ الْيَتِيمِ إِلَّا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ حَتَّىٰ يَبْلُغَ أَشُدَّهُ ۖ وَأَوْفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيزَانَ بِالْقِسْطِ ۖ لَا نُكَلِّفُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۖ وَإِذَا قُلْتُمْ فَاعْدِلُوا وَلَوْ كَانَ ذَا قُرْبَىٰ ۖ وَبِعَهْدِ اللَّهِ أَوْفُوا ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat. (Q.S. Al-An’aam : 152)

16. Q.S. Al-Ahqaaf : 15 

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا ۖ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۖ وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا ۚ حَتَّىٰ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي ۖ إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri." (Q.S. Al-Ahqaaf : 15)

17. Q.S. Al-Mumtahanah : 8 

لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ

Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. (Q.S. Al-Mumtahanah : 8)

Itulah pembahasan singkat kita mengenai ayat-ayat Al-Quran yang membicarakan tentang sosiologi. Semoga ayat-ayat di atas menjadi renungan bagi kita semua. Dan semoga tulisan ini menambah pengetahuan agama kita.

Semoga bermanfaat....

17 KEUTAMAAN INFAQ RAMADHAN

Edisi Jum'at, 30 April 2021 M / 18 Ramadhan 1442 H.

Infaq adalah mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan untuk satu kepentingan yang diperintahkan ajaran islam dan diberikan kepada seseorang yang membutuhkan yang telah diatur dalam syariat. Infaq ialah perbuatan yang mulia sebab menunjukkan kepedulian dan wujud berbagi pada orang lain. Orang yang sering menginfaqkan hartanya di jalan Allah menunjukkan bahwa orang tersebut dermawan dan baik hatinya.

Di bulan ramadhan banyak orang memperbanyak niat dengan niat berbagi kebahagiaan dan memberi keberkahan pada sesama. Ternyata bukan hanya itu saja yang akan didapatkan ketika melakukan infaq di bulan ramadhan, melainkan keutamaan lain yang lebih besar. Apa saja? Simak lengkapnya dalam uraian berikut, 17 keutamaan infaq di bulan Ramadhan.

1. Bertepatan dengan Bulan Mulia 

Keutamaan infaq yang dilakukan di bulan ramadhan ialah mendapat pahala yang berganda sebab bertepatan dengan waktu yang mulia dimana amalan dilipatkan gandakan pahalanya, sebagaimana kita memahami bahwa infaq ialah perbuatan yang mulia yang menunjukkan kasih sayang terhadap sesama dan wujud orang yang dermawan yakni memperbanyak infaq untuk mendapat kebaikan dan mendapat keistimewaan ramadhan bagi umat muslim.

Dilakukan pada bulan lain pun memiliki keutamaan dan pahala yang besar, terlebih jika dilakukan di bulan ramadhan, tentu kebaikan yang didapat dari Allah lebih besar lagi, namun tentunya juga dengan syarat dilakukan sepenuh hati semata karena Allah, bukan karena duniawi atau karena ingin dipuji manusia lain atau karena pamer. cara menghindari riya menurut islam dapat dilakukan dengan infaq secara sembunyi agar tidak diketahui orang dan menimbulkan rasa bangga atau sombong.

2. Mendapat Rahmat dari Allah 

Allah amat dermawan kepada hamba-hambaNya di bulan Ramadlan dengan memberikan pahala berlipat ganda di setiap amalan, dengan memberikan kepada mereka rahmat yang besar, ampunan dan perlindungan dari api Neraka, dan sebagainya. Allah merahmati hamba-hambaNya yang kasih sayang kepada sesama manusia yang diwujudkan dengan berinfaq sesuai kemampuan dan dengan hati yang ikhlas. keutamaan ikhlas dalam islam memang akan mendapatkan rahmat yang berlebih dari Allah.

3. Sebab Masuk Surga 

“Sesungguhnya di dalam surga terdapat kamar-kamar yang luarnya terlihat dari dalamnya, dan dalamnya terlihat dari luarnya.” Seorang arab badui berdiri dan berkata, “Untuk siapa wahai Rasulullah?” Rasulullah bersabda, “Untuk orang yang …, memberi makan, …” (HR At Tirmidzi). Hadits tersebut ialah tentang rumah di surga yang amat indah yang telah disiapkan untuk orang orang yang berinfaq di bulan ramadhan, misalnya dengan memberi makan pada orang lain. keutamaan memberi makan orang yang berpuasa dapat dijalankan dengan cara infaq.

4. Menghapus Dosa Dosa 

Orang yang berpuasa tentunya tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan sebab kadang masih ada hati yang berdebu di dalam diri, maka infaq di bulan ramadhan dapat menutupi kekurangan dan kesalahan tersebut, oleh karena itu sebaiknya infaq di bulan Ramadhan sebagai pensuci bagi orang yang berpuasa dari perbuatan sia-sia dan kata-kata yang kotor sehingga amal ibadah kebaikan diterima Allah dan dosa dosa diampuni dengan melantunkan doa pengampunan dosa dalam islam.

5. Upaya Memperbaiki Diri 

Imam Asy Syafi’i, beliau berkata, “Aku suka bila seseorang meningkatkan kedermawanan di bulan Ramadlan karena mengikuti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, juga karena kebutuhan manusia kepada perkara yang memperbaiki kemashlatan mereka, dan karena banyak manusia yang disibukkan dengan berpuasa dari mencari nafkah”.

Merupakan hal yang biasa jika orang menyibukkan diri dengan mencari sesuatu untuk kebutuhan dirinya sendiri, namun tentu akan lebih mulia jika ada orang yang membagikan rezekinya tersebut dengan mengamalkan kepada orang lain sehingga ia tidak hanya sibuk dengan diri sendiri namun juga sibuk berbuat baik untuk bekal di akherat.

6. Amalan yang Dicintai Allah 

“Sesungguhnya Allah Ta’ala itu Maha Memberi, Ia mencintai kedermawanan serta akhlak yang mulia, Ia membenci akhlak yang buruk.” (HR. Al Baihaqi, 1744). Infaq sama saja dengan akhlak mulia dan hal itu amat dicintai Allah sebab Allah menyukai hambaNya yang membantu sesama.

7. Ciri Orang Mukmin 

“Tangan yang di atas lebih baik dari tangan yang di bawah. Tangan di atas adalah orang yang memberi dan tangan yang dibawah adalah orang yang meminta.” (HR. Bukhari no.1429, Muslim no.1033). Ciri orang mukmin ialah orang yang mandiri dan pekerja keras yakni mencari rejeki yang halal dan ketika mendapat rezeki ia menyadari bahwa itu adalah titipan Allah yang di dalamnya ada hal untuk orang lain sehingga ia berinfaq dengan ikhlas.

8. Kedudukan Hamba yang Terbaik 

Dunia itu untuk 4 jenis hamba: Yang pertama, hamba yang diberikan rizqi oleh Allah serta kepahaman terhadap ilmu agama. Ia bertaqwa kepada Allah dalam menggunakan hartanya dan ia gunakan untuk menyambung silaturahim. Dan ia menyadari terdapat hak Allah pada hartanya. Maka inilah kedudukan hamba yang paling baik.” (HR. Tirmidzi, no.2325, ia berkata: “Hasan shahih”).

Infaq di bulan ramadhan mendapat keutamaan salah satu hamba yang terbaik sebab jarang sekali orang yang mau membantu orang lain dengan ikhlas terlebih jika yang dibantu tidak ada hubungan persaudaraan dengannya, infaq akan meruntuhkan kesombongan dan meningkatkan rasa iman karena menyadari bahwa semua rezeki datangnya dari Allah dan kelak akan diminta pertanggungjawaban oleh Allah pula.

9. Menyempurnakan Rangkaian Ibadah Ramadhan 

“Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi, 614). Ibadah ramadhan tentu bukan hanya puasa saja, melakukan infaq akan menyempurnakan rangkaian ibadah sehingga mendapat pahala yang sempurna dan membersihkan diri dari dosa atau maksiat.

10. Mendapat Syafaat di Hari Akhir 

“Seorang yang bersedekah dengan tangan kanannya, ia menyembunyikan amalnya itu sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya.” (HR. Bukhari no. 1421). Keutamaan infaq di bulan ramadhan ialah kelak ia akan mendapat syafaat di hari akhir sehingga ia terlindung dari bahaya atau kesusahan di hari kiamat.

11. Menambah Keberkahan Harta 

Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya.” (HR. Muslim, no. 2588). Infaq di bulan ramadhan tidak akan mengurangi harta, namun akan menambah berkah dari harta yang dimiliki sehingga harta nya sedikit atau banyak kebutuhannya akan tetap selalu tercukupi.

12. Pahala Berlipat Ganda 

“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (Qs. Al Hadid: 18). Pahala ganda jelas akan didapatkan oleh orang yang melakukan infaq di bulan ramadhan sebab bertepatan dengan bulan yang mulia.

13. Disediakan Pintu Surga 

Orang memberikan menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh salah satu dari pintu surga: “Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan”. jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.” (HR. Bukhari no.3666, Muslim no. 1027). Pintu surga sudah tersedia bagi orang yang melakukan infaq di bulan ramadhan.

Tentu hal itu adalah keutamaan yang luar biasa dan tak boleh dilewatkan. Allah tidak menilai dari sedikit atau dari banyak harta yang diinfaq kan namun Allah menilai dari keikhlasan akan memberikan harta tersebut dan hanya Allah yang bisa menilainya seberapa jauh keikhlasan dari hamba tersebut dalam melakukan infaq.

14. Jauh dari Siksa Kubur 

“Sedekah akan memadamkan api siksaan di dalam kubur.” (HR. Thabrani, 873). Infaq akan menerangi kubur, kubur orang yang infaq di bulan ramadhan akan jauh dari kegelapan dan jauh dari sempit. Sebab itu hendaknya banyak melakukan infaq di bulan ramadhan sehingga nantinya jauh dari siksa kubur yang menyakitkan.

15. Memiliki Hati yang Lapang dan Tenang 

“Perumpamaan orang yang pelit dengan orang yang bersedekah seperti dua orang yang memiliki baju besi, yang bila dipakai menutupi dada hingga selangkangannya. Orang yang bersedekah, dikarenakan sedekahnya ia merasa bajunya lapang dan longgar di kulitnya. Sampai-sampai ujung jarinya tidak terlihat dan baju besinya tidak meninggalkan bekas pada kulitnya.

Sedangkan orang yang pelit, dikarenakan pelitnya ia merasakan setiap lingkar baju besinya merekat erat di kulitnya. Ia berusaha melonggarkannya namun tidak bisa.” (HR. Bukhari no. 1443). Hadits tersebut ialah gambaran dari orang yang suka berinfaq dan orang yang memiliki sifat pelit. Jelas bahwa keduanya memiliki perbedaan yang mendasar.

Orang yang suka berinfaq di bulan ramadhan ia seolah di akherat nanti memiliki baju yang longgar dan indah sehingga baju tersebut nyaman ia gunakan untuk apa saja sebagaimana ia memberi kebahagiaan dan pertolongan pada orang lain, sebaliknya orang yang pelit akan dipakaikan baju yang ketat hingga terasa sakit ketika ia memakainya dan sungguh terasa menyiksa baginya.

16. Pahala Membahagiakan Orang Lain 

“Dunia itu untuk 4 jenis hamba: Yang pertama, hamba yang diberikan rizqi oleh Allah serta kepahaman terhadap ilmu agama. Ia bertaqwa kepada Allah dalam menggunakan hartanya dan ia gunakan untuk menyambung silaturahim. Dan ia menyadari terdapat hak Allah pada hartanya. Maka inilah kedudukan hamba yang paling baik.” (HR. Tirmidzi, no.2325, ia berkata: “Hasan shahih”).

Jelas bahwa orang yang berinfaq ialah salah satu tipe orang yang memiliki kedudukan tinggi di mata Allah sebab ia membahagiakan sesamanya dan berusaha untuk memberi manfaat pada sesama. Apa yang dilakukan seseorang di dunia, itulah yang akan dituai di akherat. Orang yang membahagiakan orang lain, maka di akherat nanti ia juga akan bahagia.

17. Memiliki Rezeki Berkah Selama Ramadhan 

“sesungguhnya Allah menerima amalan sedekah dan mengambilnya dengan tangan kanan-Nya. Lalu Allah mengembangkan pahalanya untuk salah seorang dari kalian, sebagaimana kalian mengembangkan seekor anak kuda. Sampai-sampai sedekah yang hanya sebiji bisa berkembang hingga sebesar gunung Uhud” (HR. At Tirmidzi 662, ia berkata: “hasan shahih”).

Infaq yang dimaksud dalam hadits tersebut yang bisa berkembang hingga sebesar gunung uhud ialah pahalanya, yakni yang diberikan Allah, besar pahalanya akan mengikuti besarnya rasa ikhlas dalam melakukan hal tersebut. sebab itu wajib untuk selalu berniat infaq hanya karena Allah, bukan karena ingin dipuji orang atau karena duniawi.

Demikian artikel kali ini, semoga bisa menjadi wawasan islami yang bermanfaat untuk anda dan menjadi motivasi untuk selalu menjadi mukmin yang lebih baik lagi. 

Semoga bermanfaat....

Kamis, 29 April 2021

17 AYAT-AYAT AL-QUR'AN TENTANG EKOLOGI

Edisi Kamis, 29 April 2021 M / 17 Ramadhan 1442 H. 

Berdasarkan kutipan dari WikiPedia bahwa Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos (habitat) dan logos (ilmu). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.

Dalam ekologi Islam, semua ciptaan di semesta alam ini milik Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan bukan milik manusia. Sehingga jika ada yang berpikiran bahwa binatang dan tumbuhan diciptakan untuk dimiliki manusia itu tidak benar. Pemikiran bahwa binatang dan tumbuhan itu diciptakan hanya untuk keuntungan manusia semata mendorong terjadinya perusakan alam dan penggunaan hasil-hasil alam tidak sebagai mana mestinya.

Bahkan Islam juga mengajarkan umatnya untuk berbuat baik kepada alam baik kepada lingkungan, binatang, dan tumbuhan. Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda siapapun yang berbuat baik kepada alam dengan hati yang tulus akan mendapatkan imbalan berupa pahala.

Sejak zaman Nabi Muhammad, Islam telah mengenalkan konsep hima yaitu sebuah zona tertentu untuk konservasi alam. Di dalam zona proteksi tersebut tidak boleh didirikan bangunan atau untuk membuat ladang. Hima digunakan untuk melindungi tumbuh-tumbuhan dan satwa liar. Konsep hima hingga saat ini masih digunakan di negara-negara Islam.

Pada artikel tausiah kali ini kita akan membahas mengenai ayat-ayat Al-Quran yang membicarakan tentang ekologi. Simak selengkapnya di bawah ini.

1. Q.S. Ar-Ruum : 41 

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (Q.S. Ar-Ruum : 41)

2. Q.S. Al-Baqarah : 11-12 

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ

أَلَا إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ وَلَٰكِنْ لَا يَشْعُرُونَ

Dan bila dikatakan kepada mereka:"Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan." Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar. (Q.S. Al-Baqarah : 11-12)

3. Q.S. Al-Baqarah : 30 

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Q.S. Al-Baqarah : 30)

4. Q.S. Al-Baqarah : 205 

وَإِذَا تَوَلَّىٰ سَعَىٰ فِي الْأَرْضِ لِيُفْسِدَ فِيهَا وَيُهْلِكَ الْحَرْثَ وَالنَّسْلَ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الْفَسَادَ

Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan. (Q.S. Al-Baqarah : 205)

5. Q.S. Al-Baqarah : 220 

فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۗ وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْيَتَامَىٰ ۖ قُلْ إِصْلَاحٌ لَهُمْ خَيْرٌ ۖ وَإِنْ تُخَالِطُوهُمْ فَإِخْوَانُكُمْ ۚ وَاللَّهُ يَعْلَمُ الْمُفْسِدَ مِنَ الْمُصْلِحِ ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَأَعْنَتَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

tentang dunia dan akhirat. Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakalah: "Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. Dan jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. Al-Baqarah : 220)

6. Q.S. Al-Hajj : 5 

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِنَ الْبَعْثِ فَإِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُضْغَةٍ مُخَلَّقَةٍ وَغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِنُبَيِّنَ لَكُمْ ۚ وَنُقِرُّ فِي الْأَرْحَامِ مَا نَشَاءُ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوا أَشُدَّكُمْ ۖ وَمِنْكُمْ مَنْ يُتَوَفَّىٰ وَمِنْكُمْ مَنْ يُرَدُّ إِلَىٰ أَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْئًا ۚ وَتَرَى الْأَرْضَ هَامِدَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَأَنْبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍ بَهِيجٍ

Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah. (Q.S. Al-Hajj : 5)

7. Q.S. Al-Hijr : 22 

وَأَرْسَلْنَا الرِّيَاحَ لَوَاقِحَ فَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَسْقَيْنَاكُمُوهُ وَمَا أَنْتُمْ لَهُ بِخَازِنِينَ

Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya. (Q.S. Al-Hijr : 22)

8. Q.S. An-Nahl : 10 

هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً ۖ لَكُمْ مِنْهُ شَرَابٌ وَمِنْهُ شَجَرٌ فِيهِ تُسِيمُونَ

Dia-lah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu. (Q.S. An-Nahl : 10)

9. Q.S. A-Hajj : 28 

لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ ۖ فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْبَائِسَ الْفَقِيرَ

supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir. (Q.S. A-Hajj : 28)

10. Q.S. An-Nahl : 14 

وَهُوَ الَّذِي سَخَّرَ الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُوا مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur. (Q.S. An-Nahl : 14)

11. Q.S. Al-Furqaan : 53 

وَهُوَ الَّذِي مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ هَٰذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَهَٰذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَحِجْرًا مَحْجُورًا

Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi. (Q.S. Al-Furqaan : 53)

12. Q.S. Al-Baqarah : 164 

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. (Q.S. Al-Baqarah : 164)

13. Q.S. Al-Mu’minuun : 21 

وَإِنَّ لَكُمْ فِي الْأَنْعَامِ لَعِبْرَةً ۖ نُسْقِيكُمْ مِمَّا فِي بُطُونِهَا وَلَكُمْ فِيهَا مَنَافِعُ كَثِيرَةٌ وَمِنْهَا تَأْكُلُونَ

Dan sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, benar-benar terdapat pelajaran yang penting bagi kamu, Kami memberi minum kamu dari air susu yang ada dalam perutnya, dan (juga) pada binatang-binatang ternak itu terdapat faedah yang banyak untuk kamu, dan sebagian daripadanya kamu makan, (Q.S. Al-Mu’minuun : 21)

14. Q.S. Al-Mu’min : 79-80 

اللَّهُ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَنْعَامَ لِتَرْكَبُوا مِنْهَا وَمِنْهَا تَأْكُلُونَ

وَلَكُمْ فِيهَا مَنَافِعُ وَلِتَبْلُغُوا عَلَيْهَا حَاجَةً فِي صُدُورِكُمْ وَعَلَيْهَا وَعَلَى الْفُلْكِ تُحْمَلُونَ

Allahlah yang menjadikan binatang ternak untuk kamu, sebagiannya untuk kamu kendarai dan sebagiannya untuk kamu makan. Dan (ada lagi) manfaat-manfaat yang lain pada binatang ternak itu untuk kamu dan supaya kamu mencapai suatu keperluan yang tersimpan dalam hati dengan mengendarainya. Dan kamu dapat diangkut dengan mengendarai binatang-binatang itu dan dengan mengendarai bahtera. (Q.S. Al-Mu’min : 79-80)

15. Q.S. Huud : 64 

وَيَا قَوْمِ هَٰذِهِ نَاقَةُ اللَّهِ لَكُمْ آيَةً فَذَرُوهَا تَأْكُلْ فِي أَرْضِ اللَّهِ وَلَا تَمَسُّوهَا بِسُوءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ قَرِيبٌ

Hai kaumku, inilah unta betina dari Allah, sebagai mukjizat (yang menunjukkan kebenaran) untukmu, sebab itu biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun yang akan menyebabkan kamu ditimpa azab yang dekat." (Q.S. Huud : 64)

16. Q.S. An-Nahl : 10 

هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً ۖ لَكُمْ مِنْهُ شَرَابٌ وَمِنْهُ شَجَرٌ فِيهِ تُسِيمُونَ

Dia-lah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu. (Q.S. An-Nahl : 10)

17. Q.S. Al-Anbiyaa’ : 78 

وَدَاوُودَ وَسُلَيْمَانَ إِذْ يَحْكُمَانِ فِي الْحَرْثِ إِذْ نَفَشَتْ فِيهِ غَنَمُ الْقَوْمِ وَكُنَّا لِحُكْمِهِمْ شَاهِدِينَ

Dan (ingatlah kisah) Daud dan Sulaiman, di waktu keduanya memberikan keputusan mengenai tanaman, karena tanaman itu dirusak oleh kambing-kambing kepunyaan kaumnya. Dan adalah Kami menyaksikan keputusan yang diberikan oleh mereka itu, (Q.S. Al-Anbiyaa’ : 78)

Itulah berbagai ayat Al-Quran yang membicarakan dan berkaitan dengan ekologi. Semoga tulisan ini menambah khazanah pengetahuan kita semua.

Semoga bermanfaat....

17 PAHALA MENGAJI (MEMBACA AL-QUR'AN) DI BULAN RAMADHAN

Edisi Kamis, 29 April 2021 M / 17 Ramadhan 1442 H.

Di setiap datangnya bulan Ramadhan , setiap umat muslim tentu sudah membayangkan indahnya dan merancang amalan yang ingin dilakukan. Bulan Ramadhan kerap terlihat banyak umat muslim yang menjalankan shalat tarawih, melakukan sahur dan buka puasa dengan semangat, serta memperbanyak amalan mengajinya atau membaca Al Qur’an. Hal tersebut sudah menjadi kebiasaan dan juga telah dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam dan para sahabatnya.

Setiap amalan yang dilakukan di bulan Ramadhan tentu dinilai dan mendapat pahala lebih banyak lagi hingga berlipat lipat, termasuk mengaji terlebih mengaji ialah amalan shaleh yang di dalamnya terdapat usaha untuk memahami dan mendalami Al Qur’an. Apa saja pahala tersebut?  Berikut ini, 17 pahala mengaji di bulan Ramadhan :

1. Pahala Berlipat Ganda 

Pahala mengaji di bulan Ramadhan ialah berlipat lipat dari pahala ketika dilakukan di bulan lain dan pahala tersebut dihitung  Allah dari per hurufnya, bukan jumlah surat yang dibaca. Jika di bulan lain mendapat pahala per hurufnya ialah 10 kebaikan, di bulan Ramadhan bisa berlipat hingga 700 kali sesuai dengan niat dan usahanya untuk menjaga hati dalam islam agar ikhlas dan tenang.

“Semua amalan anak adam akan dilipatgandakan (balasannya), satu kebaikan akan dibalas dengan 10 sampai 700 kali lipat.” Allah Subhanahu Wa Ta'ala. berfirman: “Kecuali puasa, sesungguhnya itu untuk-Ku, dan Aku yang langsung membalasnya. Hamba-Ku telah meninggalkan syahwat dan makanannya karena Aku.” (HR. Muslim).

2. Wujud Menegakkan Bulan Ramadhan 

“Menegakkan bulan Ramadhan, yaitu menegakkan malam bulan Ramadhan dengan shalat atau membaca Al-Qur’an.” (Juz II, hlm: 173). Bulan Ramadhan menjadi hidup ketika ada orang yang mengaji, suasana menjadi damai dan penuh dengan sahut menyahut bacaan Al Qur’an, tentu akan memberikan pahala yang luar biasa karena memberikan rasa tenang di hati banyak orang serta menjadi jalan untuk mencari ketenangan dalam islam sesuai dalil Al Qur’an.

3. Pahala Lebih Banyak di Setiap Huruf 

“Barang siapa yang membaca satu huruf dalam kitab Allah, maka baginya satu kebaikan, dan setiap kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan. Saya tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi). Jelas bahwa membaca Al Qur’an di bulan Ramadhan akan mendapatkan pahala berlipat dari jumlah pahala yang terdapat di hadits tersebut. sungguh luar biasa dan menjadi alasan pentingnya akhlak mulia dalam islam dimana kemauan untuk mengaji tentu dilakukan oleh orang yang berakhlak mulia.

4. Dijauhkan dari Lalai 

Sebuah ungkapan Imam Ja’far Shadiq sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh Syekh Taqi ad Din Ibrrahim bin Ali bin Hasan bin Muhammad bin Shahih al Amili al Kaf’ami, memberi pemahaman mengenai pahala mengaji di bulan Ramadhan berdasarkan hadits, pahalanya ialah, “Orang yang membaca 10 ayat al-Qur’an dalam satu malam, tidak akan tercatat di antara orang-orang yang lalai”. Orang terebut akan mendapat petunjuk dan dijauhkan dari lalai dan menjadi  cara memelihara akal dalam islam.

5. Dihitung Sebagai Pahala Dzikir 

Orang yang membaca 50 ayat al-Qur’an, akan tercatat di antara orang-orang yang berdzikir mengingat Allah. (Imam Ja’far Shadiq sebagaimana diriwayatkan oleh Syekh Taqi ad Din Ibrrahim bin Ali bin Hasan bin Muhammad bin Shahih al Amili al Kaf’ami). Sungguh luar biasa, orang yang mengaji di bulan Ramadhan mendapat keistimewaan pahala seperti selalu mengingat Allah sebagaimana pahala berdzikir di bulan Ramadhan.

6. Pahala Seperti Berdoa Terus Menerus 

Tentu indah sekali memiliki pahala mengaji di bulan Ramadhan yang pahalanya mengalir terus menerus seperti dalan riwayat berikut, “Jika ia membaca 100 ayat, ia akan tercatat di antara orang-orang yang berdoa terus menerus”. (Imam Ja’far Shadiq sebagaimana diriwayatkan oleh Syekh Taqi ad Din Ibrrahim bin Ali bin Hasan bin Muhammad bin Shahih al Amili al Kaf’ami).

7. Dicatat Sebagai Orang yang Memiliki Derajat Tinggi 

Semakin banyak mengaji, maka pahala mengaji di bulan Ramadhan akan semakin tinggi dan derajat semakin meningkat di mata Allah. Jika ia membaca 300 ayat, ia akan tercatat di antara orang-orang yang beruntung. Jika ia membaca 500 ayat, ia akan tercatat di antara orang-orang yang mencapai derajat ijtihad (mujtahid). Dan jika ia membaca 1.000 ayat, ia akan diberi ganjaran satu qanthar yang sama dengan 5.000”. (Imam Ja’far Shadiq).

8. Pahala Mengurangi Dosa Orang Tua 

“Jika seseorang membaca al-Qur’an, Allah akan membiarkannya menikmati impian masa depannya, dan bacaan demikian dapat mengurangi hukuman orang tuanya meskipun mungkin (orangtuanya) adalah orang kafir.”  (Imam Ja’far Shadiq). Mengaji di bulan Ramadhan juga bisa mengurangi dosa orang tuanya sebagaimana orang tua yang memiliki anak sholeh akan selamat dari azab neraka.

9. Pahala Hati yang Tenang 

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Dan tidaklah berkumpul sekelompok orang di rumah dari rumah Allah yang membaca kitabullah serta saling mempelajarinya di antara mereka, kecuali diturunkan atas mereka ketenangan dan dilimpahkan rahmat, dan dikelilingi malaikat serta Allah akan menyebut mereka di sisi-Nya.” (HR. Muslim / 2699). Rasulullah dan para sahabat selalu mengaji di bulan ramadhan sehingga mereka memiliki ketenangan hati.

10. Didoakan Malaikat 

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Yang mahir membaca al Qur’an bersama malaikat yang terhormat, dan yang membaca al Qur’an sedangkan ia terbata-bata serta mengalami kesulitan maka baginya dua pahala.” (HR. Bukhari / 4937 dan Muslim / 798). Siapa saja yang mengaji di bulan ramadhan baik itu yang masih belajar, keduanya tetap mendapat pahala yang mulia sebagaimana yang telah dijelaskan dalam hadist tersebut.

11. Bercahaya di Langit 

Dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Engkau hendaknya membaca al Qur’an, agar ia menjadi cahaya bagimu di muka bumi dan mengingatmu di langit.” Pahala membaca Al Qur’an di bulan ramadhan ialah akan menjadi cahaya di langit dan terlihat oleh Allah sehingga ia mendapat perlindungan dan keselamatan dari Allah.

12. Pahala Syafaat di Hari Kiamat 

Dari Abi Umamah al Baahili radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bacalah al Qur’an maka ia akan datang pada hari kiamat sebagai syafaat bagi yang membacanya.” (HR. Muslim / 804). Pahala mengaji di bulan Ramadhan akan membuat yang melakukan terhindar dari azab karena mendapat syafaat dari Rasulullah.

13. Mulia di Mata Allah 

Dari Abdullah bin Amru bin Ash radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Dikatakan kepada sahabat al Qur’an, ‘Bacalah dan mendakilah! Bacalah dengan tartil sebagaimana kamu membaca dengan tartil di dunia! Maka sesungguhnya tempatmu di akhir ayat yang kamu baca.’” (HR. Abu Dawud / 1300). Jelas bahwa orang yang mengaji di bulan Ramadhan memiliki derajat mulia di sisi Allah.

14. Pahala Diingat Oleh Allah 

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu berkata: telah bersabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam: “Sesungguhnya Allah Ta’ala memiliki keluarga di antara manusia.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, siapa mereka?” Beliau bersabda, “Mereka adalah ahlul Qur’an yang menjadi keluarga Allah dan hamba pilihan-Nya.” sungguh luar biasa pahala mengaji di bulan Ramadhan yakni ia dianggap oleh Allah sebagai hamba yang dekat padaNya.

15. Pahala Memuliakan Orang Tua 

Bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang membaca al Qur`an, mempelajarinya dan mengamalkannya, kelak pada hari kiamat dikenakan mahkota dari cahaya yang sinar kemilaunya seperti cahaya matahari. Dan bagi kedua orang tuanya masing-masing dikenakan untuknya dua pakaian kebesaran yang tak bisa dinilai dengan dunia. Maka kedua orangtuanya bertanya: ‘Karena apa kami diberi pakaian (kemuliaan) seperti ini?’ Maka dijawab: ‘Karena anak kalian berdua belajar dan menghafal Al Qur’an’.” (Mustadrak Al-Hakim, 1/568).

Maksud dari hadits tersebut ialah, orang yang mengaji nantinya di akherat akan menolong orang tuanya dan melindungi orang tuanya dari azab sebab memiliki anak yang sholeh sebagaimana doa anak sholeh yang bisa menjadi amal jariyah dengan pahala yang terus menerus dan bisa menjadi penyelamat bagi manusia.

16. Pahala Menuntut Ilmu 

Setiap mengaji, tentu sekaligus mempelajari isinya sehingga hal tersebut dinilai seperti menuntut ilmu dan orang yang menuntut ilmu memiliki derajat yang mulia di mata Allah sehingga ia memiliki kebaikan dan pahala yang jauh lebih banyak serta mendapat kemudahan dari segala ilmu yang ia pelajari tersebut.

17. Menyempurnakan Ibadah Puasa 

Ibadah di bulan puasa tentu tidak hanya puasa, ada yang lain seperti sahur, shalat tarawih, mengaji, dan sebagainya yang masing masing bernilai pahala luar biasa. Mengaji akan menyempurnakan ibadah bulan puasa bagi orang tersebut serta memberikan rasa keindahan dan ketentraman hati karena bisa mempelajari apa yang telah Allah sampaikan dan mengambil maknanya.

Demikian artikel tausiah kali ini, semoga mudah dipahami oleh anda dan dapat menjadi motivasi untuk terus meningkatkan amal kebaikan di bulan Ramadhan.  

Semoga bermanfaat.....

Rabu, 28 April 2021

17 AYAT-AYAT AL-QUR'AN TENTANG KOSMOLOGI

Edisi Rabu, 28 April 2021 M / 16 Ramadhan 1442 H. 

Kosmologi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur dan sejarah alam semesta berskala besar. Secara khusus, ilmu ini berhubungan dengan asal mula dan evolusi dari suatu subjek. Kosmologi dipelajari di dalam astronomi, filosofi, dan agama. (Wikipedia)

Kosmologi merupakan titik awal dari semua ilmu pengetahuan dalam Islam. Ilmu ini berhubungan dengan penciptaan dunia yang indah oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala,  Tuhan Yang Maha Esa. Kalimat tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah merupakan doktrin pokok dari semua pengetahuan ilmiah karena semua kosmos diciptakan oleh Tuhan Yang Esa. Meskipun semesta raya sedemikian luas dan memiliki struktur yang hierarkis, kesemuanya merefleksikan keesaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Al-Quran beberapa kali membahas tentang kosmologi ini seperti tentang kejadian alam semesta, benda-benda langit dan lain sebagainya. Maka dari itu kita akan membahas tentang ayat-ayat Al-Quran yang berkaitan dengan kosmologi. Simak selengkapnya pada tulisan ini.

1. Q.S. Al-Baqarah : 22 

الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ ۖ فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah : 22)

2. Q.S. Al-Baqarah : 29 

هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ ۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (Q.S. Al-Baqarah : 29)

3. Q.S. Al-A’raaf : 54 

إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ ۗ أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ ۗ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ

Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam. (Q.S. Al-A’raaf : 54)

4. Q.S. Yunus : 3 

إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ ۖ يُدَبِّرُ الْأَمْرَ ۖ مَا مِنْ شَفِيعٍ إِلَّا مِنْ بَعْدِ إِذْنِهِ ۚ ذَٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ ۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ

Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran? (Q.S. Yunus : 3)

5. Q.S. Huud : 7 

وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۗ وَلَئِنْ قُلْتَ إِنَّكُمْ مَبْعُوثُونَ مِنْ بَعْدِ الْمَوْتِ لَيَقُولَنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ هَٰذَا إِلَّا سِحْرٌ مُبِينٌ

Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah): "Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati", niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata." (Q.S. Huud : 7)

6. Q.S. Ar-Ra’d : 2 

اللَّهُ الَّذِي رَفَعَ السَّمَاوَاتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا ۖ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ ۖ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ۖ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُسَمًّى ۚ يُدَبِّرُ الْأَمْرَ يُفَصِّلُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ بِلِقَاءِ رَبِّكُمْ تُوقِنُونَ

Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu. (Q.S. Ar-Ra’d : 2)

7. Q.S. Al-Anbiyaa’ : 30 

أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا ۖ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ

Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? (Q.S. Al-Anbiyaa’ : 30)

8. Q.S. Al-Mu’min : 57 

لَخَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَكْبَرُ مِنْ خَلْقِ النَّاسِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (Q.S. Al-Mu’min : 57)

9. Q.S. Fushshilat : 9 

قُلْ أَئِنَّكُمْ لَتَكْفُرُونَ بِالَّذِي خَلَقَ الْأَرْضَ فِي يَوْمَيْنِ وَتَجْعَلُونَ لَهُ أَنْدَادًا ۚ ذَٰلِكَ رَبُّ الْعَالَمِينَ

Katakanlah: "Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? (Yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam." (Q.S. Fushshilat : 9)

10. Q.S. Fushshilat : 10 

وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ مِنْ فَوْقِهَا وَبَارَكَ فِيهَا وَقَدَّرَ فِيهَا أَقْوَاتَهَا فِي أَرْبَعَةِ أَيَّامٍ سَوَاءً لِلسَّائِلِينَ

Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. (Q.S. Fushshilat : 10)

11. Q.S. Fushshilat : 11 

ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلْأَرْضِ ائْتِيَا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِينَ

Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa." Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati." (Q.S. Fushshilat : 11)

12. Q.S. Fushshilat : 12 

فَقَضَاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ فِي يَوْمَيْنِ وَأَوْحَىٰ فِي كُلِّ سَمَاءٍ أَمْرَهَا ۚ وَزَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَحِفْظًا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ

Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Fushshilat : 12)

13. Q.S. Al-Ahqaaf : 33 

أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّ اللَّهَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَمْ يَعْيَ بِخَلْقِهِنَّ بِقَادِرٍ عَلَىٰ أَنْ يُحْيِيَ الْمَوْتَىٰ ۚ بَلَىٰ إِنَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan langit dan bumi dan Dia tidak merasa payah karena menciptakannya, kuasa menghidupkan orang-orang mati? Ya (bahkan) sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Q.S. Al-Ahqaaf : 33)

14. Q.S. Qaaf : 6 

أَفَلَمْ يَنْظُرُوا إِلَى السَّمَاءِ فَوْقَهُمْ كَيْفَ بَنَيْنَاهَا وَزَيَّنَّاهَا وَمَا لَهَا مِنْ فُرُوجٍ

Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun ? (Q.S. Qaaf : 6)

15. Q.S. Qaaf : 38 

وَلَقَدْ خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَمَا مَسَّنَا مِنْ لُغُوبٍ

Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan. (Q.S. Qaaf : 38)

16. Q.S. Al-Hijr : 19 

وَالْأَرْضَ مَدَدْنَاهَا وَأَلْقَيْنَا فِيهَا رَوَاسِيَ وَأَنْبَتْنَا فِيهَا مِنْ كُلِّ شَيْءٍ مَوْزُونٍ

Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. (Q.S. Al-Hijr : 19)

17. Q.S. Ibrahim : 19 

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ ۚ إِنْ يَشَأْ يُذْهِبْكُمْ وَيَأْتِ بِخَلْقٍ جَدِيدٍ

Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan bumi dengan hak? Jika Dia menghendaki, niscaya Dia membinasakan kamu dan mengganti(mu) dengan makhluk yang baru, (Q.S. Ibrahim : 19)

Itulah berbagai ayat Al-Quran yang menyebutkan tentang kosmologi. Semoga menambah ilmu dan wawasan kita terhadap kitab Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Semoga bermanfaat....

17 PAHALA DZIKIR DI BULAN RAMADHAN

Edisi Rabu,  28 April 2021 M / 16 Ramadhan 1442 H.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, setiap yang kita lakukan bernilai ibadah serta mendatangkan pahala. Tentu setiap orang pasti akan berlomba-lomba mendapatkan pahala dan kebaikan tersebut. Salah satu amalan yang mendatangkan pahala di bulan Ramadhan yaitu dengan dzikir.

Dalam islam, dzikir merupakan amalan yang berupa menyebut asma Allah, baik itu pujian, memuliakan, atau memohon ampun. Dzikir bisa dilakukan kapan saja oleh siapa saja dalam keadaan apapun, langsung dengan lisan ataupun mengucap di dalam hati. Dzikir dikenal memiliki banyak manfaat seperti mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan memberikan ketenangan hati bagi yang melakukan.

Berikut adalah pahala dzikir yang dilakukan selama bulan Ramadhan

1. Dijanjikan Pahala Berupa Surga 

Sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa dzikir memiliki kebaikan yang luas dan dapat dilakukan oleh siapa saja. Pahala dzikir di bulan Ramadhan akan mendekatkan orang yang melakukan kepada surga sebab selalu mengingat Allah serta memiliki nilai yang sama baik untuk laki laki maupun perempuan. pengaruh dzikir terhadap jiwa akan mengarahkan kepada petunjuk Allah yang lurus sehingga petunjuk tersebut yang memberi jalan ke surga.

“Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al-Ahzaab 35).

2. Anjuran dari Allah 

Dzikir dianjurkan langsung oleh Allah Subhanahu Wa'Ta'ala melalui firmanNya, dalam keadaan apapun terlebih di bulan Ramadhan dimana pintu surga terbuka lebar, melakukan anjuran dari Allah sebanyak banyaknya tentu juga akan mendapat pahala sebanyak yang ia niatkan yang sebanyak ketulusannya. cara menambah pahala di bulan Ramadhan yang termudah ialah berdzikir sepanjang waktu.

Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyak nya. (QS. Al Ahzaab:41).

3. Mendapat Rahmat Bulan Ramadhan 

Bulan Ramadhan ialah waktu untuk beramal, bukan hanya puasa saja, namun juga amal ibadah yang lain. untuk menyempurnakan rahmat tersebut, jauh lebih baik jika selalu berdzkir agar selalu memahami amal kebaikan apa yang sedang dilakukan di bulan Ramadhan, sehingga membuat selalu mawas diri dan terlindung dari bahaya hawa nafsu.

“Jika ada suatu kaum yang duduk untuk berdzikir kepada Allah Azza wa jalla, niscaya para malaikat akan mengelilingi mereka, mereka pun diliputi rahmat, dan diturunkan ketenangan jiwa untuk mereka. Dan Allah pun menyebut mereka kepada orang-orang yang berada di sisi-Nya.” (HR. Muslim, At-Tirmidzi, dan Ahmad).

4. Memperkuat Jalan Taubat Selama Ramadhan 

Bulan Ramadhan ialah bulan yang penuh ampunan, untuk memohon ampun tidak harus dilakukan dengan doa, dzikir juga sebagai ungkapan memohon ampun kepada Allah Ta'ala seperti yang tertulis dalam firman-Nya,

“Dan mohonlah ampun kepada Tuhanmu kemudian bertaubatlah kepada-Nya.” (QS Huud: 90).

Karena dzikir tersebut dapat memperkuat jalan taubat di bulan Ramadhan dan dilakukan secara terus menerus dan menjadi amalan yang sangat dicintai oleh Allah. Syarat agar taubat diterima ialah dengan kesungguhan dan tidak mengulangi, hal itu bisa dilakukan dengan rutin berdzikir.

5. Pahala Mengikuti Sunah Rasul 

Segala yang Rasul ajarkan tentu sebuah kebaikan yang dianjurkan untuk dianut dan dilakukan oleh umat-Nya. Termasuk dzikir tersebut, barang siapa mengikuti sunah Rasul untuk berzikir selama bulan Ramadhan, tentunya akan memberi pahala yang luar biasa. keutamaan berdzikir kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala memang jauh lebih mulia jika dilakukan di bulan Ramadhan.

“Demi Allah, sesungguhnya aku ini beristghfar kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali.” (HR. Al-Bukhari, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah, dan Ahmad).

6. Pahala Kekuatan Menahan Hawa Nafsu 

Berdzikir akan selalu mengingatkan orang yang melakukan akan Allah Ta'ala. Dengan demikian, ia akan selalu takut dan menjauh dari segala perbuatan dosa, ia akan mampu menahan hawa nafsu sebab ia paham bahwa Allah selalu memperhatikan dan mengetahui tingkah lakunya terlebih lagi di bulan Ramadhan ketika ia ingin mendapat amal baik sebanyak banyaknya.

7. Menyempurnakan Ibadah Bulan Puasa 

Bulan puasa tentu bertujuan untuk mendapatkan berkah yang sempurna, hal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan ibadah yang lengkap dan yang bisa dilakukan sewaktu waktu, yakni dzikir.

Dzikir akan membuat ibadah selama bulan puasa menjadi sempurna karena ibadah dilakukan setiap waktu sambil menjalankan ibadah yang lain, seperti sambil puasa, sambil bersedekah, dan sebagainya.

8. Dekat dengan Allah 

Dzikir di bulan Ramadhan akan membuat orang yang melakukan semakin dekat dengan Allah karena Allah selalu mengingat hamba yang mendekati-Nya. Hari hari di bulan Ramadhan terasa indah dan nikmat karena melakukan segala amal kebaikan sambil menyebut asma-Nya. Sebab itu ia akan merasa tentram dan mampu menjalankan ibadah puasa dengan lancar.

9. Mendapat Doa dari Malaikat 

Orang orang yang berdzikir di bulan Ramadhan akan mendapatkan doa dari malaikat karena malaikat bersaksi dan melaporkan segala kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Orang yang berdzikir akan disukai oleh malaikat karena menghindarkan diri dari setan dan melakukan amalan baik sepanjang waktu, doa tersebut membuat amal ibadah di bulan Ramadhan semakin mendapat berkah.

10. Pahala Rezeki yang Berkah 

Di bulan Ramadhan, Allah juga memberikan rezeki yang berkah dan lebih terutama bagi orang orang yang senang berdzikir dan bersedekah.

“Barangsiapa yang rutin membaca istighfar, Allah akan memberikan solusi pada setiap kesulitannya, dan penyelesaian bagi setiap permasalahannya. Dan Dia akan memberikan rezeki dari jalan yang tidak terduga.” (Abu Dawud, An-Nasai, Ibnu Majah, al-Hakim, dan Al-Baihaqi).

11. Mendapat Berkah Ramadhan 

Berkah Ramadhan jelas akan didapat oleh orang orang yang berdzikir sebab mereka mengisi waktu yang dimiliki dengan kegiatan yang bermanfaat yakni dengan menyebut dan memuji nama Allah, sepanjang waktu ia mendapat pahala dari Allah dan sepanjang waktu ia mendapat berkah di setiap urusan yang dilakukan dan ibadah yang diperbuat.

Aku bersama sangkaan hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku bersamanya jika dia menyebut-Ku. Jika dia menyebut-Ku dalam dirinya, aku pun menyebutnya dalam Diri-Ku. Dan apabila dia menyebut-Ku di hadapan orang banyak, Aku pun menyebutnya di hadapan orang-orang yang lebik baik dari mereka.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

12. Pahala Perlindungan dari Allah 

Orang yang berdzikir ialah mengucapkan kalimat permohonan ampun atau kalimat pujian yang berarti ia mengakui keesaan dan kekuasaan Allah. dalam kerendahan hatinya tersebut, ia mendapat pahala berupa keselamatan dan perlindungan di dunia dan di akhirat serta memberikan keselamatan ketika menjalankan ibadah di bulan Ramadhan.

“Maka ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku pun ingat kepadamu. Dan bersyukurlah kepada-Ku, dan jaganlah kamu mengingkari nikmat-Ku.” (QS Al-Baqarah: 152).

13. Senantiasa Diingat Allah 

Nikmat yang luar biasa ialah nikmat diingat Allah, tentu semua orang mukmin ingin mendapatkan nikmat tersebut, yakni nikmat luar biasa sebab diingat oleh sang maha pencipta yang memiliki kebaikan sempurna serta memiliki seluruh alam. Hal tersebut dapat terjadi jika selalu berdzikir dengan niat semata karena Allah dengan istiqomah dan kerendahan hati.

14. Terhindar dari Sesat 

Ketika bulan ramadhan tiba, memang syetan dikekang dan tidak dapat mengganggu manusia, namun sebagai makhluk yang memiliki hawa nafsu, gangguan tersebut akan datang dari dirinya sendiri yakni dari hawa nafsunya sendiri. Dzikir akan menghindarkan dari hal tersebut.

“Dan Jika Setan mengganggumu dengan suatu ganguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS: Fushilat [41]:36).

15. Mendapat Ampunan Dosa 

Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Siapa yang mengucapkan: Subhanallah wa Bihamdihi (Maha suci Allah dan segala puji bagi-Nya) sebanyak seratus kali, maka dihapuskan segala kesalahan (dosa)-Nya walaupun sebanyak buih dilaut.” (Muttafaq ‘alaih).

Ampunan dosa akan didapat oleh orang yang rutin melakukan dzikir di bulan Ramadhan dengan menyempurnakan ibadah yang lainnya, ia seolah menjadi orang yang baru jika ia sungguh sungguh bertaubat dan juga meminta maaf pada orang orang yang pernah disakitinya, sehingga Allah pun memaafkannya sebagaimana ia telah bersungguh sungguh dalam memperbaiki dirinya.

16. Tentram dalam Menjalankan Ibadah Puasa 

Orang yang berdzikir merasakan ketenangan dalam hatinya, dalam segala kegiatan ibadah puasa yang dilakukannya pun menjadi ibadah yang tentram dan semakin banyak mengingatkannya akan Allah.

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”. (QS. Ar-Raad [13]:28).

17. Pahala Besar Jika Istiqomah 

Istiqomah dalam hal kebaikan apapun termasuk dalam melakukan ibadah dzikir, akan mendapat pahala yang besar dari Allah sebab ia melakukan dengan kesungguhan dan terus menerus.

“… Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allâh, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.“ (QS. Al-Ahzâb[33]: 35).

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dzikir adalah ibadah yang mudah dilakukan, bisa dilakukan oleh siapa saja dan kapan saja, sehingga bisa dilakukan dalam keadaan yang istiqomah dalam melakukan berbagai aktifitas. Memang segala yang diperintah Allah akan membawa kebaikan dalam bentuk apapun, termasuk perintah dzikir di bulan Ramadhan, semoga kita bisa melakukannya dengan istiqomah.

Semoga bermanfaat ....

Selasa, 27 April 2021

17 AYAT-AYAT AL-QUR'AN TENTANG ZOOLOGI

Edisi Selasa, 27 April 2021 M / 15 Ramadhan 1442 H

Dikutip dari Wikipedia, zoologi adalah cabang biologi yang mempelajari struktur, fungsi, perilaku, serta evolusi hewan. Ilmu ini antara lain meliputi anatomi perbandingan, psikologi hewan, biologi molekular, etologi, ekologi perilaku, biologi evolusioner, taksonomi, dan paleontologi. Jadi singkatnya, zoologi adalah ilmu pengetahuan yang membahas tentang hewan.

Islam sangat mendukung perkembangan ilmu pengetahuan. Alquran bahkan banyak mengandung ayat yang menjadi dasar lahirnya keilmuan. Maka, tak heran bila peradaban Islam mencatat banyak ilmuwan Muslim yang karyanya menjadi bahan rujukan ilmuwan dunia sampai sekarang.

Misalnya, buku Book of Animal yang ditulis oleh Al Jahiz. Buku tersebut terdiri dari tujuh volume. Di dalamnya berisi penjabaran lebih dari 350 spesies hewan yang dilengkapi gambar. Al Jahiz merupakan ahli zoologi Islam pertama di dunia. Sejumlah penemuannya bahkan dinilai cukup fenomenal.

Pada artikel tausiah kali ini kita akan menerangkan mengenai ayat-ayat al-Quran yang berkaitan dengan zoologi/hewan. Simak selengkapnya di bawah ini.

1. Q.S. Al-An’aam : 142 

وَمِنَ الْأَنْعَامِ حَمُولَةً وَفَرْشًا ۚ كُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

Dan di antara hewan ternak itu ada yang dijadikan untuk pengangkutan dan ada yang untuk disembelih. Makanlah dari rezki yang telah diberikan Allah kepadamu, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (Q.S. Al-An’aam : 142)

2. Q.S. An-Nuur : 45 

وَاللَّهُ خَلَقَ كُلَّ دَابَّةٍ مِنْ مَاءٍ ۖ فَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَىٰ بَطْنِهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَىٰ رِجْلَيْنِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَىٰ أَرْبَعٍ ۚ يَخْلُقُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Q.S. An-Nuur : 45)

3. Q.S. Yaasiin : 71-73 

أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا خَلَقْنَا لَهُمْ مِمَّا عَمِلَتْ أَيْدِينَا أَنْعَامًا فَهُمْ لَهَا مَالِكُونَ

وَذَلَّلْنَاهَا لَهُمْ فَمِنْهَا رَكُوبُهُمْ وَمِنْهَا يَأْكُلُونَ

وَلَهُمْ فِيهَا مَنَافِعُ وَمَشَارِبُ ۖ أَفَلَا يَشْكُرُونَ

Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakan binatang ternak untuk mereka yaitu sebahagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami sendiri, lalu mereka menguasainya? Dan Kami tundukkan binatang-binatang itu untuk mereka; maka sebahagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebahagiannya mereka makan. Dan mereka memperoleh padanya manfaat-manfaat dan minuman. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur? (Q.S. Yaasiin : 71-73)

4. Q.S. Faathir : 28 

وَمِنَ النَّاسِ وَالدَّوَابِّ وَالْأَنْعَامِ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ كَذَٰلِكَ ۗ إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ غَفُورٌ

Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (Q.S. Faathir : 28)

5. Q.S. Al-Ghaasyiyah : 17 

أَفَلَا يَنْظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ

Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan? (Q.S. Al-Ghaasyiyah : 17)

6. Q.S. Yusuf : 13 

قَالَ إِنِّي لَيَحْزُنُنِي أَنْ تَذْهَبُوا بِهِ وَأَخَافُ أَنْ يَأْكُلَهُ الذِّئْبُ وَأَنْتُمْ عَنْهُ غَافِلُونَ

Berkata Ya'qub: "Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku dan aku khawatir kalau-kalau dia dimakan serigala, sedang kamu lengah dari padanya." (Q.S. Yusuf : 13)

7. Q.S. Al-Baqarah : 67 

وَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تَذْبَحُوا بَقَرَةً ۖ قَالُوا أَتَتَّخِذُنَا هُزُوًا ۖ قَالَ أَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ

Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina." Mereka berkata: "Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan?" Musa menjawab: "Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil". (Q.S. Al-Baqarah : 67)

8. Q.S. Al-An’aam : 143 

ثَمَانِيَةَ أَزْوَاجٍ ۖ مِنَ الضَّأْنِ اثْنَيْنِ وَمِنَ الْمَعْزِ اثْنَيْنِ ۗ قُلْ آلذَّكَرَيْنِ حَرَّمَ أَمِ الْأُنْثَيَيْنِ أَمَّا اشْتَمَلَتْ عَلَيْهِ أَرْحَامُ الْأُنْثَيَيْنِ ۖ نَبِّئُونِي بِعِلْمٍ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

(yaitu) delapan binatang yang berpasangan, sepasang domba, sepasang dari kambing. Katakanlah: "Apakah dua yang jantan yang diharamkan Allah ataukah dua yang betina, ataukah yang ada dalam kandungan dua betinanya?" Terangkanlah kepadaku dengan berdasar pengetahuan jika kamu memang orang-orang yang benar, (Q.S. Al-An’aam : 143)

9. Q.S. Al-Hajj : 73 

يَا أَيُّهَا النَّاسُ ضُرِبَ مَثَلٌ فَاسْتَمِعُوا لَهُ ۚ إِنَّ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ لَنْ يَخْلُقُوا ذُبَابًا وَلَوِ اجْتَمَعُوا لَهُ ۖ وَإِنْ يَسْلُبْهُمُ الذُّبَابُ شَيْئًا لَا يَسْتَنْقِذُوهُ مِنْهُ ۚ ضَعُفَ الطَّالِبُ وَالْمَطْلُوبُ

Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah. (Q.S. Al-Hajj : 73)

10. Q.S. Al-Baqarah : 26 

إِنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَحْيِي أَنْ يَضْرِبَ مَثَلًا مَا بَعُوضَةً فَمَا فَوْقَهَا ۚ فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا فَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ ۖ وَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا فَيَقُولُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَٰذَا مَثَلًا ۘ يُضِلُّ بِهِ كَثِيرًا وَيَهْدِي بِهِ كَثِيرًا ۚ وَمَا يُضِلُّ بِهِ إِلَّا الْفَاسِقِينَ

Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?." Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik, (Q.S. Al-Baqarah : 26)

11. Q.S. An-Naml : 18 

حَتَّىٰ إِذَا أَتَوْا عَلَىٰ وَادِ النَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌ يَا أَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوا مَسَاكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَانُ وَجُنُودُهُ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ

Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari"; (Q.S. An-Naml : 18)

12. Q.S. Al-Mulk : 19 

أَوَلَمْ يَرَوْا إِلَى الطَّيْرِ فَوْقَهُمْ صَافَّاتٍ وَيَقْبِضْنَ ۚ مَا يُمْسِكُهُنَّ إِلَّا الرَّحْمَٰنُ ۚ إِنَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ بَصِيرٌ

Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu. (Q.S. Al-Mulk : 19)

13. Q.S. An-Nahl : 68-69 

وَأَوْحَىٰ رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ

ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا ۚ يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia", kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. (Q.S. An-Nahl : 68-69)

14. Q.S. Ali ‘Imran : 14 

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (Q.S. Ali ‘Imran : 14)

15. Q.S. Al-An’aam : 144 

وَمِنَ الْإِبِلِ اثْنَيْنِ وَمِنَ الْبَقَرِ اثْنَيْنِ ۗ قُلْ آلذَّكَرَيْنِ حَرَّمَ أَمِ الْأُنْثَيَيْنِ أَمَّا اشْتَمَلَتْ عَلَيْهِ أَرْحَامُ الْأُنْثَيَيْنِ ۖ أَمْ كُنْتُمْ شُهَدَاءَ إِذْ وَصَّاكُمُ اللَّهُ بِهَٰذَا ۚ فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا لِيُضِلَّ النَّاسَ بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

dan sepasang dari unta dan sepasang dari lembu. Katakanlah: "Apakah dua yang jantan yang diharamkan ataukah dua yang betina, ataukah yang ada dalam kandungan dua betinanya? Apakah kamu menyaksikan di waktu Allah menetapkan ini bagimu? Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah untuk menyesatkan manusia tanpa pengetahuan ?" Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (Q.S. Al-An’aam : 144)

16. Q.S. An-Nahl : 8 

وَالْخَيْلَ وَالْبِغَالَ وَالْحَمِيرَ لِتَرْكَبُوهَا وَزِينَةً ۚ وَيَخْلُقُ مَا لَا تَعْلَمُونَ

dan (Dia telah menciptakan) kuda, bagal dan keledai, agar kamu menungganginya dan (menjadikannya) perhiasan. Dan Allah menciptakan apa yang kamu tidak mengetahuinya. (Q.S. An-Nahl : 8)

17. Q.S. An-Nahl : 66 

وَإِنَّ لَكُمْ فِي الْأَنْعَامِ لَعِبْرَةً ۖ نُسْقِيكُمْ مِمَّا فِي بُطُونِهِ مِنْ بَيْنِ فَرْثٍ وَدَمٍ لَبَنًا خَالِصًا سَائِغًا لِلشَّارِبِينَ

Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya. (Q.S. An-Nahl : 66)

Itulah berbagai ayat-ayat Al-Quran yang membicarakan tentang zoologi/hewan. Semoga menambah ilmu dan khazanah pengetahuan kita terhadap agama Islam.

Semoga bermanfaat....

17 PAHALA SHALAT TARAWIH DI BULAN RAMADHAN

Edisi Selasa, 27 April 2021 M / 15 Ramadhan 1442 H

Bulan Ramadhan tentunya bulan yang penuh kebaikan dan selalu dinanti nantikan kehadirannya. Bulan Ramadhan memiliki berbagai amal ibadah yang secara langsung menjadi tradisi seperti sahur, berbuka puasa, membaca Al Qur’an, memperbanyak amal kepada fakir miskin, dan tentunya yang tak pernah ketinggalan ialah ibadah shalat Tarawih. Di bulan Ramadhan, masjid masjid dan mushala ramai terutama pada awal dan akhir Ramadhan karena banyaknya orang yang menjalankan shalat Tarawih secara berjamaah. 

Namun, karena hawa nafsu dan iman yang lemah, terkadang shalat tarawih dilakukan dengan tidak teratur, semangat di awal, lemah dan malas di pertengahan, dan kembali semangat lagi di akhir karena menyadari bahwa Ramadhan segera berakhir. Padahal shalat tarawih sangat baik dilakukan kapanpun dan memiliki pahala yang luar biasa jika dilakukan dengan istiqomah dan ikhlas. Apa saja pahalanya? Mari simak dalam artikel berikut, 17 pahala shalat tarawih di bulan Ramadhan.

1. Pahala Shalat Semalaman 

Tidak hanya pahala sahur di bulan Ramadhan yang akan didapatkan oleh umat muslim, namun juga Pahala shalat tarawih, yang pertama ialah akan mendapatkan keistimewaan pahala seperti shalat semalaman penuh. Walaupun shalat tarawih dilakukan dalam 8 rakaat, 20 rakaat, dan sebagainya, namun jika dilakukan dengan ikhlas dan hanya karena Allah akan mendapat pahala tersebut. “Siapa yang shalat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh.” (HR. An Nasai no. 1605, Tirmidzi no. 806, Ibnu Majah no. 1327).

2. Bebas Dosa Seperti Baru Lahir 

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya seseorang mengenai fadhilah shalat tarawih di bulan Ramadhan, maka beliau berkata “(fadhilah tarawih) di malam pertama ialah membebaskan seorang mu’min dari dosanya seperti ketika ia baru dilahirkan ibunya”. (Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu'anhu). Jelas dari hadist tersebut bahwa shalat tarawih yang dilakukan dengan ikhlas disertai taubat sungguh sungguh akan diampuni dosanya. Amalan penghapus dosa maksiat salah satunya ialah bertaubat dengan sungguh sungguh dan rutin shalat wajib serta shalat sunnah.

3. Pahala Seperti Membaca Kitab Suci 

“Orang yang melaksanakan shalat tarawih di malam keempat akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang membaca kitab suci Taurat, Injil, Zabur dan Al-Qur’an”. (Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu'anhu). Orang yang menjalankan shalat tarawih dengan ikhlas akan mendapat pahala seperti membaca kitab suci dengan disempurnakan dengan seluruh amalan di bulan Ramadhan. keutamaan membaca Al Qur’an di bulan Ramadhan didapat dari pahala melakukan shalat tarawih.

4. Keberkahan Dunia Akherat 

“Orang yang melaksanakan shalat tarawih di malam kesepuluh akan diberikan karunia yaitu mendapat kebaikan kesejahteraan di dunia dan di akhirat”.  (Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu'anhu). Kebaikan dunia dan akherat akan didapat oleh orang yang melakukan shalat tarawih dengan sungguh sungguh dan puasa dengan hati yang ikhlas. cara menjadi orang sukses menurut Al Qur’an dapat dilakukan dengan cara memperbanyak shalat dan doa di bulan Ramadhan.

5. Pahala Wajah yang Bercahaya 

Orang yang melaksanakan shalat tarawih di malam kedua belas akan datang nanti di hari qiyamah, mukanya akan bercahaya laksana bulan purnama. Ini menandakan bahwa dia termasuk orang yang selamat di akhirat. Tentunya dengan disertai ibadah Ramadhan dan akhlak yang baik serta niat suci hanya karena Allah, bukan untuk dipamerkan atau karena riya. cara menghindari riya dapat dilakuakan dengan menjalankan tarawih karena Allah, bukan untuk agar dipuji orang lain.

6. Mudah Masuk Surga 

Orang yang melaksanakan shalat tarawih di malam keenam belas, Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan mencatat dirinya bebas serta selamat dari api neraka dan mendapat kemudahan masuk ke surga. Jelas bahwa orang yang menjalankan ibadah dengan sempurna baik di bulan Ramadhan dan sepanjang hari di bulan lainnya akan mendapatkan pahala berupa masuk surga.

7. Pahala Haji 

Pada malam kedua puluh sembilan, Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberinya pahala 1000 (seribu) haji yang diterima. Tentu sebuah pahala yang luar biasa. Pahala tersebut tidak didapat oleh sembarang orang, namun untuk orang orang yang jelas baik hatinya dan hal tersebut tidak ada yang bisa menilai selain Allah karena hanya Allah yang mengetahui hati manusia.

8. Pahala Berupa Diangkat Derajatnya 

Pada malam keduapuluh delapan, Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengangkat baginya 1000 (seribu) derajat dalam surga. Orang yang rutin menjalankan shalat baginya akan diangkat derajatnya oleh Allah, tentu saja yang menjalankan dengan ikhlas dan melaksanakan semua rangkaian ibadah bulan puasa dengan lengkap serta melakukan semuanya hanya karena Allah.

9. Jauh dari Azab Kubur 

Pada malam kedua puluh lima, Allah Subhanahu Wa Ta'ala membebaskannya dari azab kubur. Orang yang rajin shalat, mulai dari shalat wajib 5 waktu dan shalat sunnah yakni shalat tarawih dengan rutin dan dilakukan terus menerus sepanjang bulan Ramadhan tentu akan mendapatkan pahala yang banyak dan jauh dari azab kubur.

10. Pahala Bagaikan Mati Syahid 

Pada malam kedua puluh, Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikannya pahala para Syuhada (orang-orang yang mati syahid) dan shalihin (orang-orang yang saleh). Mati syahid ialah orang yang mati dalam membela islam dan dibebaskan dosa dosanya. Pahala tersebut juga akan didapat oleh orang yang rajib beribadah dan rajin menjalankan segala amal kebaikan termasuk tarawih di bulan Ramadhan.

11. Pahala Memberi Teladan 

Orang yang rajin menjalankan shalat tarawih tentu akan memberi teladan pada orang lain tentang ibadah baik yang dilakukannya, jika hal tersebut diikuti oleh orang lain, maka orang tersebut juga akan mendapat pahala mulia karena telah memberi contoh yang baik pada orang lain dan mengarahkan orang lain pada jalan kebaikan.

12. Pahala Ibadah Ramadhan yang Sempurna 

Puasa tentu tidak cukup untuk dilaksanakan di bulan Ramadhan, harus disertai ibadah lain seperti membaca Al Qur’an dan shalat tarawih. Pahala shalat tarawih di bulan Ramadhan ialah akan mendapat pahala ibadah yang sempurna karena telah menjalankan segala rangkaian ibadah dengan sungguh sungguh dan lengkap karena Allah.

13. Pahala Besar Jika Istiqomah 

Dari Abi Salamah bin Abdurrahman bahwasanya ia bertanya kepada ‘Aisyah radyillahu anha tentang salat rasulullah di bulan Ramadan. Maka ia menjawab ; Tidak pernah Rasulullah kerjakan (tathawwu’) di bulan Ramadan dan tidak pula di lainnya lebih dari sebelas raka’at  (yaitu) Ia shalat empat (raka’at) jangan engkau tanya tentang bagus dan panjangnya, kemudian ia salat empat (raka’at)  jangan engkau tanya panjang dan bagusnya kemudian ia salat tiga raka’at“.[Hadits Shahih Riwayat Bukhari dan Muslim].

Banyak orang yang menjalankan shalat tarawih dengan tidak rajin, yakni menjalankan di awal Ramadhan dan malas di pertengahan, kemudian rajin lagi di akhir sebagaimana yang kita lihat di masjid masjid karena banyak yang sibuk dengan duniawi. Orang yang istiqomah yakni menjalankan ibadah shalat tarawih secara rutin maka akan memiliki pahala yang lebih besar.

14. Seperti Sahabat Rasulullah 

Allah maha adil dalam memberikan pahala bagi hambaNya, jika ada orang yang rajin melakukan shalat tarawih tentu akan mendapatkan pahala yang sama seperti orang orang terdahulu yang menjalankan ibadah shalat tarawih asalkan sungguh sungguh dijalankan dengan keikhlasan hati dengan mengharap ridho Allah semata dan mencontoh teladan sahabat sabahat Rasulullah yang mulia sikap dan tingkah lakunya.

15. Pahala Mengikuti Sunnah Rasul 

Hadits Nu’man bin Basyir, Radhiyallahu anhu : Ia berkata: “Kami melaksanakan qiyamul lail (tarawih) bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada malam 23 bulan Ramadhan, sampai sepertiga malam. Kemudian kami shalat lagi bersama beliau pada malam 25 Ramadhan (berakhir) sampai separoh malam. Kemudian beliau memimpin lagi pada malam 27 Ramadhan sampai kami menyangka tidak akan sempat mendapati sahur.” [HR. Nasa’i, Ahmad, Al Hakim. Shahih].

Shalat tarawih termasuk amal ibadah sunnah selama bulan Ramadhan yang dicontohkan oleh Rasulullah, tentu orang yang menjalankan akan mendapat pahala yang luar biasa karena telah mengikuti sunnah Rasul sehingga ia mendapat petunjuk dan jalan lurus di setiap langkahnya dengan terus istiqomah mengikuti sunnah Rasul.

16. Pahala Shalat Paling Utama 

“Ulama-ulama Hanabilah (madzhab Hambali) mengatakan bahwa seutama-utamanya shalat sunnah adalah shalat yang dianjurkan dilakukan secara berjama’ah. Karena shalat seperti ini hampir serupa dengan shalat fardhu. Kemudian shalat yang lebih utama lagi adalah shalat rawatib (shalat yang mengiringi shalat fardhu, sebelum atau sesudahnya). Shalat yang paling ditekankan dilakukan secara berjama’ah adalah shalat kusuf (shalat gerhana) kemudian shalat tarawih”. (Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah, 2/9633).

Shalat tarawih termasuk shalat yang utama untuk dijalankan karena merupakan shalat yang melengkapi amal ibadah selama bulan Ramadhan, tentu amal yang istimewa ini harus dilaksanakan dengan sungguh sungguh karena tidak bisa dilakukan di bulan lain. sebuah anugrah bagi yang bisa bertemu bulan Ramadhan dan menjalankan ibadah dengan nyaman.

17. Mendapat Ampunan Dosa 

“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759).  Ampunan dosa tentu akan didapatkan oleh orang yang rutin menjalanan ibadah dengan lengkap dan bertaubat akan dosa dosanya sehingga bulan Ramadhan benar benar memberikan keberkahan untuknya.

Demikian artikel kali ini mengenai 17 pahala shalat tarawih di bulan Ramadhan, semoga menjadi wawasan yang bermanfaat untuk anda dan menjadi inspirasi anda untuk semakin rajin menjalankan shalat tarawih, walaupun saat ini akibat bencana Covid 19, shalat terawih di daerah zona merah dianjurkan dilaksanakan berjemaah bersama keluarga di rumah, sedangkan di Masjid dilaksanakan tetap dengan protokol kesehatan namun tidak mengurangi pahala berjemaah seperti biasanya. Terima kasih sudah membaca. 

Semoga bermanfaat....

Senin, 26 April 2021

17 AYAT-AYAT AL-QUR'AN TENTANG AGRONOMI

Edisi Senin, 26 April 2021 M / 14 Ramadhan 1442 H

Sebagaimana yang dikutip dari WikiPedia bahwa Agronomi adalah ilmu dan teknologi dalam memproduksi dan memanfaatkan tumbuhan untuk bahan pangan, bahan bakar, serat, dan aplikasi lingkungan seperti reklamasi. Agronomi merupakan ilmu yang mempelajari budidaya tanaman dengan produksi yang optimum dan kelestarian yang berkelanjutan. 

Agronomi merupakan salah satu ilmu terapan yang berbasis biologi tumbuhan yang mempelajari pengaruh dan manipulasi berbagai komponen biotik (hidup) dan abiotik (tidak hidup) terhadap suatu individu atau sekumpulan individu tanaman untuk dimanfaatkan bagi kepentingan manusia. Agronomi mencakup kegiatan di bidang genetika tumbuhan, fisiologi tanaman, meteorologi, dan ilmu tanah dan aplikasi kombinasi ilmu biologi, genetika, kimia, ekonomi, ekologi, topografi, dan kebijakan ekonomi-politik.

Pada artikel tausiah kali ini kita akan membahas sedikit mengenai ayat-ayat Al-Quran yang membicarakan tentang agronomi. Simak selengkapnya di bawah ini.

1. Q.S. Al-Baqarah : 61 

وَإِذْ قُلْتُمْ يَا مُوسَىٰ لَنْ نَصْبِرَ عَلَىٰ طَعَامٍ وَاحِدٍ فَادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُخْرِجْ لَنَا مِمَّا تُنْبِتُ الْأَرْضُ مِنْ بَقْلِهَا وَقِثَّائِهَا وَفُومِهَا وَعَدَسِهَا وَبَصَلِهَا ۖ قَالَ أَتَسْتَبْدِلُونَ الَّذِي هُوَ أَدْنَىٰ بِالَّذِي هُوَ خَيْرٌ ۚ اهْبِطُوا مِصْرًا فَإِنَّ لَكُمْ مَا سَأَلْتُمْ ۗ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ وَالْمَسْكَنَةُ وَبَاءُوا بِغَضَبٍ مِنَ اللَّهِ ۗ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ النَّبِيِّينَ بِغَيْرِ الْحَقِّ ۗ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ

Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak bisa sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja. Sebab itu mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu, agar Dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya, dan bawang merahnya". Musa berkata: "Maukah kamu mengambil yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik ? Pergilah kamu ke suatu kota, pasti kamu memperoleh apa yang kamu minta". Lalu ditimpahkanlah kepada mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi yang memang tidak dibenarkan. Demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas. (Q.S. Al-Baqarah : 61)

2. Q.S. Ali ‘Imran : 14 

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (Q.S. Ali ‘Imran : 14)

3. Q.S. Al-Kahf : 32 

وَاضْرِبْ لَهُمْ مَثَلًا رَجُلَيْنِ جَعَلْنَا لِأَحَدِهِمَا جَنَّتَيْنِ مِنْ أَعْنَابٍ وَحَفَفْنَاهُمَا بِنَخْلٍ وَجَعَلْنَا بَيْنَهُمَا زَرْعًا

Dan berikanlah kepada mereka sebuah perumpamaan dua orang laki-laki, Kami jadikan bagi seorang di antara keduanya (yang kafir) dua buah kebun anggur dan kami kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon korma dan di antara kedua kebun itu Kami buatkan ladang. (Q.S. Al-Kahf : 32)

4. Q.S. Al-Qalam : 17 

إِنَّا بَلَوْنَاهُمْ كَمَا بَلَوْنَا أَصْحَابَ الْجَنَّةِ إِذْ أَقْسَمُوا لَيَصْرِمُنَّهَا مُصْبِحِينَ

Sesungguhnya Kami telah mencobai mereka (musyrikin Mekah) sebagaimana Kami telah mencobai pemilik-pemilik kebun, ketika mereka bersumpah bahwa mereka sungguh-sungguh akanmemetik (hasil)nya di pagi hari, (Q.S. Al-Qalam : 17)

5. Q.S. ‘Abasa : 27-32 

فَأَنْبَتْنَا فِيهَا حَبًّا

وَعِنَبًا وَقَضْبًا

وَزَيْتُونًا وَنَخْلًا

وَحَدَائِقَ غُلْبًا

وَفَاكِهَةً وَأَبًّا

مَتَاعًا لَكُمْ وَلِأَنْعَامِكُمْ

lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran, zaitun dan kurma, kebun-kebun (yang) lebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu. (Q.S. ‘Abasa : 27-32)

6. Q.S. Al-An’aam : 99 

وَهُوَ الَّذِي أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ نَبَاتَ كُلِّ شَيْءٍ فَأَخْرَجْنَا مِنْهُ خَضِرًا نُخْرِجُ مِنْهُ حَبًّا مُتَرَاكِبًا وَمِنَ النَّخْلِ مِنْ طَلْعِهَا قِنْوَانٌ دَانِيَةٌ وَجَنَّاتٍ مِنْ أَعْنَابٍ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُشْتَبِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ ۗ انْظُرُوا إِلَىٰ ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَيَنْعِهِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكُمْ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman. (Q.S. Al-An’aam : 99)

7. Q.S. Al-An’aam : 141 

وَهُوَ الَّذِي أَنْشَأَ جَنَّاتٍ مَعْرُوشَاتٍ وَغَيْرَ مَعْرُوشَاتٍ وَالنَّخْلَ وَالزَّرْعَ مُخْتَلِفًا أُكُلُهُ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُتَشَابِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ ۚ كُلُوا مِنْ ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَآتُوا حَقَّهُ يَوْمَ حَصَادِهِ ۖ وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. (Q.S. Al-An’aam : 141)

8. Q.S. Al-Baqarah : 265 

وَمَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ وَتَثْبِيتًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ كَمَثَلِ جَنَّةٍ بِرَبْوَةٍ أَصَابَهَا وَابِلٌ فَآتَتْ أُكُلَهَا ضِعْفَيْنِ فَإِنْ لَمْ يُصِبْهَا وَابِلٌ فَطَلٌّ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat. (Q.S. Al-Baqarah : 265)

9. Q.S. Al-Baqarah : 266 

أَيَوَدُّ أَحَدُكُمْ أَنْ تَكُونَ لَهُ جَنَّةٌ مِنْ نَخِيلٍ وَأَعْنَابٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ لَهُ فِيهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ وَأَصَابَهُ الْكِبَرُ وَلَهُ ذُرِّيَّةٌ ضُعَفَاءُ فَأَصَابَهَا إِعْصَارٌ فِيهِ نَارٌ فَاحْتَرَقَتْ ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ

Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu terbakarlah. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya. (Q.S. Al-Baqarah : 266)

10. Q.S. Al-Furqaan : 8 

أَوْ يُلْقَىٰ إِلَيْهِ كَنْزٌ أَوْ تَكُونُ لَهُ جَنَّةٌ يَأْكُلُ مِنْهَا ۚ وَقَالَ الظَّالِمُونَ إِنْ تَتَّبِعُونَ إِلَّا رَجُلًا مَسْحُورًا

atau (mengapa tidak) diturunkan kepadanya perbendaharaan, atau (mengapa tidak) ada kebun baginya, yang dia dapat makan dari (hasil)nya?" Dan orang-orang yang zalim itu berkata: "Kamu sekalian tidak lain hanyalah mengikuti seorang lelaki yang kena sihir." (Q.S. Al-Furqaan : 8)

11. Q.S. Al-Mu’minuun : 19-20 

فَأَنْشَأْنَا لَكُمْ بِهِ جَنَّاتٍ مِنْ نَخِيلٍ وَأَعْنَابٍ لَكُمْ فِيهَا فَوَاكِهُ كَثِيرَةٌ وَمِنْهَا تَأْكُلُونَ

وَشَجَرَةً تَخْرُجُ مِنْ طُورِ سَيْنَاءَ تَنْبُتُ بِالدُّهْنِ وَصِبْغٍ لِلْآكِلِينَ

Lalu dengan air itu, Kami tumbuhkan untuk kamu kebun-kebun kurma dan anggur; di dalam kebun-kebun itu kamu peroleh buah-buahan yang banyak dan sebahagian dari buah-buahan itu kamu makan, dan pohon kayu keluar dari Thursina (pohon zaitun), yang menghasilkan minyak, dan pemakan makanan bagi orang-orang yang makan. (Q.S. Al-Mu’minuun : 19-20)

12. Q.S. An-Naba’ : 14-16 

وَأَنْزَلْنَا مِنَ الْمُعْصِرَاتِ مَاءً ثَجَّاجًا

لِنُخْرِجَ بِهِ حَبًّا وَنَبَاتًا

وَجَنَّاتٍ أَلْفَافًا

dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah, supaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan, dan kebun-kebun yang lebat? (Q.S. An-Naba’ : 14-16)

13. Q.S. An-Naml : 60 

أَمَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَأَنْزَلَ لَكُمْ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَنْبَتْنَا بِهِ حَدَائِقَ ذَاتَ بَهْجَةٍ مَا كَانَ لَكُمْ أَنْ تُنْبِتُوا شَجَرَهَا ۗ أَإِلَٰهٌ مَعَ اللَّهِ ۚ بَلْ هُمْ قَوْمٌ يَعْدِلُونَ

Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air untukmu dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran). (Q.S. An-Naml : 60)

14. Q.S. Ar-Ra’d : 4 

وَفِي الْأَرْضِ قِطَعٌ مُتَجَاوِرَاتٌ وَجَنَّاتٌ مِنْ أَعْنَابٍ وَزَرْعٌ وَنَخِيلٌ صِنْوَانٌ وَغَيْرُ صِنْوَانٍ يُسْقَىٰ بِمَاءٍ وَاحِدٍ وَنُفَضِّلُ بَعْضَهَا عَلَىٰ بَعْضٍ فِي الْأُكُلِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ

Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir. (Q.S. Ar-Ra’d : 4)

15. Q.S. Saba’ : 15-16 

لَقَدْ كَانَ لِسَبَإٍ فِي مَسْكَنِهِمْ آيَةٌ ۖ جَنَّتَانِ عَنْ يَمِينٍ وَشِمَالٍ ۖ كُلُوا مِنْ رِزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوا لَهُ ۚ بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ

فَأَعْرَضُوا فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ سَيْلَ الْعَرِمِ وَبَدَّلْنَاهُمْ بِجَنَّتَيْهِمْ جَنَّتَيْنِ ذَوَاتَيْ أُكُلٍ خَمْطٍ وَأَثْلٍ وَشَيْءٍ مِنْ سِدْرٍ قَلِيلٍ

Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): "Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun." Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr. (Q.S. Saba’ : 15-16)

16. Q.S. Yaasiin : 34-35 

وَجَعَلْنَا فِيهَا جَنَّاتٍ مِنْ نَخِيلٍ وَأَعْنَابٍ وَفَجَّرْنَا فِيهَا مِنَ الْعُيُونِ

لِيَأْكُلُوا مِنْ ثَمَرِهِ وَمَا عَمِلَتْهُ أَيْدِيهِمْ ۖ أَفَلَا يَشْكُرُونَ

Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air, supaya mereka dapat makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur? (Q.S. Yaasiin : 34-35)

17. Q.S. An-Nahl : 11 

يُنْبِتُ لَكُمْ بِهِ الزَّرْعَ وَالزَّيْتُونَ وَالنَّخِيلَ وَالْأَعْنَابَ وَمِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan. (Q.S. An-Nahl : 11)

Itulah sedikit pembahasan kita mengenai ayat-ayat Al-Quran yang membicarakan tentang agronomi. Semoga menambah wawasan dan pengetahuan kita semua.

Semoga bermanfaat....