Jumat, 28 Agustus 2020

17 ISTILAH VIRUS COVID-19, CARA MENGHADAPI SECARA MEDIS DAN HIKMAH ADANYA MUSIBAH COVID-19 MENURUT ISLAM

Edisi Sabtu, 29 Agustus 2020 M / 10 Muharram 1442 H

Virus corona baru atau COVID-19 telah menginfeksi 24.937.294 penduduk di seluruh dunia berdasarkan data dari Johns Hopkins University Center for Systems Science and Engineering (JHU CCSE) Dan data yang terekam di Worldometer hingga Sabtu , 29 Agustus 2020  pukul 17.17 WIB.

Dari angka tersebut setidaknya 17.318.510 berhasil sembuh dan 841.030 orang meninggal dunia. Sementara itu, dalam kasus atau pemberitaan yang berkaitan dengan Corona virus, COVID-19 ada banyak istilah atau diksi yang digunakan pemerintah, mulai dari ODP hingga WFH, lalu apa penjelasan dari istilah-istilah tersebut?

Istilah yang berkaitan dengan Corona Virus Diase (Covid-19)

1. ODP (Orang Dalam Pemantauan) 

Menurut Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan-salah satu RS rujukan kasus virus corona, Rita Rogayah, ODP adalah orang dalam pemantauan, biasanya memiliki gejala ringan seperti batuk, sakit tenggorokan, demam, tetapi tidak ada kontak erat dengan penderita positif.

Orang dengan status ODP biasanya tidak perlu rawat inap di rumah sakit tetapi akan diminta untuk melakukan isolasi secara mandiri di rumah setidaknya selama 14 hari hingga kondisi membaik.

Namun jika selama melakukan karantina mandiri kondisi tak kunjung membaik dan justru memburuk maka sebaiknya segera menghubungi rumah sakit terdekat.

2. PDP (Pasien Dalam Pengawasan) 

Berbeda dengan ODP, orang yang dinyatakan PDP akan menjalani proses observasi melalui proses cek laboratorium yang hasilnya akan dilaporkan kepada Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes RI.

PDP dikriteriakan sesuai gejalanya, seperti demam, batuk, sesak nafas, sakit tenggorokan. Atau dari hasil observasi ada saluran nafas bawah yang terganggu serta terjadi kontak erat dengan penderita positif atau dari daerah yang terjangkit.

3. Suspect 

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menjelaskan "suspect" ialah orang atau pasien dengan pengawasan yang menunjukkan gelaja infeksi Corona, pernah melakukan perjalanan ke daerah yang menjadi lokasi pesebaran Corona, melakukan kontak atau bertemu dengan orang yang positif COVID-19.

Secara singkat sebetulnya istilah suspect Corona ini sama pemahamannya dengan pasien dalam pengawasan atau PDP yang diharuskan untuk menjalasi isolasi di rumah sakit dan melakukan pemeriksaaan swab.

4. Positif 

Pasien yang dinyatakan positif terinfeksi Corona virus harus menjalani perawatan di rumah sakit atau di lokasi yang ditentukan oleh pemerintah seperti Wisma Atlet hingga dinyatakan pulih dan bebas dari virus tersebut.

Pasien akan dinyatakan positif COVID-19 setelah melakukan serangkaian pemeriksaan seperti cek darah, rontgen paru-paru hingga swab.

5. Lockdown 

Istilah lockdown akhir-akhir ini ramai menjadi perbincangan setelah beberapa negara seperti Italia melakukan lockdown untuk menghindari semakin menyebarnya virus Corona.

Lockdown artinya sebuah negara seperti Italia melakukan pengawasan ketat di semua wilayah negara, mengunci masuk atau keluar dari suatu wilayah/daerah/negara untuk mencegah penularan virus corona COVID-19.

Pengawasan ketat ini dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu yang dilakukan Italia ini adalah menutup semua toko kecuali toko makanan dan apotek.

6. Social Distancing 

Social distance atau social distancing adalah cara atau imbuan yang dilakukan kepada masyarakat untuk menjauhi segala bentuk perkumpulan, menjaga jarak antar manusia, menghindari berbagai pertemuan yang melibatkan banyak orang.

Jika Anda harus berada di sekitar orang, jaga jarak dengan orang lain sekitar 6 kaki (2 meter).

Konsep social distancing saat ini juga telah dilakukan di hampir seluruh negara Di dunia dengan harapan dapat meminimalisir pesebaran virus Corona.

7. Isolasi 

Bagi orang-orang yang dipastikan memiliki COVID-19, isolasi adalah langkah tepat. Isolasi adalah istilah perawatan kesehatan yang berarti menjauhkan orang-orang yang terinfeksi penyakit menular dari mereka yang tidak terinfeksi.

8. Karantina 

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), karantina dapat direkomendasikan untuk individu yang diyakini telah terpapar penyakit menular seperti COVID-19, tetapi tidak bergejala.

Selain memantau jika gejalanya berkembang, berada di karantina berarti seseorang yang mungkin terpapar tidak akan menularkan penyakit kepada orang lain, karena mereka tinggal di rumah.

9. Work From Home (WFH) 

Kebijakan work from home atau bekerja dari rumah dipilih oleh beberapa perusahaan hingga lembaga pemerintahan. Bekerja dari rumah dalam kondisi saat ini diyakini dapat meminimalisir penularan virus Corona.

10. Imported Case 

Berdasarkan penjelasan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), imported case berarti kasus virus corona COVID-19 yang menimpa seseorang yang baru kembali dari luar negeri, tanpa terkait dengan kluster manapun.

11. Local Transmission 

Local transmission adalah penularan Corona virus yang terjadi secara lokal atau di lokasi tempat pasein positif COVID-19 berada saat ini.

Contohnya adalah seseorang yang terinfeksi atau tertular Corona virus saat ia berada di Indonesia, tetapi ia juga tidak pernah memiliki riwayat perjalanan keluar negeri.

12. Wabah 

Wabah adalah peningkatan secara mendadak suatu penyakit di tempat tertentu.

13. Epidemi 

Epidemi adalah suatu wabah besar atau peningkatan secara mendadak, cepat dan dalam jumlah yang banyak suatu penyakit tertentu di tempat atau wilayah tertentu.

14. Pandemi 

Pandemi berarti epidemi atau penyebaran penyakit tertentu yang tejadi secara global dibanyak negara di dunia. 

ABC News mewartakan, pandemi tidak ada kaitannya dengan seberapa serius penyakit, tetapi pandemi adalah label bagi penyakit yang telah menyebar luas ke seluruh dunia.

15. Rapid test 

Para ilmuwan dari Departemen Ilmu Teknik Universitas Oxford dan Oxford Suzhou Centre for Advanced Research (OSCAR) telah mengembangkan teknologi pengujian cepat (rapid test) untuk virus corona baru SARS-CoV-2 (COVID-19).

Tes baru ini jauh lebih cepat dan tidak memerlukan instrumen yang rumit. Tes viral load sebelumnya membutuhkan 1,5 hingga 2 jam untuk memberikan hasil. Tim peneliti telah mengembangkan tes baru, berdasarkan pada teknik yang mampu memberikan hasil hanya dalam setengah jam atau tiga kali lebih cepat daripada metode saat ini.

"Keindahan tes baru ini terletak pada desain deteksi virus yang secara khusus dapat mengenali fragmen RNA dan RNA SARS-CoV-2 (COVID-19). Tes ini memiliki pemeriksaan bawaan untuk mencegah positif atau negatif palsu dan hasilnya sangat akurat," ujar Prof Wei Huang, seperti dikutip situs web Oxford.

16. Antiseptik 

Antiseptik, dilansir dari Healthline, merupakan zat yang dapat menghentikan atau memperlambat pertumbuhan mikroorganisme.

Penggunaan antiseptik aman pada jaringan hidup seperti pada permukaan kulit atau membran mukosa. Tidak jarang, antiseptik juga digunakan untuk membunuh mikroorganisme di dalam tubuh.

17. Cairan disinfektan 

Dilansir dari Pharma Guideline, cairan disinfektan merupakan zat kimia yang digunakan untuk membersihkan dan membunuh kuman pada benda tak hidup.

Pada umumnya, disinfektan digunakan untuk mensterilkan benda-benda dari pertumbuhan kuman dan bakteri.

Penulis: Nur Hidayah Perwitasari 

17 Cara Menghadapi Covid-19 Secara Medis 

Dr. Faheem Younus 

Kepala Klinik Penyakit Menular, Universitas Maryland,

Amerika Serikat :

1. Kita mungkin harus hidup dengan C19 selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.  Jangan menyangkal atau panik.  Jangan membuat hidup kita tidak berguna.  Mari belajar hidup dengan fakta ini.

2. Anda tidak dapat menghancurkan virus C19 yang telah menembus dinding sel, minum galon air panas - Anda hanya akan pergi ke kamar mandi lebih sering.

3. Mencuci tangan dan menjaga jarak fisik dua meter adalah metode terbaik untuk perlindungan Anda.

4. JIka Anda tidak memiliki pasien C19 di rumah, tidak perlu mendisinfeksi permukaan di rumah Anda.

5. Kargo dikemas, pompa bensin, kereta belanja dan ATM tidak menyebabkan infeksi.

 Cuci tangan Anda, jalani hidup Anda seperti biasa.

6. C19 bukan infeksi makanan.  Berhubungan dengan tetesan infeksi seperti flu.  Tidak ada risiko yang ditunjukkan bahwa C19 ditularkan dengan memesan makanan.

7. Anda bisa kehilangan indra penciuman dengan banyak alergi dan infeksi virus.  Ini hanya gejala non-spesifik C19.

8. Begitu tiba di rumah, Anda tidak perlu mengganti pakaian dengan segera dan mandi!

 Kesucian adalah suatu kebajikan, paranoia tidak!

9. Virus C19 tidak menggantung di udara.  Ini adalah infeksi tetesan pernapasan yang memerlukan kontak dekat.

10. Udara bersih, Anda bisa berjalan melewati taman (hanya menjaga jarak perlindungan fisik Anda), melalui taman.

11. Cukup menggunakan sabun normal terhadap C19, bukan sabun antibakteri.  Ini adalah virus, bukan bakteri.

12. Anda tidak perlu khawatir tentang pesanan makanan Anda.  Tapi Anda bisa memanaskan semuanya dalam microwave, jika mau.

13. Kemungkinan membawa pulang C19 dengan sepatu Anda seperti disambar petir dua kali sehari.  Saya telah bekerja melawan virus selama 20 tahun - infeksi drop tidak menyebar seperti itu!

14. Anda tidak dapat dilindungi dari virus dengan mengambil cuka, jus tebu dan jahe!  Ini untuk kekebalan bukan obat.

15. Mengenakan masker untuk waktu yang lama mengganggu pernapasan dan kadar oksigen Anda.  Pakai itu hanya di tengah orang banyak.

16. Mengenakan sarung tangan juga merupakan ide yang buruk;  virus dapat terakumulasi ke dalam sarung tangan dan mudah ditularkan jika Anda menyentuh wajah Anda.  Lebih baik cuci tangan saja secara teratur.

17. Kekebalan tubuh sangat lemah dengan selalu tinggal di lingkungan yang steril.  Bahkan jika Anda makan makanan penambah kekebalan, silakan keluar dari rumah Anda secara teratur ke taman / pantai mana pun.

Kekebalan ditingkatkan oleh Sambungan  Ke Patogen, bukan dengan duduk di rumah dan mengkonsumsi makanan yang digoreng / pedas / manis dan minuman aerasi.

Artikel asli https://theazb.com/we-will-live-with-covid19-for-months-lets-not-deny-it-or-panic- dr-faheem-younus/ 

17 Hikmah Adanya Musibah Covid-19 Menurut Islam 

Ada 17 Hikmah dan pesan yang diberikan dari musibah Covid-19 

1. Makanlah yang  menyehatkan lagi Halal. Jauhi makanan dan minuman Haram. Bukankah awalnya virus muncul setelah binatang binatang, liar, buas dan kelelawar dibantai dengan kasar atau dibakar hidup hidup lalu dimakan?

2. Jangan lagi berpakaian  minim lagi ketat mengumbar aurat. Bukankah Covid-19 telah mendidik kita berpakaian serba tertutup?, dan memang kan semua agama Samawi memuliakan pakaian yang rapih, bersih dan sopan.

3. Jaga ucapan, makanan, dan pendengaran. Bukankah masker Covid-19 telah mendidik kita  menutup mulut, lidah, telinga dan hidung?

4. Jangan lagi ada "pergaulan bebas" tanpa batas, selingkuh dan kumpul tanpa ikatan sah. Bukankah Covid-19 telah mendidik kita untuk Sosial Distancing dan Physical Distancing, jaga jarak, bahkan bersalamanpun tidak bersentuhan?.

5. Jangan lagi malas ke rumah rumah Ibadah, Masjid dll. Bukankah Covid-19 telah mendidik kita, bagaimana sedih dan stress nya kita tanpa ada tempat memohon, berdoa, tak bisa beribadah berjamah dan shalat di Masjid dalam suasana batin yang damai. Bagaimana sedihnya melepas saudara kita yang meninggal tanpa dishalatkan beramai ramai di Masjid?.

6. Jangan lagi pernah abaikan rumah, keluarga dengan terlalu sibuk di luar rumah. Bukankan Covid-19 telah mendidik kita untuk banyak tinggal di dalam rumah bersama keluarga ?

7. Jangan lagi ada rasa angkuh, sombong, dan merasa besar serba bisa.

Bukankah Virus Corona yang kecil dan tak tampak mata itu telah mendidik kita, bahwa tidak ada yang mampu mencegahnya jika Covid-19 ingin datang mampir?, dan Covid-19 tidak mengenal status sosial miskin atau kaya, tua atau muda pembesar atau rakyat biasa, semua dihinggapi jika abai.

8. Jangan lagi jauh dari Tuhan...Sang Maha Pencipta. Bukankan Covid-19 telah mendidik kita, dalam suasana Covid-19 aktif menyebar, semua orang ketakutan dan semua orang baru mendekat berdzikir dan berdoa, memohon perlindungan Tuhan Sang Kholiq?

9. Jaga kebersihan dan ketertiban. Bukankah Covid-19 telah mendidik kita agar selalu menjaga kebersihan badan, pakaian, barang dan lingkungan dengan rajin mandi, mencuci tangan, semprot antiseptik dan disinfektan, dan tidak sembarangan membuang sampah?

10. Jangan lagi abai dan masa bodoh pada anugerah Allah yang melimpah tak terbatas, seperti sinar matahari, tumbuhan yang menyehatkan dll. Perbanyaklah bersyukur atas  karunia gratis itu semua.

Bukankah Covid-19 telah mendidik kita agar rajin berjemur dan OR di pagi hari, rajin minum jahe, sereh, kunyit, lemon dll agar daya tahan tubuh kita lebih kuat? Tanam dan peliharalah tumbuhan yang memberi manfaat kesehatan.

11. Tingkatkan semangat kebersamaan, solidaritas, saling tolong. Jangan lagi semua dihitung berdasarkan kepentingan pribadi dan pamrih. Bukankah Covid-19 telah mendidik kita bahwa kita tidak mampu mengurus diri sendiri seorang diri, kita butuh orang lain yang meski bukan saudara seperti dokter, dll. Kalau tidak ditolong orang,  bisa mati mendadak di jalanan saat  dihindari orang karena takut tertular.

12.  Berimanlah, beragamalah dengan baik. Percayalah yakinilah pada hal hal Ghaib yang tak tampak mata, seperti adanya Tuhan, ada Malaikat dan ada Jin. Jangan lagi menantang Allah dengan mengatakan, bagaimana percaya pada Tuhan sedang kita tidak bisa melihat Tuhan.

Bukankah Covid-19 mendidik kita bahwa meski Virus Corona tidak tampak. tapi ada, buktinya,  banyak yang terpapar oleh Covid-19 dan meninggal.

13. Selalu mempersiapkan diri untuk kehidupan Akhirat dengan perbanyak  kebaikan, meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah dan amal sholeh. Hidup di Dunia ini hanya sementara saja, sewaktu waktu bisa mati.

Bukankah Covid-19 telah mendidik kita bahwa kematian bisa datang menjemput secara tiba tiba dan di mana saja.

14. Daya tahan tubuh akan kuat jika selalu berbaik sangka, sabar, syukur, ikhlas dan jujur. 

Daya tahan tubuh akan melemah saat pikiran dikuasai dengki, fitnah, iri, hasut, ujaran kebencian dan cacian, seks bebas, seks sesama jenis, dan Narkoba.

Maka perkuatlah ketahanan tubuh dengan selalu berbaik sangka,  husnudzon, ikhlas dan tawakal. Jangan lagi ada iri, caci, dengki, ujaran kebencian, fitnah dan kekerasan, Narkoba dan penyimpangan seksual.

Bukankah Covid-19 telah mendidik kita bahwa Virus Corona mudah menyerang mereka yang daya tahan tubuhnya lemah?

15. Perkuat Silaturrahim. Jaga harmoni sesama makhluk. Jangan lagi merusak alam. Jangan ekspoilitasi kekayaan bumi secara berlebihan. Bukankah Covid-19 telah mendidik kita bahwa, adanya  keseimbangan dan pengurangan polusi industri, asap mesin, keseimbangan semburan kimia beberapa bulan ini, telah membuat udara, awan dan alam ini lebih cerah dan bersih?

16. Taubat, Menjaga lisan,Istighfar dan Sabar

"New normal"  dengan Taubat sebagai landasan perubahan pola kehidupan kita yang telah melenceng dari rel Syariat, kembali menuju jalan yang diridloi dengan menjadi hamba yang rajin beribadah.

"Masker"  dengan Asshumtu (diam meninggalkan perkataan jelek/tak berguna) agar kita tak menulari/tertular virus ghibah, bohong, fitnah/hoax, dll.

"Sanitizer"  dengan Istighfar kalau-kalau kita telah terkontaminasi dosa maksiat saat berinteraksi dengan orang lain.

"Sosial distancing"  dengan SABAR, menahan diri dan meninggalkan hal-hal yang tak berfaedah dan menjaga jarak dari perkara-perkara yang mengundang nafsu syahwat.

17. Muhasabah, dzikir Dan berdoa

"Cek suhu"   dengan MUHASABAH apakah ada indikasi bahwa nafsu dan emosi kita meningkat atau tak terkendali.

"Rapid test"  dengan MUNAJAT memohon petunjuk agar batin kita dibersihkan kembali jika telah terpapar sifat-sifat jelek dengki, egois, marah, malas, su'udhon dll.

"Imunisasi"  dengan Dzikir, Tilawah /Tadarus Dan Doa agar batin kita memiliki imun/kekebalan terhadap virus-virus yang dibawa nafsu dan setan yang mmbayangi setiap langkah kita.

Sungguh pelajaran yang luar biasa dari Virus Corona.

Semoga  kita semua selalu dalam  lindungan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan dijauhkan dari semua musibah dan penyakit. Dan wabah Covid-19 cepat berlalu. Aamiin...

Semoga bermanfaat....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.