Edisi Sabtu, 5 September 2020 M / 17 Muharram 1442 H
Salah satu ajaran Islam yang sangat mudah untuk dikerjakan sekaligus mendapatkan keutamaan adalah menjalin silaturahmi. Baik dengan keluarga, saudara, teman, rekan kerja, kenalan, tetangga, dan lainnya. Saat kita berusaha memperkokoh tali silaturahmi, akan ada banyak manfaat yang bisa diperoleh, baik untuk diri kita sendiri maupun orang lain.
Silaturahmi berasal dari kata shilah yang artinya hubungan dan rahim artinya kerabat. Rahim sendiri juga berasal dari Ar Rahmah yang berarti kasih sayang, sehingga sering disebut dengan berkasih sayang atau menjalin kekerabatan pada istilah silaturahmi.
Dalam sebuah hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda bahwa,
“Engkau menyembah Allah dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu pun, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan menyambung silaturahmi”. (HR Bukhari).
Menyambung silaturahmi menurut hadits di atas juga termasuk ke dalam bagian dari ajaran islam. Untuk itu Rasulullah memerintahkan agar umat islam menjaga dan menyambung kekerabatan khususnya bagi sesama muslim. Di hadits yang lain juga disebutkan bahwa,
“Tidak akan masuk surga orang yang memutus hubungan kekerabatan” (HR Bukhari dan Muslim).
Hal ini berarti sangat penting hubungan silaturahmi dilakukan dan dengan itulah umat islam bisa kuat dan saling menyokong satu sama lain. Jika tidak maka akan bercerai berai.
Berikut beberapa manfaat dan keutamaan silaturahmi yang harus kita ketahui :
1. Sebagai bentuk tawakal kepada Allah Subhanahu WaTa'ala
Silaturahmi adalah satu di antara sekian banyak cara beribadah yang sangat dianjurkan oleh Allah. Terlebih Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam seringkali menggambarkan jalinan silaturahmi dengan para sahabat dan penduduk di sekitarnya.
Dengan kita menjaga hubungan baik antar sesama manusia, secara tidak langsung telah menjalankan tuntunan agama, yakni hablu minannas. Bentuk tawakal kita akan semakin teguh dengan mendekatkan diri kepada Allah, dimana salah satunya yaitu menjalin hubungan silaturahmi.
2. Memperlapang usia dan rezeki
Setidaknya kita bisa berpedoman pada sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam :
“Barangsiapa yang senang diluaskan rizqinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi”
Dengan rutin berkunjung ke rumah saudara atau lainnya, kita bisa memperpanjang umur dan meluaskan rezeki ketika Allah menghendakinya. Tentu dengan niat untuk silaturahmi, bukan semata-mata karena umur atau rezeki.
3. Mempererat tali persaudaraan
Seringkali berkunjung dan dikunjungi oleh saudara ataupun orang lain akan membuat hubungan menjadi akrab dan akan selalu lebih baik.
Banyak yang bisa kita petik jika mengaplikasikan kebiasaan ini. Kita akan semakin mudah untuk saling tolong menolong, gotong royong, menjaga kekompakan, dan masih banyak lagi. Ini juga akan berdampak positif terhadap anak cucu di kemudian hari.
4. Membuat hidup lebih nyaman dan bermakna
Silaturahmi sangatlah berdampak pada upaya meminimalisir terjadinya konflik antar sesama. Bahkan tidak hanya meminimalisir, melainkan mampu mencegahnya.
Ketika ada orang mengunjungi rumah kita atau sebaliknya dengan tujuan yang baik, tentu sangat tidak mungkin kita atau orang lain memiliki rasa dendam, dengki, dan sejenisnya.
Hal ini apabila kita praktikkan dengan keluarga besar atau tetangga, maka kita bisa membuat hidup terasa lebih nyaman karena terbebas dari upaya saling menyalahkan satu sama lain. Selain itu kita juga akan lebih leluasa dalam menjalankan ibadah.
5. Memperdekat diri kepada Allah
Silaturahmi merupakan salah satu cara ibadah anjuran langsung dari Allah Subhanahu wa ta'ala selain kewajiban-kewajiban lainnya. Hal ini ditandai manakala kita berpegang teguh dan berpendirian terhadap segala perintah Allah, termasuk silaturahmi dengan siapapun.
Seseorang yang menyambung tali silaturahmi sama seperti menyambung hubungannya dengan Allah Subhanahu wa ta'ala.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah Subhanahu wa ta'ala menciptakan makhluk, hingga apabila Dia selesai dari (menciptakan) mereka, rahim berdiri seraya berkata: “ini adalah kedudukan orang yang berlindung dengan-Mu dari memutuskan.” Dia berfirman: “Benar, apakah engkau rida jika aku menyambung orang yang menyambung engkau dan memutuskan orang yang memutuskan engkau?” Ia menjawab: Iya. Dia berfirman: “Itulah untukmu”
6. Menjaga keharmonisan
Melahirkan suasana guyup rukun antar sesama di sekeliling kita sebagai gambaran cara hidup orang-orang yang mulia. Sebab kita telah menjalankan cara hidup terpuji, sesuatu yang diperintahkan oleh Allah.
Sebagaimana yang kita tahu, setiap orang tidak pernah luput dari yang namanya kesalahan. Silaturahmi dijalin agar kita sama-sama bisa memaklumi dan saling memaafkan satu sama lain. Bahayanya lagi, orang yang memutus tali persaudaraan dapat menjadikan hidup seseorang terasa sempit
7. Agar Terhindar dari Api Neraka
Allah Subhanahu wa ta'ala juga menjamin orang yang rajin bersilaturahmi akan dijauhkan dari api neraka dan diganjar surga.
Manfaat silaturahmi ini juga sudah dijanjikan dalam salah satu hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam yang berbunyi :
“Engkau menyembah Allah Subhanahu wa ta'ala dan tidak menyekutukan sesuatu dengan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan menyambung tali silaturahmi” (HR Bukhari dan Muslim).
8. Mendapat Pahala Setara Memerdekakan Budak
Silaturahmi juga memiliki keutamaan yang setara dengan pahala memerdekakan budak.
Hal ini tak terlepas dari tingginya nilai silaturahmi sebagai sebuah perbuatan mulia dengan manfaat yang besar.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam sendiri juga sudah menegaskan manfaat silaturahmi ini dalam salah satu haditsnya berikut in :
“Adapun jika engkau memberikannya kepada paman-pamanmu niscaya lebih besar pahalanya untukmu”
9. Meningkatkan Sistem Imun Tubuh
Silaturahmi sebagai bentuk interaksi sosial antarmanusia tak hanya bermanfaat secara spiritual, tapi juga fisik.
Salah satunya yaitu silaturahmi dapat membantu menguatkan sistem imun tubuh.
Pasalnya, sistem kekebalan tubuh memiliki kaitan yang erat dengan rutinitas bersosialiasi dengan sesama manusia.
Artinya, semakin sering bersosialisasi, semakin baik pula kinerja tubuh dalam meningkatkan sistem imunnya.
10. Menjaga Kewarasan dan Kesehatan Mental
Manfaat silaturahmi ini berkaitan erat dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial.
Ya, sebagai makhluk sosial sudah tentu manusia tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan kehadiran orang lain.
Berinteraksi dengan orang lain, terutama keluarga, adalah praktik paling sederhana dalam menjaga kewarasan dan kesehatan mental.
Tak hanya itu, silaturahmi juga dapat memperbaiki mood dan kebahagiaan melalui interaksi fisik dan emosional.
11. Menjaga Kerukunan dan Keharmonisan
Selain dapat mendekatkan diri dengan Allah Subhanahu wa ta'ala, silaturahmi juga dapat menjaga kerukunan dan keharmonisan dengan sesama. Momentum saling memaafkan saat bersilaturahmi dapat membuat hubungan menjadi rukun. Pasalnya setiap manusia tidak akan pernah lepas dari kesalahan dan dosa, sehingga sudah barang tentu seseorang akan minta maaf dan saling memaafkan.
Seseorang yang memutus tali silaturahmi maka dianggap sebagai perusak bumi. Bahkan ia juga akan menerima kutukan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Hal ini sebagaimana yang tertuang dalam salah satu hadits berikut, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Tak akan masuk surga pemutus tali silaturahmi".(HR. Bukhari dan Muslim).
12. Menjadi Makhluk Mulia
Manfaat silaturahmi lainnya yaitu dapat menjadikan kita sebagai makhluk yang mulia. Pasalnya menyambung silaturahmi dengan orang yang telah memutuskan tali silaturahmi merupakan akhlak terpuji yang dicintai oleh Allah. Sebagaimana sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ali bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Maukah kalian saya tunjukkan perilaku akhlak termulia di dunia dan di akhirat? Maafkan orang yang pernah menganiayaimu, sambung silaturahmi orang yang memutuskanmu dan berikan sesuatu kepada orang yang telah melarang pemberian untukmu."
Sedangkan seseorang yang suka memutus tali silaturahmi maka dianggap sebagai perusak kehidupan. Hal ini sebagaimana yang termaktub dalam salah satu surah Al-Quran berikut ini, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan tali silaturahmi (kekeluargaan)? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan telinga mereka dan dibutakan penglihatan mereka".(QS. Muhammad:22-23)
13. Silaturahmi Dapat Menjadi Kunci Masuk Surga
Allah Subhanahu wa ta'ala menjanjikan pahala dan keberkahan bagi setiap hamba-Nya yang senantiasa menjaga tali silaturahmi. Janji Allah tersebut salah satunya adalah mendekatkan surga kepada hamba-Nya yang mampu menjaga silaturahmi dengan sesamanya, sebagaimana tertuang dalam hadits berikut:
“Engkau menyembah Allah dan tidak menyekutukan sesuatu dengan-Nya, mendirikan salat, menunaikan zakat, dan menyambung tali silaturahmi.” (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)
Balasan bagi siapa saja yang mampu menunaikan kewajibannya sebagai seorang hamba adalah ia didekatkan kepada surga dan dijauhkan dari panasnya api neraka.
14. Merupakan Bentuk Ketaatan Kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Menyambung tali silaturahmi merupakan salah satu hal yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Maka dengan menjalankan perintahnya, kita telah taat kepada Allah, menjalin silaturahmi juga merupakan salah satu cara meningkatkan akhlak yang terpuji.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala pun berfirman,
“dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Rabbnya dan takut kepada hisab yang buruk”. (QS. Ar-Ra’d : 21).
15. Terhubung dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Menyambung tali silaturahmi sama dengan menyambung hubungan dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sebagaimana disebutkan di dalam hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, ia berkata sesungguhnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
“Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala menciptakan makhluk, hingga apabila Dia selesai dari (menciptakan) mereka, rahim berdiri seraya berkata: ini adalah kedudukan orang yang berlindung dengan-Mu dari memutuskan. Dia berfirman: “Benar, apakah engkau ridha jika Aku menyambung orang yang menyambung engkau dan memutuskan orang yang memutuskan engkau?” Ia menjawab: Iya. Dia berfirman: “Itulah untukmu”.
16. Menambah Kekuatan dan Kesatuan Islam
Di dalam Islam, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam sering kali menyuruh umat Islam untuk saling bersatu agar tidak bercerai berai. Tentu saja, efek silaturahmi kekuatan umat Islam bisa bersatu dan saling bahu membahu.
Bayangkan saja kalau umat Islam hidup individualis dan tidak saling membantu, maka umat Islam bisa bercerai berai dan kesatuan Islam akan terancam. Untuk itulah dibutuhkan untuk saling bersilaturahmi.
Selain itu, dengan bersilaturahmi kita juga bisa saling mengenal dan memperluas persaudaraan. Awalnya hanya mengenal satu orang, kemudian akan banyak mengenal sahabat-sahabat atau saudara yang lainnya.
17. Konsekuensi Iman Kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Silaturahmi merupakan tanda-tanda seseorang beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala sebagaimana yang dijelaskan di dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi”.
Semoga bermanfaat....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.