Minggu, 28 Maret 2021

17 AMALAN RASULULLAH SEBELUM TIDUR YANG ISTIMEWA

Edisi Ahad, 28 Maret 2021 M / 14 Sya'ban 1442 H

Allah Subhanahu WaTa'ala dalam menurunkan ajaran islam tentunya memberikan petunjuk serta teladan dari adanya seorang Rasul. Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam adalah Rasulullah yang memberikan teladan dan juga petunjuk bagi orang-orang Islam untuk melaksanakan hidup sesuai yang Allah kehendaki. Untuk itulah, Umat Islam diperintahkan juga oleh Allah untuk mengikuti apa yang Rasul contohkan termasuk yang sesuai dengan Rukun Islam, Dasar Hukum Islam, Fungsi Iman Kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, Sumber Syariat Islam, dan Rukun Iman.

Adanya Sunnah Rasul tentunya mempermudah kita untuk melaksanakan ajaran Islam dan menjalankan kehidupan kita dengan sebaik-baiknya. Tentu saja tanpa adanya Rasulullah yang mencontohkan umat islam akan kesulitan dan tidak bisa berlaku benar.

Untuk itu, salah satu amalan atau sunnah yang Rasulullah contohkan adalah saat manusia tidur. Sunnah Sebelum Tidur adalah bagian dari ajaran islam. Islam agama yang sangat lengkap, yang memberikan petunjuk mulai dari bangun tidur hingga manusia tertidur kembali. Adanya aturan ini tentunya bukan untuk mempersulit manusia, melainkan untuk mempermudah dan memberikan jalan kebenaran kepada manusia.

Amalan-amalan sunnah yang Rasulullah contohkan salah satunya adalah mengenai hal tidur. Walaupun tidur adalah hal yang sangat mudah, tetapi dibalik fungsi tidur sangat penting sekali dan banyak sekali aspek kesehatan di dalamnya yang dibutuhkan oleh manusia. 

Berikut adalah amalan sunnah yang bisa kita lakukan sebelum melaksanakan istirahat atau tidur dari berbagai hadits yang disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam :

1. Berwudhu sebelum Tidur 

“Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat.” (HR Bukhari dan Muslim).

Di dalam hadits di atas dijelaskan bahwa sebelum tidur sangat dianjurkan untuk melakukan wudhu. Hal ini tentu selain menjaga kesucian saat tidur juga dapat memberikan kesegaran pada diri kita sebelum tidur.

2. Tidur Dengan Posisi Menyamping Ke Kanan 

Mengenai masalah posisi tidur yang tepat Rasulullah menyampaikannya dalam beberapa riwayat hadits berikut. Misalnya saja adalah hadits, “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Selain dari apa yang disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, tidur menyamping ke kanan juga dianalisa sebagai posisi tidur yang sehat menurut para pakar kesehatan. Hal ini dikarenakan membantu proses detoks dan lancarnya pernafasan.

3. Meletakkan Tangan Kanan Di Pipi Kanan 

Riwayat ini menunjukkan bahwa diajurkan untuk tidur berbaring ke kanan. Hadits serupa juga ditemukan, dan isi riwayatnya adalah, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR. Abu Dawud, At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).

4. Jangan Tidur dengan Posisi Tengkurap 

Posisi Tidur Menurut Islam ternyata juga sangat penting untuk dilakukan. Mengenai masalah posisi tidur, Rasulullah juga melarang untuk kita tidur dalam posisi yang tengkurap. Hal ini tentu jika dilihat dari aspek biologis dan kesehatan, sangat tidak sehat karena menghambat kerja jantung dan pernafasan. Hal ini disampaikan dalam hadits,

“Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.” (HR Abu Dawud).

5. Membersihkan Tempat Tidur 

“Apabila seorang dari kamu akan tidur pada tempat tidurnya, maka hendaklah mengibaskan kainnya pada tempat tidurnya itu terlebih dahulu, karena ia tidak tahu apa yang ada di atasnya…”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Sunnah Rasul ini menunjukkan bahwa sebelum tidur hendaknya kita menjaga kebersihan tempat tidur. Saat tidur tentu pernafasan bisa terganggu jika banyak debu atau bakteri. Selain itu kotornya tempat tidur dapat mengganggu kesehatan kulit kita.

6. Tidur Sesegera Mungkin Setelah Isya 

“Rasulullah shallallahu ‘allaihi wasallam membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Dalam hadits ini disampaikan bahwa hendaknya kita tidur setelah melaksanakan shalat isya. Walaupun shalat isya memiliki waktu yang panjang, akan tetapi jika dilalaikan maka kita bisa saja meinggalkannya. Misal bangun terlalu siang, akhirnya sampai terlupa untuk shalat isya. Hal ini dikarenakan saat tidur kita tidak sadar dan sangat mudah untuk melalaikannya. Cara Tidur Rasulullah ini sangat baik jika kita terapkan.

7. Melaksanakan Shalat Witir 

“Kekasihku yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewasiatkan kepadaku tiga wasiat: (1) berpuasa tiga hari setiap bulannya, (2) mengerjakan dua rakaat shalat Dhuha, (3) mengerjakan witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari).

Selain shalat isya wajib sebelum tidur, Rasulullah juga menyarankan untuk melaksanakan shalat witir sebelum tidur. Shalat witir sangat baik dilakukan karena selain mendapatkan pahala dari Allah, membantu kita menenangkan diri dan berdoa sebelum tidur. Shalat witir atau Shalat Malam Sebelum Tidur Menurut Islam tentu saja diperbolehkan, dan akan lebih baik jika dilanjut dengan tahajud setelah tidur, dan bangun dini hari.

8. Membaca Doa Sebelum Tidur 

Membaca doa sebelum tidur dapat juga memberikan ketenangan dan juga menjadikan tidur sebagai ibadah yang kita lakukan. Untuk itu, Rasulullah mengajarkan doa sebelum tidur yang disampaikan dalam riwayat hadits berikut.

Dari Hudzaifah, ia berkata, “Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam hendak tidur, beliau mengucapkan: ‘Bismika allahumma amuutu wa ahya (Dengan nama-Mu, Ya Allah aku mati dan aku hidup).’ Dan apabila bangun tidur, beliau mengucapkan: “Alhamdulillahilladzii ahyaana ba’da maa amatana wailaihi nusyur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali).” (HR. Bukhari).

9. Meniup Telapak Tangan 

“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surat Al Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surat Al Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surat An Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari)

Hadits diatas menunjukkan bahwa maksudnya meniup telapak tangan bukan sekedar meniup, namun juga memiliki makna doa dan dzikir yang ditujukan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.  Jangan terjebak kepada persoalan teknis meniupnya, maksudnya adalah dengan berdoa dan membaca kalimat dzikir lainnya.

10. Membaca Ayat Kursi 

Persoalan membaca ayat kursi sebelum tidur juga disampaikan oleh Rasulullah dalam riwayat hadits berikut, “Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat Al Kursi karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Ta’ala dan syetan tidak akan dapat mendekatimu sampai pagi“. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Benar apa yang dikatakannya padahal dia itu pendusta. Dia itu syetan“. (HR. Bukhari)

Sebetulnya selain membaca ayat kursi kita juga bisa membaca ayat-ayat Al-Quran lainnya yang sesuai dengan konteks dan kebutuhan kita. Untuk itu diperbolehkan membaca ayat-ayat lainnya, surat-surat pendek, yang kita hafal.

11. Membaca dua ayat terakhir dari surat al-Baqarah: 

“Rasul telah beriman kepada al-Qur-an yang diturunkan kepadanya dari Rabb-nya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya dan Rasul-Rasul-Nya. (Mereka mengatakan): ‘Kami tidak membedabedakan antara seorang pun (dengan yang lain) dari Rasul-Rasul-Nya,’ dan mereka mengatakan: ‘Kami dengar dan kami taat.’ (Mereka berdo’a): ‘Ampunilah kami ya Rabb kami dan kepada Engkaulah tempat kembali. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo’a): ‘Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.’”

(QS. Al-Baqarah : 285-286). (lihat HR. Al-Bukhari, no. 5051 dan Muslim, no. 807-808).

12. Membaca Surat Al ikhlas, Al Falaq Dan An Naas 

Membaca Qul Huwallaahu Ahad, Qul a’uudzu bi Rabbil falaq dan Qul a’uudzu bi Rabbin naas, dengan cara mengumpulkan dua tapak tangan lalu ditiup dan dibacakan, “Qul Huwallaahu Ahad, qul a’uudzu bi Rabbil falaq dan Qul a’uudzu bi Rabbin naas, kemudian dengan dua telapak tangan mengusap bagian tubuh yang dapat dijangkau dengannya dimulai dari kepala, wajah dan tubuh bagian depan, hal ini diulang sebanyak 3 (tiga) kali.

(lihat HR. Al-Bukhari dalam Fat-hul Baari XI/277 no. 4439, 5016 dan Muslim, no. 2192).

13. Membaca surat as-Sajdah ayat pertama hingga akhir dan membaca surat al-Mulk 

Sebagaimana hadits yang diriwayatkan HR Bukhari :

“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak tidur sebelum beliau membaca Alif laam miim tanziilus Sajdah (Surat As-Sajdah) dan Tabaarakalladzii biyadihilmulku (Surat Al-Mulk).”

(HR. Al-Bukhari dalam al-Adaabul Mufrad no. 1207, Ahmad, III/340. Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah, no. 585).

14. Membaca surat Al-Kaafiruun: 

“Katakanlah hai orang-orang kafir…” (sampai akhir surat Al-Kafirun)

Manfaatnya : “(Membaca surat al-Kafirun) dapat membebaskan diri dari kesyirikan.”

(HR. Abu Dawud, no. 5055, at-Tirmidzi, no. 3464, dihasankan oleh al-Hafizh Ibnu Hajar dan dishahihkan oleh al-Albani dalam Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah, no. 1161).

15. Hendaknya membaca berbagai dzikir dan do’a tidur sebagai berikut: 

“Dengan Nama-Mu, ya Rabb-ku, aku meletakkan lambungku. Dan dengan Nama-Mu pula aku bangun daripadanya. Apabila Engkau menahan rohku (mati), maka berilah rahmat padanya. Tapi apabila Engkau melepaskannya, maka peliharalah, sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang shalih.”

(HR. Al-Bukhari, no. 6320, dan Muslim, no. 2714).

Atau bisa membaca ;

“Ya Allah, aku menyerahkan diriku kepada-Mu, aku serahkan urusanku kepada-Mu aku menghadapkan wajahku kepada-Mu, dan aku sandarkan punggungku kepada-Mu karena mengharap dan takut kepada-Mu, tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari (ancaman)-Mu kecuali kepada-Mu, aku memohon ampunan-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu, aku beriman kepada kitab yang Engkau turunkan dan kepada Nabi yang Engkau utus.”

(HR. Al-Bukhari, no. 247, dan Muslim, no. 2710).

Atau bisa membaca ;

“Ampunilah dosa-dosaku di masa lalu dan masa yang akan datang, yang tersembunyi, serta yang nampak. Engkaulah Yang terdahulu dan Yang terakhir dan tidak ada ilah yang berhak diibadahi kecuali Engkau.”

(HR. Al-Bukhari, no. 1120 dan Muslim, no. 2717).

Atau bisa membaca ;

“Ya Allah, jauhkanlah aku dari siksa-Mu pada hari dimana Engkau membangkitkan hamba-hamba-Mu.”

(HR. Abu Dawud, no. 5045, dan at-Tirmidzi, no. 3399, dinilai hadits shahih oleh ahli hadits syaikh Al albani dalam Shahiih at-Tirmidzi no. III/143).

16. Membaca doa ketika membalikan tubuh 

Disunnahkan apabila hendak membalikkan tubuh (dari satu sisi ke sisi yang lain) ketika tidur malam untuk mengucapkan do’a :

“Tidak ada ilah yang berhak diibadahi kecuali Allah Yang Mahaesa, Maha Perkasa, Rabb Yang menguasai langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya, Yang Mahamulia lagi Maha Pengampun.”

(HR. Al-Hakim, I/540 disepakati dan dishahihkan oleh Imam adz-Dzahabi. Lihat juga Silsilah al-Ahaadits ash-Shahiihah no. 2066).

17. Membaca doa terhindar dari rasa takut dan gelisah 

Apabila merasa gelisah, risau, merasa takut ketika tidur malam atau merasa kesepian maka dianjurkan sekali baginya untuk berdo’a sebagai berikut :

“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya, siksa-Nya, dari kejahatan hamba-hamba-Nya, dari godaan para syaitan dan dari kedatangan mereka kepadaku.”

(HR. Abu Dawud, no. 3893, at-Tirmidzi, no. 3528 dan lainnya. Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahii-hah no. 264).

Itulah 17 Amalan Sunnah yang dapat kita lakukan sebelum melaksanakan tidur. Semoga dengan apa yang kita lakukan ini dapat menjadikan pahala dan kebaikan untuk diri kita yang telah melaksanakan tidur sesuai sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. 

Semoga bermanfaat....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.