Senin, 15 Maret 2021

17 SUNNAH SAAT BERBUKA PUASA

Edisi Senin, 15 Maret 1442 H / 1 Sya'ban 1442 H

Buka puasa biasanya menjadi sesuatu yang paling ditunggu dimana semuanya telah disiapkan mulai dari makanan dan minuman hingga cemilan yang diinginkan, buka puasa baik puasa wajib maupun sunnah bukan hanya sekedar untuk menghilangkan rasa lapar dan haus, sesungguhnya di dalamnya terdapat keutamaan dan akan menjadi lebih berkah ketika dilakukan seusai dengan anjuran atau sunnah Rasulullah.

Untuk diketahui, hari Senin ini 15 Maret 2021 M menjadi hari pertama bulan Syaban 1442 H.

Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam gemar berpuasa sunnah di bulan Syaban. 

"Terkadang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam puasa beberapa hari sampai kami katakan, ‘Beliau tidak pernah tidak puasa, dan terkadang beliau tidak puasa terus, hingga kami katakan: Beliau tidak melakukan puasa. Dan saya tidak pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan, saya juga tidak melihat beliau berpuasa yang lebih sering ketika di bulan Syaban.”

Aisyah Radhiyallahu'anha juga mengatakan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam lebih banyak berpuasa sunnah pada bulan Syaban.

“Belum pernah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa satu bulan yang lebih banyak dari pada puasa bulan Syaban. Terkadang hampir beliau berpuasa Syaban sebulan penuh.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Namun ditegaskan lagi bahwa bukan berarti Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam berpuasa satu bulan penuh, melainkan lebih sering berpuasa sunnah di bulan Syaban.

Seperti yang dijelaskan oleh Ummu Salamah Radhiyalahu'anha “Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam belum pernah puasa satu bulan penuh selain Syaban, kemudian beliau sambung dengan Ramadhan.” (HR. An Nasa’i dan disahihkan Al Albani).

Hikmah berpuasa di bulan Sya'ban juga dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. 

“Ini adalah bulan yang sering dilalaikan banyak orang, bulan antara Rajab dan Ramadhan. Ini adalah bulan di mana amal-amal diangkat menuju Rab semesta alam. Dan saya ingin ketika amal saya diangkat, saya dalam kondisi berpuasa.” (HR. An Nasa’i, Ahmad, dan sanadnya dihasankan Syaikh Al Albani).

Berikut 17 sunnah saat berbuka puasa yang bisa kita terapkan sehari hari untuk mencapai kualitas ibadah yang lebih baik yang juga berdampak baik pada kesehatan dan keimanan. Simak selengkapnya.

1. Bersegera 

“Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari no. 1957 dan Muslim no. 1098). 

Sunnah pertama ketika berbuka puasa ialah menyegerakan, yakni ketika sudah memasuki waktunya segera berbuka puasa dan tidak menunda nunda walaupun minum atau makan sedikit dahulu sesuai waktu buka puasa dan adab berbuka puasa.

Menunda berbuka puasa tidak dianjurkan oleh Rasulullah, jika dilakukan karena tidak ingin terlambat menjalankan shalat maghrib, tetap diwajibkan untuk makan atau minum sedikit terlebih dahulu sebagai tanda bahwa puasa telah dibatalkan setelah shalat maghrib bisa melanjutkan makan makanan yang lebih mengenyangkan.

2. Didahului dengan Yang Manis 

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasanya berbuka dengan rothb (kurma basah) sebelum menunaikan shalat. Jika tidak ada rothb, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering). Dan jika tidak ada yang demikian beliau berbuka dengan seteguk air.” (HR. Abu Daud no. 2356 dan Ahmad 3/164, hasan shahih). 

Buka puasa baik didahului dengan yang manis seperti kurma atau jika tidak ada bisa dengan minum air putih.

Makanan manis memang baik untuk buka puasa karena mampu mengembalikan tenaga dan kalori yang terpakai selama seharian penuh, jika memang tidak ada makanan manis, dapat diganti dengan air putih dimana air putih juga memiliki manfaat baik untuk tubuh sebagai pengganti cairan yang hilang dan menyegarkan seluruh organ tubuh setelah seharian berpuasa dan mendapat keutamaan saat berbuka puasa.

3. Diawali dengan Bismillah 

Sunnah buka puasa baik untuk Diawali dengan bismillah sehingga makan minum yang masuk lebih berkah. “Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta’ala (yaitu membaca ‘bismillah’). Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta’ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: “Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)”.” (HR. Abu Daud no. 3767 dan At Tirmidzi no. 1858, hasan shahih).

Apapun yang diawali dengan membaca bismillah tentu akan jauh lebih bermanfaat karena dilakukan sembari mengingat dan menyebut asma Allah, setelah membaca bismillah bisa dilanjutkan dengan membaca doa buka puasa sehingga makanan yang masuk lebih berkah serta mendapat pahala karena menjalankan sesuai syariat agama sebab bismillah termasuk doa yang bisa mendatangkan keajaiban doa di bulan Ramadhan.

4. Adab memakan kurma 

Dianjurkan ketika memakan kurma, hendaknya mengeluarkan bijinya di punggung dari dua jari yaitu jari tengah dan jari telunjuk. Dari Abdullah bin Busr radhiallahu’anhu ia berkata:

“Kemudian dibawakan kurma kepada Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, dan beliau memakannya, kemudian mengeluarkan bijinya di antara kedua jarinya, yaitu beliau menggabungkan antara jari telunjuk dan jari tengah” (HR. Muslim no. 2042).

Tujuannya agar tangan bersih dari kotoran dan bekas mulut ketika mengambil kurma selanjutnya.

5. Makan Bersama 

Disunnahkan untuk makan buka bersama keluarga sehingga terasa lebih berkah dan lebih bermakna. “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami makan dan tidak merasa kenyang?” Beliau bersabda: “Kemungkinan kalian makan sendiri-sendiri.” Mereka menjawab, “Ya.” Beliau bersabda: “Hendaklah kalian makan secara bersama-sama, dan sebutlah nama Allah, maka kalian akan diberi berkah padanya.” (HR. Abu Daud no. 3764, hasan).

Tentunya dimanapun berada lebih baik ketika makan bersama, misalnya dengan keluarga di rumah atau bersama teman teman dengan tetap menjaga kesederhanaan dan tidak berlebihan dan menjaga adab dalam makan, yakni tidak berlebihan berbicara atau tidak makan sambil berdiri sehingga kebersamaan akan terasa dan bisa menikmati makanan sambil berdoa dan bersyukur bersama sama sebagaimana pola makan sehat ala Rasulullah.

6. Membaca Doa 

Sebelum berbuka disunnahkan membaca doa terlebih dahulu agar makanan lebih berkah dan sebagai wujud pasrah kepada Allah Ta'ala. Doa yang diajarkan Rasulullah tentu lebih utama untuk dilaksanakan sebab merupakan doa paling mustajab di bulan Ramadhan, berikut doanya, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika telah berbuka mengucapkan: ‘Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah (artinya: Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah)’.” (HR. Abu Daud no. 2357, hasan)

7. Menyampaikan Harapan Kepada Allah 

Salah satu doa mustajab ialah ketika berbuka puasa, hendaknya berbuka puasa sambil memohon doa kepada Allah sebab Allah amat menyayangi hambaNya yang rajin berdoa dan mengingatNya. Boleh berdoa apa saja yang baik untuk diri sendiri maupun untuk orang tua dan segenap saudara muslim kita. “Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Do’a orang yang terzholimi.” (HR. Tirmidzi no. 2526 dan Ibnu Hibban 16/396, shahih).

8. Memberi Makan Orang Lain 

Jangan lupa untuk memperhatikan sekitar baik itu keluarga dekat, tetangga, atau teman, sudahkah mereka semua memiliki kecukupan untuk berbuka? Tentunya lebih baik jika beramal kepada mereka yang membutuhkan. “Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5/192, hasan shahih)

9. Berbuat Kebaikan 

Dianjurkan untuk melakukan kebaikan pada orang lain, misalnya dengan memberi makanan kepada seseorang yang pernah memberi makanan pada kita atau jika belum mampu bisa mendoakan kebaikan untuk orang lain sehingga kebaikan juga selalu menyebar dan berada pada diri kita.

“Barangsiapa yang memberi kebaikan untukmu, maka balaslah. Jika engkau tidak dapati sesuatu untuk membalas kebaikannya, maka do’akanlah ia sampai engkau yakin engkau telah membalas kebaikannya.” (HR. Abu Daud no. 1672 dan Ibnu Hibban 8/199, shahih). Allahumma ath’im man ath’amanii wa asqi man asqoonii” [Ya Allah, berilah ganti makanan kepada orang yang memberi makan kepadaku dan berilah minuman kepada orang yang memberi minuman kepadaku]” (HR. Muslim no. 2055)

10. Memohon Berkah 

“Barang siapa yang Allah beri minum susu maka hendaknya ia berdoa: “Allaahumma baarik lanaa fiihi wa zidnaa minhu” (Ya Allah, berkahilah kami padanya dan tambahkanlah darinya). Rasulullah shallallahu wa ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada sesuatu yang bisa menggantikan makan dan minum selain susu.” (HR. Tirmidzi no. 3455, Abu Daud no. 3730, Ibnu Majah no. 3322, hasan). 

Jangan lupa untuk memohon berkah dari makanan yang dimakan sehingga makanan terasa lebih nikmat.

11. Makan Minum Perlahan 

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa minum dengan tiga nafas. Jika wadah minuman didekati ke mulut beliau, beliau menyebut nama Allah Ta’ala. Jika selesai satu nafas, beliau bertahmid (memuji) Allah Ta’ala. Beliau lakukan seperti ini tiga kali.” (Shahih, As Silsilah Ash Shohihah no. 1277). Jangan makan dengan terburu buru, makanlah dengan perlahan agar perut tidak sakit dan tetap menjalankan adab makan yang baik.

12. Tidak Berlebihan 

“Barang siapa yang makan makanan kemudian mengucapkan: “Alhamdulillaahilladzii ath’amanii haadzaa wa rozaqoniihi min ghairi haulin minnii wa laa quwwatin” (Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan ini, dan merizkikan kepadaku tanpa daya serta kekuatan dariku), maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Tirmidzi no. 3458, hasan). 

Makan sesuai porsi yang dibutuhkan, tak perlu berlebihan hingga kekenyangan dan membuat perut sakit, makan sewajarnya.

13. Tetap Shalat Tepat Waktu 

“Umatku akan senantiasa berada di atas sunnahku (ajaranku) selama tidak menunggu munculnya bintang untuk berbuka puasa.” (HR. Ibnu Hibban 8/277 dan Ibnu Khuzaimah 3/275, sanad shahih). 

Ingat bahwa setelah berbuka puasa adalah waktunya untuk menjalankan shalat maghrib, jangan memperlama makan, tetap usahakan agar bisa menjalankan shalat maghrib tepat waktu.

14. Mengatur Jeda adzan dan iqamah 

Hendaknya imam dan muadzin memberi jeda antara adzan dan iqamah yang cukup bagi jama’ah untuk menyelesaikan makan tanpa terburu-buru. Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

“jadikanlah antara adzanmu dan iqamatmu jeda sejenak, yaitu sekadar waktu orang yang sedang ada kebutuhan menyelesaikan kebutuhannya dengan tenang, dan sekadar waktu orang yang sedang makan menyelesaikan makannya dengan tenang” (HR. Ahmad, At Tirmidzi, Al Baihaqi, dll. dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah no. 887)

15. Bersyukur 

“Sesungguhnya Allah Ta’ala sangat suka kepada hamba-Nya yang mengucapkan tahmid (alhamdulillah) sesudah makan dan minum” (HR. Muslim no. 2734) An Nawawi rahimahullah mengatakan, “Jika seseorang mencukupkan dengan bacaan “alhamdulillah” saja, maka itu sudah dikatakan menjalankan sunnah.” (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 17: 51). Jelas bahwa makan merupakan rezeki dari Allah dan dari hal tersebut wajib untuk disyukuri.

16. Tidak Bermalasan 

Jangan makan sambil bermalasan seolah kehilangan seluruh tenaga ketika berpuasa, hal itu adalah berlebihan, sebab Allah tak pernah membebani hambaNya, jika pada puasa merasa sakit tentu Allah mengijinkan untuk membatalkan dan mengganti di hari yang lain, sehingga tidak ada alasan untuk makan sambil bermalas-malasan.

17. Memperhatikan Adab Makan Minum 

Tetap perhatikan adab ketika makan dan minum seperti tidak sambil berdiri, tidak sambil bicara, dan sebagainya, lakukan hal itu ketika buka puasa yang juga merupakan sunnah Rasulullah, dengan demikian makan buka puasa akan berjalan niikmat dan tetap dengan cara yang sopan dan tetap sesuai dengan syariat islam.

Demikian artikel kali ini, semoga mudah dipahami oleh anda dapat menjadi wacana islami yang berkualitas untuk anda. Terima kasih sudah membaca. 

Semoga bermanfaat.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.