Senin, 31 Mei 2021

17 CIRI-CIRI WANITA PENGHUNI SURGA

Edisi Selasa, 1 Juni 2021 M / 20 Syawal 1442 H. 

Menjadi penghuni surga merupakan impian dari semua wanita muslim di dunia mengingat hanya 2 tempat yang akan menjadi tempat tinggal abadi yaitu surga dan neraka. Apabila kita meninggal dengan amal sholeh yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan dosa, maka surga adalah tempat kita. Akan tetapi jika lebih banyak amalan jahat yang dilakukan, maka Allah Subhanahu Wa Ta'ala juga akan menempatkan kita dalam neraka. 

Sebagai seorang wanita muslim yang memiliki sifat serta lahiriah berbeda dengan kaum pria, maka juga terdapat perbedaan dalam amalan yang dilakukan supaya bisa mendapatkan surga seperti yang sudah diajarkan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam. 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala juga sudah memberikan gambaran dalam Alquran mengenai kenikmatan surga Allah. “Dan orang-orang yang paling dahulu beriman, merekalah yang paling dulu (masuk Surga). Mereka itulah orang yang didekatkan (kepada Allah). Berada dalam Surga kenikmatan. Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian. Mereka berada di atas dipan yang bertahtakan emas dan permata seraya bertelekan di atasnya berhadap-hadapan. Mereka dikelilingi oleh anak-anak muda yang tetap muda dengan membawa gelas, cerek, dan sloki (piala) berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir, mereka tidak pening karenanya dan tidak pula mabuk dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.” (QS. Al Waqiah : 10-21).

Lalu terdapat hadits riwayat lainnya yang menyatakan bahwa:

“Jika seorang istri mengerjakan shalat 5 waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya, menaati suaminya, niscaya akan dikatakan kepadanya, “Masuklah ke surga.” (HR. Ahmad).

“Seandainya salah seorang wanita penduduk surga menengok penduduk bumi niscaya dia akan menyinari antara keduanya (penduduk surga dan penduduk bumi) dan akan memenuhinya bau wangi-wangian. Dan setengah dari kerudung wanita surga yang ada dikepalanya itu lebih baik daripada dunia dan isinya.” (HR.Bukhari dari Anas bin Malik Radhiyallahu'anhu)”.

Berikut ini, 17 ciri-ciri wanita penghuni surga

1. Beriman Dengan Sebenar-benarnya Iman 

Beriman dengan sebenar-benarnya iman yang dimaksud adalah yang sudah terdapat di dalam rukun Islam yakni beriman pada Allah, para malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari kiamat dan juga beriman pada takdir baik atau buruk.

2. Melakukan Rukun Islam Dengan Baik dan Benar 

Ciri wanita penghuni surga selanjutnya adalah mengerjakan rukun Islam secara baik dan benar yakni bersaksi jika tiada Ilah yang berhak disembah kecuali Allah, bersaksi jika Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa di bulan Ramadhan dan juga naik haji untuk yang mampu.

3. Ikhlas Saat Ibadah 

Beribadah juga harus dilakukan secara ikhlas yang dilaksanakan semata dengan niat pada Allah, tawakal pada Allah, mencintai Allah dan Rasul-Nya, takut pada adzab Allah, mengharap rahmat dari Allah, melakukan taubat pada Allah dan juga sabar dengan semua takdir yang diberikan Allah sekaligus bersyukur dengan semua nikmat yang sudah diberikan.

4. Ihsan 

Yang dimaksud dengan ihsan adalah melakukan ibadah pada Allah Subhanahu Wa Ta'ala seakan sudah melihat Allah dan jika tidak bisa melihat Allah, maka ia mengetahui jika Allah sudah melihat dirinya.

5. Belajar Alquran 

Belajar Alquran yakni dengan gemar membaca Alquran serta berusaha dengan keras untuk memahami isi dari Alquran, berdzikir mengingat Allah saat sedang sendiri atau bersama dengan banyak orang dan juga berdoa semata hanya pada Allah juga menjadi salah satu ciri dari wanita penghuni surga.

6. Amar Ma’ruf Nahi Munkar 

Ciri selanjutnya dari wanita penghuni surga adalah dengan berbuat kebaikan sesuai dengan apa yang sudah diajarkan dalam agama Islam sekaligus menghidupkan amar ma’ruf dan nahi mungkar untuk keluarga dan juga masyarakat sekitar.

7. Melakukan kebaikan Dengan Makhluk Sekitar 

Berbuat baik dengan makhluk sekitar juga harus dilakukan di lingkungan sekitar, baik itu dengan anak yatim, tetangga, fakir miskin dan juga seluruh makhluk sekaligus berbuat baik pada hewan ternak yang dimiliki.

8. Menyambung Tali Persaudaraan 

Seorang wanita juga harus menjalin tali persaudaraan dengan orang yang sudah memutuskan, lebih banyak memberi pada orang, menahan pemberian orang lain untuk dirinya sekaligus memberi maaf pada orang yang menzholiminya. Seorang muslimah yang memiliki hak untuk mendiami surga adalah wanita muslimah yang selalu berbakti pada orang tua, memanjangkan tali silahturahmi dengan saudara, menjaga anak yatim, menjaga anaknya supaya menjadi anak sholeh dan sholehah sekaligus menjaga saudaranya dari bahaya lisan dan selalu senantiasa memanjatkan doa untuknya.

9. Berinfak 

Ciri wanita penghuni surga selanjutnya adalah lebih banyak melakukan infak baik dalam keadaan kecil ataupun luas sambil menahan amarah dan juga memaafkan seseorang yang sudah berbuat salah padanya.

10. Taat Pada Perintah Allah Ta'ala 

Surga hanya tercipta untuk hambat yang bertakwa dan ini merupakan tempat yang belum pernah dilihat sebelumnya oleh manusia serta kenikmatan yang tiada bandingnya. Apabila seorang muslimah bertakwa pada Allah dan beriman pada rukun iman dan juga rukun Islam, maka ia akan melakukan apapun yang diperintahkan Allah dan menjauhkan semua yang dibenci Allah. Ini merupakan salah satu ciri dari wanita penghuni surga.

11. Taat Pada Suami dan Menjaga Kesucian 

Wanita penghuni surga merupakan wanita yang bisa taat pada suaminya dan selalu menjaga kesucian diri serta harta suami. Wanita akan selalu menjaga harga diri suami, selalu menyenangkan hati suami dan juga menyejukan pandangan mata suami. Seorang wanita yang akan masuk ke dalam surga adalah wanita yang juga selalu mempercantik dirinya untuk Allah.

“Apabila seorang wanita (isteri) itu telah melakukan shalat lima waktu, puasa bulan Ramadan, menjaga kehormatan dirinya dan mentaati perintah suaminya, maka ia di akhirat akan masuk syurga lewat pintu mana pun yang ia suka (mengikut pilihannya). “(Hadits Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban).

12. Berkasih Sayang dan Bersedekah 

Saat mendapatkan rezeki dari Allah, maka sisihkanlah 2.5 persen untuk berjihad di jalan Allah supaya bisa memberikan berkah dan Allah akan membalas sedekah yang sudah kita berikan dengan harta yang berlipat ganda sekaligus menolak bencana.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang kalanganmu) dengan Bersedekah dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana.” (Hadis Riwayat: Imam Ath-Thabrani).

13. Bertakwa 

Takwa merupakan seseorang yang beramal ketaatan pada Allah atas petunjuk dari Allah sebab mengharap rahmat-Nya dan meninggalkan maksiat karena petunjuk yang diberikan Allah karena semata takut akan siksa-Nya.

Allah Ta’ala berfirman, “Tidaklah seorang hamba mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan wajib yang Aku cintai. Dan hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan sunnah hingga Aku mencintainya.” [Al Majmu’ Al Fatawa, 10: 433].

14. Menjaga Lisan 

Wanita juga harus menjaga segala lisannya dari semua perkataan dusta, saksi palsu sekaligus bercerita tentang kejelekan orang lain atau ghibah. Segala apapun yang keluar dari ucapan seorang wanita apabila penuh dusta akan diganjar dengan siksaan api neraka.

15. Selalu Menepati Janji 

Ciri wanita penghuni surga selanjutnya adalah selalu menepati janji yang sudah dibuatnya sekaligus menjaga amanah yang sudah diberikan padanya. Amanah adalah titipan yang harus kita jaga, dan janji adalah bentuk amanah yang harus kita tepati.

16. Memiliki Akhlak Baik 

Wanita penghuni surga juga harus memiliki akhlak yang baik, berucap dan juga memiliki tingkah laku yang baik pada sesama manusia dan juga makhluk Allah yang lain yang juga berada di dunia yang sama.

17. Pemaaf kepada suaminya 

Al Auud ‘ala Zawjiha merupakan wanita yang selalu kembali pada suaminya dan ini merupakan ciri wanita penghuni surga. Banyak wanita yang tidak bisa meminta maaf pada suami meskipun ia tahu jika dirinya bersalah dan tidak jarang juga wanita ingin sang suami yang meminta maaf pada dirinya. Seorang wanita harus mengalahkan ego yang dimiliki apabila bersalah dan segera mendatangi suami untuk meminta maaf supaya layak menghuni surga.

“Sesungguhnya istri-istri penduduk surga akan memanggil suami-suami mereka dengan suara yang merdu yang tidak pernah didengarkan oleh seorangpun. Diantara yang didendangkan oleh mereka: ‘Kami adalah wanita-wanita pilihan yang terbaik. Istri-istri kaum yang termulia. Mereka memandang dengan mata yang menyejukkan’. Dan mereka juga mendendangkan: ‘Kami adalah wanita-wanita yang kekal, tidak akan mati. Kami adalah wanita-wanita yang aman, tidak akan takut. Kami adalah wanita-wanita yang tinggal, tidak akan pergi. (Shahih Al Jami’ Nomor 1557)”.

Istri mukminin yang beriman pada Allah dan juga Rasul-Nya akan tetap bisa menjadi pendamping suaminya di syurga serta juga akan mendapat kenikmatan yang serupa dengan penghuni syurga lainnya yang disesuaikan dengan amal selama di dunia.

Demikianlah tausiah kali ini mengenai ciri ciri wanita penghuni surga. Ciri ciri yang sudah disebutkan diatas bukanlah merupakan sebuah batasan, namun ciri wanita ahli surga seluruhnya masuk juga dalam kerangka taat pada Allah serta Rasul-nya. Allah Shubhana Wa Ta’ala berfirman, “Dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai didalamnya.

Semoga bermanfaat ....

17 HIKMAH KEUTAMAAN DOA ANTARA ADZAN DAN IQOMAH YANG MUSTAJAB

Edisi Senin, 31 Mei 2021 M / 19 Syawal 1442 H. 

Berdoa antara adzan dan iqomah merupakan salah satu waktu yang mustajab, Insya Allah doanya cepat terkabul. Hal ini sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadits: Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dia berkata bahwa, Rasulullah Shallallahu' alaihi wasallam bersabda :

إِنَّ الدُّعَاءَ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ فَادْعُوا

Artinya :

“Sesungguhnya do’a yang tidak tertolak adalah do’a antara adzan dan iqomah, maka berdo’alah (kala itu).” (HR. Ahmad).

Selain antara adzan dan iqomah, masih banyak lagi waktu-waktu mustajab untuk berdoa agar cepat terkabulkan. 

Terkhusus doa antara adzan dan iqomah, selain waktu tersebut mustajab untuk berdoa ternyata juga memiliki banyak keutamaan.  Berikut adalah 17 Keutamaan Doa antara Adzan dan Iqomah yang patut kita ketahui.

1. Doa yang Tidak Tertolak 

Berdoa di waktu antara adzan dan iqamah akan dikabulkan dan tidak tertolak sebab merupakan waktu yang mustajab dan merupakan wujud dari kasih sayang Allah kepada hambaNya .

إِنَّ الدُّعَاءَ لاَ يُرَدُّ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ فَادْعُوا

Artinya :

“Sesungguhnya do’a yang tidak tertolak adalah do’a antara adzan dan iqomah, maka berdo’alah (kala itu).” (HR. Ahmad)

2. Penuh Kebaikan 

Sa’ad Ad Daud bahwasanya Syaikh rahimahullah setelah melakukan shalat sunnah dua raka’at (antara adzan dan iqomah), Syaikh Sa’ad ingin mengajukan suatu pertanyaan pada beliau rahimahullah. Syaikh Ibnu Baz rahimahullah lantas menjawab, “Wahai Sa’ad, ingatlah bahwa do’a antara adzan dan iqomah adalah do’a yang tidak tertolak.”. Jelas bahwa waktu tersebut merupakan waktu yang penuh kebaikan yang bisa dilakukan oleh orang sholeh yang memahami alasan pentingnya akhlak mulia menurut islam.

3. Waktu Terbaik 

“Kebanyakan manusia malah meninggalkan do’a antara adzan dan iqomah. Menyibukkan diri dengan berdo’a dan berdzikir, itu lebih afdhol (lebih utama). Karena do’a yang dituntunkan pada waktu tertentu tentu lebih utama dari do’a yang dipanjatkan di tempat lain.” Waktu tersebut memang jauh lebih baik jika digunakan untuk berdoa dibanding dengan meninggalkan dan melupakan padahal Allah selalu menunjukkan tanda Allah sayang pada hambaNya dengan memberikan waktu waktu yang terbaik untuk berdoa.

4. Sunnah Rasulullah 

“Sungguh berdo’a antara adzan dan iqomah tidak tertolak, maka pergunakanlah untuk berdo’a.” (HR. Ahmad). Merupakan sunnah dari Rasulullah untuk berdoa antara adzan dan iqamah yang memang waktu yang mustajab, hal ini akan memberikan banyak kebaikan sebagai kasih sayang dalam islam yang diberikan Allah sebab menjadi waktu yang dekat antara seorang hamba dengan Allah.

5. Shalat Tepat Waktu 

Menunaikan ibadah pada waktunya yang sudah ditentukan, meski bersamaan dengan itu harus menerjang yang makruh atau bahkan yang terlarang, adalah lebih afdhol dan lebih utama daripada menunaikannya di luar waktunya, meski tanpa terterjang tindakan yang makruh atau terlarang. Karena waktu adalah syarat terpenting dalam ibadah. (Al-Mufadholah Fil ‘Ibadaat, hal. 989). Jelas bahwa doa antara adzan dan iqamah akan berdampak baik menjadikan shalat di waktu yang tepat dan disiplin yang merupakan amalan yang disukai Allah dan menjadi cara menjadi orang sukses menurut Al Qur’an.

6. Bisa Dilakukan Dimanapun 

Baik dia sedang berada di masjid atau di luar masjid. Demikian doanya para wanita yang sholat di rumah juga terijabahi, bila ia berdoa pada waktu tersebut. (Anas bin Malik). Tidak hanya di masjid saja doa akan dikabulkan, orang yang menjalankan shalat di rumah dan berdoa di waktu ijabah tersebut juga akan dikabulkan doanya.

7. Wujud Syukur 

Doa antara adzan dan iqamah merupakan wujud syukur sebab diberi kesempatan Allah untuk bisa bertemu dan menjalankan sholat sehingga amat rugi jika ada seseorang yang menunda nunda waktu sholat padahal ia mampu segera melakukannya dan sholat di waktu yang tidak tepat sebab ia termasuk orang yang pemalas dan lalai.

8. Jauh dari Malas 

“Ya Allah, ini adalah (saat) datangnya malam-Mu, dan perginya siang-Mu, dan terdengarnya doa-doa untuk-Mu, maka ampunilah aku” Jami’ul Ahadits, juz IV, hal. 250. Doa menjauhkan dari rasa malas sebab menjadikan seorang hamba terus mengingat Allah sehingga ia terlindung dari hawa nafsu yang mengarahkan pada keburukan dan kemalasan.

9. Dilindungi dari Syetan 

Dianjurkan untuk membaca doa ayat kursi agar terlindung dari syetan. “Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Kekal lagi terus menerus mengurus makhlukNya, tidak mengantuk dan tidak tidur KepunyaanNya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izinNya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang meraka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakiNya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi, Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”

10. Berlaku dalam 5 Waktu Sholat 

Imam An Nawawi mengatakan: “Adzan dan iqamah disyariatkan berdasarkan nash-nash syariat dan Ijma’. Dan tidak disyariatkan (adzan dan iqamah ini) pada selain sholat lima waktu, tidak ada perselisihan (dalam masalah ini)”. Doa antara adzan dan iqamah bisa dilaksanakan sesering mungkin waktu sholat yakni dalam shalat 5 waktu dan semuanya tanpa terkecuali merupakan waktu yang baik dan agung untuk berdoa.

11. Kebiasaan Orang Sholeh 

Kaum muslimin, dahulu ketika datang ke Madinah berkumpul, lalu memperkirakan waktu sholat, tanpa ada yang menyerunya. (Hingga) pada suatu hari, mereka berbincang-bincang tentang hal itu. Sebagian mereka berkata “gunakan saja lonceng seperti lonceng Nashara”. Dan sebagian menyatakan “gunakan saja terompet seperti terompet Yahudi”. Maka Umar berkata: “Tidakkah kalian mengangkat seseorang untuk menyeru sholat?” Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Wahai, Bilal. Bangun dan serulah untuk sholat.”. Doa antara adzan dan iqamah sudah menjadi kebiasaan orang sholeh sejak terdahulu.

12. Sunnah Rasul 

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata : “Pulanglah kalian dan tinggallah bersama mereka, dan ajarilah mereka (agama Islam) serta sholatlah kalian. Apabila datang waktu sholat, maka hendaklah salah seorang dari kalian beradzan. Dan orang yang paling dituakan mengimami sholat kalian”. Jelas bahwa Rasulullah memerintah untuk adzan sehingga di waktu setelah adzan dapat dilakukan doa dan dapat menjadi waktu yang mustajab sambil menunggu waktu sholat wajib.

13. Pahala Mendengar Adzan 

Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Jika kalian mendengar adzan, maka jawablah seperti yang disampaikan muadzin. [Muttafaqun ‘alaihi]. Tentunya ketika berdoa sebelumnya mendengarkan adzan terlebih dahulu dan menjawab adzan tersebut sehingga mendapatkan pahala yang berlipat lipat dan doa yang diijabah.

14. Kebaikan Menunggu Waktu Sholat 

Kami, dahulu memberikan salam kepada Nabi dalam keadan Beliau sholat dan Beliau membalasnya. Ketika kami kembali dari negeri Najasi, kami memberi salam kepada Beliau dan (Beliau) tidak menjawab salam kami dan berkata: “Sesungguhnya dalam sholat adalah satu kesibukan”. [Muttafaqun ‘alaihi].

Doa antara adzan dan iqamah adalah amal kebaikan yang mulia sambil menunggu waktu sholat tiba sehingga waktu sela tersebut tidak berlalu dengan sia sia melainkan berlalu dengan tetap berisi pahala dan amal kebaikan sehingga sepanjang hari dapat melakukan banyak kebaikan dan menghindarkan diri dari segala perbuatan buruk yang sia sia dan membawa kepada keburukan dunia dan akherat.

15. Shalawat untuk Rasulullah 

Dari Abdullah bin Amru bin Al ‘Ash, ia mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika kalian mendengar muadzin, maka jawablah seperti apa yang ia katakan, kemudian bershalawatlah untukku, karena barangsiapa yang bershalawat untukku, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali. Kemudian mintakanlah kepada Allah untukku al wasilah, karena ia adalah satu kedudukan di surga yang tidak sepatutnya, kecuali untuk seorang hamba Allah; dan aku berharap, (bahwa) akulah ia. Barangsiapa yang memohonkan untukku al wasilah, maka akan mendapat syafaatku. [HR Muslim].

Dalam adab berdoa tentunya ada salah satu cara dengan membaca shalawat Nabi, hal itu bisa diterapkan yakni mengawali dengan shalawat sehingga doa akan lebih diijabah dan mendapat balasan kebaikan dari Rasulullah sehingga di hari akhir nanti jauh dari segala keburukan sebab mendapatkan syafaat ditambah dengan doa yang dikabulkan dan didengarkan langsung oleh Allah.

16. Ketenangan Hati 

Maka mendapatkan syafaatku pada hari kiamat. [HR Al Bukhari]. Ketenangan hati akan didapatkan tidak hanya di dunia saja namun juga di akherat yakni hingga akhir annti sebab sepanjang hidup selalu berdoa dan memohon kebaikan dari Allah sehingga ia termasuk orang orang yang beruntung dan mudah mendapatkan kasih sayang dari Allah dan Rasul.

17. Dekat dengan Allah 

Syaikh Sa’id bin Wahf Al Qohthoni hafizhohullah mengatakan, “Namun dituntunkan jika bisa menggabungkan antara berdo’a dan membaca Al Qur’an kala itu. Alhamdulillah jika keduanya bisa dilakukan sekaligus.” Hal ini merupakan pendapat para ulama yang menyatakan bahwa jauh lebih baik jika bisa membaca ayat Al Qur’an sekaligus berdoa sehingga kebaikan yang dilakukan lebih banyak dan menjadi lebih bermakna serta lebih banyak mendapat kebaikan dari Allah, namun hal ini hanya anjuran saja, semuanya dilakukan sesuai kemampuan mengingat waktu singkat yang ada.

tulah 17 keutamaan doa antara adzan dan iqomah yang dapat kami share pada kesempatan tausiah sore ini. 

Semoga bermanfaat ....

Minggu, 30 Mei 2021

17 KEUTAMAAN ISTRI YANG SABAR

Edisi Ahad, 30 Mei 2021 M / 18 Syawal 1442 H. 

Istri adalah seorang wanita yang menjadi pendamping bagi suami yang sebelumnya telah di sahkan dalam sebuah ikatan pernikahan. Seorang istri erat dengan kewajibannya sebagai seseorang yang mengabdi, yakni yang melayani suami dalam segala keperluannya, menyediakan makanan untuk suami, serta menuruti perintah suami selama suami memerintah suatu urusan yang sesuai dengan syariat islam. Istri selalu berada pada peringkat kedua atau di bawah suami karena memang sudah menjadi kodratnya.

Dalam perjalanan rumah tangga terkadang ada suatu hal yang menguji keimanan dan kesabaran istri, misalnya tentang karakter atau perangai suami yang terkadang membuat dirinya merasa sakit hati atau merasa tidak mendapat hak sepenuhnya sebagai seseorang yang dihidupi dan dilindungi. Lantas apakah yang harus dilakukan istri dalam kondisi demikian?

Tentu saja istri harus bersabar dan menerima suaminya apa adanya sebab itulah yang menjadi niat awalnya ketika menikah yakni menjadi seseorang yang taat sehingga dapat menjadikan pernikahannya sebagai jalan menuju surga. Hal tersebut memiliki keistimewaan yang luar biasa yang kita bahas pada artikel tausiah kali ini mengenai keutamaan istri yang sabar, mari simak uraiannya.

1. Mendapat Pahala Seperti Asiyah (Istri Fir’aun) 

Pada jaman dahulu Asiyah yang merupakan istri Fir’aun pernah dipaksa oleh suaminya untuk menyembahnya karena ia mengaku bahwa ia adalah Tuhan, Asiyah yang tidak mau melakukannya karena meyakini Tuhan semesta alam hanyalah Allah semata lalu mendapatkan perlakuan dan siksa bertubi tubi hingga kepalanya pernah dijatuhi sebuah batu yang sangat besar. Hingga akhirnya Asiyah meninggal dunia dan oleh Allah disebut sebagai salah satu wanita mulia yang dijamin surga baginya.

“Dan jika seorang istri bersabar menghadapi keburukan akhlak suaminya, maka Allah akan memberikan kepadanya pahala seperti yang diberikan kepada Aisyah istri Fir’aun”. (HR Muslim). seorang istri yang sabar dalam menghadapi suaminya akan mendapatkan pahala seperti Asiyah yakni memiliki derajat yang mulia di mata Allah. Keutamaan Asiyah istri Fir’aun wajib dipelajari.

2. Jalan Masuk Surga 

“Dan seorang istri yang taat pada suami nya, niscaya ia akan masuk surga dari pintu mana saja yang dikehendakinya”. (Hadits Hasan Shahih no.1296). istri yang sabar tentu selalu mentaati perintah suaminya dan tidak pernah menyakiti atau melawan suaminya. Hal tersebut akan menimbulkan keberkahan dan menjadikan sepanjang kehidupannya menjadi jalan ibadah hingga di akherat nanti ia diperbolehkan masuk surga dari pintu manapun yang ia sukai. keutamaan Khadijah istri Rasulullah juga menjadikan jalan masuk surga karena kesabarannya.

3. Merupakan Amalan yang Utama 

“Seorang wanita tidak akan bisa menunaikan hak Allah sebelum ia menunaikan hak suaminya”. (Al  Mawaarid no. 1290). Sebagai seorang istri yang menjadi pahala terbesarnya ialah cinta dan pengabdiannya pada suami. Hal itu adalah amalan yang utama bahkan lebih tinggi dari amalan sunnah atau amalan yang berhubungan dengan hak Allah. Sehingga istri yang sabar benar benar memilki amalan terbaik di seluruh jagad raya. keutamaan istri melayani suami ialah bagian dari kesabaran tersebut.

4. Ciri Istri yang Bertanggung Jawab 

“Dan wanita adalah pelayan untuk suaminya, ia akan dimintai pertanggungjawaban”. (HR Bukhari Muslim). istri memang sudah kodratnya menjadi pelayan dan menurut pada suami, istri yang sabar ialah ciri istri yang bertanggung jawab sebagaimana ia berjanji pada dirinya dengan saksi agar ketika pernikahan nanti ia akan mengabdi pada suaminya. cara menyikapi cinta dalam islam akan menjadikan istri seorang yang bertanggung jawab.

5. Mendapat Ridho Allah 

Istri yang sabar jelas akan mendapat ridho Allah, setiap detik kesabaran yang dilaluinya menjadi sebuah pahala besar yang membawanya kepada surga, ia akan mendapatkan kebahagiaan dan ketenangan hidup di akherat nanti pada kehidupan yang kekal. “Istri yang meninggal dunia dan suaminya ridho terhadapnya maka ia masuk surga”. (HR Tirmidzi). Tips menjadi orang sabar dalam islam wajib dipelajari dalam kehidupan rumah tangga agar dapat bersikap sabar pada suami.

6. Pahalanya Lebih Tingi dari Amalan Sunnah 

“Hak suami merupakan kewajiban bagi istri. Melaksanakan kewajiban harus didahulukan daripada melaksanakan amalan sunnah”. (Fathul Baari). Sabar yang dilakukan istri dalam menghadapi suami memiliki pahala tinggi yang jauh lebih besar dari amalan sunnah sebab merupakan ciri wanita yang berhati sangat mulia.

7. Membahagiakan Suami 

“Suami memiliki hak untuk bersenang senang dengan istrinya setiap hari sekaligus merupakan kewajiban seorang istri untuk melayani suaminya setiap saat”. (Syarah Shahih Muslim). suami tentu bahagia jika memiliki istri yang sabar dan penurut, suami yang bahagia akan memberikan ridho dan ketenangan hati pada istrinya karena suaminya merasa bahagia dan bersyukur memiliki istri sebaik dirinya.

8. Jauh dari Laknat Allah 

Istri yang sabar tidak akan mendapat laknat Allah, contohnya ialah istri yang bersedia melayani suami kapan saja suaminya menghendaki maka ia akan jauh dari laknat Allah. “Apabila seorang suami mengajak istrinya untuk bersetubuh dan istri menolaknya hingga suaminya murka, maka si istri akan dilaknat oleh malaikat hingga waktu subuh”. (HR Muslim no.1436)

9. Mendapat kebahagiaan di Akherat 

“Perhatikan bagaimana hubunganmu dengannya karena suami merupakan surgamu dan nerakamu”. (HR Ahmad). Istri yang baik pada suami kelak akan bahagia di akherat dan juga sebaliknya sebab itu dapat dilihat bagaimana gambaran kehidupan seorang istri di akherat adalah sesuai dengan gambaran perbuatan yang dilakukan pada suaminya.

10. Ciri Wanita Penyayang 

“Wanita yang menjadi penghuni surga ialah yang penuh kasih sayang, banyak kembali kepada suaminya yang apabila suaminya marah ia mendatanginya dan meletakkan tangannya di atas tangan suaminya dan berkata : aku tidak dapat tidur nyenyak hingga engkau ridha”. (Mu’jamul Ausath no.5644). jelas dari hadits tersebut bahwa istri yang sabar ialah seorang wanita yang mulia karena memiliki sifat penyayang.

11. Ciri Wanita Mulia 

“Seandainya aku boleh menyuruh seorang sujud kepada seseorang, maka aku akan perintahkan seorang wanita sujud kepada suaminya”. (HR Timidzi no. 1159). Wanita yang mulia dapat dilihat dari sikapnya terhadap suami, jika ia bersabar maka jelas bahwa ia memiliki hati yang mulia karena istri memang sudah kodratnya tunduk pada suami.

12. Menyempurnakan Hak Suami 

“Suami itu pelindung bagi wanita (istri) karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki laki) di atas sebagian yang lain (wanita)”. (QS An Nisa : 34). Hak suami yang sempurna akan tercapai jika memiliki istri yang baik yang mau menuruti perintahnya, istri yang sabar merupakan cermin dari hal tersebut sehingga suami memiliki hak yang sempurna.

13. Menjadi Wanita Terbaik di Mata Allah 

“Wanita terbaik yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelesihi sesuai pada diri dan hartanya. Serta melayani suami sebaik mungkin dan menjauhkan suami dari benci”. (HR Ahmad). Allah sangat memuliakan istri yang sabar pada suaminya sehingga Allah memberi imbalan berupa surga.

14. Dikabulkan Doanya 

“Wahai Tuhan bangunkanlah untukku sebuah rumah di surga di sisiMu dalam surga dan selamatkan daku dari Fir’aun dan perbuatannya dan selamatkan daku dari kaum yang zalim”. (QS At Tahrim : 11). Doa tersebut ialah doa yang diucapkan Aisyah ketika menghadapi kemarahan dan siksa dari suaminya, Allah pun mengabulkan doanya untuk mendapat rumah di surga di sisi Allah dan Allah menjadikannya sebagai salah satu wanita paling mulia di dunia.

15. Teladan Istri Rasulullah 

Istri yang sabar adalah teladan istri Rasulullah yaitu Khadijah yang sabar dan setia mendampingi Rasulullah dalam masa sulitnya hingga Khadijah rela memberikan semua hartanya untuk dipergunakan di jalan dakwah islam, perbuatan Khadijah tersebut pun menjadikannya sebagai sosok wanita teladan yang memiliki derajat yang mulia di sisi Allah.

16. Kehidupan yang berkah 

Istri yang sabar tentu akan memiliki kehidupan yang berkah sebab apapun yang dilakukannya mendapat ridho dari suaminya sehingga ia tenang dalam menjalani kehidupan dan jauh dari segala keburukan di akherat, nantinya ia akan mendapat kebahagiaan di akherat dan mendapat ampunan dari Allah atas dosa dosa yang dilakukannya.

17. Istri yang Sempurna 

Seorang istri yang sempurna bukanlah dilihat dari fisiknya semata tetapi dari apa yang ia lakukan pada suaminya yakni bagaimana ia bersikap taat dan bersabar terhadap sikap suami. Istri yang sempurna akan menerima suaminya apa adanya dalam berbagai keadaan karena ia menyadari hidup di dunia hanyalah sementara dan ia mencari hidup bahagia di akherat dengan cara menjadi sosok yang terbaik untuk suaminya serta selalu mendampingi suaminya dalam keadaan apapun dalam suka dan duka.

Istri yang sempurna dalam hal ini ialah bersedia sabar dan mengikuti suaminya walaupun harus terpisah jauh dari keluarganya, bersabar menerima keadaan suami susah ataupun senang, membantu suami sesuai kemampuannya dalam hal materi ataupun dalam hal pekerjaan demi meringankan beban suami, serta senantiasa menjaga nama baik suaminya di hadapan semua orang dengan cara menutupi aib suaminya.

Demikian artikel tausiah sore ini mengenai keutamaan istri yang sabar, semoga dapat menjadi teladan dan dapat diambil kebaikannya. Terima kasih sudah membaca. 

Semoga bermanfaat ....

Sabtu, 29 Mei 2021

17 CARA MENGHINDARI GHIBAH DAN BERTAUBAT DARI DOSA GHIBAH

Edisi Sabtu, 29 Mei 2021 M / 17 Syawal 1442 H. 

Ghibah merupakan sebuah tindakan mengunjingkan orang lain atas perbuatan tercela yang dilakukannya. Ghibah sendiri merupakan hal buruk yang dapat memberi banyak sekali dampak negatif bagi para pelakunya. Banyak sekali orang yang terkadang tidak sadar ketika ia tengah melakukan ghibah dan terus menerus melakukannya.

Hal ini dikarenakan perbuatan yang satu ini dianggap sebagai hal yang biasa sehingga menjadi barang konsumsi sehari-hari. Maraknya perbuatan ghibah juga didukung oleh program televisi yang banyak membicarakan aib dari tokoh masyarakat seperti halnya selebritis dan tokoh lainnya yang terkenal.

Tidak hanya itu, banyaknya media massa yang ada seperti internet serta koran dan majalah juga mendukung penyebarluasan perbuatan ghibah. Ada banyak sekali contoh perbuatan ghibah yang terjadi sehari-hari di sekitar kita mulai dari:

. Membicarakan keburukan-keburukan orang lain melalui ucapan.

. Membicarakan keburukan orang lain dengan gerakan tubuh.

. Membicarakan keburukan orang lain lewat media massa seperti koran, internet ataupun majalah.Beragamnya jenis media online membuat seseorang dapat mengekspresikan diri dengan mudah namun terkadang membuat seseorang berekspresi secara berlebihan tanpa tahu batas-batasnya.

. Membicarakan beragam keburukan orang lain lewat bahasa isyarat.

Hal-hal diatas merupakan contoh ghibah yang banyak terjadi di lingkungan kita sehari-hari yang terkadang dilakukan secara tidak sadar.

Ghibah merupakan sebuah perbuatan tercela dimana pelaku dapat membuat persatuan dan kesatuan yang awalnya telah terbentuk hilang seketika. Bahkan tidak jarang pula ada yang awalnya berteman lalu menjadi bermusuhan akibat perbuatan ini. Bagi anda yang ingin menghindari ghibah, ada beberapa tips yang dapat anda lakukan untuk menghindari ghibah dan bertaubat dari dosa ghibah seperti di bawah ini :

1. Bergaul dengan orang yang baik 

Tidak dapat dipungkiri lagi jika nyatanya pergaulan merupakan hal yang dapat membawa dampak besar pada kehidupan sehari-hari kita. Ketika anda bergaul dengan orang-orang dengan kelakuan baik, maka anda dengan sendirinya akan ikut terpengaruh dan melakukan hal-hal yang baik pula.

Kebalikannya, ketika anda bergaul dengan orang yang berperilaku buruk, maka hal ini juga akan memberntuk kepribadian anda juga. Jika anda ingin menghindari perilaku ghibah tentu anda harus menghindari orang yang gemar melakukan ghibah itu sendiri.

Dalam hadits Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan tentang peran seorang teman :

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة

Artinya:

“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628).

Saat anda berada di antara para pelaku ghibah anda akan terbawa perkataan mereka dan mulai merespon setiap kata sehingga terbentuklah ghibah.

2. Menjaga lisan 

Berhati-hati dalam bicara merupakan sifat yang harus kita tanamkan sejak kecil. Berhati-hati ketika ingin mengatakan sesuatu membantu anda dalam menghindari ghibah. Ketika tahu apa yang akan dibicarakan merupakan hal yang buruk, lebih baik tidak usah dikatakan.

Katakan saja yang baik-baik sehingga anda terhindar dari bahaya lisan. Pepatah mengenai mulutmu adalah harimaumu merupakan sebuah pepatah yang benar adanya. 

Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu'anhu, Rasulullah Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

“Barangsiapa yang dapat memberikan jaminan kepadaku tentang kebaikannya apa yang ada di antara kedua tulang rahangnya – yakni mulut atau lidah – serta antara kedua kakinya – yakni kemaluannya, maka saya memberikan jaminan syurga untuknya.” (Muttafaq ‘alaih).

3. Intropeksi diri 

Intropeksi diri merupakan hal yang cukup sulit dilakukan. Ada banyak orang yang dapat memilah-milah kesalahan orang lain, ini benar dan yang itu salah namun terkadang kesalahan sendiri tidak tampak olehnya. Intropeksi diri merupakan hal yang baik terlebih untuk mencari kejelekan diri sendiri. Ketika kita menemukan bahwa ternyata diri kita jauh lebih buruk dibandingkan orang lain, maka akan menimbulkan rasa malu yang pastinya menghindarkan anda untuk membicarakan keburukan yang lain.

Intropeksi diri akan membuat anda merasa malu jika harus membicarakan keburukan orang lain sedangkan anda sendiri masih memiliki banyak kesalahan dan harus dibenahi. Intropeksi membuat anda sadar dengan kesalahan yang ada sehingga dapat dijadikan sebagai ajang untuk membenahi diri supaya dapat berperilaku lebih baik.

4. Ingat kebaikan orang tersebut 

Tidak semua orang yang dibicarakan memiliki kelakuan yang buruk sehingga tidak ada satupun ada kebaikan dari dirinya. Setiap orang tentu memiliki sisi baik dan sisi buruk. Ketika ingin membicarakan kejelekan tentangnya, sebaiknya anda ingat-ingat pula kebaikannya. Dengan mengingat sisi baik orang tersebut terlebih jika orang tersebut sering membantu anda ketika ada masalah, maka rasa keinginan untuk membicarakan hal buruk darinya akan hilang.

Hilangkan kebiasaan buruk untuk membicarakan orang ketika orang tersebut melakukan sedikit kesalahan karena bisa saja dia jauh lebih baik jika dibandingkan dengan anda.

5. Ghibah merupakan hal yang buruk 

Cara menghindari ghibah juga dapat anda lakukan dengan cara mengingatkan diri sendiri jika ghibah merupakan hal yang buruk. Tanamkan pada diri sendiri jika pelaku ghibah tidak ada manfaatnya dan hanya akan membawa keburukan. Keburukan yang didapat tidak hanya pada orang yang menjadi bahan pembicaraan melainkan juga pada si pelaku ghibah. Anda akan dicap orang sebagai tukang gosip yang gemar menggosip kesana sini.

Ghibah merupakan sifat buruk yang dilarang oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Hal ini tertuang dalam firmannya:

…dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.” (QS Al-Hujurat 49 : 12).

6. Banyak berpikir positif 

Berpikir positif menyelamatkan anda dari pikiran-pikiran buruk yang merusak. Berpikir positif tentu lebih baik dan pastinya memberi pengaruh yang baik pula pada kehidupan anda. Berbeda dengan berpikir positif, maka gemar berpikir buruk merupakan kebalikannya.

Pikiran buruk dapat membuat anda tenggelam dalam beragam hal yang tidak bermanfaat sehingga perilaku anda juga dapat menyimpang. Selain itu pikiran buruk terhadap orang lain membuat kita dengan mudah membicarakan keburukannya.

Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam juga bersabda:

إياكم والظنَّ، فإنَّ الظنَّ أكذب الحديث

“Jauhilah prasangka, karena prasangka itu adalah perkataan yang paling dusta” (HR. Bukhari-Muslim).

7. Saling mengingatkan 

Anda tidak perlu merasa sungkan ataupun ragu untuk mengingatkan terhadap sesama. Namun dalam mengingatkan tentu anda sendiri juga harus mencerminkan perbuatan yang baik. jangan sampai anda hanya sekedar mengingatkan namun kelakuan anda juga tidak jauh beda dengan yang diingatkan.

Bagi kita yang beragama Islam, tentu tahu jika ghibah merupakan perbuatan yang berdosa dan dimurkai Allah. Perbuatan ini membuat timbangan kejahatan orang yang digunjingkan berpindah pada si pelaku ghibah. Sehingga ada baiknya jika anda berpikir seribu kali sebelum melakukan perbuatan satu ini.

Dalam Al-quran di jelaskan;

“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu dalam keadaan merugi, kecuali orang-orang yang beriman, beramal saleh, dan mereka yang saling mengingatkan tentang kebenaran dan saling mengingatkan tentang kesabaran.” (QS Al-Ashr : 1-3).

8. Meminta maaf pada orang yang dighibahi 

Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,

مَنْ كَانَتْ لَهُ مَظْلَمَةٌ لِأَخِيهِ مِنْ عِرْضِهِ أَوْ شَيْءٍ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ الْيَوْمَ قَبْلَ أَنْ لَا يَكُونَ دِينَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ إِنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلَمَتِهِ وَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيْهِ

“Siapa yang pernah menzalimi saudaranya berupa menodai kehormatan atau mengambil sesuatu yang menjadi miliknya, hendaknya ia meminta kehalalannya dari kezaliman tersebut hari ini. Sebelum tiba hari kiamat yang tidak akan bermanfaat lagi dinar dan dirham. Pada saat itu bila ia mempunyai amal shalih maka akan diambil seukiran kezaliman yang ia perbuat. Bila tidak memiliki amal kebaikan, maka keburukan saudaranya akan diambil kemudian dibebankan kepadanya.” (HR. Bukhari no. 2449)

Namun beberapa ulama  memandang bahwa hal ini hanya dilakukan pada kondisi tertentu dimana ghibah telah tersebar, Jika ghibah belum tersebar, maka sebaiknya tidak perlu meminta maaf karena akan menyebabkan kerusakan yang lebih parah, seperti pemutusan hubungan silaturahmi.

9. Memohon ampunan untuk orang yang dighibahi 

Beberapa ulama sepakat bahwa untuk mendapatkan ampunan atas dosa ghibah, maka dilakukan dengan memohonkan ampun atas dosa orang yang dighibah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sebagaimana perkataan AL-Hasan Al-Basri,

كفارة الغيبة أن تستغفر لمن اغتبته

“Kafarah ghibah adalah memintakan ampun untuk yang dighibahi.” (AL-Majmu’ Al-Fatawa 3/291, Darul Wafa’, Syamilah)

10. Perbanyak Istighfar dan Taubat Nasuha 

Ada sebuah riwayat dari Aisyah radhiyallahu'anha berkata : Rasulullah sallallahu alaihi wasallam melakukan shalat dhuha, kemudian dia membaca

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أََنْتَ التَّوَابُ الرَّحِيْمِ

Ya Allah, Ampunilah aku, terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat dan Maha pengasih”. Beliau membacanya hingga seratus kali. [HR. Bukhari].

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

كُلُّ بَنِيْ آدَمَ خَطَاءٌ وَ خَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّبُوْنَ. رَوَاهُ التِّرْمـِذِيُّ

Setiap anak adam (manusia) berbuat kesalahan, dan sebaik-baiknya orang yang bersalah adalah yang bertaubat. (HR At Tirmidzi, no.2499)

11. Perbanyak zikir 

Allâh Azza wa Jalla juga berfirman,

وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا

“… Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allâh, Allâh telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.“[al-Ahzâb/33:35]

Rasulullah bersabda,

مَنْ قَعَدَ مَقْعَدًا لَمْ يَذْكُرِ اللهَ فِيْهِ كَانَتْ عَلَيْهِ مِنَ اللهِ تِرَةٌ وَمَنِ اضْطَجَعَ مَضْجَعًا لاَ يَذْكُرُ الله فِيْهِ كَانَتْ عَلَيْهِ مِنَ اللهِ تِرَةٌ

Barangsiapa duduk di suatu tempat, lalu tidak berdzikir kepada Allâh di dalamnya, pastilah dia mendapatkan kerugian dari Allâh, dan barangsiapa yang berbaring dalam suatu tempat lalu tidak berdzikir kepada Allâh, pastilah mendapatkan kerugian dari Allâh. (Shahih: HR. Abu Dâwud (no. 4856); Shahîh Abi Dâwud (III/920, no. 4065) dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu)

12. Perbanyak sedekah 

Dalam riwayat lain disebutkan,

أنفقي أَوِ انْفَحِي ، أَوْ انْضَحِي ، وَلاَ تُحصي فَيُحْصِي اللهُ عَلَيْكِ ، وَلاَ تُوعي فَيُوعي اللهُ عَلَيْكِ

“Infaqkanlah hartamu. Janganlah engkau menghitung-hitungnya (menyimpan tanpa mau mensedekahkan). Jika tidak, maka Allah akan menghilangkan barokah rizki tersebut. Janganlah menghalangi anugerah Allah untukmu. Jika tidak, maka Allah akan menahan anugerah dan kemurahan untukmu.” (HR. Bukhari no. 1433 dan Muslim no. 1029, 88)

13. Silaturahmi 

Dari Al-Barra  berkata, bersabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam “ Tidak bertemu dua orang muslim lalu bersalaman, maka pasati diampuni dosa keduanya, sebelum keduanya berpisah.”( HR Ahmad, Abu Daud dan At-Tirmidzi ).

Dari Abi Hurairah radhiyallahu'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : “ Pintu-pintu surga dibukakan tiap Senin dan Kamis, Allah mengampuni dosa-dosa hamba selama tidak musyrik. Kecuali orang yang antara dia dengan saudaranya  ada kebencian, maka diintruksikan : Tangguhkanlah kedua orang ini (ampunannya) sampai keduanya damai, tangguhkanlah kedua orang ini (ampunannya) sampai keduanya damai. “ (HR. Muslim).

14. Perbanyak puasa sunnah 

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi” (HR. Muslim no. 1151).

15. Perbanyak shalat sunnah 

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَأَقِمِ الصَّلَاةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنَ اللَّيْلِ ۚ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ۚ ذَٰلِكَ ذِكْرَىٰ لِلذَّاكِرِينَ

“Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada sebagian permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.” [Huud/11: 114].

16. Selalu menjaga wudhu 

Dari Tsauban Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Istiqamahlah (konsistenlah) kalian semua (dalam menjalankan perintah Allah) dan kalian tidak akan pernah dapat menghitung pahala yang akan Allah berikan. Ketahuilah bahwa sebaik-baik perbuatan adalah shalat, dan tidak ada yang selalu memelihara wudhunya kecuali seorang mukmin.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

17. Perbanyak membaca Al-quran 

Rasulullah bersabda, “Al Qur’an adalah kitabullah yang berisi sejarah umat sebelum kamu, berita umat sesudahmu, kitab yang memutuskan urusan-urusan diantara kamu, yang nilainya bersifat pasti dan absolut. Siapa saja orang durhaka yg meninggalkannya pasti Allah akan memusuhinya. Siapa yg mencari petunjuk selain Al Qur’an, pasti akan tersesat. Al Qur’an adalah tali Allah yg sangat kuat, peringatan yg bijaksana dan jalan yang lurus” (HR Tirmidzi).

Itulah cara menghindari dan melakukan taubat dari dosa ghibah. Sungguh ghibah sangat buruk akibatnya, maka dari itu kita harus berhati-hati dalam berkata.

Ghibah merupakan perbuatan yang dilarang namun ada beberapa jenis perbuatan ghibah yang diperbolehkan seperti saat meminta nasehat atau ketika mengadukan kejahatan seseorang agar diadili pada pengadilan. Ghibah dalam meminta nasehat dibenarkan untuk menghindari sesuatu yang buruk terjadi lagi, sementara ghibah dalam bentuk pengaduan kepada hakim dibenarkan supaya orang yang telah melakukan kejahatan mendapatkan ganjaran yang pantas atas kejahatan yang telah diperbuatnya.

Semoga bermanfaat.....

Jumat, 28 Mei 2021

17 CARA MENGHADAPI FITNAH MENURUT ISLAM

Edisi Jum'at, 28 Mei 2021 M / 16 Syawal 1442 H. 

Dalam kehidupan sehari-hari khususnya di lingkungan masyarakat, tidak sedikit orang yang selalu membicarakan keburukan orang lain. Padahal sudah jelas dalam ajaran islam perilaku seperti itu tidak dianjurkan. Kebiasaan buruk seperti itu biasanya banyak dilakukan oleh Maaf, ibu-ibu rumah tangga untuk mengisi waktu luang mereka dengan berquality time atau pun hanya sekedar ngobrol-ngobrol. Namun perilaku tersebut jika dibiarkan begitu saja bisa berakibat fatal dan timbul fitnah. Anda perlu memahami mengenai perbedaan ghibah dan fitnah agar bisa membedakan dengan baik antara keduanya.

Melihat kondisi semacam itu, tidak semua orang menanggapinya dengan sakit hati atau bahkan dengan balas dendam. Karena membalas keburukan orang lain dengan keburukan juga, sama artinya anda melakukan hal yang sama buruknya dengan mereka.

“Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir.” (QS. Al Baqarah : 193).

Pada artikel tausiah kali ini kita akan membahas mengenai cara menghadapi fitnah menurut islam. Apabila anda ingin tau lebih dalam lagi, maka bisa anda simak penjelasannya sebagai berikut :

1. Menghadapi Dengan Sabar 

Keutamaan sabar dalam islam memang kunci kemuliaan dalam segala aspek kehidupan. Dengan bersabar anda bisa belajar bagaimana mengendalikan hawa nafsu yang justru akan merugikan diri sendiri. Biarlah orang lain berbuat buruk dengan memfitnah anda. Yang terpenting anda tetap bersabar dan berperilaku baik kepadanya.

“Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan yang baik.“ (QS. Ar Ra’d : 22).

2. Mendoakan Orang yang Berperilaku Buruk Tersebut 

Allah Maha Mengetahui dan yang bisa membolak balikkan hati manusia. Berdoalah agar hati orang yang berperilaku buruk tersebut bisa dilembutkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Kemudian bisa segera sadar bahwa perilakunya tersebut merupakan perilaku tercela. Untuk itu pahami keutamaan berdoa dalam islam agar anda bisa menerapkannya dalam kehidupan anda sehari-hari.

“Dan orang-orang yang datang setelah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdo’a: ‘Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hasyr : 10).

3. Berbuat Baik Kepada Orang yang Menfitnah Kita 

Dengan berbuat baik kepada orang yang selalu menyakiti kita, Insya Allah seiring berjalannya waktu mereka akan segera sadar terhadap semua perilaku buruk yang telah diperbuatnya itu. Yakinlah bahwa setiap tindakan baik yang anda lakukan akan berbuah baik juga. Hanya menunggu waktu yang menjawab. Karena Allah akan senantiasa melindungi hamba- Nya yang selalu berbuat terpuji dalam kehidupannya.

4. Semakin Mendekatkan Diri Kepada Allah Ta'ala 

Mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala memang merupakan jalan keluar yang baik untuk mendapatkan petunjuk. Selain itu hati akan menjadi lebih tenang dan tidak berlarut-larut dengan masalah seperti halnya fitnah yang sedang menimpa diri anda. 

5. Menghadapi Dengan Kepala Dingin 

Semua masalah yang dihadapi dengan menggunakan kepala dingin tentu saja akan mengurangi dampak negatif seperti halnya semakin memburuknya masalah. Fitnah yang sedang ditudingkan kepada anda, tidak perlu ditanggapi serius dan lebih baik diam. Terlebih lagi jika anda memang tidak merasa melakukan hal itu, tidak usah diambil pusing. Biarkan saja waktu yang menjawabnya.

6. Ridho dan Ikhlas Menerima Kedzaliman 

Selain sabar, anda juga wajib ridho dan ikhlas terhadap musibah atau pun kedzaliman yang sedang menimpa anda tersebut. Yakinlah bahwa Allah akan bersama dengan orang yang benar. Anggap saja musibah tersebut sebagian dari ujian untuk menjadi manusia yang lebih baik. Untuk itu anda wajib menjaga hati dalam islam agar bisa menerapkan keridhoan dan keikhlasan.

7. Serahkan Semuanya Kepada Allah Ta'ala 

Berperilaku pasrah dan menyerahkan segala masalah yang sedang menimpa anda kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjadi salah satu solusi yang tepat. Karena Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat, pasti balasan bagi mereka yang sedang memfitnah anda akan segera terjadi.

8. Introspeksi dan Evaluasi Terhadap Diri Sendiri 

Hal ini perlu anda lakukan dalam upaya menghadapi fitnah yang sedang menimpa diri anda. Untuk mendapatkan solusi, anda bisa introspeksi dan evaluasi kebiasaan anda sehari-hari. Apakah anda sering menyakiti hati orang lain atau pun bahkan juga melakukan fitnah. Nah jika memang benar, mungkin itu balasan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Jadi anda wajib memperbaiki diri.

9. Yakinkanlah Kepada Diri Anda Bahwa Allah Maha Penolong 

Keyakinan yang besar dari dalam diri anda kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang pasti akan menolong anda, bisa dijadikan sebagai salah satu solusi. Karena keyakinan tersebut yang akan memberikan kekuatan anda dalam uapaya menghadapi fitnah.

10. Menghadapi Dengan Hati-Hati dan Tidak Gegabah 

Sikap kehati-hatian memang sangat dibutuhkan dalam hal menghadapi fitnah. Jika anda beperilaku gegabah tanpa berpikir panjang bisa saja anda terjebak dalam fitnah tersebut dan membuat kondisi semakin memburuk.

“Sesungguhnya kelemah lembutan (keramah tamahan) tidaklah ada di dalam sebuah perkara kecuali menghiasinya dan tidak dicabut (kelemah lembutan) dari sesuatu kecuali memburukkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

“Sesungguhnya di dalam dirimu ada dua sifat yang dicintai oleh Allah, yaitu; kesabaran dan pelan-pelan (tidak gegabah).” (HR. Muslim).

11. Tidak Main Hakim Sendiri Terhadap Suatu Kejadian 

Kebiasaan memutuskan secara sepihak akan menimbulkan kesalah pahaman terhadap fitnah yang ada sehingga akan semakin menjadi lebih buruk masalah tersebut.

“Menghukumi sesuatu itu adalah termasuk bagian tentang gambaran sesuatu tersebut.” (kaedah fiqih).

12. Menjunjung Tinggi Sikap Keadilan dan Menjadi Penengah 

Sifat adil memang salah satu cara yang tepat untuk mnyelesaikan masalah seperti halnya fitnah. Terlebih lagi jika anda mampu menjadi penengah sebagai bagian penting dari penyelesain masalah tersebut.

“Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang akamu kerjakan.” (QS. 5 : 8).

13. Tetap Menjaga Kesatuan Sebagai Umat Muslim Meskipun Sedang Mendapati Fitnah 

Sebagai umat muslim sudah selayaknya saling menjaga kesatuannya. Jangan terperdaya oleh fitnah yang pada akhirnya akan menimbulkan perpecahan antara sesama umat muslim.

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (QS. 3 : 103).

14. Menggunakan Timbangan Syariat Agama Islam (Ahlu Sunnah wal Jama’ah) 

“Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tidaklah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan.” (QS. 21 : 47).

15. Seorang Muslim Tidak Diperbolehkan Menurunkan Hadits Mengenai Fitnah Seperti Rasulullah 

Yang penulis maksudkan disini ialah dengan mengatakan seperti halnya: “Inilah fitnah yang disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, atau dengan mengatakan: “Inilah orang yang dikabarkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, sebenarnya fitnah tersebut masih atau bahkan sedang berlangsung dan tentu saja belum selesai, boleh kita mengatakan seperti itu pada saat fitnah tersebut memang sudah benar-benar selesai sebagai suatu pernyataan seorang muslim akan sebuah informasi yang telah diberitahu oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. 

16. Bersatu Bersama Ulama 

Dengan anda ikut serta dalam lingkungan keseharian para ulama, secara otomatis mereka akan memberikan masukan-masukan terbaik yang membuat anda bisa menghadapi fitnah dengan sikap yang baik dan tidak tergesa-gesa, sehingga masalah tersebut bisa terselesaikan dengan baik.

17. Pada Setiap Perkataan atau pun Perbuatan Fitnah Harus Ada Ukuran yang Tepat (Dhawabith) 

“Tidak anda berbicara dengan suatu kaum sebuah pembicaraan yang tidak bisa dipahami oleh akal mereka kecuali akan menjadi fitnah bagi sebagian dari mereka.” (HR.Muslim)

Demikian yang dapat disampaikan, semoga dengan tulisan ini kita dapat menghadapi fitnah dengan tenang dan juga dapat memilah mana informasi yang benar dan mana informasi yang tidak benar, terutama saat ini diakhir zaman yang penuh dengan ujian fitnah. 

Terima kasih sudah meluangkan sedikit waktu untuk membaca artikel tausiah ini. 

Semoga bermanfaat .....

Kamis, 27 Mei 2021

17 PAHALA MENYUSUI DALAM ISLAM

Edisi Kamis, 27 Mei 2021 M / 15 Syawal 1442 H. 

Aktivitas menyusui sangat dianjurkan dalam Islam. Ada banyak manfaat menyusui menurut ilmu kedokteran. Inilah mengapa anjuran menyusui secara tegas disampaikan dalam kewajiban menyusui dalam surah al-Baqarah ayat ke-233: 

”Dan bagi para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.” 

Rasulullah dalam banyak sabdanya juga mengingatkan tentang pentingnya menyusui.  

Bagi ibu yang menyusui anak-anaknya, Allah menjanjikannya jauh dari siksa neraka. Ini seperti penegasan Rasulullah dalam HR Ibnu Hibban, "Kemudian Malaikat itu mengajakku melanjutkan perjalanan, tiba-tiba aku melihat beberapa wanita yang payudaranya dicabik-cabik ular yang ganas. Aku bertanya: 'Mengapa mereka?' Malaikat itu menjawab: 'Mereka adalah para wanita yang tidak mau menyusui anak-anaknya (tanpa alasan syar’i)'."   

Memberi ASI bagi sang buah hati membawa pahala bagi sang ibu. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Ketika seorang wanita menyusui anaknya, Allah membalas setiap isapan air susu yang diisap anak dengan pahala memerdekakan seorang budak dari keturunan Nabi Ismail, dan manakala wanita itu selesai menyusui anaknya, malaikat pun meletakkan tangannya ke atas sisi wanita itu seraya berkata, 'Mulailah hidup dari baru, karena Allah telah mengampuni semua dosa-dosamu'."

Sementara itu, Ali bin Abi Thalib pernah berkata, "Tidak ada satu pun susu yang lebih bermanfaat dan lebih sesuai bagi anak dari air susu ibu."

Berikut ini beberapa pahala yang didapat wanita yang menyusui anaknya dalam Islam :

 1. Pahala Memberi Kebahagiaan bagi Bayi 

Sesuai dengan ayat Al Qur’an tentang cinta dan kasih sayang “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian.

Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” [QS al-Baqoroh : 233]

2. Pahala Dinilai Tiap Tetes Air Susu 

Bukti dari kasih sayang Allah kepada hambaNya“…Tak ada seorangpun perempuan yang hamil dari suaminya, kecuali ia berada dalam naungan Allah azza wa jalla, sampai ia merasakan sakit karena melahirkan, dan setiap rasa sakit yang ia rasakan pahalanya seperti memerdekakan seorang budak yang mukmin. Jika ia telah melahirkan anaknya dan menyusuinya, maka tak ada setetes pun air susu yang diisap oleh anaknya kecuali ia akan menjadi cahaya yang memancar di hadapannya kelak di hari kiamat, yang menakjubkan setiap orang yang melihatnya dari umat terdahulu hingga yang belakangan. Selain itu ia dicatat sebagai seorang yang berpuasa, dan sekiranya puasa itu tanpa berbuka niscaya pahalanya dicatat seperti pahala puasa dan qiyamul layl sepanjang masa. Ketika ia menyapih anaknya Allah Yang Maha Agung sebutan-Nya berfirman: ‘Wahai perempuan, Aku telah mengampuni dosa-dosamu yang lalu, maka perbaruilah amalmu’.” (Mustadrak Al-Wasail 2: bab 47, hlm 623)

3. Pahala Memberikan Gizi yang Terbaik untuk Bayi 

Sebagi bukti dari kasih sayang dalam islam“Jika kamu menemui kesulitan maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya…” (QS. At-Thalaq: 6).  

Jika kesulitan menyusui, boleh disusukan wanita lain yang baik yang beragama islam, sehingga gizi bayi tetap terpenuhi agar terhindar dari kekurangan gizi.

4. Pahala Menjadi Wanita dan Istri yang Sempurna 

“Syaikhul Islam Ibnu taimiyah menegaskan, ‘Bahkan jika si ibu masih menjadi istri dari suaminya, si ibu wajib menyusui anaknya’ dan apa yang disampaikan oleh Syaikhul islam adalah pendapat yang benar. Kecuali jika si ibu dan si bapak merelakan untuk disusukan orang lain, hukumnya boleh. Namun jika suami menyuruh: ‘Tidak boleh ada yang menyusuinya kecuali kamu’ maka wajib bagi istri untuk menyusuinya.

Meskipun ada orang lain yang mau menyusuinya atau meskipun si bayi mau mengkonsumsi susu formula. Selama suami menyuruh, ‘Kamu harus menyusui anak ini’ maka hukumnya wajib bagi istri. Karena suami berkewajiban menanggung nafkah, dan status nafkah – seperti yang telah kami jelaskan – merupakan timbal balik dari ikatan suami istri dan persusuan.” (asy-Syarhul Mumthi’, 13/517) Ternyata memiliki banyak anak yang otomatis banyak menyusui dan memuliakan kedudukan anak dalam hukum islam berhubungan juga dengan pahala menyusui.

5. Pahala Kasih Sayang untuk Anak 

“Wajib bagi wanita merdeka untuk menyusui anaknya ketika dikhawatirkan anaknya terlantar karena tidak mau minum asi wanita lain atau susu lainnya. Dalam rangka menjaga anak ini dari kematian. Sebagaimana juga ketika tidak dijumpai wanita lain yang bersedia menyusuinya.

Dan si istri berhak mendapatkan upah yang sewajarnya. Namun jika tidak dikhawatirkan si anak terlantar (karena masih mau minum susu lainnya) maka si istri tidak boleh dipaksa. Berdasarkan firman Allah (yang artinya), ” jika kamu menemui kesulitan maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya..” (Syarh Muntaha al-Iradat, 3:243) Anak menurut islam memang memiliki hak untuk disusui.

6. Pahala Menjadi Wanita Bertanggung Jawab 

“Kalian semua adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawaban terhadap bawahan yang kalian pimpin.” (HR. Bukhari dan Muslim)

7. Pahala Karena Memberikan Kebaikan untuk Anak 

Pada hadits lain Imam Muhammad Baqir as berkata, “Mintalah wanita-wanita suci (yang senantiasa dalam keadaan wudhu) untuk menyusui anakmu, karena air susu itu menulari.”

8. Pahala Seperti Memerdekakan Budak 

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Ketika seorang wanita menyusui anaknya, Allah membalas setiap isapan air susu yang diisap anak dengan pahala memerdekakan seorang budak dari keturunan Nabi Ismail, dan manakala wanita itu selesai menyusui anaknya malaikat pun meletakkan tangannya ke atas sisi wanita itu seraya berkata, ‘Mulailah hidup dari baru, karena Allah telah mengampuni semua dosa-dosamu.’”

9. Pahala Menjadi Orang Tua yang Bermanfaat Besar Bagi Anak 

Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib  berkata, “Tidak ada satu pun susu yang lebih bermanfaat dan lebih sesuai bagi anak dari air susu ibu.

10. Pahala Memberi Watak Baik pada Anak 

Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib  berkata, “Sebagaimana untuk menikah engkau berusaha memilih wanita-wanita baik, maka untuk menyusui anakmu pun engkau harus menemukan wanita-wanita yang baik, karena air susu dapat merubah watak.

11. Pahala Menjalankan Anjuran Langsung dari Allah 

“Pendapat yang menegaskan bahwa persusuan tidak menyebabkan mahram jika diberikan setelah dua tahun merupakan riwayat dari Ali, Ibnu Abbas, Ibnu Mas’ud, Jabir, Abu Hurairah, Ibnu Umar, Ummu Salamah radhiyallahu ‘anhum. Kemudian Said bin Musayib, Atha, dan mayoritas ulama.” (Tafsir Ibn Katsir, 1:634)

12. Pahala Mulia Sehingga Jauh dari Siksa Neraka 

“Kemudian Malaikat itu mengajakku melanjutkan perjalanan, tiba-tiba aku melihat beberapa wanita yang payudaranya dicabik-cabik ular yang ganas. Aku bertanya: ‘Kenapa mereka?’ Malaikat itu menjawab: ‘Mereka adalah para wanita yang tidak mau menyusui anak-anaknya (tanpa alasan syar’i)’.” (HR. Ibnu Hibban dalam shahihnya 7491]. Wanita yang menyusui tentu jauh dari siksa tersebut.

13. Pahala Menjadi Orang Tua Terbaik 

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa:

“Wahai Robb-ku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”.” [QS al-Ahqof : 15]

14. Pahala Tak Terhingga Yakni Mendapat Balasan Kebaikan Sepanjang Masa 

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.“ [QS Luqman : 14]

15. Pahala Memberikan Warisan Kebaikan untuk Anak Sepanjang Hidupnya 

“Allah mewasiatkan kepada kalian tentang anak-anak kalian” [QS. an-Nisa’ : 11]

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, danmenyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.“ (QS Luqman : 14).

Dengan begitu, memberikan ASI pun selain bisa menjadi tabungan pahala juga dapat memberikan balasan berupa kebaikan sepanjang masa. Tak cuma dari anak dan suami, tetapi juga dari Allah Ta'ala. 

16. Pahala diampuni dosa dosanya 

Memberi air susu ibu (ASI) untuk anak jelas dapat membawa tabungan pahala. Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam juga bersabda bahwa ketika seorang perempuan menyusui anaknya, Allah Subhanahu wata'ala kelak membalas setiap isapan air susu yang diisap anak dengan pahala memerdekakan seorang budak dari keturunan Nabi Ismail.

Saat seorang ibu menyusui selesai menyusui anaknya, malaikat pun kelak meletakkan tangannya ke atas sisi perempuan itu seraya berkata, 'Mulailah hidup dari baru, karena Allah telah mengampuni semua dosa-dosamu'.

17. Pahala merawat dan membentuk karakter anak yang baik 

Salah satu bentuk perawatan untuk buah hati adalah dengan memberikan segala sesuatu yang terbaik, termasuk dari ASI. Menyusui pun menjadi momen penting untuk memberikan gizi dan nutrisi yang dibutuhkan anak.

“Wajib bagi wanita merdeka untuk menyusui anaknya ketika dikhawatirkan anaknya terlantar karena tidak mau minum asi wanita lain atau susu lainnya. Dalam rangka menjaga anak ini dari kematian. Sebagaimana juga ketika tidak dijumpai wanita lain yang bersedia menyusuinya. Dan si istri berhak mendapatkan upah yang sewajarnya. Namun jika tidak dikhawatirkan si anak terlantar (karena masih mau minum susu lainnya, pen) maka si istri tidak boleh dipaksa. Berdasarkan firman Allah (yang artinya), ” jika kamu menemui kesulitan maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya.” (Syarh Muntaha al-Iradat, 3:243).

Selain itu, Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib juga pernah berkata bahwa: “Sebagaimana untuk menikah engkau berusaha memilih wanita-wanita baik, maka untuk menyusui anakmu pun engkau harus menemukan wanita-wanita yang baik, karena air susu dapat merubah watak.”

Menyusui juga memiliki manfaat dalam kesehatan yakni sebagai berikut :

a. Membantu membakar lemak tubuh setelah melahirkan

b. Mendorong pelepasan hormon baik

c. Menjaga kesehatan Jantung

d. Menurunkan risiko kanker payudara dan kanker ovarium

e. Naluri keibuan menjadi lebih peka

f. Menyusui sebagai kontrasepsi alami

g. Sumber nutrisi yang aman bagi bayi

h. Menyusui membuat biaya kesehatan bayi lebih rendah

i. Mengurangi risiko sindrom bayi mati mendadak

j. Membantu bayi dengan bobot rendah

k. Kesehatan mental dan fisik ibu

l. Perlindungan terbaik bagi bayi

m. Perlindungan dari berbagai penyakit dan infeksi

n. Tumbuh kembang otak bayi lebih cepat

o. Membantu ibu berhenti merokok

p. Membakar lebih banyak kalori dari tubuh ibu

q. ASI mudah disimpan dan diawetkan

r. Sumber cairan dan nutrisi terbaik untuk bayi

s. Bonding ibu dan bayi, juga membuat bayi tenang

Menyusui sesungguhnya memang kewajiban bagi wanita yang mampu, sebab Allah Ta'ala menciptakan air susu ibu tentu untuk anaknya, bagi orang tua yang sesungguhnya bisa menyusui anaknya namun tidak melakukannya karena bukan alasan kesehatan atau alasan yang memang diperbolehkan dalam islam.

Demikian yang dapat disampaikan, semoga menjadi wawasan berkualitas untuk kita bersama, terima kasih.

Semoga bermanfaat....

Rabu, 26 Mei 2021

17 ADAB WANITA SAAT TIDUR DALAM ISLAM

Edisi Rabu, 26 Mei 2021 M / 14 Syawal 1442 H. 

Adab-adab tidur sesuai ajaran Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam memang sudah sepantasnya kita terapkan. Bila kita mengikuti adabnya, maka Insya Allah tidur kita dinilai ibadah. Apabila tidur kita dinilai ibadah, coba bayangkan berapa banyak pahala yang kita dapatkan seumur hidup dari tidur kita? Katakan kita tidur 8 jam sehari, maka 1/3 dari hari kita gunakan hanya untuk tidur! Kalau ditelusuri terus sampai akhir hidup, maka kita menggunakan 1/3 hidup kita hanya untuk tidur! Maka dari itu kegiatan rutin ini merupakan hal yang sangat penting untuk menerapkan adab sesuai ajaran Rasulullah. 

Tidur bagi wanita muslimah merupakan saat yang sangat penting dan disarankan melakukan keutamaan wudhu sebelum tidur. Karena dalam tidurnya ia mengumpulkan tenaga untuk beribadah kepada Allah. Selain itu, ketika tidur hati seorang wanita muslimah di antara jemari Allah.

Seorang wanita muslimah cantik karena agamanya. Jadi tidurnya pun harus cantik. Hendaknya seorang wanita muslimah menjaga adab adab dalam tidur dengan adab yang diajarkan dalam agama Islam.

Bagaimana adab adabnya? berikut selengkapnya, 17 Adab Wanita Saat Tidur dalam Islam.

1. Tidak Tidur Terlalu Malam Setelah Sholat Isya 

Kecuali dalam keadaan darurat seperti untuk mengulang (muroja’ah) ilmu atau adanya tamu atau menemani keluarga sebagai wujud keluarga bahagia menurut islam, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Barzah radhiyallahu ‘anhu: “Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘allaihi wasallam membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” [Hadits Riwayat Al-Bukhari No. 568 dan Muslim No. 647]

2. Wudhu Terlebih Dahulu 

Hendaknya tidur dalam keadaan sudah berwudhu sebab terdapat manfaat berwudhu dalam islam, sebagaimana hadits: “Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat.” (HR. Al-Bukhari No. 247 dan Muslim No. 2710).

3. Tidur Miring ke Kanan 

Hendaknya mendahulukan posisi tidur di atas sisi sebelah kanan (rusuk kanan sebagai tumpuan)  dan berbantal dengan tangan kanan, tidak mengapa apabila setelahnya berubah posisinya di atas sisi kiri (rusuk kiri sebagai tumpuan). Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah:

“Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710) “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR. Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No. 3877 dan Ibnu Hibban No. 2350)

4. Tidak Tidur dengan Telungkup 

Tidak dibenarkan telungkup sesuai larangan tidur tengkurap dalam islam dengan posisi perut sebagai tumpuannya baik ketika tidur malam atau pun tidur siang. “Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang shohih)

5. Membaca Ayat Al Qur’an 

Membaca ayat-ayat Al-Qur’an, antara lain:

Membaca doa ayat kursi untuk  keutamaan ayat kursi bagi kehidupan

Membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqoroh

Mengatupkan dua telapak tangan lalu ditiup dan dibacakan surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas kemudian dengan dua telapak tangan mengusap dua bagian tubuh yang dapat dijangkau dengannya dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan, hal ini diulangi sebanyak 3 kali (HR. Al-Bukhari dalam Fathul Bari XI/277 No. 4439, 5016 (cet. Daar Abi Hayan) Muslim No. 2192, Abu Dawud No. 3902, At-Tirmidzi)

6. Membaca Doa Akhir Sebelum Tidur 

“Bismikarabbii wa dho’tu jambii wa bika arfa’uhu in amsakta nafsii farhamhaa wa in arsaltahaa fahfazhhaa bimaa tahfazha bihi ‘ibaadakasshaalihiin.” “Dengan Nama-Mu, ya Rabb-ku, aku meletakkan lambungku. Dan dengan Nama-Mu pula aku bangun dari padanya.

Apabila Engkau menahan rohku (mati), maka berilah rahmat padanya. Tapi apabila Engkau melepaskannya, maka peliharalah, sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang shalih.” (HR. Al-Bukhari No. 6320, Muslim No. 2714, Abu Dawud No. 5050 dan At-Tirmidzi No. 3401)

7. Ketika Membalikkan Sisi Tubuh 

“laa ilaha illallahu waahidulqahhaaru rabbussamaawaati wal ardhi wa maa baynahumaa ‘aziizulghaffaru.” “Tidak ada Illah yang berhak diibadahi kecuali Allah yang Maha Esa, Maha Perkasa, Rabb yang menguasai langit dan bumi serta apa yang ada diantara keduanya, Yang Maha Mulia lagi Maha Pengampun.” (HR. Al-Hakim I/540 disepakati dan dishohihkan oleh Imam adz-Dzahabi).

8. Berdoa Jika Merasa Tidur dalam Kegelisahan 

“A’udzu bikalimaatillahi attammati min ghadhabihi wa ‘iqaabihi wa syarri ‘ibaadihi wa min hamazaatisysyayaathiin wa ayyahdhuruun.” “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya, siksa-Nya, dari kejahatan hamba-hamba-Nya, dari godaan para syaitan dan dari kedatangan mereka kepadaku.” (HR. Abu Dawud No. 3893, At-Tirmidzi No. 3528 dan lainnya)

9. Memakai Celak 

Memakai celak mata ketika hendak tidur, berdasarkan hadits Ibnu Umar: “Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam senantiasa memakai celak dengan batu celak setiap malam sebelum beliau hendak tidur malam, beliau sholallahu ‘alaihi wassalam memakai celak pada kedua matanya sebanyak 3 kali goresan.” (HR. Ibnu Majah No. 3497)

10. Membersihkan Tempat Tidur Sambil Berdoa 

Hendaknya mengibaskan tempat tidur (membersihkan tempat tidur dari kotoran) ketika hendak tidur. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Jika salah seorang di antara kalian akan tidur, hendaklah mengambil potongan kain dan mengibaskan tempat tidurnya dengan kain tersebut sambil mengucapkan ‘bismillah’, karena ia tidak tahu apa yang terjadi sepeninggalnya tadi.” (HR. Al Bukhari No. 6320, Muslim No. 2714, At-Tirmidzi No. 3401 dan Abu Dawud No. 5050)

11. Berdoa Jika Terbangun atau Mimpi Buruk 

“Alhamdulillahilladzii ahyaanaa ba’damaa amaatanaa wa ilayhinnusyuur.” “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah ditidurkan-Nya dan kepada-Nya kami dibangkitkan.” (HR. Al-Bukhari No. 6312 dan Muslim No. 2711) Jika bermimpi buruk, jangan sekali-kali menceritakannya pada siapapun kemudian meludah ke kiri tiga kali (diriwayatkan Muslim IV/1772),

Dan memohon perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk dan dari keburukan mimpi yang dilihat. (Itu dilakukan sebanyak tiga kali) (diriwayatkan Muslim IV/1772-1773). Hendaknya berpindah posisi tidurnya dari sisi sebelumnya. (diriwayatkan Muslim IV/1773). Atau bangun dan shalat bila mau. (diriwayatkan Muslim IV/1773).

12. Menyucikan Diri dan Bertaubat dari Dosa Dosa Sebelum Tidur 

Hendaknya menyucikan hati dari setiap dengki yang (mungkin timbul) pada saudaranya sesama muslim dan membersihkan dada dari kemarahannya kepada manusia lainnya.

Hendaknya senantiasa menghisab (mengevaluasi) diri dan melihat (merenungkan) kembali amalan-amalan dan perkataan-perkataan yang pernah diucapkan.

Hendaknya segera bertaubat dari seluruh dosa yang dilakukan dan memohon ampun kepada Allah Ta'ala dari setiap dosa yang dilakukan pada hari itu.

13. Membersihkan Diri Ketika Terbangun 

“Maka bangunlah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dari tidurnya kemudian duduk sambil mengusap wajah dengan tangannya.” [HR. Muslim No. 763 (182)]

“Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bangun malam membersihkan mulutnya dengan bersiwak.” (HR. Al Bukhari No. 245 dan Muslim No. 255)

Beristinsyaq dan beristintsaar (menghirup kemudian mengeluarkan atau menyemburkan air dari hidung). “Apabila salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya, maka beristintsaarlah tiga kali karena sesunggguhnya syaitan bermalam di rongga hidungnya.” (HR. Bukhari No. 3295 dan Muslim No. 238)

Mencuci kedua tangan tiga kali, berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Apabila salah seorang di antara kamu bangun tidur, janganlah ia memasukkan tangannya ke dalam bejana, sebelum ia mencucinya tiga kali.” (HR. Al-Bukhari No. 162 dan Muslim No.278)

14. Sesama Jenis Kelamin, Dilarang Tidur Satu Selimut dan makruh tidur tengkurap 

Laki2 dengan laki2 atau wanita dengan wanita tidak boleh tidur dalam satu selimut seperti hadits berikut : “Tidak diperbolehkan bagi laki-laki tidur berdua (begitu juga wanita) dalam satu selimut”. (HR. Muslim).

Abu Dzar Radhiallaahu anhu menuturkan : Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam pernah lewat melintasi aku, dikala itu aku sedang berbaring tengkurap. Maka Nabi membangunkanku dengan kakinya sambil bersabda : Wahai Junaidab (panggilan Abu Dzar), sesungguhnya berbaring seperti ini (tengkurap) adalah cara berbaringnya penghuni neraka. (H.R. Ibnu Majah).

15. Makruh tidur di atas dak terbuka 

Karena di dalam hadits yang bersumber dari `Ali bin Syaiban disebutkan bahwasanya Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam telah bersabda : Barangsiapa yang tidur malam di atas atap rumah yang tidak ada penutupnya, maka hilanglah jaminan darinya. (HR. Al-Bukhari).

16. Menutup pintu, jendela dan memadamkan api dan lampu sebelum tidur 

Dari Jabir Radhiallaahu anhu diriwayatkan bahwa sesungguhnya Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam telah bersabda : Padamkanlah lampu di malam hari apa bila kamu akan tidur, tutuplah pintu, tutuplah rapat-rapat bejana-bejana dan tutuplah makanan dan minuman. (Muttafaq `alaih)

17. Tidur dengan Pakaian Tertutup, Dilarang Tidur dalam Keadaan Telanjang atau Berpakaian Minim 

Tidak diperbolehkan tidur hanya dengan memakai selimut, tanpa memakai busana apa-apa. (HR. Muslim)

“Jagalah auratmu kecuali pada istri atau pada hamba sahaya wanitamu.” (HR Abu Daud dan Tirmidzi)

“Suatu malam yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada malam itu di rumahku, beliau berbalik lalu beliau meletakkan rida’nya (pakaian bagian atasnya). Beliau juga melepaskan dua sandalnya lalu meletakkan keduanya di samping kedua kakinya. Kemudian beliau menggelar ujung sarungnya di atas kasurnya, lalu beliau berbaring.

Beliau seperti itu karena mengira aku telah tertidur. Lalu beliau mengambil rida’nya (pakaian bagian atasnya) dengan pelan-pelan. Beliau juga memakai sandalnya dengan pelan-pelan, lalu membuka pintu dan keluar, lalu menutupnya juga dengan pelan-pelan. Maka aku pun meletakkan pakaianku di atas kepalaku dan aku berkerudung. Lalu aku memakai pakaianku kemudian aku membuntuti di belakang beliau, sehingga beliau sampai di pekuburan Baqi’.” (HR Muslim)

Melepas busana saat tidur tidak menjadi masalah dan tidak ada larangannya jika bersama suami atau istri yang sah

Tidak diperbolehkan melepas busana saat tidur jika di dalam kamar atau tempat tersebut, terdapat mereka yang bukan muhrimnya atau mereka yang tidak berhak berhubungan biologis dengan wanita muslimah

Harus dipertimbangkan dan jangan sampai anak-anak melihat wanita muslimah tanpa busana, hal ini menjadi hal yang tidak etis dan bisa membuat ia terbiasa melihat aurat, yang seharusnya tidak boleh dilihat

Pastikan kamar tidur wanita muslimah aman dan terkunci, jangan sampai orang lain dapat melihat atau risih dengan kondisi wanita muslimah saat tidur. Untuk itu perlu dipastikan keamanan agar privasi wanita muslimah juga terjaga

Tidak membiasakan diri membuka aurat sembarangan apalagi jika dihadapan anak kecil, karena mereka dapat mencontoh dan menjadikannya sebagai bahan pertimbangan mereka.

Demikian yang dapat  disampaikan, semoga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari ketika tidur.

Semoga bermanfaat....

Selasa, 25 Mei 2021

17 AMALAN IBU HAMIL MENURUT ISLAM

Edisi Selasa, 25 Mei 2021 M / 13 Syawal 1442 H. 

Amalan ibu hamil menurut islam terdapat beberapa yang harus dilakukan agar proses kehamilan dan kelahirannya bisa berjalan dengan lancar. Untuk itu biasanya ibu hamil kebanyakan menjaga sikap, perilaku dan perbuatan mereka sehari-hari.

Kehamilan merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh setiap wanita yang sudah menikah. Selain itu wanita akan terasa sempurna ketika mendapati dirinya sedang mengandung hasil cinta kasihnya dengan suami yang ia idam-idamkan. Dalam hukum islam ibu hamil pun dianjurkan untuk melakukan amalan-amalan sholeh agar semasa hamil tidak terjadi hal-hal yang buruk serta diberikan kelancaran.

Di dalam masa kehamilan wanita cenderung mengalami perubahan sikap seperti halnya menjadi lebih hati-hati, perasaan menjadi lebih sensitive, tingkat kecemasan terlihat berlebihan. Namun semua itu memang wajar karena adanya perubahan hormon saat hamil. Dalam Al-Qur’an dijelaskan mengenai hal-hal seputar masa kehamilan :

“Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.” (QS. Al-Fatihah : 5)

“Wahai putraku, sesungguhnya sekalipun terdapat (kebaikan) seberat biji sawi yang berada di dalam batu atau di langit atau di bumi, Allah akan menghadirkannya. Sesungguhnya Allah Maha Teliti, Maha Memahami. Wahai putraku, dirikanlah shalat dan tekunilah kebaikan dan hindarilah kejahatan serta bersabarlah (tenang) terhadap yang menimpa dirimu, sesungguhnya yang demikian termasuk hal-hal yang diharuskan. Dan jangan memalingkan wajahmu terhadap manusia dan jangan berlaku sembarangan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai setiap orang yang congkak, berkeras diri. Dan berjalanlah secara berhati-hati dan rendahkan suaramu. Sesungguhnya suara paling kasar adalah suara keledai.” (QS. Al-Lukman : 12 sampai 19).

erikut amalan yang bisa dilakukan oleh ibu hamil menurut islam untuk kebaikan calon anaknya kelak, mari kita simak penjelasannya sebagai berikut :

1. Banyak Memanjatkan Do’a Kepada Allah 

Setiap calon orang tua selalu mempunyai harapan besar terhadap calon anak-anaknya di masa depannya. Orang tua selalu berharap anak-anaknya akan menjadi hamba yang sholeh dan sholehah. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Imran ayat 35, 36, 38, penjelasannya sebagai berikut :

“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang shaleh dan berkhidmat karena itu terimalah (nazar) itu daripadaku. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mengetahui dan aku mohon perlindungan untuknya dan keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau dari setan yang terkutuk.” (QS. Al-Imran : 35 sampai 36)

“Ya Allah berikanlah kepadaku dari sisi-Mu keturunan yang baik. Sesungguhnya Engkau adalah pendengar permohonan (do’a).” (QS. Al-Imran : 38)

2. Tidak Meninggalkan Shalat Wajib Dan Memperbanyak Melaksanakan Shalat Sunah 

Shalat merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Menjadi pribadi yang taat pastinya menjadi keinginan bagi setiap orang tua untuk anak-anaknya.

“Ya Tuhanku jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat. Ya Tuhan kami perkenankanlah doaku.” (QS. Ibrahim : 40)

3. Perbanyak Bertaubat Dan Tidak Lupa Untuk Selalu Beristighfar Kepada Allah 

Sebagai manusia tentunya kita tidak lepas dari dosa yang disengaja ataupun tidak disengaja. Untuk itu senantiasa kita harus memperbanyak taubat dan memohonkan ampun atas dosa-dosa kita yang telah lalu agar semua yang kita lakukan mendapatkan keridhoan dari-Nya. Berikut penjelasan yang diambil dari sumber Al-Qur’an :

“Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyanyang.” (QS. Al-Baqarah : 128)

“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah : 222)

4. Senantiasa Melaksanakan Puasa Sunat (Senin Dan Kamis) 

Puasa senin dan kamis yang kita lakukan secara rutin akan membuat kita semakin dekat dengan Allah. Selain itu, hal ini berguna untuk melatih calon anak kita sejak dalam lahir untuk melaksanakan kewajibannya sebagai muslim yakni dengan melaksanakan ibadah puasa. Perkataan Abu Hurairah berdasarkan riwayat dari HR. Tirmidzi, penjelasannya sebagai berikut :

“Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.” (HR. Tirmidzi no. 747)

5. Memperbanyak Melantunkan Ayat-Ayat Suci Al-Qur’an 

Melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an selain membuat hati kita menjadi tenang, tentram dan damai, hal ini juga dimaksudkan untuk memperkenalkan dan membiasakan anak kita sejak ia masih di dalam Rahim, agar kelak setelah ia lahir ke dunia bisa menjadi anak yang bermanfaat untuk agamanya. Selain itu melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an bisa dikatakan melakukan perniagaan yang tidak akan mengalami kerugian dalam segi apapun. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qu’an surat Fathir ayat 29 sampai 30.

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi”. “Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS. Fathir : 29 sampai 30).

6. Memperbanyak Melakukan Dzikir 

Dzikir bisa dilakukan kapan saja tidak harus setelah selesai sholat saja. Dzikir akan membuat kita senantiasa lebih bersyukur dan mendekatkan diri kepada Allah. Di Al-Qur’an dijelaskan pada surat Qaf ayat 39 dan Ar-Rum ayat 17, penjelasannya sebagai berikut :

“Maka bersabarlah kamu terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlah sambil memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam.” (QS. Qaf : 39)

“Maka bertasbilah kepada Allah di waktu kamu berada di sore hari dan waktu kamu berada di waktu pagi hari.” (QS.Ar-Rum : 17)

7. Memperhatikan Adab Dan Akhlak Keseharian 

Berperilaku baik tentunya menjadi hal yang diinginkan oleh setiap orang. Berperilaku baik ataupun tidak akan sangat mempengaruhi terhadap akhlak anak kita nantinya. Hal ini dijelaskan di Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 55 sampai 56.

“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan merendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepadaNya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-A’raf : 55 sampai 56)

8. Makan Dan Minumlah Yang Baik 

Yang dimaksud makan dan minum yang baik adalah mengkonsumsi makanan dan minuman yang sewajarnya dan tentunya terjamin kehalalannya. Hal ini dijelaskan di Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 168, penjelasannya sebagai berikut :

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah : 168)

9. Hindari Diri Kita Dari Penyakit Hati Seperti Dendam Dan Dengki 

Penyakit hati yang kita simpan berlarut-larut dalam jangka waktu lama hanya akan membuat dada kita menjadi sesak dan hanya melakukan hal-hal yang tidak terasa sia-sia saja. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Yunus ayat 57, penjelasannya sebagai berikut :

“Hai Manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan Penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Yunus: 57)

10. Perbanyaklah Senyum Untuk Menebar Kebaikan 

Dalam islam, senyum saja sudah termasuk ibadah. Senyum yang kita perlihatkan ke orang lain sama saja kita menebar kebahagiaan dan kebaikan. Hal ini dijelaskan Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu“

11. Perbanyaklah Hadir Di Majlis Untuk Menambah Ilmu 

Dengan kita rajin menghadiri majlis akan merangsang dan membiasakan anak kita untuk bersilaturahmi, berkumpul dengan orang-orang sholeh serta menuntut ilmu. Hal ini dijelaskan sebagai berikut :

“Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan untuknya jalan menuju Surga.” (HR. Muslim no.2699)

12. Jangan Bermalas-Malasan Agar Proses Kelahiran Menjadi Lebih Lancar 

Dengan kita melakukan aktivitas dan rutinitas sehari-hari dengan catatan masih dalam kategori aman, maka nantinya akan membantu memperlancar proses persalinan. Bermalas-malasan juga perbuatan yang tidak disukai oleh Allah. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an surat At Taubah ayat 54, penjelasannya sebagai berikut :

“Dan mereka tidak mengerjakan shalat, melainkan dengan malas.” (QS. At Taubah : 54).

13. Buatlah Diri Kita Seenjoy Mungkin Agar Tidak Mudah Stres Ataupun Tertekan 

Jika kita berpikir terlalu berat mengenai pekerjaan ataupun hal lain akan mempengaruhi perkembangan janin pada kandungan sehingga membuat bayi ikut stress. Sebaiknya disarankan anda melakukan aktivitas yang sewajarnya saja dan tidak berlebihan.

14. Memperbanyak Membaca Buku 

Dengan membaca buku maka kita akan mendapatkan pengetahuan-pengetahuan yang baru dan membiasakan anak kita sejak dalam kandungan untuk memperbanyak ilmu. Banyaklah membaca buku khususnya mengenai kisah para nabi ataupun para sahabat nabi.

15. Membiasakan Untuk Membiasakan Mengajak Komunikasi Bayi Sejak Masih Di Dalam Rahim 

Fungsi berkomunikasi sangatlah penting. Dengan membiasakan komunikasi bayi sejak masih di dalam kandungan berarti kita mengajarkan hubungan baik antara anak dengan orang tua sehingga setelah anak kita lahir nanti ia sudah tidak asing dengan suara kedua orang tuanya.

16. Membaca doa selama kehamilan 

Selama kehamilan Anda dapat membaca doa doa di waktu senggang Anda. Doa ibu hamil berikut ini juga berguna untuk memohon pada Nya agar Anda dikaruniai anak yang baik, yang sholeh, dan yang berbakti pada orang tuanya.

Bukan hanya Anda, suamipun sebaiknya membaca doa menjelang persalinan atau selama kehamilan ini terutama sesaat setelah menunaikan sholat sebagaimana cara Rasulullah memuliakan istri. “Robbanaa hab lanaa min azwaajinaa wa dzurriyyatinaa qurrota a’yun”.

Artinya : “Ya Alloh, anugerahkanlah pada kami, istri istri dan keturunan keturunan yang bisa sebagai penenang hati. Dan jadikanlah kami imam bagi orang orang yang bertakwa”.

17. Doa Menjelang Persalinan 

Saat mulai merasakan tanda persalinan sudah dekat, Anda sebaiknya sering sering melafalkan doa menjelang persalinan berikut. Tidak saja Anda, melainkan orang orang yang ada di samping Anda sebaiknya juga membantu Anda dengan melafalkan doa ini.

“Hannaa Waladat Maryama, Wa Maryama Waladat Iisaa, Ukhruj Ayyuhal Mauluudu Biqudrotil Malikil Ma’buudi “. Artinya : “Hana telah melahirkan Maryam, sedangkan Maryam sudah melahirkan Isa. Maka, keluarlah hai anakku dengan sebab kekuasaan Allah yang disembah “.

Nah beberapa penjelasan mengenai amalan ibu hamil menurut islam yang sudah diulas di atas mungkin bisa anda jadikan sebagai referensi untuk menambah pengetahuan dan wawasan baru sehingga pada saat mengalami proses kehamilan, anda bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. 

Semoga bermanfaat....