Edisi Jum'at, 21 Mei 2021 M / 9 Syawal 1442 H.
Muadzin ialah seseorang yang mengumandangkan adzan di setiap waktu waktu shalat wajib dengan niat ikhlas karena Allah yakni untuk memberitahukan dan mengajak setiap insan muslim untuk beribadah, seorang muadzin dalam perjalanannya tentu tidak asal mengumandangkan adzan, ia akan belajar terlebih dahulu mengenai apa saja bacaan dan maknanya serta pengucapan lafalnya sehingga ketika membaca benar benar terdengar indah dan nikmat di telinga pendengarnya serta mampu menyadarkan untuk melaksanakan shalat.
Islam memandang muadzin ialah sebagai sosok yang mulia karena kesabarannya dan istiqomahnya dalam mengumandangkan adzan. Apa saja keistimewaannya?
Mari simak dalam artikel berikut mengenai 17 keutamaan menjadi muadzin menurut islam sebagai wawasan islami yang bermanfaat untuk anda.
1. Memiliki Pahala Mulia
Diantara kita tentu ada yang belum mengetahui apa pahala yang diberikan Allah untuk muadzin, banyak orang yang memahami bahwa muadzin hanyalah sekedar seseorang yang mengingatkan bahwa waktu shalat telah tiba, padahal sesunggguhnya lebih dari hal tersebut. “Seandainya orang-orang mengetahui pahala yang terkandung pada adzan dan shaf pertama, kemudian mereka tidak mungkin mendapatkannya kecuali cara mengadakan undian atasnya, niscaya mereka akan melakukan undian”. (HR Bukhari).
Jelas dari hadits tersebut bahwa pahala mulia yang dimiliki oleh muadzin seandainya setiap orang mengetahui tentu akan berebut untuk melakukannya dan berharap akan mendapat pahala tersebut serta tidak memprioritaskan dunia menurut islam yang hanya sementara, hal itulah yang salah satu keutamaan menjadi muadzin dalam islam yakni mendapat pahala mulia yang diberikan langsung oleh Allah.
2. Disaksikan oleh Semua yang Mendengar
“Tidaklah adzan di dengar oleh jin, manusia, batu, dan pohon kecuali mereka akan bersaksi untuknya” (HR Abu Ya’la). Di hari akhir nanti semua akan bersaksi kepada muadzin tentang suara kebaikan dan suara ajakan shalat yang dikumandangkan olehnya, sehingga ia memiliki banyak pembelaan dan jauh kesempitan serta kesusahan. Muadzin juga memberi jalan pahala mendengarkan adzan bagi orang orang yang mendengarkan dengan sesama.
3. Mendapat Ampunan Dosa
“Muadzin di ampuni sejauh jangkauan adzannya. Seluruh benda yang basah maupun yang kering yang mendengar adzannya, memohonkan ampunan untuknya” (HR Ahmad). Selama mengumandangkan adzan, selama itu pula ia diampuni dosa dosanya oleh Allah sehingga ia senantiasa menjadi manusia yang bersih sebab selalu berada pada jalan Allah dengan mengajak manusia pada kebaikan yang merupakan wujud iman dalam islam.
4. Mendapat Pahala Orang yang Shalat
Ketika seorang muadzin mengumandangkan adzan di masjid atau mushala dan orang orang berdatangan, maka ia mendapatkan pahala orang orang yang shalat fardhu di tempat tersebut, sungguh nikmat mulia dari Allah sebagai tabungan amal baik untuk kehidupan akherat kelak yang kekal dan abadi. “Muadzin mendapatkan pahala seperti pahala orang yang shalat bersamanya” (HR, An-Nasa’i).
5. Amanah di Sisi Allah
“Imam adalah penjamin dan muadzin adalah orang yang di percaya. Ya Allah luruskanlah para imam dan ampunilah para muadzin” (HR Abu Dawud dan Tirmdzi). Muadzin amanah karena setiap hari sepanjang waktu shalat wajib ia menjalankan amanah Allah untuk mengajak orang orang shalat, hal itu merupakan urusan yang sangat disukai Allah sebagaimana kita mengetahui bahwa orang yang mengajak pada kebaikan akan mendapat amal kebaikan orang yang diajak tersebut. amanah dalam islam luas cakupannya termasuk para muadzin yang menjalankan dan menyerukan adzan dengan amanah.
6. Didoakan oleh Rasulullah
“Ya Allah, luruskanlah para imam dan ampunilah para muadzin”. Doa tersebut ialah doa khusus yang selalu dipanjatkan oleh Rasulullah khusus untuk para muadzin, tentu sesuatu yang istimewa bukan? doa yang diucapkan Rasulullah jelas akan menjadi doa yang diijjabah atau dikabulkan Allah dimana Rasulullah memang manusia terbaik yang menjadi amanah Allah untuk menegakkan islam.
7. Jauh dari Syetan
“Apabila adzan untuk sholat di kumandangkan, setan melarikan diri terkentut-kentut sampai tidak mendengar adzan”. (HR Muslim). Syetan selalu lari dan takut ketika mendengar adzan, hal itu karena peran maudzin, muadzin menjauhkan sebuah lingkungan jauh dari syetan karena suara indah adzan yang dikumandangkannya.
uadzin berjasa besar untuk menghindarkan segenap area yang terdapat kumandangan suaranya untuk jauh dari syetan, sehingga setiap orang di wilayah tersebut menjadi terlindungi dan jauh dari bisikan syetan yang selalu mengarahkan manusia untuk menjadi orang yang pemalas, sebab itu sebagai umat muslim juga wajib untuk selalu mendengarkan adzan dan memahami maknanya.
8. Dikenali di Hari Kiamat
Muadzin di hari kiamat nanti akan terlihat dengan jelas dan mulia di sisi Allah serta para Rasul karena memiliki keistimewaan berupa lehernya yang panjang sebagaimana ketika mengumandangkan adzan ia mampu menjangkau area dengan panjang sepanjang suaranya berkumandang. Hal itu akan menjauhkannya dari kesusahan di hari kiamat. “Para muadzin adalah orang yang berleher panjang pada hari kiamat” (HR Muslim).
9. Dibanggakan di Depan Malaikat
“Tuhanmu takjub kepada seorang penggembala domba di puncak bukit gunung, dia mengumandangkan adzan untuk shalat lalu dia shalat. Maka Allah Subhanhu wa ta'ala berfirman : “Lihatlah hambaku ini, dia mengumandangkan adzan dan beriqamat untuk sholat, dia takut kepadaku, Aku telah mengampuninya hambaku dan memasukannya ke dalam surga” (HR Abu Daus dan Nasa’i).
Jelas dari hadits tersebut bahwa Allah memuliakan dan menceritakan kebaikan para muadzin di hadapan para malaikat di sisiNya di surga karena Allah bangga terhadap apa yang dilakukan muadzin yang telah mengajak dan menyadarkan seluruh umat muslim di dunia untuk menjalankan shalat dan mengingat akan Allah.
10. Jalan Masuk Surga
“Kami pernah bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, lalu Bilal berdiri mengumandangkan adzan. Ketika selesai, Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda : “barang siapa yang mengucapkan seperti ini dengan yakin, niscaya dia masuk surga” (HR An Nasa’i). Bilal ialah sahabat Rasulullah yang pertama kali mengumandangkan adzan bagi umat muslim, ia memiliki suara yang sangat indah dan merdu yang bahkan sering membuat orang yang mendengarnya terharu dan segera mengingat kekuasaan Allah.
Rasulullah bersabda bahwa siapapun yang mengikuti jejaknya yakni mengumandangkan adzan dengan niat yang tulus hanya karena Allah tentu akan mendapat pahala yang sama dengan Bilal yakni mendapat hadiah berupa surga, walaupun amalan ini sering dianggap biasa oleh kebanyakan orang, ternyata justru dapat membawa begitu banyak kebaikan dan pahala yang tak terkira.
11. Memberi Ketenangan
“Tidaklah suara adzan didengar oleh pohon, lumpur, batu, jin dan manusia, kecuali mereka akan bersaksi untuknya” (HR. Ibnu Khuzaimah). Siapapun yang mendengar adzan dan memahami maknanya tentu akan memahami dan menikmati serta menyadari akan kekuasaan Allah. Hal itu akan memberikan ketenangan di hati para pendengar adzan karena ia akan sadar ia masih diberi kesempatan oleh Allah untuk menjalankan ibadah shalat di dunia ini.
12. Bentuk Istiqomah
Muadzin ialah orang yang istiqomah karena tak pernah berhenti mengajak kebaikan sepanjang waktu, yakni selalu mengajak orang untuk menjalankan shalat 5 waktu tepat waktu dan selalu datang ke mushala atau masjid tepat waktu sebelum adzan. Sungguh merupakan amalan yang sangat mulia di sisi Allah yang memiliki begitu banyak kebaikan dimana amalan yang istiqomah adalah amalan sangat mulia di sisi Allah.
13. Berperan dalam Perjalanan Islam
Keutamaan muadzin dalam islam ialah berperan dalam perjalanan dan berlangsungnya islam di dunia ini, tentu tak terbayangkan jika tak ada adzan di setiap waktu shalat wajib, tentu akan terjadi kehancuran di dunia ini karena begitu banyak orang yang lupa akan shalat dan tidak menyadari bahwa waktu beribadah telah tiba. Sebab itu jasanya sungguh besar dalam perannya yang turut membantu berjalannya islam di dunia ini.
14. Mengikuti Sunnah Rasul
Rasul sejak jaman dahulu menganjurkan untuk adzan dan mendengarkan hingga selesai, dengan menjadi Muadzin, secara langsung orang tersebut telah melakukan perintah Rasul berupa menjalankan adzan seperti yang dahulu dicontohkan oleh Bilal sahabat Rasulullah sehingga orang yang mengikuti sunnah Rasul jelas mendapat pahala yang sangat besar di sisi Allah. Sungguh akan memberikan keindahan dan ketenangan bagi semua yang mendengarnya.
15. Teladan yang Mulia
Jelas bahwa seorang muadzin ialah seorang yang mulia yang patut untuk diteladani, ia setiap hari sepanjang waktu shalat selalu pergi ke mushala atau masjid lebih dahulu dari orang orang yang shalat berjamaah serta selalu mengumandangkan adzan tanpa bosan dengan niat karena Allah demi mengajak jalan kebaikan kepada semua makhluk Allah sehingga pantas untuk diteladani oleh semua orang terutama semua lelaki yang selama ini menjadi muadzin.
Sering kita melihat seorang lelaki yang terkadang malas ketika waktunya shalat tiba, lelaki seperti itu wajib belajar tentang muadzin dan memahami bahwa muadzin ialah seorang yang disiplin sehingga nantinya ia akan mampu memahami bahwa seorang lelaki wajib mencontoh sifat rajin seperti yang dicontohkan oleh muadzin tersebut.
16. Muadzin adalah Para pemimpin dan Ketua
Pendapat lain mengatakan bahwa para muadzin adalah para pemimpin dan ketua. Ada pula pendapat yang mengatakan bahwa maknanya adalah orang yang paling banyak amalnya. Dalam riwayat lain disebutkan kata 'i'naqan' bukan 'a'naqan' sehingga maknanya adalah orang yang paling cepat masuk surga. (Syarah muslim oleh Nawawi).
Dari Ibnu Umar radhiyallahu'anhu bahwasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa yang menyerukan azan selama 12 tahun karena ia pasti akan masuk surga, dan dicatat 60 kebaikan baginya untuk setiap adzan, dan 30 kebaikan untuk setiap iqamatnya." (HR. Hakim, ia berkata ini adalah hadits shahih menurut syarat-sanad Bukhari, dan disepakati oleh Djahabi).
17. Muadzin Akan Dimintakan Ampunan Dan Mendapat Ampunan
Selain menjadi saksi bagi muadzin, semua benda yang mendengar adzan akan memintakan ampunan kepada Allah Ta'ala untuknya. Permintaan ampunan ini pun akan dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala sebaimana hadits berikut:
Muadzin diampuni sejauh jangkauan adzannya. Seluruh benda yang basah maupun yang kering yang mendengar adzannya, memohonkan ampunan untuknya”. (HR. Ahmad).
Jadi betapa besar manfaat yang dapat diperoleh seorang muadzin atas adzan yang dikumandangkannya. Bayangkan bagaimana semua benda memintakan ampunan untuknya dan dia pun akan diampuni sejauh jangkauan adzannya. Subhanallah.
Demikian artikel tausiah kali ini mengenai 17 keutamaan menjadi muadzin dalam islam, semoga dapat bermanfaat untuk anda dan menjadi bahan inspirasi untuk bisa mencontoh kebaikan yang dilakukanya.
Semoga bermanfaat....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.