Edisi Kamis, 30 September 2021 M / 23 Shafar 1443 H.
K.H. Muhammad Arifin Ilham (8 Juni 1969 – 22 Mei 2019) adalah seorang pendakwah atau dai berkebangsaan Indonesia. Ia mendirikan majelis taklim bernama "Adz-Dzikra" pada tahun 2000.
Arifin Ilham adalah anak kedua dari lima bersaudara, dan dia satu-satunya anak lelaki. Ayah Arifin masih keturunan ketujuh Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari, ulama besar di Kalimantan, sementara ibunya, Hj. Nurhayati, kelahiran Haruyan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Ustadz Arifin Ilham diketahui terbiasa bangun shalat tahajud tiap pukul tiga pagi hingga subuh. Sekalipun beliau tidur hanya sekitar tiga jam, tapi saat berada di kendaraan menuju tempat acara zikir ia menyempatkan diri untuk tidur di mobil.
Setiap acara zikir yang dipimpinnya selalu dipadati jamaah dari berbagai kalangan dan status. Minimal, pemandangan ini tampak ketika ia memimpin zikir di Masjid Al-Amr Bittaqwa di Perumahan Mampang Indah II, Depok.
Beliau meninggal dunia pada 22 Mei 2019 setelah dirawat di rumah sakit di Penang, Malaysia, akibat kanker getah bening.Almarhum dikebumikan di kompleks Pesantren Azzikra di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Berikut ini beberapa kata bijak Islami dari Ustadz Arifin Ilham :
1. Jangan minta tarif
Kalian minta tarif maka sudah hilang ruh dakwah dan kemuliaan darinya, tidak ada wibawa. Dakwahnya menjadi tumpul, hampa dan tidak menyentuh hati lagi. Hanya main-main kata walau bagus retorikanya.
2. Siapa saja yang telah memusuhi juru da'wahKu, maka sungguhnya aku telah menyatakan perang kepadanya (HR Bukhari)
3. Kalau dia bicara, bicaranya da'wah, kalau dia berdiam, diamnya dzikir, Nafasnya tasbih, matanya penuh rahmat Allah penuh kasih sayang
Telinganya terjaga
Pikirannya baik sangka
Tidak sinis, tidak pesimis, dan tidak suka memvonis
Hatinya subhanallah...
Diam diam berdoa, doa nya diam-diam.
4. Demi Allah ghiroh imanku semakin menyala.
Satu ulamaku dibunuh aku pimpinan Jihad.
5. Mati bukanlah akhir cerita dalam hidup, tapi mati adalah awal cerita sebenarnya, maka sambutlah kematian dengan penuh ketakwaan.
6. Waspadai penghasut, jangan sekali kali terpancing. Taati pimpinan regu, ingat banyak provokator selalu mencari kesempatan sehingga membuat emagi negatif dan memecah belah umat dan membahayakan negara kita tercinta.
7. Hendaknya kita selalu menjaga tujuh sunnah Nabi setiap hari. Ketujuh sunnah Nabi itu adalah pertama Tahajjud, karena kemuliaan seorang mukmin terletak pada tahajud nya.
Kedua membaca Al-Quran sebelum terbit matahari.
Ketiga jangan tinggalkan Masjid terutama di waktu shubuh.
Keempat jaga shalat Dhuha.
Kelima jaga sedekah tiap hari, keenam jaga Wudhu terus menerus, ketujuh amalkan Istighfar setiap saat.
8. Hidup di dunia ini sementara, tetapi hidup yang sementara ini yang menentukan hidup kita di akherat yang selama-lamanya.
9. Kematian tidak dapat dimundurkan dan tidak dapat pula dimajukan.
10. Kebetulan itu tidak ada, semuanya sudah tertulis dalam lauh Mahfuz. Kita saja yang cengeng menyikapi semua takdir karena tertutup oleh rasa emosi kita, rasa keinginan kita.
11. Musibah itu ketika kita tidak pernah mendapatkan ujian.
12. Kita jangan takut mati, jangan mencari mati, jangan lupakan mati, tapi rindukan mati. Karena mati adalah pintu berjumpa dengan Allah Subhanahu WaTa'ala.
13. Adalah dia yang mampu mengolah hidupnya yang sesaat dan yang sekejap untuk hidup yang panjang.
Hidup bukan untuk hidup tetapi untuk yang maha hidup
Hidup bukan berarti untuk mati tapi mati itulah untuk hidup.
14. Selama kita hidup, pintu taubat masih terbuka untuk kita dan tidak ada kesempatan terindah dan paling bersejarah dalam hidup kita selain kesempatan taubat.
15. Ya Allah lindungilah kami dari juru dakwah jahil yang menyesatkan kami dari petunjukMu dan sunnah NabiMu. Aamiin.
16. Merdeka hakiki adalah merdeka hati dari ilah, Tuhan Tuhan selain Allah.
Merdeka dari tipuan dunia, dari nafsu, dari ego diri, dari kebodohan, dari syetan, dari sifat zholim, dan dari kezholiman.
17. Pribadi berzikir
Allah tujuannya
Rasul teladannya
Dunia baginya majlis zikir
Bicaranya dakwah
Diamnya Zikir
Nafasnya Tasbih
Matanya Rahmat
Telinganya terjaga
Pikirannya baik sangka
Hatinya Do'a
Tangannya Sedekah
Kakinya Jihad
Kekuatannya Silaturahim
Kerinduannya Syariat Islam
Cita-cita nya Syuhada
Asyik Memperbaiki diri.
Semoga bermanfaat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.