Jumat, 05 Agustus 2022

17 AYAT BERBAGI DAN BERSEDEKAH DALAM AL-QUR'AN (BAGIAN 2)

Edisi Jum'at, 5 Agustus 2022 M / 7 Muharram 1444 H. 

Kekhawatiran berkurangnya rezeki, jika dibagikan pada orang lain, tentu sangat tidak beralasan. Hal ini karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala pun telah menyebutkan dalam Al-Qur’an bahwa rezeki yang ia berikan bukan hanya dari kita bekerja saja. Allah memberi rezeki kepada siapa saja yang dikehendakinya dari jalan yang tidak disangka-sangka.

Sebagaimana disebutkan dalam Surat At-Thalaq ayat 3:

وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗۗ اِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا  

Artinya : “Dan Dia (Allah

memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu,”.   

Ayat ini menjadi pegangan kita untuk menghilangkan kekhawatiran tentang rezeki di dunia. Allah lah sejatinya yang memiliki skenario rezeki dalam hidup kita. Kita tetap diperintahkan untuk berusaha dan kemudian menyerahkan hasilnya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Hasil yang kita dapatkan pun sejatinya bukan melulu karena hasil kerja keras kita. Semua itu sejatinya adalah kehendak dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 

Berikut ini adalah beberapa ayat Al-Quran yang membicarakan tentang berbagi dan bersedekah :

1. al-Anfaal (8) : 60. 

"Apa sahaja yang kamu infakkan pada jalan Allah nescaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)".

2. Taubah (9) : 34. 

"Hai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya  sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib  (orang-orang alim Nasrani) benar-benar memakan harta orang dengan jalan  yang bathil, dan (mereka) menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah,  dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menginfakannya  di jalan Allah, maka berikanlah kabar gembira kepada mereka (bahwa  mereka akan mendapat) azab yang pedih.

3. At-Taubah (9) : 60.

"Sesungguhnya infak (termasuk sedekah dan zakat) itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dipujuk hatinya, untuk yang berhutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana".

4. at-Taubah (9) : 79.

"(Orang-orang munafik) iaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk bersedekah) selain sekadar kesanggupannya. Maka orang-orang munafik itu menghina mereka, Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yang pedih".

5. at-Taubah (9) : 121.

"Dan mereka tiada menginfakkan suatu nafkah yang kecil dan tidak (pula) yang besar dan tidak melintasi suatu lembah, melainkan ditulis bagi mereka (amal soleh pula), kerana Allah akan memberi balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan".

6. ar-Ra'd (13) :22. 

"Dan orang-orang yang sabar kerana mencari keredhaan Tuhannya, mendirikan solat dan menginfakkan sebahagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terang serta menolak kejahatan dengan kebaikan, orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang mulia)".

7. Ibrahim (14) : 31.

"Katakanlah kepada hamba-hambaKu yang telah beriman! Hendaklah mereka mendirikan sembahyang, menginfakkan sebahagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka secara sembunyi ataupun terang-terang sebelum datang hari (kiamat) yang pada hari itu tidak ada jual beli dan persahabatan".

8. an-Nahl (16) : 75). 

"Allah membuat perumpamaan dengan seorang hamba sahaya yang dimiliki yang tidak dapat bertindak terhadap sesuatupun dan seorang yang Kami beri rezeki yang baik dari Kami, lalu dia menginfakkan sebahagian dari rezeki itu secara sembunyi dan secara terang-terang, adakah mereka itu sama? Segala puji hanya bagi Allah, tetapi kebanyakan mereka tiada mengetahui".

9. al-Hajj (22) : 35. 

"Orang-orang yang (patuh kepada Allah) iaitu orang-orang yang apabila disebut nama Allah gementarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sembahyang dan orang-orang yang menginfakkan sebahagian apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka".

10. al-Furqan (25) : 67. 

"Dan orang-orang yang apabila menginfakkan (hartanya) mereka tidak berlebih- lebihan dan tidak pula terlalu kikir, dan infak itu di pertengahan di antara yang demikian".

11. al-Qasas (28) : 54.

"Mereka itu diberi pahala dua kali (kerana beriman dengan Taurat kemudian dengan al-Quran) disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan menginfakkan sebahagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka".

12. as-Sajadah (32) :16.

"Mereka meninggalkan tempat tidur mereka (ditengah malam) untuk berdoa kepada Tuhan dengan rasa takut dan harapan, dan mereka menginfakkan sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka".

13. Saba' (34) : 39.

Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)." Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.

14. Fathir (35) : 29. 

"Dan orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan sembahyang dan menginfakkan sebahagian dari rezeki dengan diam-diam (sembunyi-sembunyi) dan dengan terang-terang, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi".

15. asy-Syura (42) : 38. 

"Dan orang-orang yang menerima (mentaati) seruan Tuhannya dan mendirikan sembahyang, dan urusan mereka (diputuskan) dengan syura antara mereka, dan mereka menginfakkan sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka".

16. Muhammad (47) : 38.

"Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah! Maka di antara kamu ada orang yang kikir dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanya kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang fakir (memerlukanNya), dan jika kamu berpaling nescaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu".

17. Al-Hadid (57) : 7.

"Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan infakkanlah sebahagian dari hartamu yang Allah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menginfakkan (sebahagian) dari hartanya memperolehi pahala yang besar".

Semoga bermanfaat....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.