Edisi Senin, 1 Agustus 2022 M / 3 Muharram 1444 H.
Sebagai seorang muslim, tentu kita akan menjalankan segala kewajiban kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Seperti misalnya sholat, membayar zakat, berpuasa Ramadhan, dan haji jika kita mampu melakukannya. Semua kewajiban itu harus kita laksanakan karena merupakan perintah dari Sang Pencipta.
Selain ibadah ada perintah yang wajib dilakukan, ternyata kita juga harus menambahnya dengan amalan sunnah yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam . Amalan sunnah ini nantinya akan menambah kebaikan di akhirat kelak.
Ada banyak amalan sunnah yang masih sering terlupa oleh kita. Berikut ini ada beberapa amalan yang bisa mulai kita lakukan sedikit demi sedikit, agar nantinya menjadi kebiasaan dan kita menjadi ringan mengerjakannya.
1. Memelihara Wudhu
Menjaga wudhu merupakan sunnah yang terlihat mudah tapi sulit untuk dipraktekkan. Kadang ada rasa malas ketika wudhu sudah batal dan harus pergi untuk berwudhu lagi. Padahal, menjaga wudhu merupakan sunnah yang begitu baik.
Seperti dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Tsauban Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Istiqamahlah (konsistenlah) kalian semua (dalam menjalankan perintah Allah) dan kalian tidak akan pernah dapat menghitung pahala yang akan Allah berikan. Ketahuilah bahwa sebaik-baik perbuatan adalah shalat, dan tidak ada yang selalu memelihara wudhunya kecuali seorang mukmin.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).
2. Mendahulukan Kaki Kanan Saat Memakai Sandal dan Melepasnya dari Kaki Kiri
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kalian memakai sandal maka dahulukanlah kaki kanan, dan jika melepaskannya, maka dahulukanlah kaki kiri. Jika memakainya maka hendaklah memakai keduanya atau tidak memakai keduanya sama sekali.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Kita kadang lupa ketika sedang terburu-buru dan harus memakai atau melepas sandal. Saking terburu-burunya, kita memakai sandal dengan mendahulukan kaki kiri dan melepasnya dari kaki kanan. Padahal kalau mengikuti apa yang dicontohkan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, memakai sandal itu kanan dulu, dan melepasnya didahulukan kaki kiri.
3. Sebelum Tidur Berwudhu Terlebih Dahulu dan Tidur Miring ke Kanan
Ada sebuah hadits yang diriwayatkan dari Al-Barra’ bin Azib Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kamu hendak tidur, maka berwudhulah seperti hendak shalat, kemudian tidurlah dengan posisi miring ke kanan dan bacalah, ‘Ya Allah, Aku pasrahkan jiwa ragaku kepada-Mu, aku serahkan semua urusanku kepada-Mu, aku lindungkan punggungku kepada-Mu, karena cinta sekaligus takut kepada-Mu, tiada tempat berlindung mencari keselamatan dari (murka)-Mu kecuali kepada-Mu, aku beriman dengan kitab yang Engkau turunkan dan dengan nabi yang Engkau utus’. Jika engkau meninggal, maka engkau meninggal dalam keadaan fitrah. Dan usahakanlah doa ini sebagai akhir perkataanmu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Kalau kita membiasakan sunnah yang satu ini, tentu tidur akan menjadi lebih nyaman. Selain kita tidur dalam keadaan suci, semua hal yang ada sudah kita pasrahkan kepada Allah.
Waktu tidur pun kita juga bisa mempraktekkan posisi tidur dengan miring ke kanan. Jadi kita bertumpu pada tubuh bagian kanan. Posisi ini sangat baik untuk jantung, karena jantung tidak akan tertekan jika kita memiringkan posisi ke kanan.
4. Bersiwak
Bersiwak itu seperti gosok gigi, bedanya kalau bersiwak itu menggunakan kayu yang disebut siwak. Ada hadits yang menyebutkan masalah bersiwak ini, seperti yang diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Siwak dapat membersihkan mulut dan sarana untuk mendapatkan ridha Allah.” (HR. Ahmad dan An-Nasa`i).
Selain hadits di atas, ada satu hadits lain yang juga menyebutkan tentang bersiwak.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam juga bersabda, “Andaikata tidak memberatkan umatku niscaya aku memerintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali hendak shalat.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Kita disunnahkan untuk bersiwak setiap saat, terutama ketika akan berwudhu, shalat, membaca Al-Qur’an, atau saat bau mulut tidak sedap. Bersiwak ini juga dianjurkan baik saat kita puasa atau tidak, pagi maupun sore, setelah bangun tidur, dan saat hendak memasuki rumah.
5. Berlomba-Lomba Untuk Mengumandangkan Adzan
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Andaikata umat manusia mengetahui pahala di balik adzan dan berdiri pada shaf pertama kemudian mereka tidak mendapatkan bagian kecuali harus mengadakan undian terlebih dahulu niscaya mereka membuat undian itu. Andaikata mereka mengetahui pahala bergegas menuju masjid untuk melakukan shalat, niscaya mereka akan berlomba-lomba melakukannya. Andaikata mereka mengetahui pahala shalat isya dan subuh secara berjamaah, niscaya mereka datang meskipun dengan merangkak.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Seperti yang disebutkan dalam hadits di atas, jika kita berlomba untuk mengumandangkan adzan, maka sungguh pahala yang akan didapatkan sangatlah besar. Selain itu, adzan kan juga mengajak orang untuk segera bergegas ke masjid, pastilah kita juga mengajak orang untuk melakukan kebaikan.
6. Mengikuti Bacaan Muadzin
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu Anhu bahwa dia mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan oleh muadzin, kemudian bershalawatlah kepadaku. Barangsiapa yang bershalawat kepadaku, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali. Kemudian mintakan wasilah untukku, karena wasilah merupakan tempat di surga yang tidak layak kecuali bagi seorang hamba Allah dan aku berharap agar akulah yang mendapatkannya. Barangsiapa yang memintakan wasilah untukku maka ia akan mendapatkan syafaatku (di akhirat kelak).” (HR. Muslim).
Sunnah yang satu ini mungkin tidak pernah atau jarang sekali kita lakukan. Apalagi ketika adzan berkumandang, kita sedang sibuk melakukan aktifitas sehingga tidak menghiraukan panggilan untuk sholat itu.
7. Shalat Istikharah
Jika anda bingung dalam menentukan pilihan, ada satu sunnah yang bisa dilakukan , shalat istikharah. Kita memohon kepada Allah untuk ditunjukkan mana pilihan yang terbaik menurut Allah, bukan menurut kita. Seperti yang disebutkan dalam sebuah hadits di bawah ini.
Diriwayatkan dari Jabir Radhiyallahu Anhu bahwa ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengajarkan kepada kita tata cara shalat istikharah untuk segala urusan, sebagaimana beliau mengajarkan surat-surat Al-Qur`an kepada kami.” (HR. Al-Bukhari)
8. Berbuka Puasa dengan Makanan Ringan
Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berbuka puasa sebelum shalat maghrib dengan beberapa kurma basah. Jika tidak ada maka dengan beberapa kurma kering. Jika tidak ada, maka beliau hanya meminum beberapa teguk air.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan At-Tirmidzi).
Dalam hadits di atas disebutkan bahwa kita diperintahkan untuk berbuka dengan beberapa kurma basah saja. Kalaupun tidak ada kurma basah, cukup dengan beberapa kurma kering. Jika kurma kering juga tidak ada, cukuplah beberapa teguk air.
Tentu kita bisa memetik pelajaran dari hadits tersebut, bahwa sesungguhnya berbuka puasa itu tidak perlu dengan makanan super mewah dan banyak. Kita tidak membutuhkan makanan yang banyak saat berbuka, kurma beberapa butir saja cukup untuk sekedar mengisi kembali energi yang hilang selama berpuasa.
9. Mengibaskan Seprei Sebelum Tidur
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,“Jika kalian hendak tidur, maka hendaknya dia mengambil ujung seprainya, lalu mengibaskannya dengan membaca basmallah, karena dia tidak mengetahui apa yang akan terjadi di atas kasurnya. Jika dia hendak merebahkan tubuhnya, maka hendaknya dia mengambil posisi tidur miring ke kanan dan membaca, “Maha Suci Engkau, ya Allah, Rabbku, dengan-Mu aku merebahkan tubuhku, dan dengan-Mu pula aku mengangkatnya. Jika Engkau menahan nyawaku, maka ampunkanlah ia, dan jika Engkau melepasnya, maka lindungilah ia dengan perlindungan-Mu kepada hamba-hamba-Mu yang shalih.” (HR. Muslim).
Mengibaskan seprei saat mau tidur merupakan hal yang sangat jarang kita lakukan. Kalau sudah terasa ngantuk, paling kita langsung merebahkan diri dan tertidur lelap. Padahal dalam hadits di atas, kita tidak tahu apa yang akan terjadi di atas kasur kita.
10. Sujud Syukur Ketika Mendapatkan Nikmat atau Terhindar dari Bencana
Sujud syukur biasanya akan dilakukan seseorang ketika dia mendapat nikmat dari Allah. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Bakrah Radhiyallahu Anhu ia berkata, “Jika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mendapatkan sesuatu yang menyenangkan atau disampaikan kabar gembira maka beliau langsung sujud dalam rangka bersyukur kepada Allah.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
11. Berdoa Ketika Memakai Pakaian Baru
Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu Anhu ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam jika mengenakan pakaian baru, maka beliau menamai pakaian itu dengan namanya, baik itu baju, surban, selendang ataupun jubah, kemudian beliau membaca, “Ya Allah, hanya milik-Mu semua pujian itu, Engkau telah memberiku pakaian, maka aku mohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan tujuannya dibuat, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan tujuannya dibuat.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi).
Hal lain yang kadang kita lupa untuk melakukannya adalah berdoa ketika memakai pakaian yang baru. Mungkin karena hal ini jarang kita lakukan dan doa-nya pun belum hafal.
12. Tidak Begadang dan Segera Tidur Selesai Shalat Isya`
Dalam hadits shahih dinyatakan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak suka tidur sebelum shalat isya` dan tidak suka begadang setelah shalat isya`.
Tapi, ketika kita ada keperluan setelah isya’, maka begadang itu boleh dilakukan. Seperti kata Bang Roma, “begadang boleh saja, kalau ada perlunya”. Biar nanti ketika bangun, kita tidak kesiangan sehingga shalat subuhnya pun terlambat.
13. Meminta Izin Tiga Kali Ketika Bertamu
Bertamu itu juga ada adab-nya, tidak boleh kita sembarangan bertamu dan masuk rumah tanpa izin dari pemilik rumah. Ketika bertamu, kita hanya dibolehkan sebanyak tiga kali untuk meminta izin, atau mengetuk pintu. Jika lebih dari itu, maka lebih baik kita pulang, sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadits.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Adab meminta izin itu hanya tiga kali, jika tidak diizinkan maka seseorang harus pulang.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Bahkan, ada juga ayat Al-Qur’an yang mengatur perihal bertamu ini. Allah Ta’ala berfirman, “Dan jika dikatakan kepadamu, “Kembalilah!” Maka (hendaklah) kamu kembali. Itu lebih suci bagimu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. An-Nuur: 28).
14. Mengucapkan Salam Kepada Semua Orang Islam Termasuk Anak Kecil
Mengucapkan salam merupakan satu sunnah yang sebenarnya mudah dilakukan, tapi sulit dipraktekkan. Kita sering melewati seseorang dan biasanya enggan untuk mengucap salam. Entah karena sedang terburu-buru ataupun karena malu.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru Radhiyallahu Anhu, ia menceritakan, ”Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, ‘Apa ciri keislaman seseorang yang paling baik?’ Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab, ‘Kamu memberikan makanan (kepada orang yang membutuhkan) dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan orang yang tidak kamu kenal.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Selain itu, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam juga mencontohkan untuk memberikan salam sekalipun kepada anak kecil.
Diriwayatkan dari Anas Radhiyallahu Anhu bahwa ia menuturkan, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berjalan melewati kumpulan anak-anak, lalu beliau mengucapkan salam kepada mereka semua.” (HR. Muslim).
15. Membuat Pembatas Ketika Sedang Shalat
Ketika kita sedang melaksanakan ibadah sholat, baik itu fardhu maupun sunnah, hendaklah membuat pembatas di depan kita. Bisa menggunakan tas, jaket, atau mungkin mendekat ke tiang ataupun tembok. Seperti sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibnu Majah.
Diriwayatkan dari Abu Said al-Kudri Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Ketika kalian hendak shalat, maka buatlah pembatas di depannya dan majulah sedikit, dan janganlah membiarkan seseorang lewat di depannya. Jika ada orang yang sengaja lewat di depannya, maka hendaknya dia menghalanginya karena orang itu adalah setan.” (HR. Abu dawud dan Ibnu Majah).
16. Membaca Aamiin dengan Suara Keras
Ketika Menjadi Makmum
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika imam membaca “Aamiin” maka kalian juga harus membaca “Aamiin” karena barangsiapa yang bacaan Aamiin-nya bersamaan dengan bacaan malaikat maka diampunkan dosa-dosanya yang telah berlalu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Setelah imam selesai membaca surah Al-Fatihah dan membaca aamiin, kita sebagai makmum juga disunnahkan membaca aamiin dengan suara yang keras. Bukan cuma menggerakkan bibir untuk formalitas saja, atau bahkan di dalam hati.
17. Berdzikir Kepada Allah
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Tuhannya dan orang yang tidak berdzikir, seperti orang yg hidup dan orang yg mati.” (HR. Bukhari).
Kita sebagai hamba-Nya sebisa mungkin untuk mengingatnya dimanapun berada. Salah satu cara kita untuk mengingat Allah adalah dengan berdzikir kepada-Nya. Minimal kita berdzikir setelah selesai melaksanakan shalat fardhu. Tapi kalau bisa kita berdzikir dimanapun dan kapanpun kita berada.
Demikian, 17 amalan Sunnah Rasulullah yang mudah untuk dikerjakan.
Semoga bermanfaat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.