Kamis, 30 April 2020

17 SUNNAH NABI SAAT PUASA RAMADHAN

Edisi Kamis, 30 April 2020 M / 7 Ramadhan 1441 H

Di bulan ramadhan, setiap umat mukmin dapat menjalankan berbagai amalan ibadah yang baik sesuai dengan syariat islam dan sunnah Rasulullah yang bukan hanya ibadah wajib namun juga ibadah sunnah sehingga amal kebaikan bertambah dan dapat menjadi penyempurna amal serta penambah kebaikan selama bulan ramadhan.

Tentunya banyak sekali amalan sunnah yang bisa dilakukan di bulan ramadhan yang akan mendapatkan pahala luar biasa serta telah dijalankan sejak dahulu kala oleh Rasulullah beserta para sahabatnya, berikut amalan sunnah tersebut secara lengkapnya, 17 sunnah nabi saat puasa ramadhan.

1. Membaca Al Qur’an 

Imam Az-Zuhri berkata, “Apabila datang Ramadhan, maka kegiatan utama kita selain berpuasa adalah membaca Al-Qur’an.” Selain berpuasa yang memang ibadah wajib, ibadah lain yang sunnah dan memiliki nilai tinggi adalah membaca Al Qur’an dimana setiap hurufnya mengandung pahala berlipat dan mendatangkan keberkahan serta ketenangan hati serta mendapat pahala tadarus di bulan Ramadhan.

2. Memberi Makan Orang Lain 

“Barangsiapa memberi makanan berbuka kepada orang-orang yang berpuasa, maka ia mendapat pahala senilai pahala orang yang berpuasa itu tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut.” (HR. Turmudzi dan An-Nasa’i). 
Tentu kita wajib bersyukur karena memiliki kecukupan dalam hal makan minum untuk puasa agar mendapat pahala puasa ramadhan selama 30 hari.

Tidak semua manusia demikian, banyak saudara kita yang kekurangan dan bahkan kesulitan untuk mendapat makanan sahur dan berbuka, sebab itu tak ada salahnya melakukan sunnah nabi yaitu memberi makan orang lain yang berpuasa terutama orang orang terdekat yang kurang mampu seperti saudara, tetangga, dan teman teman yang terdekat.

3. Dakwah 

Rasulullah saw bersabda, barangsiapa menunjuki kebaikan, baginya pahala sebagaimana orang yang mengamalkannya tanpa mengurangi pahala orang yang mengamalkannya sedikitpun. Dakwah adalah hal yang baik sebab menyebarkan kebaikan kepada orang lain, jika belum mampu berdakwah maka bisa mendengarkan dakwah sebagai pengisi waktu yang jauh lebih baik daripada hal lain yang tidak bermanfaat yang tentunya  disesuaikan dengan cara berdakwah yang baik menurut islam.

4. Shalat Tarawih 

Rasulullah saw melakukannya secara berjamaah sebanyak 11 rakaat dengan bacaan surat-surat yang panjang. Tapi, di saat kekhawatiran akan diwajibakannya shalat tarawih sudah tidak ada lagi, Umar bin Khattab menyebutkan jumlah rakaat shalat tarawih adalah 21 atau 23 rakaat (HR. Abdur Razzaq dan baihaqi). 
Shalat tarawih adalah ibadah sunnah yang hanya ada di bulan ramadhan yang memang bukan ibadah wajib namun memiliki banyak keutamaan karena menunjukkan rasa syukur telah dipertemukan dengan bulan ramadhan dan mendapat pahala shalat tarawih di bulan Ramadhan.

5. I’tikaf 

I’tikaf adalah berdiam diri di masjid dengan niat beribadah kepada Allah swt. Abu Sa’id Al-khudri meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. pernah beri’tikaf pada awal Ramadhan, pertengahan Ramadhan, dan paling sering di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Hal itu patut dicontoh yakni dilakukan dengan niat mendekat kepada Allah sebab terdapat pahala I’tikaf di bulan Ramadhan.

6. Memuliakan Malam 

“Barangsiapa yang shalat pada malam lailatul qadar berdasarkan iman dan ihtissab, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” Begitu kata Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Malam di bulan ramadhan dapat dimuliakan dengan menjalankan amal kebaikan yaitu dengan shalat malam dan membaca Al Qur’an.

7. Umrah 

Rasulullah saw. berkata kepada Ummu Sinan, seorang wanita Anshar, agar apabila datang bulan Ramadhan, hendaklah ia melakukan umrah, karena nilainya setara dengan haji bersama Rasulullah saw. (HR. Bukhari dan Muslim). 
Sunnah ini dilakukan bagi yang mampu, jika ada seseorang yang mampu dan melakukannya ikhlas karena Allah akan mendapat pahala yang mulia.

8. Khatam Al Qur’an 

“Imam Syafi’i rahimahullah mengkhatamkan Al Qur’an pada setiap bulan Ramadhan sebanyak 60 kali, dan setiap bulannya mengkhatamkan sebanyak 30 kali” (Ar’Rabi’ (murid Imam Syafi’i)). Sunnah ini dilakukan dengan tetap memperhatikan bacaan yakni dengan membaca tanpa terburu buru atau tetap memperhatikan makna dan cara membaca yang benar.

9. Istighfar 

“Ada tiga perkara yang termasuk akhlaq para Nabi; menyegerakan ifthar, mengakhirkan makan sahur, dan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri ketika (berdiri) dalam shalat” (Majma’ az Zawaid 2/150). 
Istighfar adalah sunnah yang baik dilakukan sebagai wujud kedekatan dan permohonan ampun kepada Allah sebab dengan istighfar akan memberikan ketenangan hati sekaligus mendapatkan ampunan dari Allah atas dosa dosa yang telah lalu.

10. Berbuka dengan yang Manis 

“Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka puasa sebelum melakukan sholat magrib dengan ruthob, jika tidak ada ruthob maka beliau berbuka tamar dan jika tidak ada tamar maka beliau meminum beberapa teguk air putih”. HR Abu Dawud (no. 2356). Tentunya buka dengan yang manis ialah dengan kurma yang disarankan oleh nabi.

Kurma memang terkenal baik sebagai makanan pembuka puasa karena memiliki gizi yang tepat dan memiliki manfaat sebagai pengganti energi sehingga mampu mengembalikan tenaga dan vitalitas tubuh setelah seharian melakukan puasa ramadhan, kurma jauh lebih baik daripada makanan lain yang mengandung bahan pengawet atau bahan yang berlebihan.

11. Sahur 

Sahur adalah rutinitas selama puasa untuk mendapatkan tenaga, hal itu memang bukan kewajiban namun juga memiliki nilai amalan yang tinggi di mata Allah, sahur dapat menjadikan seseorang menjadi disiplin dan memiliki pola hidup yang lebih sehat. “Makan sahurlah karena sesungguhnya pada sahur itu terdapat berkah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

12. Sedekah 

Sedekah yang terbaik ialah yang dilakukan di bulan puasa dengan niat yang tepat yakni untuk memberikan kebahagiaan secara merata kepada semua umat muslim. “Sesungguhnya Allah Ta’ala itu Maha Memberi, Ia mencintai kedermawanan serta akhlak yang mulia, Ia membenci akhlak yang buruk.” (HR. Al Baihaqi, di shahihkan Al Albani dalam Shahihul Jami’, 1744).

13. Shalat Malam 

“Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada suatu malam salat di masjid lalu para sahabat mengikuti shalat Dia, kemudian pada malam berikutnya (malam kedua) Dia shalat maka manusia semakin banyak (yang mengikuti shalat nabi), kemudian mereka berkumpul pada malam ketiga atau malam keempat. –

Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak keluar pada mereka, lalu ketika pagi harinya Dia bersabda: ‘Sungguh aku telah melihat apa yang telah kalian lakukan, dan tidaklah ada yang mencegahku keluar kepada kalian kecuali sesungguhnya aku khawatir akan diwajibkan pada kalian,’ dan (peristiwa) itu terjadi di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

“Nabi salallahu ‘alaihi wassalam beri’tikaf pada sepuluh hari yang akhir dari Ramadhan, hingga wafatnya kemudian istri-istri beliau pun beri’tikaf setelah kepergian beliau” (HR. Bukhari dan Muslim). Shalat malam baik dilakukan selama bulan ramadhan dan akan menjadikan seseorang menjadi terbiasa sehingga setelah bulan ramadhan juga akan terbiasa melakukannya.

14. Berdoa 

Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”. (Q.S. al-Mu’min: 60). 
Tentunya kita semua memahami bahwa pada bulan ramadhan berdoa adalah sesuatu yang terbuka dan amat disukai oleh Allah.

Berdoa menunjukkan bahwa seorang hamba merendah dan berpasrah kepada Allah, berdoa adalah cara terbaik untuk melakukan komunikasi dengan Allah dan menjadi jalan yang luas untuk berbuat kebaikan karena segala sesuatu dikomunikasikan langsung dengan Allah, hati akan menjadi tenang dan akan mendapatkan petunjuk di setiap urusan yang dilakukan.

15. Memperluas Silaturahmi 

Silaturahmi sunnah untuk diperluas selama ramadhan misalnya dengan cara melakukan pengajian atau acara islami bersama sama sehingga tercipta hubungan yang lebih dekat dan tercipta kerukunan yang lebih mendalam, silaturahmi terutama dilakukan dengan keluarga terdekat, teman teman, dan juga dengan tetangga sekitar.

16. Berbuat Baik 

Berbuat baik adalah amalan sunnah yang jelas akan memberikan dampak positif pada seseorang, berbuat baik dapat dilakukan mulai dari diri sendiri yakni dengan menjauhi perbuatan maksiat seperti dusta atau mengeluarkan kata kata kotor sehingga hal itu akan menjadi kebiasaan terus menerus untuk seseorang dan dapat merubah perilaku serta memperbaiki pola diri menjadi seseorang yang lebih baik.

17. Shalat Berjamaah 

Shalat berjamaah sunnah untuk dilakukan seperti ketika menjalankan shalat tarawih dan menjalankan shalat wajib, shalat berjamaah menjalin kedekatan dengan orang sekitar dan membuat seseorang merasa lebih dekat dengan masjid sehingga masjid akan menjadi tempat yang sungguh sungguh mendatangkan ketenangan.
Shalat berjamaah dapat dilanjutkan dengan melakukan ceramah atau mendengarkan tadarus bersama sehingga memiliki ilmu yang lebih dalam tentang islam dan dapat menjadi bekal untuk hari hari selanjutnya karena telah memiliki ilmu yang baik dan memiliki panduan lebih kuat dalam menjalani ibadah sehari hari, tentunya sunnah nabi akan membawa kebaikan dan menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Namun untuk saat ini sebaiknya ibadah sholat berjemaah di masjid ditiadakan terutama pada wilayah zona merah Covid 19 termasuk ibadah lain seperti itikaf, tadarus, Buka puasa, sahur Dll dilaksanakan di rumah kita masing2 untuk menghindari penyebaran wabah virus Corona. 

Demikian artikel kali ini, semoga mudah dipahami oleh anda dan dapat menjadi wacana yang menambah wawasan islami untuk anda. Terima kasih sudah membaca. 

Semoga bermanfaat...

Rabu, 29 April 2020

17 LARANGAN SELAMA BULAN RAMADHAN YANG DAPAT MEMBATALKAN PUASA

Edisi Rabu, 29 April 2020 M / 6 Ramadhan 1441 H

Bulan ramadhan ialah bulan  yang sudah selayaknya diisi dengan amal kebaikan, yakni kegiatan atau amalan yang baik yang diperintahkan oleh Allah dan Nabi Muhammad SAW. Di bulan ramadhan juga terdapat perbuatan yang tidak layak dilakukan dan dilarang yang akan kita bahas selengkapnya dalam artikel tausiah berikut, 17 larangan selama bulan ramadhan yang dapat membatalkan puasa dan agar terhindar dari dosa besar dalam islam.

1.  Bersetubuh di Jam Puasa 

Barang siapa kaum muslimin laki laki dan perempuan yang batal puasanya karena mereka telah bersetubuh di waktu siang hari pada bulan Ramadhan, maka menjadi wajib atasnya untuk mengganti puasanya  di hari lain dan wajib membayar kaffarah atau denda, yaitu dengan cara memerdekakan seorang budak wanita yang beriman, atau jika tidak mampu mereka wajib melakukan puasa selama dua bulan lamanya, atau jika terdapat sebab yang menyebabkan mereka tidak mampu berpuasa karena mungkin dalam kondisi sakit atau sudah berada di usia tua, maka sebagai gantinya wajib atasnya untuk memberi 60 orang makan yaitu kepada orang orang fakir miskin.

Hubungan suami istri bagi pasangan yang telah halal hanya boleh dilakukan di malam hari selain di jam puasa, hal ini terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 187, Allah berfirman: “Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka.

Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma’af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu.” pahala bersetubuh di bulan ramadhan akan didapat jika dilakukan sesuai syariat islam.

2. Memasukkan Benda ke Lubang Tubuh 

Di bulan ramadhan, agar tidak membatalkan ibadah puasa yang dilakukan, dilarang memasukkan apapun ke lubang tubuh seperti lubang dubur atau lubang lain yang masuk menjurus ke dalam tubuh, sebab sama saja dengan makan dan minum sehingga tidak diperbolehkan dalam islam dan menjadi salah satu larangan di bulan Ramadhan dan termasuk hal hal yang membatalkan puasa.

3. Muntah dengan Sengaja 

Dilarang muntah dengan sengaja, kecuali jika muntah yang disebabkan karena sakit dan keluar secara reflek atau tidak dapat ditahan seperti muntah karena sakit batuk. “Barangsiapa yang terpaksa muntah, maka tidak wajib baginya untuk mengqadha’ puasanya, dan barangsiapa muntah dengan sengaja, maka wajib baginya mengqadha’ puasanya”. syarat sah puasa ramadhan memang harus diperhatikan dan dipahami.

4. Makan dan Minum dengan Sengaja 

“Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam” [Al-Baqarah : 187]. keutamaan puasa ramadhan per hari ialah mampu menahan hawa nafsu termasuk lapar dan haus, Jelas bahwa makan dan minum dengan sengaja ialah urusan yang membatalkan puasa ramadhan dan jikapun dilakukan karena sedang tidak berpuasa misalnya wanita yang haid hendaknya tidak melakukannya di depan orang yang sedang berpuasa.

5. Murtad 

Murtad dalam islam  Ialah seseorang yang keluar dari agama islam baik itu berupa kata kata atau dari hati, sebab seluruh amalan yang dilakukannya selama ini akan hilang dan ia pun berubah menjadi kaum kafir, hal ini juga berlaku untuk penyakit kejiwaan seperti gila, maka baginya tidak diwajibkan untuk menjalankan puasa ramadhan dan ibadah ramadhan lainnya.

6. Sengaja Berpuasa Ketika Wanita Haid 

“Bukankah jika haid dia (wanita) tidak shalat dan puasa ? Kami katakan : “Ya”, Beliau berkata : ‘Itulah (bukti) kurang agamanya” [Hadits Riwayat Muslim 79, dan 80 dari Ibnu Umar dan Abu Hurairah]. Wanita yang sedang haid atau sejenisnya seperti nifas tidak boleh melakukan ibadah puasa, jika ia melakukannya dengan sengaja maka hal itu  dilarang dan ia tidak mendapatkan amal kebaikan apapun.

7. Suntikan yang Mengandung Makanan 

Diperbolehkan melakukan donor darah di bulan ramadhan ketika sedang berpuasa karena dinilai sama dengan bekam yang dilakukan Rasulullah, namun tidak diperbolehkan untuk melakukan suntikan yang mengandung vitamin atau makanan sebab sama seperti makan dan minum dan hal itu membatalkan puasa ramadhan.

8. Berdusta 

“Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta dan pengamalannya, maka Allah tidak butuh kepada perbuatannya yang meninggalkan makan dan minum” (HR. Al Bukhari). Di bulan ramadhan, jika seseorang berpuasa dan ia melakukan dusta, maka puasa yang dilakukannya ialah percuma dan ia hanya mendapatkan lapar dan haus saja, dusta memang dilarang dilakukan setiap saat, terlebih jika dilakukan di bulan ramadhan.

9. Berbuat Maksiat 

Syaikh Taqiyuddin mengatakan, maksiat yang dilakukan di waktu atau tempat yang mulia, dosa dan hukumnya dilipatkan, sesuai tingkatan kemuliaan waktu dan tempat tersebut. (al-Adab as-Syar’iyah, 3/430). Seperti halnya larangan berdzikir di tempat kurang baik seperti kamar mandi yang justru menimbulkan dosa, melakukan maksiat di bulan ramadhan juga akan mendapatkan dosa yang lebih banyak.

10. Tindak Kejahatan 

“Siapa yang bermaksud di dalamnya (kota Mekah) untuk melakukan kejahatan secara zalim, niscaya akan Kami rasakan kepadanya sebahagian siksa yang pedih.” (QS. al-Hajj: 25). Jelas bahwa di bulan ramadhan ialah waktunya untuk mencari ketenangan dalam melakukan ibadah, jika ia melakuan tindak kejahatan seperti teroris yang melakukan bom maka tempatnya langsung berada di neraka.

11. Berbuat Jahat di Mekkah dan Madinah 

“Madinah adalah tanah haram, dengan batas antara bukit Ir sampai bukit itu. Siapa yang berbuat kriminal di sana atau melindungi pelaku kriminal, maka dia akan mendapat laknat Allah, para Malaikat, dan seluruh manusia. Tidak diterima amal sunah maupun amal wajibnya.” (HR. Ahmad 1049 dan Bukhari 1870).

Di bulan ramadhan terkadang ada umat islam yang umrah untuk menjalankan sunnah Rasul dan untuk menambah pahala di bulan ramadhan, jika ada orang yang dengan sengaja berbuat kerusakan atau keonaran disana hingga merugikan baik dirinya sendiri maupun orang lain maka ia terkena dosa yang besar karena merusak tempat suci.

12. Puasa Tanpa Shalat Wajib 

Sebuah ibadah tentunya dilakukan dari yang paling dasar, ketika melakukan ibadah puasa namun ia tidak menjalankan shalat wajib 5 waktu, sama saja ia tidak melakukan ibadah puasa artinya amal puasa yang dilakukannya adalah percuma, sebab itu tetap wajib melaksanakan seluruh kewajiban umat islam untuk mencapai pahala ramadhan.

13. Berkata Kotor 

Rasulullah saw.  bersabda yang artinya, “Apabila seorang diantara kalian berpuasa maka janganlah ia berkata kotor, berteriak-teriak (bertengkar), dan bertindak bodoh. Jika ada orang yang mencela atau mengajaknya bertengkar maka katakanlah, “Sesungguhnya aku sedang berpuasa (dua kali),” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Jelas bahwa berkata kotor ialah sesuatu yang dilarang dalam islam, melakukannya di bulan apa saja tidak diperbolehkan terlebih di bulan ramadhan, jika memang ada seseorang yang memancing maka sebagai umat muslim kita harus mengingat Allah dan menahan diri agar tidak terkalahkan oleh hawa nafsu.

14. Membuka Aib Orang Lain 

Nabi Muhammad saw. bersabda, “Barang siapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat,” (H.R. Muslim). Orang yang membuka aib orang lain seperti isi dari ghibah atau gosip yang ada di televisi ialah dilarang karena aib orang sesungguhnya adalah urusan orang itu sendiri dan manusia tidak boleh membukanya.

15. Membuka Aurat 

Rasulullah saw. bersabda, “Malu itu sebagian dari Iman.” Dalam hadis lainnya Rasul berkata, “Malu dan iman adalah satu, maka apabila dicabut salah satunya maka akan tercabut yang lainnya.”. Membuka aurat terlebih di bulan ramadhan ialah salah satu contoh perbuatan yang dilakukan dengan rasa malu yang kurang, maka hal itu adalah perbuatan dosa.

16. Berkhayal hingga ejakulasi 

“Enam perkara yang bisa melebur amal kebaikan: …, panjang lamunan /khayalan, …,” (H.R ad-Dailami dari Adi bin Hatim). Puasa bukan waktunya untuk bersantai atau bermalas malasan terlebih jika seluruh waktu hanya dihabiskan untuk melamun dan berkhayal saja, melamun atau berkhayal termasuk perbuatan yang dilarang sebab dalam islam diwajibkan untuk berusaha secara nyata, tidak dengan berandai andai atau menyesali nasib. Apalagi berkhayal yang mengundang nafsu syahwat sangat diharamkan. Intinya segala hal yang dapat merangsang dan membuat ejakulasi tentu akan membatalkan puasa. 

17. Sibuk dengan Urusan Dunia 

Rasul bersabda, “Beramallah engkau untuk duniamu seolah engkau akan hidup selamanya, dan beramallah engkau untuk akhiratmu seolah engkau akan mati besok.”.

Seperti yang kita ketahui bahwa kesibukan duniawi baik itu pekerjaan dan sebagainya mungkin tidak berbeda di bulan ramadhan, waktu berangkat dan pulang kerja serta tekanan yang didapat tetap sama.
Itu adalah salah satu ujian dari Allah bagaimana manusia bisa mengatur waktunya untuk dunia dan untuk akherat, manusia yang mementingkan akherat tentu tidak ada alasan, sesibuk apapun yang dilakukannya ia tetap meluangkan waktu untuk melakukan ibadah ramadhan dan tetap melakukan sunnah sunnah yang diajarkan Rasul. Sebab apapun amalan yang dilakukan oleh seseorang ialah tergantung niatnya, jika memang berniat maka Allah akan memberi jalan.

Demikian artikel tausiah  kali ini, semoga mudah dipahami oleh anda dan dapat menjadi wawasan islami yang bermanfaat.  Terima kasih. 

Sumber : DalamIslam. Com 

Semoga bermanfaat...

Selasa, 28 April 2020

17 PENGETAHUAN WAJIB TENTANG RAMADHAN

Edisi Selasa, 28 April 2020 M / 5 Ramadhan 1441 H

Inilah 17 hal tentang Ramadhan yang sangat penting diketahui:

1. Puasa, Tangga Menuju Surga 

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada umat-umat sebelum kamu agar kamu menjadi orang yang bertaqwa” (QS Al Baqarah:183).

“Sesungguhnya orang yang bertaqwa ditempatkan dalam surga yang mengalir sungai-sungai” (QS Al Hijr:45)

2. Ibadah yang Tidak Dapat Ditinggalkan 

“Barangsiapa berbuka (dengan sengaja) satu hari pada siang hari bulan Ramadhan tanpa rukhsah atau sakit, maka tidak akan dapat menggantinya walaupun berpuasa sampai akhir hayatnya” (HR Bukhari, Ahmad, Turmudzi dll).

3. Sesuatu yang Baik Bagi Manusia 

“Dan berpuasa baik untukmu, jika kamu mengetahuinya” (QS Al Baqarah:184).

4. Ibadah Agung, Sebagai Benteng 

Rasul bersabda, Allah berfirman “Seluruh amal anak adam untuknya, kecuali puasa, sebab puasa adalah untuk-Ku, dan Aku pasti menjaminnya. Puasa adalah merupakan benteng, maka ketika seorang tengah melakukan puasa janganlah berbuat keji dan kerusuhan; apabila ada yang mencaci maki kepadanya atau mengajak bertengkar, katakanlah “Aku tengah berpuasa”. Demi Allah yang Muhammad ditangan-Nya, bau mulut orang yang berpuasa lebih harum dari kesturi di sisi Allah; dan baginya dua kegembiraan, yaitu ketika berbuka dan ketika berjumpa dengan Tuhannya, memperoleh balasannya” (HR Bukhari, Muslim).

5. Pintu Surga Terbuka, Pintu Neraka Tertutup, Setan Dibelenggu 

“Ketika bulan Ramadhan tiba, maka dibukalah pintu-pintu surga, pintu-pintu neraka ditutup, dan syetan di belenggu “(HR Bukhari, Muslim).

6. Ampunan 

“Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan berharap kepada Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR Bukhari, Muslim).

7. Dijauhkan dari Neraka 

“Tiada orang berpuasa sehari pada jalan Allah, kecuali Allah menjauhkan wajahnya dari sengatan api neraka sejauh 70 tahun” (HR Bukhari, Muslim).

8. Doa Mustajab 

“Telah datang kepadamu bulan Ramadhan dimana Allah melimpahkan keberkahan menurunkan rahmat dan mengampuni dosa dosamu, menerima doa doamu…” (HR Thabrani).

“Tiga jenis orang yang doa mereka tiada ditolak adalah, doa orang berpuasa sampai ia berbuka, doa pemimpin yang adil, dan doa orang yang didzalimi… “ (HR Ahmad).

9. Pelipatgandaan Pahala 

“Barangsiapa yang ingin mendekatkan diri di bulan ini kepada Allah dengan suatu amalan sunnah, maka pahalanya bagaikan melakukan amalan fardhu di bulan lainnya; dan barangsiapa melakukan amalan fardhu di bulan ini, maka pahalanya adalah 70 amalan fardhu di bulan lainnya” (HR Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya).

10. Jangan Tinggalkan Shalat Tarawih dan Ibadah Malam Lainnya 

“Barangsiapa yang menegakkan (ibadah) malam di bulan Ramadhan karena iman dan berharap kepada Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR Bukhari, Muslim).

11. Perbanyak Shadaqah & Tadarus 

Dari Ibnu Abbas, “Rasul adalah manusia yang paling bermurah hati, terutama dalam bulan Ramadhan, … dan beliau tadarus Al Quran” (HR Bukhari, Muslim).

12. Perbanyak Memberi 

“Barangsiapa memberi makan kepada orang yang berpuasa, maka pahalanya baginya seperti yang berpuasa, tanpa mengurangi pahala yang berpuasa sedikitpun” (HR Turmudzi).

13. Perbanyak 4 Perkara 

“Perbanyaklah di bulan ini 4 perkara. Dua perkara dapat mendatangkan keridhaan Tuhanmu, dua perkara lainnya pasti kamu memerlukannya. Dua perkara yang dapat mendatangkan keridhaan Allah adalah hendaknya kalian membaca kalimat Thayibah dan istighfar sebanyak banyaknya. Dan dua perkara yang kamu memerlukannya yaitu hendaknya kamu memohon kepada-Nya untuk masuk surga dan berlindung dari api neraka Jahannam” (HR Ibnu Khuzaimah).

14. Itikaf 10 Hari Terakhir 

Adalah Rasulullah SAW itikaf pada 10 malam terakhir. Sabdanya “Carilah lailatul qadar pada 10 malam terakhir Ramadhan” (HR Bukhari, Muslim).

15. Fadilah Itikaf 

“Barangsiapa beritikaf penuh keyakinan dan keikhlasan, pasti Allah ampuni dosa-dosanya terdahulu” (HR Bukhari, Muslim).

“Barangsiapa yang beritikaf satu hari karena mengharapkan ridha Allah, maka Allah swt akan menjauhkan antara dia dengan nereka sejauh tiga parit, yang jarak antara satu paritnya lebih jauh daripada langit dan bumi” (HR Thabrani, Baihaqi, Hakim).

16. Berusaha Menggapai Lailatul Qadar 

“Malam kemuliaan itu (lailatul qadar) lebih baik dari 1000 bulan” (QS Alqadar:3).

17. Amalan Terbaik di Malam Lailatul Qadar 

Dari Aisyah, “Ya Rasul apa yang harus dilakukan jika aku menepati malam lailatul qadar, dan apa yang harus kubaca? Jawab Rasul: ”Ucapkanlah olehmu kalimat : Allaahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni (Ya Allah, Engkau Maha pengampun dan suka mengampuni, maka ampunilah aku)”  (HR Turmudzi).

Semoga pengetahuan tentang Ramadhan ini dapat memotivasi untuk menjadikan puasa kita kali ini lebih baik.

Semoga bermanfaat....

Senin, 27 April 2020

17 KEISTIMEWAAN BULAN RAMADHAN

Edisi Senin, 27 April 2020 M / 4 Ramadhan 1441 H

Bulan Ramadhan yang dinantikan oleh segenap umat muslim yang beriman tentunya tidak dinantikan tanpa sebab, ada begitu banyak keistimewaan di dalamnya yang barangkali diantara kita belum memahaminya secara mendalam, sebab itu dalam kesempatan tausiah sore ini  kita akan membahas apa saja 17 keistimewaan bulan ramadhan, berikut uraiannya.

1. Al Qur’an Diturunkan 

“Beberapa hari yang ditentukan itu ialah bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan ) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda ( antara yang hak dan yang bathil )“ ( Al Baqarah : 185 ). Al Qur’an adalah sumber syariat islam yang terbaik dan nomor 1 bagi umat islam.

Dan Al Qur’an diturunkan pada bulan Ramadhan sehingga di bulan itu terdapat firman Allah yang diungkap kepada Rasulullah melalui malaikat Jibril untuk disampaikan kepada segenap umat muslim agar umat muslim terhindar dari jalan yang sesat.

2. Pintu Kebaikan Dibuka 

Apabila telah datang bulan Ramadhan, pintu – pintu langit dibuka, sedangkan pintu – pintu neraka akan ditutup, dan setan dibelenggu“ ( diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim ). Ramadhan adalah bulan terbaik dimana kesempatan untuk berbuat amal kebaikan terbuka seluas luasnya dan tidak ada bulan dimana pintu kebaikan dibuka hingga seperti di bulan ramadhan dan memiliki banyak pahala seperti pahala sahur di bulan Ramadhan, pahala zakat di bulan ramadhan, dan berbagai kebaikan lainnya.

3. Bulan Pengampunan Dosa 

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa – dosanya yang telah lalu“ ( diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim ). Allah akan mengampuni dosa hambaNya sebanyak apapun itu ketika ia bersungguh sungguh bertaubat dan menjalankan ibadah ramadhan dengan ikhlas, pintu kebaikan akan terbuka lebar untuknya terlebih dengan dilakukannya doa pengampunan dosa dalam islam.

4. Kesempatan Taubat 

“Celakalah seseorang, ia memasuki bulan Ramadhan kemudian melaluinya sedangkan dosanya belum diampuni “ ( diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ahmad ). Tentunya dengan adanya kesempatan doa diampuni bisa menjadi hari hari yang terbaik untuk bertaubat sehingga bisa menjadi orang baru yang bersih dari dosa dan mendapatkan pahala puasa ramadhan selama 30 hari.

5. Pahala Berlipat Ganda 

“Pahala umrah pada bulan Ramadhan menyamai pahala ibadah haji“ ( diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim ), Dalam riwayat Muslim disebutkan “……..menyamai pahala ibadah haji bersamaku“. Umrah di bulan biasa mendapat pahala yang biasa namun jika di bulan ramadhan mendapat pahala yang luar biasa lipat gandanya sehingga benar benar berbeda dari bulan yang lain seperti adanya malam lailatul qadar – malam istimewa berderajat seribu bulan.

6. Malam Lailatul Qadar 

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu Apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) Kesejahteraan sampai terbit fajar“ ( Al Qadr : 1-5 ).

Tidak ada malam yang lebih indah dan lebih baik dari malam Lailatul Qadar dan malam itu hanya ada di bulan ramadhan sehingga setiap harinya di bulan ramadhan wajib untuk selalu melakukan amal ibadah agar dapat bertemu dengan malam yang penuh dengan kebaikan tersebut. Tentunya dengan menjalankan amalan amalan baik yang wajib dan sunnah.

7. Malam Penuh Kebaikan 

“Sesungguhnya bulan (Ramadhan) telah datang kepada kalian, di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dari seribu bulan, barang siapa yang tidak mendapatinya maka ia telah kehilangan banyak sekali kebaikan“ ( diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan dihasankan oleh Al Mundziry ). Tidak ada malam yang lebih baik dari bulan ramadhan, barang siapa yang tidak mengisinya dengan kebaikan maka ia telah rugi sebab belum tentu di tahun depan ia akan bertemu kembali dengan ramadhan.

8. I’tikaf dengan Tenang 

Bulan ramadhan ialah waktu yang terbaik untuk i’tikaf sebab di bulan ini Allah memperhatikan hambaNya secara langsung. “Adalah Nabi shallallahu alaihi wa sallam beri’tikaf pada 10 hari terakhir dari bulan Ramadhan, sampai beliau wafat, kemudian istri – istri beliau pun beri’tikaf setelahnya“ ( diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim ).

9. Tidak Menghalangi Urusan Duniawi 

“Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, … (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, Maka janganlah kamu mendekatinya“ ( Al Baqarah : 187 ). Bulan puasa bukan bulan yang dilarang untuk melakukan urusan duniawi.
Yang salah satunya ialah berhubungan badan, suami istri tetap boleh melakukannya tentu saja di waktu yang diperbolehkan yaitu di jam jam yang bukan jam puasa atau bukan sejak fajar hingga maghrib tiba, di malam hari semuanya boleh dilakukan dan tetap mendapat pahala serta tidak ada dosa baginya.

10. Sebab Masuk Surga 

“Bukankah setelah itu ( dalam waktu setahun ) ia berpuasa Ramadhan, sholat enam ribu rakaat atau sholat sunnah beberapa rakaat?“ ( diriwayatkan oleh Ahmad dan dishahihkan oleh Albani ). 
Jika seseorang melakukan ibadah ramadhan dengan sungguh sungguh bisa menjadi sebab untuknya masuk surga sebab dosanya diampuni dan segala amal baiknya diterima.

11. Adanya Ibadah Khusus Shalat Tarawih 

“Barangsiapa yang berdiri sholat pada bulan Ramadhan dengan penuh iman dan mengharap pahala maka akan diampuni dosa – dosanya yang telah lalu“ ( diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim ). Semua sholat bisa dilakukan di bulan ramadhan terutama sholat tarawih sebab itu sholat tarawih ialah ibadah yang khusus dan istimewa.

12. Hari Hari Penuh Keberkahan 

“Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan penuh berkah“ ( diriwayatkan oleh An Nasai dan dishahihkan oleh Albani ). Tidak ada bulan yang lebih berkah dari ramadhan dan tidak ada bulan yang penuh kebaikan melebihi ramadhan. Hari hari yang penuh dengan berkah tersebut karena dibukanya pintu kebaikan dan pintu keburukan ditutup.

13. Waktu Dikabulkannya Doa 

“Sesungguhnya setiap muslim pada tiap siang dan malam hari – pada bulan Ramadhan – memiliki doa yang mustajab“ ( diriwayatkan oleh Al Bazzar dan dishahihkan oleh Albani ). Bulan Ramadhan juga merupakan waktu yang terbaik untuk berdoa sebab di bulan ramadhan terdapat banyak waktu yang mustajab untuk berdoa.

Tentunya doa yang dilakukan ialah dengan ikhlas dan dengan adab adab yang baik, waktu yang baik untuk berdoa di bulan ramadhan ialah ketika sahur dan berbuka, di sepertiga malam yang terakhir, setelah sholat, dan juga ketika melakukan i’tikaf dan masih banyak lagi sebab sepanjang hari orang yang berpuasa ialah hari yang penuh kebaikan.

14. Waktu Terbaik Sedekah 

Rasululllah pernah bersabda bahwa waktu yang terbaik untuk bersedekah ialah di bulan ramadhan, sebab di bulan tersebut kita bisa merasakan tidak semua orang mendapat kemudahan seperti kita misalnya tidak semua orang punya uang untuk membeli makan, membeli baju baru, bahkan memiliki tempat tinggal yang layak.

Sebab itu sedekah yang dilakukan akan sungguh sungguh membantu mereka yang kesusahan untuk bisa lebih jauh mendapat kesenangan dan kenyamanan dalam menjalani ibadah puasa, tentu kita senang jika melihat mereka bahagia karena bisa makan makanan lezat seperti kita, bisa memakai baju baru seperti kita, dan sebagainya.

15. Merasakan Nikmatnya Makan Minum 

Di hari hari biasa kita terkadang merasa biasa saja dengan makan dan minum, namun akan berbeda di bulan ramadhan sebab sepanjang hari kita merasa lapar dan haus sehingga ketika mendapat makanan kita merasa sangat bersyukur. Padahal ada juga saudara kita di luar sana yang setiap hari seperti berpuasa karena setiap hari ia tidak memiliki uang cukup untuk makan dan minum.

16. Tidak Ada Syetan Pengganggu 

Di bulan biasa, ada banyak setan berkeliaran dan mengganggu manusia, sedang di bulan ramadhan tidak ada syetan sama sekali karena semua syetan dikurung di dalam neraka, sehingga ketika ada perbuatan maksiat itu adalah karena hawa nafsu dari manusia itu sendiri dan sesungguhnya perbuatan maksiat tersebut bisa dicegah dengan memperbanyak amal baik.

17. Ibadah Hanya Bisa Dinilai Allah 

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa di sisi kita ada malaikat yang senantiasa mencatat kebaikan dan keburukan kita sehingga laporan kebaikan dan keburukan tersebut yang nantinya dilaporkan kepada Allah, namun beda halnya dengan ibadah puasa yang dilakukan di bulan ramadhan, ibadah tersebut khusus dinilai oleh Allah dan hanya Allah yang tahu diterima atau tidak, perbuatan tersebut sehingga manusia tidak dapat mengira apa yang terjadi, hanya berbuat sebaik mungkin agar amal kebaikannya diterima yakni dengan melakukan puasa dengan ikhlas niat semata karena Allah dan melakukan segala kewajiban serta menjauhi segala larangan sebagai wujud sungguh sungguh dalam menjalankan ibadah.

Demikian artikel tausiah kali ini, semoga mudah dipahami oleh anda dan dapat menambah wawasan islami kita,  Terima kasih. 

Sumber: Dalam Islam.com 

Semoga bermanfaat....

Minggu, 26 April 2020

17 KEUTAMAAN RAMADHAN 10 HARI PERTAMA

Edisi Ahad, 26 April 2020 M / 3 Ramadhan 1441 H

Ramadhan ialah bulan penuh hikmah yang selalu dinantikan kehadirannya oleh seluruh umat mukmin di seluruh dunia. Ramadhan menjadi hari hari penuh keberkahan karena menyimpan banyak kebaikan berupa terbukanya pintu untuk berbuat kebaikan sebanyak banyaknya dan tertutupnya pintu neraka dimana hal itu berarti Allah membuka jalan untuk semua umatnya untuk bertaubat atas dosa dosa yang telah lampau.

Semua hari di bulan ramadhan memiliki keistimewaan baik hari pertama hingga hari terakhir. Dalam kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai 17 keutamaan ramadhan 10 hari pertama beserta dalilnya sebagai wawasan dan sebagai pemberi motivasi agar bisa beramal dan berbuat kebaikan sebanyak banyaknya di bulan Ramadhan, Mari simak artikel selengkapnya.

1. Fase Terberat Penuh Pahala 

Pada 10 hari hari pertama di bulan Ramadhan yang selalu kita nantikan kehadirannya, dimana terdapat banyak cara menambah pahala di bulan Ramadhan, Allah SWT akan memberikan rahmat  dan limpahan pahalaNya dari berbagai amalan kebaikan yang kita lakukan selama puasa dengan tulus ikhlas hanya karenaNya, yang bukan karena duniawi atau karna ingin dipuji orang lain.

Fase-fase pada 10 hari pertama di bulan Ramadhan memang merupakan fase terberat dan tersulit bagi sebagian orang terlebih yang memiliki aktifitas kerja di luar yang terkena panas dan hujan atau yang jarang berpuasa sunnah, karena merupakan fase peralihan dari kebiasaan pola makan normal sehari hari menjadi harus menahan lapar dan haus selama ramadhan mulai dari subuh hingga magrib.

2. Terbukanya Pintu Rahmah 

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu,dimana ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda : “Awal bulan Ramadhan adalah Rahmat, pertengahannya Maghfirah, dan akhirnya ‘Itqun Minan Nar (pembebasan dari api neraka).” Pada 10 hari pertama di bulan Ramadhan, Allah membuka pintu rahmahNya untuk setiap hamba yang melakukan puasa dan dipandang sebagai seorang yang mulia karena menjalankan ibadah sejak awal. Pahala shalat tarawih di bulan ramadhan juga bisa didapatkan sejak malam pertama puasa ramadhan.

3. Menjalankan Perintah Sejak Awal 

Tentunya puasa akan lebih indah jika dinikmati secara keseluruhan, seseorang yang mempu menjalankannya di 10 hari pertama Ramadhan akan mendapat kenikmatan ibadah bulan Ramadhan secara menyeluruh. Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepada kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa (Q.S al-Baqoroh:183). Keutamaan sahabat Rasulullah juga menjalankan puasa ramadhan sejak 10 hari pertama mengikuti Nabi Muhammad sehingga menjadi teladan kebaikan bagi semua orang di jaman tersebut hingga masa sekarang.

4. Memberi Keberuntungan 

Keberuntungan akan didapat oleh orang yang menjalankan puasa di 10 hari pertama Ramadhan yaitu ia akan selalu dalam lindungan Allah selama bulan Ramadhan serta selalu berada dalam petunjukNya. Setiap perintah dalam al-Quran pasti mengandung kebaikan, kemaslahatan, keberuntungan, manfaat, keindahan, keberkahan. Sedangkan setiap larangan dalam al-Quran pasti mengandung kerugian, kebinasaan, kehancuran, keburukan (disarikan dari Tafsir Ibnu Katsir (1/200)). 
Sukses dunia akherat akan didapatkan dengan menjalankan puasa ramadhan sejak 10 hari pertama.

5. Menjaga Diri dari Maksiat 

Dengan menjalankan puasa 10 hari pertama di bulan Ramadhan artinya telah membentengi diri dari perbuatan maksiat sejak awal sehingga merupakan wujud bahwa orang tersebut memiliki niat baik dan semangat menyambut puasa…sesungguhnya aku bernadzar puasa untuk arRahman (Allah) sehingga aku tidak akan berbicara pada hari ini dengan manusia manapun (Q.S Maryam:26). 
Amalan penghapus dosa maksiat salah satunya ialah dengan menjalankan ibadah puasa.

6. Rahmat Sejak Perintah Diturunkan 

Puasa di 10 hari pertama bulan Ramadhan sama seperti mengikuti teladan orang sholeh terdahulu dimana perintah puasa sudah ada sejak jaman dahulu, artinya ia memiliki pahala yang sama seperti orang sholeh terdahulu karena Allah maha adil dalam memberikan rahmat…sebagaimana diwajibkan kepada umat sebelum kalian…(Q.S al-Baqoroh:183)

7. Mencapai Ketaqwaan 

Orang yang sejak awal sudah semangat puasa dan menjalankan puasa di 10 hari pertama Ramadhan maka orang tersebut telah memiliki ketaqwaan sejak awal, ketaqwaan tersebut akan membawa kebaikan untuk orang yang melakukan secara terus menerus, sejak awal hingga di akhir Ramadhan…agar kalian bertakwa (Q.S al-Baqoroh:183)

8. Mulia Sejak Awal 

Orang yang menjalankan puasa di 10 hari pertama Ramadhan artinya menjadi sosok yang mulia di mata Allah sejak awal dan hal itu terus berlaku jika ia mampu istiqomah menjalankan hingga di akhir bulan Ramadhan… dan bertakwalah kepada Allah agar kalian sukses/ berhasil (Q.S alBaqoroh:189, Ali Imran:130, Ali Imran:200).

9. Wujud Syukur 

Allah menginginkan bagimu kemudahan dan tidak menginginkan kesukaran untukmu. Dan hendaknya kalian sempurnakan bilangannya dan bertakbirlah (mengangungkan kebesaran) Allah sesuai dengan yang Allah berikan petunjuk kepada kalian agar kalian bersyukur (Q.S al-Baqoroh: 185). Menjalankan puasa di 10 hari pertama adalah wujud bersyukur sebab tidak semua orang mendapatkan kesempatan berjumpa dengan Ramadhan.

Banyak orang tua yang ingin sehat agar bisa puasa ramadhan dengan sempurna, banyak orang meninggal juga yang ingin kembali ke dunia agar bisa menjalankan ibadah ramadhan, tentu kita yang mendapat kesempatan harus memanfaatkan sebaik mungkin dengan cara melakukan ibadah tersebut sejak awal yakni sejak 10 hari pertama Ramadhan.

10. Terbuka untuk Semua Umat Islam 

Sebagian Ulama’ (dari kalangan Tabi’in) seperti al-Hasan al-Bashri dan Ibrahim anNakha-i memberikan batasan: jika seseorang sakit sehingga tidak mampu sholat dalam keadaan berdiri, maka pada saat itu ia boleh untuk tidak berpuasa (riwayat Ibnu Jarir atThobary). 
Puasa di 10 hari pertama boleh dilakukan oleh siapapun dengan pahala sesuai keikhlasan yang dimilikinya dan dinilai oleh Allah.

11. Persiapan Lailatul Qadar 

Tentunya sejak hari pertama Ramadhan bagi yang berpuasa di 10 hari pertama akan merasakan indahnya dan mulai menanti nanti datangnya malam Lailatul Qadar yang indah dan penuh kebaikan. Dan al-Quran diturunkan setelah melewati 24 dari Ramadhan (H.R Ahmad dari Watsilah bin Asqo’, al-Munawi menyatakan bahwa para perawinya terpercaya, dan dihasankan oleh al-Albany).

12. Jalan untuk Mulai Mengamalkan Al Qur’an 

Di puasa pada 10 hari pertama juga merupakan jalan untuk memperbanyak membaca Al Qur’an sebagai jalan untuk menyempurnakan puasa yang dilakukan karena melakukan rangkaian ibadah dengan lengkap. hal itu akan memberikan dampak kebaikan yang luar biasa bagi yang melakukan. Sesungguhnya Kami menurunkan (alQuran) pada Lailatul Qodr (Q.S al-Qodr:1)

13. Menebar Kebaikan 

Menjalankan ibadah puasa di 10 hari pertama akan menjadi teladan yang baik karena memberi contoh kebaikan pada semua orang, hal itu sama saja dengan menebar kebaikan sehingga selama bulan Ramadhan akan mendapat kebaikan yang sama dari Allah…setiap orang miskin (diberi) setengah sho’ (H.R alBukhari no 1688 pada bab al-Ith’aam fil fidyah nishfu sho’ dan Muslim no 2080)

14. Kemudahan dalam Melaksanakan 

Ayat ke-184 Surat al-Baqoroh (pada) hari-hari yang tertentu. Barangsiapa yang sakit atau safar, maka mengganti di hari lain. Bagi orang yang mampu, maka ia membayar fidyah memberi makan orang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan (membayar kelebihan), maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

Allah tidak pernah memberatkan hambaNya dalam beribadah, bagi orang yang ingin mengerjakan puasa di 10 hari pertama Ramadhan namun memiliki kendala misalnya ialah sedang sakit atau mungkin wanita yang sedang menstruasi maka boleh mengganti di hari lain dan ia tetap mendapat pahala yang sama seperti ketika dilakukan di bulan Ramadhan.

15. Komitmen Sejak Awal 

Beribadah kepada Allah disertai dengan niat dalam bentuk menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa dari sejak terbit fajar shadiq hingga terbenamnya matahari (asy-Syarhul Mumti’ ala Zaadil Mustaqni’ (6/298)). Puasa di 10 hari pertama Ramadhan ialah sebuah komitmen dari awal karena sudah melaksanakan perintahNya sejak awal di hari pertama.

16. Ujian Kesabaran 

“Jika engkau mendengar Allah berfirman: Wahai orang-orang yang beriman, maka pasang pendengaran baik-baik karena padanya (pasti terdapat) kebaikan yang diperintahkan atau keburukan yang akan dilarang” (riwayat Ibnu Abi Hatim dalam Tafsirnya dan Abu Nu’aim dalam Hilyatul Awliyaa’). Tentunya di hari pertama puasa akan terasa sedikit berat karena memiliki aktifitas yang sama namun selama seharian beraktifitas tidak makan dan minum, hal itu adalah ujian kesabaran yang berpahala besar.

17. Pahala Ketenangan Pikiran 

Pada 10 hari pertama puasa tidak hanya tubuh kita saja yang melakukan adaptasi, yakni pikiran kita juga sedang berusaha melakukan beradaptasi pada kebiasaan makan yang baru atau penyesuaian dengan penuh kesabaran dan keikhlasan untuk dapat menunaikannya dengan lancar. Oleh sebab itu pada 10 hari pertama Ramadhan ini Allah SWT memberikan keistimewaan yang banyak,
Yakni dengan membukakan pintu rahmat yang sebesar-besarnya bagi hamba-Nya yang telah sabar dan ikhlas dalam menunaikan puasa selama 10 hari pertama dibulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT yaitu yang menjalankan dengan niat semata karena Allah tidak untuk duniawi atau dengan niat agar dipuji oleh orang lain.

Demikian artikel tausiah kali ini, semoga bisa menjadi wawasan islami yang bermanfaat untuk anda dan menjadi motivasi untuk selalu menjadi mukmin yang lebih baik lagi.  Terima kasih. 

Semoga bermanfaat....

Sabtu, 25 April 2020

17 TIPS MENJAGA KESEHATAN DI BULAN RAMADHAN

Edisi Sabtu, 25 April 2020 M / 2 Ramadhan 1441 H

Ramadhan telah tiba. Bulan yang dimuliakan Allah serta banyak keutamaan daripada bulan-bulan lainnya yang harus kita sambut dengan semangat ibadah.

Tentunya, kita menginginkan berpuasa dengan amalan-amalan berpahala tanpa kelesuan. Meskipun perut kosong sejak pagi hingga menjelang maghrib, jangan menjadikan aktivitas, terutama amalan ibadah di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini terlewatkan dengan sia-sia.

Untuk menjaga tubuh tetap segar dan sehat saat berpuasa, beberapa hal berikut ini perlu kita perhatikan, sehingga dapat membantu meningkatkan amalan utama di bulan Ramadhan. Berikut cara menjaga kesehatan di bulan Ramadhan:

1. Mengakhirkan Sahur 

Disunnahkan mengakhiri waktu makan sahur dengan waktu yang tak jauh dari saat terbit fajar. Telah diriwayatkan dari Anas dari Zaid bin Tsabit, bahwasanya dia pernah berkata:

تسَحَّرْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قُمْنَا إِلَى الصَّلَاةِ قَالَ قُلْتُ كَمْ كَانَ قَدْرُ ذَلِكَ قَالَ قَدْرُ خَمْسِينَ آيَةً

“Kami pernah makan sahur bersama Nabi. Setelah itu beliau langsung berangkat shalat”. Aku tanyakan: “Berapa lama jarak antara adzan dan sahur?” Dia menjawab,’Kira-kira sama seperti bacaan lima puluh ayat.”

Hikmah mengikuti Sunnah Nabi dengan mengakhirkan sahur memang banyak manfaatnya bagi tubuh. Tubuh akan mempunyai tenggang waktu yang cukup guna membakar makanan untuk dirubah menjadi kalori (energi), sehingga badan tidak akan lemas pada siang hari

2. Hindari Tidur Setelah Makan Sahur 

Kebanyakan orang sering tidur setelah makan sahur. Salah satu faktor yang menjadi penyebabnya, karena makan sahur saat masih tengah malam atau jauh dari terbit fajar.

Selain tidak mengikuti Sunnah mengakhirkan sahur, shalat Subuh mungkin tak bisa terjaga dengan baik (tidak tepat waktu). Keadaan ini akan rnembuat tubuh menjadi semakin lemas pada siang hari.

3 Hindari Sikap Bermalas-malasan 

Bermalas-malasan tidak dianjurkan dalam Islam, apalagi di bulan Ramadhan. Tetaplah aktif melakukan kegiatan sehari-hari, termasuk amalan-amalan yang mendatangkan pahala serta olah raga ringan.

Selain mengerjakan ibadah utama, anda bisa menyibukkan diri dengan beberapa aktivitas sosial yang juga mendatangkan pahala.

4. Tidur Cukup 

Usahakan untuk cukup tidur agar sel-sel otot dan organ tubuh dapat pulih kembali, baik siang maupun malam. Masing-masing orang berbeda-beda dalam memenuhi kebutuhan jam tidurnya, yang penting tidak berlebihan.

Tidur berlebihan malah menyebabkan tubuh loyo, kulit wajah kering dan tidak segar. Usahakan untuk tidur di siang hari maksimal sejam, bahkan beberapa penelitian menyebutkan tidur 30 menit di siang hari setara dengan tidur 2 jam di malam hari.

Bila selesai menjalankan sholat tarawih, usahakan untuk tidur sesegara mungkin, hindari begadang dan aktivitas serupa.

5. Menyegerakan Berbuka 

Menyegerakan berbuka merupakan Sunnah Rasulullah, dan akan mendatangkan kebaikan. Dari Sahl bin Sa’ad bahwa Rasulullah telah bersabda:

لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ

Umat manusia ini akan tetap baik selama mereka menyegerakan buka puasa

6. Saat Berbuka Memulai Makan dengan Rasa Manis 

Saat berbuka, awali dengan makanan atau minuman manis, seperti kurma atau teh manis, atau minuman manis lainnya. Demikian juga Rasulullah telah memerintahkan untuk berbuka puasa dengan kurma. Jika tak memiliki kurma, maka hendaklah dengan air.

Dari Anas bin Malik, dia bercerita: “Nabi, biasa berbuka dengan beberapa buah ruthab (kurma segar) sebelum mengerjakan shalat. Jika beliau, tidak mendapatkan ruthab, maka beliau berbuka dengan beberapa buah tamr (kurma masak yang sudah lama dipetik). Dan jika tidak mendapatkan tamr, maka beliau meminum air”.

Memberi sesuatu yang manis pada tubuh saat perut dalam keadaan kosong lebih diterima dan bermanfaat bagi anggota tubuh, apalagi badan yang sehat, akan menjadi kuat kembali.

7. Hindari Minum Air Dingin atau Es 

Sudah disebut di atas, apabila tak ada kurma, minumlah air putih. Pada saat puasa, tubuh mengalami kekeringan atau dehidrasi, sehingga apabila dibasahi dengan air, maka akan sangat bermanfaat memberi kesegaran bagi tubuh.

Sebaiknya hindari untuk langsung minum air dingin atau air es, karena akan menyebabkan perut kembung. Juga minuman-minuman yang mengandung pemanis buatan (sintetis), karena pemanis ini tidak mengandung kalori, sehingga akan menambah kelesuan meskipun perut kenyang. Jangan pula mengkonsumsi minuman bersoda, karena dapat berakibat buruk terhadap perut.

Khusus untuk mereka yang beraktivitas lebih, misalnya olahraga berat, pekerja berat sehingga keringat keluar berlebihan, dianjurkan minum air dingin biasa, karena akan diserap tubuh lebih cepat dibandingkan air hangat.

8. Berbuka Hendaknya Dilakukan Secara Bertahap 

Setelah berbuka dengan makanan/minuman yang manis, sebaiknya perut istirahat terlebih dahulu lebih kurang 30-60 menit sebelum menyantap hidangan berbuka lainnya. Pada saat menyantap makanan pun, sebaiknya dilakukan secara bertahap, jangan langsung berlebihan, supaya lambung (perut) tidak kaget dan mendadak kerja keras, sehingga menjadikan Anda malas melakukan aktivitas selanjutnya.

Sebaliknya jangan makan terlalu sedikit terutama saat sahur, sebab hal ini akan menurunkan daya tahan tubuh sewaktu puasa.

9. Mengkonsumsi Makanan Berserat 

Perbanyaklah makan sayur dan buah saat berbuka atau sahur. Selain mengurangi kekeringan tubuh (karena kandungan air dalam makanan berserat cukup tinggi), tubuh juga dapat menahan rasa lapar lebih lama dengan makanan berserat.

Hal ini diakibatkan tubuh memerlukan waktu lebih lama untuk mencerna makanan berserat.  Demikian juga daging hewan berkaki empat dan unggas bisa bertahan lama di perut

10. Banyak Minum Air Putih 

Pada malam hari dan saat sahur, perbanyaklah minum air putih, serta selingan dengan bahan berkalori tinggi, misalnya madu, kurma, gula, susu dan lain-lain untuk mencegah dehidrasi atau kekeringan tubuh dari aktifitas di siang hari yang banyak mengeluarkan keringat baik di ruangan terbuka juga di ruangan AC.

11. Mengkonsumsi Makanan Bergizi 

Perbanyak makanan yang mengandung lima unsur gizi lengkap, seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral, agar tubuh tetap sehat. Vitamin yang perlu dikonsumsi setiap hari adalah vitamin A, B dan C yang banyak terdapat pada buah berwarna merah atau kuning, sayuran berwarna hijau tua atau kacang- kacangan.

12. Tetap Bersiwak dan Mandi. 

Dianjurkan tetap bersiwak, menyiramkan air dingin pada kepala dan juga mandi. Bersiwak atau gosok gigi boleh dilakukan oleh orang yang berpuasa. Demikian juga tidak ada masalah dengan berkumur dan mendinginkan diri pada badannya.

Dalam suatu riwayat disebutkan, Rasulullah pernah menyiramkan air pada kepalanya, sedangkan beliau dalam keadaan berpuasa, karena haus atau panas yang menyengat. Ibarat tanaman, jika kekeringan, maka apabila disiram air, tanaman tersebut akan menjadi segar kembali.

13. Khusus Bagi Pasangan Suami Istri. 

Kebutuhan biologis bagi suami istri tidaklah terhalang di bulan Ramadhan. Tetapi dilarang berjima’ saat berpuasa di siang hari. Untuk menyalurkan nafsu syahwat tersebut dapat dilakukan pada malam hari.

Namun harus diingat, bahwa menyalurkan kebutuhan biologis ini memerlukan energi atau tenaga yang tidak sedikit. Apalagi bagi suami dengan istri lebih dari satu, pertimbangkanlah untuk menyisakan cadangan energi, supaya tubuh tidak lemas atau aktivitas terganggu saat berpuasa di siang hari.

Selain tips-tips di atas, dianjurkan pula bagi pasangan suami istri yang ingin menyalurkan jima di malam hari, agar menambah makanan dengan kandungan mineral yang tinggi, terutama zat besi. Konsumsi zat besi yang rendah akan menyebabkan rendahnya kadar Hb yang merupakan kunci utama rendahnya perolehan energi di dalam tubuh.

Oleh karena itu dianjurkan untuk banyak mengkonsumsi sumber zat besi, misalnya hati, daging merah, ikan, kacang-kacangan dan sayuran hijau. Selain itu juga makanan dengan kalori yang tinggi, dan tidak mengapa mengkonsumsi suplemen vitamin serta mineral dalam kemasan, apabila konsumsi makanan kita tidak dapat menjamin kebutuhan tubuh untuk melakukan aktivitas.

14. Berolahraga Ringan 

Menjaga kesehatan bukan berarti kita menghindari olahraga, justru sangat dianjurkan apalagi hanya sebatas yang ringan-ringan saja. Berolah-raga bisa dilakukan pagi hari, misalnya jalan, lari di tempat, bersepeda atau senam.

Aktivitas pada saat puasa justru dapat merangsang pengeluaran hormon- hormon anti insulin yang berfungsi melepas gula darah dari simpanan energi, sehingga kadar gula darah tidak menurun dan pada akhirnya tubuh tetap bugar sepanjang hari.

Apabila kantuk menyerang di pagi hari, segera saja berolahraga secukupnya untuk membakar simpanan makanan supaya menjadi energi, kemudian lanjutkan aktivitas Anda seperti biasanya, misalnya tadarus Al Qur’an, bekerja dan sebagainya.

15. Bekal Makanan Sumber Energi Saat Beri’tikaf 

Apabila ingin memanfaatkan momen ibadah pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, yaitu dengan beri’tikaf di masjid, jangan lupa berbekal makanan sumber energi yang baik dan tahan lama, misalnya kurma, madu, berbagai jenis gula, namun hindari gula-gula atau permen.

Makanan dan minuman suplemen bisa dikonsumsi, termasuk susu dalam kemasan. Akan tetapi, pilihlah makanan atau minuman suplemen yang mengandung zat gizi yang diperlukan tubuh, dan sesedikit mungkin mengandung zat non gizi (kafein, pemanis, pengawet dan lainnya yang sejenis).

Minuman jus buah (fruit juices) harus diencerkan dengan menambahkan air, guna mempermudah penyerapan di dalam tubuh (1 bagian diencerkan dengan 3-7 bagian air). Minuman berkafein (kopi, teh dan lainnya) boleh dikonsumsi asal tak berlebihan bila menghendaki mengusir kantuk pada malam hari.

Kadar kafein pada minuman suplemen kemasan botol 150 ml umumnya berkisar 50 mg, setara dengan kadar kafein yang terdapat dalam secangkir kopi, yaitu berkisar 50-75 mg. Batas aman kafein untuk dikonsumsi tidak melebihi 150 mg.

Perlu juga berbekal obat-obatan ringan, seperti obat pereda demam, sakit kepala, anti diare beserta oralit, dan lain-lainnya. Gunanya, untuk menjaga apabila saat beri’tikaf penyakit menyerang tubuh Anda.

16. Pola makan sehat Dan Proporsional Waktu berbuka 

Pola makan yang berubah saat berpuasa harus tetap diperhatikan agar tetap sehat.  Jangan sampai ketika makan buka puasa sebagai ajang balas dendam, sedangkan makan sahur malas-malasan karena dalam kondisi bangun tidur. untuk menjaga pola sehat, makanan saat sahur dan buka harus memenuhi standar gizi yaitu 50 persen karbohidrat, 25 persen lemak, 10-15 persen protein serta vitamin dan mineral secukupnya. Karbohidrat biasa didapatkan dari nasi, kentang atau jagung. Lemak biasanya berasal dari daging, keju, kuning telur susu dan lainnya. Protein biasanya ada dalam ikan, tempe, tahu. Sedangkan sumber vitamin dan mineral dari sayuran dan buah-buahan.

Berbagai masakan dan makanan khas ramadhan seringkali menggoda untuk disantap saat berbuka. Padahal, tips sehat saat  berpuasa yaitu berbuka dengan proporsional dan tidak berlebihan. Untuk menjaga proporsi tersebut, makanlah secara bertahap, mulai dengan makan pembuka terlebih dahulu kemudian shalat maghrib dan dilanjut makanan pokok.

17. Orang yang fisiknya lemah dan menderita sakit 

Tips sehat bagi orang yang fisiknya lemah saat berpuasa yaitu mendengarkan konsultasi dokter. Bagi lansia, pasien hipertensi, penyakit jantung dan asma sebaiknya memperhatikan kondisi tubuh, dan selalu melakukan kontrol jika ada gangguan kesehatan.
Bagi penderita diabetes,  harus selalu melakukan monitor gula darah dan menjaga tubuh dari dehidrasi, serta tetap menghindari makanan yang manis-manis.

Tips sehat bagi yang masih dalam masa  perawatan saat berpuasa yaitu tetap mengikuti pola pengobatan, makan dan minum seperti hari biasa. Karena saat kondisi sakit, kita tidak harus berpuasa, karena membawa resiko untuk kesehatan.

Jika terjadi permasalahan kesehatan, langsung batalkan puasa. Karena Islam memberikan kemudahan untuk umatnya, jangan sampai puasa kita justru tidak memberikan faedah dan justru menimbulkan madharat.

Itulah tadi rangkaian tips sehat saat berpuasa. Semoga kita bisa menjaga kesehatan dan sempurna amal ibadah kita di bulan mulia. Aamiin...

Sumber: Jannahtour. Com, Nu.Or.Id 

Semoga bermanfaat...

Jumat, 24 April 2020

17 POIN PENTING KHUTBAH RASULULLAH MENYAMBUT RAMADHAN KARIM

Edisi Jum'at, 24 April 2020 M / 1 Ramadhan 1441 H

Menjelang tibanya bulan suci Ramadhan, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam berpidato di hadapan para sahabatnya. Ceramah di penghujung bulan Sya’ban tersebut berisi tentang informasi keistimewaan Ramadhan, serta anjuran untuk meningkatkan penghambaan kepada Allah dan kepedulian sosial.   Yang menarik, Rasulullah menggunakan redaksi sapaan “yâ ayyuhannâs” (wahai manusia) saat mengawali pidatonya, yang menandakan bahwa pesan tersebut berlaku umum bagi seluruh umat, bukan kaum Muslimin semata. Berikut isi lengkap pidato tersebut:

"Wahai manusia, sungguh bulan agung dan penuh berkah telah menaungi kalian. Bulan yang di dalamnya terdapat suatu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Pada bulan itu, Allah menjadikan puasanya sebagai suatu kewajiban dan qiyam atau shalat di malam harinya sebagai ibadah sunnah.Siapa yang mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebajikan, maka nilainya sama dengan mengerjakan kewajiban di bulan lain. Siapa yang mengerjakan suatu kewajiban dalam bulan Ramadhan tersebut, maka sama dengan menjalankan tujuh puluh kewajiban di bulan lain.”   “Ramadhan itu adalah bulan kesabaran; sedangkan ketabahan dan kesabaran, balasannya adalah surga. Ramadhan adalah bulan pertolongan. Pada bulan itu rezeki orang-orang mukmin ditambah.”    
“Siapa yang memberikan makanan untuk berbuka bagi orang  yang berpuasa di bulan itu, maka ia akan diampuni dosanya, dibebaskan dari api neraka.  Orang itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tersebut. Sedangkan pahala puasa bagi orang yang melakukannya, tidak berkurang sedikit pun.”   Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, tak semua dari kami memiliki makanan untuk berbuka bagi orang lain.”   Rasulullah ﷺ menjawab, “Allah memberikan pahala kepada orang yang memberikan sebutir kurma, atau seteguk air, atau seteguk susu.”   Nabi ﷺ pun melanjutkan, “Dialah Ramadhan, bulan yang permulaannya dipenuhi dengan rahmat, periode pertengahannya dipenuhi dengan ampunan, pada periode terakhirnya merupakan pembebasan manusia dari azab neraka.”   
“Barangsiapa yang meringankan beban pekerjaan pembantu-pembantu rumah tangganya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan membebaskannya dari api neraka."   
“Oleh karena itu dalam bulan Ramadhan ini, hendaklah kamu sekalian dapat meraih empat bagian. Dua bagian pertama untuk memperoleh ridha Tuhanmu dan dua bagian lain adalah sesuatu yang kamu dambakan. (Untuk meraih) dua bagian yang pertama, hendaklah bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan memohon ampunan kepada-Nya. (Untuk meraih) dua bagian yang kedua  hendaklah memohon (dimasukkan ke dalam) surga dan berlindung dari api neraka.”   
“Siapa yang memberi minuman kepada orang yang berpuasa, niscaya Allah memberi minum kepadanya dari telagaku, suatu minuman yang seseorang tidak akan merasa haus dan dahaga lagi sesudahnya, sehingga ia masuk ke dalam surga.” 
(Hadits riwayat Ibnu Khuzaimah: 1780; al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman: 3455. Redaksi hadits di atas riwayat Ibn Khuzaimah).

Meskipun sebagian ahli menyebut hadits ini berstatus dhaif, kandungannya masih bisa diamalkan karena berkaitan dengan fadhailul a’mal (keutamaan amal). Beberapa keterangan yang disebutkan hadits ini, banyak persamaan yang disebutkan hadits yang lebih sahih.

Jika kita merenungi khotbah Rasulullah SAW dalam menyambut bulan suci ramadhan di atas, ada beberapa poin penting yang patut diperhatikan.

1. Poin Pertama 

Dinyatakan bahwa bulan ramadhan itu bulan yang mulia, sebab hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yang paling utama.

2. Poin Ke Dua 

Dinyatakan bahwa di bulan ramadhan umat muslim sebagai tamu yang diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya. Sehingga, di bulan suci ini nafas-nafas umat muslim yang sedang berpuasa menjadi tasbih, tidurnya menjadi ibadah, amal-amalnya pun diterima dan doa-doa diijabah.

3. Poin Ke Tiga 

Dinyatakan bahwa umat muslim harus memperbanyak amalan-amalan kebaikan pada bulan suci ramadhan yaitu dengan Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin, memuliakan orang tua, menyayangi yang muda, menyambungkan tali persaudaraan, menjaga lidah, menahan pandangan dari apa-apa yang tidak halal untuk memandangnya, menahan pendengaran dari apa-apa yang tidak halal untuk mendengarnya, mengasihi anak-anak yatim, serta bertaubat kepada Allah dari dosa-dosamu.

4. Poin Ke Empat 

Dinyatakan bahwa pada saat bulan ramadhan diri-diri umat muslim tergadai karena amal-amal mereka, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggung umat muslim berat karena beban (dosa) mereka, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudnya.

5. Poin Ke Lima 

Dinyatatakan bahwa Allah SWT bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabb al-alamin.

6. Poin Ke Enam 

Dinyatakan bahwa siapa saja umat muslim yang memberi buka kepada orang-orang mukmin lain yang berpuasa di bulan ramadhan, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu.

7. Poin Ke Tujuh 

Dinyatakan bahwa di bulan ramadhan ini umat muslim bisa menjaga diri mereka dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma dan seteguk air. Artinya umat muslim harus memperbanyak sedekah di bulan suci ini, agar terhindar dari api neraka.

8. Poin Ke Delapan 

Dinyatakan bahwa umat islam harus memperbanyak  membaguskan akhlaknya di bulan suci ini, agar mereka berhasil melewati sirathol mustaqim pada hari ketika kaki-kaki tergelincir.

Adapun beberapa akhlak baik yang dijelaskan dalam hadits ini yaitu meringankan pekerjaan pegawai atau pembantu di bulan ini, maka Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari kiamat, menahan kejelekannya di bulan ini, maka Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya, memuliakan anak yatim di bulan ini, maka Allah akan memuliakanya pada hari ia berjumpa dengan-Nya, menyambungkan tali persaudaraan (silaturahmi) di bulan ini, maka Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya, melakukan shalat sunat di bulan ini, maka Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka, melakukan shalat fardhu baginya ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardhu di bulan lain, memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, maka Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan, serta membaca Al Qur’an meski hanya satu ayat Al-Quran, maka ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Quran pada bulan-bulan yang lain. Subhanallah.

9. Poin Ke Sembilan  

Umat muslim harus memperbanyak membaca doa-doa yang baik. Dalam hadits di atas kita dianjurkan untuk meminta kepada Allah agar tidak pernah menutupkan pintu-pintu surga yang dibuka pada saat bulan ramadhan, berdoa memohon kepada Allah SWT agar pintu-pintu neraka tidak akan pernah dibukakan kembali ketika setelah ramadhan, memohon kepada Allah agar setan-setan tidak pernah lagi menguasai diri serta menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah.

10. Poin Ke Sepuluh 

Dinyatakan bahwa bulan ramadhan itu adalah bulan yang senantiasa besar lagi penuh keberkahan, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Oleh karena itu di bulan ini Allah telah menjadikan puasanya suatu fardhu, dan qiyam di malam harinya suatu tathawwu’. Sehingga sebagai umat muslim kita harus menjalankan perintah Allah tersebut.

11. Poin Ke Sebelas 

Dinyatakan bahwa di bulan ramadhan umat muslim harus banyak mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebajikan di dalamnya, sebab jika seorang muslim melakukan satu kebajikan di bulan ramadhan maka sama dengan orang yang menunaikan suatu amal fardhu di dalam bulan yang lain.

12. Poin Ke Duabelas 

Dinyatakan bahwa bulan ramadhan itu adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu adalah pahalanya surga. Oleh karena itu umat muslim harus lebih sabar di bulan ini. Selain itu ramadhan itu adalah bulan memberi pertolongan ( syahrul muwasah ) dan bulan Allah memberikan rizqi kepada mukmin di dalamnya. Sehingga umat muslim harus memperbanyak sedekah atau membantu orang lain.

13. Poin Ke Tigabelas 

Dinyatakan bahwa siapa saja yang memberikan makanan berbuka kepada seseorang yang sedang berpuasa, maka Allah akan mengampuni dosanya dan memerdekakan dirinya dari neraka. Bahkan Allah SWT memberikan keadilan-Nya bahwa orang yang memberikan makanan itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tanpa sedikitpun berkurang.

14. Poin Ke Empatbelas 

Dinyatakan jika seorang muslim tidak mempunyai sesuatu yang akan diberikan kepada orang lain untuk berbuka puasa, maka hanya dengan memberi sebutit kurma atau seteguk air dan sehirup susu pun Allah akan memberikan pahalanya kepadanya. Subhanallah.

15. Poin Ke Limabelas 

Dinyatakan bahwa bulan ramadhan itu bulan istimewa, bagaimana tidak bulan suci ini adalah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari neraka.

16. Poin Ke Enambelas 

Dinyatakan bahwa seorang muslim harus memperbanyak empat perkara di bulan ramadhan, dimana dua perkara untuk mendatangkan keridhaan Allah, dan dua perkara lagi untuk kebaikan dirinya yang sangat diperlukan ketika di akhirat kelak.

Dua perkara yang pertama ialah mengakui dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan mohon ampun kepada-Nya . Dua perkara yang kamu sangat memerlukannya ialah mohon surga dan perlindungan dari neraka.

17. Poin Ke Tujuhbelas 

Dinyatakan bahwa siapa saja yang memberi minum kepada orang yang berbuka puasa di bulan ramadhan, niscaya Allah akan memberi minum kepadanya dari air kolam-Nya, dengan suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya, sehingga dia masuk ke dalam surga.Subhanallah

Ketujuhbelas poin dalam hadits di atas, kiranya kita bisa melaksanakannya di bulan mulia, bulan penuh rahmat yakni Bulan Ramadhan. Wallahu’alam 

Sumber : NU Online,  Islampos 

Semoga bermanfaat..

Kamis, 23 April 2020

17 AMALAN RASULPADA BULAN RAMADHAN

Edisi Kamis, 23 April 2020 M / 29 Sya'ban 1441 H

Nabi Muhammad SAW yang merupakan Rasul Allah tentu sosok terbaik yang wajib untuk kita ikuti, segala yang beliau lakukan ialah berisi teladan kebaikan dan cermin jiwa yang suci. Begitu pula di bulan Ramadhan yang mulia ini, ada 17 amalan Rasul pada bulan Ramadhan yang juga wajib untuk kita teladani, berikut amalan amalan mulia tersebut berdasarkan sumber dari majalah islam As Sunnah Edisi 04-05/Tahun XIV/1431H/2010M yang diterbitkan oleh Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta.

1. Berpuasa Setelah Melihat Hilal 

Nabi Muhammad SAW yakni Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam di bulan Ramadhan tidak akan memulai puasa Ramadhan kecuali jika beliau sudah benar benar melihat adanya hilal di langit atau berdasarkan penglihatan hilal orang yang mengerti atau berita dari orang yang bisa dipercaya dan memahami tentang munculnya hilal atau jika hilal tidak terlihat maka beliau memulai hari pertama puasa Ramadhan dengan melengkapi jumlah dari 29 menjadi 30 atau puasa genap 30 hari. hukum puasa sebelum 1 Ramadhan tentu tidak boleh dilakukan.

Sebab itu tidak bisa asal saja menentukan awal dan akhir bulan puasa atau bulan Ramadhan tanpa melihat hilal, sebab itu ialah patokan yang utama, sebagaimana yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia pada bulan Ramadhan 2020 ini, menentukan tanggal awal dan akhir puasa berdasarkan apa yang dicontohkan Rasulullah.

2. Tidak Berpuasa Hari Sebelumnya 

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam  sebelum bulan Ramadhan selalu melarang umatnya pada jaman tersebut untuk mengawali Ramadhân dengan puasa 1 atau 2 hari sebelumnya kecuali jika puasa yang dilakukan karena sudah terbiasa dilakukan oleh seseorang. Sebab itu, beliau selalu menegaskan dan melarang umatnya untuk berpuasa pada hari Syak yaitu sebuah hari yang masih diragukan kebenarannya, apakah sudah tanggal 1 Ramadhan ataukah masih tanggal 30 bulan sebelumnya. Jadi tidak boleh memulai puasa ramadhan sebelum adanya hilal yang jelas agar tidak berpuasa di hari yang dilarang puasa dalam islam.

3. Puasa Ramadhan Sejak Fajar 

Rasulullah sepanjang bulan Ramadhan tidak pernah memulai puasa ramadhan sampai benar benar terlihat fajar shadiq dengan jelas atau di waktu subuh. Ini dalam rangka menjalankan sumber syariat islam dari firman Allâh SWT “Dan makan serta minumlah engkau hingga terang bagimu sebuah benang putih dari sebuah benang hitam, yaitu datangnya fajar”. [al-Baqarah/2:187].

4. Segera Berbuka 

“Umatku yang beriman senantiasa baik selama mereka selalu menyegerakan untuk berbuka puasa”. Menyegerakan dalam berbuka puasa ialah termasuk amalan Rasulullah yang pantas dijadikan teladan, walaupun dengan air putih atau dengan kurma, tetap saja wajib untuk segera membatalkan puasa terlebih dahulu ketika mendengar adzan maghrib berkumandang. waktu buka puasa dan adab berbuka puasa selalu diperhatikan dan dilaksanakan Rasulullah.

5. Menjauhi Dusta 

“Barang siapa umatku yang tidak mampu meninggalkan perkatan dusta dan perbuatan yang dusta, maka sesungguhnya tidak membutuhkan puasanya sama sekali atau puasanya tidak berharga”. 
Bulan Ramadhan bukan hanya menahan lapar dan haus saja, namun juga melakukan kebaikan dengan menjauhi dusta, sebab bahaya dusta dalam islam akan menghalangi pahala puasa sehingga tidak mendapat rahmat Allah.

6. Berkumpul dengan Keluarga 

Rasûlullâh sepanjang hari sangat menyayangi dan sangat memperhatikan kasih sayang, perhatian kepada keluarga atau hubungan kedekatan yang baik dengan keluarganya. Begitu juga pada bulan Ramadhân, kebaikan beliau lahir dan batin kepada keluarga yang dimilikinya semakin meningkat lagi dan semuanya mendapat limpahan kasih sayang dengan adil.

7. Bersikap Manis pada Istri 

Puasa ramadhan tidak pernah menghalangi Rasulullah untuk sekedar memberikan perhatian berupa kecupan manis kepada para istrinya yang beliau cintai. Beliau adalah sosok manusia terbaik, sosok orang yang paling kuat menahan nafsunya. Sebab itu beliau tetap mencium kening istrinya tanpa berpengaruh pada puasa ramadhannya.

8. Menggunakan Siwak 

Rasulullah di bulan Ramadhan tidak pernah meninggalkan siwak, untuk selalu membersihkan mulutnya dan menjaga kesehatan dalam rangka upaya untuk meraih keridhaan Allâh. Walaupun sedang berpuasa, kebersihan tetaplah sesuatu yang penting, sebab itu sebagai umatnya kita harus mencontoh, tetap menjaga kebersihan gigi dan mulut.

9. Mencari Lailatul Qadar 

Rasûlullâh di bulan Ramadhan selalu lebih bersungguh sungguh dalam menjalankan ibadah dan amalan bila dibandingkan dengan bulan bulan yang lain, terutama pada waktu hari hari sepuluh hari terakhir untuk mencari lailatul qadar sebab Rasulullah mengetahui pada malam tersebut tersimpan kebaikan yang lebih baik dari malam 1000 bulan.

10. I’tikaf 

Rasûlullâh selalu  beri’tikaf di masjid yang tenang pada 10 hari terakhir bulan Ramadhân, beliau menjalankan I’tikaf atau berdiam diri dan mendekat kepada Allah selama 20 hari. Ketika beliau beri’tikaf, beliau selalu berada dalam keadaan berpuasa ramadhan. I’tikaf juga contoh teladan kebaikan yang dilakukan Rasulullah untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dan memohon kebaikan padaNya.

11. Membaca Al Qur’an 

Rasulullah selalu bertadarus atau membaca Al Qur’an di bulan Ramadhan dengan sungguh sungguh, bahkan tidak ada seorangpun di dunia ini yang sanggup menandingi keseriusan dan kekhusyu’kan beliau dalam melakukan tadarus al-Qur’ân. Malaikat Jibril pun senantiasa datang menemui beliau di bulan Ramadhan untuk tadarus al-Qur’ân bersama dan memberi petunjuk yang disampaikan oleh Allah untuk kemudian disampaikan kepada seluruh umat islam.

12. Sedekah 

Rasûlullâh adalah orang yang paling tinggi tingkat dermawannya atau paling banyak sedekahnya. Kedermawanan beliau di bulan Ramadhân bahkan tidak bisa digambarkan dengan kata kata atau tak bisa dihitung kebaikannya. Sedekah yang dilakukan beliau ibarat angin yang bertiup membawa kebaikan dan terus menerus, tidak takut kekurangan atau kehabisan rejeki, sebab Rasulullah percaya Allah selalu memberi rezeki. Kita pun harus mencontohnya.

13. Berperang Melawan Kafir 

Rasûlullâh adalah seorang mujahid sejati yang tangguh. Ibadah puasa ramadhan yang dilakukan sama sekali tidak menyurutkan semangat beliau andil dan terlibat langsung dalam berbagai peperangan. Beliau tidak pernah berdiam diri, beliau pun juga melakukan berbagai kegiatan fisik yang berat pada bulan Ramadhân, dengan niat untuk menegakkan agama islam dan menghilangkan keburukan.

14. Tidak Bermalas Malasan 

Sering kita jumpai, bulan Ramadhan menjadi alasan untuk bersantai dan hanya tiduran sepanjang hari, padahal Rasulullah tidak pernah mencontohkan demikian, sepanjang masa hidup Rasûlullâh, bulan Ramadhân mulia merupakan bulan yang dijalankan dan diisi kegiatan serta amalan bermanfaat yang penuh dengan keseriusan, penuh dengan perjuangan dan pengorbanan. Ini tentunya sangat berbeda dengan realita zaman sekarang dimana sebagian kaum Muslimin saat ini yang selalu memandang bulan Ramadhân sebagai saat bersantai dan berdiam diri, bermalas malasan atau bahkan bulan ramadhan dikatakan sebagai waktunya untuk menganggur atau istirahat. Tentunya itu adalah pandangan yang salah.

15. Memberi Keringanan Bagi yang Kesusahan 

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam di bulan Ramadhan pernah berjihad dan beliau menyuruh kepada para sahabatnya untuk membatalkan puasa ramadhan mereka supaya kuat dan tidak lemah saat berhadapan dengan musuh, namun dengan kondisi tertentu yang memang membutuhkan dan mewajibkan untuk mengganti di hari lain, hal itu karena melakukan kepentingan islam atau demi islam yang lebih utama.

Contoh lain ialah Rasulullah menjelaskan bahwa beliau membolehkan orang yang sedang dalam perjalanan jauh dan tidak memungkinkan untuk menjalankan puasa Ramadhan, orang yang sedang sakit hingga lemah kondisinya dan membutuhkan pengobatan dan orang yang sudah lanjut usia serta wanita yang hamil dan wanita yang sedang menyusui untuk membatalkan puasa ramadhannya jika memang tidak mampu dan mengganti di hari lain.

Hal itu tentunya dilakukan karena Rasulullah menyebarkan islam dengan kasih sayang, tidak dengan paksaan atau dengan sesuatu yang memberatkan, semua itu dilakukan untuk hal yang lebih penting, dengan keperluan yang memang diridhoi oleh Allah, sehingga Rasulullah menjelaskan bahwa islam selalu memberikan keringanan bagi yang membutuhkan, tidak serta merta memberatkan.

16. Membolehkan Berbekam 

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam di bulan Ramadhan pernah berbekam padahal beliau sedang menunaikan berpuasa. Beliau pun membolehkan umatnya pada jaman tersebut untuk berbekam sekalipun pada saat itu sedang berpuasa ramadhan. Berbekam ialah pengobatan jaman dahulu untuk mengeluarkan penyakit.

Hal ini juga sama dengan donor darah, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa donor darah tetap boleh dilakukan di bulan Ramadhan dan tidak membatalkan puasa asalkan dengan kondisi yang kuat seperti cukup sahur dan dalam kondisi yang sehat menurut pemeriksaan kesehatan sehingga tidak menimbulkan pengaruh bagi puasa ramadhan yang sedang dilakukan.

17. Bersikap Lemah lembut 

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah ekstrem atau membebani atau berbuat kasar kepada umatnya, baik itu pada bulan Ramadhân yang mulia ataupun bulan lainnya. Sebab itu, ketika bulan Ramadhan kita semua wajib memperbaiki diri untuk lebih bersikap lemah lembut kepada siapa saja sehingga hal itu nantinya akan menjadi kebiasaan dan karakter islami kita yang baik. Rasulullah selalu memberi kebaikan, tidak ada kekerasan, kekerasan yang dilakukan oleh orang yang mengaku islam hanyalah tipu daya dan dosa besar dan  ia melakukannya karena hawa nafsunya sendiri.

Demikian artikel tausiah kali ini, semoga mudah dipahami oleh anda dan dapat menjadi wawasan islami serta menambah ilmu anda mengenai agama islam. Terima kasih. 

Semoga bermanfaat...