Rabu, 20 Juli 2022

17 MANFAAT MENJAGA PANDANGAN MENURUT ISLAM

Rabu, 20 Juli 2022 M / 20 Dzulhijjah 1443 H. 

Mata merupakan anugerah terindah dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Karena dengan mata kita dapat melihat kebesaran-Nya di alam ini. Kita dapat menyaksikan gemerlapnya dunia dengan segala hiruk pikuk yang ada. Oleh karena itu menjaga pandangan mata dari hal-hal yang diharamkan sangatlah penting. Islam mengajarkan seorang muslim agar senantiasa menundukan atau menjaga pandangan. Menjaga pandangan mata diperintahkan agar terhindar dari dosa, maksiat, ataupun marabahaya lain.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS An-Nur : 31).

Dalam kitab ‘Al Jawabul Kaafi’ Ibnu Qayyim mengatakan, menundukkan pandangan mempunyai banyak manfaat dan hikmah. Berikut ini 17 hikmahnya:

1. Melaksanakan perintah Allah

 Melaksanakan perintah Allah yang menjadi sumber kebahagiaan hamba di dunia dan akherat karena tidak ada yang lebih bermanfaat bagi seorang hamba dari melaksanakan perintah Allah.

2. Mencegah masuknya ‘racun’ 

Maksudnya, mencegah panah beracun yang dapat merusak hati.

3. Mendekatkan diri kepada Allah 

Lebih mendekatkan hati kepada Allah karena mata yang tak ditahan menyebabkan hati menjadi bercabang-cabang dan membuatnya jauh dari Allah. Bahaya besar bagi hati ketika matanya jelalatan kemana mana, bahkan menyebabkan kerenggangan hubungan hati dengan Allah.

4. Hati jadi lebih kuat 

Membuat hati lebih kuat dan bergembira, karena mata yang tak ditahan membuat hati lemah dan bersedih.

5. Hati yang bercahaya 

Membuat hati bercahaya dengan sinar iman sebagaiman bila mata tak ditahan membuat kegelapan di hati. Oleh karena itu di dalam surat An Nuur, Setelah menyebutkan perintah untuk menundukkan pandangan, Allah menyebutkan tentang cahaya di atas cahaya. Apabila hati hamba bercahaya maka akan singgah berbagai macam kebaikan padanya.

6. Firasat yang kuat 

Mewariskan firasat yang kuat untuk membedakan al haq dengan kebatilan, membedakan orang yang jujur dengan orang yang dusta. Syujaa’ Al Karmani rahimahullah berkata, “Barangsiapa yang memakmurkan lahiriyahnya dengan mengikuti sunnah, batinnya dengan muroqobah (selalu merasa di awasi oleh Allah), menundukkan pandangannya dari melihat yang haram, menahan diri dari syhawat dan membiasakan memakan yang halal maka firasatnya tidak akan salah.”

7. Dapat kekuatan ilmu dan hujjah 

Menjadikan hati kokoh, berani dan kuat dan Allah akan mengumpulkan untuknya kekuatan ilmu dan hujjah dengan kekuatan qudroh. Allah Ta’ala berfirman:

من كان يريد العزة فلله العزة جميعا إليه يصعد الكلم الطيب والعمل الصالح يرفعه

“Barangsiapa yang menginginkan keperkasaan, maka milik Allahlah keperkasaan seluruhnya. KepadaNya naik kalimat kalimat yang baik dan Dia mengamgkat amal shalih kepadanya.” (QS. Fathir: 10).

Artinya barangsiapa yang ingin dijadikan mulia dan perkasa maka hendaklah ia mencarinya dengan cara menaati Allah yaitu beramal saleh dan kalimat kalimat yang baik.

8. Menutup pintu masuk setan 

Menutup pintu setan untuk masuk ke hati karena setan masuk bersama pandangan mata, lalu setan menghiaskannya sehingga hati menjadi sibuk dengannya.

9. Memusatkan hati untuk memikirkan mashlahat 

Lebih memusatkan hati untuk memikirkan kemashlahatannya karena mata yang tak ditahan menjadikan pikiran hati pecah dan mencegah dari memikirkan kemashlahatannya sehingga urusannya menjadi kacau, akibatnya ia jatuh dalam mengikuti hawa nafsu, hatinya lalai dari berzikir.

10. Hubungan mata dan hati 

Antara mata dan hati terdapat hubungan yang kuat. Jika hati rusak maka pandangan mata pun akan rusak. Bila pandangan mata rusak, maka hatipun akan ikut rusak sehingga hati bagaikan tempat sampah yang dibuang padanya sampah yang tak bermanfaat dan najis. Itu semua membuat hati terhalang dari mengenal Allah. Tak mau kembali kepada Allah bahkan merasa tak tenang dengan mengingat-Nya. 

11. Membersihkan hati dari derita penyesalan 

Pandangan akan menyusup ke dalam hati seperti anak panah yang meluncur saat dibidikkan. Jika tidak membunuh, tentu anak panah itu akan membuat luka korbannya. Atau pandangan itu seperti bara api, jika tidak membakar semuanya maka akan membakar sebagian di antaranya.

Imam Asmu’i bercerita, “Aku pernah melihat seorang gadis tatkala thawaf, dia seakan-akan matahari. Aku terus memandanginya sehingga hatiku berdesir dan bergelora hebat karena mengagumi kelokannya. Kemudian wanita itu bertanya kepadaku, “Ada apa engkau ini?”

Aku menjawab, “Engkau memang sangat layak untuk terus dipandangi”. Lalu wanita itu melantunkan syair, “Selagi pandangan matamu berkeliaran. Segala pemandangan akan membebani hati. Kau pandang sesuatu di luar kemampuan. Sebagian lain tidak ada kesabaran lagi”

12. Mendatangkan cahaya dan keceriaan di hati 

Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Pandangan mata itu laksana anak panah beracun dari berbagai anak panah Iblis. Barangsiapa menahan pandangannya dari keindahan-keindahan wanita, maka Allah akan mewariskan kelezatan di dalam hatinya yang akan dia dapatkan hingga hari dia bertemu dengan-Nya“. (HR. Ahmad).

13. Mendatangkan kekuatan firasat yang benar 

Imam Syuja’ al-Karmany berkata, “Jika dhahir seseorang mengikuti sunnah, batinnya merasakan pengawasan Allah, menahan mata dari hal-hal yang diharamkan, menahan diri dari syahwat, dan memakan yang halal, tentu saja firasatnya tidak akan meleset”.

14. Membuka pintu dan jalan ilmu 

Karena ilmu itu adalah cahaya, dan cahaya Allah tidak akan diberikan kepada pelaku maksiat.

15. Menutup pintu neraka Jahannam 

Pandangan mata adalah pintu syahwat yang untuk dilakukan. Pengharaman Allah itu tabir yang penghalangnya. Siapa yang merusak tabir ini, sangat mungkin dia akan berani melanggar larangan-Nya. Menahan mata bisa menutup pintu ini, yang karenanya dia akan selamat.

16. Menguatkan dan mengokohkan akal 

Siapapun yang memiliki akal cemerlang, maka dia tidak akan mengumbar pandangan matanya. Karena orang yang cerdas adalah mereka yang dapat mempertimbangkan akibat dari setiap perbuatannya.

Sebaliknya orang yang lemah akalnya cenderung gegabah dan tidak peduli terhadap akibat dari setiap tindakan di kemudian hari. Andaikata orang yang mengumbar pandangan mengetahui akibat dari perbuatannya, tentu dia tidak akan berani lancang mengumbar pandangannya.

17. Membebaskan hati dari syahwat yang memabukkan 

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Malulah kepada Allah dengan sebenar-benarnya.” Kami berkata, “Wahai Nabi Allah, sesungguhnya kami benar-benar merasa malu, Alhamdulillah”. Beliau bersabda, “Bukan itu yang dimaksudkan, akan tetapi yang dimaksudkan dengan malu kepada Allah dengan sebenar-benarnya adalah engkau menjaga kepala (mata) dan apapun yang disaksikannya, menjaga perut dan apapun yang masuk kepadanya, dan mengingat kematian beserta siksaan yang akan menimpanya. Siapa menginginkan kehidupan akhirat maka tinggalkanlah perhiasan dunia, dan barangsiapa dapat melakukan semua itu, berarti dia telah malu kepada Allah.” (HR. Tirmidzi).

Termasuk menjaga pandangan mata adalah memandang seorang laki-laki atau perempuan yang bukan mahram meskipun masih tergolong kerabat dekat, seperti saudara sepupu, saudara ipar, dan lain sebagainya. Karena kedekatan hubungan inilah yang tidak jarang menjadikan seorang muslim lalai dan mengabaikan perintah Allah tersebut, meskipun terkadang dia menyadari bahwa itu termasuk perbuatan dosa.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

“Tiga golongan manusia yang mata mereka tidak akan pernah melihat neraka, yaitu mata yang berjaga-jaga di jalan Allah, mata yang menangis karena takut kepada Allah, dan mata yang dapat menahan diri dari melihat hal-hal yang diharamkan Allah”. (HR. At-Thabrani). 

Indah sekali jika kita menjadi bagian dari golongan orang-orang yang selalu bisa menjaga pandangan mata untuk terjaga dari api neraka. Pastinya akan kita rasakan kesejukan hati, sebagaimana sejuknya surga yang indah dipandang mata.

Semoga bermanfaat....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.