Selasa, 30 Juni 2020

17 CARA MEMBERSIHKAN HATI YANG KOTOR DALAM ISLAM

Edisi Selasa, 30 Juni 2020 M / 9 Dzulqa'idah 1441 H

Ada beberapa cara membersihkan hati yang kotor dalam Islam. Cara membersihkan hati dari berbagai penyakit ini terinspirasi dari hadits dari An-Nu’man bin Basyir bahwa Nabi Muhammad bersabda:

أَلَا إِنَّ فِي الجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الجَسَدُ كُلُّهُ, وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الجَسَدُ كُلُّهُ؛ أَلَا وَهِيَ القَلْبُ
“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati”. (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).

Hati adalah pangkal utama bagi jasad manusia, jika hati rusak karena keruh menghitam oleh maksiat, maka seluruh jasad juga akan rusak, sehingga menimbulkan sikap yang tidak dilandasi dengan akhlak mulia dan budi pekerti yang baik.

Begitu juga sebaliknya, jika hati baik, yaitu bersih dan suci dari segala maksiat, maka baik pula lah seluruh jasad tersebut. Sehingga menimbulkan sikap yang baik, dilandaskan oleh akhlak mulia dan budi pekerti yang baik.

Untuk mendapatkan hati yang bersih perlulah sebuah mujahadah (perjuangan) yang berat dan panjang. Sebab dalam hal menuju Allah tidaklah mudah, juga tidak diraih dengan suatu proses yang instan, melainkan perlu kemauan yang kuat dan kesabaran yang hebat.

Apalagi di zaman modern seperti sekarang ini, kemaksiatan sudah merajalela, membuat hati ikut terbawa arusnya, sehingga banyak orang yang bersikap dan berperilaku buruk. Maka untuk membersihkan hati bukan hal yang mudah dalam kondisi seperti sekarang ini.

Dr. Asep Akhmad Hidayat, M.A dalam bukunya yang berjudul Mata Air Bening Ketenangan Jiwa: Pintu Masuk Ketenteraman dan Kemuliaan Hidup (ESQ Perspektif Tasawuf) menjelaskan sebagian lagkah-langkah dalam membersihkan hati dari penyakit yang keruh karena dosa-dosa maksiat, baik dosa yang besar maupun yang kecil.

Berikut 17 cara membersihkan hati dalam Islam yang kotor, sebagaimana yang dijelaskan dari buku Mata Air Bening Ketenangan Jiwa:

1. Ikhlas dalam bekerja 

Melakukan semua pekerjaan dan perbuatan adalah semata-mata karena Allah, karena itu perlu memperkuat keikhlasan hati agar tidak salah dalam mendasari niat di setiap amal.

2. Hendaklah bersikap zuhud 

Nabi Muhammad SAW berpesan, “Zuhudlah kamu terhadap dunia niscaya Allah akan mencintai kamu, dan zuhudlah terhadap apa yang dimiliki manusia, pasti mereka mencintaimu.” (HR. Ibnu Majah).

Yang dimaksud dengan bersikap zuhud adalah bersikap sederhana terhadap dunia, yaitu tidak mencintai semua hal yang berbau duniawi—seperti harta, kekayaan, kekuasaan dan lain sebagainya. Juga menjauhi hal-hal yang terlalu berlebihan perihal dunia, sehingga lalai akan akhirat.

3. Biasakan membaca Al-Qur’an dengan khusyuk 

Al-Qur’an merupakan obat bagi semua jenis penyakit yang menghampiri hati—kesedihan, was-was, gundah dan lain sebagainya. Membacanya merupakan pengobatan untuk hati yang sedang sakit. Juga perlu membaca Al-Qur’an dengan khusyuk, yaitu dengan mentadaburinya.

4. Perbanyak mohon ampun pada Allah SWT 

Ibarat baju yang dicuci dengan sabun cuci, maka istighfar merupakan sabun cuci untuk membersikan hati yang kotor. Setiap manusia tak luput dari kesalahan. Oleh karena itu istighfar menjadi salah satu cara memohon ampun kepada Allah atas semua salah dan khilaf.

5. Kerjakan shalat Tahajud setiap malam

Setiap muslim yang mengamalkan shalat tahajud, maka drajatnya akan diangkat oleh Allah SWT. Sebagaimana Allah berfirman, "Dan pada sebagian malam, dirikanlah shalat tahajud sebagai ibadah tambahan bagimu. Semoga Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (QS. Al-Isra:79).

6. Kosongkan perut dengan berpuasa 

“Sembuhkanlah hatimu di kala luka dengan lima perkara, kelak kau akan Bahagia. Kosongkan perutmu dan bacalah Al-Qur’an. Banyaklah istighfar pada Tuhanmu. Lakukanlah tahajud di tengah malam, dan dekatilah orang saleh.” (Syair Sufi).

7. Perbanyaklah dzikir setiap waktu 

Dengan memperbanyak dzikir kepada Allah setiap waktu, akan menjaga lisan dari mengucapkan hal-hal yang tidak bermanfaat.

8. Duduklah bersama orang-orang saleh 

Dengan mendengarkan nasihat dari orang-orang shaleh dan menjadikannya teman, akan memberikan pengaruh terhadap diri sendiri.

9. Hindarkan diri dari lilitan hutang 

Utang  adalah penghalang untuk mendapatkan ridha Allah dan masuk ke dalam surga-Nya. Utang juga yang akan menggerogoti segala amal kebajikan yang dilakukan di dunia. 
Bahkan Rasulullah dalam setiap sholatnya sering memohon kepada Allah SWT supaya terhindar dari masalah utang, "Allahumma inni a'uudzu bika min al-ma'tsami wa al-maghram, Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari berbuat dosa dan lilitan utang.” 

10. Jauhkan diri dari praktik riba 

Riba dapat membuat yang miskin semakin miskin dan yang kaya semakin kaya, maka riba haram hukumnya. Dalam sebuah hadis disebutkan tentang pelarangan riba, yaitu Dari Jabir dia berkata, "Rasulullah SAW melaknat pemakan riba, pembayar (pemberi) riba, juru tulis riba, dan saksi-saksi riba." Dia berkata, "Mereka semua sama" (HR Abu Daud).

11. Mari kita bersabar 

Di setiap kesulitan terdapat kesabaran. Yakinlah sesulit apapun cobaan yang datang, hadapi ia dengan kesabaran, karena Allah akan hadirkan pertolongan setelah kesabaran itu. Dan Dia bersama orang-orang yang bersabar.

12. Tawakal, Faidza ‘azamta fatawakkal ‘alallah 

Cukupkan Allah menjadi menjadi penolong kita dan Allah adalah sebaik-baik pelindung. Tak ada yang pantas untuk dimintai pertolongan juga perlindungan selain kepada-Nya, karena hanya Allah yang Maha Kuasa atas seluruh yang terjadi di dunia.

13. Syukuri apa yang telah dimiliki 

Bersyukur atas semua yang diberikan oleh Allah, entah itu cobaan ataupun kenikmatan adalah sebuah ujian untuk menguji kekuatan iman.

14. Jangan putus asa, rahmat Allah itu luas 

Mengeluh dan berputus asa tidaklah menghasilkan keuntungan, oleh karena itu seberat apapun ujian yang dihadapi, maka jangan berputus asa, karena rahmat-Nya tidak pernah terputus untuk hamba-Nya yang selalu memohon kepada-Nya.

15. Jadikan masjid tempat berteduh hati 

Saat hati sedang gundah, penuh dengan kesibukan dunia, maka masjid adalah tempat untuk berteduh hati. Singgah sebentar untuk melakukan ibadah di dalamnya, menenangkan hati dari segala keruwetan aktivitas dunia.

16. Sisihkan waktu untuk tadabur alam 

Allah menjadikan semua peristiwa yang terjadi di dunia ini tidaklah dengan sia-sia, melainkan ada hikmah dan pelajaran di dalamnya. Maka barang siapa yang mau berpikir tentang semua yang terjadi, akan mampu menemukan dan mendapatkan peran dari-Nya. Oleh karena itu perlu lah sekiranya untuk mentadaburi alam walau sejenak.

17. Sempatkan waktu untuk khalwat dan uzlah 

Manhaj (metode) Rasulullah Saw yang telah dilupakan oleh kebanyakan orang adalah dengan melakukan khalwat. Tidaklah cukup seseorang dikatakan beriman dengan seluruh amal ibadahnya sebelum ia berkhalwat dengan Allah dan uzlah dari manusia untuk beberapa hari.

Menenangkan diri dari kesibukan duniawi, lantas berdzikir kepada Allah siang dan malam, memohon ampunan kepada-Nya, juga muhasabah diri atas semua kesalahan dan khilaf yang dilakukan.

Demikian pandangan Islam tentang cara agar hati menjadi bersih akibat kotoran dosa-dosa maksiat. Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu dirahmati oleh Allah SWT. 

Sumber : Dr. Asep Akhmad Hidayat, M.A  (ESQ Perspektif Tasawuf) 

Semoga bermanfaat....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.