Selasa, 09 Februari 2021

17 CARA AGAR TERBIASA SHALAT TAHAJUD DALAM ISLAM

Edisi Rabu, 10 Februari 2021 M / 28 Jumadil Akhir 1442 H

Selain shalat wajib, salah satu shalat sunnat yang mempunyai banyak keutamaan adalah shalat tahajud. Allah berfirman tentang keutamaan shalat tahajud, “Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” [QS. Al-Isra: 79]

Shalat malam atau shalat tahajud memang menjadi satu amalan yang sangat penting, namun tidak semua orang bisa melakukan shalat tahajud dengan rutin.

Sulitnya untuk bangun di malam hari tentunya menjadi tantangan terbesar yang harus dihadapi. Untuk dapat terbiasa melakukan shalat tahajjud, berikut adalah beberapa cara agar terbiasa shalat tahajud:

1. Tidur tepat waktu 

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu'anhu ia berkata: “Nabi Shallallahu'alaihi wasallam selalu melarang kami berbincang-bincang setelah Isya’.” (Diriwayatkan Ahmad dalam Al-Musnad dan Ibnu Majah dalam Sunan)

Diriwayatkan dari Abi Barzah al-Aslami radhiyallahu'anhu : “Bahwa Nabi Shallallahu'alaihi wasallam lebih senang mengakhirkan sholat Isya’. Beliau tidak senang tidur sebelum Isya’ dan berbincang-bincang setelahnya.” (Diriwayatkan al-Bukhari dalam Shahih-nya)

2. Tidak begadang 

Dari Muadz Rasulullah bersabda :

لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ أَرْبَعٍ: عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ

“Kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat, sampai ditanya empat hal: (salah satunya), tentang umurnya, untuk apa dia habiskan…” (HR. Ad-Darimi, no.556)

3. Wudhu sebelum tidur 

Dari al Barra bin Azib, bahwa Rasululah bersabda,”Jika engkau hendak menuju pembaringanmu, maka berwudhulah seperti engkau berwudhu untuk shalat, kemudian berbaringlahlah di rusukmu sebelah kanan lalu ucapkanlah doa:

” Ya Allah sesungguhnya aku menyerahkan jiwaku hanya kepadaMu, kuhadapkan wajahku kepadaMu, kuserahkan segala urusanku hanya kepadamu, kusandarkan punggungku kepadaMu semata, dengan harap dan cemas kepadaMu, aku beriman kepada kitab yang Engkau turunkan dan kepada nabi yang Engkau utus” dan hendaklah engkau jadikan doa tadi sebagai penutup dari pembicaranmu malam itu. Maka jika engkau meninggal pada malam itu niscaya engkau meninggal di atas fitrah.”

4. Makan sebelum jam 8 malam 

Dianjurkan untuk tidak makan setelah jam 8 malam. Hal ini disebabkan jika kita makan di atas jam 8 malam, maka akan timbul rasa malas untuk bangun di tengah malam.

Makan di atas jam 8 malam juga tidak baik untuk pencernaan. Lambung yang harusnya telah beristirahat pun akhirnya justru dipaksa untuk mengolah makanan lagi.

5. Minum air putih sebelum tidur 

Air putih mempunyai banyak manfaat bagi tubuh. Salah satunya adalah sebagai detoksifikasi zat-zat racun di dalam tubuh sehingga tubuh menjadi lebih segar dan sehat. Dengan meminum air putih, tubuh akan jauh lebih segar ketika bangun di tengah malam sehingga lebih mudah untuk menjalankan shalat tahajud.

6. Tidur dalam posisi nyaman 

Rasulullah bersabda : “Apabila kamu hendak tidur maka berwudhulah (dengan sempurna) seperti kamu berwudhu untuk sholat, kemudian berbaringlah di atas sisi tubuhmu yang kanan.” (HR. Bukhari).

Dalam riwayat lain Rasulullah juga bersabda; “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu,” (Hr Al-Bukhari dan Muslim).

7. Tidur siang sebentar 

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:  “Tidur sejenaklah kamu sekalian di siang hari, karena sesungguhnya setan tidak tidur siang sejenak”. (HR. Abu Nu’aim)

Imam Ghazali berkata, “Hendaklah seseorang tidak meninggalkan tidur yang sekejap pada siang hari karena ia membantu ibadah pada malam hari. Sebaiknya harus seseorang itu bangun dari tidurnya sebelum sesudah matahari tergelincir untuk menunaikan shalat zuhur.” (kitab Ihya Ulumuddin).

8. Kuatkan niat 

Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya.

Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits)

9. Tata kamar dengan rapi 

Penataan kamar yang rapi dan bersihkan sangat penting dalam mendapatkan tidur yang berkualitas. Dengan tidur yang berkualitas, maka akan jauh lebih mudah untuk bangun di tengah malam.

Biasakan untuk membersihkan kamar dan merapikan kamar setiap hari. Ganti sprei setiap kali kotor agar tidak mudah terkena alergi akibat berkembangnya jamur dan tungau di tempat tidur.

10. Membaca Alquran sebelum tidur 

Dari ‘Aisyah, beliau radhiyallahu ‘anha berkata,

كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ) ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ

“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surat Al Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surat Al Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surat An Naas).

Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari no. 5017).

11. Membaca doa sebelum tidur 

Dari Hudzaifah, ia berkata,

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ قَالَ « بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا » . وَإِذَا اسْتَيْقَظَ مِنْ مَنَامِهِ قَالَ « الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا ، وَإِلَيْهِ النُّشُورُ »

“Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam hendak tidur, beliau mengucapkan: ‘Bismika allahumma amuutu wa ahya (Dengan nama-Mu, Ya Allah aku mati dan aku hidup).’ Dan apabila bangun tidur, beliau mengucapkan:

“Alhamdulillahilladzii ahyaana ba’da maa amatana wailaihi nusyur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali).” (HR. Bukhari no. 6324)

12. Membaca ayat kursi sebelum tidur 

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata,

وَكَّلَنِى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – بِحِفْظِ زَكَاةِ رَمَضَانَ ، فَأَتَانِى آتٍ ، فَجَعَلَ يَحْثُو مِنَ الطَّعَامِ ، فَأَخَذْتُهُ فَقُلْتُ لأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – . فَذَكَرَ الْحَدِيثَ فَقَالَ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ ، وَلاَ يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ . فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « صَدَقَكَ وَهْوَ كَذُوبٌ ، ذَاكَ شَيْطَانٌ »

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menugaskan aku menjaga harta zakat Ramadhan kemudian ada orang yang datang mencuri makanan namun aku merebutnya kembali, lalu aku katakan,

“Aku pasti akan mengadukan kamu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam“. Lalu Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menceritakan suatu hadits berkenaan masalah ini. Selanjutnya orang yang datang kepadanya tadi berkata,

“Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat Al Kursi karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Ta’ala dan syetan tidak akan dapat mendekatimu sampai pagi“. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Benar apa yang dikatakannya padahal dia itu pendusta. Dia itu syetan“. (HR. Bukhari no. 3275)

13. Berdoa agar dimudahkan bisa bangun malam dan mengingat nikmat kesehatan 

Sebelum tidur berdoalah kepada Allah agar dimudahkan bangun malam dan diberi kekuatan untuk wudhu. sebab bisa jadi kita bangun karena kalah oleh ngantuk atau rasa malas karena dingin akhirnya tidur lagi. sering kan? nah sebelum tidur mintalah sama Allah agar diberi kekuatan untuk segera wudhu.

Juga dengan mengingat nikmat kesehatan dan waktu luang (guna bersegera melaksanakan shalat malam). Hal ini sebagaimana diriwayatkan Ibnu ‘Abbas radiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam menasihati seorang lelaki seraya bersabda, “Dua nikmat yang banyak manusia melalaikannya: kesehatan dan waktu luang.”

14. Beribadahlah secara ikhlas hanya karena mengharap ridha Allah Subhanahu Wa Ta’ala 

Sebagaimana Dia telah memerintahkan dalam firman-Nya:

“Padahal, mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (hal menjalankan) agama yang lurus dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS A1-Bayyinah [98]: 5).

Meyakini bahwa Allah-lah yang memerintahkan hamba untuk menegakkan shalat malam. Jika seorang hamba menyadari bahwa Rabb-nya, yang Mahakaya lagi tidak memerlukan sesuatu apa pun dari hamba, telah memerintahnya untuk mengerjakan shalat malam, maka ia pasti akan mengerti betapa pentingnya ibadah itu bagi dirinya.

15. Memahami keutamaan qiyamul lail dan kedudukan orang-orang yang mengerjakan ibadah tersebut di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala. 

Orang yang terbiasa qiyamul lail bisa dikategorikan sebagai orang bertakwa. Salah satu kriteria orang bertakwa terdapat dalam firman Allah, “Mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan pada waktu pagi sebelum fajar.” (QS Adz-Dzariyat [51]: 17-18).

Juga dapat mencontoh kaum Salaf dan orang-orang saleh terdahulu dari kalangan sahabat, tabiin, dan sesudahnya tentang keseriusan mereka dalam hal mengejar pahala shalat malam.

16. Berusahalah semaksimal mungkin meninggalkan dosa dan mengingat Kematian 

Al-Fudhail bin ‘Iyadh radiyallahu anhu berkata, “Apabila tidak mampu mengerjakan shalat malam dan puasa pada siang hari, engkau adalah orang yang terhalang dari (kebaikan) lagi terbelenggu. Dosa-dosamu telah membelenggumu.”

Juga banyak mengingat kematian. Hal ini penting karena dapat memicu semangat seorang hamba dalam melaksanakan ketaatan dan menghilangkan rasa malas. Dari Ibnu Umar, beliau berkata, Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam memegang bahuku seraya berkata, “Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau pengembara yang sekadar berlalu.”

17. Menghindari berbagai sebab yang melalaikan seorang hamba terhadap shalat malamnya. 

Para ulama menyebutkan bahwa di antara sebab tersebut adalah terlalu banyak makan dan minum, terlalu meletihkan diri pada siang hari dengan berbagai amalan tidak bermanfaat, tidak melakukan qailulah (tidur siang), dan selainnya.

Diriwayatkan bahwa iblis menampakkan diri kepada Nabi Yahya bin Zakariya alaihis salam dengan membawa banyak sendok. Yahya bertanya kepadanya, “Ada apa dengan sendok-sendok itu?” Iblis menjawab, “Ini adalah syahwat yang aku gunakan untuk menjebak manusia.”

Yahya bertanya lagi kepadanya, “Apakah engkau mendapatkan sesuatu pada diriku yang bisa kau jerat dengan perangkapmu itu?”

Iblis menjawab, “Ya. Pada suatu malam, engkau sangat kenyang sehingga aku bisa membuatmu merasa berat untuk mengerjakan shalat malam.” Yahya berkata, “Kalau begitu, sesudah ini, aku tidak akan mau berkenyang-kenyang selamanya.” Iblis kemudian berkata, “Baiklah, tetapi hal itu janganlah engkau nasihatkan kepada orang lain sesudahmu.”

Itulah 17 cara agar terbiasa shalat tahajud. Demikianlah artikel yang singkat ini. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua dan membuat kita semakin terbiasa untuk melakukan shalat tahajud. 

Semoga bermanfaat....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.