Rabu, 30 Juni 2021

17 KEUTAMAAN KEBERSIHAN DALAM ISLAM

Edisi Kamis, 1 Juli 2021 M / 20 Dzulqa'idah 1442 H. 

Alangkah indah agama islam ini, sebab segala hal telah ditetapkan ketentuanNya dan kadarNya, sehingga kita sebagai ummat islam khususnya haruslah menaati ketentuan yang sudah Allah berikan. Agar keberlangsungan kehidupan dapat teratur dan terjaga. Mulai dari hal besar hingga hal kecil diatur di dalam Islam, mulai dari mengelola negara hingga mengelola keluarga, mulai dari menjaga kebersihan lingkungan hingga kebersihan diri, kesemua hal tersebut tidak luput dari ajaran islam yang bersumber dari Al-qur'an dan Hadits. Sehingga kita sebagai muslim tinggal melaksanakan ketentuan yang ada.

Kebersihan adalah sesuatu yang harus dijaga oleh setiap manusia. Baik itu kebersihan diri maupun lingkungan. Dalam islam juga terdapat ajaran untuk mengutamakan kebersihan. Bahkan dikatakan bahwa kebersihan sebagian dari iman.

Selain itu, kita juga bisa melihat dari praktek wudhu yang dikerjakan setiap sebelum sholat wajib atau sunnah. Menerapkan cara berwudhu yang benar dapat mensucikan diri dari hal-hal yang menajiskan. Umat islam mengerjakan wudhu paling sedikit 5 kali dalam sehari. Ini membuktikan bahwa islam memang peduli terhadap kebersihan.

Berikut ini beberapa keutamaan kebersihan dalam islam:

1. Mentaati Perintah Allah 

Keutamaan yang pertama jelas adalah mentaati perintah Allah Ta’ala. Allah tidak menyukai sesuatu yang kotor ataupun najis. Maka itu, umat islam harus bersuci sebelum sholat dan baca Al-Quran. Serta sebaiknya bersuci juga ketika hendak berdzikir.

Diriwayatkan dari Sa’ad bin Abi Waqas dari bapaknya, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya Allah Subhanahu WaTa'ala itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Mahamulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu.” (HR. Tirmizi).

2. Mengamalkan Sunnah Rasul 

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah teladan bagi umat islam. Maka itu sudah selayaknya kita mengikuti apa-apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, termasuk dalam hal menjaga kebersihan yang merupakan bagian dari gaya hidup sehat Rasulullah. Dalam banyak hadits shahih disebutkan bahwa Rasul adalah tipe orang yang menyukai kebersihan. Beliau gemar bersiwak atau menggosok gigi untuk menjaga kesehatan mulutnya.

Diriwayatkan Abu Hurairah radhiyallahu'anhu dia berkata : Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda : Jika aku tidak menjadikan berat umatku, maka sungguh aku perintahkan bersiwak (menggosok gigi) setiap hendak shalat”. (HR Bukhari).

“Bersiwak itu akan membuat mulut bersih dan diridhoi oleh Allah.” (HR. An Nasa’i, Ahmad).

3. Dicintai Allah 

Seseorang yang memelihara kebersihan maka kesehatannya juga akan lebih terjaga. Dalam hadist dijelaskan bahwa Allah Ta’ala lebih menyukai mukmin yang sehat dan kuat daripada yang lemah.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa Jalla daripada Mukmin yang lemah, dan pada keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allâh (dalam segala urusanmu) serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah. Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau berkata, Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini dan begitu, tetapi katakanlah, Ini telah ditakdirkan Allâh, dan Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki, karena ucapan seandainya akan membuka (pintu) perbuatan syaitan.” (HR. Muslim).

4. Sebagai cara meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah Ta'ala 

Diriwayatkan dari Malik Al Asy’ari dia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda, “Kebersihan adalah sebagian dari iman dan bacaan hamdalah dapat memenuhi mizan (timbangan), dan bacaan subhanallahi walhamdulillah memenuhi kolong langit dan bumi, dan shalat adalah cahaya dan shadaqah adalah pelita, dan sabar adalah sinar, dan Al Quran adalah pedoman bagimu.” (HR. Muslim).

”Bersuci (thaharah) itu setengah daripada iman.”(HR. Ahmad, Muslim, dan Tirmidzi).

5. Fitrah Manusia 

Menjaga kebersihan juga termasuk fitrah manusia. Ini termasuk merawat tubuh, mencukur bulu di badan, memotong kuku, mandi dan sebagainya.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada lima macam fitrah , yaitu : khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak.” (HR. Bukhari dan Muslim).

6. Mendapatkan Ampunan dari Allah 

Seseorang yang menjaga kebersihan ketika hendak sholat jumat, termasuk mandi, memakai wewangian dan baju yang bagus maka dijanjikan akan diampuni dosa-dosanya.

Dari Salman al-Farisi, dia berkata, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidaklah seseorang mandi dan bersuci semampunya pada hari Jum’at, memakai minyak rambut atau memakai minyak wangi di rumahnya kemudian keluar lalu dia tidak memisahkan antara dua orang (dalam shaff) kemudian mengerjakan shalat dan selanjutnya dia diam (tidak berbicara) jika khatib berkhutbah, melainkan akan diberikan ampunan kepadanya (atas kesalahan yang terjadi) antara Jum’atnya itu dengan Jum’at yang berikut-nya.” (HR. Al-Bukhari).

7. Menghindari Laknat Allah 

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Waspadalah dengan dua orang yang terkena laknat.” Mereka berkata, “Siapakah yang kena laknat tersebut?” Beliau menjawab, “Orang yang buang hajat di tempat orang lalu lalang atau di tempat mereka bernaung.” (HR. Muslim).

8. Menghindari Penyakit 

Menjaga kebersihan juga berpengaruh terhadap kesehatan tubuh. Seseorang yang menyukai kebersihan maka lebih berisiko rendah terkena penyakit. Badannya cenderung sehat sebab jika tubuh atau lingkungan bersih maka kuman juga tidak akan bersarang.

9. Terhindar Dari Hal-Hal yang Najis 

Islam memerintahkan umatnya untuk menjaga kebersihan. Ini sangat penting, sebab orang-orang yang beribadah harus dalam kondisi suci. Apabila ada najis di tubuh maka ibadahnya tidak akan diterima oleh Allah Ta’ala. Maka itu, Anda harus benar-benar memperhatikan kebersihan. Dengan menjaga tubuh dan lingkungan tetap bersih maka bisa memimalisir risiko badan terkena najis. Efeknya ibadah juga lebih enak dan yakin. Tidak perlu was-was atau takut ibadahnya sia-sia. Selain itu, kondisi tubuh yang suci juga lebih disukai oleh Allah Ta’ala.

10. Menjadikan Lingkungan Lebih Nyaman untuk Ditinggali 

Sebuah lingkungan yang bersih tentu akan membuat penghuninya lebih nyaman untuk tinggal. Udaranya sejuk, tidak ada sampah berserakan dan pemandangan juga terlihat asri. Sehingga dipandang pun juga lebih enak. Berbeda dengan lingkungan yang kotor tentunya bikin tidak betah. Banyak sampah dan lalat bertebaran. Aromanya tidak sedap. Kondisi tersebut juga bisa menjadi pemicu beragam penyakit.

11. Kualitas Udara Terjaga Baik 

Lingkungan yang bersih tidak hanya menjadikannya nyaman ditinggali, tapi juga meningkatkan kualitas udara. Tentunya bila udara bersih maka bernafas juga jadi lebih sehat. Tidak ada kontaminasi kuman, asap ataupun polusi. Sebaliknya, apabila udara telah tercemar efeknya bisa mengganggu pernafasan. Bukan tak mungkin kita bakal berisiko terserang sesak nafas, batuk, ataupun gangguan pernafasan lainnya.

12. Aktivitas Berjalan Lebih Lancar 

Lingkungan yang bersih memiliki pengaruh dengan semangat diri. Coba bayangkan saja, Anda beraktivitas di tempat yang kotor dan bau, tentunya jadi malas. Berbeda dengan bekerja di ruangan yang bersih, wangi , tidak ada benda-benda berserakan. Pastinya kerja pun jadi lebih semangat.

Begitupun dengan kebersihan tubuh. Apabila tubuh bersih maka semangat untuk beraktivitas juga bakal menggebu. Sebaliknya, jika belum mandi biasanya Anda cenderung malas beraktivitas dan rasanya ingin tidur terus. Benar, bukan?

13.Meminimalisir Risiko Stres 

Ketika Anda sedang berada dalam kondisi banyak kerjaan, tugas menumpuk, badan terasa capek, kemudian pulang melihat rumah berantakan dan kotor. Kira-kira bagaimana reaksi Anda? Pastinya jengkel, bukan? Faktanya seseorang yang tinggal dalam lingkungan kotor memang rentan mengalami stres dan despresi. Berbeda dengan orang-orang yang berada di lingkungan bersih, biasanya mereka lebih optimis, bersemangat dan tidak gampang stres.

Maka itu, saat Anda merasa beban pikiran menumpuk, cobalah membersihkan lingkungan sekitar anda. Misalnya kamar atau meja kerja. Rapikan benda-benda yang berserakan. Anda juga bisa merenovasinya sesuai dengan keinginan. Dengan begitu saat melihatnya maka suasana hati juga ikut menjadi senang.

14. Menghemat Uang 

Anda mungkin bertanya-tanya, apa hubungannya menjaga kebersihan dengan menghemat uang? Tentunya ada ! Apabila Anda sanggup menjaga kebersihan, baik itu kebersihan lingkungan ataupun diri sendiri maka risiko terjangkit penyakit juga bisa diminimalisir. Tubuh jadi sehat. Sehingga Anda pun tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli obat-obatan ataupun ke rumah sakit.

Percuma juga bila Anda bekerja terus-menerus, tapi kurang memperhatikan kebersihan. Kondisi tersebut membuat Anda rentan terserang penyakit. Efeknya Anda pun harus berobat ke rumah sakit dan otomatis mesti menggunakan uang tabungan. Maka itu, jangan lupa menjaga kebersihan.

15. Penampilan Lebih Menarik 

Menjaga kebersihan diri juga bisa membuat penampilan lebih menarik. Dengan rutin mandi 2 kali sehari, keramas, gosok gigi, memotong kuku, mengenakan pakaian wangi dan sebagainya, maka tentu tampilan jadi enak dipandang. Anda berkumpul dengan masyarakat pun juga jadi percaya diri.

Berbeda dengan orang yang malas merawat diri. Jarang mandi dan keramas, kemudian mengenakan pakaian kotor. Maka penampilan pun jadi tidak bagus. Aroma tubuh juga cenderung tidak enak. Ini membuat Anda dijauhi orang. Sebab bagaimanapun juga orang bukan hanya menilai karakter tapi juga penampilan.

16. Mempermudah Datangnya Jodoh 

Memilih jodoh memang harus mengutamakan akhlak dan agama. Namun bukan berarti Anda bersikap acuh terhadap penampilan. Sebab tampilan diri menjadi hal yang utama dilihat dan dinilai. Apabila Anda bisa merawat diri dan memperbagus tampilan maka isnyaAllah jodoh akan mudah mendekat.

Buat wanita mempercantik penampilan bukan berarti Anda menggunakan pakaian yang seksi atau sejenisnya. Setiap muslim wajib mengenakan hijab syar’i. Merawat penampilan berarti menjaga kebersihan tubuh dan pakaian. Sehingga orang juga senang memandang dan nyaman bila berkomunikasi.

17. Tidur Lebih Nyenyak 

Manfaat terakhir dari menjaga kebersihan adalah bisa membantu Anda tidur lebih nyenyak. Percayalah, kalau tempat tidur bersih, lantainya juga habis dipel dan wangi, maka tidur pun akan lebih mudah. Berbeda dengan kondisi ruangan yang kotor, berantakan dan bau pastinya jadi bikin susah tidur. Suasana juga tidak sejuk. Belum lagi kalau banyak nyamuk. Tentunya terganggu, bukan?

Membersihkan tempat tidur ini juga merupakan amalan Rasulullah sebelum tidur. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits :

Dari sahabat Abi Hurairah radhiyallahu'anhu : Rasulullah Shallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila salah seorang dari kalian hendak barbaring di tempat tidurnya hendaklah ia kibas-kibas tempat tidurnya itu dengan sarungnya. Karena dia tidak tahu apa yang terjadi pada tempat tidurnya setelah ia tinggalkan sebelumnya.” (HR Bukhari Muslim).

“Bagi orang yang bangun dari tempat tidurnya kemudian kembali lagi, maka dianjurkan untuk mengibasinya kembali.” (HR. At-Tirmidzi).

Jadi itulah beberapa keutamaan kebersihan dalam islam. Kesimpulannya bersih itu wajib diutamakan. Sebab dengan tubuh yang bersih insyaAllah jiwa juga bersih. Kebersihan juga meningkatkan iman dan kebersihan adalah pangkal kesehatan. Demikian tausiah 17 sore ini, terima kasih telah membaca.

Semoga bermanfaat .....

Selasa, 29 Juni 2021

17 CARA MENEMUKAN CINTA SEJATI DALAM ISLAM

Edisi Rabu, 30 Juni 2021 M / 19 Dzulqa'idah 1442 H. 

Cinta adalah sebuah rasa yang menjadi dasar bagi setiap orang untuk dapat hidup dan menjalani takdir di dunia ini. Cinta yang mengatur hubungan setiap orang, tanpa adanya cinta, tidak mungkin akan ada keluarga, anak, persahabatan, keindahan alam, dan hubungan sosialisasi yang lain. Cinta menjadi dasar untuk semua yang dilakukan oleh manusia. Tentunya setiap orang di dunia ini menginginkan cinta sejati. Yakni cinta yang tetap ada dalam keadaan apapun, susah dan senang, lapang dan sempit, jelek dan rupawan.

Itulah yang disebut cinta sejati, cinta yang tumbuh bukan karena harta atau rupa atau kebahagiaan semata. Namun cinta yang muncul karena rasa ingin menjaga dan melindungi serta ingin bersama sehidup semati di dunia dan di akherat. Cara menyikapi cinta dalam islam ialah dengan jalan yang benar sehingga tercapai cinta sejati yang sesungguhnya. Tentu semua orang berharap akan memilikinya. Bagaimana caranya?  Berikut, 17 cara menemukan cinta sejati dalam islam.

1. Menghargai Diri Sendiri 

Cara menemukan cinta sejati dalam islam yang pertama tentunya wajib menghargai dan mencintai diri sendiri. terima diri kita apa adanya dan jaga semua yang  kita miliki. Jangan pernah melanggar perintah agama seperti membuka aurat agar terlihat lebih cantik atau tampan dan agar menarik minat lawan jenis. Hal tersebut justru akan menjauhkan dari cinta sejati karena cinta yang diterimanya hanya karena hawa nafsu semata, bukan karena keimanannya.

“Wanita itu adalah aurat (harus ditutupi), bila ia keluar dari rumahnya, maka setan akan mengesankannya begitu cantik (di mata lelaki yang bukan mahramnya).” (Riwayat At Tirmizy dan lainnya). Jelas hadits tersebut bahwa syetan mudah menggoda manusia yang tidak menjalankan syariat agama, begitu pula halnya dengan lelaki yakni cara memperjuangkan cinta dalam islam dilakukan dengan tetap menghargai diri sendiri.

2. Utamakan Agama 

Jika mungkin merasa ragu tentang apa yang dicari dalam cinta, apakah bahagia dan cinta sehati itu akan timbul karena cantik dan tampan? Karena kaya raya? Atau karena akhlak baik yang menenangkan hati dan membawa ke jalan Allah? Tentu jawabannya ialah agama yang membawa kepada cinta sejati, bukan karena duniawi sesuai dengan ayat Al Qur’an tentang cinta sejati.

“Biasanya, seorang wanita itu dinikahi karena empat alasan: karena harta kekayaannya, kedudukannya, kecantikannya dan karena agamanya. Hendaknya engkau menikahi wanita yang taat beragama, niscaya engkau akan bahagia dan beruntung.” (Muttafaqun ‘alaih). Sebab itu cintai seseorang karena agama, dan lakukan shalat istikharah untuk lebih memantapkan hati.

3. Mencintai dengan Wajar 

Jaman dahulu terdapat wanita yang dicintai karena keindahan fisiknya hingga akhirnya ia sakit dan tidak lagi cantik, hal itu membuat suaminya berpaling padahal sebelumnya mencintai dengan berlebihan. tips jatuh cinta dalam islam tidak dijalankan oleh lelaki tersebut. Lelaki itu pun mendapat teguran dari Aisyah, istri Rasulullah. “Wahai Abdurrahman, dahulu engkau mencintai Laila dan berlebihan dalam mencintainya.

Sekarang engkau membencinya dan berlebihan dalam membencinya. Sekarang, hendaknya engkau pilih: Engkau berlaku adil kepadanya atau engkau mengembalikannya kepada keluarganya. (Tarikh Damaskus oleh Ibnu ‘Asakir 35/34 & Tahzibul Kamal oleh Al Mizzi 16/559). Jelas bahwa jangan terpikat karena seseorang yang berlebihan mencintai kita, bisa saja ia mencintai karena nafsu dan akan mudah lenyap oleh waktu.

4. Hindari Jual Mahal Berlebihan 

Keutamaan cinta dalam islam ialah jangan terlalu menerapkan target untuk cinta sejati, cukup yang tekun berusaha, baik agamanya, bersikap baik pada kita dan keluarga, serta berilmu dan mampu mengajak kepada kebaikan. “Bila ada seorang yang agama dan akhlaqnya telah engkau sukai, datang kepadamu melamar, maka terimalah lamarannya. Bila tidak, niscaya akan terjadi kekacauan dan kerusakan besar di muka bumi.” (Riwayat At Tirmizy dan lainnya).

5. Hindari Alasan Fisik 

Orang-orang yang (semasa di dunia) saling mencintai pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa.” (Qs. Az Zukhruf: 67). Firman Allah tersebut menjelaskan bahwa banyak orang yang berubah saling memusuhi setelah saling mencintai karena cinta mereka berdasarkan ada kesenangan semata, tidak karena Allah.

6. Perbaki Akhlak Diri Sendiri 

Untuk mendapatkan cinta sejati yang berakhlak sholeh, tentu yang pertama ialah memperbaiki akhlak diri sendiri terlebih dahulu, sebagaimana Allah berfirman bahwa Laki laki yang baik ialah untuk perempuan yang baik, dan sebaliknya.

Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga). (QS. An-Nur 26).

Sebab itu perbaiki diri dan perbanyak instropeksi diri hingga akhirnya oleh Allah akan dipertemukan dengan cinta sejati yang terbaik untuk kita.

7. Komitmen 

Yahya bin Mu’az berkata: “Cinta karena Allah tidak akan bertambah hanya karena orang yang engkau cintai berbuat baik kepadamu, dan tidak akan berkurang karena ia berlaku kasar kepadamu.” Cinta sejati dapat dimiliki dengan komitmen, jika di awal yang dilihat hanya kebaikan tentu akan menerima, ketika selanjutnya menemukan keburukan juga harus menerima, tetap menerima dan saling mengingatkan dalam kebaikan sebab manusia memang tidak mungkin ada yang sempurna.

8. Perluas Silaturahmi 

Cara menemukan cinta sejati dalam islam ialah dengan memperbanyak silaturahmi. Jelas tidak mungkin cinta sejati akan turun dari langit jika tidak dicari. Perluas pergaulan namun tetap dengan menjaga diri. “Dan peliharalah hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”. (QS An Nisa : 1).

9. Bergaul dengan Orang Sholeh 

Dekatkan diri dengan orang orang yang sholeh agar kita juga ikut menjadi sholeh dan meniru kebaikan yang mereka lakukan. Hal tersebut juga bisa menjadi cara menemukan cinta sejati dalam islam, sebab orang baik tentu akan menemukan atau ditemukan oleh orang yang baik juga. “Dan hendaklah kamu bersama orang orang yang benar (jujur)”. (QS At Taubah : 119).

10. Jangan Menyakiti atau Memanfaatkan 

“Sungguh tidak beriman orang yang tetangganya tidak aman dari kejahatannya”. (HR Bukhari No. 6016). Terutama untuk orang orang yang merasa memiliki kelebihan dan merasa mampu memikat lawan jenis, jangan pernah memanfaatkan atau menyakiti orang lain dengan sengaja, sebab bisa saja akan terjadi pada diri sendiri di lain hari sehingga akan sulit untuk menemukan cinta sejati.

11. Mengunjungi Tempat Tempat Islami 

QS Ali Imran Ayat 101 “Bagaimana mungkin kalian menjadi kafir sedangkan ayat ayat Allah dibacakan pada kalian dan Rasul Nya pun berada di tengah tengah kalian?”. Jika ingin bertemu cinta sejati yang baik akhlaknya tentu harus mendatangi tempat tempat yang baik yang di dalamnya banyak terdapat kegiatan agama yang bermanfaat dan berpeluang mempertemukan dengan cinta sejati. Jika datang ke tempat buruk maka di dalamnya juga ada orang orang yang buruk sehingga menjauhkan dari cinta sejati.

12. Cerdas dan Berilmu 

Jadilah orang yang berilmu, rajin belajar, rajin membaca, banyak wawasan. Orang yang tampan atau cantik secara fisik mudah ditemukan dimana saja, tapi yang baik fisiknya dan cerdas otaknya tentu akan terlihat jauh lebih menarik. QS An Nahl Ayat 44 “Dan Kami turunkan kepadamu Al Qur’an agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkannya”.

13. Berdoa 

“Ya Robb, berikanlah kepadaku istri / suami  yang terbaik dari sisi-Mu, istri yang aku lamar dan nikahi dan istri yang menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia dan akhirat.” Jangan lupa untuk melibatkan Allah dalam segala urusan termasuk dalam ikhtiar cara menemukan cinta sejati dalam islam, doa akan mempermudah urusan apapun, dengan rajin berdoa dan berusaha sebaik mungkin, InsyaAllah akan segera mendapatkan cinta sejati yang terbaik untuk dunia dan akherat.

14. Perbanyak Shalawat 

“Semoga Allah mengumpulkan kesempurnaan kalian berdua, membahagiakan kesungguhan kalian berdua, memberkahi kalian berdua, dan mengeluarkan dari kalian berdua kebijakan yang banyak”. (Kitab Ar Ritadh An Nadrah 2:183). Hadits tersebut ialah doa Rasulullah pada pernikahan anaknya, Fatimah dan Ali.

Orang yang sering bershalawat akan mendapat doa kembali dari beliau dan beliau mengetahui siapa saja yang sering bershalawat padanya dari surga. Sehingga dengan memperbanyak shalawat maka akan datang berbagai kebaikan pada kita dalam urusan apapun termasuk dalam hal menemukan cinta sejati.

15. Teladani Orang Sholeh terdahulu 

Dari sebuah riwayat dikisahkan suatu hari setelah mereka menikah Fatimah berkata kepada Ali “maafkan aku karena sebelum menikah denganmu aku pernah satu kali jatuh cinta pada seorang pemuda dan ingin menikah dengannya”. Ali pun bertanya mengapa ia tak menikah dengan lelaki tersebut dan apakah kini ia menyesal menikah dengan nya, fatimah menjawab dengan tersenyum “pemuda itu ialah dirimu”.

Kisah tersebut ialah kisah Fatimah dan Ali, anak Rasulullah. mereka saling mencintai dan berusaha dalam diam sambil terus memperbaiki diri dan berikhtiar, hingga akhirnya Allah memberikan cara menemukan cinta sejati dalam islam untuk mereka dengan cara yang terindah dan mereka dapat bersatu dalam ikatan pernikahan yang suci. Pelajari kisah tersebut dan ambil pelajaran darinya.

16. Tumbuh karena iman dan amal sholeh 

Cinta yang tumbuh karena iman, amal sholeh, dan akhlaq yang mulia, akan senantiasa bersemi. Tidak akan lekang karena sinar matahari, dan tidak pula luntur karena hujan, dan tidak akan putus walaupun ajal telah menjemput.

الأَخِلاَّء يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلاَّ الْمُتَّقِينَ. الزخرف

“Orang-orang yang (semasa di dunia) saling mencintai pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa.” (Qs. Az Zukhruf: 67).

Cintailah kekasihmu karena iman, amal sholeh serta akhlaqnya, agar cintamu abadi. Tidakkah anda mendambakan cinta yang senantiasa menghiasi dirimu walaupun anda telah masuk ke dalam alam kubur dan kelak dibangkitkan di hari kiamat? Tidakkah anda mengharapkan agar kekasihmu senantiasa setia dan mencintaimu walaupun engkau telah tua renta dan bahkan telah menghuni liang lahat?

17. Cinta karena Allah 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ: أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِ. متفق عليه

“Tiga hal, bila ketiganya ada pada diri seseorang, niscaya ia merasakan betapa manisnya iman: Bila Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dibanding selain dari keduanya, ia mencintai seseorang, tidaklah ia mencintainya kecuali karena Allah, dan ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkan dirinya, bagaikan kebenciannya bila hendak diceburkan ke dalam kobaran api.” (Muttafaqun ‘alaih).

hanya cinta yang bersemi karena iman dan akhlaq yang mulialah yang suci dan sejati. Cinta ini akan abadi, tak lekang diterpa angin atau sinar matahari, dan tidak pula luntur karena guyuran air hujan. 

Yahya bin Mu’az berkata: “Cinta karena Allah tidak akan bertambah hanya karena orang yang engkau cintai berbuat baik kepadamu, dan tidak akan berkurang karena ia berlaku kasar kepadamu.” Yang demikian itu karena cinta anda tumbuh bersemi karena adanya iman, amal sholeh dan akhlaq mulia, sehingga bila iman orang yang anda cintai tidak bertambah, maka cinta andapun tidak akan bertambah. Dan sebaliknya, bila iman orang yang anda cintai berkurang, maka cinta andapun turut berkurang. Anda cinta kepadanya bukan karena materi, pangkat kedudukan atau wajah yang rupawan, akan tetapi karena ia beriman dan berakhlaq mulia. Inilah cinta suci yang abadi.

Demikian artikel tausiah mengenai 17 cara menemukan cinta sejati dalam islam, semoga dapat menjadi pelajaran yang berharga untuk kita semua dan dapat mencintai serta dicintai dengan cara yang sejati, dengan cara karena Allah. Terima kasih telah membaca.

Semoga bermanfaat....

Senin, 28 Juni 2021

17 TIPS JATUH CINTA DALAM ISLAM

Edisi Selasa, 29 Juni 2021 M / 18 Dzulqa'idah 1442 H. 

Jatuh cinta adalah hal umum yang pernah dirasakan oleh manusia. Jatuh cinta berawal dari rasa kekaguman dan ketertarikan yang akhirnya menjadi perasaan sayang, ingin memiliki, dan pengorbanan untuk orang tersebut. 

Jatuh cinta tentu pernah dialami oleh muda mudi remaja dimana pada masa tersebut mereka untuk pertama kalinya baligh dan banyak mengenal lawan jenis melalui lingkungan sekitar. Jatuh cinta juga bisa dialami oleh pria atau wanita dewasa bahkan yang sudah menikah, karena kita tidak pernah tau perasaan itu datang tiba-tiba misalnya di lingkungan kerja/kantor dan rasa cinta merupakan fitrah manusia yang wajar, yang perlu kita sikapi dengan bijak.

Jatuh cinta bisa menjadi jalan maksiat jika tidak disertai dengan iman dan pengetahuan tentang agama. Jatuh cinta memang sebuah perasaan alamiah yang tidak bisa ditolak atau dipilih, yang tepat adalah bagaimana bersikap di saat jatuh cinta, mengarah kepada kebaikan atau sebaliknya. Untuk itu pada kesempatan kali ini kita bagikan cara agar ketika jatuh cinta tetap pada syariat islam melalui artikel tausiah berikut tentang 17 tips jatuh cinta dalam islam :

1. Jadikan Media untuk Mendekat kepada Nya 

Ketika anda jatuh cinta, yang wajib diingat pertama kali adalah pencipta rasa cinta itu sendiri, yaitu Allah. Sebagai hamba Nya, jangan sampai anda mencintai orang tersebut melebihi cinta kepada Allah. Jadikan rasa cinta untuk mendekat dan bersyukur pada Nya, Allah menyukai hamba Nya yang mendekat pada Nya seperti pada hadits berikut,

“Jika ia mendekat pada Ku sejengkal, Aku mendekat padanya sehasta, Jika ia mendekat pada Ku sehasta, Aku mendekat padanya sedepa. Dan jika ia datang kepada Ku dengan berjalan, maka Aku mendatanginya dengan cepat”. (HR Bukhari).

2. Tinjau Niat Jatuh Cinta 

Anda bisa bertanya pada diri sendiri, kenapa anda merasa jatuh cinta padanya, jika karena hal duniawi misalnya karena kaya raya, karena fisiknya cantik atau tampan mungkin anda sedang dikuasai nafsu sebab anda hanya menyukai tampilan luarnya, bukan karena akhlak atau agamanya.

“Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsu mereka belaka dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun”. (QS Qasas : 50).

3. Jangan Berlebihan 

Jangan berlebihan ketika jatuh cinta hingga terus menerus memikirkannya, diceritakan pada semua orang di sekitar anda bahkan di media sosial. Hal tersebut tidak sesuai anjuran islam, sebab di dalam 17 tips jatuh cinta menurut islam tidak diperkenankan mencintai urusan duniawi secara berlebihan.

Cintailah seseorang sedang sedang saja, siapa tahu di suatu hari nanti dia akan menjadi musuhmu, dan bencilah orang yang engkau benci secara biasa saja, siapa tahu pada suatu hari nanti dia akan menjadi kecintaanmu”. (HR Tirmidzi).

4. Jaga Pandangan 

Tidak diperkenankan melihat seseorang yang belum muhrim, walaupun anda jatuh cinta dalam islam dengan seseorang, anda tetap wajib menjaga pandangan, sebab pandangan dapat berlanjut menjadi zina.

“Katakanlah kepada laki laki yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya, memelihara kemaluannya, yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita wanita yang beriman, hendaklah mereka menundukkan pandangannya dan kemaluannya”. (QS An Nuur : 31-32).

5. Berdzikir 

Isi waktu dengan beribadah dengan Allah agar tidak terus menerus memikirkan urusan duniawi, gunakan waktu untuk lebih banyak beribadah dan dzikir sepanjang kegiatan atau akifitas, dengan menjalankan dzikir yang menjadi salah satu 17 tips jatuh cinta menurut islam anda akan selalu mengingat Allah.

“Yaitu orang orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram”. (QS Ar Rad : 28).

6. Diam 

Diam adalah yang terbaik ketika anda jatuh cinta dan belum memiliki kesiapan atau kemampuan untuk menikah. Simpan perasaan anda dalam hati. Hal ini pernah terjadi dalam suatu kisah jaman dahulu pada Ali bin Abi Thalib dan Aisyah radhiyallahu'anha yang keduanya saling diam memendam perasaannya hingga Allah lah yang memberi jalan untuk menyatukan mereka.

Mencintai dalam diam, berdoalah dan mendekat kepadaNya.Seperti yang tertera dalam firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang artinya :

“Ya Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku seorang diri, Engkaulah ahli waris yang paling baik”. (QS.Anbiya : 89).

7. Sabar 

Diantara 17 tips jatuh cinta menurut islam yang utama dan terkadang sulit dilakukan sebagian orang yaitu sabar. Sabar dalam hal ini ialah sabar untuk menghadapi hawa nafsu dan godaan syetan. Walaupun merasa sedih ketika jauh dan merasa terus menerus memikirkan orang yang dicinta tetapi anda tetap harus sabar agar terhindar dari perbuatan dosa.

Allah menjunjung tinggi hamba Nya yang mampu bersabar dalam melawan hawa nafsu duniawi,“Dan berikanlah berita gembira kepada orang orang yang sabar”. (QS Al Baqarah : 155).

8. Perbaiki Diri 

Baik lali laki maupun perempuan yang merasakan jatuh cinta sebaiknya memperbaiki diri dengan mengisi hal yang bermanfaat seperti belajar, mengejar prestasi, banyak menabung, beribadah, memperbanyak teman teman yang sholeh, dan berbagai kebaikan lainnya.

Memperbaiki diri termasuk 17 tips jatuh cinta menurut islam sebab menjadi wujud pemantasan diri sambil menunggu waktu yang terbaik dari Allah untuk dipersatukan dalam ikatan yang halal. “Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki laki maupun muslim perempuan”. (HR Ibnu Abdil Barr).

9. Berharap Hanya Pada Allah 

Jangan lupa tetap berharap pada Allah ketika anda jatuh cinta, jangan mempercayakan perasaan anda pada orang lain atau pada suatu benda. Misalnya menggunakan benda benda yag dipercaya dapat menarik hati orang yang anda cinta dan sejenisnya.

Ikuti perintah Allah dan berharap hanya kepada Allah agar senantiasa berada pada jalan yang benar. “Hendaknya mereka memenuhi perintah Ku dan hendaklah mereka yakin kepada Ku agar selalu berada dalam kebenaran”. (QS Al Baqarah : 186).

10. Percaya Takdir Allah 

Mungkin ada kalanya anda merasa sedih ketika merasakan kesulitan dalam mewujudkan rasa cinta yaitu dengan diwajibkan menjauhi berpandangan atau menyentuh yang memang bagian dari zina, padahal anda merasa senang karena hal tersebut. Jangan tertipu, anda merasa demikian karena hawa nafsu diri sendiri dan godaan syetan.

Allah menciptakan syariat sudah yang terbaik untuk seluruh umat. “Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui”. (QS Al Baqarah : 216).

11. Jauhi Maksiat 

Menjauhi maksiat yang dimaksud dalam 17 tips jatuh cinta menurut islam misalnya adalah berpacaran. Pacaran tidak boleh dilakukan dan sama sekali tidak ada dalam syariat islam. Pacaran dapat berujung pada zina dan api neraka.

“Hai orang orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu yang penjaga nya malaikat malaikat yang kasar dan tidak mendurhakai perintah Allah”. (QS At Tahrim : 6).

12. Hindari Zina 

Jatuh cinta terkadang disertai dengan rasa rela berkorban jika dalam hatinya tidak memiliki iman yang kuat, jangan sampai tergoda untuk berbuat zina karena mengatas namakan cinta. Allah menciptakan rasa cinta untuk kedamaian dunia dan kebahagiaan, bukan untuk zina, untuk itu anda wajib memahami cara menjauhi zina agar tidak terjerumus ke perbuatan dosa.

“Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”. (QS Al Isro’ : 32).

13. Berdoa 

Berdoa kepada Allah agar mendapat jalan yang terbaik, anda bisa bercerita pada Nya yang maha mendengar, berdoalah jika memang seseorang itu yang terbaik untuk anda agar didekatkan dalam ikatan yang halal dan dijauhkan dari zina.

“Berdoalah kepada ku pastilah aku kabulkan untukmu”. (QS Al Mukmin : 16).

14. Jaga Kehormatan 

Menjaga kehormatan dilakukan dengan menjauhi pacaran atau berduaan dengan lawan jenis yang belum muhrim, jangan menjadikan rasa cinta sebagai alasan untuk merendahkan diri sendiri.

“Sungguh laki laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, Allah telah menyediakan ampunan dan pahala yang besar”. (QS Al Ahzab : 35).

15. Perjuangkan 

Jika anda merasa yakin dengan seseorang yang anda jatuh cinta padanya, dalam 17 tips jatuh cinta menurut islam dianjurkan untuk memperjuangkan agar dapat tercapai hubungan yang halal dengan cara memantaskan diri dan mendekat dengan cara islam, yaitu dengan melamar langsung ke orang tua atau walinya.

Hal tersebut diperbolehkan sebab jatuh cinta dan rasa ingin dicintai adalah hal yang alamiah, sebgaimana Nabi pernah berdoa, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku seorang diri, Engkaulah ahli waris yang paling baik”. (Al Anbiya : 89).

16. Shalat Istikharah 

Untuk lebih meyakinkan hati anda, lakukan shalat istikharah, agar memiliki kemantapan hati dengan lelaki atau wanita manakah yang terbaik untuk anda.

Shalat istikharah merupakan shalat sunah dua rakaat untuk memohon kepada Allah atas sebuah pilihan, seperti sabda Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam dalam hadits riwayat Bukhori yang artinya: “Jika di antara kalian hendak melakukan perkara/urusan, maka rukuklah (shalatlah) dua rakaat: kemudian berdoa”. (HR.Bukhari).

17. Menikah 

Obat jatuh cinta yang paling manjur ialah dengan menikah. Tujuan dan kewajiban menikah akan tercapai hubungan yang di ridhoi Allah dan diperbolehkan mengekspresikan rasa cinta tersebut antara satu sama lain.

“Dan nikahilah orang yang masih membujang diantara kamu dan juga orang orang yang layak menikah dari hamba hamba sahaya mu yang laki laki dan perempuan. Allah akan memberikan kemampuan pada mereka dengan karunia Nya dan Allah maha luas pemberian Nya”. (QS An Nur : 32).

Demikian 17 tips jatuh cinta menurut islam semoga dapat mengarahkan kita untuk menjalankan rasa cinta di jalan Allah. 

Semoga bermanfaat ....

Minggu, 27 Juni 2021

17 NAMA LAIN AL-QUR'AN BESERTA PENJELASANNYA

Edisi Senin, 28 Juni 2021 M / 17 Dzulqa'idah 1442 H. 

Al Qur’an adalah kitab suci dari umat islam. Al qur’an secara bahasa memiliki arti bacaan. Sedangkan secara istilah, alquran memiliki arti sebagai firman Allah Subhanahu WaTa'ala yang telah diwahyukan kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam. Al-Qur’an bagi umat islam adalah kitab suci yang bukan hanya wajib dibaca, tetapi juga dipelajari, diterapkan, diamalkan, dan dijadikan petunjuk bagi kehidupan manusia.

Ditinjau dari tujuannya, Al-Qur’an bertujuan untuk menyempurnakan kitab terdahulu seperti Taurat, Zabur, dan Injil. Karena itu, Al-Qur’an menjadi sempurna sebagai sumber ajaran hidup manusia. Al-Qur’an sebagai kitab suci dan pedoman hidup memiliki beberapa nama lain. Nama-nama tersebut beserta artinya akan dijelaskan dalam artikel tausiah sore ini.

1. Al Kitab (Kitab) 

Dalam bahasa Arab, kata Kitab dengan adanya baris tanwin di akhir yaitu Kitabun memberi makna yang sangat umum yakni sebuah kitab yang tidak tertentu. Dan jika ditambah dengan adanya alif beserta lam di depannya sehingga menjadi Al Kitab maka makna telah berubah menjadi sesuatu yang khusus (kata dengan nama tertentu).

Terdapat banyak nama lain dari Al-Quran dan sesuai dengan ciri-ciri serta kriteria dari Al-Quran itu sendiri. Al-Kitab sebagai nama lain dari Al-Qur’an disebutkan dalam beberapa ayat. Dalam Al Qur’an Surat Ad Dukhan (44) ayat 1 – 3 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman yang artinya “Haa miim, demi Kitab (yaitu Al Qur’an) yang menjelaskan”

Dalam ayat yang lain juga disebutkan di dalam surat Al Baqarah ayat 2 Allah Subhanahu WaTa'ala berfirman yang artinya “Kitab (yaitu Al Qur’an) ini tak ada keraguan padanya, dan juga menjadi petunjuk bagi mereka yang (tetap) bertakwa”

2. Al Hudaa (Artinya Petunjuk) 

Al Quran bagi umat islam merupakan sebuah petunjuk dan pedoman kelangsungan hidupnya dalam melakukan segala sesuatu. Al-Qur’an sebagai petunjuk telah dinyatakan oleh Allah Subhanahu WaTa'ala dalam firmanNya. Al Hudaa sebagai nama lain dari Al Quran dinilai sesuai dengan kriteria dan ciri-ciri dari kitab suci umat Islam tersebut.

Beberapa ayat yang menyebutkan bahwa Al Qur’an sebagai petunjuk ialah dalam Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 185, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman yang artinya “Al Qur’an sesungguhnya adalah petunjuk bagi umat manusia”. Ayat lain yaitu QS (3) ayat 138 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dengan arti “Alqur’an sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa”

Allah Subhanahu WaTa'ala juga berfirman dalam surat AL Baqarah ayat 185 yang artinya “Bulan ramadan merupakan bulan dimana diturunkannya Al Qur’an (yang digunakan) sebagai petunjuk bagi umat manusia serta penjelasan mengenai petunjuk tersebut sekaligus sebagai pembeda (pembeda antara mana yang benar dan juga mana yang batil)”

Al Qur’an surat Fushilat (41) ayat 44 juga menjelaskan mengenai Al Hudaa yang artinya “dan jikalau Kami jadikan Al Quran sebagai bacaan dalam bahasa selain Arab, maka tentu mereka akan mengatakan: ‘mengapa tidak dijelaskan ayatnya?’ Apakah (pantas Al Qur’an) dalam bahasa asing sedangkan Rasul merupakan orang Arab?…….”

QS. Fushilat ayat 44 “….Katakanlah bahwa Al Qur’an itu merupakan petunjuk serta penawar bagi orang-orang yang beriman, dan orang-orang yang tidak beriman sungguh terdapat sumbatan pada telinga mereka……”

3. Al Furqan (Artinya Pembeda) 

Al Furqan memiliki arti sebagai pembeda. Dalam hal ini, AL Quran dijadikan sebagai pembeda kehidupan umat islam dari hal-hal mana yang baik dan mana yang tidak serta diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan membaca dan mengamalkan Al Qur’an manusia sudah sewajarnya dapat membedakan mana yang Al Haq (yang baik) serta mana yang batil (yang buruk).

Jika manusia telah belajar, membaca, dan memahami Al Qur’an maka seseorang tersebut sudah seharusnya dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Contohnya saat hendak mencari keuntungan ketika berdagang, dijelaskan untuk tidak melakukan pengurangan berat dari barang dagangan yang artinya itu penipuan.

Allah Ta'ala pernah berfirman dalam Al Qur’an surat Al-Furqan ayat 1 yang artinya “Maha Suci Allah Subhanahu WaTa'ala yang telah menurunkan (mewahyukan) Al-Furqan (yakni Al Qur’an) kepada hambaNya (Muhammad)…”

4. Ar Rahmah (Artinya Rahmat) 

Nama lain dari Al Quran yakni Ar Rahmat mengandung arti bahwa Al Quran akan melahirkan hikmah, rahmat, dan juga iman. Bagi umat manusia yang senantiasa beriman serta berpegang teguh pada Al Quran sebagai Ar Rahmah ini tentu akan terus mencari kebaikan dan senantiasa akan cenderung kepada kebaikan yang ditimbulkan tersebut.

Ar Rahmah sebagai nama lain dari Al Qur’an dinyatakan Allah Subhanahu WaTa'ala dalam firmanNya dalam surat Al Isra’ ayat 82 yang artinya “dan Kami turunkan Al Qur’an (sebagai sesuatu) yang akan menjadi penawar serta rahmat bagi setiap orang yang beriman, sedangkan bagi mereka yang zalim maka (Al Qur’an) hanyalah akan menambahkan kerugian”

5. An Nuur (Artinya Cahaya) 

Selain menjadi petunjuk, pedoman,dan rahmat, Al Quran bagi umat islam juga menjadi cahaya bagi kehidupan yang akan menuntun manusia menuju cahaya kebenaran, menjauhkan dari kegelapan, kesesatan serta kejahilan ilmu. Dengan An Nuur, manusia akan senantiasa beriman dan mengabdi kepada Allah Ta'ala serta terjauhkan dari kesempitan dunia dengan melihat keluasan dari akhirat.

Allah berfirman dalam surat Al Maidah ayat 17 yang artinya “dengan kitab itulah Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan petunjuk kepada hamba yang senantiasa mengikuti keridhaanNya ke dalam jalan keselamatan….”

Al Maidah ayat 17 “….dan (dengan Kitab ‘Al Qur’an’ itu pula” Allah Ta'ala membawa hamba tersebut keluar dari adanya kegelapan menuju terangnya cahaya dan tentu dengan izin-Nya akan menunjukkan ke jalan yang benar dan lurus”

6. Ar Ruuh (Artinya Roh) 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala menurunkan wahyu kepada Rasul-Nya yaitu Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam berupa Al Qur’an dan dinamakan sebagai roh. Roh dalam hal ini berarti menghidupkan sesuatu. Selayaknya jasad manusia, tanpa adanya roh manusia akan mati, tidak berguna, dan busuk. Al Qur’an dinilai sebagai roh untuk menghidupkan hati yang telah mati hingga dekat kepada sang Pencipta.

Ar Ruuh sebagai nama lain dari Al Quran dinyatakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam firmanNya Al Qur’an surat Ash Shura ayat 52 dengan arti “dan demikianlah Kami wahyukan kepada engkau (Muhammad) sebuah Ruuh (yakni Al Qur’an) dengan adanya perintah Kami,…”

7. Asy Syifaa’ (Artinya Penawar) 

Al Qur'an yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wasallam untuk diturunkan kepada manusia telah di sifatkan sebagai penyembuh dan penawar bagi umat manusia. Penawar dan penyembuh berkaitan dengan penyakit.

Manusia tentu akan memiliki beberapa penyakit hati seperti sombong, ragu, bahkan syirik. Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Al Qur’an dapat menjadi penawar dan penyembuh dari berbagai penyakit hati yang ada di dalam manusia. Sesungguhnya Al Qur’an yang benar-benar diamalkan akan membawa kedamaian dan ketenangan hati manusia.

Al Qur’an dapat memberikan pencerahan bagi yang beriman. Ketika hati seseorang terbuka pada Al Qur’an maka ia dapat mengobati dirinya sendiri. Perasaan yang mudah datang seperti mudah marah, dengki, iri, cemas dapat menjadi lebih bahagia dan tenang serta senantiasa berada di jalan Allah Subhanahu WaTa'ala.

Allah Ta'ala berfirman dalam surat Yunus ayat 57 yang artinya “Wahai manusia. Sesungguhnya Kami telah datangkan kepadamu sebuah pelajaran (yakni Al Qur’an) dari Tuhanmu sebagai penawar dari berbagai penyakit yang ada di dalam hati serta sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”.

8. Al Haq (Artinya kebenaran) 

Al Haq memiliki arti kebenaran. Sudah sewajarnya Al Qur’an diberi nama sebagai Al Haq karena isinya dari awal hingga akhir yang mengandung kebenaran. Kebenaran yang datang dari Allah Subhanahu WaTa'ala untuk menciptakan kehidupan manusia yang sesuai dengan isi Al Qur’an serta untuk mengatur sistem kehidupan manusia.

Karena itu, pandangan yang ada di dalam Al Qur’an merupakan sesuatu yang sudah seharusnya untuk diikuti serta dijadikan sebagai prioritas utama dalam segala sisi kehidupan termasuk dalam pengambilan keputusan.

Al Haq sebagai nama lain dari Al Qur’an dinyatakan Allah Subhanahu WaTa'ala dalam firmanNya di Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 147 yang artinya “kebenaran itu sesungguhnya dari Tuhanmu, maka jangan sekali-sekali wahai engkau (Muhammad) termasuk ke dalam orang-orang yang ragu”

9. Al Bayaan (Artinya keterangan) 

Al Bayaan memiliki arti sebagai keterangan. Dalam hal ini Al Qur’an sebagai Al Bayaan yaitu memberikan penjelasan dan keterangan kepada umat manusia perihal apa yang baik dan apa yang buruk bagi mereka. Penjelasan mengenai antara mana yang haq dan mana yang batil, mana yang benar dan mana yang palsu, mana yang lurus dan mana yang sesat.

Selain itu, ada beberapa kisah umat terdahulu yang diterangkan di dalam Al Qur’an, umat umat yang mengingkari perintah Allah Ta'ala dan diberikan oleh-Nya azab yang bahkan tidak terduga.

Al Qur’an sebagai Al Bayaan dijelaskan oleh Allah Subhanahu WaTa'ala dalam Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 138 yang artinya “Inilah (kitab Al Qur’an) suatu keterangan yang memberikan penjelasan untuk umat manusia, dan menjadi petunjuk serta pelajaran bagi mereka orang-orang yang bertakwa”

10. Al Mau’izhah (Artinya Pengajaran) 

Al Mau’izhah memiliki arti sebagai pengajaran atau nasihat. Al Qur’an sebagai Al Mau’izhah diturunkan sebagai untuk berbagai keperluan dan kegunaan bagi umat manusia. Umat manusia akan senantiasa membutuhkan pelajaran dan peringatan yang akan membawa manusia tersebut kembali pada tujuan penciptaan yang sesungguhnya.

Tanpa bahan peringatan dan pengajaran tersebut, manusia akan selalu lalai dan tidak menghiraukan kewajibannya karena adanya nafsu dan hasutan yang didorong oleh adanya syaitan. Karena itu, Al Qur’an sangat berperan penting sebagai Al Mau’izhah dalam pondasi kehidupan manusia.

Selain itu, nasihat beserta peringatan penting adanya karena sebagai manusia akan sering dihadapkan dengan berbagai macam permasalahan dan solusi penyelesaiannya ialah dengan mengambil bahan ajar dari agama (di dalam Al Qur’an). Permasalahan dapat beragam bahkan tata cara berperilaku terhadap tetangga, orang tua, dan musuh sekalipun.

Allah Subhanahu WaTa'ala menerangkan dalam firmannya mengenai Al Qur’an sebagai Al Mau’izhah dalam surat Al Qamar ayat 22 yang artinya “Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur’an sebagai peringatan, maka adakah orang-orang yang mau untuk mengambil pelajaran? (dari Al Qur’an)”

Allah Subhanahu WaTa'ala juga menerangkan dalam Al Qur’an surat Yunus ayat 57 yang artinya “Wahai manusia. Sesungguhnya Kami telah datangkan kepadamu sebuah pelajaran atau peringatan (yakni Al Qur’an) dari Tuhanmu sebagai penawar dari berbagai penyakit yang ada di dalam hati serta sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”

11. Adz Dzikr (Artinya Pemberi Peringatan) 

Adz Dzikra memiliki arti sebagai peringatan, hal tersebut sudah menjadi sifat Al Qur’an sebagai firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Al Qur’an sebagai Adz Zikra memiliki arti bahwa sifat Al Qur’an yang akan selalu memberikan peringatan kepada umat manusia dari sifat lupa yang mungkin sudah mendarah daging pada manusia.

Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah Subhanahu WaTa'ala dengan sifat lupa. Manusia bisa lupa dalam berbagai hal termasuk dalam hubungannya dengan Sang Pencipta, hubungan antara manusia dengan manusia pun bisa lupa dengan tuntutan-tuntutan yang sudah seharusnya dilakukan oleh manusia.

Oleh karena itu, orang-orang yang beriman senantiasa dituntun untuk menjadikan Al Qur’an sebagai pendamping. Selain membaca dan mengamalkan merupakan ibadah, Al Qur’an juga senantiasa memberikan peringatan kepada manusia mengenai tanggung jawab yang sedang kita emban.

Al Qur’an sebagai Adz Dzikr dijelaskan oleh Allah Ta'ala dalam firman-Nya di dalam Al Qur’an surat Al Hijr ayat 9 yang artinya “Sesungguhnya Kamilah yang telah menurunkan Adz Zikra (yakni Al Qur’an) dan Kamilah pula yang akan memeliharanya ”

12. Al Busyraa (Artinya Berita Gembira) 

Al Qur’an sebagai Al Busyraa (berita gembira) menjelaskan bahwa Al Quran merupakan kitab yang di dalamnya kerap menceritakan berita gembira bagi manusia yang senantiasa beriman kepada Allah Subhanahu WaTa'ala dan menjalankan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya, hidup sesuai dengan jalan dan aturan yang ada di dalam Al Qur’an.

Banyak janji dan kabar gembira yang Allah Ta'ala berikan kepada orang yang beriman sesuai dengan dengan ayat Al Qur’an. Kabar tersebit disampaikan dengan balasan dan pengakhiran yang baik dan menggembirakan bagi orang yang patuh dengan Al Qur’an.

Allah Subhanahu WaTa'ala menjelaskan melalui firman-Nya di dalam Al Qur’an surat An Nahl ayat 89 yang artinya “Dan ingatlah pada saat ketika Kami bangkitkan (kehidupan) setiap umat, seorang saksi atas mereka dan dari diri mereka sendiri. Kami datangkan pula wahai engkau (Muhammad) yang menjadi saksi atas mereka….”

QS. An Nahl ayat 39 “……Dan Kami turunkan pula sebuah Kitab (yakni Al Qur’an) kepada engkau untuk menjelaskan segala sesuatunya, serta sebagai petunjuk, rahmat dan juga kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (orang-orang muslim)”

13. Al Burhan (Artinya Bukti Kebenaran) 

Al Qur’an sudah sewajarnya memiliki sifat Al Burhan yaitu bukti kebenaran. Keseluruhan isi di dalam Al Qur’an mengandung arti yang sebenarnya dan selama peradaban umat manusia sudah dibuktikan akan kebenaran isi yang ada di dalamnya. Kebenaran akan selalu datang bagi orang-orang beriman kepada Allah Subhanahu WaTa'ala.

Al Qur’an dengan sifat Al Burhan dijelaskan Allah Subhanahu WaTa'ala melalui firmanNya di dalam Al Qur’an Surat An Nisa (4) ayat 174 yang artinya “Wahai manusia, sungguh tekah datang kepadamu sebuah bukti kebenaran dari Tuhanmu. (Muhammad beserta mukjiazatnya), dan juga telah Kami turunkan kepadamu sebuah cahaya yang terang bersinar (yakni Al Qur’an)”

14. Al Kalam (Artinya Perkataan) 

Al Qur’an sebagai Al Kalam mengandung arti bahwa isi awal hingga akhir yang ada di dalam Al Qur’an merupakan firman atau perkataan dari Allah Subhanahu WaTa'ala. Beberapa ayat Al Qur’an menjelaskan Al Qur’an sebagai Al Kalam.

Penjelasan tersebut terdapat di dalam Al Qur’an surat At Taubah ayat 2 yang memiliki arti “Maka hendaklah kamu berjalan (wahai kamu musyrikin) di muka bumi selama 4 bulan, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak akan pernah bisa melemahkan Allah Subjanahu WaTa'ala dan sesungguhnya Allah Subhanahu WaTa'ala akan menghinakan orang kafir”

Ayat tersebut menjelaskan bahwa adanya perjanjian damai antara Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam dan orang-orang musyrikin. Isi perjanjian tersebut tidak ada peperangan antara kedua belah pihak dan kaum muslimin diperbolehkan untuk haji ke kota Mekkah dan melakukan tawaf di Ka’bah.

Allah Subhanahu WaTa'ala menurunkan ayat tersebut untuk memberikan kesempatan kepada kaum msuyrikin untuk memperkuat diri dengan waktu 4 bulan. Artinya, semua yang ada di dalam Al Qur’an merupakan perintah dan firman dari Allah Subhanahu WaTa'ala yang diturunkan kepada manusia untuk dipatuhi dan diamalkan dalam kehidupan.

15. Al-Balagh (penyampaian/kabar )

Alquran ini adalah kabar yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran. (QS. Ibrahim [14]:52).

16. Al-Hukm (Peraturan/hukum)

 Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Alquran itu sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab. Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah. (QS. Ar Ra'd [13]:37).

17. Al-Hikmah (Kebijaksanaan) 

Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. Dan janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah). (QS. Al Israa' [17]:39).

Semoga bermanfaat ....

17 CARA MENJADI ORANG SUKSES MENURUT AL-QUR'AN

Edisi Ahad, 27 Juni 2021 M / 16 Dzulqa'idah 1442 H. 

Seringkali kita mendengar kata sukses dalam kehidupan sehari hari. yang terfikirkan dalam benak kita ialah sukses itu berhasil dalam segala hal, terutama dalam masalah karir atau keuangan. Idealnya sukses itu bisa mencapai apa saja yang kita inginkan. Dalam islam, sukses juga memiliki arti tersendiri. Bedanya ialah sukses dalam islam bukan hanya berhubungan dengan hal duniawi saja seperti yang sebagian besar orang fikirkan selama ini.

Sukses dalam islam mencakup hal yang luas, mulai dari pekerjaan atau keuangan juga hingga mampu menjadi orang yang bermanfaat dan membantu orang lain, sukses dalam hal mengendalikan hawa nafsu diri sendiri dan mampu menjalankan segala perintah Nya, serta sukses ketika telah melewati berbagai ujian dan mampu menjadi manusia yang lebih tinggi derajatnya.

Sejatinya, sukses menurut islam adalah kebahagiaan yang kekal, yaitu kebahagiaan di dunia juga di akherat. Kita sebagai manusia tentu selalu punya harapan untuk menjadi orang sukses, entah itu dalam urusan dunia atau akherat. Islam mempunyai cara agar kita menjadi orang sukses. Dalam artikel tausiah kali ini kita bahas 17 cara menjadi orang sukses menurut Al Qur’an. Cara ini bukan hanya untuk menjadi orang sukses di mata manusia, tetapi juga di mata Allah, Rabb kita. Langsung saja  kita simak bersama,

1. Mulai dengan Ilmu 

Cara menjadi orang sukses menurut Al Qur’an ialah dengan memiliki ilmu. Dengan ilmu, seseorang akan menjadi orang sukses yang mampu memanfaatkannya untuk kebaikan dan hal yang bermanfaat. Jika ingin sukses, maka yang harus dilakukan pertama kali ialah dengan menuntut ilmu. “Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”. (QS Al Alaq : 5). keutamaan berilmu dalam islam akan menuntun pada kesuksesan.

2. Berubah dari Diri Sendiri 

Agar dapat mencapai kesuksesan harus diawali dengan mengubah diri sendiri terlebih dahulu, mengubah kebiasaan buruk menjadi semangat. “Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai kaum itu sendiri yang mengubah keadaan yang ada pada dirinya”. (QS Ar Rad : 11).

3. Berdoa 

Usaha tidak akan lengkap tanpa disertai doa. Doa merupakan sebuah wujud bahwa kita melibatkan Allah dalam setiap harapan “Maka bermohonlah kepada Ku”. (QS Al Baqarah : 186). Dengan menjalankan doa pembuka rezeki dari segala penjuru akan menjadi salah satu jalan untuk meraih kesuksesan.

4. Sedekah 

Perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah (sedekah) adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan ganjaran bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah maha luas karunia Nya lagi maha Mengetahui”. (QS Al Baqarah : 261). Sedekah tidak akan mengubah seseorang menjadi miskin. Sedekah akan membuat jalan rejeki menjadi lebih lapang sehingga segala usaha mendapat kemudahan dari Allah.

5. Bersyukur 

Cara menjadi orang sukses menurut Al Qur’an salah satunya dengan jalan rajin bersyukur, bersyukur akan memberikan perasaan bahwa kita adalah hamba Allah yang beruntung sehingga menjadi lebih bersemangat dalam menjalani langkah langkah menuju kesuksesan serta terhindar dari putus asa. “Jika kamu bersyukur akan Ku tambah nikmat untukmu”. (QS Ibrahim : 7). keutamaan bersyukur dalam islam akan mendapat jalan untuk menjadi orang yang di ridhoi Allah dalam usahanya menggapai suskes.

6. Bertaqwa 

“Barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan rezeki dari arah yang tidak disangka sangka”. (QS Ath Thalaaq : 2). Taqwa juga berperan penting dalam kesuksesan, orang yang bertaqwa akan mendapat kasih sayang dari Allah sehingga segala kesulitan yang dialaminya akan mendapat pertolongan dari jalan yang tidak disangkanya.

7. Niatkan karena Allah 

“Barangsiapa mengerjakan amal saleh dalam keadaan beriman, maka Kami akan berikan kepadanya kehidupan yang baik dan pahala jauh lebih baik dari apa yang mereka kerjakan”. (QS An Nahl : 97). Niatkan kesuksesan yang dikejar untuk mendapat ridho Allah di dunia dan di akherat, jangan mengejar sukses semata karena ingin dipuji atau karena duniawi.

8. Amanah 

Lakukan segala usaha dengan jujur, jangan tergoda dengan jalan yang salah, seperti membeli jabatan agar cepat sukses. Miliki segala sesuatu dengan jalan yang benar dan jadilan orang yang amanah. “Sesungguhnya harta dan anak anak mu hanyalah cobaan bagimu”. (QS At Taghabun : 15).

9. Jangan Menuruti Hawa Nafsu 

“Dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan”. (QS Al Fajr : 20). Sukses memang impian setiap orang, tetapi jangan hanya mengejar sukses dalam hal duniawi, jangan mencintai harta atau hal duniawi berlebihan, sebab segala yang dimiliki hamba Allah hanyalah titipan yang sewaktu waktu dapat diambil oleh Nya.

10. Hindari yang Haram 

“Mereka itu adalah orang yang suka mendengar berita bohong dan memakan yang haram” (QS Al Maidah : 42). Hindari langkah yang curang misalnya membeli ijazah palsu agar dapat menggunakannya untuk naik pangkat. Keberkahan berpengaruh dari halal dan haram cara yang dilakukan.

11. Ikhlas 

 “Katakanlah, “Tuhanku menyuruhku untuk berlaku adil. Dan hadapkanlah wajahmu (kepada Allah) pada setiap shalat, dan sembahlah Dia dengan mengikhlaskan ibadah semata-mata hanya kepada-Nya. Kamu akan dikembalikan kepada-Nya sebagaimana kamu diciptakan semula.” (Al-Araaf : 29)

“Barang siapa menjadikan akherat sebagai tujuannya maka Allah akan menjadikan kekayaan dalam hatinya”. (HR At Tirmidzi). 

Kejar sukses dengan niat yang ikhlas karena Allah dan dengan niat menggunakan kesuksesan tersebut di jalan Allah. Tentu saja bukan niat yang hanya berhubungan dengan duniawi seperti harta, jabatan, dan lain lain tetapi juga mengharap sukses di akherat sebab merupakan salah satu keutamaan ikhlas dalam islam.

Sukses dalam islam wajib diikuti dengan rasa ikhlas dalam menjalani tiap prosesnya dengan sungguh dan berharap ridho Allah. Hasil dari setiap usaha bergantung dari keikhlasan dalam hati. Jika suatu hal dilakukan dengan ikhlas, tentu hasilnya akan lebih baik dan lebih berkah.

12. Istiqomah 

Istiqomah artinya tekun atau terus menerus dan tidak berkurang. Lakukan usaha dengan istiqomah agar mendapat kelapangan dari Allah sebab orang yang bersungguh sungguh pasti akan mendapatkan hal yang diinginkan. “Jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (islam) benar benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang banyak)”. (QS Al Jinn : 16).

13. Sabar 

Setiap orang yang sukses pasti pernah menjalani berbagai tahap dengan berbagai ujian, cara menjadi orang sukses menurut Al Qur’an adalah dengan sabar ketika mendapat kesulitan atau rintangan dalam usaha. Wajib percaya pada Allah bahwa sabar akan menjadikan jalan kesuksesan untuknya. “Dan berikanlah berita gembira kepada orang orang yang sabar, yaitu yang ketika ditimpa musibah mereka mengucapkan : sungguh kita semua ini milik Allah dan sungguh kepada Nya lah kita kembali”. (QS Al Baqarah : 155-156).

14. Tidak Putus Asa 

Orang yang sukses tidak menyerah ketika menghadapi tantangan, hal tersebut justru menjadi dorongan untuk menjadi lebih giat lagi dalam berusaha. Orang yang putus asa artinya tidak percaya pada rahmat Allah. “Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus dari rahmat Allah melainkan orang orang yang kufur” (QS Yusuf : 87)

15. Memiliki Keberanian 

“Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kadar kesanggupannya”. (QS Al Baqarah : 286). Jika sedang mencapai kesuksesan dan mendapat rintangan dalam prosesnya, cara menjadi orang sukses menurut Al Qur’an adalah dengan menyerahkan semuanya kepada Allah disertai usaha dan doa yang maksimal. Sebab Allah yang paling memahami kemampuan hamba Nya dimana Allah tidak akan memberi ujian di luar kemampuannya.

16. Percaya Allah Maha Penolong 

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan”. (QS Al Insyiroh : 5). Jika kita membaca kisah kisah orang sukses, tentu akan menemui masa dimana ada kesulitan yang dialami orang tersebut. Umumnya kesuksesan atau tahap yang lebih tinggi akan didapatkan setelah berhasil melewati kesulitan tersebut.

Begitu juga dengan hamba Allah lainnya, ketika kita sedang berusaha meraih kesuksesan atau impian dan menemui hambatan, ketahuilah bahwa hal tersebut bukan hanya dialami oleh kita, mungkin banyak orang yang mendapatkan ujian lebih berat tetapi sanggup melewatinya. Maka kita wajib berfikir demikian bahwa Allah selalu memberi jalan di tiap ujian.

17. Jangan Sombong 

Ketika sudah berhasil mencapai tahap tertentu dalam langkah menuju sukses dan terasa impian sudah berada dekat di depan mata, tidak diperbolehkan merasa sombong dan melupakan Allah. Banyak orang yang lalai ketika diuji dengan kesenangan. “Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan sombong”. (QS Al Isra : 37).

Biasanya orang akan merasa bahwa dirinya bisa mencapai tahap tersebut sebab dari kerja keras dan usaha dirinya sendiri, tidak ada peran dari Allah sedikitpun. Hal inilah yang dapat menjadi penghalang kesuksesan. Cara menjadi orang sukses menurut Al Qur’an adalah dengan senantiasa rendah hati. Jauhi sombong dan tetap meningkatkan kualitas diri sehingga sukses akan datang menghampiri.

Dengan menerapkan cara cara sukses menurut Al Qur’an ini, InsyaAllah kita akan menjadi orang yang sukses serta mendapat kebahagiaan dan ketenangan. Demikian artikel tausiah 17 sore ini , semoga kita menjadi orang yang sukses di dunia dan akherat. Terima kasih sudah membaca. 

Semoga bermanfaat ....

Sabtu, 26 Juni 2021

17 TANGGUNG JAWAB ANAK LELAKI TERHADAP IBU DAN DALILNYA

Edisi Sabtu, 26 Juni 2021 M / 15 Dzulqa'idah 1442 H. 

Kewajiban dan tanggung jawab anak laki laki menurut Islam tidak hanya sekedar tanggung jawab pada dirinya sendiri, akan tetapi juga bertanggung jawab pada empat orang lainnya yakni wanita yang sudah menjadi tanggung jawab laki laki yakni ibu, istri, anak perempuan dan juga saudara perempuannya. Beban moral yang ditanggung oleh lelaki memang sangat besar dan harus diketahui dengan baik supaya tidak terjerumus ke dalam dosa. 

Tanggung jawab anak lelaki dalam keluarga juga akan terasa lebih berat apabila ia sudah menikah sehingga sangatlah penting untuk mengetahui apa sajakah tanggung jawab anak laki laki pada ibu menurut Islam sebagai persiapan mental  dan modal utama khususnya untuk lelaki yang sudah menikah.

Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, beliau berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!‘ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.'”

Untuk itulah pada kesempatan tausiah sore ini, kita akan mencoba membahas beratnya tanggung jawab lelaki terhadap kedua orangtuanya, khususnya terhadap ibu kandungnya. Berikut 17 tanggung jawab Anak laki-laki terhadap ibu :

1. Berbakti Pada Ibu

 “Dan seorang yang berbakti kepada kedua orangtuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka.” (QS. Maryam 14).

Berbeda halnya dengan perempuan, anak laki laki yang sudah menikah ataupun belum sangat diwajibkan untuk berbakti pada ibunya. Tidak hanya karena telah menikah dengan wanita pilihannya yang dirasa pantas maka dengan begitu saja ia melupakan ibunya. Sampai kapan pun, anak laki laki memiliki tanggung jawab untuk terus memperhatikan ibunya khususnya jika ibu sudah sendirian.

2. Menyayangi Ibu Sepenuh Hati 

“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.'” (QS.Al Israa: 24).

Hal yang bisa dilakukan oleh anak atas kebaikan kebaikan yang sudah dilakukan ibu saat ia sudah beranjak dewasa terlebih lagi jika anak lelaki sudah menikah adalah memberikan kasih sayang sepenuh hati yang tulus pada sang ibu. Pada dasarnya, ibu tidak pernah meminta apapun juga pada anak anaknya, namun sudah selayaknya bagi anak laki laki untuk selalu menyayangi ibu dengan sepenuh hati dan menjadi hal yang diutamakan apalagi jika anak lelaki tersebut sudah berumah tangga.

3. Adil Dalam Menafkahi 

Diriwayatkan bahwa Aisyah radhiyallahu ‘anha bertanya kepada Rasulullah, “Siapakah yang berhak terhadap seorang wanita?” Rasulullah menjawab, “Suaminya.” (apabila sudah menikah). Aisyah bertanya lagi, “Siapakah yang berhak terhadap seorang laki-laki?” Rasulullah menjawab, “Ibunya.” (HR. Muslim).

Adil dalam menafkahi  atau pembagian nafkah untuk anak lelaki khususnya bagi yang sudah menikah adalah hal yang paling sering terjadi terutama jika ibu juga sedang mengalami kesulitan masalah ekonomi dan anak lelaki mempunyai kemampuan untuk menafkahi diri sendiri, istri dan juga ibunya. Memang kebutuhan istri, anak dan diri sendiri haruslah didahulukan, namun jika semua sudah tercukupi, maka wajib hukumnya untuk memenuhi kebutuhan sang ibu.

4. Merawat Ibu Dengan Baik 

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS. Luqman: 14)

Ibu yang sudah hidup seorang diri dan menderita sakit sangat wajib untuk diutamakan dan dirawat dengan baik. Orang tua terutama ibu tentunya tidak menginginkan harta atau sejenisnya, yang dibutuhkan ibu hanyalah berada dekat dengan anaknya dan melihat kebutuhan anak sudah terpenuhi serta bahagia. Seorang ibu akan bertambah tua, sementara anak akan terus beranjak dewasa juga sehingga ibu yang sudah tidak lagi dalam keadaan sehat akan ditinggal sendiri. Ada baiknya jika anak lelaki meminta atau mengajak ibu untuk ikut tinggal sehingga ada yang bisa merawat ibu dengan baik.

5. Memperhatikan Keadaan Ibu 

Perhatian seorang anak lelaki pada ibu juga menjadi hal yang wajib. Ingatlah akan masa dimana dulu ibu merawat, menjaga, mengasuh, membiayai sekolah, memberi makan dan mencukupi kebutuhan harian. Apabila ini semua dihitung hitung, maka memperhatikan keadaan ibu belumlah setimpal dengan apa yang sudah dilakukan ibu saat kita lahir sampai bisa mandiri. Menjenguk ibu sesering mungkin haruslah dilakukan sekaligus memberikan apa yang dibutuhkan ibu meskipun ibu tidak meminta hal tersebut.

"Telah menceritakan kepada kami Yunus, telah menceritakan kepada kami Abu Uwwanah, dari Asy'as ibnu Salim, dari ayahnya, dari seorang lelaki dari kalangan Bani Yarbu' yang mengatakan bahwa ia pernah datang kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam dan mendengarkan beliau sedang berbicara dengan orang-orang. Antara lain beliau bersabda: Orang yang paling utama menerima uluran tangan(mu) ialah ibumu, bapakmu, saudara perempuanmu, saudara laki-lakimu, kemudian saudaramu yang terdekat, lalu yang dekat (denganmu).(HR. Ahmad). 

6. Mendoakan Ibu 

Tanggung jawab anak lelaki pada ibu selanjutnya adalah terus mendoakan ibu saat ia masih hidup dan juga sudah meninggal. Jangan sampai kesibukan sehari hari dan berbagai alasan lainnya membuat seorang anak lelaki melupakan untuk mendoakan sang ibu.

 ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

"Wahai Tuhanku, kasihilah keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil." (QS. Al-Isra': 24).

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَلَا تَزِدِ الظَّالِمِينَ إِلَّا تَبَارًا

"Wahai Tuhanku. ampunilah aku, ibu-bapakku, dan orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan." (QS. Nuh: 28).

رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ

"Wahai Tuhan kami, beri ampun aku dan ibu-bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)" (QS. Ibrahim: 41).

7. Menjaga Perasaan Ibu 

Ridha Allah selalu ada di tangan orangtua terutama pada tangan seorang ibu. Oleh karena itu, memperhatikan keadan ibu, merawat dan menjaga ibu menjadi tanggung jawab dari anak lelaki. Bertutur kata yang baik dan selalu menyenangi hati ibu menjadi hal yang wajib dilakukan anak laki laki pada ibunya dan lebih berhati hati dalam bicara dan bersikap supaya tidak sampai menyinggung apalagi menyakiti hati ibu.

"Bahwasanya ia (Mu’awiyah bin Jahimah) datang kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, lalu ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, aku ingin berperang dan aku datang untuk meminta petunjukmu.’. Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Apakah engkau memiliki ibu?’, ‘Iya’. ‘Menetaplah dengannya karena sungguh surga di bawah kedua kakinya.” (HR. Ibnu Majah, An-Nasa’i, Ahmad, Ath-Thabrani).

8. Memperlakukan Ibu Dengan Hormat 

Semakin bertambahnya umur sang ibu, ada beberapa hal yang memang harus dimaklumi seperti sering lupa akan sesuatu, banyak memiliki permintaan dan beberapa hal lainnya. Walaupun demikian, tanggung jawab dari anak lelaki pada ibunya tetap harus memperlakukan ibu dengan sangat hormat dan selalu berkata baik. Dalam keadaan apapun juga, anak lelaki tidak diperbolehkan untuk berkata kasar pada orang tua terutama ibu dan menjadi bentuk hal kasar yang harus sangat dihindari.

"Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, "Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil. (QS. Al Isra : 24).

9. Mentaati Ibu 

Anak lelaki juga memiliki tanggung jawab pada ibu untuk selalu taat, dengan catatan perintah yang diberikan ibu tidak mengandung makna maksiat atau melanggar perintah Allah Subhanahu WaTa'ala. Meskipun sudah menikah, mentaati ibu tetap harus dilakukan sehingga sangat penting untuk anak lelaki mencari istri yang sudah paham dengan ajaran agama tentang perintah mentaati perintah ibu tersebut.

"Ridha Allah terdapat dalam ridhanya kedua orangtua (ibu bapak) dan murka Allah terdapat dalam murkanya kedua orangtua,” (HR At-Tirmidzi).

10. Menjadikan Ibu Prioritas Utama 

Sebagai anak lelaki, maka sudah selayaknya lebih pandai dalam membagi waktu untuk dirinya sendiri, orang tua dan juga istri apabila telah menikah. Seorang anak lelaki yang meskipun sudah menikah tetap memiliki tanggung jawab dalam memprioritaskan ibu melebihi segala sesuatu sesudah kebutuhan istri, anak dan dirinya sendiri sudah terpenuhi dengan baik.

“Seseorang datang kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakan aku harus berbakti pertama kali?’. Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu’. Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’, Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam menjawab ‘Ibumu’.

Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’, beliau menjawab ‘Ibumu’. Orang tersebut bertanya kembali, ‘ Kemudian siapa lagi,’ Nabi menjawab ‘Kemudian ayahmu’” (HR. Bukhari dan Muslim).

11. Melindungi Ibu 

Anak laki laki juga wajib untuk selalu melindungi ibu dan jika memungkinkan juga mengajak sang ibu untuk tinggal bersama atau mengantar ibu pergi kemana pun sehingga bisa memperkecil kemungkinan terjadinya sesuatu hal yang tidak diinginkan. Semakin bertambahnya umur ibu, maka akan rentan terjatuh atau terluka sebab keadaan tubuh yang semakin lemah serta mudah tersesat karena daya ingat yang juga ikut menurun. Apabila ini dilakukan, maka menjadi salah satu cara membahagiakan orang tua khususnya ibu.

"Orang tua adalah pintu surga yang paling baik. Kalian bisa sia-siakan pintu itu atau kalian bisa menjaganya” (HR. Tirmidzi).  

12. Menjaga Kehormatan dan Nama Baik Ibu 

Ibu merupakan seseorang yang sangat berjasa untuk hidup anak. Seburuk apapun sikap sang ibu, seorang anak lelaki tidak diperbolehkan untuk mengungkapkan keburukan sang ibu terhadap orang lain. Seorang anak lelaki bertanggung jawab dalam melindungi dan menjaga kehormatan nama baik sang ibu. Apapun masalah yang sedang terjadi, hendaknya diselesaikan dengan baik dan kepala dingin serta perbanyak berdoa untuk meminta petunjuk dari Allah Subhanahu WaTa'ala.

Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda:

Termasuk dosa besar seseorang adalah memaki kedua orang tuanya. "Mereka berkata," Wahai Rasulullah apakah ada orang yang mau memaki kedua orang tuanya? "Beliau menjawab, "Benar" seseorang memaki bapak orang lain dan orang itu pun membalas makiannya. Seseorang memaki ibu orang lain dan orang itu pun membalas memakinya." 

(HR.Bukhari, Muslim). 

13. Memberi Nasehat Pada Ibu 

Seorang anak lelaki juga bertanggung jawab untuk memberikan nasehat terbaik untuk ibu disaat ia bersikap egois atau berbuat salah. Pada saat memberi nasehat pada ibu juga diharuskan untuk menyampaikannya memakai tutur kata yang halus supaya tidak mendapat murka dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

"Sesungguhnya Allah berwasiat 3x kepada kalian untuk berbuat baik kepada ibu kalian. Sesungguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada ayah kalian, sesungguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada kerabat yang paling dekat kemudian yang dekat,” (HR. Ibnu Majah).

14. Meringankan Beban Sang Ibu 

Seorang anak juga memiliki kewajiban serta tanggung jawab dalam meringankan beban ibu. Meringankan beban ibu yang dimaksud adalah memenuhi apa yang dibutuhkan ibu, melindungi ibu dari orang jahat dan juga memastikan ibu tinggal dalam tempat yang aman dan mudah dikunjungi saat memerlukan bantuan.

Dalam ceritanya mengenai Uwais kepada Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kamu, durhaka kepada ibu dan menolak kewajiban, dan meminta yang bukan haknya, dan membunuh anak hidup-hidup, dan Allah membenci padamu banyak bicara dan banyak bertanya demikian pula memboroskan harta,” (HR. Bukhari dan Muslim).

15. Menjadi Pengingat Untuk Ibadah 

Tanggung jawab anak lelaki terhadap ibu selanjutnya adalah selalu menjadi pengingat sang ibu dalam urusan beribadah. Anak lelaki senantiasa diharuskan supaya tetap menjadi pengingat ibu agar selalu ada di jalan Allah Subhanahu WaTa'ala seperti menjauhkan maksiat, menasehati dengan ilmu agama, mengingatkan untuk beribadah dan berbagai hal baik lainnya.

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS.At-Tahrim : 6).

16. Merendahkan Diri Pada Ibu 

Seorang anak lelaki tidak diperbolehkan untuk mengeraskan suara melebihi suara orang tua khususnya pada ibu. Merendahkan diri di hadapan ibu adalah tanggung jawab sang anak dengan cara mendahulukan ibu seperti memberikan tempat duduk yang baik dan menawarkan segala hal pada ibu lebih dulu dibandingkan kepentingan pribadi.

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.

Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al-Isra [17]: 23).

17. Minta Izin Untuk Urusan dan Berjihad 

Izin pada orang tua menjadi tanggung jawab yang harus dilakukan anak lelaki pada ibu seperti sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam yang berkata diwajibkan untuk berjihad dengan cara berbakti pada orang tuanya dan meminta izin pada ibu supaya nantinya bisa mendapat pahala dari Allah Subhanahu WaTa'ala.

Diriwayatkan dari Abdullah bin 'Amr bin 'Ash, dia berkata (bahwa) ada seorang laki-laki mendatangi Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam kemudian meminta izin (kepada beliau Shallallahu 'alaihi wasallam) untuk berjihad. Beliau  pun bertanya, "Apakah kedua orang tuamu masih hidup?" Laki-laki itu menjawab, "Ya." Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Maka, kepada keduanya itulah kamu berjihad." (HR Bukhari & Muslim).

Demkian penjelasan dari beberapa kewajiban  anak laki-laki terhadap orang tua yang dalam hal ini adalah ibu. 

Semoga bermanfaat....

Jumat, 25 Juni 2021

17 TANDA-TANDA AKAN DATANGNYA HARI KIAMAT

Edisi Jum'at, 25 Juni 2021 M / 14 Dzulqa'idah 1442 H. 

Hari kiamat atau yang oleh umat islam di imani sebagai rukun ke lima dari enam rukun imam adalah hari dimana berakhirnya kehidupan makhluk ciptaan Allah Subhanahu WaTa'ala . Seorang muslim harus mengimani hari kiamat karena hari itu pasti datang dan terjadi. Sebelum hari kiamat datang manusia masih memiliki kesempatan untuk hidup dan bertobat . Umat islam belumlah dikatakan beriman jika belum mengimani hari kiamat. Untuk mengetahui apa itu kiamat menurut islam dan bagaimana tanda-tandanya, simak penjelasan berikut ini :

Pengertian kiamat 

Kiamat diartikan sebagai hari akhir yang juga disebut dengan istilah yaumul qiyamah, yaumul hisab dan sebagainya. Kiamat secara istilah diartikan sebagai kehancuran alam semesta dan segala kehidupan di muka bumi, dibangkitkannya orang yang sudah mati kemudian di hisab amal-amalnya. Tidak seorang pun yang tahu kapan hari kiamat akan terjadi, hanya Allah Subhanahu WaTa'ala sajalah yang mengetahuinya. Kiamat sendiri disebutkan dalam berbagai surat di Alqur’an dan dikhususkan dalam sebuah surat yakni sural Al Qariah . Adapun beberapa dalil tentang hari kiamat diantaranya:

QS Az zumar ayat 38 

“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing)”

QS Al Qariah ayat 1-11 

“Hari Kiamat, apakah hari Kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran,dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan) nya,maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas.”

Berikut 17 Tanda-Tanda Akan Datangnya Hari Kiamat Menurut Islam :

1. Amanah diabaikan 

Seorang Arab Badui bertanya,"Kapankah tibanya kiamat?" Nabi Saw lalu menjawab, "Apabila amanah diabaikan maka tunggulah kiamat." Orang itu bertanya lagi, "Bagaimana hilangnya amanat itu, ya Rasulullah?" Nabi Saw menjawab,"Apabila perkara (urusan) diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah kiamat." (HR. Bukhari).

2. Banyak terjadi Fitnah-fitnah 

Mendekati kiamat akan terjadi fitnah-fitnah seolah-olah kepingan-kepingan malam yang gelap-gulita. Seorang yang pagi hari beriman maka pada sore harinya menjadi kafir, dan orang yang pada sore harinya beriman maka pada pagi harinya menjadi kafir, dia menjual agamanya dengan (imbalan) harta-benda dunia. (HR. Abu Dawud).

3. Berhala kembali disembah 

Belum terjadi kiamat sehingga orang-orang dari umatku kembali menyembah berhala-berhala selain Allah. (HR. Abu Dawud).

4. Semakin beratnya beban hidup. 

Belum terjadi kiamat sebelum seorang yang melewati kuburan berkata, "Alangkah baiknya sekiranya aku di tempat orang ini." (Maksudnya, dia ingin mati dan tidak ingin hidup karena beban berat yang selalu dihadapinya). (HR Bukhari).

5. Tidak ada lagi rasa hormat 

Belum akan terjadi kiamat sehingga anak selalu menjengkelkan kedua orang tuanya, banjir di musim kemarau,kaum penjahat melimpah, orang-orang terhormat (mulia) menjadi langka, anak-anak muda berani menentang orang tua serta orang jahat dan hina berani melawan yang terhormat dan mulia. (HR. Asysyihaab).

6. Melupakan Allah 

Belum akan kiamat sehingga tidak ada lagi di muka bumi orang yang menyebut : "Allah, Allah." (HR. Muslim).

7. Terjadinya banyak pembunuhan 

Belum akan datang kiamat sehingga seorang membunuh tetangganya, saudaranya dan ayahnya. (HR. Bukhari)

8. Masjid-masjid diperindah 

Belum akan datang kiamat sehingga manusia berlomba-lomba membangun dan memperindah masjid-masjid. (HR.Abu Dawud).

9. Meningkatnya kebodohan 

Di antara tanda-tanda kiamat ialah ilmu terangkat, kebodohan menjadi dominan, arak menjadi minuman biasa, zina dilakukan terang-terangan, wanita berlipat banyak, dan laki-laki berkurang sehingga lima puluh orang wanita berbanding seorang pria.(HR. Bukhari).

10. Berlomba-lomba membangun gedung tinggi 

Belum akan datang kiamat sehingga manusia berlomba-lomba dengan bangunan-bangunan yang megah. (HR. Bukhari).

11. Merajalelanya Alharju 

Belum akan tiba kiamat sehingga merajalela 'Alharju'. Para sahabat lalu bertanya, "Apa itu 'Alharju', ya Rasulullah?" Lalu beliau menjawab,"Pembunuhan...pembunuhan..." (HR. Ahmad).

12. Matahari terbit dari Barat 

Belum akan tiba kiamat melainkan matahari akan terbit dari Barat. Jika terbit dari Barat maka seluruh umat manusia akan beriman. Pada saat itu tidak bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya." (HR. Bukhari dan Muslim).

13. Berlimpahnya harta dan menghijaunya wilayah Arab 

Belum akan tiba kiamat sehingga harta banyak dan melimpah, dan orang ke luar membawa zakat hartanya tetapi tidak ada yang mau menerimanya, dan negeri-negeri Arab kembali menjadi rerumputan hijau dengan sungai-sungai mengalir. (HR. Muslim).

14. Semakin banyak kejahatan 

Tibanya kiamat atas makhluk-makhluk yang jahat. (HR. Muslim)

Penjelasan:

Artinya : Saat kiamat tiba, tidak ada lagi orang yang beriman. Jadi yang ditimpa azab kiamat ialah orang-orang yang jahat.

15. Waktu semakin terasa cepat 

Saat akan tiba kiamat, jaman saling mendekat. Satu tahun seperti sebulan, sebulan seperti seminggu, seminggu seperti sehari, sehari seperti satu jam dan satu jam seperti menyalakan kayu dengan api. (HR. Tirmidzi).

Jika kiamat tiba maka rotasi bumimakin cepat. Kalau rotasi sekarang 1000 mil per jam, maka dapat diperkirakan pada hari kiamat tujuh kali atau dua belas kali bahkan lebih.

16. Merajalelanya kemaksiatan 

Demi yang jiwa Muhammad dalam genggaman-Nya. Tiada tiba kiamat melainkan telah merata dan merajalela dengan terang-terangan segala perbuatan mesum dan keji, pemutusan hubungan kekeluargaan, beretika (berakhlak) buruk dengan tetangga, orang yang jujur (amanat) dituduh berkhianat, dan orang yang khianat diberi amanat (dipercaya). (HR. Al Hakim).

17. Peperangan dengan orang Yahudi 

Belum akan tiba kiamat sehingga kaum muslimin berperang dengan orang-orang Yahudi. Kaum muslimin membunuh mereka dan mereka bersembunyi di balik batu dan pohon-pohonan. Lalu batu dan pohon-pohon berkata, "Wahai kaum muslimin, wahai hamba Allah, ini orang Yahudi di belakang saya. Mari bunuhlah dia." Kecuali pohon "Gharqad" yang tumbuh di Baitil Maqdis. Itu adalah pohon orang-orang Yahudi. (HR. Ahmad).

Semoga bermanfaat ...

Kamis, 24 Juni 2021

17 MANFAAT SENYUM DALAM ISLAM

Edisi Kamis, 24 Juni 2021 M / 13 Dzulqa'idah 1442 H. 

Manfaat senyum dalam islam tentu amatlah banyak. Menurut bahasa, senyum adalah ekspresi wajah yang muncul tatkala kita mengembangkan bibir. Senyum adalah bentuk dari kebahagiaan. Tentunya setiap orang bisa tersenyum. Dan tahukah anda, bahwa sebuah seulas senyum yang anda berikan kepada saudaramu termasuk ibadah.

Sayangnya, di dunia modern ini kebanyakan orang mulai pelit untuk menebarkan senyum. Sifat individualis tampak lebih dominan di masyarakat. Bahkan tak jarang seseorang menunjukkan wajah masam saat berbicara dengan lainnya. Perilaku tersebut tentu tidak benar. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam yang merupakan utusan Allah Ta’ala saja tidak pernah pelit menebar senyum. Beliau adalah sosok yang ramah dan selalu menebar senyum di tengah-tengah masyarakat.

Kita sebagai umat rasul, tentunya wajib meneladani sikap-sikap beliau. Termasuk salah satunya dengan menjadi sosok yang murah senyum. Tersenyum memiliki banyak sekali manfaat. Dan inilah manfaat senyum dalam islam berdasarkan dalil-dalil agama 

1. Bernilai Sedekah di Sisi Allah Ta’ala 

Bersedakah merupakan salah satu ibadah yang berpahala di sisi Allah Ta’ala. Namun bagaimana bila kita tidak mempunyai uang lebih untuk disedekahkan? Tenang, islam itu agama yang tidak memberatkan. Dalam ajaran islam, bersedekah tidak harus dengan materi. Salah satu bentuk sedekah yang paling ringan adalah tersenyum.

Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Rasululllah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu” (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban).

2. Mengamalkan Sunnah Rasul 

Seperti yang telah dijelaskan di paragraf pembuka bahwa Nabi kita, Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sosok yang gemar tersenyum. Meskipun tak sedikit masyarakat yang membenci beliau, namun rasul tetap menunjukkan akhlak yang mulia dengan bersikap ramah, santun dan selalu menyunggingkan senyum. Beliau tidak pernah membalas kejahatan dengan kejahatan. Beliau menyebarkan agama islam dengan aktvitas dakwah yang damai. Sebab prinsip ajaran islam pun juga mengacu pada perdamaian.

Seorang sahabat mulia Abdullah bin Harits radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: “Tidaklah aku melihat seorang pun yang lebih banyak tersenyum daripada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam.” (HR Ahmad dan Tirmidzi).

3. Mengamalkan Akhlak Mulia dan Mendatangkan Pahala 

Mayoritas dari kita biasanya hanya akan tersenyum saat hatinya sedang bahagia. Saat masalah menumpuk dan pikiran penat, kita justru menampakkan muka masam di depan orang lain. Bahkan tak jarang, melampiaskan emosi kepada orang-orang disekitar (misalnya kelaurga) yang tidak bersalah.

Sungguh, itu sangat tidak diperbolehkan dalam islam. Alangkah baiknya jika kita sanggup memendam emosi. Apa yang menjadi masalah janganlah diumbar-umbar. Dan sebaiknya diselesaikan dengan kepala dingin dan secara baik-baik. Tersenyumlah saat bertemu orang. Tersenyumlah saat pulang dari kantor. Tersenyumlah saat bertemu teman di jalan. Tersenyumlah saat bertemu tetangga. Ya, walaupun hati sedang tak ingin senyum. Tetap tersenyumlah. Tampakkan wajah ceria. Dan percayalah Allah Ta’ala akan mencatat perbuatan yang tampak sepele itu sebagai ladang pahala.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Janganlah sekali-kali engkau menganggap remeh suatu perbuatan baik, meskipun (perbuatan baik itu) dengan engkau menjumpai saudaramu (sesama muslim) dengan wajah yang ceria.” (HR Muslim).

4. Meringankan Beban Pikiran 

Sudah menjadi kodrat bahwa kehidupan di dunia akan penuh dengan ujian atau cobaan. Sikap muslim yang baik saat menghadapi cobaan adalah dengan bersabar dan ikhlas. Walaupun itu mungkin terasa sulit, namun berusahalah untuk tetap kuat. Jangan membebani pikiran terlalu berlebihan.

Kita hanya perlu tetap berjuang. Kemudian untuk hasilnya pasrahkan pada Allah Ta’ala. Percayalah pada Allah Subhanahu WaTa'ala. Kita punya Allah yang Maha Besar, jadi jangan terlalu sedih. Jangan membebani diri sendiri. Sesekali hiburlah diri dengan kegiatan yang menyenangkan, seperti tersenyum bersama teman-teman. Tujuannya agar tidak stres dan despresi. Sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:

 “Janganlah kamu terlalu membebani jiwamu dengan segala keseriusan hidup. Hiburkanlah dirimu dengan hal – hal yang ringan dan lucu karena jikalau jiwa terus dipaksa memikul beban – beban yang berat ia akan menjadi keruh.” (HR. Ibnu Majah)

5. Menjaga Silaturahmi 

Manfaat senyum dalam islam juga bisa menjaga silaturahmi. Sebagai makhluk sosial, kita tentu membutuhkan orang lain. Maka itu, sangat penting menjaga hubungan persaudaraan, baik di lingkungan masyarakat, tempat kerja, sekolah dan keluarga. Nah, salah satu cara untuk menjaga hubungan baik antar sesama yakni dengan menunjukkan sikap ramah dan sering menebar senyum.

Misalnya saat kita berjalan di depan rumah tetangga, ada baiknya kita menunjukkan sikap empati dengan mengucapkan salam sambil tersenyum. Hal ini dapat mempererat hubungan antar tetangga. Dengan demikian, tali silaturahmi pun tidak akan terputus.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwasahnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

 “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maha hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi”

“Engkau menyembah Allah swt dan tidak menyekutukan sesuatu dengan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan menyambung tali silaturahmi” (HR Bukhari dan Muslim)

6. Menebar Kebaikan 

Tersenyum juga merupakan perbuatan menebar kebaikan. Ini tentu sangat penting. Sebab kita adalah khalifah di muka bumi. Sebagai khalifah (pemimpin) sudah selayaknya kita memberikan contoh yang baik. Salah satunya menebar senyum kepada sesama.

Dengan tersenyum, kita berarti telah menunjukkan sikap menghargai. Tersenyum pun tidak boleh pilah-pilih. Misalnya kepada orang kaya kita tersenyum, sedangkan orang miskin kita malah cuek saja. Janganlah seperti itu. Ingat setiap muslim bersaudara, jadi tersenyumlah dengan tujuan menebar kebaikan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: “Kamu tidak akan mampu berbuat baik kepada semua manusia denga hartamu, maka hendaknya kebaikanmu sampai kepada mereka dengan keceriaan (pada) wajahmu” ( HR Hakim ).

7. Menambah Daya Tarik Diri 

Percaya atau tidak, aktivitas tersenyum juga mampu membuat seseorang terlihat lebih menarik ! Tersenyum dapat memancarkan keindahan dalam hati (inner beauty). Mereka yang gemar tersenyum pasti akan tampak lebih berseri wajahnya. Ramah dan berkharisma. Berbeda dengan orang-orang yang selalu terlihat masam atau cuek. Jangankan mendekat, melihat saja pasti kita pun pasti malas. Aura wajahnya tampak gelap dan menakutkan.

8. Meredam Emosi 

Manusia terlahir dengan dibekali hawa nafsu. Jadi tak heran jika ada orang yang hobinya marah-marah. Sebenarnya marah itu wajar. Tapi manusia yang baik adalah mereka yang mampu meredam emosinya. Nah, salah satu cara ampuh untuk meredakan emosi yakni dengan tersenyum. Menurut penelitian, saat seseorang tersenyum tubuhnya memproduksi hormon endorfin lebih banyak. Hormon ini dapat membuat pikiran lebih rileks dan memunculkan rasa bahagia.

Selain itu, seulas senyum yang tulus juga dapat meredam kemarahan orang lain. Sebab senyuman itu indah dipandang, menyejukkan hati dan membuat jiwa menjadi tenang. Maka itu, jika ada orang marah jangan dibalas dengan marah-marah juga ! Cukup dibalas dengan senyuman saja.

9. Tanda Rasa Syukur 

Senyum juga menjadi salah satu tanda rasa syukur. Ketika seseorang ditimpa cobaan, namun tetap tersenyum menunjukkan bahwa ia adalah orang yang kuat. Tidak menggerutu atau mengeluh. Tapi tetap qonaah dan tersenyum dengan tabah kepada orang lain. Itulah orang-orang yang hebat di mata Allah Ta’ala.

"Jika engkau tidak mampu membalasnya maka doakan dia hingga engkau merasa bahwa engkau telah mensyukuri kebaikan tersebut, karena sesungguhnya Allah Ta'ala sangat cinta kepada orang-orang yang bersyukur”. [Hadits Shahih Abu Dawud].

10. Menularkan Sikap Positif 

Percaya atau tidak, ternyata senyuman dari bibir kita dapat menular ke orang lain ! Hal ini didasarkan oleh penelitian yang menunjukkan bahwa orang yang bergaul dengan orang-orang ramah, maka sikapnya juga akan ramah. Aura positif dalam dari seseorang yang gemar tersenyum akan terpancar ke lingkungannya. Sehingga akan tercipta suasana yang mendamaikan.

"Janganlah engkau meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun hanya dengan bertemu dengan saudaramu dengan wajah yang berseri." (HR Muslim no 2626).

11. Meningkatkan Kesehatan 

Jika dikaji dari sisi medis, tersenyum berpengaruh terhadap kesehatan tubuh. Senyum dapat meningkatkan sistem imun, mengurangi rasa sakit, menurunkan tekanan darah tinggi dan membuat panjang umur. Maka itu, jangan malas-malas untuk tersenyum !

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:”Sesungguhnya pintu-pintu kebaikan itu banyak: tasbih, tahmid, takbir, tahlil (dzikir), amar ma’ruf nahyi munkar, menyingkirkan penghalang (duri, batu) dari jalan, menolong orang, sampai senyum kepada saudara pun adalah sedekah.”  

(HR. Dailamy).

12. Membuat Wajah Awet Muda 

Tersenyum juga membuat seseorang menjadi lebih awet muda. Hal ini menunjukkan orang tersebut tidak suka memendam beban. Hatinya bahagia, sehingga auranya juga terpancar. Berbeda dengan orang-orang yang suka cemberut, wajahnya akan tampak lebih tua.

"Menampakkan wajah manis di hadapan seorang muslim akan meyebabkan hatinya merasa senang dan bahagia, dan melakukan perbuatan yang menyebabkan bahagianya hati seorang muslim adalah suatu kebaikan dan keutamaan. (Lihat kitab “Tuhfatul ahwadzi” no. 6 hal 75-76).

13. Tanda Ketabahan 

Manfaat senyum dalam islam adalah tanda dari iman. Seseorang yang gemar tersenyum berarti ia adalah orang-orang yang sabar. Dan kesabaran ini adalah sesuatu yang sangat penting.  Bahkan Allah Ta’ala mencintai golongan orang yang bersabar.

"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar" (QS. Al Baqoroh :153).

14. Menambah Saudara 

Senyum juga bisa menambah saudara. Misalnya kita masuk ke lingkungan baru. Entah itu perumahan atau kantor. Lalu kita gemar menyapa orang-orang di sekitar, maka pasti mereka juga akan menyukai kita. Lama-kelamaan pastilah terjalin hubungan persaudaraan.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

"Kamu tidak akan mampu berbuat baik kepada semua manusia denga hartamu, maka hendaknya kebaikanmu sampai kepada mereka dengan keceriaan (pada) wajahmu." (HR al-Hakim).

15. Meningkatkan Rasa Percaya Diri 

Seseorang yang suka menyapa orang lain, mengucapkan salam dan sambil tersenyum adalah ciri dari orang percaya diri. Dan sikap percaya diri ini sangat penting di islam. Orang-orang muslim tidak diperbolehkan bersikap lemah. Sebaliknya kita harus berbangga diri sebagai umat islam, karena islam adalah agama yang paling sempurna.

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. (Ali Imran: 139)

16. Menghilangkan Kesedihan 

Manfaat senyum dalam islam adalah untuk penghilang kesedihan. Dengan tersenyum maka rasa sedih dalam hati akan sedikit berkurang. Tersenyumlah sambil memperbanyak berdzikir mengingat Allah Ta’ala.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

"Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah beserta kita” (QS. At-Taubah: 40).

17. Menyejukkan Hati 

Sebuah senyuman juga dapat menyejukkan hati orang yang memandangnya. 

Dari Abdullah bin Al Harits bin Jaz`i radhiyallahu'anhu dia berkata, “Aku tidak pernah melihat seseorang yang paling banyak senyumannya selain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Tirmidzi).

Namun perlu diingat, untuk wanita sebaiknya jangan tersenyum di depan laki-laki yang bukan muhrim karena itu bisa mendatangkan fitnah dan syahwat.

Demikianlah manfaat senyum dalam islam. Senyum memang begitu indah dan merupakan sikap yang disenangi Rasul dan Allah Ta’ala. Sebab itu, kita pun juga harus membiasakan sikap ini. Namun jangan senyum-senyum sendiri juga, jangan berlebihan karena bisa dianggap tidak waras. Senyumlah kepada sesama saudara muslim dengan iklhas.

Semoga bermanfaat....