Selasa, 08 Juni 2021

17 BALASAN MENYAKITI HATI ORANG LAIN DALAM ISLAM

Edisi Selasa, 8 Juni 2021 M / 27 Syawal 1442 H. 

Seperti yang kita semua ketahui jika manusia tidak bisa lepas dari membuat kesalahan dan salah satu kesalahan yang sering dilakukan adalah menyakiti hati orang lain. Namun, untuk kita umat muslim, sudah seharusnya kita menyadari semua perbuatan dan kesalahan tersebut dan berusaha dengan keras untuk menjauhi perbuatan dosa tersebut. Mengapa demikian? sebab ada balasan yang akan diterima apabila seseorang sudah menyakiti hati orang lain yang akan diberikan Allah Subhanahu WaTa'ala.

Menyakiti orang lain bukanlah akhlaq islami, karena Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah mengajarkan hal itu kepada umatnya. Bahkan rasul sendiri tidak pernah menyakiti orang lain, tidak pernah menghina dan tidak pernah menggunjing sekalipun orang itu melakukan kesalahan ; baik dalam kehidupan rumah tangga, dalam mu'amalahnya dengan masyarakat , maupun dalam perjalanan dakwahnya. Anas bin Malik menceritakan : “..selama aku menjadi pembantu Rasulullah selama sepuluh tahun aku tidak pernah mendengar beliau berkata “mengapa kau lakukan ini..?” atau “ mengapa kau tidak melakukan itu..?” ( HR. Muslim ).

Islam melarang umatnya untuk melihat dan mencari-cari aib serta kesalahan orang lain untuk disebarkan, dipergunjingkan, dikucilkan atau untuk alasan apapun.

Allah Subhanahu WaTa'ala berfirman, “Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata. [surat Al-ahzab ayat 58].

Dalam ayat diatas, Allah Ta'ala sudah menjelaskan tentang keburukan dari dosa dan juga balasan yang akan diterima saat menyakiti orang mukmin dan Allah Subhanahu WaTa'ala sudah mengancamnya dengan hukuman yang sangat keras yaitu memikul kebohongan dan juga dosa secara nyata. Untuk lebih lengkapnya, berikut ini kita akan membahas mengenai apa saja hukum menyakiti hati orang lain dalam Islam yang harus diwaspadai.

1. Allah Subhanahu WaTa'ala Akan Membuka Aibnya 

Balasan bagi orang yang suka menyakiti hati orang lain adalah Allah Subhanahu WaTa'ala sendiri yang akan membuka aib orang tersebut. Mungkin kita tidak pernah menyadari jika Allah sebenarnya sudah menutup aib kita. Allah Ta'ala sudah menutup aib yang kita miliki dengan sangat rapat hingga nanti di hari perhitungan. Namun, karena sudah berdosa dengan cara menyakiti hati orang lain, maka hukum karma dalam Islam akan berlaku yakni Allah Subhanahu Wa Ta'ala membuka aib orang tersebut karena sudah menyakiti saudaranya.


“Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka). Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim,” [QS. Al A’raaf : 41].

2. Memperoleh Balasan Dunia Akhirat 

Balasan yang akan diterima seseorang yang menyakiti hati orang lain tidak hanya bisa dirasakan saat di akhirat saja, akan tetapi juga akan diterima saat masih hidup di dunia.

“Sesungguhnya dosa besar itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih“. [QS Asy Syura: 42].

3. Memperoleh Balasan di Neraka 

Balasan menyakiti hati orang lain dengan cara melontarkan caci maki juga akan mendapat balasan saat di neraka nanti. Sebab, perbuatan dosa yakni menyakiti hati orang lain memang sudah selayaknya memperoleh balasan di neraka jahanam.

“Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.” [HR Muslim].

4. Tidur Dengan Tikar dan Selimut Api Neraka

 Seorang zalim yang sering menyakiti hati orang lain juga akan mendapat balasan berupa tidur dengan alas tikar yang terbuat dari api neraka sekaligus memakai selimut yang terbuat dari api neraka.

“Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka) . Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim,” [QS. Al A’raaf 7: 41].

5. Merasakan Kutukan Allah Subhanahu WaTa'ala 

Tidak hanya mendapat balasan di dunia maupun akhirat, namun sering menyakiti hati seseorang juga akan mendapat balasan yang diberikan langsung oleh Allah Subhanahu WaTa'ala sebab Allah sangat benci dengan perbuatan semacam itu terutama jika dilakukan antar sesama muslim.

“Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada Penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan): “Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)?” Mereka (penduduk neraka) menjawab: “Betul.” Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu: “Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim” [QS : Al A’raaf 7 : 44].

6. Sama Seperti Memakan Bangkai Saudara 

Allah Subhanahu WaTa'ala juga bersabda jika umat muslim harus menjauhi sikap saling menyakiti hati, mencari kesalahan orang lain dan juga menggunjing. Allah menggambarkan jika seseorang yang menyakiti hati orang lain, maka diibaratkan seperti memakan bangkai saudaranya sendiri.

Sesungguhnya orang-orang yang senang menyebarkan kejelekan dalam kalangan orang beriman bagi mereka siksa yang pedih di dunia dan akhirat, dan Allah mengetahui sedangkan kalian tidak tahu. [Hadits Termizi No.1827].

7. Amal Tidak Berbuah Pahala

 Setiap amal sebenarnya akan membuahkan pahala, akan tetapi jika amal yang dilakukan oleh seseorang yang suka menyakiti hati orang lain, maka hal tersebut tidaklah lagi berguna. Semua amal yang sudah dilakukan hanya menjadi hal yang sia sia belaka dan tidak membuahkan pahala.

Hal ini juga disampaikan Allah Ta'ala dalam QS. Al-Baqarah ayat 264.

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian".

8. Amal Shalat Tidak Membuahkan Pahala 

Balasan berikutnya adalah semua amalan sholat yang sudah dilakukan tidak akan membuahkan pahala apapun juga sehebat atau serajin apapun ia melakukan sholat dan ini termasuk dalam hal hal yang menghapus amal ibadah.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Terdapat 5 macam orang yang salatnya tidak berpahala, yaitu Istri yang dimurkai suami karena menjengkelkannya, budak yang melarikan diri, orang yang mendendam saudaranya melebihi 3 hari, peminum khamar dan imam shalat yang tidak disenangi makmumnya.”

9. Allah Ta'ala Mengincar Kekurangan Orang Tersebut 

Seseorang yang sudah menyakiti hati orang lain apalagi ditambah fitnah yang dilakukan dengan cara membuka aib orang tersebut, maka Allah Subhanahu Wa Ta'ala juga akan mencari sekaligus terus mengincar kekurangan orang yang berbuat lalim tersebut yang kemudian akan diungkapkan juga meski orang tersebut berada di rumahnya.

Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu'anhu, dia berkata: Rasulullah  bersabda: Wahai sekalian orang yang telah berislam dengan lisannya namun belum masuk keimanan ke dalam hatinya. Janganlah kalian mengganggu kaum muslimin, jangan mencelanya, dan jangan mencari-cari aib mereka. karena sesungguhnya barangsiapa yang berupaya mencari aib saudaranya sesama muslim, niscaya Allah akan mencari aibnya, dan barangsiapa yang Allah cari aibnya maka pasti Allah akan membongkarnya walaupun dia berada di dalam rumahnya. 

(HR. At-Tirmidzi no. 2023).

10. Tidak Mungkin Masuk Surga 

Menyakiti hati orang lain juga akan berbuah balasan yang juga sangat kejam sebab merupakan salah satu dosa besar dalam Islam yakni tidak akan mungkin bisa masuk ke dalam surga. Ini terjadi karena orang tersebut sudah berbuat hal yang tidak menyenangkan sehingga mengganggu kenyamanan orang lain.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Tidak masuk surga seseorang yang tetangganya tidak merasa aman dari kejahatannya”.

11. Memperoleh Balasan yang setimpal 

Menyakiti hati orang lain yang merupakan salah satu perbuatan dosa juga tentunya akan membuahkan balasan yang setimpal dengan apa yang sudah dilakukan. Balasan ini juga akan diberikan langsung oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala pada orang yang membuat hal tersebut.

“Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang dzalim. Dan sesungguhnya orang-orang yang membela diri sesudah teraniaya, tidak ada dosa atas mereka. Sesungguhnya doa itu atas orang-orang yang berbuat dzalim kepada manusia dan melampaui batas dimuka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih. Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya perbuatan demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.’ [QS. Asy-Syuura’ 39-43].”

12. Menjadi Orang Bangkrut Saat Kiamat 

Seseorang yang sangat senang menyakiti hati sesamanya meskipun orang tersebut sudah melakukan ibadah wajib, maka sesuai dengan apa yang sudah tertulis dalam Al Quran, maka orang tersebut akan menjadi salah satu orang yang bangkrut pada hari kiamat dalam Islam nanti. Hal ini bisa terjadi sebab Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak akan pernah bisa tertipu dengan seseorang yang sangat ahli dalam beribadah namun memiliki sikap yang sangat buruk.

“Itulah orang yang bangkrut di hari kiamat, yaitu orang yang rajin beribadah tetapi dia tidak memiliki akhlak yang baik. Dia merampas hak orang lain dan menyakiti mereka” [HR. Muslim no 6522, At-Tirmidzi, Ahmad dan lainnya].

13. Menanggung Dosa 

Perbuatan menyakiti hati orang lain yang merupakan dosa tak terampuni ini tentunya juga merupakan perbuatan dosa sehingga orang tersebut sudah bisa dipastikan akan menanggung dosa. Orang tersebut sudah menjadi orang yang sangat merugi, sebab tanpa sadar ia sudah melakukan hal buruk tersebut.

Rasulullah pernah bersabda kepada sahabatnya : “Seluruh umatku akan diampuni kecuali al-Mujahirun” Lalu sahabat bertanya “Siapa itu Mujahirun, Ya Rasulullah?” Lalu Rasulullah menjawab, “Dia yang berbuat dosa dimalam hari dan Allah Subhanahu Wa Ta'ala . menutup aibnya. Tetapi kemudian pada pagi harinya ia membuka aibnya sendiri.”

14. Menanggung Dosa Fitnah 

Seseorang yang selalu menyakiti hati orang lain juga akan memiliki beban berupa dosa dan fitnah dalam Islam yang bisa terjadi karena perbuatan yang sudah dilakukannya sendiri.

“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata” [QS Al Ahzab : 58].

15. Mendapatkan Laknat 

Laknat yang dipanjatkan oleh seseorang yang tersakiti yang ditujukan pada seseorang yang sudah menyakiti hatinya, maka doa orang teraniaya dalam Islam dan laknat tersebut akan dikabulkan dan akan dirasakan pelaku tersebut semasa ia masih hidup di dunia.

Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata, “Seseorang datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengadukan perihal tetangganya kepada beliau. Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda [tiga kali], “Bersabarlah”….[Diriwayatkan oleh Abu Dawud (5153), Al-Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad (124) dan Al-Hakim (4/160) dengan sanad hasan. 

Menyakiti hati orang lain akan membuat laknat yang diserukan orang yang tersakiti akan terkabul dan menimpa pelaku saat ia masih hidup di dunia.

16. Tidak Mendapat Taufik 

Seseorang yang seringkali berbuat buruk seperti menyakiti hati orang lain, maka akan mendapat balasan berupa terhalang dari petunjuk atau hidayah taufik. Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak akan memberi petunjuk mengenai segala hal yang baik pada orang tersebut.

"Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk (dalam semua kebaikan dunia dan akhirat); dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi (dunia dan akhirat)” (QS al-A’raaf:178).

17.Tidak Punya Pemberi Syafaat 

Orang yang selalu menyakiti hati orang lain juga akan mendapat balasan berupa tidak mempunyai penolong, teman dekat bahkan pemberi syafaat dan ini sudah menjadi firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala secara langsung.

Dan tiadalah berguna syafa’at di sisi Allah melainkan bagi orang yang telah diizinkan-Nya memperoleh syafa’at itu, sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari hati mereka, mereka berkata “Apakah yang telah difirmankan oleh Tuhan-mu?” Mereka menjawab: (Perkataan) yang benar”, dan Dia-lah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar”

(QS.Saba : 23).

Sudah sepantasnya bagi kita sesama umat muslim untuk selalu menjaga hubungan dengan sangat baik dan menjauhi sikap saling menyakiti hati orang lain. Sebab, perbuatan demikian tidak akan memberi keuntungan apapun juga, namun hanya membuahkan dosa dan keburukan yang akan diterima baik di dunia maupun akhirat. Demikian, tausiah sore ini, terima kasih telah membaca.

Semoga bermanfaat ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.