Kamis, 30 Juni 2022

17 CARA CEPAT MENGHAFAL AL QUR'AN YANG PERLU DIPERHATIKAN, SABAR DAN KONSISTEN KUNCINYA

Edisi Kamis, 30 Juni 2022 M / 30 Dzulqa'idah 1443 H. 

Menghafal al Quran merupakan salah satu amalan sunnah yang paling utama. Amalan ini menjadi impian banyak umat Muslim. Sebab menghafal al Quran memiliki banyak keutamaan, antara lain kelak di surga seorang penghafal al Quran akan diberikan derajat yang tinggi. Seorang penghafal al Qur'an juga dapat memberikan mahkota di Surga untuk orang tua, terbebas dari siksa dan masih banyak keutamaan lainnya.

Menghafal al Quran bukanlah pekerjaan yang mudah dilakukan. Mengingat al Quran terdiri dari 30 juz, 114 surat dan 6666 ayat. Tentu saja untuk menghafalnya dibutuhkan tekad dan tirakat yang kuat. Tak berhenti di sekedar menghafalkan saja, setelah hafal semua surat dalam al Quran, seseorang perlu menjaga hafalannya agar tidak hilang dari ingatannya. 

Inilah mengapa cara cepat menghafal al Quran menjadi sesuatu yang dicari oleh para penghafal al Quran. Sebab sedikit orang yang mampu melakukan semua cara menghafal al Quran. Berikut ini ada beberapa cara cepat menghafal al Quran yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber :

1. Meluruskan Niat 

Cara cepat menghafal al Quran yang paling awal adalah meluruskan niat terlebih dahulu. Niat adalah cara awal untuk memulai menghafal al Quran. Niat yang benar menjadi syarat utama dalam cara cepat menghafal al Quran.

Sebaiknya menghafal Al Qur'an diniatkan untuk beribadah dan ingin mendapatkan ridlo Allah semata. Jangan sampai niat untuk menghafal salah dan hindari terjerumus pada riya'. Jika niatnya tulus dan hati ikhlas karena Allah maka rasa lelah, malas, dan perasaan sulit tidak akan jadi penghalang dalam menghafal Al Qur'an.

2. Sholat Hajat 

Cara cepat menghafal al Quran setelah meluruskan niat adalah mendirikan sholat hajat. Sholat hajat dilakukan bertujuan untuk memohon kepada Allah agar dimudahkan saat proses menghafal Al Qur'an. Jika mendapatkan ridlo Allah maka proses menghafalkan ayat-ayat firman Tuhan Alllah bisa berjalan dengan lancar dan dimudahkan oleh-Nya. Apalagi al Quran adalah milik Allah, maka perlu mendapatkan ridlo-Nya agar proses menghafalkan al Quran dimudahkan oleh Allah.

3. Keyakinan yang Kuat 

Cara cepat menghafal al Quran itu sebenarnya mudah, jika keyakinan sudah teguh. Tanamkan sejak awal bahwa prosesnya mudah, maka akan terasa mudah. Sebab pikiran bisa mengaktifkan alam bawah sadar yang sangat membantu dalam proses menghafal al Quran. Namun jika kita menanamkan pikiran bahwa menghafal Al Qur'an itu sulit, maka ia akan terasa sulit. Dengan demikian kamu perlu selalu motivasi diri sendiri agar tumbuh keyakinan bahwa cara menghafal Al Qur'an yang kita lakukan itu mudah.

4. Restu dan Doa dari Orang Tua serta Guru 

Doa orang tua dan guru sangatlah penting bagi proses cara cepat menghafal al Quran. Restu dari orang dan guru dipercaya akan memberikan kemudahan dalam proses menghafalkan al Quran. Adanya dukungan orang tua dan guru juga akan menambah rasa optimis dan semangat dalam menghafalkan al Quran.

5. Perbaiki Bacaan Al Quran 

Cara cepat menghafal al Quran selanjutnya adalah dengan memperbaiki bacaannya. Sangat penting untuk mengecek kembali kualitas bacaan yang dimiliki sebelum memulai proses menghafal al Quran. Perbaiki lagi bacaan al Quran agar hafalan menjadi lebih sempurna dan pahala yang didapatkan semakin berlipat. Seorang penghafal al Quran juga perlu memiliki bacaan yang baik dan minim kesalahan. Al Quran adalah kitab suci umat Islam, yang mana harus dilakukan dengan cara yang baik dan benar dalam membacanya.

6. Mengakrabkan Diri dengan Al Quran 

Mengakrabkan diri dengan al Quran adalah salah satu cara cepat menghafal al Quran. Dengan demikian seorang penghafal al Quran harus memperbanyak waktu untuk berinteraksi dan berkutat dengan kitab suci tersebut. Mengehatui sejarah dan segala hal tentang al Quran semakin meningkatkan rasa kekaguman kepada al Quran, sehingga proses menghafalnya juga semakin mantap. 

7. Gunakan Satu Jenis Mushaf 

Saat menghafalkan al Quran, pastikan kamu menggunakan satu mushaf yang sama. Hal ini penting dilakukan karena menggunakan mushaf yang sama akan mempermudah untuk mengingat letak ayat yang telah dihafalkan. Menghafal al Quran itu dianalogikan sama dengan merekam gambar ke dalam memori. Bentuk mushaf tentu akan sangat berpengaruh pada struktur hafalan di memori otak.

8. Pakai Metode Hafalan Paling Mudah 

Cara cepat menghafal al Quran yang selanjutnya adalah dengan menggunakan metode hafalan paling mudah. Terdapat banyak metode atau cara cepat menghafal Al Qur'an. Maka dari itu pilihlah metode menghafal Al Qur'an yang paling mudah.

Namun setiap orang punya metode dan cara hafalan yang berbeda. Pastikan kamu menggunakan metode yang nyaman dan memudahkanmu dalam menghafal. Tak ada salahnya untuk mencari refrensi dan belajar melihat cara menghafal dari orang lain juga bisa membantu dalam menentukan metode seperti apa yang cocok untuk kita praktikkan.

9. Sering Melakukan Murojaah 

Saat melakukan cara cepat menghafal al Quran, maka sering-seringlah mengulang-ulang bacaan atau murojaah. Karena semakin sering mengulangi bacaan, maka akan lebih mudah ayat tersebut melekat di dalam memori otak. Sebaiknya seorang penghafal al Quran tidak terburu-buru menambah hafalan tanpa mengulang ayat sebelumnya berkali-kali. Hal ini untuk mengurangi risiko hilangnya hafalan tersebut. Bahkan disarankan melakukan murojaah sesering mungkin agar ayat yang sudah dihafalakan bisa melekat di ingatan dalam waktu yang lama.

10. Pasang Target Menghafal Al Qur'an 

Setiap tindakan memerlukan target yang tepat dan pasti, termasuk saat menghafalkan al Quran. Cara cepat menghafal al Quran yang penting diperhatikan adalah dengan memasang target yang jelas. Jika ada target yang jelas maka seseorang akan lebih terdorong untuk semangat dalam menghafal.

Tak jarang di tengah perjalanan menghafalkan al Quran, ada banyak rintangan seperti malas, susah hafal, dan semangat yang berberkurang. Maka dari itu adanya target akan sangat membantu dalam mendisiplinkan hafalan.

11. Setoran Hafalan kepada Guru yang Kompeten 

Dalam proses menghafalkan al Quran, perlu setoran hafalan kepada guru yang kompeten. Setiap ayat yang dihafalkan penting diperdengarkan kepada orang lain dengan tujuan agar bisa dikoreksi atau dibenarkan bacaannya jika ada yang salah. Menyetorkan hafalan al Quran kepada orang lain, akan menambah semangat untuk bisa menghafal dengan rajin dan dengan sempurna.

12. Sering Mendengarkan Murotal 

Cara cepat menghafal al Quran yang tak kalah penting adalah dengan sering mendengarkan murotal. Penghafal al Quran akan lebih mudah mengingat sebuah ayat ketika ayat tersebut dilantukan dalam irama yang merdu. Apalagi jika didengarkan berulang-ulang. Semakin sering mendengarkan murotal, maka semakin banyak ayat yang dihafalkan dengan cepat.

13. Bikin Jadwal Hafalan al Quran 

Tak hanya membuat target yang jelas, seorang penghafal al Quran juga perlu membuat jadwal hafalan yang harus ditaati. Membuat jadwal rutin hafalan al Quran sangat penting agar bisa disiplin dalam proses menghafal. Usahakan untuk menyediakan satu waktu khusus untuk menghafal al Quran setiap harinya, misalnya di sepertiga malam terakhir, saat pertengahan siang hari, dan di pagi hari setelah sholat subuh.

14. Berteman dengan Orang Shaleh 

Banyak berteman dengan orang shaleh juga termasuk cara cepat menghafal al Quran. Semakin sering berinteraksi dan berkumpul dengan orang-orang yang juga menghafal Al Qur'an, maka kamu akan semakin terpacu semangatnya. Apalagi jika orang-orang di sekitarmu juga mendukung keinginan kamu dalam menghafalkan Al Qur'an.

Intinya jangan sampai hafalan berhenti di tengah jalan karena disibukkan dengan lingkungan yang tidak mendukung proses dalam menghafal Al Qur'an.

15. Bersabar Atas Ujian Saat Menghafal 

Akan banyak halangan dan ujian saat proses menghafal al Quran. Maka diperlukan perjuangan dan pengorbanan yang besar. Di saat sudah memiliki niat dan berkomitmen untuk menghafal, sebaiknya harus bersiap memberikan seluruh usaha dan waktu yang dipunyai untuk banyak menghafalkan Al Qur'an.

Saat ujian datang selama proses menghafal, bersabar adalah kuncinya. Dengan bersabar, seseorang akan mendapatkan kemudahan yang lebih banyak dalam menghafalkan Al Qur'an.

16. Tetap Istiqomah 

Selain sabar, cara cepat menghafal al Quran adalah tetap istiqomah. Sebab menghafal al Quran harus memiliki prinsip yang teguh untuk selalu menjaga hafalan walau dalam situasi apapun. Tak ada kesuksesan yang dapat diraih kecuali dilandasi istiqomah untuk mengulang hafalan dan manajemen waktu yang harus ditaati.

17. Menikmati Setiap Proses Menghafal 

Setelah sabar dan istiqomah, hal yang penting dilakukan selama menghafal al Quran adalah menikmati setiap prosesnya. Untuk itu, penting membuat diri sendiri tetap semangat dalam menghafal. Menikmati setiap prosesnya akan membuat waktu berjalan cepat. Dan tak terasa hafalan sudah semakin banyak.

Semoga bermanfaat....

Rabu, 29 Juni 2022

KUMPULAN 17 HADITS TENTANG WANITA (BAGIAN 2)

Edisi Rabu, 29 Juni 2022 M / 29 Dzulqa'idah 1443 H. 

Wanita dalam Islam mendapat tempat yang mulia, tidak seperti dituduhkan oleh sementara masyarakat, bahwa Islam tidak menempatkan wanita sebagai 'kelas bawah' dalam tatanan kehidupan masyarakat. Kedudukan mulia kaum wanita itu ditegaskan dalam banyak hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. 

Betapa Islam telah meruntuhkan batasan antara laki-laki dan perempuan apalagi dalam hal amal peribadatan. Tidak ada pilih kasih, dalam Islam antara laki-laki dan perempuan. Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan selalu merespon doa'-do'a dan permohonan kaum muslim baik lelaki maupun perempuan. semua doa itu akan didengarkan oleh-Nya. Begitulah janji-Nya dalam Ali Imran ayat 195. 

فَاسْتَجَابَ لَهُمْ رَبُّهُمْ أَنِّي لا أُضِيعُ عَمَلَ عَامِلٍ مِنْكُمْ مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى بَعْضُكُمْ مِنْ بَعْضٍ 

"Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): "Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakkan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain." (QS. Ali Imran: 195).

Demikianlah Islam memposisikan perempuan, bahkan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam mengajarkan bahwa manusia baik lelaki maupun perempuan semuanya setara laksana gigi sisir yang rata. "Manusia itu sama dan setara laksana gigi sisir." (HR. Ahmad dan Abu al-Zubair). 

Ayat dan hadits di atas adalah bukti pengakuan Islam terhadap hak-hak wanita secara umum dan anugerah kemuliaan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 

Berikut ini adalah kumpulan beberapa hadits yang membicarakan tentang wanita :

1. Hadits kesatu 

“Ada seseorang datang menemui Nabi Shallallahu alaihi wasallam dan bertanya, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku selayaknya berbuat baik?’ Beliau menjawab, ‘Kepada ibumu!’ Orang tadi bertanya kembali, ‘Lalu kepada siapa lagi? Rasulullah menjawab, ‘Ibumu.’ Kemudian ia mengulangi pertanyaannya, dan Rasulullah tetap menjawab, ‘Kepada ibumu!’ Ia bertanya kembali, ‘Setelah itu kepada siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Kepada bapakmu!'” (Bukhari: 5971, Muslim: 2548).

2. Hadits kedua 

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah pula bersabda : “Empat perkara termasuk dari kebahagiaan, yaitu wanita (istri) yang shalihah, tempat tinggal yang luas/lapang, tetangga yang shalih, dan tunggangan (kendaraan) yang nyaman. Dan empat perkara yang merupakan kesengsaraan yaitu tetangga yang jelek, istri yang jelek (tidak shalihah), kendaraan yang tidak nyaman, dan tempat tinggal yang sempit.” (HR. Ibnu Hibban). 

3. Hadits ketiga 

Ketika Umar ibnul Khaththab radhiyallahu ‘anhu bertanya kepada Rasulullah Shalallahu’alaihi wa sallam : “Wahai Rasulullah, harta apakah yang sebaiknya kita miliki ?”

Beliau Shalallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : “Hendaklah salah seorang dari kalian memiliki hati yang bersyukur, lisan yang senantiasa berdzikir dan istri mukminah yang akan menolongmu dalam perkara akhirat.” (HR. Ibnu Majah no. 1856).

4. Hadits keempat 

Al Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallhu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, yang artinya :

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, janganlah ia mengganggu tetangganya, dan berbuat baiklah kepada wanita. Sebab, mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian atasnya. Jika engkau meluruskannya, maka engkau mematahkannya dan jika engkau biarkan, maka akan tetap bengkok. Oleh karena itu, berbuatlah baik kepada wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim). 

5. Hadits kelima 

Rasulullah Shalallahu’alaihi wa sallam bersabda : “Apabila seorang wanita shalat lima waktu, puasa sebulan (Ramadhan), menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya, maka dikatakan kepadanya : Masuklah engkau ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau sukai.” (HR. Ahmad). 

6. Hadits keenam 

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata : “Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha.” (HR. An-Nasai). 

7. Hadits ketujuh 

Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda : “Tidak halal bagi seorang istri berpuasa (sunnah) sementara suaminya ada (tidak sedang bepergian) kecuali dengan izinnya”. (HR. Al-Bukhari no. 5195 dan Muslim no. 1026).

8. Hadits kedelapan 

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah bersabda : “Allah tidak akan melihat kepada seorang istri yang tidak bersyukur kepada suaminya padahal dia membutuhkannya.” (HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa. Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 289).

9. Hadits kesembilan 

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya lalu si istri menolak (enggan) melainkan yang di langit murka terhadapnya hingga sang suami ridha padanya.” (HR. Muslim no.1436). 

10. Hadits kesepuluh 

Rasulullah Shalallahu’alaihi wa sallam bersabda : “Apabila seorang istri bermalam dalam keadaan meninggalkan tempat tidur suaminya, niscaya para malaikat melaknatnya sampai ia kembali (ke suaminya).” (HR. Al-Bukhari no. 5194 dan Muslim no. 1436).

Kisah wanita yang akan berangkat menunaikan shalat ‘ied, ia tidak memiliki jilbab, maka diperintah oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam : “Hendaknya Saudarinya meminjaminya Jilbab untuknya.” (HR. Bukhari No. 318).

11. Hadits kesebelas 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda di akhir kehidupannya, dan hal itu terjadi pada haji Wada’ : “Ingatlah, berbuat baiklah kepada wanita. Sebab, mereka itu (bagaikan) tawanan di sisi kalian. Kalian tidak berkuasa terhadap mereka sedikit pun selain itu, kecuali bila mereka melakukan perbuatan nista. Jika mereka melakukannya, maka tinggalkanlah mereka di tempat tidur mereka dan pukul lah mereka dengan pukulan yang tidak melukai. Jika ia mentaati kalian, maka janganlah berbuat aniaya terhadap mereka. Mereka pun tidak boleh memasukkan siapa yang tidak kalian sukai ke tempat tidur dan rumah kalian. Ketahuilah bahwa hak mereka atas kalian adalah kalian berbuat baik kepada mereka (dengan mencukupi) pakaian dan makanan mereka.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah, shahih). 

12. Hadits kedua belas 

Ummu Salamah berkata : “Wahai Rasulullah, bagaimana wanita berbuat dengan pakaiannya yang menjulur ke bawah ?”

Beliau bersabda : “Hendaklah mereka memanjangkan satu jengkal”,

lalu ia bertanya lagi : “Bagaimana bila masih terbuka kakinya ?”

Beliau menjawab : “Hendaknya menambah satu hasta, dan tidak boleh lebih”. (HR. Tirmidzi 653 dan berkata : “Hadits hasan shahih”).

13. Hadits ketiga belas 

Dari Sa’ad radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda padanya : “Apapun yang engkau berikan berupa suatu nafkah kepada keluargamu, maka engkau diberi pahala, hingga sampai sesuap makanan yang engkau angkat (masukkan) ke mulut istrimu.” (HR. Bukhari dan Muslim). 

14. Hadits keempat belas 

Al-Hushain bin Mihshan rahimahullahu menceritakan bahwa bibinya pernah datang ke tempat Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam karena satu keperluan. Seselesainya dari keperluan tersebut, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadanya : “Apakah engkau sudah bersuami?”

Bibi Al-Hushain menjawab : “Sudah.”

“Bagaimana (sikap) engkau terhadap suamimu ?” tanya Rasulullah lagi.

Ia menjawab : “Aku…tidak pernah mengurangi haknya kecuali dalam perkara yang aku tidak mampu.”

Rasulullah bersabda : “Lihatlah di mana keberadaanmu dalam pergaulanmu dengan suamimu, karena suamimu adalah surga dan nerakamu ” (HR. Ahmad 4/341 dan selainnya, lihat Ash-Shahihah no. 2612).

15. Hadits kelima belas 

Diriwayatkan oleh HR Nasa'i, Baihaqi, Ahmad dan Al-Hakim, Rasulullah bersabda, “Dan sebaik-baik wanita ialah mereka yang bisa mengembirakan engkau apabila kamu melihatnya, dan yang mentaati kamu apabila kamu menyuruhnya, dan dia memelihara maruah dirinya dan harta engkau ketika ketiadaanmu".

Baginda Rasulullah berkata, Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita solehah. (Hadits riwayat HR. Muslim).

16. Hadits Keenam belas 

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Hadis Riwayat Al- Bukhari dan Muslim, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam berkata: “Aku melihat ke dalam Syurga maka aku melihat kebanyakan penghuninya adalah fuqara’ (orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam Neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penghuninya adalah wanita.”

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (artinya) : “Wahai anakku Fatimah ! Adapun perempuan-perempuan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya dalam neraka adalah mereka itu di dunia tidak mau menutup rambutnya daripada dilihat laki-laki yang bukan mahramnya.” (HR. Bukhari & Muslim). 

17. Hadits ketujuh belas 

Dari Hamzah bin Abi Usaid al-Anshari, dari bapaknya, bahwa ia telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda kepada para wanita (saat itu beliau sambil keluar dari masjid, dan terlihat laki-laki dan wanita berbaur di jalan) :

“Minggirlah kalian, karena tidak layak bagi kalian untuk berjalan di tengah. Kalian harus berjalan di pinggir.”

Sejak saat itu, ketika para wanita berjalan keluar, mereka berjalan ditepi tembok. Bahkan baju-baju mereka sampai tertambat di tembok, karena begitu dekatnya mereka dengan tembok ketika berjalan. (HR. Abu Dawud; Hasan). 

Demikianlah kumpulan hadits tentang wanita dalam islam. Semoga bisa dijadikan bahan pembelajaran khususnya bagi kaum wanita. 

Semoga bermanfaat....

Selasa, 28 Juni 2022

KUMPULAN 17 HADITS TENTANG WANITA (BAGIAN 1)

Edisi Selasa, 28 Juni 2022 M / 28 Dzulqa'idah 1443 H. 

Kali ini akan dibahas kumpulan hadits tentang wanita dalam islam. Jika kita melihat dalil hadits tentang wanita yang disabdakan oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam, maka kita akan mendapati bahwa wanita adalah insan yang mulia. Dalam hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, terdapat pula penjelasan bagaimana cara wanita muslimah harus bersikap di setiap keadaan.

Hal ini sangat penting sekali bagi kaum hawa. Karena sebagai wanita haruslah mengerti apa yang boleh dilakukan, dan apa yang tidak boleh dilakukan menurut syariat agama islam. Misalnya kewajiban menutup aurat dan memakai jilbab (berhijab), serta larangan durhaka terhadap suaminya.

Dengan begitu insyaallah anda akan menjadi wanita terbaik yang sholehah serta kelak menjadi penghuni surga. Jika kita melihat hadits tentang perempuan, maka kita akan mendapati semuanya yang berhubungan dengan wanita telah diatur oleh islam.

Langsung saja berikut ini daftar kumpulan hadits tentang wanita yang kami kumpulkan dari berbagai sumber.

1. Hadist kesatu 

Dari HR. At-Tirmidji, Nabi salallahualahiwasallam bersabda, “Mana-mana perempuan yang meninggal dunia dalam keadaan suaminya redha padanya, maka dia akan masuk syurga”. (HR.Tarmidzi). 

2. Hadits kedua 

Dalam riwayat HR Ahmad Rasulullah bersabda, "Apabila seorang isteri menjaga shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya dan taat kepada suaminya, maka ketika berada di akhirat dikatakan kepadanya: Masuklah kamu ke dalam syurga dari pintu mana saja yang kamu suka". (HR.Achmad). 

3. Hadits ketiga 

Bersabda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam: "Sampaikanlah kepada sesiapa yang engkau temui daripada kaum wanita, bahawasanya taat kepada suami dan mengakui haknya adalah menyamai pahala orang yang berjihad pada jalan Allah, akan tetapi sedikit dari golongan kamu yang dapat melakukannya." (Riwayat dari Al-Bazzar dan Ath-Thabrani). 

4. Hadits keempat 

Ketika beginda selesai berkhutbah hari raya yang berisikan perintah untuk bertakwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan anjuran untuk mentaatiNya. Baginda pun bangkit mendatangi kaum wanita, baginda menasihati mereka dan mengingatkan mereka tentang akhirat kemudian baginda bersabda : “Bersedekahlah kamu semua. Kerana kebanyakan kamu adalah kayu api Neraka Jahanam!” Maka berdirilah seorang wanita yang duduk di antara wanita-wanita lainnya yang berubah kehitaman kedua pipinya, dia pun bertanya : “Mengapa demikian, wahai Rasulullah?” Baginda menjawab : “Kerana kamu banyak mengeluh dan kamu tidak taat terhadap suami.” (Hadis Riwayat Al- Bukhari). 

5. Hadits kelima 

Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan sabda Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam : “Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim no. 1467).

6. Hadits keenam 

Dari Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda (artinya) :

“Janganlah kalian melarang wanita-wanita kalian dari masjid-masjid, akan tetapi rumah-rumah mereka adalah lebih baik untuk mereka.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah; Shahih). 

7. Hadits ketujuh 

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Apabila seorang wanita redha atas kehamilannya dari suaminya yang sah, sesungguhnya ia telah mendapat ganjaran pahala seperti ibadah puasa dan mengerjakan ibadah-ibadah lainnya dijalan Allah; dan jika ia merasa berat, letih atau lesu, tidaklah dapat dibayangkan oleh penghuni langit dan bumi, betapa kesenangannya disediakan oleh Allah di hari akhirat nanti. Apabila anaknya lahir, maka dari setiap teguk air susu yang dihisap oleh anak, si ibu mendapat kebajikan pahala. Apabila si ibu berjaga malam (kurang tidur kerana anak) maka si ibu mendapat ganjaran pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba sahaya kerana Allah.” (HR Ibn Hibban). 

8. Hadits kedelapan 

Sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam: “Allah tidak akan melihat kepada wanita yang tidak mensyukuri apa yang ada pada suaminya dan tidak merasa cukup dengannya.” (Dari HR. Nasa’i). 

9. Hadits kesembilan 

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Wanita yang meminta cerai kepada suaminya tanpa sebab yang syar’ie, maka haram baginya mencium wangi Syurga.” Hadis Riwayat Abu Daud dan At-Tirmizi.

Di dalam kisah gerhana matahari yang mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para shahabatnya melakukan shalat gerhana padanya dengan shalat yang panjang, beliau melihat surga dan neraka. Ketika beliau melihat neraka beliau bersabda kepada para shahabatnya : “… Dan aku melihat neraka maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penduduknya adalah kaum wanita”.

Para shahabat pun bertanya : “Wahai Rasulullah, Mengapa (demikian) ?”

Beliau menjawab : “Karena kekufuran mereka.”

Kemudian mereka bertanya lagi : “Apakah mereka kufur kepada Allah?”

Beliau menjawab : “Mereka kufur (durhaka) terhadap suami-suami mereka, kufur (ingkar) terhadap kebaikan-kebaikannya. Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) niscaya dia akan berkata : Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.” (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma). 

10. Hadits kesepuluh 

“Barangsiapa yang mempunyai tiga orang anak perempuan, dia melindungi, mencukupi, dan menyayanginya, maka wajib baginya surga.” Ada yang bertanya, “Bagaimana kalau dua orang anak wanita wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Dua anak wanita juga termasuk.” (Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad no. 178).

11. Hadits kesebelas 

Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kalian berbuat durhaka kepada ibu-ibu kalian, mencegah dan meminta serta mengubur anak perempuan hidup-hidup. (HR. Bukhari: 5975, Muslim: 593).

12. Hadits keduabelas 

Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda : “Ada dua kelompok termasuk ahli neraka, aku belum pernah melihatnya : Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi, mereka memukul manusia dengan cambuknya, dan wanita yang kasiyat (berpakain tapi telanjang baik karena tipis, atau pendek yang tidak menutup semua auratnya), Mailat mumilat (bergaya ketika berjalan, ingin diperhatikan orang) kepala mereka seperti punuk onta yang berpunuk dua. Mereka tidak masuk surga dan tidak mendapatkan baunya padahal bau surga itu akan didapati dari sekian dan sekian (perjalanan 500 tahun).” (HR. Muslim 3971, Ahmad 8311 dan Imam Malik 1421).

13. Hadits ketiga belas 

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya kepala yang ditusuk dengan besi itu lebih baik dari pada menyentuh kaum yang bukan sejenis yang tidak halal baginya.” (HR. At-Thabrani dan Baihaqi). 

14. Hadits keempat belas 

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Barang siapa memakai pakaian yang berlebih-lebihan, maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan dihari akhir nanti.” (HR. Abu Daud). 

15. Hadits kelima belas 

Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu’alaihi wa Sallam, beliau bersabda (artinya) :

“Sesungguhnya wanita adalah aurat. Sehingga ketika ia keluar rumah, ia akan disambut oleh syaithan. Dan kondisi yang akan lebih mendekatkan dirinya dengan Rabbnya adalah ketika ia berada di rumahnya.” (HR. Ibnu Khuzaimah; Shahih). 

16. Hadits keenam belas 

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Umar ibnul Khaththab radhiyallahu ‘anhu : “Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya, dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.” (HR. Abu Dawud no. 1417. Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah berkata dalam Al-Jami’ush Shahih 3/57 : “Hadits ini shahih di atas syarat Muslim.”)

17. Hadits ketujuh belas 

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bagi lelaki yang ingin menikah : “Wanita itu dinikahi karena empat perkara yaitu karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah olehmu wanita yang punya agama, engkau akan beruntung.” (HR. Al-Bukhari no. 5090 dan Muslim no. 1466).

Demikianlah kumpulan hadits tentang wanita dalam islam. Semoga bisa dijadikan bahan pembelajaran khususnya bagi kaum perempuan. Wallahu a'lam.

Semoga bermanfaat....

Senin, 27 Juni 2022

17 HADITS TENTANG PERNIKAHAN DALAM ISLAM

Edisi Senin, 27 Juni 2022 M / 27 Dzulqa'idah 1443 H. 

Menikah adalah salah satu hal yang tidak hanya menjadi sebuah fitrah manusia, namun juga dianjurkan dan disunnahkan dalam agama Islam. Jadi, menikah dalam Islam adalah berpahala karena kita meniru Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam. Dengan menikah, kita turut mengikuti sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. 

Banyak sekali dalil-dalil, baik dalam Al-Quran maupun hadits tentang pernikahan yang mencakup berbagai hal mulai dari manfaat dan keutaman menikah, anjuran menikah, hukum tata cara pernikahan dan banyak lagi. Intinya adalah dengan melakukan pernikahan, maka insyaallah kebaikan akan mendatangi kita dengan segera.

 Menikah sendiri ada aturannya dalam Islam. Kita bisa memplajari fiqih pada bab menikah dimana disitu dijelaskan berbagai hal tentang pernikahan secara rinci dan detail. Salah satu sumber hukum yang membahas aturan menikah dalam Islam ada pada hadits Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam. Dengan melihat dan merujuk pada sabda Nabi, cukup bagi kita untuk tidak menyepelekan ihwal menikah ini.

Bisa dikatakan menikah sangatlah dianjurkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. Banyak sekali hadits tentang nikah yang menjelaskan bahwa sekiranya kita mampu, langsung bersegeralah menikah. Intinya banyak hikmah dalam sebuah ikatan suci ini. Karena memang ini sunnatullah dimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala menciptakan segala sesuatunya berpasang-pasangan.

Menikah turut menyatukan dua pasang manusia yang berbeda jenis, watak, sifatnya dan lain halnya menjadi satu kesatuan yang saling mengisi. Untuk pengetahuan dan wawasan selengkapnya, berikut ini akan dibagikan kumpulan hadits tentang pernikahan dalam ajaran Islam lengkap dalam tulisan bahasa Arab dan artinya bahasa Indonesia.

1. Hadits ke satu 

 عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ اْلبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَاِنَّهُ اَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَ اَحْصَنُ لِلْفَرْجِ. وَ مَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَاِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ. الجماعة

Dari Ibnu Mas’ud, ia berkata : Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam  bersabda, “Hai para pemuda, barangsiapa diantara kamu yang sudah mampu menikah, maka nikahlah, karena sesungguhnya nikah itu lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih dapat menjaga kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena berpuasa itu baginya (menjadi) pengekang syahwat”.

2. Hadits kedua 

 عَنْ اَنَسٍ  اَنَّ نَفَرًا مِنْ اَصْحَابِ النَّبِيِّ ص قَالَ بَعْضُهُمْ: لاَ اَتَزَوَّجُ. وَ قَالَ بَعْضُهُمْ: اُصَلِّى وَ لاَ اَنَامُ. وَ قَالَ بَعْضُهُمْ: اَصُوْمُ وَ لاَ اُفْطِرُ، فَبَلَغَ ذلِكَ النَّبِيَّ ص فَقَالَ: مَا بَالُ اَقْوَامٍ قَالُوْا كَذَا وَ كَذَا. لكِنّى اَصُوْمُ وَ اُفْطِرُ وَ اُصَلِّى وَ اَنَامُ وَ اَتَزَوَّجُ النّسَاءَ، فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِى فَلَيْسَ مِنّى. احمد و البخارى و مسلم

Dan dari Anas, bahwasanya ada sebagian shahabat Nabi Shallallahu alaihi wasallam yang berkata, “Aku tidak akan kawin”. Sebagian lagi berkata, “Aku akan shalat terus-menerus dan tidak akan tidur”. Dan sebagian lagi berkata, “Aku akan berpuasa terus-menerus”. Kemudian hal itu sampai kepada Nabi Shallallahu alaihi wasallam, maka beliau bersabda, “Bagaimanakah keadaan kaum itu, mereka mengatakan demikian dan demikian ?. Padahal aku berpuasa dan berbuka, shalat dan tidur, dan akupun mengawini wanita. Maka barangsiapa yang tidak menyukai sunnahku, bukanlah dari golonganku”.

3. Hadits ketiga 

 عَنْ سَعْدِ بْنِ اَبِى وَقَّاصٍ قَالَ: رَدَّ رَسُوْلُ اللهِ ص عَلَى عُثْمَانَ بْنِ مَظْعُوْنٍ التَّبَتُّلَ وَ لَوْ اَذِنَ لَهُ َلاخْتَصَيْنَا. احمد و البخارى و مسلم

Dan Sa’ad bin Abu Waqqash ia berkata, “Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pernah melarang ‘Utsman bin Madh’un membujang dan kalau sekiranya Rasulullah mengijinkannya tentu kami berkebiri”.

4. Hadits keempat 

 عَنْ قَتَادَةَ عَنِ اْلحَسَنِ عَنْ سَمُرَةَ اَنَّ النَّبِيَّ ص نَهَى عَنِ التَّبَتُّلِ، وَ قَرَأَ قَتَادَةُ { وَ لَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلاً مّنْ قَبْلِكَ وَ جَعَلْنَا لَهُمْ اَزْوَاجًا وَّ ذُرّيَّةً. الرعد:38} الترمذى و ابن ماجه

Dari Qatadah dari Hasan dari Samurah, bahwa sesungguhnya Nabi Shallallahu alaihi wasallam melarang membujang, dan Qatadah membaca ayat, “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan”. (Ar-Ra’d : 38). [HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah].

5. Hadits kelima 

 عَنْ اَنَسٍ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: مَنْ رَزَقَهُ اللهُ امْرَأَةً صَالِحَةً فَقَدْ اَعَانَهُ عَلَى شَطْرِ دِيْنِهِ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِى الشَّطْرِ اْلبَاقِى. الطبرانى فى الاوسط و الحاكم. و قال الحاكم صحيح الاسناد

Dari Anas Radhiyallahu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam telah bersabda, “Barangsiapa yang Allah telah memberi rezqi kepadanya berupa istri yang shalihah, berarti Allah telah menolongnya pada separo agamanya. Maka bertaqwalah kepada Allah untuk separo sisanya”. (HR Muslim). 

6. Hadits keenam 

لَمْ نَرَ لِلْمُتَحَابَّيْنِ مِثْلُ النِّكَاحِ

"Kami tidak melihat (cinta sejati) bagi dua orang yang saling mencintai seperti dalam pernikahan". (Sunan Ibnu Majah). 

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنْ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ

“Wahai para pemuda, barang siapa dari kalian yang mampu ongkos nikah, maka hendaklah ia menikah, karena itu lebih bisa memejamkan mata dan menjaga farji” (HR. Bukhari dan Muslim). 

7. Hadits ketujuh 

 ثَلَاثَةٌ حَقٌّ عَلَى اللَّهِ عَوْنُهُمْ: المُجَاهِدُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، وَالمُكَاتَبُ الَّذِي يُرِيدُ الأَدَاءَ، وَالنَّاكِحُ الَّذِي يُرِيدُ العَفَافَ " [سنن الترمذي: حسنه الألباني]

 "Ada tiga golongan yang berhak mendapat pertolongan dari Allah; Mujahid di jalan Allah, Mukaatib yang ingin melunasi utangnya, dan orang yang menikah supaya terjaga dari maksiat". (Sunan Tirmidzi). 

8. Hadits kedelapan 

 إِنَّ الْمَرْأَةَ تُقْبِلُ فِي صُورَةِ شَيْطَانٍ، وَتُدْبِرُ فِي صُورَةِ شَيْطَانٍ، فَإِذَا أَبْصَرَ أَحَدُكُمُ امْرَأَةً فَلْيَأْتِ أَهْلَهُ، فَإِنَّ ذَلِكَ يَرُدُّ مَا فِي نَفْسِهِ

"Sesungguhnya wanita itu menghadap dari depan dalam bentuk setan dan membelakang dalam bentuk setan, maka jika seseorang dari kalian melihat wanita maka hendaklah ia mendatangi istrinya, karena hal itu akan manghilangkan apa yang ada dalam dirinya (dari hawa nafsu)."

9. Hadits kesembilan 

 عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيِّ قَالَ جَاءَتِ امْرَأَةٌ إِلَى رَسُوْلُ اللَّهِ صَلّى للَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمُ فَقَالَتْ يَا رَسُوْلُ اللَّهِ جِئْتُ لِأَ هَبَ لَكَ نَفْسِى قَالَ فَنَظَرَ إِلَيْهَا رَسُوْلُ اللَّهِ صَلّى للَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمُ فَصَعَّدَ النَّظَرَ فِيْهَا وَصَوَّبَهُ ثُمَّ طَأْ طَأً رَسُوْلُ اللَّهِ صَلّى للَّه عَلَيْه وَسَلَّمُ رَأْسَهُ فَلَمَّ رَأَتِ الْمَرْأَةُ اَنَّهُ لَمْ يَقْضِ فِيْهَا شَيْأً جَلَسَتْ فَقَامَ رَجُلٌ مِنْ اَصْحَابِهِ فَقَالَ يَا رَسُوْلُ اللَّهِ اِنْ لَمْ يَكُنْ لَكَ بِهَا حَاجَاةٌ فَزَوِّجْنِيْهَا فَقَالَ وَهَلْ عِنْدَكَ مِنْ شَيْئٍ ؟ قَالَ لاَوَاللَّهِ يَارَسُوْلَ اللَّهِ, فَقَالَ اذْهَبْ إِلَى أَهْلِكَ فَانْظُرْ هَلْ تَجِدُ شَيْأً فَذَهَبَ ثُمَّ رَجَعَ فَقَالَ لاَ وَاللَّهِ مَا وَجَدْتُ شَيْأً , فَقَال رَسُوْلَ اللَّه صَلّى للَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمُ انْظُرْ وَلَوْ خَاتَمًا مِنْ حَدِيْدٍ فَذَهَبَ ثُمَّ رَجَعَ لاَ وَاللَّهِ يَارَسُوْلَ اللَّهِ وَلاَخَاتَمًا مِنْ حَدِيْدٍ وَلَكِنْ هَذَا إِزَارِى (قَالَ سَهْلٌ مَالَهُ رِدَاءٌ) فَلَهَا نِصْفُهُ. فَقَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلّى للَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمُ مَاتَصْنَعُ بِإِزَارِكَ ؟ إِنْ لَبِسْتَهُ لَمْ يَكُنْ عَلَيْهَا مِنْهُ شَيْئٌ,وَإِنْ لَبِسْتَهُ لَمْ يَكُنْ عَلَيْكَ شَيْئٌ,  فَجَلَسَ الرَّجُلُ حَتَّى اِذَا طَالَ مَجْلِسُهُ. ثُمَّ قَامَ , فَرَاَهُ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلّى للَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمُ مُوَلِّيًا  فَأَمَرَبِهِ فَدُعِىَ فَلَمَّا جَاءَ قَلَ مَاذَا  مَعَكَ مِنَ الْقُرْاَنِ قَالَ مَعِىَ سُوْرَةُ كَذَا وَسُوْرَةُ كَذَا عَدَّدَهَا فَقَالَ تَقْرَأُهُنَّ عَنْ ظَهْرِ قَلْبِكَ قَالَ نَعَمْ قَالَ اذْهَبْ فَقَدْ مَلَكْتُكَهَا بِمَا مَعَكَ مِنَ الْقُرْاَنِ .  

Dari Sahl bin as-Sa'idi radhiyallahuanhu ,katanya : Ada seorang wanita datang kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dengan berkata "Ya Rasulullah! Saya datang untuk menyerahkan diri kepada tuan (untuk dijadikan isteri)." Rasul memandang wanita itu dengan teliti, lalu beliau menekurkan kepala. Ketika wanita itu menyadari bahwa Rasul tidak tertarik kepadanya, maka ia pun duduk. Lalu salah seorang sahabat beliau berdiri dan berkata. "Ya Rasulullah! seandainya tuan tidak membutuhkannya, kawinkanlah dia dengan saya." Rasul bertanya  "Adakah engkau mempunyai sesuatu?" Jawab orang itu. "Demi Allah, tidak ada apa-apa, ya Rasulullah." Rasul berkata, "Pergilah kepada sanak keluargamu! Mudah-mudahan engkau memperoleh apa-apa." Lalu orang itu pergi. Setelah kembali, ia berkata, "Demi Allah, tidak apa-apa." Rasul berkata, "Carilah walaupun sebuah cincin besi!". Orang itu pergi, kemudian kembali pula. Ia berkata, "Demi Allah, ya Rasulullah, cincin besi pun tidak ada. Tetapi saya ada mempunyai sarung yang saya pakai ini. (Menurut Sa'd, ia tidak punya kain selain dari yang dipakainya itu). Wanita itu boleh mengambil sebagian dari padanya." Rasul berkata, "Apa yang engkau lakukan dengan sarungmu itu. Kalau engkau pakai, tentu ia tidak berpakaian, dan kalau ia yang memakainya, engaku tidak berpakaian." Lalu orang itu pun duduk. Lama ia termenung. Kemudian ia pergi. Ketika Rasul melihatnya pergi, beliau menyuruh  agar orang itu kembali. Setelah ia datang, beliau bertanya, "Adakah engaku menghafal Qur'an?". Orang itu menjawab, "Saya hafal surat ini dan itu." Ia lalu menyebutkan nama beberapa surat dalam Al-Qur'an. Rasul bertanya lagi, "Kamu dapat membacanya di luar kepala?" "Ya," jawab orang itu. "Pergilah, engkau saya kawinkan dengan wanita ini dengan Al-Qur'an yang engkau hafal itu."

 خَيْرُ الصَّدَاقِ أَيْسَرُهُ أَيْ أَسْهَلُهُ عَلَى الرَّجُلِ

“Sebaik-baik maskawin ialah yang melapangkan suami atau memudahkan bagi seorang laki-laki (yang akan menikahinya).

" إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا سَقَى امْرَأَتَهُ مِنَ الْمَاءِ أُجِرَ " [مسند أحمد: حسن]

"Sesungguhnya seorang suami jika memberi menum istrinya seteguk air akan diberi pahala"

'Irbadh berkata: Maka aku datangi istriku lalu aku beri minum kemudian aku sampaikan padanya apa yang aku dengar dari Rasulullah.dan uang yang dinafkahkan untuk sahabatnya berperang di jalan Allah". [Sahih Muslim].

10. Hadits kesepuluh 

 وَعَنْهُ قَالَ : ( كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَأْمُرُ بِالْبَاءَةِ , وَيَنْهَى عَنِ التَّبَتُّلِ نَهْيًا شَدِيدًا , وَيَقُولُ : تَزَوَّجُوا اَلْوَدُودَ اَلْوَلُودَ إِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمُ اَلْأَنْبِيَاءَ يَوْمَ اَلْقِيَامَةِ ) رَوَاهُ أَحْمَدُ , وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ

Anas Ibnu Malik Radliyallaahu ‘anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam memerintahkan kami berkeluarga dan sangat melarang kami membujang. Beliau bersabda: “Nikahilah perempuan yang subur dan penyayang, sebab dengan jumlahmu yang banyak aku akan berbangga di hadapan para Nabi pada hari kiamat.”

خِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ» [سنن ابن ماجه: صحيح]

"Yang terbaik dari kalian adalah yang paling baik kepada istrinya". [Sunan Ibnu Majah: Sahih].

11. Hadits kesebelas 

 وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : ( تُنْكَحُ اَلْمَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ : لِمَالِهَا , وَلِحَسَبِهَا , وَلِجَمَالِهَا , وَلِدِينِهَا , فَاظْفَرْ بِذَاتِ اَلدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ مَعَ بَقِيَّةِ اَلسَّبْعَةِ

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Perempuan itu dinikahi karena empat hal, yaitu: harta, keturunan, kecantikan, dan agamanya. Dapatkanlah wanita yang taat beragama, engkau akan berbahagia.” (Muttafaq Alaihi). 

12. Hadits kedua belas 

وَعَنْهُ ; أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ إِذَا رَفَّأَ إِنْسَانًا إِذَا تَزَوَّجَ قَالَ : ( بَارَكَ اَللَّهُ لَكَ , وَبَارَكَ عَلَيْكَ , وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرٍ ) رَوَاهُ أَحْمَدُ , وَالْأَرْبَعَةُ , وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ , وَابْنُ خُزَيْمَةَ , وَابْنُ حِبَّانَ

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bila mendoakan seseorang yang nikah, beliau bersabda: “Semoga Allah memberkahimu dan menetapkan berkah atasmu, serta mengumpulkan engkau berdua dalam kebaikan.”

إِنَّ نَفَقَتَكَ عَلَى عِيَالِكَ صَدَقَةٌ، وَإِنَّ مَا تَأْكُلُ امْرَأَتُكَ مِنْ مَالِكَ صَدَقَةٌ [صحيح البخاري ومسلم]

"Sesungguhnya nafkahmu terhadap keluargamu adalah sedekah, dan sesungguhnya apa yang dimakan isterimu dari hartamu adalah sedekah". [Sahih Bukhari dan Muslim].

13. Hadits ketiga belas 

«دِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِي سَبِيلِ اللهِ وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِي رَقَبَةٍ، وَدِينَارٌ تَصَدَّقْتَ بِهِ عَلَى مِسْكِينٍ، وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ، أَعْظَمُهَا أَجْرًا الَّذِي أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ» [صحيح مسلم]

"Dinar (uang) yang kau infakkan di jalan Allah, dan dinar yang kau infakkan untuk memerdekakan budak, dan dinar yang kau sedekahkan kepada orang miskin, dan dinar yang kau nafkahkan kepada keluargamu, yang paling besar pahalanya adalah yang kau nafkahkan kepada keluargamu". [Sahih Muslim].

14. Hadits keempat belas 

«أَفْضَلُ دِينَارٍ يُنْفِقُهُ الرَّجُلُ، دِينَارٌ يُنْفِقُهُ عَلَى عِيَالِهِ، وَدِينَارٌ يُنْفِقُهُ الرَّجُلُ عَلَى دَابَّتِهِ فِي سَبِيلِ اللهِ، وَدِينَارٌ يُنْفِقُهُ عَلَى أَصْحَابِهِ فِي سَبِيلِ اللهِ» [صحيح مسلم]

"Uang terbaik yang dinafkahkan oleh seorang laki-laki adalah uang yang dinafkahkan untuk keluarganya, uang yang dinafkahkan seorang laki-laki untuk kendaraannya berperang di jalan Allah. 

 وَلِمُسْلِمٍ : عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ لِرَجُلٍ تَزَوَّجَ اِمْرَأَةً : أَنَظَرْتَ إِلَيْهَا ? قَالَ : لَا . قَالَ : اِذْهَبْ فَانْظُرْ إِلَيْهَا )

Menurut riwayat Muslim dari Abu Hurairah bahwa Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam pernah bertanya kepada seseorang yang akan menikahi seorang wanita: “Apakah engkau telah melihatnya?” Ia menjawab: Belum. Beliau bersabda: “Pergi dan lihatlah dia.” (HR. Muslim). 

15. Hadits kelima belas 

وَعَنِ ابْنِ عُمَرَ – رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( لَا يَخْطُبْ بَعْضُكُمْ عَلَى خِطْبَةِ أَخِيهِ , حَتَّى يَتْرُكَ اَلْخَاطِبُ قَبْلَهُ , أَوْ يَأْذَنَ لَهُ اَلْخَاطِبُ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ , وَاللَّفْظُ لِلْبُخَارِيِّ

Dari Ibnu Umar Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Janganlah seseorang di antara kamu melamar seseorang yang sedang dilamar saudaranya, hingga pelamar pertama meninggalkan atau mengizinkannya.” (Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut Bukhari.). 

16. Hadits keenam belas 

 وَعَنْ أَبِي بُرْدَةَ بْنِ أَبِي مُوسَى , عَنْ أَبِيهِ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( لَا نِكَاحَ إِلَّا بِوَلِيٍّ ) رَوَاهُ أَحْمَدُ وَالْأَرْبَعَةُ وَصَحَّحَهُ اِبْنُ اَلْمَدِينِيِّ , وَاَلتِّرْمِذِيُّ , وَابْنُ حِبَّانَ , وَأُعِلَّ بِالْإِرْسَالِ

Dari Abu Burdah Ibnu Abu Musa, dari ayahnya Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Tidak sah menikah kecuali dengan wali.”

 وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( أَيُّمَا اِمْرَأَةٍ نَكَحَتْ بِغَيْرِ إِذْنِ وَلِيِّهَا, فَنِكَاحُهَا بَاطِلٌ, فَإِنْ دَخَلَ بِهَا فَلَهَا اَلْمَهْرُ بِمَا اِسْتَحَلَّ مِنْ فَرْجِهَا, فَإِنِ اشْتَجَرُوا فَالسُّلْطَانُ وَلِيُّ مَنْ لَا وَلِيَّ لَهُ ) أَخْرَجَهُ اَلْأَرْبَعَةُ إِلَّا النَّسَائِيَّ, وَصَحَّحَهُ أَبُو عَوَانَةَ , وَابْنُ حِبَّانَ وَالْحَاكِمُ

Dari ‘Aisyah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Perempuan yang nikah tanpa izin walinya, maka nikahnya batil. Jika sang laki-laki telah mencampurinya, maka ia wajib membayar maskawin untuk kehormatan yang telah dihalalkan darinya, dan jika mereka bertengkar maka penguasa dapat menjadi wali bagi wanita yang tidak mempunyai wali.”

وَمَنْ كانَ ذَا طَوْلٍ فَلْيَنْكِحْ

“Barang siapa yang mempunyai kekayaan maka hendaklah ia menikah. (HR. Ibnu Majah). 

17. Hadits ketujuh belas 

ثَلَاثٌ لَا تُؤَخِّرْهَا الصَّلَاةُ إِذَا أَتَتْ وَالْجَنَازَةُ إِذَا حَضَرَتْ وَالْأَيِّمُ إِذَا وَجَدْتَ لَهَا كُفْئًا

“Janganlah kamu mengakhirkan tiga hal, yaitu shalat ketika sudah datang waktunya, jenazah ketika telah hadir, dan wanita yang belum punya bersuami ketika ia telah menemukan laki-laki yang sepadan”. (HR. Tirmidzi). 

Demikian kumpulan hadits tentang pernikahan dalam Islam lengkap bahasa Arab dan artinya yang insyaallah mencerahkan kita semua. Semoga dengan memahami sabda, perkataan dan hadits pernikahan dari Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam di atas kita lebih mengerti lagi seputar dunia pernikahan sesuai pandangan islam. Bagi yang belum menikah semoga disegerakan jodohnya, bagi yang sudah menikah menjadi keluarga sakinah mawaddah wa rahmah. 

Semoga bermanfaat....

Minggu, 26 Juni 2022

KUMPULAN 17 HADITS TENTANG REZEKI (BAGIAN 2)

Edisi Ahad, 26 Juni 2022 M / 26 Dzulqa'idah 1443 H. 

Akibat macetnya sebagian roda perekonomian sebagai imbas wabah Covid-19, tak sedikit perusahaan yang gulung tikar dan merumahkan karyawannya. Belum lagi dampak yang dirasakan oleh orang-orang yang bekerja di sektor informal dan berpenghasilan harian. Tak heran jika kondisi ini cukup membuat sebagian warga Tanah Air khawatir dan cemas, terutama dalam urusan rezeki. Kekhawatiran itu tentu terbilang wajar dan manusiawi. Namun, tidak boleh dibuat berlebihan dan sampai menggoyahkan keimanan. Sebab, Allah telah menetapkan dan menjamin rezeki makhluk-Nya.

Jaminan itu tertera jelas dalam kitab-Nya, “Tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh mahfuzh),” (Surat Hud ayat 6). 

Hanya saja kadar dan takaran rezeki makhluk yang dijamin berbeda-beda dan jalannya bermacam-macam. Ada yang diwujudkan melalui jalan usaha makhluk-Nya, sebagaimana dalam Surah An-Najm, “Sungguh manusia tidak memperoleh sesuatu (rezeki) selain apa yang telah diusahakannya,” (Surat An-Najm ayat 39).

Maka dari itu, di saat rezeki dari pintu usaha terasa sulit, kita dituntut untuk memperbanyak istighfar, takwa, sedekah, syukur, dan memohon ampun kepada Allah. Bahkan, kita dianjurkan untuk memperbanyak silaturahim meski via online dan berdoa, sebagaimana yang dianjurkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Sebab, Dia tetap mendatangkan rezeki makhluk dan hamba-hamba-Nya dari pintu-pintu tersebut sesuai dengan janji dan jaminan-Nya.

Berikut ini adalah beberapa hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam yang membicarakan tentang Rezeki :

1. Hadits kesatu 

“Sesudah shalat Subuh maka janganlah kamu tidur sehingga kamu tidak lalau dalam mencari rezeki.”(HR. Ath-Thabrani). 

2. Hadits kedua 

“Bangunlah di pagi hari untuk mencari rezeki dan kebutuhanmu. Sesungguhnya pada pagi hari terdapat barakah dan keberuntungan.” (HR. Ath-Thabrani dan Al-Bazzar). 

3. Hadits ketiga 

“Mencari rezeki yang halal adalah wajib apabila sudah melaksanakan ibadah fardhu.” (Hadits riwayat Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi). 

4. Hadits keempat 

Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam bersabda, maksudnya: “Meraka yang mencari harta dunia (kekayaan ) dengan jalan yang halal dan menahan dirinya dari meminta-minta (tidak menjadi pengemis ) dan berusaha mencari nafkah untuk keluarganya serta belas kasihan, kasih sayang terhadap jiran tetangganya, nescaya di hari kiamat kelak ia akan berjumpa dengan Allah dengan mukanya berseri-seri seperti bulan purnama pada waktu malam.” (Riwayat At-Tabrani). 

5. Hadits kelima 

Allah berfirman kepada para malaikat yang diserahi urusan rezeki anak Adam: ” Hamba manapun yang kamu dapati yang cita-citanya hanya satu ( iaitu semata-mata untuk akhirat), jaminlah rezekinya di langit dan di bumi. Dan hamba manapun yang kamu dapati mencari rezeki dengan jujur kerana berhati-hati mencari keadilan, berilah rezeki yang baik dan mudahkanlah baginya. Dan jika ia telah melampui batas kepada selain itu, maka biarkanlah dia sendiri mengusahakan apa yang dikehendakinya. Kemudian dia tidak akan mencapai lebih dari apa yang telah aku tetapkannya untuknya. ( Hadis riwayat Abu Na’im dari Abu Hurairah radhiyallauanhu). 

6. Hadits keenam 

Hendaklah kalian meminta segala kebutuhan kalian kepada Allah walaupun tali sandalnya terputus, sesungguhnya jika Allah tidak menggampangkan kepadanya maka hal itu tidaklah gampang baginya. (HR. At-Tirmidzi, Ath-Thabrani, Abu Ya’la dan Abu Al-Bazzar). 

7. Hadits ketujuh 

Allah berfirman dalam hadits Qudsi, “Wahai hamba-Ku, setiap kalian itu adalah lapar kecuali Aku beri makan, maka mintalah makan kepada-Ku niscaya Aku akan memberi kalian makan. Setiap kalian adalah telanjang kecuali yang Aku beri pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku niscaya Aku akan memberi kalian pakaian.” (HR. Muslim, At-Tirmidzi, dan Baihaqi). 

8. Hadits kedelapan 

Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam berdoa, “Ya Allah, berkahilah umatku di waktu pagi. Semoga keberkahan selalu tercurah bagi umatku yang beraktifitas di pagi hari “ (HR.Thabrani).

9. Hadits kesembilan 

Shahr Al-Ghamidi menjelaskan, bahwa Rasulullah mengutus pasukan perang di akhir waktu siang. Sementara itu Shahr sebagai seorang pedagang, sering membawa barang dagangannya di pagi hari. Akhirnya ia sering mendapatkan keuntungan yang berlimpah, hingga hartanya banyak. (HR. Imam yang empat).

10. Hadits kesepuluh 

Dari Umar bin Khattab Radhiyallahuanhu, ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam bersabda, ‘Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, niscaya Allah akan memberikan rezeki kepada kalian seperti seekor burung, pagi-pagi ia keluar dari sarangnya dalam keadaan lapar dan pulang disore hari dalam keadaan kenyang “ (HR.Ahmad dan Turmuzi).

11. Hadits kesebelas 

Allah telah menjamin rezeki setiap makhluk-Nya. Setiap manusia yang terlahir ke dunia sudah dilengkapi dengan rezekinya masing-masing. Rasul Shallallahu alaihi wasalam bersabda, “Allah telah menetapkan takdir semua mahluk sejak 50.000 tahun sebelum Dia menciptakan langit dan bumi“ (HR.Muslim).

12. Hadits kedua belas 

"Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (professional atau ahli). Barang siapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla." (HR. Ahmad). 

13. Hadits ketiga belas 

"Seorang yang membawa tambang lalu pergi mencari dan mengumpulkan kayu bakar lantas dibawanya ke pasar untuk dijual dan uangnya digunakan untuk mencukupi kebutuhan dan nafkah dirinya maka itu lebih baik dari seorang yang meminta-minta kepada orang-orang yang terkadang diberi dan kadang ditolak." (Mutafaq'alaih). 

14. Hadits keempat belas 

"Tiada makanan yang lebih baik daripada hasil usaha tangan sendiri." (HR. Bukhari). 

15. Hadits kelima belas 

Seusai shalat fajar (subuh) janganlah kamu tidur sehingga melalaikan kamu untuk mencari rezeki." (HR. Ath-Thabrani). 

16. Hadits keenam belas 

Fatimah (putri Rasulullah) berkata bahwa saat Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam melihatnya masih terlentang di tempat tidurnya di pagi hari, beliau Shallallahu alaihi wasalam mengatakan kepadanya, “Putriku, bangunlah dan saksikanlah kemurahan-hati Tuhanmu, dan janganlah menjadi seperti kebanyakan orang. Allah membagikan rezeki setiap harinya pada waktu antara mulainya subuh sampai terbitnya matahari.” (HR. al-Baihaqi). 

17. Hadits ketujuh belas 

Aisyah juga menceritakan sebuah hadits yang hampir sama maknanya, yang mana Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam bersabda: “Bangunlah pagi-pagi untuk mencari  rezekimu dan melakukan tugasmu, karena hal itu membawa berkah dan kesuksesan. (HR. at-Tabarani). 

Demikianlah kumpulan hadits tentang rezeki lengkap. InsyaAllah dengan melihat hadits hadits rezeki diatas bisa menjadikan kita lebih bersyukur akan nikmat dan rezeki Allah Subhanahu Wa Ta'ala serta benar dalam mencari rezeki yang halal dan berkah. 

Semoga bermanfaat....

Sabtu, 25 Juni 2022

KUMPULAN 17 HADITS TENTANG REZEKI (BAGIAN 1)

Edisi Sabtu, 25 Juni 2022 M / 25 Dzulqa'idah 1443 H. 

Artikel tausiah kali ini akan membahas kumpulan hadits tentang rezeki agar kita mengetahui hakikat rezeki menurut agama islam. Islam adalah agama sempurna yang sudah mengatur berbagai hal didalamnya, termasuk persoalan rezeki. Rezeki inilah yang terkadang banyak dikeluhkan seseorang.

Padahal Allah Subhanahu Wa Ta'ala sudah mengatur rezeki kita sedemikian rupa, tidak akan berkurang dan bertambah. Walaupun begitu ikhtiar dan berusaha harus dilakukan. Yaitu dengan bekerja keras dan mencari nafkah khususnya pada pagi hari. Selebihnya tinggal pasrah dan bersyukur atas rejeki dan nikmat yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala berikan kepada kita.

 Dalil mengenai rizki ini banyak terdapat di dalam kitab suci Al-Quran dan hadits hadits tentang rezeki lainnya dimana didalamnya dijelaskan mengenai rezeki secara lengkap dari berbagai sisi. Jika kita melihat sabda Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasalam maka akan didapati bahwa rezeki ada di tangan Allah Subhanahu Wa Ta'ala namun kita tetap wajib bekerja dan berdagang untuk mencarinya.

Rezeki kita  juga tidak akan tertukar dengan orang lain. Jadi tidak perlu iri dan dengki atas kekayaan harta dan materi milik orang lain. Intinya kita haruslah berusaha, berdoa dan sisanya rezeki kita Allah Subhanahu Wa Ta'ala lah yang mengaturnya. Dan dengan panduan dari hadits hadits tentang rezeki, insyaallah kita bisa mendapatkan rezeki yang halal dan berkah. Maka dari itu untuk lebih jelasnya simak berikut ini daftar kumpulan hadits tentang rezeki selengkapnya :

1. Hadits kesatu 

عَنْ أَبي هُرَيْرَةَ ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَا يُبَالِي الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ الْمَالَ أَ م مِنْ حَلَالٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ (البخارى وأبو يعلى

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam bersabda: "Pasti akan datang pada manusia suatu zaman dimana orang tidak perduli lagi dengan apa dia mengambil harta, apakah dari yang halal ataukah dari yang haram." (HR. Bukhari dan Abu Ya’la).

2. Hadits kedua 

نَفَثَ رُوحُ الْقُدُسِ فِي رَوْعِي أَنَّ نفْسًا لَنْ تَخْرُجَ مِنَ الدُّنْيَا حَتَّى تَسْتَكْمِلَ أَجَلَهَا، وَتَسْتَوْعِبَ رِزْقَهَا، فَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ، وَلا يَحْمِلَنَّكُمِ اسْتِبْطَاءُ الرِّزْقِ أَنْ تَطْلُبُوهُ بِمَعْصِيَةِ اللَّهِ، فَإِنَّ اللَّهَ لا يُنَالُ مَا عِنْدَهُ إِلا بِطَاعَتِهِ”.

“Ruh Kudus (Malaikat Jibril) membisikkan di dadaku bahwa ‘tidaklah suatu jiwa meninggal dunia sampai disempurnakan baginya ajal dan dipenuhi rezekinya. Oleh karenanya perbaguslah di dalam mencari rezeki. Janganlah ia merasa lambatnya rezeki, menyebabkan ia mencari rezeki tersebut dengan bermaksiat kepada Allah, karena sesungguhnya Allah tidak dapat dicapai kecuali dengan mentaati-Nya’” (HR.Thabrani).

3. Hadits ketiga 

مَرَّ عَلَى النَّبِيِّ n رَجُلٌ فَرَأَى أَصْحَابُ رَسُولِ اللهِ n مِنْ جَلَدِهِ وَنَشَاطِهِ فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، لَوْ كَانَ هَذَا فِي سَبِيلِ اللهِ. فَقَالَ رَسُولُ اللهِ n: إِنْ كَانَ خَرَجَ يَسْعَى عَلَى وَلَدِهِ صِغَارًا فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللهِ، وَإِنْ كَانَ خَرَجَ يَسْعَى عَلَى أَبَوَيْنِ شَيْخَيْنِ كَبِيْرَيْنِ فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللهِ، وَإِنْ كَانَ خَرَجَ يَسْعَى عَلَى نَفْسِهِ يُعِفُّهَا فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللهِ، وَإِنْ كَانَ خَرَجَ يَسْعَى رِيَاءً وَمُفَاخَرَةً فَهُوَ فِي سَبِيلِ الشَّيْطَانِ

Seseorang telah melewati Nabi Shallallahu alaihi wasalam maka para sahabat Nabi melihat keuletan dan giatnya, sehingga mereka mengatakan: “Wahai Rasulullah, seandainya ia lakukan itu di jalan Allah Ta'ala.” Maka Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam bersabda: “Bila ia keluar (rumah) demi mengusahakan untuk anak-anaknya yang kecil maka ia berada di jalan Allah. Bila ia keluar demi mengusahakan untuk kedua orangtuanya yang telah berusia lanjut maka ia berada di jalan Allah. Bila dia keluar demi mengusahakan untuk dirinya sendiri agar terjaga kehormatannya maka ia berada di jalan Allah. Namun bila dia keluar dan berusaha untuk riya’ (mencari pujian orang) atau untuk berbangga diri, maka ia berada di jalan setan.” (Shahih lighairihi, HR. At-Thabarani. Shahih At-Targhib, 2/141 no. 1692).

4. Hadits keempat 

سُئِلَ رَسُولُ اللهِ n: أَيُّ الْكَسْبِ أَطْيَبُ؟ قَالَ: عَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِه،ِ وَكُلُّ كَسْبٍ مَبْرُورٍ

Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam ditanya: ”Penghasilan apakah yang paling baik?” Beliau menjawab: ”Pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri dan semua penghasilan yang mabrur (diterima di sisi Allah).” (Shahih Lighairihi, HR. Al Hakim). 

5. Hadits kelima 

إِنَّ أَحَدَكُمْ لَنْ يَمُوتَ حَتَّى يَسْتَكْمِلَ رِزْقَهُ فَلَا تَسْتَبْطِئُوا الرِّزْقَ، وَاتَّقُوا اللَّهَ أَيُّهَا النَّاسُ، فَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ، خُذُوا مَا حَلَّ، وَدَعُوا مَا حَرَّمَ»

“Sesungguhnya salah seorang diantara kalian tidaklah meninggal sampai disempurnakan rezekinya, maka janganlah ia merasa lambat datang rezekinya. Bertakwalah kepada Allah wahai manusia, perbaikilah didalam mencari rezeki, ambil yang halal dan tinggalkan yang haram” (HR. Ibnu Hibban, Baihaqi). 

6. Hadits keenam 

Rasul Shallallahu alaihi wasalam bersabda, ”Allah berfirman ‘Wahai Bani Adam, fokuskanlah hati kalian dalam beribadah kepada-Ku, niscaya Aku akan lapangkan hatimu, dan Aku penuhi kebutuhanmu. Kalau kamu tidak memfokuskan ibadah kepada-Ku, maka Aku akan penuhi hatimu dengan kesibukan dan kebutuhanmu tidak akan Aku penuhi “ (Hadits qudsi riwayat Ahmad,Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al Hakim).

7. Hadits ketujuh 

“Barang siapa memperbanyak istighfar maka Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan menghapuskan segala kedukaannya, menyelesaikan segala masalahnya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka.” (Riwayat Ahmad, Abu Daud, an-Nasa’i, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abdullah bin Abbas radhiyallahuanhu). 

8. Hadits kedelapan 

“… dan seorang lelaki akan diharamkan baginya rezeki kerana dosa yang dibuatnya.” (Riwayat at-Tirmizi). 

"Bangunlah pagi hari untuk mencari rezeki dan kebutuhan-kebutuhanmu. Sesungguhnya pada pagi hari terdapat barokah dan keberuntungan." (HR. Ath-Thabrani dan Al-Bazzar)

9. Hadits kesembilan 

Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam bersabda: “Barangsiapa membaca Surah Al-Waqi’ah setiap malam, maka dia tidak akan tertimpa kefakiran selamanya.” Ia menambahkan, “Sungguh aku memerintahkan anak-anak perempuanku agar membaca Surah Al-Waqi’ah setiap malam.” (dikeluarkan oleh Abu Ubaid dalam Fadha’il Al-Qur’an, Bab. Fadhl Surah Al-Waqi’ah).

10. Hadits kesepuluh 

Anas radhiyallahuanhu menuturkan, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam bersabda, “Ajarkan istri-istri dan anak-anak perempuan kalian Surah Al-Waqi’ah, karena ia Surah memotivasi untuk kaya.”

“Siapa berbakti kepada ibu bapanya maka kebahagiaanlah buatnya dan Allah akan memanjangkan umurnya.” (Riwayat Abu Ya’ala, at-Tabrani, al-Asybahani dan al-Hakim).

11. Hadits kesebelas 

 “Apabila hamba itu meninggalkan berdoa kepada kedua orang tuanya nescaya terputuslah rezeki (Allah ) daripadanya.” (Riwayat al-Hakim dan ad-Dailami)

“Tidaklah kamu diberi pertolongan dan diberi rezeki melainkan kerana orang-orang lemah di kalangan kamu.” (Riwayat Bukhari)

12. Hadits kedua belas 

“Siapa yang menunaikan hajat saudaranya maka Allah akan menunaikan hajatnya…” (Riwayat Muslim)

“Barang siapa ingin dilapangkan rezekinya dan dilambatkan ajalnya maka hendaklah dia menghubungi sanak-saudaranya (Silaturahim).” (Riwayat Bukhari). 

13. Hadits ketiga belas 

“Senantiasalah berada dalam keadaan bersih (dari hadas) nescaya Allah akan memurahkan rezeki.” (Diriwayatkan daripada Sayidina Khalid al-Walid). 

“Hai Zubair, ketahuilah bahawa kunci rezeki hamba itu ditentang Arasy, yang dikirim oleh Allah azza wajalla kepada setiap hamba sekadar nafkahnya. Maka siapa yang membanyakkan pemberian kepada orang lain, nescaya Allah membanyakkan baginya. Dan siapa yang menyedikitkan, nescaya Allah menyedikitkan baginya.” (Riwayat ad-Daruquthni dari Anas radhiyallahuanhu). 

14. Hadits keempat belas 

“Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (solat Dhuha), nanti pasti akan Aku cukupkan keperluanmu pada petang harinya.” (Riwayat al-Hakim dan Thabrani)

15. Hadits kelima belas 

Rasul Shallallahu alaihi wasalam bersabda, “Siapa yang ingin diluaskan rezekinya, dan dipanjangkan umurnya,maka sambunglah tali silaturrahim “ (HR.Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Nasai).

Rasul Shallallahu alaihi wasalam bersabda, “Bersedekahlah kalian, dan jangan (terlalu) lama disimpan dan ditahan. Sebab jika demikian, Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan menahan (karunia-Nya) untukmu “ (HR. Bukhari ).

16. Hadits keenam belas 

“Berinfaklah semampumu, dan jangan menahan hartamu, niscaya Allah akan menahan karunia-Nya bagimu“ (HR. Muslim dan Nasai).

“Seandainya kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, nescaya kamu diberi rezeki seperti burung diberi rezeki, ia pagi hari lapar dan petang hari telah kenyang.” (Riwayat Ahmad, at-Tirmizi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, al-Hakim dari Umar bin al-Khattab radhiyallahuanhu)

17. Hadits ketujuh belas 

Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam bersabda yang maksudnya:”Berilah dan jangan kamu selalu menutupi kepunyaanmu, kerana dengan itu nanti Allah akan menutupi rezekimu.” (Riwayat Bukhari & Muslim).

Demikianlah kumpulan hadits tentang rezeki lengkap. InsyaAllah dengan melihat hadits hadits rezeki diatas bisa menjadikan kita lebih bersyukur akan nikmat dan rezeki Allah Subhanahu Wa Ta'ala serta benar dalam mencari rezeki yang halal dan berkah. 

Semoga bermanfaat...

Jumat, 24 Juni 2022

KUMPULAN 17 HADITS TENTANG MUNAFIQ

Edisi Jum'at, 24 Juni 2022 M / 24 Dzulqa'idah 1443 H. 

Hendaknya kita memahami dalil orang munafik seperti yang tercantum dalam hadits Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasalam, hal ini agar kita terhindar dari sifat munafiq yang akan menjerumuskan kita ke dalam api neraka. Secara umumnya Munafik bisa diartikan sebagai orang yang lahirnya beriman padahal hatinya kufur. Nifaq atau kemunafikan adalah suatu sifat yang ada di dalam hati manusia dan tidak dapat diketahui oleh orang lain. Hanya orang yang terjangkit sifat munafik sendirilah yang bisa mengobati dan mengetahuinya. 

 Jadi kemunafikan ialah seseorang yang menunjukkan jati dirinya sebagai seorang Muslim yang benar keislaman dan keimanannya, tetapi dalam hatinya adalah sebaliknya. Orang munafik itu hakikatnya adalah orang yang memusuhi Agama Islam, menghalang-halangi perkembangan dan kemajuan Islam, tidak ridha dengan kesuksesan dan keluhuran Islam dan dengan segala daya-upaya berusaha hendak mematikan Agama Islam.

Munafik ini adalah sifat yang hina dan jangan sampai ada dalam diri kita dan kaum muslimin yang beriman. Hukuman bagi orang munafik ini adalah diancam dengan api neraka yang mana azab dan siksanya sangatlah pedih. Banyak sekali dalil dalil baik ayat suci Al-Quran maupun hadits tentang munafik yang menjelaskan bagaimana tanda dan ciri ciri orang munafik menurut islam, kemudian bagaimana ancaman hukumannya dan banyak lagi. Dalam salah satu ayat Al Quran, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman sebagai berikut,

 إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا

 Artinya:Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.(QS An Nisa ayat 145).

وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَىٰ شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ , اللَّهُ يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ وَيَمُدُّهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ

Artinya : Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman". Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok". Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka.(QS Al Baqarah ayat 14-15).

Melihat ayat diatas, maka jelaslah bahwa orang orang munafik itu tempatnya ada di neraka, mereka bermuka dua, suka berbohong, khianat, tidak amanah, perkataannya berubah ubah dan macam macam lagi cirinya. Hal berkaitan dengan ciri orang munafik ini tercantum dalam hadist hadits munafik yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam. Dan langsung saja, simak berikut ini daftar kumpulan hadits tentang munafik selengkapnya :

1. Hadits kesatu 

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

Artinya :Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga. jika berbicara ia berbohong, jika berjanji ia ingkar, dan jika dipercaya ia berkhianat. (HR Bukhari). 

2. Hadits kedua 

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ وَإِنْ صَامَ وَصَلَّى وَزَعَمَ أَنَّهُ مُسْلِمٌ

“Tanda munafik itu ada tiga, walaupun orang tersebut puasa dan mengerjakan shalat, lalu ia mengklaim dirinya muslim.” (HR. Muslim no. 59).

3. Hadits ketiga 

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا ، وَمَنْ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنَ النِّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا إِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ وَإِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ ، وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ

“Ada empat tanda, jika seseorang memiliki empat tanda ini, maka ia disebut munafik sejati/tulen. Jika ia memiliki salah satu tandanya, maka dalam dirinya ada tanda kemunafikan sampai ia meninggalkan perilaku tersebut, yaitu: (1) jika diberi amanat, khianat; (2) jika berbicara, dusta; (3) jika membuat perjanjian, tidak dipenuhi; (4) jika berselisih, dia akan berbuat zalim.” (HR. Muslim no. 58).

4. Hadits keempat 

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِى إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا

“Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan megantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hati-hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan pada neraka. Jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.” (HR. Bukhari no. 6094 dan Muslim no. 2607).

5. Hadits kelima 

أَدِّ الأَمَانَةَ إِلَى مَنِ ائْتَمَنَكَ وَلاَ تَخُنْ مَنْ خَانَكَ

“Tunaikanlah amanat pada orang yang memberikan amanat padamu dan janganlah mengkhianati orang yang mengkhianatimu” (HR. Abu Daud no. 3535, Tirmidzi no. 1264 dann Ahmad 3: 414).

6. Hadits keenam 

وقال ابنُ أبي مُلَيْكَة : أَدْرَكْتُ ثَلاَثِيْنَ مِنْ أَصْحَابِ النَّبيِّ – صلى الله عليه وسلم – كُلُّهُمْ يَخَافُ النِّفَاقَ عَلَى نَفْسِهِ .

“Ibnu Abi Mulaikah pernah berkata: Aku telah mendapati 30 orang sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, semuanya khawatir pada dirinya tertimpa kemunafikan.” (HR. Bukhari no. 36).

7. Hadits ketujuh 

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ وَأَبُو كَامِلٍ الْجَحْدَرِيُّ كِلَاهُمَا عَنْ أَبِي عَوَانَةَ قَالَ قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ قَالَ

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ مَثَلُ الْأُتْرُجَّةِ رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ مَثَلُ التَّمْرَةِ لَا رِيحَ لَهَا وَطَعْمُهَا حُلْوٌ وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ مَثَلُ الرَّيْحَانَةِ رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ وَمَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِي لَا يَقْرَأُ الْقُرْآنَ كَمَثَلِ الْحَنْظَلَةِ لَيْسَ لَهَا رِيحٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ 

و حَدَّثَنَا هَدَّابُ بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ شُعْبَةَ كِلَاهُمَا عَنْ قَتَادَةَ بِهَذَا الْإِسْنَادِ مِثْلَهُ غَيْرَ أَنَّ فِي حَدِيثِ هَمَّامٍ بَدَلَ الْمُنَافِقِ الْفَاجِرِ

Artinya : Hadis riwayat Abu Musa Al-Asy'ari Radhiyallahu 'anhu , ia berkata:Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Perumpamaan orang mukmin yang membaca Alquran adalah seperti perumpamaan buah utrujah, baunya harum dan rasanya enak. Perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Alquran adalah seperti buah kurma, tidak ada baunya sama sekali namun rasanya manis. Perumpamaan orang munafik yang membaca Alquran adalah seperti buah raihanah, baunya harum namun rasanya pahit. Sedangkan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Alquran adalah seperti buah peria, tidak ada baunya sama sekali dan rasanya pahit(HR Muslim).

8. Hadits kedelapan 

حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْحُلْوَانِيُّ وَمُحَمَّدُ بْنُ سَهْلٍ التَّمِيمِيُّ قَالَا حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي مَرْيَمَ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ أَخْبَرَنِي زَيْدُ بْنُ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ

أَنَّ رِجَالًا مِنْ الْمُنَافِقِينَ فِي عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانُوا إِذَا خَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى الْغَزْوِ تَخَلَّفُوا عَنْهُ وَفَرِحُوا بِمَقْعَدِهِمْ خِلَافَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اعْتَذَرُوا إِلَيْهِ وَحَلَفُوا وَأَحَبُّوا أَنْ يُحْمَدُوا بِمَا لَمْ يَفْعَلُوا فَنَزَلَتْ

[ لَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَفْرَحُونَ بِمَا أَتَوْا وَيُحِبُّونَ أَنْ يُحْمَدُوا بِمَا لَمْ يَفْعَلُوا فَلَا تَحْسَبَنَّهُمْ بِمَفَازَةٍ مِنْ الْعَذَابِ ]

Hadits riwayat Abu Said Al-Khudri Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Bahwa beberapa orang munafik pada masa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam selalu tidak ikut serta bila Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pergi berperang. Mereka bergembira-ria dengan ketidakikutsertaan mereka bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam Lalu apabila Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah kembali, mereka mengemukakan alasan kepada beliau sambil bersumpah dan berharap mendapatkan pujian dengan apa yang tidak mereka perbuat. Maka turunlah ayat: Janganlah sekali-kali kamu menyangka, bahwa orang-orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka supaya dipuji terhadap perbuatan yang belum mereka kerjakan, janganlah kamu menyangka mereka akan terlepas dari siksa. (HR Muslim).

9. Hadits kesembilan 

قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيَكُونُ الْمُؤْمِنُ جَبَانًا فَقَالَ نَعَمْ فَقِيلَ لَهُ أَيَكُونُ الْمُؤْمِنُ بَخِيلًا فَقَالَ نَعَمْ فَقِيلَ لَهُ أَيَكُونُ الْمُؤْمِنُ كَذَّابًا فَقَالَ لَاََََ

Ditanyakan kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam: “Apakah seorang mukmin bisa menjadi penakut?” Beliau menjawab: ‘Ya.” Lalu ditanya lagi: “Apakah seorang mukmin bisa menjadi bakhil?” Beliau menjawab: “Ya.” Lalu ditanyakan lagi: “Apakah seorang mukmin bisa menjadi pembohong?” Beliau menjawab: “Tidak!” (HR. Malik dari Sofwan bin Sulaim dalam Al-Muwatha'). 

10. Hadits kesepuluh 

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ يَعْنِي الدَّرَاوَرْدِيَّ عَنْ الْعَلَاءِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ يَدْعُو الرَّجُلُ ابْنَ عَمِّهِ وَقَرِيبَهُ هَلُمَّ إِلَى الرَّخَاءِ هَلُمَّ إِلَى الرَّخَاءِ وَالْمَدِينَةُ خَيْرٌ لَهُمْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا يَخْرُجُ مِنْهُمْ أَحَدٌ رَغْبَةً عَنْهَا إِلَّا أَخْلَفَ اللَّهُ فِيهَا خَيْرًا مِنْهُ أَلَا إِنَّ الْمَدِينَةَ كَالْكِيرِ تُخْرِجُ الْخَبِيثَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَنْفِيَ الْمَدِينَةُ شِرَارَهَا كَمَا يَنْفِي الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ

Artinya : Hadits riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu : ia berkata:Bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Akan datang suatu zaman di mana seorang lelaki mengajak saudara sepupunya atau kerabatnya yang lain: Marilah bersenang-senang! Marilah bersenang-senang! Padahal Madinah itu lebih baik bagi mereka seandainya mereka mengetahui. Demi Tuhan yang jiwaku berada dalam genggaman tangan-Nya, setiap orang dari mereka yang meninggalkan Madinah karena tidak menyukainya, maka Allah akan menggantikan dengan orang yang lebih baik daripadanya. Ketahuilah, sesungguhnya Madinah itu seperti alat peniup api yang akan mengeluarkan segala yang kotor (orang kafir dan munafik). Kiamat tidak akan terjadi sebelum Madinah mengeluarkan orang-orang jahat yang berada di dalamnya seperti alat peniup api yang menyisihkan kotoran besi.(HR Muslim).

11. Hadits ketujuh belas 

و حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ قَالَ حَدَّثَنِي مُعَاذُ بْنُ مُعَاذٍ ح و حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ وَاللَّفْظُ لَهُ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَدِيِّ بْنِ ثَابِتٍ قَالَ سَمِعْتُ الْبَرَاءَ

يُحَدِّثُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ فِي الْأَنْصَارِ لَا يُحِبُّهُمْ إِلَّا مُؤْمِنٌ وَلَا يُبْغِضُهُمْ إِلَّا مُنَافِقٌ مَنْ أَحَبَّهُمْ أَحَبَّهُ اللَّهُ وَمَنْ أَبْغَضَهُمْ أَبْغَضَهُ اللَّهُ

قَالَ شُعْبَةُ قُلْتُ لِعَدِيٍّ سَمِعْتَهُ مِنْ الْبَرَاءِ قَالَ إِيَّايَ حَدَّثَ

Hadits riwayat Barra' Radhiyallahu 'anhu , ia berkata:Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda tentang kaum Ansar: Yang mencintai mereka hanyalah orang yang beriman dan yang membenci mereka hanyalah orang munafik. Barang siapa yang mencintai mereka, maka Allah mencintainya. Dan Barang siapa yang membenci mereka, maka Allah membencinya. (HR Muslim). 

 12. Hadits kedua belas 

Hadits riwayat Zaid bin Tsabit radhiyallahuanhu: Bahwa Nabi Shallallahu alaihi wasalam berangkat untuk berperang di bukit Uhud lalu kembalilah sebagian dari mereka yang ikut bersama beliau sehingga terpecahlah para pengikut Nabi Shallallahu alaihi wasalam menjadi dua bagian. Sebagian mereka mengatakan kita akan bunuh mereka dan sebagian lagi berpendapat tidak. Lalu turunlah ayat: Maka mengapa kamu terpecah menjadi dua golongan dalam menghadapi orang-orang munafik.(HR Muslim). 

13. Hadits ketiga belas 

Hadits riwayat Anas bin Malik radhiyallahuanhu, ia berkata: Di antara kami terdapat seorang lelaki dari Bani Najjar yang telah membaca surat Al-Baqarah dan surat Ali Imran serta pernah menjadi penulis wahyu Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam lalu dia melarikan diri dan bergabung dengan Ahli Kitab yang menyanjung-nyanjungnya. Kata mereka: Orang ini pernah menjadi penulis wahyu Muhammad. Sehingga mereka pun terkagum dengannya. Tidak berapa lama berada di antara Ahli Kitab, Allah menimpakan bencana kepada orang itu sehingga binasalah ia. Orang-orang Ahli Kitab segera menggalikan kuburan untuknya lalu menimbunkan tanah ke atas jasadnya. Keesokan harinya, bumi telah memuntahkan jasadnya ke atas permukaan. Mereka pun kembali menggali kubur dan menimbun tetapi keesokan paginya bumi telah memuntahkannya lagi ke atas permukaan. Kemudian mereka menggali dan menguburnya lagi. Namun keesokan paginya bumi kembali memuntahkannya ke atas permukaan lalu mereka pun membiarkan jasadnya terbuang. (HR Muslim). 

14. Hadits keempat belas 

Hadits riwayat Abu Said Al-Khudri radhiyallahuanhu: Bahwa beberapa orang munafik pada masa Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam selalu tidak ikut serta bila Nabi Shallallahu alaihi wasalam pergi berperang. Mereka bergembira-ria dengan ketidakikutsertaan mereka bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam Lalu apabila Nabi Shallallahu alaihi wasalam telah kembali, mereka mengemukakan alasan kepada beliau sambil bersumpah dan berharap mendapatkan pujian dengan apa yang tidak mereka perbuat. Maka turunlah ayat: Janganlah sekali-kali kamu menyangka, bahwa orang-orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka supaya dipuji terhadap perbuatan yang belum mereka kerjakan, janganlah kamu menyangka mereka akan terlepas dari siksa.(HR Muslim). 

15. Hadits kelima belas 

Imam Muslim menceritakan dari Abu Musa Al-Asy’ari, Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang mati dalam keadaan tidak pernah berperang dan tidak pernah terbetik dalam dirinya, maka ia mati di atas cabang kemunafikan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada dua sifat yang tidak akan pernah tergabung dalam hati orang munafik: perilaku luhur dan pemahaman dalam agama” (HR At-Tirmidzi).

16. Hadits keenam belas 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang menunaikan shalat berjama’ah selama 40 dengan memperoleh takbiratul ihram imam, maka ia akan ditetapkan terbebas dari dua hal, yakni terbebas dari neraka dan terbebas dari kenifakan” (HR At-Tirmidzi).

17. Hadits ketujuh belas 

Dari Anas Radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tanda iman adalah mencintai orang-orang Anshar dan tanda munafik adalah membenci orang-orang Anshar"(HR Bukhori dan Muslim).

Demikianlah artikel kumpulan hadits tentang munafik. InsyaAllah dengan memahami dalil hadits mengenai tanda tanda dan ciri orang munafik diatas, kita bisa menjauhi sifat munafik yang menjerumuskan ke dalam api neraka. 

Semoga bermanfaat....

Kamis, 23 Juni 2022

17 KEUTAMAAN DAN FADILAH AYAT KURSI MENURUT AL-QUR'AN DAN HADITS

Edisi Kamis, 23 Juni 2022 M / 23 Dzulqa'idah 1443 H. 

Salam sahabat muslim yang InsyaAllah sama-sama berbahagia, dibawah ini adalah artikel yang akan membahas mengenai Keutamaan Ayat Kursi Dan Fadhillahnya  yang sekiranya dapat menjadi pelajaran yang bermafaat bagi segenap pembaca dan dapat diaplikasikan dikehidupan kita sehari-hari dan berikut dibawah ini adalah ulasannya :

“Allah tidak ada tuhan melainkan dia yang maha kekal lagi terus menerus mengurus mahklukNya, tidak mengantuk dan tidak tidur, kepunyaannya apa yang ada dilangit dan dibumi. Siapakah yang dapat member syafa’at di sisi Allah tanpa izinnya ? Allah mengetahui apa apa yang ada dihadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakinya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi, dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya dan Allah maha tinggi lagi maha Besar” 

( QS. Al – Baqarah : 255 ). 

Ayat ini diturunkan setelah hijrah nabi, semata diturunkannya ia telah di iringi oleh beribu ribu malaikat karena kebesaran dan kemuliyaannya. Syeitan dan iblis juga menjadi gempar karena adanya satu perintang dalam perjuangan mereka. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dengan segera memerintahkan  Zaid bin Tsabit menulis lalu menyebarkannya. 

Berikut ini adalah Fadhillah atau keutamaan ayat kursi selengkapnya :

1. Kesatu 

Siapa yang membaca ayat kursi setelah shalat fardhu, setiap pagi dan petang, setiap kali keluar masuk rumah atau hendak bermusyafir dengan khusyuk, InsyaAllah akan terpeliharalah dirinya dari godaan syetan, kejahatan manusia, binatang buas, yang memudaratkan dirinya, bahkan keluarga, anak-anak dan harta bendanya juga akan terpelihara dengan Izin Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 

2. Kedua 

Mengikui dari kitab “Asraarul mufidah” siapa mengamalkan ( membacanya ) setiap hari sebanyak 18 kali maka akan dibukakan dadanya dengan berbagai hikmah, dimurahkan rezekinya,dinaikkan derajadnya, dan diberikannya pengaruh sehingga semua orang akan menghormatinya serta terpeliharalah ia dari segala bencana dengan izin Allah.

3. Ketiga 

Syeikh Abu Abbas menerangkan, siapa yang membacanya sebanyak 50 kali lalu ditiupkannya kepada air hujan kemudian diminumnya, insyaAllah akan mencerdaskan akal pikirannya serta memudahkannya menerima ilmu pengetahuan.

4. Keempat 

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, “ siap pulang kerumahnya serta membaca ayat kursi maka Allah hilangkan dari padanya segala bencana dengan izin Allah.

5. Kelima 

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda , umatku yang membaca ayat kursi 12 kali pada pagi jumaat kemudian berwudhu lalu shalat sunat dua rakaat dan shalat sunat 2 rakaat maka Allah akan memeliharanya dari pada kejahatan syaitan dan kejahatan pembesar.

6. Keenam 

Orang yang sering membaca ayat kursi akan dipelihara oleh Allah sebagai mana ia memelihara Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam. 

7. Ketujuh 

Mereka yang beramal dengan ayat kursi akan mendapatkan pertolongan serta perlindungan Allah dari pada gangguan syaitan serta hasutannya.

Ayat kursi yang dibaca dengan penuh khusyu’ insyaAllah akan menyebabkan syaitan dan jin terbakar.

8. Kedelapan 

Pengamal ayat kursi juga akan terhindar dari pada pencerobohan pencuri, ayat kursi menjadi benteng yang kuat menyekat pencuri dari pada memasuki rumah.

Mengamalkan bacaan ayat kursi juga akan memeberikan keselamatan ketika dalam perjalanan.

9. Kesembilan 

Jika anda memasuki rumah baru maka pada malam pertama anda menduduki rumah tersebut sebaiknya anda membaca ayat kursi sebanyak 100 kali, insyaAllah dengan izin Allah anda terhindar dari pada gangguan lahir dan batin.

10. Kesepuluh 

Barang siapa membaca ayat kursi sebelum tidur, Allah akan mewakilkan malaikatnya untuk menjaganya hingga tiba subuh hari.

Barang siapa yang membaca ayat kursi setelah shalat fardhu maka Allah akan menjaganya (melindunginya) hingga tiba shalat yang lain.

11. Kesebelas 

Barang siapa membaca ayat kursi diakhir tiap shalatnya, tidak menegah akan dia dari pada masuk syurga kecuali maut, dan barang siapa membacanya ketika hendak tidur, Allah akan memelihara dia keatas rumahnya, rumah jiwanya, dan ahli rumah rumah disekitarnya.

12. Kedua belas 

Barang siapa membaca ayat kursi diakhir  setiap shalat fadhu, Allah menganugerahkan hati hati orang yang bersyukur, perbuatan orang orang yang benar, pahala nabi nabi jga Allah melimpahkan padanya rahmat.

13. Ketigabelas 

Barang siapa membaca ayat kursi sebelum keluar rumahnya, maka Allah mengutuskan 70.000 malaikatnya kepadanya, mereka semua memohon keampunan dan mendoakan baginya.

14. Keempat belas 

Barang siapa membaca ayat kursi di akhir shalatnya, Allah mengendalikan pengambilan rohnya dan ia seperti orang yang berpegang seperti nabi Allah sehingga matinya syahid.

15. Kelima belas 

Barang siapa yang membaca ayat kursi ketika sedang sempit niscaya Allah akan membarikan pertolongan kepadanya dari Abdullah Bin Amr Radhiyallahu anhu

16. Ke-enam belas 

Setiap yang membaca ayat kursi dengan istiqomah setiap selesai shalat fardhu, setiap pagi dan petang setiap kali masuk rumah atau kepasar, ketempat tidur atau bermusafir, insyaAllah akan diamankan dari godaan syaitan dan kejahatan raja-raja ( pemerintah ) yang kejam, diselamatkan dari kejahatan manusia dan binatang yang memudharatkan. Terpelihara dirinya dan keluarganya, anak anaknya, hartanya, rumah dari kecurian, kebakaran, dan kekaraman. 

17. Ketujuh belas 

Ayat kursi mengandung keistimewahan, didalamnya terdapat Ismul-a’zam. Tersusun dalam 50 kata-kata, terdapat 17 nama Allah dhahir dan dhamir, terdapat 17 huruf MIM  dan 17 huruf Wawu. Ayat kursi membahas ke-Esaan dzat Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan kesempurnaan sifat-sifatnya. 

Dan masih banyak lagi keutamaan – keutamaan lainnya. 

Itulah ulasan singkat tentang Keutamaan Ayat Kursi Dan Fadhillahnya yang diharapan mampu menjadi angin penyegar bagi kita sekalian, terimakasih. 

Semoga bermanfaat....

Rabu, 22 Juni 2022

KUMPULAN 17 HADITS TENTANG ZINA

Edisi Rabu, 22 Juni 2022 M / 22 Dzulqa'idah 1443 H. 

Kali ini kita akan membahas kumpulan hadits tentang Zina lengkap dalam tulisan bahasa Arab dan artinya. Zina adalah salah satu perbuatan yang sangat dilarang oleh islam. Zina termasuk kedalam dosa dosa besar. Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan Rasulnya secara tegas melarang berzina, bahkan sekedar mendekatinya pun dilarang. Pada kesempatan kali ini kita akan berbagi tentang ayat Al-Quran dan hadist hadits Nabi tentang zina, mulai dari larangannya, hukumannya, bahayanya serta dosa dari perbuatan zina.

Jangan main main dengan zina, apalagi zaman sekarang ini berzina seolah dianggap sebagai perbuatan ringan yang banyak dilakukan oleh para remaja. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman didalam Al-Quran seraya mengingatkan kita sebagai berikut :

وَلا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلا

“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” ( QS. Al Isra’: 32 ).

Allah Subhanahu Wa Ta'ala tuhan semesta alam mengatakan jangan kamu dekati zina, mendekati saja diharamkan apalagi melakukannya. Lalu selanjutnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala menegaskan bahwa zina adalah perbauatan yang keji dan buruk. jika kita melakukan perbuatan yang buruk menurut Allah Subhanahu Wa Ta'ala, maka bagaimana dengan nasib kita kelak di akhirat apabila kita tidak segera bertobat, memohon ampun dan menyudahinya.

Sungguh kita memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar dijauhkan dari berbuat zina. Dimana kita tinggal di zaman aurat dipertontonkan dan diumbar, jalan menuju perzinahan juga terbuka lebar, tentu bagi yang tipis imannya akan mudah terjerumus dalam lembah dan dosa perzinahan.

Maka dari itu ada baiknya kita kembali merenung dan menyimak hadits hadits tentang zina seperti yang disabdakan oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam mengingatkan kita berulang kali mengenai bahaya dan larangan berbuat zina ini. Dijelaskan pula bagaimana besarnya dosa yang harus kita tanggung saat berzina.

Dan untuk selengkapnya berikut ini kumpulan hadits tentang zina lengkap dalam tulisan bahasa arab dan terjemahan indonesianya.

1. Hadits kesatu 

 عَنْ عَبْدِ اللهِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لاَ يَحِلُّ دَمُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ يَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَ اَنّى رَسُوْلُ اللهِ اِلاَّ بِاِحْدَى ثَلاَثٍ. الثَّيّبُ الزَّانِ وَ النَّفْسُ بِالنَّفْسِ وَ التَّارِكُ لِدِيْنِهِ اْلمُفَارِقُ لِلْجَمَاعَةِ. مسلم 3: 1302

Dari Abdullah (bin Mas’ud) ia berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Tidak halal darah orang Islam yang bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bersaksi bahwa aku utusan Allah, kecuali dengan salah satu dari tiga sebab : 1. Orang yang sudah menikah melakukan zina, 2. Karena membunuh orang, dan 3. Orang yang murtad meninggalkan agamanya, memisahkan dari jamaah kaum muslimin”. [HR. Muslim juz 3, hal. 1302].

2. Hadits kedua 

إِنَّ فَتًى شَابًّا أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ ائْذَنْ لِي بِالزِّنَا فَأَقْبَلَ الْقَوْمُ عَلَيْهِ فَزَجَرُوهُ قَالُوا مَهْ مَهْ فَقَالَ ادْنُهْ فَدَنَا مِنْهُ قَرِيبًا قَالَ فَجَلَسَ قَالَ أَتُحِبُّهُ لِأُمِّكَ قَالَ لَا وَاللَّهِ جَعَلَنِي اللَّهُ فِدَاءَكَ قَالَ وَلَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِأُمَّهَاتِهِمْ قَالَ أَفَتُحِبُّهُ لِابْنَتِكَ قَالَ لَا وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ جَعَلَنِي اللَّهُ فِدَاءَكَ قَالَ وَلَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِبَنَاتِهِمْ قَالَ أَفَتُحِبُّهُ لِأُخْتِكَ قَالَ لَا وَاللَّهِ جَعَلَنِي اللَّهُ فِدَاءَكَ قَالَ وَلَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِأَخَوَاتِهِمْ قَالَ أَفَتُحِبُّهُ لِعَمَّتِكَ قَالَ لَا وَاللَّهِ جَعَلَنِي اللَّهُ فِدَاءَكَ قَالَ وَلَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِعَمَّاتِهِمْ قَالَ أَفَتُحِبُّهُ لِخَالَتِكَ قَالَ لَا وَاللَّهِ جَعَلَنِي اللَّهُ فِدَاءَكَ قَالَ وَلَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِخَالَاتِهِمْ قَالَ فَوَضَعَ يَدَهُ عَلَيْهِ وَقَالَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ ذَنْبَهُ وَطَهِّرْ قَلْبَهُ وَحَصِّنْ فَرْجَهُ فَلَمْ يَكُنْ بَعْدُ ذَلِكَ الْفَتَى يَلْتَفِتُ إِلَى شَيْءٍ

Dari Abu Umamah: Sesungguhnya seorang pemuda mendatangi Nabi Shallallahu alaihi wasallam lalu berkata; Wahai Rasulullah! Izinkan aku untuk berzina. Orang-orang mendatanginya lalu melarangnya, mereka berkata; diamlah!. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda; "Mendekatlah." Ia mendekat lalu duduk kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda; "Apa kau menyukainya (orang lain) berzina dengan ibumu?" pemuda itu menjawab; Tidak, demi Allah wahai Rasulullah, semoga Allah menjadikanku sebagai penebus tuan. Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda; Orang-orang juga tidak menyukainya berzina dengan ibu-ibu mereka." Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda; "Apa kau menyukainya berzina dengan putrimu?" Tidak, demi Allah wahai Rasulullah semoga Allah menjadikanku sebagai penebus Tuan. Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda; Orang-orang juga tidak menyukai berzina dengan putri-putri mereka." … Kemudian Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam meletakkan tangan beliau pada pemuda itu dan berdoa;

اللَّهُمَّ اغْفِرْ ذَنْبَهُ وَطَهِّرْ قَلْبَهُ وَحَصِّنْ فَرْجَهُ

"Ya Allah! Ampunilah dosanya, bersihkan hatinya, jagalah kemaluannya." Setelahnya pemuda itu tidak pernah melirik apa pun dan zina menjadi hal yang paling ia benci. [HR. Ahmad, No. 21185].

3. Hadits ketiga 

كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنْ الزِّنَا مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَاْلأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ

“Ditetapkan atas anak cucu Adam bagiannya dari zina akan diperoleh hal itu tidak mustahil. Kedua mata zinanya adalah memandang (yang haram). Kedua telinga zinanya adalah mendengarkan (yang haram). Lisan zinanya adalah berbicara (yang haram). Tangan zinanya adalah memegang (yang haram). Kaki zinanya adalah melangkah (kepada yang diharamkan). Sementara hati berkeinginan dan berangan-angan, sedang kemaluan yang membenarkan semua itu atau mendustakannya.” (HR. Muslim no. 2657).

4. Hadits keempat 

عَنْ عَائِشَةَ رض قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: لاَ يَحِلُّ دَمُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ يَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ اِلاَّ بِاِحْدَى ثَلاَثٍ: رَجُلٌ زَنَى بَعْدَ اِحْصَانٍ فَاِنَّهُ يُرْجَمُ، وَ رَجُلٌ خَرَجَ مُحَارِبًا ِللهِ وَ رَسُوْلِهِ فَاِنَّهُ يُقْتَلُ اَوْ يُصْلَبُ اَوْ يُنْفَى مِنَ اْلاَرْضِ، اَوْ يَقْتُلُ نَفْسًا فَيُقْتَلُ بِهَا. ابو داود 4: 126، رقم: 4353

Dari Aisyah Radhiyallahuanha, ia berkata : Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Tidak halal darah orang Islam yang bersaksi bahwa Tiada Tuhan selain Allah dan bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah, kecuali salah satu dari tiga sebab : 1. Orang yang berzina padahal ia sudah menikah, maka ia harus dirajam, 2. Orang yang murtad keluar dari agamanya dan memerangi Allah dan Rasul-Nya, maka orang itu dibunuh, atau disalib, atau dibuang dari negerinya, dan 3. Atau karena dia membunuh seseorang, maka dia dibalas bunuh”. [HR. Abu Dawud juz 4, hal. 126, no. 4353].

5. Hadits kelima 

فَانْطَلَقْنَا إلَى ثَقَبٍ مِثْلَ التَّنُّورِ أعْلاَهُ ضَيِّقٌ وَأسْفَلَهُ وَاسِعٌ يُتَوَقَّدُ نَارًا ، فَإذَا اقْتَرَبَ ارْتَفَعُوا حَتَّى كَادَ أنْ يَخْرُجُوا فَإذَا خَمِدَتْ رَجَعُوا فِيهَا ، وَفِيهَا رِجَالٌ وَنِسَاءٌ عُرَاةٌ فَقُلْتُ مَنْ هَؤُلاَءِ ؟ قَالاَ لِي : هَؤُلاَءِ هُمُ الزُّنَاةُ وَالزَّوَانِي)) وَجَاءَ فِي الحَدِيثِ أيضًا : ((أنَّ مَنْ زَنَى بِامْرَأَةٍ كَانَ عَلَيهِ وَعَلَيْهَا فِي القَبْرِ نِصْفَ عَذَابِ هَذِهِ الأُمَّةِ))

“Maka kamipun menuju ke suatu lobang, seperti tungku yang atasannya sempit dan bawahannya luas lalu dinyalakan api. Bila mendekat maka mereka akan terangkat hingga hampir saja mereka terlempar keluar, dan bila apinya redup maka mereka kembali turun. Di dalamnya terdapat golongan laki-laki dan perempuan yang telanjang, maka saya bertanya: “Siapa mereka? Keduanya menjawab: “Mereka itu adalah tukang zina laki-laki dan perempuan.”Dan di dalam hadits pula terdapat: “Sesungguhnya seorang laki-laki yang berzina dengan seorang wanita, maka bagi keduanya di dalam kubur akan disiksa seperdua siksaan umat ini.”

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: لاَ يَزْنِى الزَّانِى حِيْنَ يَزْنِى وَ هُوَ مُؤْمِنٌ. وَ لاَ يَسْرِقُ السَّارِقُ حِيْنَ يَسْرِقُ وَ هُوَ مُؤْمِنٌ. وَ لاَ يَشْرَبُ اْلخَمْرَ حِيْنَ يَشْرَبُهَا وَ هُوَ مُؤْمِنٌ. مسلم 1: 76

Dari Abu Hurairah Radhiyallahuanhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah berzina seorang yang berzina ketika dia berzina itu dalam keadaan iman. Dan tidaklah mencuri seorang pencuri ketika mencuri itu dalam keadaan iman. Dan tidak pula meminum khamr (seorang peminum khamr) ketika meminumnya itu dalam keadaan iman. [HR. Muslim juz 1, hal. 76].

6. Hadits keenam 

وَعَنْ عُبَادَةَ بْنِ اَلصَّامِتِ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( خُذُوا عَنِّي, خُذُوا عَنِّي, فَقَدْ جَعَلَ اَللَّهُ لَهُنَّ سَبِيلاً, اَلْبِكْرُ بِالْبِكْرِ جَلْدُ مِائَةٍ, وَنَفْيُ سَنَةٍ, وَالثَّيِّبُ بِالثَّيِّبِ جَلْدُ مِائَةٍ, وَالرَّجْمُ )  رَوَاهُ مُسْلِم

Dari Ubadah Ibnu al-Shomit bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Ambillah (hukum) dariku. Ambillah (hukum) dariku. Allah telah membuat jalan untuk mereka (para pezina). Jejaka berzina dengan gadis hukumannya seratus cambukan dan diasingkan setahun. Duda berzina dengan janda hukumannya seratus cambukan dan dirajam." (Riwayat Muslim). 

7. Hadits Ketujuh 

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِذَا زَنَى الرَّجُلُ خَرَجَ مِنْهُ اْلاِيْمَانُ. فَكَانَ عَلَيْهِ كَالظُّلَّةِ. فَاِذَا اِنْقَطَعَ رَجَعَ اِلَيْهِ اْلاِيْمَانُ. ابو داود 4: 222، رقم: 4690

Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Apabila seseorang berzina maka iman keluar darinya. Maka ia wajib menjaga diri (dari berbuat zina), dan apabila dia berhenti (dari berbuat zina) maka iman kembali kepadanya”. [HR. Abu Dawud juz 4, hal. 222, no. 4690].

8. Hadits kedelapan 

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: ثَلاَثَةٌ لاَ يُكَلّمُهُمُ اللهُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ وَ لاَ يُزَكّيْهِمْ وَ لاَ يَنْظُرُ اِلَيْهِمْ وَ لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ: شَيْخٌ زَانٍ وَ مَلِكٌ كَذَّابٌ وَ عَائِلٌ مُسْتَكْبِرٌ.مسلم 1: 102

Dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Tiga golongan yang Allah tidak mau berbicara dengan mereka pada hari kiamat. Tidak membersihkan mereka, tidak mau melihat kepada mereka, dan bagi mereka siksa yang pedih : 1. Orang tua yang berzina, 2. Raja (pemimpin) yang suka berdusta dan 3. Orang fakir yang sombong”. [HR. Muslim juz 1, hal. 102].

9. Hadits kesembilan 

إذَا صَامَتِ المَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَصَنَتْ فَرْجَهَا، وَأطَاعَتْ بَعْلَهَا، دَخَلَتْ مِنْ أيِّ أبْوَابِ الجَنَّةِ شَاءَتْ))

“Bila seorang wanita sholat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya maka ia akan memasuki pintu-pintu surga mana saja yang ia kehendaki.”

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: اَرْبَعَةٌ يُبْغِضُهُمُ اللهُ: اْلبَيَّاعُ اْلحَلاَّفُ وَ اْلفَقِيْرُ اْلمُخْتَالُ وَ الشَّيْخُ الزَّانِى وَ اْلاِمَامُ اْلجَائِرُ. ابن حبان فى صحيحه 12: 368، 5558

Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Empat golongan yang Allah benci kepada mereka : 1. Pedagang yang banyak bersumpah, 2. Orang fakir yang sombong, 3. Orang tua yang berzina, dan 4. Pemimpin yang dhalim”. [HR. Ibnu Hibban di dalam Shahihnya, juz 12, hal. 368, no. 5558].

10. Hadits kesepuluh 

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: نَهَى رَسُوْلُ اللهِ ص اَنْ تُشْتَرَى الثَّمْرَةُ حَتىَّ تُطْعَمَ و قَالَ: اِذَا ظَهَرَ الزّنَا وَ الرّبَا فِى قَرْيَةٍ فَقَدْ اَحَلُّوْا بِاَنْفُسِهِمْ عَذَابَ اللهِ. الحاكم فى المستدرك وقال صحيح الاسناد 2: 43، رقم: 2261

Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata : Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam melarang menjual buah sehingga bisa dimakan, dan beliau bersabda, “Apabila zina dan riba sudah merajalela di suatu negeri, berarti mereka telah menghalalkan jatuhnya siksa Allah pada diri mereka sendiri”. [HR. Hakim, dalam Al-Mustadrak, ia berkata shahih sanadnya juz 2, hal. 43, no 2261].

11. Hadits kesebelas 

إذا ظهر الزنا و الربا في قرية فقد أحلوا بأنفسهم عذاب الله

Jika telah nampak dengan jelas zina dan riba dalam suatu kota, maka sesungguhnya mereka telah menghalalkan adzab Allah atas mereka

لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ كَانَ ثَالِثَهُمَا الشَّيْطَانُ

“Tidaklah seorang pria berduaan dengan seorang wanita kecuali yang ketiganya adalah setan.” (HR. At-Tirmidzi dan Ahmad). 

12. Hadits keduabelas 

تُفْتَحُ أبْوَابُ السَّمَاءِ نِصْفَ اللَّيْلِ فَيُنَادِي مُنَادٍ : هَلْ مِنْ دَاعٍ فَيُسْتَجَابُ لَهُ ؟ هَلْ مِنْ سَائِلٍ فَيُعْطَى ؟ هَلْ مِنْ مَكْرُوبٍ فَيُفَرَّجُ عَنْهُ؟ فَلاَ يَبْقَى مُسْلِمٌ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ إلاَّ اسْتَجَابَ اللهُ لَهُ إلاَّ زَانِيَةً تَسْعَى بِفَرْجِهَا))

“Pintu-pintu surga akan dibuka pada pertengahan malam lalu, lalu ada yang menyeru: “Adakah orang yang memohon lalu permohonannya dikabulkan? Adakah orang yang meminta lalu permintaannya dipenuhi? Adakah orang yang tertimpa sesuatu yang jelek lalu dibebaskan darinya? Maka tidak ada seorang muslimpun yang memohon dengan suatu permohonan kecuali dikabulkan oleh Allah, kecuali wanita penzina yang menjual kehormatannya.” [H.R. Ahmad dan Tabarani dengan sanad hasan].

 لأَنْ يَطْعَنَ فيِ رَأْسِ رَجُلٍ بِمِخْيَطٍ مِنْ حَدِيدٍ خَيْرٌ مِنْ أَنْ يَمَسَّ امْرَأَةً لاَ تَحِلُّ لَهُ

“Seorang ditusuk kepalanya dengan jarum dari besi adalah lebih baik ketimbang menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Ath-Thabarani, no. 16880, 16881).

13. Hadits ketiga belas 

وَعَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ : جَاءَ الآَسْلَمِيُّ أِلَى رَسُوْلِ آللهِ صم ، فَشَهِدَ عَلَى نَفْسِهِ أَنَّهُ أَصَابَ آمْرَأَةً حَرَامًا أَرْبَعَ مَرَّتٍ ، كُلُّ ذَلِكَ يُعْرِضُ عَنْهُ ، فَأَقْبَلَ عَلَيْهِ فِيْ آلْخَامِسَةِ فَقَالَ : أَنِكْتَهَا؟ قالَ : نَعَمْ . قَالَ : كَمَا يَغِيْبُ آلمِرْوَدُ فِيْ المكْحَلَةِ . وَالرَّشَاءُنِيْ البِؤرِ ؟ قَالَ : نَعَمْ ، قالَ : فَهَلْ تَدْرِيْ مَاالْزِّذَا؟ قَالَ : نَعَمْ ، أَتَيْتُ مِنْهَا حَرَامًا ، مَايَأْتِيْ آلْرَّجُلُ مِنِ امْرَأَتِهِ حَلآلاًز قَال: فَمَا تُرِيْدُ بِهَذَ االْقوْلِ ؟ قَالَ: أُرِيْدُ أَنْ تُطَهِّرَنِيْ ، فَأَمَرَبِهِ فَرُجِمَ  (رواه أبو داود والدرقطنيْ)

Dan dari Abu Hurairah, ia berkata, Al-Aslami datang ke tempat Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam lalu ia mengaku telah melakukan perbuatan haram dengan seorang perempuan, empat kali yang setiap kali pengakuannya itu, Nabi berpaling. Lalu untuk yang kelima kalinya, baru Nabi menghadapinya, seraya bertanya, “Apakah engkau berhubungan badan dengan dia?” ia menjawab, Ya. Nabi bertanya lagi, “ Apakah seperti anak celak masuk kedalam tempat celak dan seperti timba masuk ke dalam sumur?” ia menjawab, Ya. Nabi bertanya lagi, tahukah engkau apa zina itu?” Ia menjawab, Ya, saya tahu, yaitu saya melakukan perbuatan yang haram dengan dia seperti seorang suami melakukan perbuatan halal dengan istrinya. Nabi bertanya lagi, “Apakah yang engkau maksud dengan perkataanmu ini? Ia menjawab, saya bermaksud supaya engkau dapat membersihkan aku (sebagai taubat). Begitulah, lalu dia diperintahkan oleh Nabi Shallallahu alaihi wasallam Untuk dirajam. (HR. Abu Daud dan Daru quthni). 

14. Hadits keempat belas 

أَنَّ الْيَهُودَ جَاءُوا إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِرَجُلٍ مِنْهُمْ وَامْرَأَةٍ زَنَيَا فَأَمَرَ بِهِمَا فَرُجِمَا قَرِيبًا مِنْ مَوْضِعِ الْجَنَائِزِ عِنْدَ الْمَسْجِدِ

“Orang-orang Yahudi datang kepada Nabi Shallallahu’alaihiwasallam dengan membawa seorang laki-laki dan seorang perempuan yang keduanya berzina. Maka Beliau memerintahkan untuk merajam keduanya di tempat biasa untuk menyolatkan jenazah, disamping Masjid Nabawi". [HR Bukhory].

15. Hadits kelima belas 

عَنِ ا بْنِ عَبَّاسٍ قال : لَمَّا أَتَى مَاعِزُبْنُ مَالِكٍ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لَعَلَّكَ قَبَّلْتَ،أَوْغَمَّزْتَ أَوْنَظَرْتَ؟ قَالَ : لاَيَكْنِيْ،قَالَ : نَعَمْ.فَعِنْدَ ذَلِكَ أَمَرَ بِرَجْمِهِ (رواه احمد والبخاريّ وأبوداود)

Dari Ibnu Abbas, ia berkata, tatkala Ma’iz bin malik datang ke tempat Nabi Shallallahu alaihi wasallam Nabi Shallallahu alaihi wasallam bertanya, “ apakah barangkali engkau hanya mencium, atau mungkin engkau sekedar bermain mata atau mungkin sekedar melihat?” Ma’iz menjawab, Tidak, ya Rasulullah. Lalu nabi Shallallahu alaihi wasallam bertanya, “apakah engkau berhubungan badan dengan dia?” dengan tidak menggunakan kata sindiran ia menjawab, Ya. Ketika itulah, lalu dia diperintahkan untuk dirajam. (HR. Ahmad, Bukhari dan Abu Daud). 

16. Hadits keenam belas 

عَنْ عَبْدِ اللهِ قَالَ: سَأَلْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص: اَيُّ الذَّنْبِ اَعْظَمُ عِنْدَ اللهِ؟ قَالَ: اَنْ تَجْعَلَ ِللهِ نِدًّا وَ هُوَ خَلَقَكَ، قَالَ: قُلْتُ لَهُ: اِنَّ ذلِكَ لَعَظِيْمٌ. ثُمَّ اَيٌّ؟ قَالَ: ثُمَّ اَنْ تَقْتُلَ وَلَدَكَ مَخَافَةَ اَنْ يَطْعَمَ مَعَكَ. قَالَ، قُلْتُ: ثُمَّ اَيٌّ؟ قَالَ: ثُمَّ اَنْ تُزَانِيَ حَلِيْلَةَ جَارِكَ. مسلم 1: 90

Dari ‘Abdullah (bin Mas’ud), ia berkata : Saya bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. “Dosa apa yang paling besar di sisi Allah?”. Beliau menjawab, “Kamu menjadikan sekutu bagi Allah, padahal Dia yang menciptakanmu”. Saya berkata, “Sungguh yang demikian itu sangat besar dosanya”. Saya bertanya lagi, “Kemudian apa ?”. Beliau menjawab, “Kamu membunuh anakmu karena takut dia ikut makan bersamamu”. Saya bertanya lagi, “Kemudian apa ?”. Beliau menjawab, “Kemudian kamu berzina dengan istri tetanggamu”. [HR. Muslim juz 1, hal. 90].

17. Hadits Ketujuh belas 

عَنِ اْلمِقْدَادِ بْنِ اْلاَسْوَدِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص ِلاَصْحَابِهِ: مَا تَقُوْلُوْنَ فِى الزّنَا؟ قَالُوْا حَرَّمَهُ اللهُ وَ رَسُوْلُهُ فَهُوَ حَرَامٌ اِلَى يَوْمِ اْلقِيَامَةِ. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص ِلاَصْحَابِهِ: َلاَنْ يَزْنِيَ الرَّجُلُ بِعَشْرِ نِسْوَةٍ اَيْسَرُ عَلَيْهِ مِنْ اَنْ يَزْنِيَ بِامْرَأَةِ جَارِهِ، قَالَ: فَقَالَ: مَا تَقُوْلُوْنَ فِى السَّرِقَةِ؟ قَالُوْا: حَرَّمَهَا اللهُ وَ رَسُوْلُهُ فَهِيَ حَرَامٌ. قَالَ: َلاَنْ يَسْرِقَ الرَّجُلُ مِنْ عَشَرَةِ اَبْيَاتٍ اَيْسَرُ عَلَيْه مِنْ اَنْ يَسْرِقَ مِنْ جَارِهِ. احمد 9: 226، رقم: 23915

Dari Miqdad bin Aswad, ia berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bertanya kepada para sahabatnya, “Apa yang kalian katakan tentang zina?”. Para shahabat menjawab, “Zina adalah sesuatu yang Allah dan Rasul-Nya telah mengharamkannya, maka zina itu haram sampai hari kiamat”. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda kepada para sahabatnya, “Sungguh seorang laki-laki berzina dengan sepuluh perempuan itu lebih ringan (dosanya) daripada dia berzina dengan seorang istri tetangganya”. Miqdad berkata : Lalu Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bertanya lagi, “Apa yang kalian katakan tentang mencuri?”. Para shahabat menjawab, “Sesuatu yang Allah dan Rasul-Nya telah mengharamkannya, maka mencuri itu haram”. Beliau bersabda, “Sesungguhnya seorang laki-laki mencuri dari sepuluh rumah (orang lain) itu lebih ringan dosanya daripada ia mencuri dari rumah tetangganya”. [HR. Ahmad].

Itulah kumpulan hadits tentang zina lengkap bahasa arab dan artinya yang kami kumpulkan dari berbagai sumber. Semoga hadits tentang zina diatas menjadikan kita menjauhi perbuatan zina. Kita memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar terhindar dari perbuatan zina dan dimudahkan dalam menolak segala gangguannya. 

Semoga bermanfaat...