Senin, 13 Juni 2022

KUMPULAN 17 HADITS TENTANG DAJJAL (BAGIAN 2)

Edisi Selasa, 14 Juni 2022 M / 14 Dzulqaidah 1443 H. 

“Kiamat tidaklah terjadi sehingga kalian melihat sepuluh tanda-tanda sebelumnya.’ Rasulullah menyebut kabut, Dajjal, binatang (ad-dābbah), terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam Alaihissalam, Ya'juj dan Ma'juj, tiga gerhana; gerhana di timur, gerhana di barat dan gerhana di jazirah Arab dan yang terakhir adalah api muncul dari Yaman menggiring manusia menuju tempat perkumpulan mereka,” kata Nabi Muhammad dalam satu hadits riwayat Hudzaifah bin Asid al-Ghifari.

Dajjal merupakan salah satu tanda dari beberapa tanda kiamat kubra (hari akhir). Ia merupakan perkara ‘ghaib’ atau sam’iyyat. Umat Muslim—Ahlusunnah wal Jamaah- wajib mengimani kedatangan Dajjal di akhir zaman nanti. Caranya, umat Muslim harus meyakini sepenuhnya apa yang pernah disampaikan Nabi Muhammad mengenai Dajjal.

Nabi kemudian menjelaskan perihal wilayah kemunculan Dajjal. Disebutkan bahwa Dajjal akan datang dari suatu wilayah yang sepi antara Syam (Suriah, kini) dan Irak. Lalu dia membuat keonaran dimana-mana, di seluruh penjuru dunia.  “Dajjal akan mulai muncul dan berkata, ‘Aku adalah nabi’, padahal tidak ada lagi nabi sesudahku. Lalu ia mengulanginya, sampai akhir berkata, ‘Aku adalah Tuhanmu’, padahal kalian tidak melihat Tuhan kalian sebelum mati,” jelas Nabi Muhammad.

Hari-hari Dajjal adalah empat puluh hari. Satu hari seperti satu tahun, satu hari lagi seperti sebulan, satu hari lagi seperti sepekan, sedangkan hari-hari berikutnya adalah seperti hari-hari biasa, sedangkan hari terakhir adalah hari seperti fatamorgana. Pagi hari, seseorang berada di pintu Madinah dan sebelum di pintu yang lain, sore hari telah tiba. Demikian lah penjelasan Nabi Muhammad mengenai Dajjal. Selain menyampaikan ciri-ciri, wilayah kemunculannya, dan cobaan yang dibawa Dajjal, Nabi Muhammad juga mengingatkan agar umat Muslim tetap memegang teguh keimanan dan keislamannya. Tidak mengikuti, apalagi meyakini apa yang disampaikan Dajjal. Karena sesungguhnya surganya Dajjal adalah nerakanya Allah dan nerakanya Dajjal adalah surganya Allah. 

Berikut ini adalah beberapa hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam yang membicarakan tentang Dajjal 

1. Hadits kesatu 

عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ الْغِفَارِيِّ قَالَ اطَّلَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ فَقَالَ مَا تَذَاكَرُونَ قَالُوا نَذْكُرُ السَّاعَةَ قَالَ إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ فَذَكَرَ الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُولَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَيَأَجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَثَلَاثَةَ خُسُوفٍ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنْ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ.

Dari Hudzaifah bin Usaid Al Ghifari Radhiyallahuanhu, dia berkata, "Pada suatu ketika, secara tiba-tiba, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam mendatangi kami yang sedang berbincang-bincang sambil bertanya, 'Apa yang sedang kalian perbincangkan?' Para sahabat menjawab, "Kami berbincang-bincang tentang kiamat." Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Sesungguhnya kiamat tidak akan terjadi hingga kalian akan melihat sepuluh tanda sebelumnya, {Rasululah menyebutkannya} 1. Asap 2. Dajjal 3. Makhluk yang melata 4. Munculnya matahari dari barat 5. Turunnya Isa bin Maryam 6. Ya'juj dan Ma'juj, serta tiga gerhana, yaitu 7. Gerhana di timur 8. Gerhana di barat dan 9. Gerhana di jazirah Arab. Akhir semuanya itu adalah Api yang keluar dari arah Yaman yang menghalau umat manusia ke mahsyar." (HR Muslim). 

2. Hadits kedua 

إِنِّى قَدْ حَدَّثْتُكُمْ عَنِ الدَّجَّالِ حَتَّى خَشِيتُ أَنْ لاَ تَعْقِلُوا إِنَّ مَسِيحَ الدَّجَّالِ رَجُلٌ قَصِيرٌ أَفْحَجُ جَعْدٌ أَعْوَرُ مَطْمُوسُ الْعَيْنِ لَيْسَ بِنَاتِئَةٍ وَلاَ جَحْرَاءَ فَإِنْ أُلْبِسَ عَلَيْكُمْ فَاعْلَمُوا أَنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ

“Sungguh, aku telah menceritakan perihal Dajjal kepada kalian, hingga aku khawatir kalian tidak lagi mampu memahaminya. Sesungguhnya Al Masih Dajjal adalah seorang laki-laki yang pendek, berkaki bengkok, berambut keriting, buta sebelah, matanya tidak terlalu menonjol dan tidak pula terlalu tenggelam. Jika kalian merasa bingung, maka ketahuilah bahwa Rabb kalian tidak buta sebelah.”

Dalam hadits lain, Rasulullah menerangkan mengenai Dajjal ini yang artinya: “Sesungguhnya Al-Masih Ad-Dajjal seorang laki-laki pendek…” [HR. Ahmad 23144, Abu Dawud 4320].

3. Hadits ketiga 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ لَيْسَ بِأَعْوَرَ ، أَلاَ إِنَّ الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ أَعْوَرُ الْعَيْنِ الْيُمْنَى ، كَأَنَّ عَيْنَهُ عِنَبَةٌ طَافِيَةٌ

“Sesungguhnya Allah tidak buta sebelah. Ingatlah bahwa Al Masih Ad Dajjal buta sebelah kanan, seakan matanya seperti buah anggur yang menjorok.

لَيْسَ مِنْ بَلَدٍ إِلاَّ سَيَطَؤُهُ الدَّجَّالُ ، إِلاَّ مَكَّةَ وَالْمَدِينَةَ ، لَيْسَ لَهُ مِنْ نِقَابِهَا نَقْبٌ إِلاَّ عَلَيْهِ الْمَلاَئِكَةُ صَافِّينَ ، يَحْرُسُونَهَا ، ثُمَّ تَرْجُفُ الْمَدِينَةُ بِأَهْلِهَا ثَلاَثَ رَجَفَاتٍ ، فَيُخْرِجُ اللَّهُ كُلَّ كَافِرٍ وَمُنَافِقٍ

“Tidak ada suatu negeri pun yang tidak akan dimasuki Dajjal kecuali Makkah dan Madinah, karena tidak ada satu pintu masuk pun dari pintu-pintu gerbangnya kecuali ada para malaikat yang berbaris menjaganya. Kemudian Madinah akan berguncang sebanyak tiga kali sehingga Allah mengeluarkan orang-orang kafir dan munafiq daripadanya. (HR.Muslim). 

4. Hadits keempat 

Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُبْعَثَ دَجَّالُونَ كَذَّابُونَ قَرِيبٌ مِنْ ثَلَاثِينَ كُلُّهُمْ يَزْعُمُ أَنَّهُ رَسُولُ اللَّهِ

“Kiamat tidak akan terjadi sebelum dibangkitkan dajjal-dajjal pendusta yang berjumlah sekitar tiga puluh, semuanya mengaku bahwa ia adalah utusan Allah.” (H.R Muslim).

5. Hadits kelima 

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ صَحِبْتُ ابْنَ صَائِدٍ إِلَى مَكَّةَ فَقَالَ لِي أَمَا قَدْ لَقِيتُ مِنْ النَّاسِ يَزْعُمُونَ أَنِّي الدَّجَّالُ أَلَسْتَ سَمِعْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّهُ لَا يُولَدُ لَهُ قَالَ قُلْتُ بَلَى قَالَ فَقَدْ وُلِدَ لِي أَوَلَيْسَ سَمِعْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَدْخُلُ الْمَدِينَةَ وَلَا مَكَّةَ قُلْتُ بَلَى قَالَ فَقَدْ وُلِدْتُ بِالْمَدِينَةِ وَهَذَا أَنَا أُرِيدُ مَكَّةَ قَالَ ثُمَّ قَالَ لِي فِي آخِرِ قَوْلِهِ أَمَا وَاللَّهِ إِنِّي لَأَعْلَمُ مَوْلِدَهُ وَمَكَانَهُ وَأَيْنَ هُوَ قَالَ فَلَبَسَنِي

Dari Abu Said Al-Khudri Radhiyallahuanhu, ia berkata: Aku menemani Ibnu Shaid pergi ke Mekah, ia berkata kepadaku: Aku telah bertemu dengan beberapa orang yang menganggap bahwa aku adalah seorang Dajjal. Apakah kamu pernah mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya Dajjal itu tidak mempunyai anak. Aku jawab: Ya! Ia berkata lagi: Dan aku telah mempunyai anak. Bukankah kamu telah mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: Dajjal itu tidak akan memasuki Madinah dan Mekah. Aku menjawab: Ya! Ia berkata lagi: Dan aku telah dilahirkan di Madinah dan sekarang aku sedang menuju ke Mekah. Kemudian di akhir pertanyaannya dia berkata kepadaku: Demi Allah, sesungguhnya aku tahu waktu kelahirannya, tempatnya dan di mana dia. Ia berkata: Ia telah mengaburkanku tentang perkara itu. (HR Muslim). 

6. Hadits keenam 

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ خَرَجْنَا حُجَّاجًا أَوْ عُمَّارًا وَمَعَنَا ابْنُ صَائِدٍ قَالَ فَنَزَلْنَا مَنْزِلًا فَتَفَرَّقَ النَّاسُ وَبَقِيتُ أَنَا وَهُوَ فَاسْتَوْحَشْتُ مِنْهُ وَحْشَةً شَدِيدَةً مِمَّا يُقَالُ عَلَيْهِ قَالَ وَجَاءَ بِمَتَاعِهِ فَوَضَعَهُ مَعَ مَتَاعِي فَقُلْتُ إِنَّ الْحَرَّ شَدِيدٌ فَلَوْ وَضَعْتَهُ تَحْتَ تِلْكَ الشَّجَرَةِ قَالَ فَفَعَلَ قَالَ فَرُفِعَتْ لَنَا غَنَمٌ فَانْطَلَقَ فَجَاءَ بِعُسٍّ فَقَالَ اشْرَبْ أَبَا سَعِيدٍ فَقُلْتُ إِنَّ الْحَرَّ شَدِيدٌ وَاللَّبَنُ حَارٌّ مَا بِي إِلَّا أَنِّي أَكْرَهُ أَنْ أَشْرَبَ عَنْ يَدِهِ أَوْ قَالَ آخُذَ عَنْ يَدِهِ فَقَالَ أَبَا سَعِيدٍ لَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آخُذَ حَبْلًا فَأُعَلِّقَهُ بِشَجَرَةٍ ثُمَّ أَخْتَنِقَ مِمَّا يَقُولُ لِي النَّاسُ يَا أَبَا سَعِيدٍ مَنْ خَفِيَ عَلَيْهِ حَدِيثُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا خَفِيَ عَلَيْكُمْ مَعْشَرَ الْأَنْصَارِ أَلَسْتَ مِنْ أَعْلَمِ النَّاسِ بِحَدِيثِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَيْسَ قَدْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هُوَ كَافِرٌ وَأَنَا مُسْلِمٌ أَوَلَيْسَ قَدْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هُوَ عَقِيمٌ لَا يُولَدُ لَهُ وَقَدْ تَرَكْتُ وَلَدِي بِالْمَدِينَةِ أَوَلَيْسَ قَدْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَدْخُلُ الْمَدِينَةَ وَلَا مَكَّةَ وَقَدْ أَقْبَلْتُ مِنْ الْمَدِينَةِ وَأَنَا أُرِيدُ مَكَّةَ قَالَ أَبُو سَعِيدٍ الْخُدْرِيُّ حَتَّى كِدْتُ أَنْ أَعْذِرَهُ ثُمَّ قَالَ أَمَا وَاللَّهِ إِنِّي لَأَعْرِفُهُ وَأَعْرِفُ مَوْلِدَهُ وَأَيْنَ هُوَ الْآنَ قَالَ قُلْتُ لَهُ تَبًّا لَكَ سَائِرَ الْيَوْمِ.

Artinya: Dari Abu Sa'id Al Khudri Radhiyallahuanhu, dia berkata, "Kami pernah pergi haji atau umrah, sementara Ibnu Shaid bersama kami. Lalu kami singgah di suatu tempat. Setelah itu orang-orang berpencar dan meninggalkan saya dan Ibnu Shaid. Sungguh, saya tidak dapat ramah kepadanya karena ia disebut-sebut sebagai Dajjal. Abu Sa'id berkata, "Ibnu Shaid membawa barang-barangnya dan saya pun berkata kepadanya, 'Hai Ibnu Shaid, cuaca pada hari ini cukup panas, oleh karena itu, maka sebaiknya letakkanlah barang-barangmu di bawah pohon sana!' Abu Sa'id berkata, "Ibnu Shaid membawa barang-barangnya dan ia pun meletakkan barang-barang saya. Setelah itu saya berkata, 'Cuaca sungguh panas. Sebaiknya kamu letakkan barang-barangmu di bawah pohon sana.' Abu Sa'id berkata, "Ternyata ia, Ibnu Shaid, menuruti ucapan saya." Abu Sa'id berkata, "Lalu saya disuguhi kambing. Kemudian Ibnu Shaid pergi dan setelah itu kembali dengan membawa segelas susu seraya berkata, 'Minumlah hai Abu Sa'id!' Saya, Abu Sa'id berkata, "Pada hari ini cuaca sungguh panas dan susu yang kamu hidangkan juga panas." Sebenarnya ucapan saya ini hanya merupakan penolakan halus, karena saya tidak ingin meminum sesuatu dari tangannya {atau saya meraih dari tangannya}. Ibnu Shaid berkata, "Hai Abu Sa'id, sebenarnya saya ingin mengambil seutas tali dan mengikatkannya pada sebuah pohon. Setelah itu, saya akan pergunakan tali tersebut untuk mencekik orang-orang yang menuduhku. Hai Abu Sa'id, apabila ada orang yang tidak mengetahui hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, maka hadits tersebut pasti telah diketahui oleh orang- orang Anshar. Bukankah kamu hai Abu Sa'id termasuk salah seorang yang paling tahu tentang hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam Bukankah Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam telah bersabda bahwa Dajjal itu kafir sedangkan saya adalah muslim? Bukankah Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam telah bersabda, 'Dajjal itu mandul tanpa anak, sedangkan saya mempunyai anak di Madinah.' Bukankah Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda bahwa Dajjal tidak dapat memasuki Madinah dan Makkah, sementara saya berangkat dari Madinah menuju Makkah." Abu Sa'id berkata, "Hampir saja saya menerima alasannya. Setelah itu ia berkata, 'Demi Allah, saya mengetahuinya, mengetahui tempat kelahirannya, dan mengetahui di mana sekarang ia berada.' Abu Sa'id berkata, "Saya berkata kepadanya, 'Celakalah kamu pada sisa hidupmu."' {Muslim 8/191}.

7. Hadits ketujuh 

عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ قَالَ رَأَيْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ يَحْلِفُ بِاللَّهِ أَنَّ ابْنَ صَائِدٍ الدَّجَّالُ فَقُلْتُ أَتَحْلِفُ بِاللَّهِ قَالَ إِنِّي سَمِعْتُ عُمَرَ يَحْلِفُ عَلَى ذَلِكَ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمْ يُنْكِرْهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.

Dari Muhammad bin Al Munkadir, dia berkata, "Saya pernah melihat Jabir bin Abdullah bersumpah dengan nama Allah bahwasanya Ibnu Shaid itu adalah Dajjal." Lalu saya bertanya, "Maukah kamu bersumpah dengan nama Allah?" Ia menjawab, "Sesungguhnya saya pernah mendengar Umar Radhiyallahuanhu bersumpah di sisi Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam mengenai hal itu dan beliau tidak mengingkarinya." {Muslim 8/192}

8. Hadits kedelapan 

عن عَبْد اللَّهِ بْن عُمَرَ أَخْبَرَهُ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ انْطَلَقَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي رَهْطٍ قِبَلَ ابْنِ صَيَّادٍ حَتَّى وَجَدَهُ يَلْعَبُ مَعَ الصِّبْيَانِ عِنْدَ أُطُمِ بَنِي مَغَالَةَ وَقَدْ قَارَبَ ابْنُ صَيَّادٍ يَوْمَئِذٍ الْحُلُمَ فَلَمْ يَشْعُرْ حَتَّى ضَرَبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ظَهْرَهُ بِيَدِهِ ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِابْنِ صَيَّادٍ أَتَشْهَدُ أَنِّي رَسُولُ اللَّهِ فَنَظَرَ إِلَيْهِ ابْنُ صَيَّادٍ فَقَالَ أَشْهَدُ أَنَّكَ رَسُولُ الْأُمِّيِّينَ فَقَالَ ابْنُ صَيَّادٍ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَشْهَدُ أَنِّي رَسُولُ اللَّهِ فَرَفَضَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ آمَنْتُ بِاللَّهِ وَبِرُسُلِهِ ثُمَّ قَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَاذَا تَرَى قَالَ ابْنُ صَيَّادٍ يَأْتِينِي صَادِقٌ وَكَاذِبٌ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خُلِّطَ عَلَيْكَ الْأَمْرُ ثُمَّ قَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي قَدْ خَبَأْتُ لَكَ خَبِيئًا فَقَالَ ابْنُ صَيَّادٍ هُوَ الدُّخُّ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اخْسَأْ فَلَنْ تَعْدُوَ قَدْرَكَ فَقَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ ذَرْنِي يَا رَسُولَ اللَّهِ أَضْرِبْ عُنُقَهُ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنْ يَكُنْهُ فَلَنْ تُسَلَّطَ عَلَيْهِ وَإِنْ لَمْ يَكُنْهُ فَلَا خَيْرَ لَكَ فِي قَتْلِهِ وَقَالَ سَالِمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ يَقُولُ انْطَلَقَ بَعْدَ ذَلِكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأُبَيُّ بْنُ كَعْبٍ الْأَنْصَارِيُّ إِلَى النَّخْلِ الَّتِي فِيهَا ابْنُ صَيَّادٍ حَتَّى إِذَا دَخَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ النَّخْلَ طَفِقَ يَتَّقِي بِجُذُوعِ النَّخْلِ وَهُوَ يَخْتِلُ أَنْ يَسْمَعَ مِنْ ابْنِ صَيَّادٍ شَيْئًا قَبْلَ أَنْ يَرَاهُ ابْنُ صَيَّادٍ فَرَآهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ مُضْطَجِعٌ عَلَى فِرَاشٍ فِي قَطِيفَةٍ لَهُ فِيهَا زَمْزَمَةٌ فَرَأَتْ أُمُّ ابْنِ صَيَّادٍ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَتَّقِي بِجُذُوعِ النَّخْلِ فَقَالَتْ لِابْنِ صَيَّادٍ يَا صَافِ وَهُوَ اسْمُ ابْنِ صَيَّادٍ هَذَا مُحَمَّدٌ فَثَارَ ابْنُ صَيَّادٍ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ تَرَكَتْهُ بَيَّنَ قَالَ سَالِمٌ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ فَقَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي النَّاسِ فَأَثْنَى عَلَى اللَّهِ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ ثُمَّ ذَكَرَ الدَّجَّالَ فَقَالَ إِنِّي لَأُنْذِرُكُمُوهُ مَا مِنْ نَبِيٍّ إِلَّا وَقَدْ أَنْذَرَهُ قَوْمَهُ لَقَدْ أَنْذَرَهُ نُوحٌ قَوْمَهُ وَلَكِنْ أَقُولُ لَكُمْ فِيهِ قَوْلًا لَمْ يَقُلْهُ نَبِيٌّ لِقَوْمِهِ تَعَلَّمُوا أَنَّهُ أَعْوَرُ وَأَنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى لَيْسَ بِأَعْوَرَ قَالَ ابْنُ شِهَابٍ وَأَخْبَرَنِي عُمَرُ بْنُ ثَابِتٍ الْأَنْصَارِيُّ أَنَّهُ أَخْبَرَهُ بَعْضُ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَوْمَ حَذَّرَ النَّاسَ الدَّجَّالَ إِنَّهُ مَكْتُوبٌ بَيْنَ عَيْنَيْهِ كَافِرٌ يَقْرَؤُهُ مَنْ كَرِهَ عَمَلَهُ أَوْ يَقْرَؤُهُ كُلُّ مُؤْمِنٍ وَقَالَ تَعَلَّمُوا أَنَّهُ لَنْ يَرَى أَحَدٌ مِنْكُمْ رَبَّهُ عَزَّ وَجَلَّ حَتَّى يَمُوتَ

Dari Abdullah bin Umar, bahwasanya Umar bin Khaththab Radhiyallahuanhu pernah pergi bersama Rasululullah Shallallahu alaihi wasallam dalam suatu rombongan menuju rumah Ibnu Shayyad. Ketika tiba di tempat tujuan, Rasulullah dan para sahabat menjumpainya sedang bermain bersama anak-anak lain di dekat benteng Bani Maghalah di mana pada saat itu Ibnu Shayyad hampir dewasa. Rupanya Ibnu Shayyad tidak menyadari kehadiran Rasulullah di tempat itu hingga Rasululah menepuk punggungnya dan berkata, "Apakah kamu bersaksi bahwasanya aku ini adalah utusan Allah?" Ibnu Shayyad memandang kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan selanjutnya menjawab, "Saya bersaksi bahwasanya engkau adalah seorang utusan yang ummi {tidak bisa membaca dan menulis}." Lalu Ibnu Shayyad balik bertanya, "Apakah engkau bersaksi bahwasanya saya adalah utusan Allah?" Mendengar pertanyaan itu, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menekannya, maka ibnu Shayyad berkata, "Saya beriman kepada Allah dan Rasul-Nya." Setelah itu, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bertanya lagi kepadanya, "Apa yang kamu lihat dalam mimpimu?" Ibnu Shayyad menjawab, "Datang khabar yang benar dan kabar bohong kepadaku." Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam berkata kepadanya, "Kabar itu samar bagi kamu." Kemudian Rasulullah bertanya lagi kepadanya, "Sesungguhnya aku telah menyembunyikan sesuatu darimu, apakah itu?" Ibnu Shayyad menjawab, "Asap." Kemudian Rasulullah pun berseru kepadanya, "Enyalah kamu. Sesungguhnya kamu tidak akan dapat menjawab" Umar bin Khaththab berkata, "Ya Rasulullah, izinkanlah saya memenggal batang lehernya!" Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menjawab, "Jika benar ia adalah Dajjal, maka kamu tidak akan mampu untuk melawannya ya Umar. Tetapi sebaliknya, jika ia bukan Dajjal sang pendusta, maka percuma saja kamu membunuhnya." (Muslim 8/193).

9. Hadits kesembilan 

عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَأَنَا أَعْلَمُ بِمَا مَعَ الدَّجَّالِ مِنْهُ مَعَهُ نَهْرَانِ يَجْرِيَانِ أَحَدُهُمَا رَأْيَ الْعَيْنِ مَاءٌ أَبْيَضُ وَالْآخَرُ رَأْيَ الْعَيْنِ نَارٌ تَأَجَّجُ فَإِمَّا أَدْرَكَنَّ أَحَدٌ فَلْيَأْتِ النَّهْرَ الَّذِي يَرَاهُ نَارًا وَلْيُغَمِّضْ ثُمَّ لْيُطَأْطِئْ رَأْسَهُ فَيَشْرَبَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مَاءٌ بَارِدٌ وَإِنَّ الدَّجَّالَ مَمْسُوحُ الْعَيْنِ عَلَيْهَا ظَفَرَةٌ غَلِيظَةٌ مَكْتُوبٌ بَيْنَ عَيْنَيْهِ كَافِرٌ يَقْرَؤُهُ كُلُّ مُؤْمِنٍ كَاتِبٍ وَغَيْرِ كَاتِبٍ.

Dari Hudzaifah Radhiyallhuanhu, dia berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda, 'Sesungguhnya aku lebih tahu tentang ciri-ciri Dajjal daripada dirinya sendiri. Ia membawa dua sungai yang mengalir, yang satu tampak berair bening dan yang lain tampak berisi api yang menyala-nyala. Barang siapa menemuinya, maka hendaklah ia mendekati sungai yang tampak berisi air. Setelah itu, pejamkanlah mata dan tundukkanlah kepala serta minumlah air dari sungai tersebut. Karena pada hakikatnya sungai tersebut berisi air yang sangat sejuk dan dingin. Sesungguhnya mata Dajjal itu tertutup oleh selaput kulit keras dan di antara kedua matanya tertulis "kafir ". Tulisan tersebut — sebenarnya — dapat dibaca oleh setiap mukmin, baik yang mengerti tulisan ataupun yang tidak mengerti tulisan."'' {Muslim 8/195}.

10. Hadits kesepuluh 

عَنْ حُذَيْفَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الدَّجَّالُ أَعْوَرُ الْعَيْنِ الْيُسْرَى جُفَالُ الشَّعَرِ مَعَهُ جَنَّةٌ وَنَارٌ فَنَارُهُ جَنَّةٌ وَجَنَّتُهُ نَارٌ.

Artinya: Dari Hudzaifah Radhiyallahuanhu dia berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda, 'Mata Dajjal yang kiri buta, rambutnya lebat, dan membawa surga serta neraka. Sesungguhnya nerakanya itu adalah surga Allah dan surganya adalah neraka Allah." {Muslim 8/196}.

11. Hadits kesebelas 

عن النَّوَّاس بْن سَمْعَان الْكِلَابِيَّ ح و حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ مِهْرَانَ الرَّازِيُّ وَاللَّفْظُ لَهُ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ يَزِيدَ بْنِ جَابِرٍ عَنْ يَحْيَى بْنِ جَابِرٍ الطَّائِيِّ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ عَنْ أَبِيهِ جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ عَنْ النَّوَّاسِ بْنِ سَمْعَانَ قَالَ ذَكَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الدَّجَّالَ ذَاتَ غَدَاةٍ فَخَفَّضَ فِيهِ وَرَفَّعَ حَتَّى ظَنَنَّاهُ فِي طَائِفَةِ النَّخْلِ فَلَمَّا رُحْنَا إِلَيْهِ عَرَفَ ذَلِكَ فِينَا فَقَالَ مَا شَأْنُكُمْ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ ذَكَرْتَ الدَّجَّالَ غَدَاةً فَخَفَّضْتَ فِيهِ وَرَفَّعْتَ حَتَّى ظَنَنَّاهُ فِي طَائِفَةِ النَّخْلِ فَقَالَ غَيْرُ الدَّجَّالِ أَخْوَفُنِي عَلَيْكُمْ إِنْ يَخْرُجْ وَأَنَا فِيكُمْ فَأَنَا حَجِيجُهُ دُونَكُمْ وَإِنْ يَخْرُجْ وَلَسْتُ فِيكُمْ فَامْرُؤٌ حَجِيجُ نَفْسِهِ وَاللَّهُ خَلِيفَتِي عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ إِنَّهُ شَابٌّ قَطَطٌ عَيْنُهُ طَافِئَةٌ كَأَنِّي أُشَبِّهُهُ بِعَبْدِ الْعُزَّى بْنِ قَطَنٍ فَمَنْ أَدْرَكَهُ مِنْكُمْ فَلْيَقْرَأْ عَلَيْهِ فَوَاتِحَ سُورَةِ الْكَهْفِ إِنَّهُ خَارِجٌ خَلَّةً بَيْنَ الشَّأْمِ وَالْعِرَاقِ فَعَاثَ يَمِينًا وَعَاثَ شِمَالًا يَا عِبَادَ اللَّهِ فَاثْبُتُوا قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا لَبْثُهُ فِي الْأَرْضِ قَالَ أَرْبَعُونَ يَوْمًا يَوْمٌ كَسَنَةٍ وَيَوْمٌ كَشَهْرٍ وَيَوْمٌ كَجُمُعَةٍ وَسَائِرُ أَيَّامِهِ كَأَيَّامِكُمْ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ فَذَلِكَ الْيَوْمُ الَّذِي كَسَنَةٍ أَتَكْفِينَا فِيهِ صَلَاةُ يَوْمٍ قَالَ لَا اقْدُرُوا لَهُ قَدْرَهُ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا إِسْرَاعُهُ فِي الْأَرْضِ قَالَ كَالْغَيْثِ اسْتَدْبَرَتْهُ الرِّيحُ فَيَأْتِي عَلَى الْقَوْمِ فَيَدْعُوهُمْ فَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَجِيبُونَ لَهُ فَيَأْمُرُ السَّمَاءَ فَتُمْطِرُ وَالْأَرْضَ فَتُنْبِتُ فَتَرُوحُ عَلَيْهِمْ سَارِحَتُهُمْ أَطْوَلَ مَا كَانَتْ ذُرًا وَأَسْبَغَهُ ضُرُوعًا وَأَمَدَّهُ خَوَاصِرَ ثُمَّ يَأْتِي الْقَوْمَ فَيَدْعُوهُمْ فَيَرُدُّونَ عَلَيْهِ قَوْلَهُ فَيَنْصَرِفُ عَنْهُمْ فَيُصْبِحُونَ مُمْحِلِينَ لَيْسَ بِأَيْدِيهِمْ شَيْءٌ مِنْ أَمْوَالِهِمْ وَيَمُرُّ بِالْخَرِبَةِ فَيَقُولُ لَهَا أَخْرِجِي كُنُوزَكِ فَتَتْبَعُهُ كُنُوزُهَا كَيَعَاسِيبِ النَّحْلِ ثُمَّ يَدْعُو رَجُلًا مُمْتَلِئًا شَبَابًا فَيَضْرِبُهُ بِالسَّيْفِ فَيَقْطَعُهُ جَزْلَتَيْنِ رَمْيَةَ الْغَرَضِ ثُمَّ يَدْعُوهُ فَيُقْبِلُ وَيَتَهَلَّلُ وَجْهُهُ يَضْحَكُ فَبَيْنَمَا هُوَ كَذَلِكَ إِذْ بَعَثَ اللَّهُ الْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ فَيَنْزِلُ عِنْدَ الْمَنَارَةِ الْبَيْضَاءِ شَرْقِيَّ دِمَشْقَ بَيْنَ مَهْرُودَتَيْنِ وَاضِعًا كَفَّيْهِ عَلَى أَجْنِحَةِ مَلَكَيْنِ إِذَا طَأْطَأَ رَأْسَهُ قَطَرَ وَإِذَا رَفَعَهُ تَحَدَّرَ مِنْهُ جُمَانٌ كَاللُّؤْلُؤِ فَلَا يَحِلُّ لِكَافِرٍ يَجِدُ رِيحَ نَفَسِهِ إِلَّا مَاتَ وَنَفَسُهُ يَنْتَهِي حَيْثُ يَنْتَهِي طَرْفُهُ فَيَطْلُبُهُ حَتَّى يُدْرِكَهُ بِبَابِ لُدٍّ فَيَقْتُلُهُ ثُمَّ يَأْتِي عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ قَوْمٌ قَدْ عَصَمَهُمْ اللَّهُ مِنْهُ فَيَمْسَحُ عَنْ وُجُوهِهِمْ وَيُحَدِّثُهُمْ بِدَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّةِ فَبَيْنَمَا هُوَ كَذَلِكَ إِذْ أَوْحَى اللَّهُ إِلَى عِيسَى إِنِّي قَدْ أَخْرَجْتُ عِبَادًا لِي لَا يَدَانِ لِأَحَدٍ بِقِتَالِهِمْ فَحَرِّزْ عِبَادِي إِلَى الطُّورِ وَيَبْعَثُ اللَّهُ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ فَيَمُرُّ أَوَائِلُهُمْ عَلَى بُحَيْرَةِ طَبَرِيَّةَ فَيَشْرَبُونَ مَا فِيهَا وَيَمُرُّ آخِرُهُمْ فَيَقُولُونَ لَقَدْ كَانَ بِهَذِهِ مَرَّةً مَاءٌ وَيُحْصَرُ نَبِيُّ اللَّهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ حَتَّى يَكُونَ رَأْسُ الثَّوْرِ لِأَحَدِهِمْ خَيْرًا مِنْ مِائَةِ دِينَارٍ لِأَحَدِكُمْ الْيَوْمَ فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللَّهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ فَيُرْسِلُ اللَّهُ عَلَيْهِمْ النَّغَفَ فِي رِقَابِهِمْ فَيُصْبِحُونَ فَرْسَى كَمَوْتِ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ ثُمَّ يَهْبِطُ نَبِيُّ اللَّهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى الْأَرْضِ فَلَا يَجِدُونَ فِي الْأَرْضِ مَوْضِعَ شِبْرٍ إِلَّا مَلَأَهُ زَهَمُهُمْ وَنَتْنُهُمْ فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللَّهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى اللَّهِ فَيُرْسِلُ اللَّهُ طَيْرًا كَأَعْنَاقِ الْبُخْتِ فَتَحْمِلُهُمْ فَتَطْرَحُهُمْ حَيْثُ شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ يُرْسِلُ اللَّهُ مَطَرًا لَا يَكُنُّ مِنْهُ بَيْتُ مَدَرٍ وَلَا وَبَرٍ فَيَغْسِلُ الْأَرْضَ حَتَّى يَتْرُكَهَا كَالزَّلَفَةِ ثُمَّ يُقَالُ لِلْأَرْضِ أَنْبِتِي ثَمَرَتَكِ وَرُدِّي بَرَكَتَكِ فَيَوْمَئِذٍ تَأْكُلُ الْعِصَابَةُ مِنْ الرُّمَّانَةِ وَيَسْتَظِلُّونَ بِقِحْفِهَا وَيُبَارَكُ فِي الرِّسْلِ حَتَّى أَنَّ اللِّقْحَةَ مِنْ الْإِبِلِ لَتَكْفِي الْفِئَامَ مِنْ النَّاسِ وَاللِّقْحَةَ مِنْ الْبَقَرِ لَتَكْفِي الْقَبِيلَةَ مِنْ النَّاسِ وَاللِّقْحَةَ مِنْ الْغَنَمِ لَتَكْفِي الْفَخِذَ مِنْ النَّاسِ فَبَيْنَمَا هُمْ كَذَلِكَ إِذْ بَعَثَ اللَّهُ رِيحًا طَيِّبَةً فَتَأْخُذُهُمْ تَحْتَ آبَاطِهِمْ فَتَقْبِضُ رُوحَ كُلِّ مُؤْمِنٍ وَكُلِّ مُسْلِمٍ وَيَبْقَى شِرَارُ النَّاسِ يَتَهَارَجُونَ فِيهَا تَهَارُجَ الْحُمُرِ فَعَلَيْهِمْ تَقُومُ السَّاعَةُ.

Dari An-Nawwaas bin Sam'an Radhiyallahuanhu, dia berkata, "Pada suatu hari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam berbicara tentang Dajjal. Terkadang beliau merendahkan suaranya dan terkadang meninggikannya sehingga kami yang mendengarnya seolah-olah mendengar suara beliau di tengah pepohonan kurma. Pada suatu petang kami mendatangi Rasulullah dan sepertinya beliau telah memahami permasalahan kami. Oleh karena itu, beliau bertanya, "Ada apa dengan kalian?' Kami menjawab, "Ya Rasulullah, pagi tadi engkau menerangkan kepada kami tentang Dajjal dengan sesekali meninggikan dan merendahkan suara, seolah-olah kami mendengarnya di tengah pepohonan kurma." Rasulullah bersabda, "Sebenarnya bukan Dajjal yang paling aku khawatirkan terhadap kalian. Karena jika ia muncul dan aku masih bersama kalian, maka akulah yang akan menjadi pelindung kalian dari godaannya. Jika ia muncul ketika aku telah tiada di tengah kalian, maka setiap individu dari kaum muslimin akan menjadi pelindung bagi dirinya sendiri dan Allah-lah yang akan menggantikanku untuk melindungi setiap orang muslim. " Dajjal adalah seorang pemuda yang berambut keriting, matanya buta {yang kanan}, dan aku sendiri lebih cenderung menyerupakannya dengan Abdul Uzza bin Qathan. Barang siapa di antara kalian menjumpainya, maka bacakanlah permulaan surat Al Kahfi kepadanya. Sesungguhnya Dajjal itu akan muncul di suatu tempat yang sepi antara Syam dan Irak. Setelah itu, ia akan membuat keonaran ke kiri dan ke kanan. Wahai hamba-hamba Allah, teguhkanlah pendirian kalian semuanya.' Kami bertanya, "Ya Rasulullah, berapa lama Dajjal akan menetap di bumi?" Rasulullah pun menjawab, "Ia akan menetap selama empat puluh hari di bumi. Satu hari seperti satu tahun, satu hari lagi seperti sebulan, satu hari lagi seperti sepekan, sedangkan hari-hari berikutnya adalah seperti hari kalian sekarang" Kami bertanya, "Ya Rasulullah, pada saat satu hari seperti setahun itu, apakah cukup bagi kami untuk melaksanakan shalat seperti shalat kami sekarang ini?" Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menjawab, "Tidak. Tetapi, hitunglah seperti biasanya." Kami bertanya, "Ya Rasulullah, bagaimanakah kecepatan Dajjal berjalan di muka bumi?" Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menjawab, "Kecepatannya berjalan di muka bumi seperti awan yang ditiup angin. Ia akan mendatangi suatu kaum dan mengajak mereka untuk beriman kepadanya hingga mereka pun beriman kepadanya dan menuruti perintahnya. Ia dapat memerintahkan langit, maka hujan pun akan turun. Ia memerintahkan kepada bumi, maka tanaman pun akan segera tumbuh dan langsung dikonsumsi oleh ternak-ternak, hingga ternak mereka pulang ke kandang pada petang hari dengan kondisi yang lebih gemuk, lebih besar, dan lebih banyak air susunya karena banyak memakan rerumputan yang tumbuh di muka bumi. Kemudian Dajjal akan mendatangi suatu kaum yang lainnya. Setelah itu, ia menyerukan kepada mereka untuk beriman kepadanya, tetapi mereka menolak ajakannya. Lalu Dajjal menyingkir dari mereka, tetapi keesokan harinya negeri tersebut berubah menjadi negeri yang tandus dan harta mereka lenyap. Setelah itu, Dajjal melewati suatu negeri yang hancur. Kemudian ia berkata, "Keluarkanlah harta simpananmu hai negeri yang porak poranda!" Kemudian simpanan negeri itu keluar sambil mengikuti Dajjal seperti ratu lebah yang diikuti oleh anak buahnya. Kemudian Dajjal memanggil seorang pemuda dan memenggalnya dengan pedang hingga tubuh pemuda itu terbelah menjadi dua dan belahan tubuhnya terlempar sejauh lemparan anak panah. Setelah itu, Dajjal memanggil tubuh pemuda tersebut, yang telah terbelah, kepadanya. Tak lama kemudian, tubuh itu hidup lagi dan langsung menghadap kepadanya dengan wajah yang berseri-berseri. Ketika Dajjal tengah melakukan kerusakan dan keonaran seperti itu, maka Allah Azza wa Jalla pun mengutus Isa Al Masih bin Maryam ke bumi. Kemudian Isa Al Masih bin Maryam turun di dekat menara putih sebelah timur Damaskus dengan mengenakan pakaian dua warna sambil meletakkan dua telapak tangannya pada sayap dua malaikat. Apabila ia merundukkan kepalanya, maka butir-butir mutiara akan berjatuhan dari kepalanya. Dan apabila ada orang kafir mencium nafasnya, maka ia pun akan mati, sedangkan nafasnya itu dapat tercium sejauh mata memandang. Isa Al Masih bin Maryam terus mencari Dajjal hingga bertemu dengannya di pintu gerbang kota Ludd, dan kemudian membunuhnya. Setelah itu, Nabi Isa bin Maryam mendatangi suatu kelompok kaum yang dilindungi Allah Subhanahu wa Ta'ala dari Dajjal. Lalu Isa bin Maryam mengusap wajah mereka dan memberitahukan kepada mereka mengenai derajat mereka di surga. Ketika Isa bin Maryam berada dalam kondisi seperti itu, maka Allah pun mewahyukan kepadanya: 'Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba-Ku yang tidak terkalahkan oleh siapapun. Oleh karena itu, selamatkanlah hamba-hamba-Ku yang shalih ke bukit.' Lalu Allah Subhanahu wa Ta'ala mengeluarkan Ya'juj dan Ma'juj {mereka turun ke segala penjuru dari tempat yang tinggi) (Qs. Al Anbiya{21}:96) Kelompok mereka yang pertama melewati telaga Thabariyah. Kemudian mereka meminum airnya hingga habis. Kelompok mereka yang terakhir lewat pula seraya berkata, "Di tempat ini dahulu ada air." Pada suatu ketika, Nabi Isa bin Maryam dan para sahabatnya terkepung, hingga pada saat itu sebuah kepala sapi lebih berharga bagi mereka daripada uang seratus dinar sekarang ini. Kemudian Nabi Isa bin Maryam dan para sahabatnya berdoa agar Allah mengancurkan Ya'juj dan Ma'juj beserta para pengikutnya. Lalu Allah menimpakan kepada mereka penyakit hidung —seperti yang melanda hewan ternak— hingga mereka semua binasa. Kemudian Nabi Isa bin Maryam bersama para sahabatnya tiba di suatu tempat di bumi. Mereka tidaklah mendapati sejengkal tanah, melainkan tanah tersebut telah penuh dengan bangkai-bangkai manusia yang membusuk. Lalu Nabi Isa dan para sahabatnya berdoa dan memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala hingga Allah mengutus burung-burung sebesar unta yang membawa bangkai-bangkai manusia tersebut dan membuangnya ke tempat yang dikehendaki Allah Azza wa Jalla. Setelah itu Allah Subhanahu wa Ta'ala menurunkan hujan yang menyiram setiap rumah di kota dan di desa hingga bumi menjadi bersih setelah tersiram hujan. Lalu Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan kepada bumi, "Munculkanlah buah-buahanmu dan kembalikanlah keberkahanmu!" Pada hari itu sekelompok keluarga dapat menjadi kenyang dengan memakan satu buah delima dan dapat berteduh di bawah kulit buah delima. Air susu juga penuh dengan keberkahan hingga susu seekor unta cukup untuk sekelompok orang, susu seekor sapi cukup untuk satu kabilah, dan susu seekor kambing cukup untuk beberapa orang keluarga dekat. Ketika mereka berada dalam kondisi seperti ini, maka Allah pun mengirimkan angin baik yang melewati ketiak mereka. Angin tersebut merenggut nyawa setiap mukmin dan muslim hingga tinggallah orang-orang yang jahat yang berhiruk pikuk seperti hiruk pikuknya keledai, maka terjadilah kiamat yang menimpa mereka." {Muslim 8/197-198}.

12. Hadits keduabelas 

عن أَبي سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ قَالَ حَدَّثَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا حَدِيثًا طَوِيلًا عَنْ الدَّجَّالِ فَكَانَ فِيمَا حَدَّثَنَا قَالَ يَأْتِي وَهُوَ مُحَرَّمٌ عَلَيْهِ أَنْ يَدْخُلَ نِقَابَ الْمَدِينَةِ فَيَنْتَهِي إِلَى بَعْضِ السِّبَاخِ الَّتِي تَلِي الْمَدِينَةَ فَيَخْرُجُ إِلَيْهِ يَوْمَئِذٍ رَجُلٌ هُوَ خَيْرُ النَّاسِ أَوْ مِنْ خَيْرِ النَّاسِ فَيَقُولُ لَهُ أَشْهَدُ أَنَّكَ الدَّجَّالُ الَّذِي حَدَّثَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدِيثَهُ فَيَقُولُ الدَّجَّالُ أَرَأَيْتُمْ إِنْ قَتَلْتُ هَذَا ثُمَّ أَحْيَيْتُهُ أَتَشُكُّونَ فِي الْأَمْرِ فَيَقُولُونَ لَا قَالَ فَيَقْتُلُهُ ثُمَّ يُحْيِيهِ فَيَقُولُ حِينَ يُحْيِيهِ وَاللَّهِ مَا كُنْتُ فِيكَ قَطُّ أَشَدَّ بَصِيرَةً مِنِّي الْآنَ قَالَ فَيُرِيدُ الدَّجَّالُ أَنْ يَقْتُلَهُ فَلَا يُسَلَّطُ عَلَيْهِ قَالَ أَبُو إِسْحَقَ يُقَالُ إِنَّ هَذَا الرَّجُلَ هُوَ الْخَضِرُ عَلَيْهِ السَّلَام.

Dari Abu Said Al Khudri Radhiyallhuanhu, dia berkata, "Pada suatu hari Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pernah bercerita secara panjang lebar tentang Dajjal kepada kami, antara lain beliau menyatakan, 'Sesungguhnya Dajjal pasti akan terhalang untuk masuk ke dalam Madinah. Setelah itu ia berhenti di salah satu kebun di dekat Madinah. Tak lama kemudian, seorang laki-laki yang tampan pergi mendatanginya seraya berkata, 'Saya bersaksi bahwasanya kamu pasti Dajjal yang telah diceritakan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam kepada kami.' Kemudian Dajjal berkata kepada para pengikutnya, "Bagaimanakah menurut pendapat kalian jika saya bunuh orang ini dan setelah itu saya hidupkan kembali, apakah kalian masih merasa ragu tentang hal itu?" Para pengikut Dajjal menjawab, "Tidak hai Dajjal. Kami tidak merasa ragu." Akhirnya Dajjal pun membunuh laki-laki tersebut dan setelah itu menghidupkannya kembali. Pada saat laki-laki itu dihidupkan kembali dari matinya, maka ia pun berkata, "Demi Allah, sekarang saya semakin yakin bahwasanya kamu ini adalah Dajjal yang terkutuk itu." Rasulullah meneruskan keterangannya, "Kemudian Dajjal ingin membunuhnya lagi, tetapi kini ia tidak dapat mengalahkannya lagi." Abu Ishaq berkata, "Sesungguhnya yang dimaksud dengan laki-laki itu adalah Nabi Khidhir Alaihis-Salam.' {Muslim 8/199}.

13. Hadits ketigabelas 

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ صَحِبْتُ ابْنَ صَائِدٍ إِلَى مَكَّةَ فَقَالَ لِي أَمَا قَدْ لَقِيتُ مِنْ النَّاسِ يَزْعُمُونَ أَنِّي الدَّجَّالُ أَلَسْتَ سَمِعْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّهُ لَا يُولَدُ لَهُ قَالَ قُلْتُ بَلَى قَالَ فَقَدْ وُلِدَ لِي أَوَلَيْسَ سَمِعْتَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَدْخُلُ الْمَدِينَةَ وَلَا مَكَّةَ قُلْتُ بَلَى قَالَ فَقَدْ وُلِدْتُ بِالْمَدِينَةِ وَهَذَا أَنَا أُرِيدُ مَكَّةَ قَالَ ثُمَّ قَالَ لِي فِي آخِرِ قَوْلِهِ أَمَا وَاللَّهِ إِنِّي لَأَعْلَمُ مَوْلِدَهُ وَمَكَانَهُ وَأَيْنَ هُوَ قَالَ فَلَبَسَنِي

Dari Abu Said Al-Khudri Radhiyallhuanhu, ia berkata: Aku menemani Ibnu Shaid pergi ke Mekah, ia berkata kepadaku: Aku telah bertemu dengan beberapa orang yang menganggap bahwa aku adalah seorang Dajjal. Apakah kamu pernah mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya Dajjal itu tidak mempunyai anak. Aku jawab: Ya! Ia berkata lagi: Dan aku telah mempunyai anak. Bukankah kamu telah mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: Dajjal itu tidak akan memasuki Madinah dan Mekah. Aku menjawab: Ya! Ia berkata lagi: Dan aku telah dilahirkan di Madinah dan sekarang aku sedang menuju ke Mekah. Kemudian di akhir pertanyaannya dia berkata kepadaku: Demi Allah, sesungguhnya aku tahu waktu kelahirannya, tempatnya dan di mana dia. Ia berkata: Ia telah mengaburkanku tentang perkara itu. (Hadits riwayat Muslim). 

14. Hadits keempat belas 

عَنْ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ قَالَ مَا سَأَلَ أَحَدٌ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الدَّجَّالِ أَكْثَرَ مِمَّا سَأَلْتُ قَالَ وَمَا يُنْصِبُكَ مِنْهُ إِنَّهُ لَا يَضُرُّكَ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُمْ يَقُولُونَ إِنَّ مَعَهُ الطَّعَامَ وَالْأَنْهَارَ قَالَ هُوَ أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ ذَلِكَ.

Dari Al Mughirah bin Syu'bah Radhiyallahuanhu, dia berkata, "Tidak ada orang yang lebih banyak bertanya tentang Dajjal kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam selain saya." Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bertanya, "Apa gunanya kamu bertanya tentang Dajjal? Sesungguhnya Dajjal itu tidak membahayakanmu." Al Mughirah berkata, "Saya bertanya, 'Ya Rasulullah, orang-orang mengatakan bahwa Dajjal membawa makanan dan beberapa sungai, benarkah hal itu?" Rasulullah menjawab, "Lebih hebat daripada apa yang diciptakan Dajjal, itu masih sangat mudah bagi Allah." {Muslim 8/200}.

15. Hadits kelimabelas 

قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ ذَكَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا بَيْنَ ظَهْرَانَيْ النَّاسِ الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى لَيْسَ بِأَعْوَرَ أَلَا إِنَّ الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ أَعْوَرُ عَيْنِ الْيُمْنَى كَأَنَّ عَيْنَهُ عِنَبَةٌ طَافِيَةٌ قَالَ وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرَانِي اللَّيْلَةَ فِي الْمَنَامِ عِنْدَ الْكَعْبَةِ فَإِذَا رَجُلٌ آدَمُ كَأَحْسَنِ مَا تَرَى مِنْ أُدْمِ الرِّجَالِ تَضْرِبُ لِمَّتُهُ بَيْنَ مَنْكِبَيْهِ رَجِلُ الشَّعْرِ يَقْطُرُ رَأْسُهُ مَاءً وَاضِعًا يَدَيْهِ عَلَى مَنْكِبَيْ رَجُلَيْنِ وَهُوَ بَيْنَهُمَا يَطُوفُ بِالْبَيْتِ فَقُلْتُ مَنْ هَذَا فَقَالُوا الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ وَرَأَيْتُ وَرَاءَهُ رَجُلًا جَعْدًا قَطَطًا أَعْوَرَ عَيْنِ الْيُمْنَى كَأَشْبَهِ مَنْ رَأَيْتُ مِنْ النَّاسِ بِابْنِ قَطَنٍ وَاضِعًا يَدَيْهِ عَلَى مَنْكِبَيْ رَجُلَيْنِ يَطُوفُ بِالْبَيْتِ فَقُلْتُ مَنْ هَذَا قَالُوا هَذَا الْمَسِيحُ الدَّجَّالُ

Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu anhu dia berkata, "Pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyebutkan Dajjal di hadapan orang banyak, lalu beliau bersabda, "Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidaklah buta sebelah. Ketahuilah, sesungguhnya mata kanan Dajjal itu buta, biji matanya bagai buah anggur yang menonjol ke depan" Kata Abdullah bin Umar, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Aku pernah bermimpi di sisi ka'bah lalu di situ ada seorang laki-laki yang berkulit sawo matang, sepertinya dia orang berkulit sawo matang yang paling tampan, rambutnya panjang lagi berombak sampai ke pundak dan ia memerciki kepalanya dengan air. Dia meletakkan kedua tangannya di atas pundak dua orang laki-laki dan bertawaf di Baitullah dengan didampingi dua orang laki-laki tersebut, kemudian aku bertanya, 'Siapa ini?' Mereka menjawab, 'Isa putra Maryam.' Dibelakangnya kamu lihat seorang laki-laki berambut keriting dan mata kanannya buta, seolah-olah mirip dengan seseorang yang pernah aku lihat yaitu Ibnu Qathan. Laki-laki tersebut meletakkan lengannya di atas pundak dua orang laki-laki sambil thawaf di Baitullah, lalu aku bertanya, 'Siapa ini? Mereka menjawab, Ini adalah Al Masih Ad-Dajjal. "' {Muslim 1/107}.

16. Hadits keenam belas 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى أَنْقَابِ الْمَدِينَةِ مَلَائِكَةٌ لَا يَدْخُلُهَا الطَّاعُونُ وَلَا الدَّجَّالُ

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallhuanhu, dia berkata, "Rasululluh Shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Di beberapa penjuru Madinah dijaga oleh para Malaikat, sehingga Tha'un dan Dajjal tidak dapat memasuki Madinah." {Muslim 4/120}.

عَنْ  أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَتْبَعُ الدَّجَّالَ مِنْ يَهُودِ أَصْبَهَانَ سَبْعُونَ أَلْفًا عَلَيْهِمْ الطَّيَالِسَةُ

Artinya : Dari Anas bin Malik Radhiyallahuanhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam telah bersabda, "Akan ada tujuh puluh ribu orang Yahudi Ashfahan yang mengikuti Dajjal. Mereka mengenakan jubah-jubah kebesaran" {Muslim 8/207}.

17. Hadits ketujuh belas 

عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ عَنْ نَافِعِ بْنِ عُتْبَةَ قَالَ كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي غَزْوَةٍ قَالَ فَأَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَوْمٌ مِنْ قِبَلِ الْمَغْرِبِ عَلَيْهِمْ ثِيَابُ الصُّوفِ فَوَافَقُوهُ عِنْدَ أَكَمَةٍ فَإِنَّهُمْ لَقِيَامٌ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَاعِدٌ قَالَ فَقَالَتْ لِي نَفْسِي ائْتِهِمْ فَقُمْ بَيْنَهُمْ وَبَيْنَهُ لَا يَغْتَالُونَهُ قَالَ ثُمَّ قُلْتُ لَعَلَّهُ نَجِيٌّ مَعَهُمْ فَأَتَيْتُهُمْ فَقُمْتُ بَيْنَهُمْ وَبَيْنَهُ قَالَ فَحَفِظْتُ مِنْهُ أَرْبَعَ كَلِمَاتٍ أَعُدُّهُنَّ فِي يَدِي قَالَ تَغْزُونَ جَزِيرَةَ الْعَرَبِ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ فَارِسَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ تَغْزُونَ الرُّومَ فَيَفْتَحُهَا اللَّهُ ثُمَّ تَغْزُونَ الدَّجَّالَ فَيَفْتَحُهُ اللَّهُ قَالَ فَقَالَ نَافِعٌ يَا جَابِرُ لَا نَرَى الدَّجَّالَ يَخْرُجُ حَتَّى تُفْتَحَ الرُّومُ.

Dari Jabir bin Samurah dari Nafi' bin Utbah Radhiyallahuanhu, dia berkata, "Kami pernah menyertai Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dalam suatu pertempuran. Tak lama kemudian beberapa orang dari arah barat {kota Madinah} mendatangi Rasulullah. Mereka mengenakan pakaian yang terbuat dari bulu domba {wol}. Setelah itu mereka menemui Rasulullah di dekat bukit. Mereka semua berada dalam posisi berdiri, sedangkan Rasulullah sendiri dalam posisi duduk. Nafi' bin Utbah berkata, "Di dalam hati saya berkata, 'Temuilah mereka dan setelah itu berdirilah di antara mereka sambil menemani Rasulullah agar mereka tidak mempunyai kesempatan untuk membunuh beliau!' Saya berkata, "Mungkin Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam sedang menyampaikan suatu rahasia kepada mereka.' Akhirnya, saya pun mendatangi mereka sambil berdiri di antara mereka dan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. Nafi' berkata, "Saya menghapal empat kalimat dari Rasulullah yang saya hitung dengan jari saya. Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, 'Kalian pasti akan menyerang jazirah Arab, lalu Allah pun akan menaklukkannya untuk kalian. Setelah itu kalian akan menyerang negeri Persi, lalu Allah pun akan menaklukkannya untuk kalian. Kemudian kalian akan menyerang negara Romawi, lalu Allah pun akan menaklukkannya untuk kalian. Akhirnya, kalian akan menyerang Dajjal, lalu Allah pun akan menaklukkannya untuk kalian.' Jabir berkata, "Lalu Nafi' mengatakan, 'Hai Jabir, kami berpendapat bahwa Dajjal itu tidak akan muncul sebelum negeri Romawi ditaklukkan.'" {Muslim 8/178}.

Semoga bermanfaat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.