Sabtu, 25 Juni 2022

KUMPULAN 17 HADITS TENTANG REZEKI (BAGIAN 1)

Edisi Sabtu, 25 Juni 2022 M / 25 Dzulqa'idah 1443 H. 

Artikel tausiah kali ini akan membahas kumpulan hadits tentang rezeki agar kita mengetahui hakikat rezeki menurut agama islam. Islam adalah agama sempurna yang sudah mengatur berbagai hal didalamnya, termasuk persoalan rezeki. Rezeki inilah yang terkadang banyak dikeluhkan seseorang.

Padahal Allah Subhanahu Wa Ta'ala sudah mengatur rezeki kita sedemikian rupa, tidak akan berkurang dan bertambah. Walaupun begitu ikhtiar dan berusaha harus dilakukan. Yaitu dengan bekerja keras dan mencari nafkah khususnya pada pagi hari. Selebihnya tinggal pasrah dan bersyukur atas rejeki dan nikmat yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala berikan kepada kita.

 Dalil mengenai rizki ini banyak terdapat di dalam kitab suci Al-Quran dan hadits hadits tentang rezeki lainnya dimana didalamnya dijelaskan mengenai rezeki secara lengkap dari berbagai sisi. Jika kita melihat sabda Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasalam maka akan didapati bahwa rezeki ada di tangan Allah Subhanahu Wa Ta'ala namun kita tetap wajib bekerja dan berdagang untuk mencarinya.

Rezeki kita  juga tidak akan tertukar dengan orang lain. Jadi tidak perlu iri dan dengki atas kekayaan harta dan materi milik orang lain. Intinya kita haruslah berusaha, berdoa dan sisanya rezeki kita Allah Subhanahu Wa Ta'ala lah yang mengaturnya. Dan dengan panduan dari hadits hadits tentang rezeki, insyaallah kita bisa mendapatkan rezeki yang halal dan berkah. Maka dari itu untuk lebih jelasnya simak berikut ini daftar kumpulan hadits tentang rezeki selengkapnya :

1. Hadits kesatu 

عَنْ أَبي هُرَيْرَةَ ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، قَالَ : لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَا يُبَالِي الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ الْمَالَ أَ م مِنْ حَلَالٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ (البخارى وأبو يعلى

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam bersabda: "Pasti akan datang pada manusia suatu zaman dimana orang tidak perduli lagi dengan apa dia mengambil harta, apakah dari yang halal ataukah dari yang haram." (HR. Bukhari dan Abu Ya’la).

2. Hadits kedua 

نَفَثَ رُوحُ الْقُدُسِ فِي رَوْعِي أَنَّ نفْسًا لَنْ تَخْرُجَ مِنَ الدُّنْيَا حَتَّى تَسْتَكْمِلَ أَجَلَهَا، وَتَسْتَوْعِبَ رِزْقَهَا، فَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ، وَلا يَحْمِلَنَّكُمِ اسْتِبْطَاءُ الرِّزْقِ أَنْ تَطْلُبُوهُ بِمَعْصِيَةِ اللَّهِ، فَإِنَّ اللَّهَ لا يُنَالُ مَا عِنْدَهُ إِلا بِطَاعَتِهِ”.

“Ruh Kudus (Malaikat Jibril) membisikkan di dadaku bahwa ‘tidaklah suatu jiwa meninggal dunia sampai disempurnakan baginya ajal dan dipenuhi rezekinya. Oleh karenanya perbaguslah di dalam mencari rezeki. Janganlah ia merasa lambatnya rezeki, menyebabkan ia mencari rezeki tersebut dengan bermaksiat kepada Allah, karena sesungguhnya Allah tidak dapat dicapai kecuali dengan mentaati-Nya’” (HR.Thabrani).

3. Hadits ketiga 

مَرَّ عَلَى النَّبِيِّ n رَجُلٌ فَرَأَى أَصْحَابُ رَسُولِ اللهِ n مِنْ جَلَدِهِ وَنَشَاطِهِ فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، لَوْ كَانَ هَذَا فِي سَبِيلِ اللهِ. فَقَالَ رَسُولُ اللهِ n: إِنْ كَانَ خَرَجَ يَسْعَى عَلَى وَلَدِهِ صِغَارًا فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللهِ، وَإِنْ كَانَ خَرَجَ يَسْعَى عَلَى أَبَوَيْنِ شَيْخَيْنِ كَبِيْرَيْنِ فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللهِ، وَإِنْ كَانَ خَرَجَ يَسْعَى عَلَى نَفْسِهِ يُعِفُّهَا فَهُوَ فِي سَبِيلِ اللهِ، وَإِنْ كَانَ خَرَجَ يَسْعَى رِيَاءً وَمُفَاخَرَةً فَهُوَ فِي سَبِيلِ الشَّيْطَانِ

Seseorang telah melewati Nabi Shallallahu alaihi wasalam maka para sahabat Nabi melihat keuletan dan giatnya, sehingga mereka mengatakan: “Wahai Rasulullah, seandainya ia lakukan itu di jalan Allah Ta'ala.” Maka Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam bersabda: “Bila ia keluar (rumah) demi mengusahakan untuk anak-anaknya yang kecil maka ia berada di jalan Allah. Bila ia keluar demi mengusahakan untuk kedua orangtuanya yang telah berusia lanjut maka ia berada di jalan Allah. Bila dia keluar demi mengusahakan untuk dirinya sendiri agar terjaga kehormatannya maka ia berada di jalan Allah. Namun bila dia keluar dan berusaha untuk riya’ (mencari pujian orang) atau untuk berbangga diri, maka ia berada di jalan setan.” (Shahih lighairihi, HR. At-Thabarani. Shahih At-Targhib, 2/141 no. 1692).

4. Hadits keempat 

سُئِلَ رَسُولُ اللهِ n: أَيُّ الْكَسْبِ أَطْيَبُ؟ قَالَ: عَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِه،ِ وَكُلُّ كَسْبٍ مَبْرُورٍ

Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam ditanya: ”Penghasilan apakah yang paling baik?” Beliau menjawab: ”Pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri dan semua penghasilan yang mabrur (diterima di sisi Allah).” (Shahih Lighairihi, HR. Al Hakim). 

5. Hadits kelima 

إِنَّ أَحَدَكُمْ لَنْ يَمُوتَ حَتَّى يَسْتَكْمِلَ رِزْقَهُ فَلَا تَسْتَبْطِئُوا الرِّزْقَ، وَاتَّقُوا اللَّهَ أَيُّهَا النَّاسُ، فَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ، خُذُوا مَا حَلَّ، وَدَعُوا مَا حَرَّمَ»

“Sesungguhnya salah seorang diantara kalian tidaklah meninggal sampai disempurnakan rezekinya, maka janganlah ia merasa lambat datang rezekinya. Bertakwalah kepada Allah wahai manusia, perbaikilah didalam mencari rezeki, ambil yang halal dan tinggalkan yang haram” (HR. Ibnu Hibban, Baihaqi). 

6. Hadits keenam 

Rasul Shallallahu alaihi wasalam bersabda, ”Allah berfirman ‘Wahai Bani Adam, fokuskanlah hati kalian dalam beribadah kepada-Ku, niscaya Aku akan lapangkan hatimu, dan Aku penuhi kebutuhanmu. Kalau kamu tidak memfokuskan ibadah kepada-Ku, maka Aku akan penuhi hatimu dengan kesibukan dan kebutuhanmu tidak akan Aku penuhi “ (Hadits qudsi riwayat Ahmad,Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al Hakim).

7. Hadits ketujuh 

“Barang siapa memperbanyak istighfar maka Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan menghapuskan segala kedukaannya, menyelesaikan segala masalahnya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka.” (Riwayat Ahmad, Abu Daud, an-Nasa’i, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abdullah bin Abbas radhiyallahuanhu). 

8. Hadits kedelapan 

“… dan seorang lelaki akan diharamkan baginya rezeki kerana dosa yang dibuatnya.” (Riwayat at-Tirmizi). 

"Bangunlah pagi hari untuk mencari rezeki dan kebutuhan-kebutuhanmu. Sesungguhnya pada pagi hari terdapat barokah dan keberuntungan." (HR. Ath-Thabrani dan Al-Bazzar)

9. Hadits kesembilan 

Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam bersabda: “Barangsiapa membaca Surah Al-Waqi’ah setiap malam, maka dia tidak akan tertimpa kefakiran selamanya.” Ia menambahkan, “Sungguh aku memerintahkan anak-anak perempuanku agar membaca Surah Al-Waqi’ah setiap malam.” (dikeluarkan oleh Abu Ubaid dalam Fadha’il Al-Qur’an, Bab. Fadhl Surah Al-Waqi’ah).

10. Hadits kesepuluh 

Anas radhiyallahuanhu menuturkan, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam bersabda, “Ajarkan istri-istri dan anak-anak perempuan kalian Surah Al-Waqi’ah, karena ia Surah memotivasi untuk kaya.”

“Siapa berbakti kepada ibu bapanya maka kebahagiaanlah buatnya dan Allah akan memanjangkan umurnya.” (Riwayat Abu Ya’ala, at-Tabrani, al-Asybahani dan al-Hakim).

11. Hadits kesebelas 

 “Apabila hamba itu meninggalkan berdoa kepada kedua orang tuanya nescaya terputuslah rezeki (Allah ) daripadanya.” (Riwayat al-Hakim dan ad-Dailami)

“Tidaklah kamu diberi pertolongan dan diberi rezeki melainkan kerana orang-orang lemah di kalangan kamu.” (Riwayat Bukhari)

12. Hadits kedua belas 

“Siapa yang menunaikan hajat saudaranya maka Allah akan menunaikan hajatnya…” (Riwayat Muslim)

“Barang siapa ingin dilapangkan rezekinya dan dilambatkan ajalnya maka hendaklah dia menghubungi sanak-saudaranya (Silaturahim).” (Riwayat Bukhari). 

13. Hadits ketiga belas 

“Senantiasalah berada dalam keadaan bersih (dari hadas) nescaya Allah akan memurahkan rezeki.” (Diriwayatkan daripada Sayidina Khalid al-Walid). 

“Hai Zubair, ketahuilah bahawa kunci rezeki hamba itu ditentang Arasy, yang dikirim oleh Allah azza wajalla kepada setiap hamba sekadar nafkahnya. Maka siapa yang membanyakkan pemberian kepada orang lain, nescaya Allah membanyakkan baginya. Dan siapa yang menyedikitkan, nescaya Allah menyedikitkan baginya.” (Riwayat ad-Daruquthni dari Anas radhiyallahuanhu). 

14. Hadits keempat belas 

“Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (solat Dhuha), nanti pasti akan Aku cukupkan keperluanmu pada petang harinya.” (Riwayat al-Hakim dan Thabrani)

15. Hadits kelima belas 

Rasul Shallallahu alaihi wasalam bersabda, “Siapa yang ingin diluaskan rezekinya, dan dipanjangkan umurnya,maka sambunglah tali silaturrahim “ (HR.Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Nasai).

Rasul Shallallahu alaihi wasalam bersabda, “Bersedekahlah kalian, dan jangan (terlalu) lama disimpan dan ditahan. Sebab jika demikian, Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan menahan (karunia-Nya) untukmu “ (HR. Bukhari ).

16. Hadits keenam belas 

“Berinfaklah semampumu, dan jangan menahan hartamu, niscaya Allah akan menahan karunia-Nya bagimu“ (HR. Muslim dan Nasai).

“Seandainya kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, nescaya kamu diberi rezeki seperti burung diberi rezeki, ia pagi hari lapar dan petang hari telah kenyang.” (Riwayat Ahmad, at-Tirmizi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, al-Hakim dari Umar bin al-Khattab radhiyallahuanhu)

17. Hadits ketujuh belas 

Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam bersabda yang maksudnya:”Berilah dan jangan kamu selalu menutupi kepunyaanmu, kerana dengan itu nanti Allah akan menutupi rezekimu.” (Riwayat Bukhari & Muslim).

Demikianlah kumpulan hadits tentang rezeki lengkap. InsyaAllah dengan melihat hadits hadits rezeki diatas bisa menjadikan kita lebih bersyukur akan nikmat dan rezeki Allah Subhanahu Wa Ta'ala serta benar dalam mencari rezeki yang halal dan berkah. 

Semoga bermanfaat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.