Edisi Sabtu, 17 Februari 2024 M / 7 Sya'ban 1445 H.
Setiap manusia tentunya tidak akan luput dari kesalahan seperti salah satunya menyakiti hati orang lain. Akan tetapi sebagai seorang muslim, maka sudah selayaknya kita menyadari perbuatan salah tersebut dan berusaha untuk menjauhi perbuatan dosa seperti menyakiti hati orang lain.
Di dalam Islam, penerapan dari rukun iman diantara hubungan sesama muslim adalah bersaudara dan sudah wajib untuk saling mendukung sekaligus memberikan bantuan. Sebagai sesama muslim, kita dilarang untuk saling menyakiti dan menghina supaya nantinya persatuan umat muslim akan terjalin lebih kuat sekaligus menghindar dari berbagai balasan yang akan didapat apabila kita menyakiti hati orang lain.
Berikut ini beberapa balasan menyakiti hati orang lain menurut Islam :
1. Memikul Kebohongan dan Dosa Nyata
Allah ta`ala telah berfirman di dalam surat Al-ahzab ayat 58, “Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.
Dalam ayat tersebut, Allah ta’ala memberikan penjelasan tentang buruknya dosa serta balasan menyakiti orang mukmin tanpa memiliki hak sebab Allah mengancamnya dengan hukuman yang keras yakni memikul kebohongan dan juga dosa yang nyata. Oleh karena itu, terlihat jelas jika perbuatan yang dilakukan orang tersebut sangat rendah dan hina dirinya sekaligus mempunyai ilmu agama yang sangat sedikit, sebab Allah ta’ala sudah memberikan harga diri dan juga kehormatan untuk setiap mukmin. Ini membuat siapa pun yang menyakiti hati orang lain akan mendapat kemurkaan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
2. Menyakiti Hati Akan di Balas di Neraka
Di dalam sebuah hadits, mencaci maki dan menyakiti hati orang lain akan mendapatkan balasan di neraka sebab perbuatan tersebut akan menyakiti hati orang lain dan sudah pantas mendapat balasan neraka jahanam. Beberapa perilaku menyakiti hati yang ada dalam hadits diantaranya adalah menuduh, memakan harta orang lain dan juga mencaci maki.
“Sesungguhnya umatku yang bangkrut adalah orang yang pada hari kiamat datang dengan shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh, dan makan harta orang lain serta membunuh dan menyakiti orang lain. Setelah itu, pahalanya diambil untuk diberikan kepada setiap orang dari mereka hingga pahalanya habis, sementara tuntutan mereka banyak yang belum terpenuhi. Selanjutnya, sebagian dosa dari setiap orang dari mereka diambil untuk dibebankan kepada orang tersebut, hingga akhirnya ia dilemparkan ke neraka.” (HR. Muslim).
3. Menyakiti Sesama Muslim Sama Dengan Dosa
Di dalam Islam, menyakiti hati sesama saudara muslim merupakan perbuatan dosa sehingga harus dihindari agar tidak semakin menumpuk menjadi dosa yang sangat besar khususnya antara sesama muslim sehingga Allah tidak akan membenci kita karena terlalu sering menyakiti hati saudara kita.
“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata” (QS. Al Ahzab : 58).
4. Tidur Dengan Tikar dan Selimut Api Neraka
Bagi orang yang zalim atau sering menyakiti hati orang lain, maka nantinya mereka akan tidur dengan beralaskan tikar dari api neraka dan juga berselimutkan api neraka.
“Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka) . Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim,” (QS. Al A’raaf [7]: 41).
5. Mendapat Kutukan Allah
Balasan lain yang akan didapatkan saat menyakiti hati orang lain adalah mendapat kutukan langsung yang diberikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Allah Subhanahu Wa Ta'ala sangat membenci perbuatan menyakiti hati orang lain khususnya antar sesama muslim.
“Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada Penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan): “Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)?” Mereka (penduduk neraka) menjawab: “Betul.” Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu: “Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim” (QS : Al A’raaf [7 ] : 44).
6. Kebinasaan Kota
Dalam sebuah ayat Al Quran juga disebutkan jika Allah tidak akan membinasakan kota kecuali jika penduduk didalamnya sudah melakukan kezaliman atau perbuatan yang menyakiti hati orang lain.
“Dan tidak adalah Tuhanmu membinasakan kota-kota, sebelum Dia mengutus di ibukota itu seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman.” (QS Al Qashash [28]:59).
7. Mendapat Balasan Dunia dan Akhirat
Perbuatan menyakiti hati orang lain merupakan perbuatan yang dilarang oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan masuk ke dalam salah satu dosa besar. Ini membuat manusia yang sering menyakiti hati orang lain akan mendapatkan balasan tidak hanya saat masih hidup di dunia, namun juga akan mendapatkan siksaan pedih di akhirat.
Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam Al Qur’an Surah Asy-Syura : 42, “Sesungguhnya dosa besar itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih“.
8. Tidak Akan Masuk Surga
Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak masuk surga seseorang yang tetangganya tidak merasa aman dari kejahatannya”.
Menyakiti hati orang lain akan menjamin tidak akan mendapat surga bagi pelakunya karena sudah membuat rasa tidak nyaman bagi orang yang tersakiti.
9. Diberikan Laknat
Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata, “Seseorang datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengadukan perihal tetangganya kepada beliau. Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda [tiga kali], “Bersabarlah”….[Diriwayatkan oleh Abu Dawud (5153), Al-Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad (124) dan Al-Hakim (4/160) dengan sanad hasan. Dan Al-Bazzar (1904), Al-Hakim (4/166) dan Al-Bukhari dalam Al-Adab (125) membawakan riwayat sebagai syahid bagi hadits tersebut dari Abu Juhaifah. Dan di sanadnya ada kelemahan serta jahalah (rawi yang tidak dikenal)]
Menyakiti hati orang lain akan membuat laknat yang diserukan orang yang tersakiti akan terkabul dan menimpa pelaku saat ia masih hidup di dunia.
10. Mendapatkan Balasan Setimpal
Apabila kita melakuan perbuatan dosa yakni menyakiti hati orang lain, maka perbuatan kejahatan tersebut juga akan mendapat balasan yang setimpal dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Dan bagi orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan dzalim mereka membela diri. Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barangsiapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang dzalim. Dan sesungguhnya orang-orang yang membela diri sesudah teraniaya, tidak ada dosa atas mereka. Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat dzalim kepada manusia dan melampaui batas dimuka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih. Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya perbuatan demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.’ (QS. Asy-Syuura’ 39-43).
11. Setara Dengan Makan Bangkai Saudara
Allah Subhanahu Wa Ta'ala lewat surah Hujurat ayat 12 sudah bersabda jika setiap umat muslim harus menjauhi perbuatan tercela seperti berprasangka, menyakiti hati orang lain, mecari kesalahan dan juga menggunjing. Allah memberi gambaran jika orang yang selalu menyakiti hati orang lain sama saja dengan makan bangkai saudaranya dan perbuatan tersebut tidak hanya menyakiti hati sesama muslim namun juga mengancam kerukunan antar umat muslim.
Sesungguhnya orang-orang yang senang menyebarkan kejelekan dalam kalangan orang beriman bagi mereka siksa yang pedih di dunia dan akhirat, dan Allah mengetahui sedangkan kalian tidak tahu. [Hadits Termizi No. 1827].
12. Amal Tidak Berguna dan Tak Berpahala
Semua amal yang sudah dilakukan tidak akan berarti dan tidak akan mendapatkan pahala apabila masih sering melakukan perbuatan dosa seperti menyakiti hati orang lain. Semua amalan ini akan sia–sia belaka di sisi Allah Subhnahu Wa Ta'ala.
13. Amalan Sholat Tak Berpahala
Menyakiti hati orang lain juga akan membuat semua amalan shalat yang sudah dilakukan tidak akan memperoleh pahala. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Terdapat 5 macam orang yang shalatnya tidak berpahala, yaitu: Istri yang dimurkai suami karena menjengkelkannya, budak yang melarikan diri, orang yang mendendam saudaranya melebihi 3 hari, peminum khamar dan imam shalat yang tidak disenangi makmumnya.”
14. Allah Akan Mengorek Kesalahannya
Barang siapa yang seringkali mencari kejelekan saudara sesama muslim dan juga menyakiti hatinya dengan cara menuduh, berkata dusta dan berbagai perkataan serta perbuatan yang menyakiti hati, maka Allah sendiri juga akan mengorek kesalahan orang yang menyakiti hati orang lain tersebut dan akhirnya akan dihinakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala meski sudah berada di bilik rumahnya.
15. Allah Akan Membuka Aibnya
Balasan bagi orang yang suka menyakiti hati orang lain adalah Allah Subhanahu Wa Ta'ala sendiri yang akan membuka aib orang tersebut. Mungkin kita tidak pernah menyadari jika Allah Subhanahu WaTa'ala sebenarnya sudah menutup aib kita. Allah Subhanahu Wa Ta'ala sudah menutup aib yang kita miliki dengan sangat rapat hingga nanti di hari perhitungan. Namun, karena sudah berdosa dengan cara menyakiti hati orang lain, maka hukum karma dalam Islam akan berlaku yakni Allah Subhnahu Wa Ta'ala membuka aib orang tersebut karena sudah menyakiti saudaranya.
“Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka). Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim,” [QS. Al A’raaf : 41].
16. Menjadi Orang Bangkrut Saat Kiamat
Seseorang yang sangat senang menyakiti hati sesamanya meskipun orang tersebut sudah melakukan ibadah wajib, maka sesuai dengan apa yang sudah tertulis dalam Al Quran, maka orang tersebut akan menjadi salah satu orang yang bangkrut pada hari kiamat dalam Islam nanti. Hal ini bisa terjadi sebab Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak akan pernah bisa tertipu dengan seseorang yang sangat ahli dalam beribadah namun memiliki sikap yang sangat buruk.
“Itulah orang yang bangkrut di hari kiamat, yaitu oang yang rajin beribadah tetapi dia tidak memiliki akhlak yang baik. Dia merampas hak orang lain dan menyakiti mereka” [HR. Muslim no 6522, At-Tirmidzi, Ahmad dan lainnya].
17. Menanggung Dosa dan Fitnah
Seseorang yang selalu menyakiti hati orang lain juga akan memiliki beban berupa dosa dan fitnah dalam Islam yang bisa terjadi karena perbuatan yang sudah dilakukannya sendiri.
“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata” [QS Al Ahzab : 58].
Sudah sepantasnya bagi kita sesama umat muslim untuk selalu menjaga hubungan dengan sangat baik dan menjauhi sikap saling menyakiti hati orang lain. Sebab, perbuatan demikian tidak akan memberi keuntungan apapun juga, namun hanya membuahkan dosa dan keburukan yang akan diterima baik di dunia maupun akhirat. Demikian, tausiah 17 sore ini, terima kasih telah membaca.
Semoga bermanfaat...
ONE DAY ONE HADITS
Sabtu, 17 Februari 2024 M / 7 Sya'ban 1445 H.
Balasan Pengumpat dan Pengaib
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " لَمَّا عُرِجَ بِي مَرَرْتُ بِقَوْمٍ لَهُمْ أَظْفَارٌ مِنْ نُحَاسٍ يَخْمُشُونَ وُجُوهَهُمْ وَصُدُورَهُمْ فَقُلْتُ: مَنْ هَؤُلَاءِ يَا جِبْرِيلُ قَالَ: هَؤُلَاءِ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ لُحُومَ النَّاسِ وَيَقَعُونَ فِي أَعْرَاضِهِمْ
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu'anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda : ‘Ketika aku dinaikkan ke langit (pada malam isra dan mikraj), aku melalui satu kaum yang mempunyai kuku dari tembaga dan mereka mencakar-cakar muka dan dada mereka, maka aku berkata : Siapakah mereka wahai Jibril? Jibril menjawab : Merekalah orang-orang yang memakan daging manusia (mengumpat) dan mengaibkan maruah mereka.” (Riwayat Abu Daud No: 4878) Status: Hadits Sahih .
Pelajaran yang terdapat didalam hadits :
1. Islam adalah agama yang mementingkan akhlak dan adab terpuji
2. Islam melarang umatnya berakhlak buruk seperti mengumpat serta mengaibkan orang lain.
3. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam diperlihatkan pada malam baginda di isra dan dimikrajkan sekumpulan manusia yang mempunyai kuku dari tembaga dan mereka menyiksa diri sendiri dengan mencakar-cakar muka dan dada mereka. Jibril memberitahu mereka berbuat demikian kerana semasa di dunia mereka mengumpat dan mengaibkan orang Islam lain.
4. Orang yang gemar membicarakan aib orang sama ada melalui tulisan, tiktok dan lain lain, sebenarnya tanpa ia sedari ia sedang memperlihatkan jati dirinya yang asli. Semakin banyak aib yang ia sebarkan, maka semakin jelas keburukan diri si penyebar itu. Allah mengingatkan dengan nada keras kepada golongan ini.
5. Orang mukmin perlu menjaga agar jangan sampai mengumpat dan mengaibkan orang lain hingga menjadi penyebab diseksa di akhirat dengan mencakar dada dan muka sendiri.
6. Banyakkanlah berdoa agar dijauhi fitnah di dunia di alam kubur juga di hari akhirat:
اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
“Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu daripada seksa kubur, daripada azab api neraka, daripada fitnah kehidupan dan kematian, dan daripada fitnah al-Masih al-Dajjal.”
Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Qur'an :
1. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ يُحِبُّونَ أَنْ تَشِيعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِينَ آمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۚ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui.
(QS. An Nur: 19).
2. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. (QS. Al-Hujurat: 12).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.