Senin, 26 Februari 2024

KEISTIMEWAAN BULAN SYA'BAN

Edisi Senin, 26 Februari 2024 M / 16 Sya'ban 1445 H.

Sebelum memasuki bulan Ramadhan, ada satu bulan yang juga memiliki banyak keutamaan dan keistimewaan yaitu bulan Sya'ban. Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjadikan bulan Sya'ban sebagai bulan yang istimewa karena terdapat banyak ibadah, keutamaan, dan peristiwa besar yang hanya terjadi di bulan tersebut.

Tidak ada yang memanfaatkan bulan Sya'ban dengan amal-amal kebaikan kecuali orang selain orang yang bersungguh-sungguh mencari keridhoan Allah subhanahu wa ta ‘ala. Mengapa? Karena di bulan ini banyak orang yang tidak bersungguh-sungguh beribadah karena terletak di antara dua bulan yang mulia yaitu Rajab dan Ramadhan.

Padahal, di bulan Sya'ban inilah terdapat sebuah keutamaan yang bahkan Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersungguh-sungguh mengerjakannya. Berikut ini adalah beberapa keistimewaan di bulan Sya'ban :

1. Bulan Mulia 

Mengenai Bulan Sya'ban yang merupakan salah satu dari empat bulan mulia atau haram, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam telah bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "إِنَّ الزَّمَانَ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَإِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شهرا في كتاب الله يوم خلق السموات وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ، ثَلَاثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ، وَرَجَبُ مُضَرَ بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ"

Dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam telah bersabda: Sesungguhnya zaman telah berputar seperti keadaannya semula sejak hari Allah menciptakan langit dan bumi. Dan sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan Langit dan bumi di antaranya empat  bulan haram (suci); tiga di antaranya berturut-turut, yaitu Zul Qa'dah, Zul Hijjah, dan Muharram, sedangkan lainnya ialah Rajab Mudar yang terletak di antara bulan Jumada dan bulan Sya'ban.

2. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam Banyak Mengerjakan Puasa Sunah 

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam melaksanakan puasa sunah hampir selama satu bulan penuh pada bulan Sya'ban. Keutamaan bulan Sya'ban ini dikisahkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Salamah.

Aisyah Radhiyallahu"anha menceritakan kepadanya:

“Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam tidak pernah melaksanakan shaum (puasa) lebih banyak dalam sebulan selain Sya'ban. Beliau [hampir] melaksanakan shaum pada Sya'ban seluruhnya,” (H.R. Bukhari No. 1834)

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam memunaikan keutamaan bulan Sya'ban ini dengan memberikan jarak atau batas satu atau dua hari, tepat sebelum menunaikan ibadah puasa satu bulan penuh di bulan Ramadhan. Batasannya sampai tanggal 27 atau 28 Syaban. Hal ini dikisahkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah. Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

“Janganlah kalian mendahului puasa Ramadhan satu hari atau dua hari, kecuali puasa yang biasa dilakukan oleh seseorang [qada puasa Ramadhan], maka silahkan ia melakukan puasa tersebut,” (HR. Abu Daud No. 1988).

3. Amalan di Bawa Naik kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala 

Keutamaan bulan Sya'ban adalah segala amalan baik dan buruk di bawa naik kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Bulan Sya'ban berada di antara bulan Rajab dan Ramadhan, inilah mengapa Rasulullah Subhanahu Wa Ta'ala banyak mengamalkan ibadah puasa sunah di bulan Sya'ban.

Keutamaan bulan Sya'ban ini dikisahkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Usamah bin Zaid. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

“Itulah bulan yang manusia lalai darinya; ia bulan yang berada di antara Rajab dan Ramadhan, yaitu bulan yang berisikan berbagai amal, perbuatan diangkat kepada Rab semesta alam. Aku senang amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa,” (HR. Nasa'i No: 2317).

4. Perintah Selawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam 

Keutamaan bulan Sya'ban adalah memperbanyak selawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam. Allah Subhanahu Wa Ta'ala menurunkan ayat perintah berselawat dalam Surat al-Ahzab ayat 56 pada bulan Sya'ban.

“Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. al-Ahzab ayat 56).

Keutamaan bulan Sya'ban ini dikisahkan dalam Kitab berjudul al-Gunyah, Jilid 3 Halaman 342 oleh Syeikh Abdul Qadir al-Jailani diungkap bulan Sya'ban adalah bulan berselawat kepada Nabi pilihan.

5. Persiapan Sebelum Bulan Ramadhan 

Keutamaan bulan Sya'ban adalah ini momen persiapan sebelum bulan Ramadhan tiba. Ramadhan merupakan bulan bagi umat Islam memanen amalan baik seperti membaca Al-Qur’an, berpuasa, shalat tahajud, dan amalan yang dianjurkan lainnya.

Bulan Sya'ban adalah bulan yang tepat untuk membiasakan diri menunaikan amalan-amalan saleh. Kementerian Agama RI menegaskan keutamaan bulan Sya'ban ini dari pernyataan Abu Bakar Al-Balkhi.

“Rajab adalah bulan menanam. Sya’ban adalah bulan menyirami tanaman dan Ramadhan adalah bulan memanen hasil tanaman tersebut.”

6. Bulan yang Dilupakan Orang 

Keutamaan bulan Sya'ban adalah menjadi hal yang wajib menjadi pertimbangan karena ini bulan yang banyak dilupakan orang. Hal ini dikisahkan oleh Abu Daud dan Nasai.

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

“Bulan Sya’ban adalah bulan yang (kemuliaannya) di lupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dan bulan Ramadhan,” (HR. Abu Dawud dan An-Nasai).

7. Bulan Terakhir Qada Puasa Ramadhan 

Keutamaan bulan Sya'ban adalah bagian dari bulan terakhir meng-qada puasa Ramadhan tahun lalu. Qada puasa atau mengganti atau membayar puasa Ramadhan hukumnya wajib bagi umat Islam yang tidak memiliki uzur syar’i sebelum memasuki bulan Ramadhan berikutnya, jangan dilewatkan.

Aisyah Radhiyallahu'anha melakukan qada puasa pada bulan Sya'ban. Keutamaan bulan Sya'ban ini dikisahkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Salamah bin Abdurrahman.

Aisyah Radhiyallahu'anha berkata:

“Sesungguhnya aku berkewajiban melakukan puasa Ramadhan dan aku tidak mampu melakukannya hingga datang Sya'ban,” (HR. Abu Daud No. 2047).

Apabila seorang muslim tidak memiliki kesempatan untuk qada puasa Ramadhan tahun lalu karena halangan seperti sakit berkepanjangan dan lainnya, maka diperbolehkan membayar di tahun berikutnya dan tidak membayar fidyah.

8. Dikabulkan Segala Permohonan 

Keutamaan bulan Sya'ban adalah ada pada malam Nisfu Syaban. Di mana Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan memudahkan semua urusan umatnya bila mereka memperbanyak doa. Keutamaan bulan Sya'ban ini dikisahkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah.

“Jika datang malam pertengahan bulan Sya’ban, maka lakukanlah qiyamul lail, dan berpuasalah di siang harinya, karena Allah turun ke langit dunia saat itu pada waktu matahari tenggelam, lalu Allah berfirman, ‘Adakah orang yang minta ampun kepada-Ku, maka Aku akan ampuni dia. Adakah orang yang meminta rezeki kepada-Ku, maka Aku akan memberi rezeki kepadanya. Adakah orang yang diuji, maka Aku akan selamatkan dia, dst…?’

(Allah berfirman tentang hal ini) sampai terbit fajar.” (HR. Ibnu Majah, 1/421; HR. al-Baihaqi dalam Su’abul Iman, 3/378).

9. Pengampunan Dosa 

Keutamaan bulan Sya'ban adalah malam penuh dengan ampunan dosa. Malam nifsu syaban dianggap sebagai malam pengampunan, pembebasan, dan penuh berkah. Pada malam Nisfu Syaban, umat muslim dianjurkan memperbanyak amalan sunah, untuk mendapatkan rahmat dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Keutamaan bulan Sya'ban ini dikisahkan dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah:

“Sesungguhnya Allah melihat pada malam pertengahan Sya’ban. Maka Dia mengampuni semua makhluknya, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan,” (HR. Ibnu Majah dan Ath-Thabrani)

Hadits lainnya diriwayatkan dari Abdullah bin Amr, Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

"Allah ‘Azza wa Jalla mendatangi makhluk-Nya pada malam Nisfu Syaban, Allah mengampuni hamba-hamba-Nya kecuali dua orang, yaitu orang yang bermusuhan dan orang yang membunuh jiwa."

10. Pahala yang Berlimpah 

Keutamaan bulan Sya'ban adalah Allah Subhanahu Wa Ta'ala berjanji akan memberikan pahala yang berlimpah. Allah Ta'ala menjanjikan ampunan yang seluas-luasnya dan pahala yang sebanyak-banyaknya bagi umat muslim yang mengerjakan amalan baik.

Dari Aisyah radhiyallahu anha berkata:

“Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bangun pada malam dan melakukan shalat serta memperlama sujud, sehingga aku menyangka beliau telah diambil. Karena curiga maka aku gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak. Ketika beliau mengangkat kepalanya dari sujud dan selesai dari shalatnya, beliau berkata, “Wahai Asiyah, (atau Wahai Humaira’), apakah kamu menyangka bahwa Rasulullah tidak memberikan hakmu kepadamu?” Aku menjawab, “Tidak ya Rasulallah, namun Aku menyangka bahwa Anda telah dipanggil Allah karena sujud Anda lama sekali.” Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Tahukah kamu malam apa ini?”

Aku menjawab, “Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui.” Beliau bersabda: “Ini adalah malam nisfu sya’ban (pertengahan bulan sya’ban). Dan Allah muncul kepada hamba-hamba-Nya di malam nisfu sya’ban dan mengampuni orang yang minta ampun, mengasihi orang yang minta dikasihi, namun menunda orang yang hasud sebagaimana perilaku mereka,” (HR Al-Baihaqi).

11. Bulannya Pembaca Al Quran 

Bulan Sya'ban memiliki sebutan sebagai bulannya para pembaca Al Quran. Di antara maknanya adalah bulan di mana pembaca-pembaca Al Quran melakukan pemanasan untuk bulan Ramadhan. Anas radhiallahu anhu berkata: “Kaum Muslim ketika telah memasuki bulan Sya’ban, mereka mengambil mushaf-mushafnya kemudian membacanya. Mereka juga mengeluarkan zakat hartanya agar dapat membantu menguatkan orang fakir dan miskin untuk turut serta menunaikan puasa di bulan Ramadhan.”

12. Pindahnya Kiblat 

Kiblat adalah arah yang dituju kaum muslimin untuk melaksanakan shalat. Sebelum Ka’bah menjadi kiblat seperti saat ini, dahulu Masidil Aqsa adalah kiblat pertama kali bagi kaum muslimin. Perpindahan tersebut terjadi di pertengahan Sya'ban tahun kedua hijriyah.

Berpindahnya arah kiblat ini adalah peristiwa besar yang sangat ditunggu-tunggu oleh Rasulullah shallahu ‘alaihi wa salam. Dahulu umat yahudi sering mengolok-olok umat muslim karena beribadah menghadap arah yang sama dengan mereka. Ketika kiblat berpindah dari Masjidil Aqsa ke Ka’bah, Rasulullah bergembira karena dapat menyelisihi umat yahudi.

13. Perbuatan Maksiat Dilipatgandakan Dosanya 

Berbuat zhalim atau bermaksiat di bulan haram, dosanya dilipatgandakan sebagaimana dilipatgandakannya dosa untuk orang yang berbuat zhalim dan maksiat di Tanah Haram. 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِى كِتَٰبِ ٱللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا۟ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ وَقَٰتِلُوا۟ ٱلْمُشْرِكِينَ كَآفَّةً كَمَا يُقَٰتِلُونَكُمْ كَآفَّةً وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلْمُتَّقِينَ

“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa.” (QS. At Taubah: 36).

14. Amal Ibadah Digandakan Pahalanya 

Beribadah dan beramal shaleh di bulan mulia, pahalanya dilipatgandakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Ibnu Abbas menerangkan Bulan Sya'ban yang merupakan satu dari empat bulan haram (suci) yang kesuciannya diagungkan, dan sanksi atas perbuatan dosa yang dilakukan padanya diperbesar serta pahala amal saleh yang dilakukan di dalamnya diperbesar pula.

15. Nishfu Syaban Malam Penuh Ampunan dan Istimewa 

Salah satu keistimewaan Bulan Sya'ban yakni malam Nishfu Sya'ban. Dalam Kitab Syu’abil Iman, lil Baihaqi, juz 5 halaman 360, hadits nomor 3552 disebutkan mengenai keistimewaan malam Nishfu Sya'ban sebagai berikut:

أَخْبَرَنَا أَبُوْ بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ عَبْدِ اللهِ الْمَنْصُوْرِيُّ النُّوْقَانِيُّ، بِهَا أَخْبَرَنَا أَبُوْ حَاتِمٍ مُحَمَّدُ بْنُ حَسَّانَ بْنِ أَحْمَدَ الْبُسْتِيُّ، نا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُعَافَى بِصَيْدَا، نا هِشَامُ بْنُ خَالِدٍ الْأَزْرَقُ، نا أَبُوْ خُلَيْدٍ وَهُوَ عُتْبَةُ بْنُ حَمَّادٍ، عَنِ الْأَوْزَاعِيِّ، وَابْنِ ثَوْبَانَ، عَنْ أَبِيْهِ، عَنْ مَكْحُولٍ، عَنْ مَالِكِ بْنِ يُخَامِرَ، عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " يَطَّلِعُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَى خَلْقِهِ فِي اللَّيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ إِلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ "

Artinya: "Dari Mu’adz bin Jabal, dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:”Allah memperhatikan kepada semua mahkluk-Nya pada malam Nishfu Sya’ban. Makai Dia memberi ampunan kepada semua mahkluk-Nya, kecuali kepada orang yang musyrik dan orang yang bermusuhan.”

16. Sya'ban Bulannya Nabi Muhammad 

Di antara keistimewaan bulan Sya’ban ialah Allah subhanahu wa ta’ala menurunkan ayat ini (al-ahzab: 56) pada bulan Sya’ban. Sayyid Muhammad lalu mengutip pendapat dari Imam Abu Daif al-Yamani dan Imam Syihabuddin Al-Qasthalani yang menyatakan bahwa:

ان شهر شعبان شهر الصلاة على النبي لأن الاية “إن الله وملائكته يصلون على النبي” نزلت فيه

“Sesungguhnya bulan sya’ban ialah bulan shalawat, karena ayat tersebut turun di bulan itu (Sya’ban)”.

Sayyid Muhammad juga menampilkan salah satu Hadits yang diriwayatkan Imam ad Dailami yang diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah radiyallahu ‘anha:

شَعْباَنُ شَهْرِيْ وَرَمَضَانُ شَهْرُ اللِه وَشَعْبَانُ المُطَهِّرُ وَرَمَضَانُ المُكَفِّرُ

“Sya’ban adalah bulan (milik-ku), dan Ramadhan bulan (milik-Nya) Allah. Bulan Sya’ban menyucikan dan Ramadhan menghapuskan dosa”.

17. Bulan Berkah 

Bulan Sya'ban merupakan bulan yang penuh keberkahan. Dalam sebuah riwayat disebutkan ketika Bulan Sya'ban tiba, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam memanjatkan doa memohon keberkahan.

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ رَجَبٌ قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِي رَمَضَانَ وَكَانَ يَقُولُ لَيْلَةُ الْجُمُعَةِ غَرَّاءُ وَيَوْمُهَا أَزْهَرُ

Dari Anas bin Malik, ia berkata; Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam apabila memasuki bulan Rajab, maka beliau mengatakan: “allahumma barik lana fi rajabi wa sya’ban wa barik lana fi ramadlan (ya Allah, berkahilah kami di rajab dan sya’ban dan berkahilah kami di ramadhan) ” beliau bersabda: “Malam jum’at adalah mulia dan harinya terang benderang.”  (HR. Ahmad 2228).

Semoga bermanfaat...


ONE DAY ONE HADITS

Senin, 26 Februari 2024 M / 16 Sya'ban 1445 H.

Keistimewaan Bulan Sya'ban

عن أسامة بن زيد رضي الله عنهما قال: قلت: يا رسول الله، لم أرك تصوم شهراً من الشهور ما تصوم من شعبان ؟ قال: “ذاك شهر يغفل الناس عنه ، بين رجب ورمضان، وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين، فأحب أن يرفع عملي وأنا صائم” ( أخرجه أحمد والنسائي).

Dari Usamah bin Zaid semoga Allah meridhoi keduanya berkata, Aku bertanya, ya rasulullah aku tidak melihat engkau berpuasa paling banyak selain bulan romadhon yaitu dibulan sya'ban ? Rosulullah menjawab,

Bulan Sya’ban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadhan. Bulan Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa (HR. Ahmad dan Nasa’i).

Pelajaran yang terdapat didalam hadits : 

1- Berdasarkan keterangan hadits diatas jelaslah bahwa keutamaan bulan syaban salah satunya diangkat amal-amal manusia di hadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

2- Bulan syaban adalah bulan terjepit diantara bulan Rajab dan Ramadhan atau dikenal masyarakat bulan rowah, jelang bulan suci yakni bulan Ramadhan.

3- Banyak keutamaan di bulan syaban dianataranya menurut sebuah hadits, amal seseorang akan diangkat pada bulan ini.

4- Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ketika diangkatnya amal beliau sedang berpuasa begitu penjelasanya

Bahwa Nabi Muhammad sallallahu alaihi wa sallan berpuasa paling banyak di bulan ini. Sebagaimana Aisyah Radhiyallahu'anha berkata,

وما رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم استكمل صيام شهر قط إلا رمضان، وما رأيته أكثر صياما منه في شعبان

“Tidaklah aku melihat Rasulullah berpuasa sebulan penuh kecuali bulan Ramadhan, dan tidaklah aku melihatnya puasa paling banyak dalam sebulan, kecuali bulan Syaban.” (HR Bukhari dan Muslim, dinilai shahih).

5- Ini menadakan bahwa bulan syaban menurut Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam adalah bulan yang penuh keberkahan dan bulan dimana diangkatnya amal manusia dihadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Tema hadits yang berkaitan dengan al quran: 

-Orang yang berpuasa meninggalkan makan, minum, dan hubungan intim karena Allah, maka Allah akan menganti dengan kenikmatan di surga 

seperti disebut dalam ayat,

كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا أَسْلَفْتُمْ فِي الْأَيَّامِ الْخَالِيَةِ

“(kepada mereka dikatakan): “Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu.” (QS. Al Haqqah: 24).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.