Edisi Ahad, 25 Februari 2024 M / 15 Sya'ban 1445 H.
Majelis Ta’lim adalah lembaga pendidikan yang tidak terikat dengan aturan aturan formal pemerintah. Pada dasarnya Majelis ta’lim adalah tempat atau wadah untuk pendidikan, pengayoman, pengajaran atau sebuah lokasi yag mengutamakan pendidikan agama islam secara fleksibel, tidak dapat diatur dan diberhentikan oleh agama lain atau pemerintah, tidak terikat dengan aturan aturan formal yang mempunyai sanksi jika seseorang tidak dapat hadir dalam majelis ta’lim tersebut. Majelis ta’lim dapat dilakukan pada pagi, siang, sore bahkan malam hari sesuai dengan kemampuan yang ingin melakukan pengajian dan pendidikan non formal dimajelis ta’lim.
Cara penyelenggaraannya dapat dilakukan dengan kata mufakat dimana lokasi majelis ta’lim dapat dilakukan pada tempat yang berbeda beda setiap minggu atau bulannya, misalnya dapat dilaksanakan disebuah masjid, Mushola, rumah, gedung pertemuan, gedung olahraga jika memungkinkan atau tempat lainnya.
Tabungan majelis ta’lim merupakan aktifitas menabung yang dilakukan oleh para muslim yang ada pada lembaga pendidikan yang non formal yang mempunyai aspek tujuan, kepentingan dan rasa kebersamaan untuk mempertebal keimanan dan mempertahankan rasa ukhuwah sesama muslim dan ketaqwaan terhadap Allah Subhanahu wa ta'ala.
Berikut adalah beberapa manfaat tabungan majelis ta’lim :
1. Kesatu
Merupakan cara agar hati tenang dalam mempersiapkan segala kebutuhan dimasa depan anak anak termasuk finansial pendidikan umum dan jenjang sekolah yang lebih tinggi.
2. Kedua
Agar mengurangi beban dan rasa khawatir akan investasi masa depan secara individu untuk pemenuhan kebutuhan masa depan misalnya bercita cita ingin mendirikan usaha sendiri dibidang perniagaan.
3. Ketiga
Agar mengurangi beban akan investasi anak anak dimasa depan ketika orangtua telah berusia lanjut dan tidak lagi produktif untuk bisa menghasilkan finansial .
4. Keempat
Pertemuan diacara majelis ta’lim dapat meningkatakan wawasan tentang agama islam yang mungkin saja ada yang belum mereka ketahui termasuk manfaat nyata dari adanya tabungan majelis ta’lim.
5. Kelima
Dapat mengurangi beban dan pikiran ketika anggota keluarga ada yang menderita sakit dan memerlukan pengobatan dengan biaya yang tidak sedikit.
6. Keenam
Dapat meningkatkan kesejahteraan rumah tangga termasuk pemenuhan kebutuhan seluruh anggota keluarga dalam bidang pendidikan, kesehatan, keamanan, dan kepentingan lain .
7. Ketujuh
Dapat menjadi contoh terpuji karena dapat menumbuhkan minat serta rasa ingin menabung dan belajar berhemat pada generasi muda.
8. Kedelapan
Dapat menyisihkan hasil tabungan untuk kepentingan bersama atau kebutuhan umum khususnya untuk sesama umat muslim, misalnya untuk membantu pembiayaan pembangunann tempat ibadah (mesjid) dan sebagainya.
9. Kesembilan
Untuk menyukseskan keinginan yang berhubungan dengan cita cita anak , misalnya anak menginginkan menempuh pendidikan disekolah penerbangan, sekolah keperawatan atau ingin kuliah diuar negeri.
10. Kesepuluh
Dapat menjadi jalan keluar yang mudah ketika seseorang memiliki kebutuhan yang mendesak dan tidak memungkinkan untuk meminjam kepada orang lain dengan cepat, misalnya pembangunan atap rumah yang rusak berat akibat hujan angin yang merubuhkan pondasi genting.
11. Kesebelas
Agar para anggota majelis ta’lim mempunyai kebiasaan dalam menabung tanpa dorongan orang lain dan mampu memahami dengan seksama akan kebutuhannya masing masing termasuk masalah pendidikan anak anak .
12. Kedua belas
Menabung bermanfaat untuk meringankan pengeluaran yang tidak terduga dan berbiaya mahal misalnya biaya sandang pangan rumah tangga, biaya operasi penyakit yang tinggi dan lain lain.
13. Ketiga belas
Memberi contoh tauladan bagi generasi masa depan untuk lebih memahami manfaat tabungan majelis ta’lim dan agar pula dapat membiasakan diri menabung dan mengikuti acara majelis ta’lim.
14. Keempat belas
Dapat meningkatkan rasa kebersamaan, rasa ukhuwah dan mengikat tali silahturrahim semakin kuat diantara anggota majelis ta’lim terutama yang mengikuti program menabung masa depan untuk anak.
15. Kelima belas
Dapat meningkatkan dan memperbaiki kualitas sumber daya manusia agar menjadi lebih baik dan bertanggung jawab atas kebutuhannya sendiri.
16. Keenam belas
Dapat memperkuat aspirasi jemaah dalam mempererat tali silahturahim dengan kegiatan kemasyarakatan yang nantinya dapat bermanfaat bagi seluruh umat muslim.
17. Ketujuh belas
Agar yang hadir pada majelis ta’lim (anggota majelis ta’lim) menjadi manusia yang mandiri, lebih bertanggung jawab akan keluarga dan kebutuhan kebutuhan rumahtangga tanpa harus membebani atau membuat susah orang lain.
Kegiatan Majelis ta’lim dapat menciptakan sebuah ciri khas atau sebagai identitas yang unik yang dapat membedakan dengan jenis kegiatan keislaman lain, yaitu bersifat terikat dengan aturan dan berjalan secara teratur dan berkesinambungan pada lokasi lokasi yang sebelumnya telah disepakati bersama.
Semoga bermanfaat....
ONE DAY ONE HADITS
Ahad, 25 Februari 2024 M / 15 Sya'ban 1445 H.
Kemuliaan Majlis Taklim Bagaikan Taman Surga
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِي اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا مَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الْجَنَّةِ فَارْتَعُوا قَالُوا وَمَا رِيَاضُ الْجَنَّةِ قَالَ حِلَقُ الذِّكْرِ
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Jika kalian melewati taman syurga maka berhentilah. Mereka bertanya,”Apakah taman syurga itu?” Beliau menjawab,”Halaqoh dzikir (majelis Ilmu).” (Riwayat At-Tirmidzi).
Pelajaran yang terdapat di dalam hadits :
1- Ternyata undangan spesial dari nabi kita adalah menghadiri majelis ilmu diibaratkan dengan menghadiri taman surga. Inilah undangan spesial dari nabi kita.
2- Siapa saja yang memenuhi undangan ini juga akan mendapatkan hadiah istimewa langsung dari Allah, apa saja? Ini dia, Rasulullah Sallallahu alahi wasallam bersabda,
وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ
“Tidaklah suatu kaum berkumpul di satu rumah Allah, mereka membacakan kitabullah dan mempelajarinya, kecuali turun kepada mereka ketenangan, dan rahmat menyelimuti mereka, para malaikat mengelilingi mereka dan Allah memuji mereka di hadapan makhluk yang ada didekatnya. Barangsiapa yang kurang amalannya, maka nasabnya tidak mengangkatnya.” (Riwayat Muslim).
3- Tidak tanggung-tanggung, Allah Subhanahu Wata’ala berikan langsung empat hal bagi tamu taman-taman surga ini yaitu Allah turunkan ketenangan dalam hati, Allah berikan rahmat bagi mereka, para malaikat Allah kumpulkan ditengah majelis itu, Allah sebutkan orang yang menjadi tamu taman surga itu dihadapan para malaikat-Nya.
4- Ternyata kabar gembira untuk tamu taman-taman surga ini belum selesai. Masih banyak kejutan bagi mereka. Inilah kabar gembira bagi mereka:
Mereka mendapatkan warisan para nabi. Karena para nabi tidak mewariskan harta dinar maupun dirham, tetapi yang diwarikan mereka adalah ilmu (HR. Ahmad).
5- Mereka dido’akan oleh seluruh makhluk.Tamu-tamu taman surga ini akan dido’akan oleh seluruh makhluk yang ada di langit maupun di bumi sampai ikan yang ada di dalam lautan mendo’akannya (HR. At-Tirmidzi dan Jami’us Shaghir).
6- Malaikat akan menbentangkan sayapnya bagi tamu di taman surga, atas keridhoan Allah Subhanahu Wata’ala pada mereka (HR. Ibnu Majah).
7- Mereka dihitung sebagai orang Fi Sabilillah (HR. At-Tirmidzi).
8- Tamu-tamu ini mendapatkan pahala haji yang sempurna. Nabi bersabda :
“Barangsiapa yang keluar menuju masjid dan tidak ada yang diinginkannya, kecuali belajar atau mengajarkan ilmu, baginya pahala sama dengan pahala haji yang sempurna.” (HR. Ath-Thabrani).
9- Dan ketika kunjungan dari tamu taman-taman Surga ini selesai. Mereka mendapatkan hadiah yang paling dinanti oleh insan manusia, diampuni dosanya oleh Allah.
Rasuulullaah sallallahu alahi wasallam bersabda:
مَا جَلَسَ قَوْمٌ يَذْكُرُوْنَ اللهَ تَعَالىَ فَيَقُوْمُوْنَ حَتَّى يُقَالُ لَهُمْ: قُوْمُوْا قَدْ غَفَرَ اللهُ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَبُـدِّلَتْ سَيِّئَاتُكُمْ حَسَنَاتٍ
“Tidaklah duduk suatu kaum, kemudian mereka berzikir kepada Allah تَعَالىَ dalam duduknya hingga mereka berdiri, melainkan dikatakan (oleh malaikat) kepada mereka: Berdirilah kalian, sesungguhnya Allah telah mengampuni dosa-dosa kalian dan keburukan-keburukan kalian pun telah diganti dengan berbagai kebaikan.” (HR.Ath-Thabrani).
10- Dimudahkan masuk
Surga.“Barang siapa yang menempuh jalan guna menimba ilmu, niscaya Allah akan mudahkan baginya, berkat amalan ini jalan menuju ke surga.” (HSR. Muslim).
11- Bersegeralah menghadiri undangan taman Surga ini yaitu, majlis ilmu/ta'lim, selagi masih punya umur.
Tema hadits yang berkaitan dengan Al qur'an :
1- Hendaknya kita bersabar berada di majlis taklim bersama orang-orang yang shalih yaitu orang -orang yang mengingat Allah seraya mengagungkan, memuji, menyucikan, dan membesarkan-Nya serta memohon kepada-Nya di setiap pagi dan petang hari dari kalangan hamba-hamba-Nya, baik mereka itu orang-orang fakir ataupun orang-orang kaya, orang-orang kuat ataupun orang-orang lemah.
وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ
Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya. (QS. Al-Kahfi: 28).
2- Yang terbaik di antara kalian adalah yang belajar Alquran dan mengajarkannya.” (HR Bukhari).
مَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن يُؤْتِيَهُ ٱللَّهُ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْحُكْمَ وَٱلنُّبُوَّةَ ثُمَّ يَقُولَ لِلنَّاسِ كُونُوا۟ عِبَادًا لِّى مِن دُونِ ٱللَّهِ وَلَٰكِن كُونُوا۟ رَبَّٰنِيِّۦنَ بِمَا كُنتُمْ تُعَلِّمُونَ ٱلْكِتَٰبَ وَبِمَا كُنتُمْ تَدْرُسُونَ
Artinya: “Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: “Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah”. Akan tetapi (dia berkata): “Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.” (QS. Ali Imran: 79).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.