Minggu, 11 Agustus 2024

KEUTAMAAN SHALAT ISTIKHARAH DAN TATA CARANYA

Edisi Ahad, 11 Agustus 2024 M / 6 Shafar 1446 H.

Ketika seorang muslim dihadapkan dengan pilihan-pilihan yang berat dan ragu dalam memutuskan, dianjurkan untuk mengerjakan shalat istikharah agar diberikan petunjuk terbaik oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Secara istilah, shalat istikharah adalah meminta kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk dipilihkan sesuatu yang menurut-Nya terbaik. Baik itu dalam hal pekerjaan, jodoh maupun hal lain yang masih ragu untuk diambil. 

Hukum shalat istikharah adalah sunah. Hal ini berdasarkan sebuah hadits Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam dalam riwayat Jabir Ibn Abdillah radhiyallahu'anhu. bahwa Rasulullah bersabda:

"Jika di antara kalian hendak melakukan perkara/urusan, maka rukuklah (shalatlah) dua rakaat, kemudian berdoa." (HR. Bukhori).

Sedangkan waktu untuk mengerjakan shalat istikharah ialah pada malam hari atau sekurang-kurangnya setelah mengerjakan shalat isya, hingga sebelum masuk waktu shalat subuh. Sedangkan waktu yang paling mustajab untuk melakukan ibadah sunnah ini yaitu dimulai pukul 01.00 sampai 04.00 WIB. Jika ingin melaksanakannya di sepertiga malam, sangat dianjurkan untuk melakukan shalat witir supaya semakin afdal.

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي، فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

Artinya: “Allah menurunkan rahmat-Nya ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman, ‘Orang yang berdoa kepada-Ku akan Kukabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Kuampuni,” (HR Bukhari dan Muslim).

Ini yang penulis rasakan, setelah menunaikan shalat sunnah ini tiba-tiba teringat masa lalu yang kelam ketika terjatuh dari tebing saat Rapeling dengan tangan kanan patah, namun tidak menghentikan aktifitas pendakian gunung. Berhenti dari kegiataan Rock Climbing dan pulang kembali ke rumah Eyang di Bayat, Klaten untuk bermuhasabah pada musibah yang terjadi. Tetap berlatih menguatkan stamina dengan mendaki bukit Jabalkat, Watu prahu, Gajah dan Jati larangan dengan terlebih dulu sowan ke makam Eyang Sunan Pandanaran. Berharaf suatu saat Allah memberikan jawaban atas musibah yang dialami.

Allah menjawabnya sekarang dengan raihan Medali Emas Olimpiade untuk Indonesia melalui Cabang Climbing dari Atlet yang berlatar Pencinta alam dan juga berpendidikan Guru. Emas didapat pada hari ke 17 Olimpiade dengan jadwal final mulai pkl 17.00 waktu Paris. Trimakasih Leonardo yang telah mengharumkan nama Indonesia dan telah mewujudkan impian yang begitu lama terpendam.

Wallahu alam, apakah ini hanya kebetulan, hanya Allah yang bisa menjawabnya. 

Berikut ini macam-macam keutamaan shalat istikharah dan Tata caranya :

1. Menyerahkan Hasil pada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 

"Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yg telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal." (QS At Taubah: 51).

Pada dasarnya shalat istikharah adalah permohonan petunjuk dari hamba kepada Allah Ta'ala agar diberikan jalan terhadap segala ikhtiar atau usahanya selama ini.

Dengan shalat istikharah segala ganjalan dan rintangan apabila kita serahkan kepada Allah pasti akan memberikan pilihan yang sesuai ajaran Islam dan akan mendapatkan hasil yang diinginkan.

Selain itu, dengan shalat istikharah akan membentengi diri kita dari segala pilihan yang salah dan tidak sesuai agama yang dibenarkan.

2. Menenangkan Diri 

Mengerjakan shalat istikharah dapat membuat pikiran yang penuh kebimbangan menjadi lebih tenang. Shalat istakharah juga dapat menghindarkan diri dari sifat tergesa-gesa dalam mengambil keputusan yang  bisa berujung pada keputusan yang salah.

Dengan meminta petunjuk dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan lebih memudahkan segala urusan dan kesulitan dalam memilih.

3. Memberikan Kemantapan Hati 

Satu di antara hal yang diinginkan ketika orang sedang berada dalam pilihan yang sulit adalah diberikannya kemantapan hati.

Kendati demikian, tidak semua orang mudah memperoleh kemantapan hati begitu saja, dibutuhkan usaha dan doa agar senantiasa diberikan kemantapan hati oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Satu di antara caranya kita memperoleh kemantapan hati dari segala pilihan sulit adalah dengan shalat istikharah meminta petunjuk kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

4. Dijauhkan dari Bisikan Setan 

Kapan pun dan di mana pun setan selalu membisikkan hal yang tidak benar dan bertentangan dengan agama. Apalagi ketika kita sedang berada dalam kesulitan dan permasalahan yang sulit seperti dilema dalam pengambilan keputusan.

Dengan kesempatan ini setan akan membisikkan sesuatu yang mengarah pada keputusan yang salah dan tidak sesuai dengan ajaran agama.

Mengerjakan shalat istikharah dapat menghindarkan kita dari bisikan setan yang menyesatkan.

5. Memilih dengan Pertimbangan Agama 

”Sesungguhnya urusan itu seluruhnya ditangani Allah Subhanahu wa ta'ala.” (QS Ali Imran : 154).

Hal dasar yang harus selalu kita ingat dalam setiap menjalankan apa pun adalah sesuai dengan perintah agama, termasuk satu di antara shalat istikharah untuk meminta petunjuk dari kebimbangan atau pilihan sulit.

Bukan berarti pilihan sulit tidak dapat diatasi, kita dapat kembali ke jalan-Nya dengan memohon petunjuk yang benar.

6. Ikhlas hanya pada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 

Dengan mendekatkan diri kepada Allah melalui shalat istikharah, Allah Ta'ala akan memudahkan setiap jalan kita, hati lebih tenang dan dapat berpikir jernih ketika dihadapkan pada pilihan atau keputusan yang sulit.

7. Terhindar dari Keburukan 

Dengan melakukan shalat istikharah insya Allah kita akan terhindar dari keburukan sebagaimana tercantum dalam hadits riwayat Bukhari berikut:

“Ya Allah, dan sekiranya engkau mengetahui bahwa urusan ini buruk bagiku dalam agamaku, kehidupanku, dan akibat dari urusan ini, maka hindarkanlah aku darinya, kemudian takdirkanlah untukku kebaikan bagaimanapun adanya, lalu berilah aku keridhaan dengannya.” (HR. Bukhari)

8. Shalat Istikharah Memberi Kelapangan Hati 

Setiap insan yang melakukan shalat istikharah akan memperoleh kelapangan hati dan keikhlasan.Kita akan semakin yakin bahwa hanya Allah Subhanahu Wa Ta'ala. yang Maha Mengetahui jalan terbaik untuk hidup.

Inilah salah satu manfaat shalat istikharah yang paling utama untuk seorang muslim. Ini sejalan dengan firman-Nya dalam surat Al-Baqarah ayat 216 berikut ini:

كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّوا۟ شَيْـًٔا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Artinya: “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui,” (QS Al-Baqarah: 216).

9. Terhindar dari Perasaan Menyesal 

Melakukan shalat istikharah Insya Allah akan menjauhkan kita dari perasaan menyesal dalam hidup. Ini karena kita yakin apa pun pilihan atau tindakan kita sudah sejalan dengan keinginan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Oleh sebab itu, apa pun hasilnya sudah pasti merupakan yang terbaik untuk kita sekalipun tidak sesuai harapan. Ini karena kita meyakini bahwa Allah lebih tahu apa yang terbaik untuk hamba-Nya.

10. Shalat Istikharah Sesuai dengan Sunah Nabi 

Manfaat shalat istikharah yang berikutnya adalah mengamalkan sunah nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.

Sebab, nabi mengajarkan para sahabat melakukan istikharah dalam segala urusan. Jika rutin mengamalkannya, niscaya kita akan mendapat imbalan pahala yang setimpal.

"Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam biasa mengajari para sahabatnya salat istikharah dalam setiap urusan." (HR Muslim).

11. Berpasrah dan berserah pada Allah Subhanahu Wa Ta'ala 

Seperti pada firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam Al-Quran pada surat At-Taubah ayat 51 yang berbunyi:  “Qul lay yusiibanaa illaa maa kataballaahu lanaa, huwa maulaanaa wa ‘alallaahi falyatawakkalil-mu’minun.”  Artinya: “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.”

12. Ridha Terhadap Apapun yang Allah Berikan 

Ridha adalah suatu keadaan dari kesabaran yang berada di dalam hati. Seperti yang ada dalam firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang berbunyi :

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا

Artinya: "Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya...." (QS Thaha: 132).

13. Mendapat Keikhlasan Terhadap yang Allah Pilihkan 

Ciri yang dapat dirasakan ketika Istikharah adalah dilapangkan dada dan dimantapkan hati terhadap yang sudah Allah pilihkan. Sebagaimana firman Allah Ta'ala yang berbunyi :

وَمَا تَشَاءُوْنَ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ

Artinya: "Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam." (QS At-Takwir: 29).

وَمَا رَمَيْتَ إِذْ رَمَيْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ رَمَى

Artinya: "... Dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar..." (QS Al-Anfaal: 17).

14. Tidak Akan Muncul Penyesalan Atas yang Allah Berikan 

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Jama'ah disebutkan :

وَمَا نَدِمَ مَنِ اسْتَخَارَ الْخَالِقَ وَشَاوَرَ الْمَخْلُوْقِينَ

وَتَثَبَّتَ فِي أَمْرِهِ

Artinya: "Tidak akan menyesal siapa pun yang beristikharah kepada Allah dan bermusyawarah dengan manusia serta mempunyai ketetapan hati dalam urusannya." (HR Jama'ah).

15. Memahami Allah yang telah Mengatur semua 

Selain itu, ada juga firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang berbunyi :

وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

Artinya: "... Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam suatu urusan. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya." (QS Ali Imran: 159).

Dengan mengetahui hikmah dibalik Istikharah ini, kita dapat mengerti tentang Kekuasaan Allah dalam mengatur manusia dan meneguhkan hati yang sedang dalam suatu persoalan.

16. Dijauhkan dari godaan syaitan 

Godaan syaitan dapat menjerumuskan umat muslim dalam kemaksiatan. Melaksanakan shalat istikharah juga memohon perlindungan dari godaan syaitan ketika mengambil keputusan.

Untuk menghadapi syaitan dan terhindar dari godaannya, kita dianjurkan bahkan diperintahkan oleh Allah untuk senantiasa berlindung kepadanya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِإِنَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

"Dan jika kamu digoda oleh setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". [QS. Al-A'râf/7:200].

17. Medekatkan diri kepada Allah 

Seseorang dapat mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan mengakui bahwa hanya Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang maha mengetahui apa yang terbaik atau terburuk bagi para umatnya.

Dalam sebuah hadits, Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

"Takdirkanlah yang terbaik bagiku di mana pun itu sehingga aku pun ridha dengannya." (HR Bukhari).

Tata Cara Shalat Istikharah 

Menurut pendapat Syaikh Wahbah, saat melakukan shalat istikharah setelah membaca surat Al Fatihah pada rakaat pertama kita disunnahkan untuk membaca surat Al Kafirun. Kemudian pada rakaat kedua setelah membaca surat Al Fatihah kita juga disunnahkan untuk membaca surat pendek Al Ikhlas. Berikut ini tata cara shalat istikharah:

1- Membaca bacaan niat shalat istikharah

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الاِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Artinya: "Aku niat shalat sunnah istikharah dua rakaat karena Allah ta'ala."

2-Takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah

3- Membaca surat Al Fatihah 

4- Membaca Surat Al Kafirun 

5- Ruku’ dengan tuma’ninah I’tidal dengan tuma’ninah 

6- Sujud dengan tuma’ninah 

7- Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah

8- Sujud kedua dengan tuma’ninah 

9- Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua Membaca surat Al Fatihah 

10- Membaca surat Surat Al Ikhlas 

11- Ruku dengan tuma’ninah 

12- I’tidal dengan tuma’ninah 

13- Sujud dengan tuma’ninah 

14- Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah 

15- Sujud kedua dengan tuma’ninah 

16- Tahiyat akhir dengan tuma’ninah 

17- Salam

Dalam pelaksanaan salat Istikharah ini terdapat doa yang diajarkan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam untuk dibaca ketika mengerjakannya. Dikutip dari situs resmi NU Online, setelah selesai salam sebaiknya membaca doa berikut :

اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوْبِ. اَللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هٰذَا اْلأَمْرَ .... خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هٰذَا اْلأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِيْ بِهِ

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat kepada-Mu dengan ilmu pengetahuan-Mu dan aku mohon kekuasaan-Mu (untuk mengatasi persoalanku) dengan kemahakuasaan-Mu. Aku mohon kepada-Mu sesuatu dari anugerah-Mu Yang Maha Agung, sesungguhnya Engkau Mahakuasa, sedang aku tidak kuasa, Engkau mengetahui, sedang aku tidak mengetahuinya dan Engkau adalah Maha Mengetahui hal yang ghaib.

Ya Allah, apabila engkau mengetahui bahwa urusan ini (orang yang mempunyai hajat hendaknya menyebut persoalannya) lebih baik dalam agamaku, dan akibatnya terhadap diriku sukseskanlah untuk ku, mudahkan jalannya, kemudian berilah berkah. Akan tetapi apabila engkau mengetahui bahwa persoalan ini lebih berbahaya bagiku dalam agama, perekonomian dan akibatnya kepada diriku, maka singkirkan persoalan tersebut, dan jauhkan aku daripadanya, takdirkan kebaikan untuk ku di mana saja kebaikan itu berada, kemudian berilah kerelaan-Mu kepadaku."

Semoga bermanfaat....


ONE DAY ONE HADITS 

Ahad, 11 Agustus 2024 M / 6 Shafar 1446 H.

Tentang Shalat Istikharah 

 عن جابر رضي الله عَنْهُمَا قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعَلِّمُنَا الِاسْتِخَارَةَ فِي الْأُمُورِ كُلِّهَا كَمَا يُعَلِّمُنَا السُّورَةَ مِنْ الْقُرْآنِ يَقُولُ إِذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالْأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ لِيَقُلْ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي أَوْ قَالَ عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ فَاقْدُرْهُ لِي وَيَسِّرْهُ لِي ثُمَّ بَارِكْ لِي فِيهِ وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي أَوْ قَالَ فِي عَاجِلِ أَمْرِي وَآجِلِهِ فَاصْرِفْهُ عَنِّي وَاصْرِفْنِي عَنْهُ وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِي قَالَ وَيُسَمِّي حَاجَتَهُ

Dari Jabir Bin Abdullah radhiyallahu ‘anhuma berkata:

“Dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengajari kami Istikharah dalam memutuskan segala sesuatu, (sebagaimana mengajari kami) surat dalam Alquran, beliau bersabda :

Apabila salah seorang diantara kalian hendak melakukan sesuatu (yang membingungkan), maka lakukanlah shalat (sunnah) dua roka’at -selain sholat wajib-, kemudian bacalah :

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pilihan yang tepat kepada-Mu dengan ilmu-Mu dan aku memohon kekuatan kepada-Mu (untuk memutuskan urusanku dan mengatasinya) dengan Kemahakuasaan-Mu. Aku memohon kepada-Mu kebaikan dari karunia-Mu yang agung, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa, sedang aku tidak kuasa, Engkau Maha Mengetahui, sedang aku tidak mengetahui dan hanya Engkau-lah Yang Maha Mengetahui hal yang ghaib. Ya Allah, apabila (menurut pengetahuan-Mu) Engkau mengetahui bahwa urusan ini (hendaknya disebutkan urusannya) lebih baik bagiku dalam urusan agamaku, penghidupanku, dan akibatnya bagi akheratku atau -Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: …..duniaku dan akhiratku-, maka takdirkanlah untukku, mudahkanlah jalannya, kemudian berilah berkah untukku. Akan tetapi apabila (menurut pengetahuan-Mu) Engkau mengetahui urusan ini berdampak buruk bagiku dalam urusan agamaku, penghidupanku, dan akibatnya bagi akheratku, atau -Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:….duniaku atau akhiratku-, maka jauhkan urusan tersebut dariku, dan jauhkan aku darinya, takdirkan kebaikan untukku dimana saja kebaikan itu berada, kemudian jadikanlah aku ridho dengan takdir tersebut.”

Ia (Jabir atau perawi selainnya) berkata:

Dan orang tersebut menyebutkan urusannya.”

(HR. Al-Bukhari no.1162,6382 dan 7390).

Pelajaran yang terdapat di dalam hadits : 

1- Istikharah adalah bentuk istif’al dari khair atau khiyarah, sedangkan maksud beristikharah kepada Allah adalah meminta suatu pilihan kepada-Nya yaitu : meminta pilihan yang terbaik dari dua perkara untuk orang yang membutuhkan salah satu dari kedua perkara tersebut.

2- Istikharah adalah sebuah ibadah yang disyari’atkan bagi orang yang hendak melakukan sesuatu atau meninggalkannya, namun ia masih bingung dalam menentukan diantara dua pilihan sikap tersebut.

3- Sebagaimana dalam hadits di atas, istikharah bisa dilakukan dengan melakukan shalat sunnah Istikharah dua raka’at, dan berdoa Itikharah setelahnya.

4- Ulama menjelaskan bahwa istikharah dengan sholat dan do'a  inilah yang paling baik (afdhol), akan tetapi jika terdapat halangan (haid, dll), atau dalam masalah yang perlu disegerakan, kemudian seseorang beristikharah tanpa shalat, maka yang seperti ini tidak mengapa.

5- Tidak seperti persangkaan sebagian orang bahwa jawaban shalat istikharah dikirim Allah dalam bentuk mimpi, sesungguhnya hasil istikharah adalah kemantapan hati. Yaitu, hati kita lebih condong ke pilihan mana yang terasa lebih baik untuk kita. Hati kita mantap memilih apa, itulah hasil istikharah kita.

6- Salat  istikhoroh ini dapat membantu dalam meringankan rasa keragu-raguan yang ada dalam diri seseorang dan meminta petunjuk kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan dipercaya dapat memberi tahu, baik itu hal yang baik ataupun buruk kepada seseorang yang dengan tulus melaksanakan shalat Istikharah.

Tema hadits yang berkaitan dengan al quran : 

1- Manusia, makhluk yang lemah dan sangat butuh pertolongan Allah dalam setiap urusannya. Setinggi apapun ilmu yang dimiliki, diperlukan campur tangan Allah dalam menentukan pilihan.

Seorang muslim sangat yakin dan tidak ada keraguan sedikitpun bahwa yang mengatur segala urusan adalah Allah Ta’ala. Dialah yang menakdirkan dan menentukan segala sesuatu sesuai yang Dia kehendaki pada hamba-Nya. Allah Ta’ala berfirman:

وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ سُبْحَانَ اللَّهِ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ, وَرَبُّكَ يَعْلَمُ مَا تُكِنُّ صُدُورُهُمْ وَمَا يُعْلِنُونَ, وَهُوَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلا هُوَ لَهُ الْحَمْدُ فِي الأولَى وَالآخِرَةِ وَلَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ 

"Dan Rabbmu menciptakan apa yang Dia kehendaki dan memilihnya. Sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka. Maha suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia). Dan Tuhanmu mengetahui apa yang disembunyikan (dalam) dada mereka dan apa yang mereka nyatakan. Dan Dialah Allah, tidak ada Rabb (yang berhak disembah) melainkan Dia, bagi-Nyalah segala puji di dunia dan di akhirat, dan bagi-Nyalah segala penentuan dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan." (QS. al-Qashash: 68-70).

2- Allah Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya agar senantiasa memohon pertolongan kepada-Nya agar diberikan petunjuk untuk memperoleh kebaikan bagi kehidupannya dan terhindar dari keburukan.

Cara yang terbaik dalam memohon pertolongan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala adalah melalui shalat, sebagaimana hal ini difirmankan Allah Subhanahu Wa Ta'ala di dalam al-Qur’an yang berbunyi:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ , وَلا تَقُولُوا لِمَنْ يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتٌ بَلْ أَحْيَاءٌ وَلَكِنْ لَا تَشْعُرُونَ 

"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS. al-Baqarah: 153).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.