Edisi Kamis, 15 September 2022 M / 18 Shafar 1444 H.
Salah satu tujuan diutusnya Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam adalah menyempurnakan akhlak manusia. Karena itulah, Islam sangat memperhatikan perkara adab, termasuk adab makan dan minum yang merupakan kebutuhan primer dalam hidup manusia.
Perhatian Islam terhadap perkara makan dan minum ini tertera dalam surah Al-Baqarah ayat 168:
"Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan, karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu," (QS. Al-Baqarah [2]: 168).
Adab makan dan minum dalam Islam berkaitan dengan dua hal, yaitu zat makanan yang akan dikonsumsi dan tata cara mengonsumsi makanan tersebut.
Nabi Muhammad Shalallahu alaihi Wassalam adalah suri tauladan bagi umat islam dan segala perilakunya menjadi pedoman hidup bagi seluruh manusia. Tidak hanya akhlak yang mulia dan tuntunannya dalam beribadah , Rasul juga mencontohkan pada umatnya bagaimana cara melakukan sesuatu dengan baik dan benar seperti halnya saat makan. Berikut ini adalah beberapa anjuran dan cara makan rasulullah berdasarkan hadits :
1. Makan secukupnya dan tidak berlebihan
Rasul selalu menganjurkan umatnya untuk makan secukupnya dan menghindari perilaku boros. Tidak hanya itu Rasul juga menyebutkan bahwa perut atau lambung terbagi menjadi tiga bagian, sepertiga untuk udara, sepertiga untuk makanan dan sepertiga untuk minuman sebagaimana yang disebutkan dalam hadits berikut ini :
Hendaklah kamu makan, minum,berpakaian, dan bersedekah dengan tidak berlebihan dan sombong (HR Ahmad dan Abu Daud).
Sesungguhnya termasuk pemborosan bila kamu makan apa saja yang kamu bernafsu memakannya (HR Ibnu Maajah).
Adapun sebenarnya kekenyangan dapat mengeraskan hati. memberatkan tubuh, mengurangi kecerdasan, menyebabkan ngantuk dan tidur lebih banyak serta melemahkan seseorang untuk beribadah.
2. Berwudhu sebelum dan sesudah makan
Tidak hanya sebelum melakukan shalat wajib maupun shalat sunnah, Rasul juga berwudhu sebelum makan untuk menghindari gangguan setan dan menghilangkan kefakiran sebagaimana yang disebutkan dalam hadits berikut ini :
Berwudhu sebelum makan menghilangkan kefakiran, dan berwudhu setelah makan menghilangkan gangguan setan
3. Makan dengan tangan kanan
Seorang muslim hendaknya mengikuti sunnah Rasul untuk senantiasa makan dengan tangan kanan dan menurut para ilmuwan hal ini bermanfaat bagi kesehatan terutama untuk melatih saraf sensorik pada tangan. Sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut:
Hendaklah kamu sekalian makan dengan tangan kanan. Sebab setan makan dan minum dengan tangan kirinya (HR Muslim).
4. Membaca Basmalah
Mengawali segala sesuatu dengan basmalah sangat dianjurkan bagi umat islam karena dengan membaca basmalah seseorang dapat menghindari gangguan setan yang dapat melemahkan iman dan ibadah seseorang. Adapun jika lupa membaca basmalah sebelum makan maka bacalah kalimat “Bismillahi Awwa-lahu wa Akhirahu” seperti yang disebutkan dalam hadits:
Jika lupa membaca Bismillah, bacalah “Bismillahi Awwa-lahu wa Akhirahu” (Dengan nama Allah dari mula hingga akhir) (HR Abu Dawud dan Attirmidzi).
5. Duduk saat makan dan tidak bersandar atau berdiri
Seorang muslim Hendaknya tidak makan atau minum sambil berdiri maupun menyandar dan makan maupun minum sambil duduk lebih utama dan sebaiknya makanan yang dimakan diletakkan di atas tanah untuk menjaga kerendahan diri. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam:
“ Aku tidak makan sambil bersandar. Aku adalah seorang hamba, maka aku minum seperti minumnya hamba dan makan pun seperti makannya seorang hamba”
Janganlah seorang di antara kalian minum sambil berdiri (HR Muslim).
6. Tidak mencela makanan
Seperti apapun makanan yang didapat dan diperoleh apabila kita tidak menyukainya sebaiknya jangan mencela makanan. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam:
Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam tidak pernah mencela makanan; Jika ia suka dimakannya, jika tidak suka ditinggalkannya (HR Al Bukhari dan Muslim).
7. Dianjurkan untuk makan bersama
Rasulullah jarang makan sendirian, beliau Shallallahu alaihi Wassalam selalu mengajak orang lain untuk makan bersamanya oleh karena itu seorang muslim hendaknya mengajak orang lain untuk makan misalnya bersama keluarganya. Makanan yang baik dalam islam adalah makanan yang banyak orang memakannya sebagaimana yang disebutkan dalam hadits berikut :
Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam tidak pernah makan sendirian (HR.Anas Radhiyallahu'anhu).
Makanan dua orang cukup untuk tiga orang, makanan untuk tiga orang cukup untuk empat orang (HR Al Bukhari dan Muslim).
8. Bersabar untuk mengambil makanan saat makan bersama
Jika makan bersama dengan orang lain atau banyak orang maka Rasul menganjurkan untuk bersabar hingga orangtua atau pemimpin mengambil makanan terlebih dahulu dan orang yang menyajikan makanan akan makan setelah orang lain makan. Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam bersabda: Yang melayani minuman suatu kaum, hendaknya dialah yang terakhir orang yang minum (HR Attirmidzi).
9. Tidak meniup makanan
Terkadang kita suka meniup makanan saat makanan masih panas, hal ini sebenarnya harus dihindari karena Rasul melarang kita untuk meniup makanan disaat masih panas. Hal ini juga telah dibuktikan oleh para ahli kesehatan masa kini bahwa meniup makanan tidaklah baik untuk kesehatan. Sebagaimana hadits berikut ini:
Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam melarang orang untuk meniup-niup minuman/makanan (HR Abu Dawud).
10. Makan dari tepian piring
Jika memakan makanan maka makanlah dari sisi pinggiran atau tepi piring makan hingga ke tengahnya seperti yang senantiasa dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam:
Berkat itu turun di tengah-tengah makanan, maka makanlah dari tepi-tepinya dan jangan makan dari tengah-tengahnya (HR Abu Dawud,Attirmidzi).
11. Mengunyah secara perlahan dan mengecilkan suapan
Rasulullah selalu menyantap makanan dengan mengecilkan suapannya dan mengunyahnya hingga berkali-kali. Selain itu Rasul tidak menyuapkan makanan sebelum suapan yang sebelumnya selesai ditelan. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam:
“Kecilkan suapan dan baguskan Mengunyahnya”
“Janganlah mengulurkan tangan pada suapan yang lain sebelum menelan suapan pertama”
12. Tidak menggunakan perkakas makan yang terbuat dari emas dan perak
Makan dengan perkakas emas dan perak adalah kebiasaan kaum kafir oleh karena itu Rasul melarang umatnya untuk tidak menggunakan perkakas yang terbuat dari logam tersebut.
Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam melarang kami minum dan makan dengan perkakas makan dan minum dari emas dan perak (Mutafaq ‘alaih)
13. Minum dari gelas dan tidak minum sekali teguk
Selain makan dengan perlahan Rasul pun menganjurkan untuk minum dengan benar yakni tidak meminum air dalam gelas dengan sekali teguk dan juga tidak meminumnya langsung dari teko, sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut ini:
Jangan minum sekaligus, ambillah jeda (ambil nafas) dua sampai tiga kali .
Rasulullah jika minum bernafas sampai tiga kali (HR Al Bukhari dan Muslim)
Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam melarang orang yang minum dengan membalik mulut kendi langsung ke mulutnya (HR.Al Bukhari dan Muslim).
14. Menghabiskan makanan yang diambil
Rasul menganjurkan kita untuk makan secukupnya dan senantiasa menghabiskan makanan yang diambil untuk menghindari perilaku boros dan mubazir serta untuk mendapatkan berkat dari makanan secara utuh. Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam bersabda:
Kamu tidak mengetahui di bagian yang manakah makananmu yang berkat (HR Muslim).
15. Membaca hamdalah setelah selesai makan
Makanan yang kita dapatkan dan makan setiap hari adalah pemberian dan rezeki dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala oleh sebab itu setelah makan Rasul senantiasa mengucapkan syukur dengan membaca hamdalah. Sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut ini:
Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam jika selesai makan dan mengangkat hidangannya membaca: alhamdulillahi hamdan katsiran thoyyiban mubaarokan fihi, ghoiro makfiyin wala mustaghnan ‘anhu rabbana (segala puji bagi Allah, pujian yang sebaik-baiknya, yang baik dan berkat. Tiada terbalas, dan tidak dapat tidak, tentu kami membutuhkan kepadanya, wahai Tuhan kami) (HR Al Bukhari).
16. Tidak memberikan makanan yang tidak disukai pada orang lain
Rasul senang berbagi makanan dengan orang lain tetapi beliau tidak pernah memberikan suatu makanan yang tidak disukai oleh dirinya sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut ini:
Janganlah kamu memberi makanan yang kamu sendiri tidak suka memakannya (HR Ahmad).
17. Tidak mencaci makanan dan sebaliknya hendaknya memuji makanan
Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu ia berkata, "Rasulullah Shallallahu alaihi Wassalam tidak pernah mencaci makanan sama sekali, jika beliau menyukainya maka beliau memakannya, jika beliau tidak suka beliau meninggalkannya.
Demikianlah cara makan Rasulullah yang semestinya dapat ditiru oleh umat islam karena apa yang dicontohkan oleh Rasul pastilah memiliki sisi positif dan manfaat yang besar bagi manusia. Selain itu kita hendaknya menghindari makanan haram dan minuman haram yang berdampak buruk bagi tubuh.
Semoga bermanfaat....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.