Sabtu, 03 September 2022

17 CIRI-CIRI ORANG MUNAFIQ DALAM ISLAM (BAGIAN 1)

Edisi Sabtu, 3 September 2022 M / 6 Shafar 1444 H. 

Orang beriman dalam Al-Qur’an dihadap-hadapkan dengan orang munafik. Keimanan berseberangan dengan kemunafikan. Pasalnya, orang munafik atau kemunafikan termasuk ke dalam kategori orang kafir atau kekafiran karena mereka hakikatnya bukan orang yang beriman.

“Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam ditanya tentang tanda orang beriman dan orang munafik. Rasulullah menjawab, ‘Orang beriman selalu bimbang pada sembahyang, puasa, dan ibadah. Sedangkan orang munafik bimbang pada makanan dan minuman seperti binatang ternak,’” (Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin, [Beirut, Darul Fikr: 2018 M/1439-1440 H], juz III, halaman 75). 

Hatim Al-Asham menyebutkan sifat-sifat orang beriman dan orang munafik. Orang yang beriman sibuk tafakur dan mengambil pelajaran. Sedangkan orang munafik sibuk dengan katamakan dan angan-angan. Orang yang beriman berputus asa dari semua orang kecuali Allah. Sedangkan orang munafik berharap kepada manusia kecuali Allah. Orang yang beriman merasa aman dari kejahatan manusia kecuali azab Allah. Sedangkan orang munafik merasa takut kepada manusia kecuali siksa Allah. Orang beriman mengorbankan hartanya untuk membela agama. 

Sedangkan orang munafik mengorbankan agama untuk membela hartanya. Orang beriman berbuat baik dan menangis. Sedangkan orang munafik berbuat buruk dan tertawa. Orang beriman, kata Hatim, menyukai khalwat dan kesendirian. Sedangkan orang munafik senang keramaian dan perkumpulan. Orang yang beriman menanam dan khawatir tanaman rusak. Sedangkan orang munafik mencabut tanaman dan berharap hasil. Orang beriman melakkan amar makruf dan nahi mungkar sebagai siasat untuk kemaslahatan. Sedangkan orang munafik melakukan keduanya untuk meraih kekuasaan dan merusak. (Al-Ghazali, 2018 M/1439-1440 H: III/75).

Berikut ciri-ciri orang munafik selengkapnya :

1. Tidak Sesuai Antara Zahir Dengan Bathin 

Orang-orang munafik sebenarnya secara zahir telah menyadari dan mengakui tentang adanya Nabi Muhammad sebagai Rasul utusan Allah, namun secara Bathinnya ia masih mendustakan kesaksian tersebut dan memiliki perasaan terselubung yang busuk dan menghancurkan. Penampilan luarnya terlihat beriman namun dalam hatinya hanya main-main.

2. Takut Terhadap Kejadian Apa Saja 

Orang-orang munafik selalu memiliki siasat jahat sehingga ia selalu merasa takut jika orang lain juga memiliki siasat jahat terhadapnya. Jiwanya tidak tenang dengan pikiran-pikiran negative yang selalu menggerogoti hatinya dan terlalu sibuk dengan persoalan duniawi. Sehingga ia berharap bahwa hidupnya tetap seperti ini dan tidak diganggu oleh siapapun padahal kehidupan manusia adalah layaknya seperti roda yang terus berputar, kadang di atas dan kadang di bawah. 

3. Beruzur Dengan Dalih Dusta 

Orang munafik selalu punya alasan untuk menghindari tanggung jawab apalagi yang bersifat mengorbankan diri seperti berperang atau membantu sesama umat muslim.

وَمِنۡهُم مَّن يَقُولُ ٱئۡذَن لِّي وَلَا تَفۡتِنِّيٓۚ أَلَا فِي ٱلۡفِتۡنَةِ سَقَطُواْۗ وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمُحِيطَةُۢ بِٱلۡكَٰفِرِينَ ٤٩

Di antara mereka ada orang yang berkata: “Berilah saya keizinan (tidak pergi berperang) dan janganlah kamu menjadikan saya terjerumus dalam fitnah”. Ketahuilah bahwa mereka telah terjerumus ke dalam fitnah. Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar meliputi orang-orang yang kafir. (At-Taubah: 49).

4. Menyuruh Kemungkaran Dan Mencegah Kemakrufan 

Orang-orang munafik secara diam-diam akan terus merusak bumi dan seisinya terlebih dengan akhlak masyarakatnya dengan berbagai cara seperti menggembar-gemborkan tentang kemerdekaan wanita, persamaan hak, penanggalan hijab/jilbab. Mereka juga berusaha memasyarakatkan nyanyian dan konser, menyebarkan majalah-majalah porno (semi-porno) dan narkoba.

Ia terus mengajak orang-orang untuk menikmati hidup yang singkat dan Cuma sekali. Ia mengajak supaya orang-orang tidak terlalu larut dengan ibadah dan keagamaan yang menurutnya semu.

5. Pelit 

Orang-orang munafik biasanya sangat gila harta dan sangat pelit walau hanya untuk membagi sedikit kekayaannya untuk keluarganya sendiri sekalipun apalagi untuk orang lain yang bukan keluarganya seperti bersedekah atau infak. 

6. Lupa Kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala 

Allah sang pencipta seluruh alam dan isinya adalah dzat yang sudah sepatutnya kita ingat dan kita sembah. Akan tetapi hal ini tidak berlaku bagi para munafik. Mereka hanya mengingat kekayaan dan kesenangan duniawi tanpa mengingat Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 

7. Mendustakan Janji Allah Subhanahu Wa Ta'ala Dan Rasul-Nya 

Allah adalah maha benar dan Rasul adalah utusan Allah yang membawa kebenaran dan keselamatan bagi umat manusia. Namun mereka (orang munafik) tidak mengakuinya dan malah menyebarkan bahwa hal itu adalah dusta semata.

Hal ini dijelaskan dalam Qur’an surat al-Ahzab ayat 12 yang berbunyi:

وَإِذۡ يَقُولُ ٱلۡمُنَٰفِقُونَ وَٱلَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٞ مَّا وَعَدَنَا ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥٓ إِلَّا غُرُورٗا ١٢

Artinya:

Dan (ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya berkata: “Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada kami melainkan tipu daya” (Al-Ahzab: 12).

8. Lebih Memperhatikan Zahir, Mengabaikan Bathin 

Orang munafik selalu sibuk memperbaiki penampilan mereka namun tidak pernah memperhatikan penampilan batin mereka di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Mereka hanya sibuk berbelanja duniawi tanpa menerapkan sholat, dzikir, dan lainnya.

9. Sombong Dalam Berbicara 

Orang munafik tidak memiliki ilmu apapun namun ia selalu bersikap dan berbicara seolah-olah ia adalah orang berilmu dan berpendidikan. Bicaranya selalu wah dan angkuh supaya terlihat terhormat dan berwibawa.

10. Tidak Memahami Ad Din 

Orang munafik hanya tertarik pada urusan duniawi dan mendalami segala hal untuk memperkaya harta serta derajat di mata manusia lain seperti mengendarai mobil dan mendalami ilmu-ilmu untuk terlihat keren namun ia enggan untuk mempelajari agama sehingga pengetahuan tentang keagamaannya sangat nihil.

11. Bersembunyi Dari Manusia Dan Menentang Allah Dengan Perbuatan Dosa 

Orang munafik berbaur dan bersama-sama melakukan kebaikan dengan orang taat, namun sesungguhnya ia selalu menganggap ringan perkara-perkara yang melawan hukum Allah Subhanahu Wa Ta'ala bahkan menentang-Nya dengan melakukan berbagai kemungkaran dan kemaksiatan secara sembunyi-sembunyi.

يَسۡتَخۡفُونَ مِنَ ٱلنَّاسِ وَلَا يَسۡتَخۡفُونَ مِنَ ٱللَّهِ وَهُوَ مَعَهُمۡ إِذۡ يُبَيِّتُونَ مَا لَا يَرۡضَىٰ مِنَ ٱلۡقَوۡلِۚ وَكَانَ ٱللَّهُ بِمَا يَعۡمَلُونَ مُحِيطًا ١٠٨

Artinya:

Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah, padahal Allah beserta mereka, ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan rahasia yang Allah tidak redlai. Dan adalah Allah Maha Meliputi (ilmu-Nya) terhadap apa yang mereka kerjakan. (An-Nisa’: 108).

12. Senang Melihat Orang Lain Susah, Susah Bila Melihat Orang lain Senang 

Orang munafik merasa senang melihat orang lain susah, namun sebaliknya ia merasa susah bila melihat orang lain senang. Ia senantiasa mengikuti perkembangan berita dan menyebarluaskan berita-berita duka dengan memasang caption ikut prihatin padahal hatinya senang dan terhibur karena berita duka tersebut.

13. Melalaikan sholat fardhu 

Orang munafik tidak hanya menipu dan merugikan orang lain tapi juga dengan sengaja melalaikan sholat fardhu tanpa merasa bersalah sedikitpun.

14. Dengki 

Orang munafik selalu merasa iri dengan apa yang dimiliki orang lain dan selalu menghasut orang-orang untuk juga merasakan iri seperti yang ia rasakan.

15. Ghasab 

Orang munafik memiliki sifat pelit namun selalu menganggap apa yang milik orang lain itu bisa ia pinjam atau pinta tanpa harus ia meminta ijin terhadap si pemilik, dan jika ia tidak dibolehkan untuk meminjam maka ia marah dan menyebarluaskan ke orang-orang lain bahwa orang tersebut pelit.

16. Memakan Harta Anak Yatim 

Orang munafik tidak pernah puas dengan kekayaan harta yang dimilikinya sehingga ia tidak segan-segan untuk memakan harta anak yatim. 

17. Tidak Membayar Hutang dan memutus silaturahmi 

Orang munafik selalu gila harta dan enggan membagi hartanya walaupun dalam bentuk pinjaman kepada sesama umat muslim yang membutuhkan. Namun ketika ia membutuhkan bantuan berupa pinjaman uang maka ia akan sulit dan tidak rela untuk membayar hutangnya tersebut. Orang munafik tidak memperdulikan hal lain selain kesenangan dirinya dalam hal duniawi walaupun harus memutus silaturahmi.

Demikianlah pembahasan mengenai sifat-sifat munafik yang harus kita hindari. Semoga artikel ini memberi manfaat positif bagi para pembaca sekalian.

Semoga bermanfaat....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.