Edisi Rabu, 25 Januari 2023 M / 3 Rajab 1444 H.
Setiap manusia tidak bisa lepas dari dosa dan kesalahan. Sebab itulah hakikat manusia. Tempat dan sarang dosa dan kesalahan. Tetapi bukan berarti, manusia harus pasrah. Tidak berusaha untuk taubat kembali ke jalan Ilahi.
Manusia terbaik adalah orang yang berbuat dosa, lantas kembali ke jalan Ilahi. Taubat. Bersungkur di hadapan Ilahi. Menangisi segala kesalahan yang telah diperbuat selama ini. Dan berusaha semaksimal mungkin tidak kembali ke jurang dosa itu lagi.
Menurut kitab Nihayatuz Zain fi Irsyadil I’bad karya Abu Abdil Mu’thi Muhammad Nawawi bin Umar Al-Jawi atau populer dengan Imam Nawawi Al Banteni, ada 17 amalan yang mampu menjadi pengampun terhadap dosa masa lalu dan yang akan datang. Imam Nawawi Banten berkata;
فائدة ; سبعة عشر من الاعمال يكفر كل واحد منها الذنوب المتقدمة والمتأخرة:
Artinya; Faedah; Ada 17 amalan yang masing-masing amalan itu akan menghapuskan tiap dosa yang terjadi masa lalu ataupun yang akan datang.
Adapun amalan tersebut antara lain adalah ;
1. Haji yang mabrur.
2. Melaksanakan wudhuk dengan sempurna,
3. Beribadah pada malam qadar,
4. Beribadah pada malam ramadhan,
5. Melaksanakan puasa pada bulan Ramadhan,
6. Menyertai imam pada membaca “amin”dalam shalat jamaah,
7. Membaca surat Q.S al Hasyar /; 22-24;
هُوَ ٱللَّهُ ٱلَّذِى لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عَٰلِمُ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ ۖ هُوَ ٱلرَّحْمَٰنُ ٱلرَّحِيمُ . هُوَ ٱللَّهُ ٱلَّذِى لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْمَلِكُ ٱلْقُدُّوسُ ٱلسَّلَٰمُ ٱلْمُؤْمِنُ ٱلْمُهَيْمِنُ ٱلْعَزِيزُ ٱلْجَبَّارُ ٱلْمُتَكَبِّرُ ۚ سُبْحَٰنَ ٱللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ . هُوَ ٱللَّهُ ٱلْخَٰلِقُ ٱلْبَارِئُ ٱلْمُصَوِّرُ ۖ لَهُ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ ۚ يُسَبِّحُ لَهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۖ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ
Artinya; Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan,
Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan, Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Asmaaul Husna. Bertasbih kepada-Nya apa yang di langit dan bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Selanjutnya amalan yang bisa mengampuni dosa yan terdahulu dan yang akan datang adalah,
8. Menuntun orang buta hingga 40 langkah,
9. Membaca do’a ini ketika muazin mengumandangkan azan;
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ هُوَ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ رَضِيْتُ بِاللّٰهِ رَبَّا وَبِالْإِسْلاَمِ دِيْنَا وَبِحَمْدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيَّا وَرَسُوْلَا
Artinya; Aku bersaksi tiada Tuhan kecuali Dia yang Esa, tidak ada sekutu baginya, dan Muhamad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya, Saya ridha Allah sebagai Rabb (Tuhan) kami, Islam sebagai agama kami dan Muhammad Shallallahu alaihi wasallam sebagai Nabi dan Rasul kami.
10. Menolong orang muslim,
11. Melaksanakan shalat dhuha,
12. Membaca do’a ketika memakai baju;
أَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِى كَسَانِي هَذَا وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلِ مِنِّيْ وَلاَ قُوَّةَ
Artinya; Segala puji bagi Allah yang telah memberikan pakaian ini kepadaku sebagai rezeki dari-Nya tanpa daya dan kekuatan dariku.
13. Datang dari arah baitil maqdis secara pelan-pelan untuk pergi haji atau umrah,
14. Membaca surat al-fatihah, al-ikhlas, Al-falaq, an-nas, sebanyak 7 kali setelah shalat Jum’at,
15. Membaca do’a dibawah ini setelah makan;
أَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِى أَطْعَمَنِيْ هَذَا وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلِ مِنِّيْ وَلاَ قُوَّةَ
Artinya; Segala puji bagi Allah yang telah memberikan pada ku nikmat makanan ini sebagai rezeki dari-Nya, tanpa daya da kekuatan dari ku.
16. Memaafkan dosa orang muslim,
17. Mengucapkan salawat kepada nabi Shallallahu alaihi wasallam dan sahabat.
Itulah rentetan pengampun dosa yang dituturkan Imam Nawawi Banten dalam kitab Nihayatuz Zain, halaman 142.
Semoga bermanfaat.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.