Kamis, 10 Agustus 2023

CARA BERBAKTI KEPADA ORANGTUA YANG SUDAH MENINGGAL

Edisi Kamis, 10 Agustus 2023 M / 23 Muharram 1445 H.

Berbakti kepada orang tua menjadi kewajiban setiap anak. Dalam ajaran Islam, berbakti kepada orang tua hukumnya wajib dan disebut sebagai birrul walidain. Berbakti tidak hanya dilakukan semasa hidup orang tua, namun juga ketika keduanya telah meninggal dunia. Ibu sudah mengandung selama sembilan bulan, kemudian menyusui dan merawat anaknya hingga besar. Sementara itu, ayah akan mengupayakan segala hal terbaik untuk anak-anaknya. Tak ada alasan apapun yang membolehkan anak melawan orang tuanya.

Berbakti pada orang tua tentu tak perlu ditanyakan lagi apa dalil dan apa hukumnya serta apa saja keutamaannya. Tentu semua orang sudah paham bahwa itulah yang menjadi salah satu jalan untuk ke surga dan menjadi amal kebaikan untuk kehidupan di akherat nanti. Jika orang tua kita masih hidup tentu ada banyak yang bisa dilakukan. Misalnya berbuat dan berkata baik, mewujudkan cita cita orang tua, memberi kehidupan yang layak pada orang tua, yang intinya membuat orang tua bahagia dan merasa bangga dengan apa yang kita dilakukan sebagai bentuk berbakti kepada orang tua. Namun tentu diantara kita mungkin sudah ada orang tuanya telah meninggal dunia sehingga kadang merasa menyesal ketika belum banyak melakukan kebaikan untuk mereka.

Tetapi anda tak perlu khawatir dengan hal ini, masih ada banyak bentuk kebaikan lain yang bisa dilakukan untuk wujud bakti anak pada orang tua atau amalan untuk orang tua yang sudah meninggal, hal ini sudah dibahas Al Qur’an dan beragam hadits yakni mengenai apa saja yang bisa dilakukan untuk membahagiakan kedua orang tua. Marilah kita simak selengkapnya dalam uraian berikut.

1. Rutin Mendoakan dan Memohonkan Ampunan 

“Wahai Rasulullah, apakah masih ada bentuk berbakti kepada kedua orang tuaku ketika mereka telah meninggal dunia?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Iya (masih tetap ada bentuk berbakti pada keduanya). (Bentuknya adalah) mendo’akan keduanya, meminta ampun untuk keduanya, memenuhi janji mereka setelah meninggal dunia, menjalin hubungan silaturahim (kekerabatan) dengan keluarga kedua orang tua yang tidak pernah terjalin dan memuliakan teman dekat keduanya.” (HR. Abu Daud no. 5142).

2. Menyambung Silaturahmi dengan Teman Teman Orang Tua 

“Sesungguhnya sebaik-baik bentuk berbakti (berbuat baik) adalah seseorang menyambung hubungan dengan keluarga dari kenalan baik ayahnya.” (HR. Muslim no. 2552). 

Silaturahmi dengan teman teman, kerabat, dan orang terdekat orang tua hendaknya tetap dilakukan dan niatkan untuk berbuat baik pada orang tua sehingga orang tua juga turut mendapat pahala kebaikannya cara menghormati orang tua.

3. Menjaga Persaudaraan dengan Kerabat 

“Sesungguhnya sebaik-baik bentuk berbakti (berbuat baik) adalah seseorang menyambung hubungan dengan keluarga dari kenalan baik ayahnya setelah meninggal dunia.” Sesungguhnya ayah orang ini adalah sahabat baik (ayahku) Umar (bin Al-Khattab). Tentu saudara saudara terdekat dari orang tua juga tetap disambung baik silaturahminya sebagaimana yang dilakukan orang tua kita. 

4. Sedekah atas Nama Orang Tua 

“Sesungguhnya ibu dari Sa’ad bin ‘Ubadah radhiyallahu ‘anhu meninggal dunia. Sedangkan Sa’ad pada saat itu tidak berada di sisinya. Kemudian Sa’ad mengatakan, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah meninggal, sedangkan aku pada saat itu tidak berada di sampingnya.

Apakah bermanfaat jika aku menyedekahkan sesuatu untuknya?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Iya, bermanfaat.’ Kemudian Sa’ad mengatakan pada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Kalau begitu aku bersaksi padamu bahwa kebun yang siap berbuah ini aku sedekahkan untuknya’.” (HR. Bukhari no. 2756).

5. Menjaga Nama Baik Orang Tua 

“Orang tua adalah pintu surga paling tengah. Kalian bisa sia-siakan pintu itu atau kalian bisa menjaganya.” (HR. Tirmidzi no. 1900). Berbuat baik harus tetap dilakukan, sehingga orang tua turut mendapat pahala kebaikan dari sikap baik yang dilakukan oleh anda misalnya dulu anda sering menafkahi orang tua setelah menikah maka setelah meninggal lakukan dengan cara lain.

6. Mencontoh Kebaikan Orang Tua 

“Sesungguhnya termasuk kebaikan seseorang adalah menyambung tali silaturrahmi kepada teman-teman ayahnya” [Hadits Riwayat Muslim 2552 (13)]. Lakukan kebaikan sebagaimana yang dicontohkan orang tua kita, agar orang tua mendapat pahala jariyah yang terus mengalir.

7. Melakukan yang Diinginkan Orang Tua 

‘Di surga ada banyak pintu. Yang paling nyaman dimasuki adalah yang paling tengah. Dan sebab untuk bisa masuk surga melalui pintu tersebut adalah melakukan kewajiban kepada orang tua.’ (Tuhfah Al-Ahwadzi, 6: 8-9). 

Orang tua tentu pernah punya harapan, misalnya ingin anaknya menjadi orang yang sholeh, lakukan hal tersebut demi orang tua agar orang tua mendapat pahalanya.

8. Menyebarkan Ilmu yang Bermanfaat 

“Jika anak Adam meninggal, maka amalnya terputus kecuali dari tiga perkara, sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang berdoa kepadanya (ibu bapaknya).” (HR. Muslim). 

Jika anda pernah mendapat ilmu apa saja tentang kebaikan dan hal yang bermanfaat dari orang tua, hal itu bisa diteruskan, sehingga orang tua juga ikut mendapat pahalanya.

9. Melakukan Apa yang Disuka Orang Tua yang Berupa Kebaikan 

“Sesungguhnya cara berbakti kepada orangtua yang paling baik yaitu seseorang menyambung hubungan dengan orang yang dicintai bapaknya setelah meninggal.” (HR. Muslim, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

10. Memenuhi Janji yang Pernah Diucap Orang Tua 

“Ya, ada empat perkara: menshalatinya dan memohonkan ampun kepada Allah untuk mereka, melaksanakan janji-janji mereka, memuliakan teman-teman mereka, dan menyambung tali kekeluargaan yang kamu tidak memiliki pertalian kecuali dari adanya pertalian itu, itu perbuatan bakti kepada mereka yang tersisa bagimu untuk kamu lakukan setelah mereka meninggal.” (HR. Ibnu Majah dan Ahmad). 

Jika orang tua pernah berjanji namun belum bisa untuk terlaksana, kita bisa melakukannya untuk orang tua sehingga orang tua lebih tenang dan lebih bahagia.

11. Menjadi Orang yang Shaleh 

“ Apabila seseorang meninggal dunia, maka terputuslah segala amalnya. kecuali tiga perkara yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang shaleh yang selalu mendoakannya.” (HR. Muslim). 

Menjadi anak yang shaleh kelak akan mengangkat orang tua ke surga, anda bisa melakukannya demi orang tua.

12. Memohon Ampun untuk Orang Tua 

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dalam sebuah hadits Qudsi:  “ Diangkat derajat seseorang yang sudah meninggal, kemudian berkata:“Ya Rabb, apa (penyebab) ini?” kemudian Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjawab: “anakmu memohonkan ampun untukmu.”

13. Melakukan Nazar Orang Tua 

“Dari Ibnu Abbas, sesungguhnya seorang wanita dari Juhainah datang kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, lalu dia berkata: “Sesungguhnya ibu saya telah bernazar melakukan haji, dia meninggal sebelum melaksanakan nazar hajinya,  apakah boleh melakukan haji menggantikannya?” Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menjawab: “Lakukan haji untuknya.” (HR. Bukhari).

14. Melunasi Hutang Orang Tua 

“Dari Abu Hurairah Radhiyallahu'anhu ia berkata, Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: “Ruh seorang yang beriman tergantung dengan hutangnya, sampai dilunasi hutangnya”. (HR. Tirmidzi). 

Memang hutang orang tua itu bukan kewajiban anak sepenuhnya jika jumlah warisan yang dtinggalkan tidak mencukupi untuk membayar, namun hal itu bisa meringankan orang tua di akherat dengan lebih luas sebab amalan seseorang baru bisa diterima ketika hutangnya telah lunas.

15. Mengalirkan Kebaikan Dengan Wakaf 

Dari Abdullah bin Abbas Radhiyallahu'anhu ia berkata: “ Sesungguhnya ibu dari Sa’ad bin ‘Ubadah Radhiyallahu'anhu meninggal dunia. Sedangkan Sa’ad pada saat itu tidak berada di sisinya. Kemudian Sa’ad mengatakan: Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah meninggal, sedangkan aku pada saat itu tidak berada di sampingnya.

Apakah bermanfaat jika aku menyedekahkan sesuatu untuknya? Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pun menjawab: “Iya bermanfaat”.  Kemudian Sa’ad mengatakan kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam: “Kalau begitu aku bersaksi padamu bahwa kebun yang siap berbuah ini aku sedekahkan untuknya.”  (HR. Bukhari).

16. Memuliakan teman dekatnya 

Ibnu Umar berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ مِنْ أَبَرِّ الْبِرِّ صِلَةَ الرَّجُلِ أَهْلَ وُدِّ أَبِيهِ بَعْدَ أَنْ يُوَلِّىَ

“Sesungguhnya sebaik-baik bentuk berbakti (berbuat baik) adalah seseorang menyambung hubungan dengan keluarga dari kenalan baik ayahnya setelah meninggal dunia.” Sesungguhnya ayah orang ini adalah sahabat baik (ayahku) Umar (bin Al-Khattab).

17. Ziarah ke makam orang tua 

Meskipun orang tua sudah tiada, berziarah ke makam orang tua bisa anda lakukan. Sebab, di sana anda pun akan mendoakannya. Dari sebuah hadits diriwayatkan,

“Aku minta izin kepada Rabb-ku untuk memohonkan ampunan baginya namun aku tidak diizinkan. Kemudian aku meminta izin kepadanya untuk berziarah ke makamnya dan aku diizinkan. Berziarah ke makam sebab itu dapat mengingatkan akan kematian.” (HR Muslim dari Abu Hurairah).

Dari segala penjelasan tersebut jelas, bahwa berbuat baik kepada orang tua kita yang telah meninggal bisa dilakukan dengan banyak cara. Intinya selama masih hidup, tidak ada kebaikan yang tidak bisa dilakukan dan tidak ada amal baik yang tidak bermanfaat. Agar segala amal yang dilakukan berkah, jangan lupa untuk melakukan kebaikan yang lainnya seperti melakukan shalat 5 waktu, menutup aurat, menuntut ilmu, banyak berbuat baik pada sesama, dsb sehingga segala amal baik yang kita lakukan juga berdampak kebaikan dan memberikan rasa bangga untuk orang tua.

Demikian ulasan yang dapat diberikan, mudah-mudahan menjadi wawasan berkualitas untuk kita semua, semoga kita selalu sabar dalam menghadapi ujian Allah dan meniatkan itu semua untuk ibadah sehingga nantinya tidak menjadi orang yang menyesal ketika di akherat nanti.

Semoga bermanfaat....


ONE DAY ONE HADITS 

Kamis, 10 Agustus 2023 M / 23 Muharram 1445 H.

Cara Berbakti pada Orang Tua yang Telah Meninggal Dunia

عن أبي عسيد مالك بن ربيعة السعدى رضي الله عنه قال، بَيْنَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا جَاءَهُ رَجُلٌ مِنْ بَنِى سَلِمَةَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلْ بَقِىَ مِنْ بِرِّ أَبَوَىَّ شَىْءٌ أَبَرُّهُمَا بِهِ بَعْدَ مَوْتِهِمَا قَالَ « نَعَمِ الصَّلاَةُ عَلَيْهِمَا وَالاِسْتِغْفَارُ لَهُمَا وَإِنْفَاذُ عَهْدِهِمَا مِنْ بَعْدِهِمَا وَصِلَةُ الرَّحِمِ الَّتِى لاَ تُوصَلُ إِلاَّ بِهِمَا وَإِكْرَامُ صَدِيقِهِمَا ».

Dari Abu Usaid Malik bin Rabi’ah As-Sa’idi, ia berkata,“Suatu saat kami pernah berada di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika itu ada datang seseorang dari Bani Salimah, ia berkata, “Wahai Rasulullah, apakah masih ada bentuk berbakti kepada kedua orang tuaku ketika mereka telah meninggal dunia?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Iya (masih tetap ada bentuk berbakti pada keduanya, pen.). (Bentuknya adalah) mendo’akan keduanya, meminta ampun untuk keduanya, memenuhi janji mereka setelah meninggal dunia, menjalin hubungan silaturahim (kekerabatan) dengan keluarga kedua orang tua yang tidak pernah terjalin kecuali oleh keduanya dan memuliakan teman dekat keduanya.” (HR. Abu Daud no. 5142 dan Ibnu Majah no. 3664. Hadits ini dishahihkan oleh Ibnu Hibban, Al-Hakim, juga disetujui oleh Imam Adz-Dzahabi. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).

Pelajaran yang terdapat di dalam hadits : 

1- Salah satu diantara rahmat yang Allah berikan kepada orang yang beriman adalah mereka bisa saling memberikan kebaikan, sekalipun harus berpisah di kehidupan dunia. Karena ikatan iman, Allah abadikan sekalipun mereka sudah meninggal.

2- Setelah orang tua meninggal, ada banyak cara bagi si anak untuk tetap bisa berbakti kepada orang tuanya. 

3- Mereka tetap bisa memberikan kebaikan bagi orang tuanya yang telah meninggal, berupa aliran pahala. Dengan syarat, selama mereka memiliki ikatan iman.

4- Ada enam hal yang bisa kita simpulkan bagaimana bentuk berbakti dengan orang tua ketika mereka berdua atau salah satunya telah meninggal dunia:

a- Mendo’akan kedua orang tua.

b- Banyak meminta ampunan pada Allah untuk kedua orang tua.

c- Memenuhi janji mereka setelah meninggal dunia.

d- Menjalin hubungan silaturahim dengan keluarga dekat keduanya yang pernah terjalin.

e- Memuliakan teman dekat keduanya.

Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Quran: 

1- Di dalam Al-Qur'an sering sekali disebutkan secara bergandengan antara perintah menyembah Allah semata dan berbakti kepada kedua orang tua. 

وَقَضَى رَبُّكَ أَلا تَعْبُدُوا إِلا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. (QS. Al-Isra: 23).

2- Ikatan iman ini tetap Allah abadikan hingga hari kiamat. Karena ikatan iman ini, Allah kumpulkan kembali mereka bersama keluarganya di hari kiamat.

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ

“Orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka.” (QS. At-Thur: 21).

3- Diantara doa yang Allah perintahkan dalam Al-Quran adalah doa memohonkan ampunan untuk kedua orang tua kita,

وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

“Berdoalah, Ya Allah, berilah rahmat kepada mereka (kedua orang tua), sebagaimana mereka merawatku ketika kecil.” (QS. Al-Isra: 24).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.