Jumat, 01 Januari 2021

17 KEDUDUKAN SHALAT DALAM ISLAM DAN DALILNYA

Edisi Sabtu, 2 Januari 2021 M / 18 Jumadil Awwal 1442 H

Shalat merupakan salah satu ibadah yang menjadi kewajiban utama umat muslim dan merupakan rukun islam yang kedua. Allah berfirman dalam QS Al Baqarah ayat 238 “Peliharalah semua shalat mu , berdirilah untuk Allah dalam shalat mu yang khusyu”.

Dalam islam, shalat wajib terdiri dari 5 waktu yaitu subuh, dhuhur, ashar, maghrib, dan isya’ yang di dalamnya memiliki berkah berkah masing masing dan kerugian bagi yang tidak melaksanakan. Shalat menjadi jalan untuk mengingat sejenak dan berdoa kepada Allah, ketika sedang bekerja atau dalam kesibukan yang padat, dengan shalat akan membuat hati dan pikiran menjadi tenang dan lebih segar, yang tentunya akan membuat seseorang lebih bersemangat ketika kembali melanjutkan pekerjaan. Shalat juga merupakan salah satu ujian bagi umat mukmin, apakan ia mampu istiqomah menjalankannya dalam keadaan apapun.

Allah menjunjung tinggi amal ibadah shalat ini, berikut kedudukan shalat dalam islam

1. Tiang Agama 

“Pokok perkara adalah islam, tiangnya adalah shalat”. (HR Tirmidzi 2616). Tiang berarti dasar utama sebuah bangunan, jika dasar tersebut rusak maka hancurlah bangunan tersebut. Begitu pula dengan shalat, jika seorang mukmin mampu menjalankan shalat dengan khusyu’ dan istiqomah InsyaAllah akan memiliki dasar yang kuat dalam kehidupan sehari hari, ia akan hidup sesuai syariat islam, dalam petunjuk Allah, dan jalan yang lurus.

2. Amalan yang Pertama Kali Dihisab 

Di hari kiamat nanti ketika semua makhluk dihitung amal nya, yang pertama kali dilihat adalah shalatnya, jika shalatnya baik maka keseluruhan dari amal perbuatannya dianggap baik, sebab itu hendaklah senantiasa menjalankan shalat wajib 5 waktu agar memiliki bekal untuk kehidupan akherat kelak, hal ini dijelaskan secara nyata dalam sebuah hadits, dariAbu Hurairah Rasulullah bersabda “amal hamba yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya, apabila shalatnya baik maka dia akan mendapat keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi”.

3. Rukun Islam Kedua 

Sebagaimana kita ketahui bahwa rukun islam yang pertama adalah membaca syahadat, yang kedua adalah shalat seperti hadits berikut : “…rukun islam kedua yaitu mendirikan shalat…”. (HR Bukhari : 8), jika shalat tidak dijalankan sama saja tidak menjadi umat mukmin yang sempurna sebab tidak menjalankan kewajiban dasar (rukun) islam.

4. Diwajibkan Langsung Tanpa Perantara 

Allah memberi wahyu pada nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam untuk menyampaikan perintah kepada segenap umat muslim bahwa shalat adalah kewajiban, Allah menyampaikan perintah tersebut secara langsung kepada Rasululllah ketika Isra’ dan Mi’raj tanpa perantara malaikat Jibril. Hal itu menunjukkan pentingnya ibadah shalat dimana Allah langsung yang menyampaikan perintah tersebut.

5. Ciri Orang Bertaqwa 

Shalat merupakan kewajiban merata bagi umat muslim, setiap manusia diperintahkan untuk menyampaikan dan senantiasa saling mengingatkan untuk menjalankannya, dalam keluarga misalnya, seorang suami bertanggung jawab atas ibadah shalat istri dan anak anak nya kelak, wajib bagi nya untuk memastikan keluarga nya menjalankan ibadah shalat sebagai wujud dan cara meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah seperti firman Nya berikut, “dan perintahkanlah kepada keluargamu untuk mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Dan akibat yang baik itu adalah bagi orang yang bertaqwa”. (QS Thaha : 132).

6. Diperingan Oleh Allah 

Awalnya Allah mewajibkan shalat sebanyak 50 rakaat dalam sehari, ini menunjukkan bahwa Allah amat menyukai ibadah shalat. Kemudian Allah memberi keringanan dengan menurunkan menjadi shalat 5 waktu dalam sehari semalam, tetapi shalat tersebut tetap dihitung sebanyak pahala 50 shalat, ini menunjukkan betapa mulianya kedudukan shalat di sisi Allah. Shalat 5 waktu tidaklah membutuhkan waktu yang lama, hendaknya kita senantiasa bisa menjalankannya tepat waktu sebab Allah senantiasa mengingat hamba yang mengingat Nya pula.

7. Dipuji Oleh Allah 

“dan ia menyuruh keluarganya untuk shalat dan menunaikan zakat, ia adalah orang yang di ridhai di sisi Rabb Nya”. (QS Maryam : 55). Allah menyukai orang yang teguh dalam menjalankan shalat, shalat sama halnya dengan berdoa dimana semua bacaan di dalamnya adalah memohon perlindungan dan kebaikan kepada Allah, Allah akan memberi ridha pada setiap urusannya.

8. Terhindar Dari Sesat 

Iblis senang melihat manusia dalam kondisi sesat, sebagai umat muslim tidak selayaknya terpengaruh oleh tipu daya iblis, umat muslim wajib memiliki landasan keimanan kuat yang tidak mudah lengah oleh godaan, dengan shalat, seseorang akan dilindungi dari bisikan syetan dan terhindar dari jalan yang sesat, orang yang tidak menjalankan shalat akan hidup dalam kebimbangan karena jauh dari petunjuk Nya, Allah menjelaskan dalam firman Nya “maka datanglah sesudah mereka pengganti orang yang menyia nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsu mereka, maka mereka kelak akan menemui kesesatan”. (QS Maryam : 59).

9. Wasiat Rasulullah 

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam dalam setiap kesempatan senantiasa mengingatkan umat nya untuk istiqomah menjalankan shalat dengan menyampaikan pesan : “jagalah shalat kalian”. (HR Ahmad 6/290). Menjaga artinya selalu melaksanakan, dalam kondisi sehat atau sakit, muda atau tua, di rumah atau dalam kondisi bepergian, bahkan dalam kondisi perang pun shalat tetap wajib dijalankan.

10. Perkara yang Terakhir Hilang 

Jika shalat telah hilang, maka hilang pula agama secara keseluruhan. “Tali islam akan putus seutas demi seutas, setiap kali terputus manusia bergantung pada tali berikutnya. Yang paling awal terputus adalah hukumnya, dan yang paling terakhir adalah shalat”. (HR Ahmad 5/251).

Penjelaan dari hadits tersebut ialah, ketika seorang muslim terputus dari hukum islam, ia masih disebut sebagai umat islam, tetapi ketika ia putus shalat, maka putuslah agamanya atau disebut dengan kafir. Seseorang yang mengaku beragama Islam tetapi tidak menjalankan shalat maka tidak dianggap sebagai umat islam.

11. Kewajiban Sejak Anak Anak 

“Perintahkan anak anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika mereka berumur 7 tahun. Pukul mereka jika mereka berumur 10 tahun dan tidak mau menjalankan shalat”. (HR Abu Daud 495). Hadits di atas menegaskan bahwa shalat harus dibiasakan sejak kecil, hal ini merupakan kewajiban orang tua, ketika anak masih kecil wajib diajarkan dan diberi teladan untuk menjalankan shalat 5 waktu agar ketika dewasa nantinya dia menjalankan dengan istiqomah dan memiliki dasar iman yang kuat. Selain itu kewajiban muslim terhadap muslim lainnya adalah saling mengingatkan dalam hal kebaikan.

12. Tidak Bisa Digantikan 

Terkadang manusia dalam kondisi lalai, misalnya dalam kondisi sangat lelah dan tertidur hingga bangun melewati waktu subuh dan lupa menjalankan shalat subuh, maka dia tetap wajib mengganti shalat tersebut langsung ketika dia ingat jam berapapun dia bangun, hal ini wajib seperti dalam hadits berikut “Barang siapa yang lupa shalat atau tertidur, maka tebusannya ialah shalat ketika ia ingat”. (HR Muslim no 684). Allah maha pengampun, tentunya dalam kondisi yang tidak disengaja Allah memberi keringanan, tetapi hal tersebut tidak selayaknya menjadi kebiasaan, umat muslim harus menjalankan shalat wajib tepat waktu sebab sudah menjadi kewajiban. Sesuatu yang rutin dilaksanakan tentu akan terasa kurang atau mengganjal jika tidak dilakukan.

13. Dalam Keadaan Apapun 

“Jika kau takut ada bahaya maka shalatlah sambil berjalan kaki atau berkendaraan”. (QS Al Baqarah 238). Shalat tetap wajib dijalankan walaupun berada dalam perjalanan atau situasi yang tidak aman, boleh dilakukan dengan cara cara yang dijelaskan syariat islam seperti hadits di atas yaitu dijalanan dengan berjalan kaki atau berkendaran jika kondisi tidak memungkinkan untuk berhenti. Tentu akan memiliki kedudukan yang mulia di sisi Allah karena mampu menjalankan perintah Nya dengan istiqomah.

14. Mendapat Pertolongan Allah 

“Mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat”. (Al Baqarah : 153). Manusia senantiasa diuji Allah baik dengan kesenangan atau kedukaan, dengan ujian tersebut akan dinilai oleh Allah siapa hamba Nya yang memiliki amal terbaik, apapun yang kita alami baik dalam kondisi lapang atau sempit, shalat tetaplah menjadi kewajiban utama, ketika dalam kondisi lapang kita wajib shalat sebagai bentuk syukur kepada Allah, ketika kondisi sempit pun kita wajib shalat agar Allah memberikan ketenangan dan pertolongan. Orang yang mengingat Allah ketika senang akan diingat dan diberi petunjuk pula oleh Allah ketika dalam kondisi sempit.

15. Allah mencela orang yang melalaikan dan malas-malasan dalam menunaikan shalat. 

Allah Ta’ala berfirman,

“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan.” (QS. Maryam: 59).

Dalam ayat lain disebutkan,

“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (QS. An Nisa’: 142).

16. Allah membuka amalan seorang muslim dengan shalat dan mengakhirinya pula dengan shalat. 

Ini juga yang menunjukkan ditekankannya amalan shalat.

Allah Ta’ala berfirman,

“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. Dan orang-orang yang memelihara shalatnya.” (QS. Al Mu’minun: 1-9).

17. Penyebab Masuk Neraka Jika Ditinggalkan 

Hidup di dunia hanyalah sementara untuk mencari bekal hidup di akherat yang pasti berjalan selama lamanya, begitu banyak diriwayatkan dalam Al Qur’an orang orang yang menyesal tidak menjalankan shalat ketika di dunia dan memohon agar dikembalikan ke dunia agar bisa memperbaiki amal perbuatannya, tentu tidak akan mungkin sebab ketika manusia telah kehilangan nyawa maka kehilangan kesempatan untuk beribadah.

Sebab itu kita yang masih diberi kesempatan wajib dipergunakan sebaik mungkin untuk beribadah sebanyak banyaknya dengan beriman kepada Allah, ada pepatah yang mengatakan “shalatlah sebelum dishalati”, yang menjelaskan bahwa kita wajib menjalankan shalat sebelum kita di shalati ketika meninggal dunia nanti, tentu setiap umat tidak ingin masuk neraka seperti kisah dalam ayat Al Qur’an berikut “Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam neraka saqar? Mereka menjawab dahulu kami tidak termasuk orang yang mengerjakan shalat’. (QS Al Muddatstsir : 42-43). Sebab itu bersyukurlah masih diberi kesempatan.

Demikian artikel tausiah kali ini, semoga menambah kecintaan anda untuk menjalankan ibadah shalat dengan istiqomah. 

Semoga bermanfaat....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.