Edisi Selasa, 26 Januari 2021 M / 13 Jumadil Akhir 1442 H
Islam selalu mengajarkan umatnya untuk saling memaafkan. Tentunya dengan memaafkan dan sabar ukhuwah islamiyah akan tetap terwujud. Hal ini tertuang dalam sebuah hadist dan surat-surat di dalam Al-Qur'an.
Saling memaafkan juga sudah dicontohkan sejak zaman Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam, beliau dikenal sebagai orang yang paling baik akhlak dan perangainya. Berkat kebaikannya, Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wasallam tak hanya disegani oleh kawan tetapi juga lawan. Kebencian tidak pernah beliau balas dengan amarah dan dendam, melainkan kesabaran.
Aisyah Radhiyallahu'anhuma pernah ditanya terkait watak pribadi Rasulullah, ia pun menjelaskan:
"Adalah Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam orang yang paling bagus akhlaknya: beliau tidak pernah kasar, berbuat keji, berteriak-teriak di pasar, dan membalas kejahatan dengan kejahatan. Malahan beliau pemaaf dan mendamaikan," (HR Ibnu Hibban).
Setiap orang pasti pernah merasakan ketidak nyamanan karena disakiti oleh orang lain. Hal ini lumrah terjadi karena kita adalah makluk sosial yang sering berkomunikasi dengan orang lain. Lantaran bagaimana jika rasa sakit akibat ulah orang lain tersebut susah di maafkan, sedangkan memafkan orang lain adalah hal yang sangat mulia.
Berikut ini adalah beberapa keutamaan yang kita dapatkan dengan memaafkan :
1. Mendapatkan pahala
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman dalam surat Asy Syura ayat 40:
"Barangsiapa yang memaafkan dan mendamaikan maka pahalanya dari Allah Subhanahu wa ta'ala" (QS: Asy-Syura: 40)
Allah Subhanahu wa ta'ala juga berfirman dalam surat Al Hujurat ayat 10:
"Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu perbaikilah hubungan antara kedua saudaramu itu."
2. Ketenangan Batin
Jika Anda terus membenci dan tidak memaafkan seseorang ini hanya akan memupuk kebencian yang hakikatnya akan merusak diri kita sendiri. Kebencian yang dari sekecil biji-bijian akan kian membesar dan ini sangat tidak di sukai oleh Allah Subhanahu wa ta'ala.
Dari Abu Hurairah Radhiyalahu'anhu, Rasulullah bersabda:"Barangsiapa yang didatangi saudaranya yang hendak meminta maaf, hendaklah memaafkannya, apakah ia berada dipihak yang benar ataukah yang salah, apabila tidak melakukan hal tersebut (memaafkan), niscaya tidak akan mendatangi telagaku (di akhirat) (HR Al-Hakim)
3. Sikap yang dianjurkan Allah Dan Rasulullah
Dalam islam saling memaafkan sangatlah dianjurkan. Sebagaimana telah difirmankan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala :
“Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.” (QS. Al-A’raf :199)
"Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin Allah mengampunimu? Dan Allah adalah maha pengampun lagi maha penyayang (QS An-Nuur:22)”
Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda,
“Barangsiapa memaafkan saat dia mampu membalas maka Allah memberinya maaf pada hari kesulitan. (HR Ath- Thabrani)”
4. Dicintai Oleh Allah
Ketika kita disibukkan dengan kesalahan yang telah dilakukan orang lain terhadap kita, kita kehilangan fokus dari salah satu cara terindah untuk lebih dekat kepada Allah . Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
“Ada pedagang yang biasa memberi kredit kepada orang. Jika dia menemukan salah satu pelanggannya berada dalam sarana yang diluruskan, dia akan berkata kepada asistennya: “Maafkan mereka hutang mereka, mungkin Allah akan mengampuni kami.” Allah mengampuni dia. “ [Bukhari / Muslim]
5. Mendapatkan Pengampunan
Ada korelasi langsung antara cara kita memperlakukan orang lain dan bagaimana Allah Subhanahu wa ta'ala memperlakukan kita. Kita semua tahu Nabi Muhammad yang terkenal mengatakan “Kasihanilah mereka yang ada di bumi, dan Yang di surga akan mengampuni kamu” [Tirmidzi].
Tentu saja, Allah Subhanahu wa ta'ala jauh lebih besar dan lebih bermurah hati dari kita. Oleh karena itu, apapun yang kita lakukan untuk orang lain, Allah akan memperbanyaknya untuk kita.
6. Mendapat balasan surga
Rasulullah juga menjelaskan bahwa balasan bagi orang yang memaafkan kesalahan orang lain adalah Surga. Beliau bersabda dalam hadits Ibnu Abbas;
“Kelak pada hari kiamat, ada pemanggil yang menyeru, “Dimanakah orang-orang yang memaafkan orang lain? Kemarilah kepada Rabb kalian dan ambillah pahala kalian!” Dan wajib bagi setiap muslim bila suka memaafkan maka Allah masukkan dia ke dalam Surganya.”
Barangsiapa yang ingin dibangunkan baginya bangunan di Surga, hendaknya ia memafkan orang yang mendzaliminya, memberi orang yang bakhil padanya dan menyambung silaturahmi kepada orang yang memutuskannya.” (HR. Thabrani).
7. Menunjukan Kualitas Diri
Kualitas diri seorang muslim yang pemaaf pasti akan lebih baik dari pada orang yang suka memendam dendam, iri dengki kepada orang lainnya.
Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wasallam saat duduk di masjid bersama para sahabat, menunjukkan seseorang yang masuk masjid sebagai orang yang akan masuk Jannah. Dia melakukan ini selama 3 hari, dan setiap saat, itu adalah orang yang sama yang masuk masjid. Dia tidak memperhatikan bahwa orang tersebut shalat shalat malam dan menjaga hati dalam islam.
8. Pengangkat Derajat
Perbuatan Seseorang tidak lebih dari apa yang Anda lihat. Perbuatan seseorang memang tidak tidak lebih dari apa yang Anda lihat, tapi satu-satunya yang di lakukan adalah bahwa seseorang pemaaf tidak menyimpan dendam apapun terhadap setiap Muslim atau iri siapa pun atas karunia apa yang telah diberikan Allah kepada mereka.
Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda :
"Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah Subhanahu wa ta'ala akan menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya." (HR Muslim no 2588)
9. Fokus Mengharap Ridha Allah
Seorang muslim yang dapat memaafkan orang lain bisa jadi karena seseorang itu lebih mengharap ridho Allah dari memaafkan orang lain yang telah menyakitinya. Mereka sadar bahwa menyimpan dendam akan menimbulkan dosa. Hal ini termaktub dalam Alquran surat Asy-Syura ayat 37 yang berbunyi sebagai berikut:
"Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf."
10. Mendapatkan Kekuatan
Psikolog mengatakan bahwa ketidakmampuan untuk memaafkan dapat menyebabkan seseorang berulang kali membawa kemarahan dan kepahitan ke dalam setiap hubungan dan pengalaman baru .
Sebagai umat muslim, harus senantiasa belajar memaafkan sesama dengan ikhlas. Rasulullah 'alaihi wasallam bersabda :
"Jika hari kiamat tiba, terdengarlah suara panggilan, "Manakah orang-orang yang suka mengampuni dosa sesama manusianya?" Datanglah kamu kepada Tuhan-mu dan terimalah pahala-pahalamu. Dan menjadi hak setiap muslim jika ia memaafkan kesalahan orang lain untuk masuk surga." (HR Adh-Dhahak dari ibnu Abbas Ra)
Dari hadits tersebut, menjelaskan secara tegas bahwa memberikan maaf kepada orang lain merupakan suatu kewajiban sebagaimana menjaga hati dalam agama Islam.
11. Pengakuan Kebenaran
Muslimin tidak diminta untuk memaafkan apa yang telah dilakukan orang lain kepada mereka, namun mereka harus mengakui bahwa mereka telah menyakiti dan itu salah. Kita harus merenungkan mengapa hal ini menyakitkan, apa yang mungkin menjadi motif orang yang menyakiti kita, dan apa yang harus kita pelajari.
Dan kemudian kita harus terus maju, karena kita tidak bisa mengubah masa lalu, tapi kita pasti bisa menggunakannya untuk memberdayakan diri kita dan menjadi orang yang lebih baik, insya Allah.
12. Mengambil Sebuah Pembelajaran
Memaafkan dan meminta maaf hendaknya menjadi kesadaran bersama bahwa setiap kejadian di muka bumi ini telah ditakdirkan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala. Setiap peristiwa di dunia ini merupakan ketetapan Allah yang tak seorang pun bisa menolaknya. Maka dari itu, seperih apa pun kejadian yang menimpa, kita harus menjadikannya sebagai pembelajaran, karena di balik semua kejadian di muka bumi ini pasti ada hikmah yang bisa kita ambil sebagai pembelajaran.
Dalam Alquran surat Al Hujurat ayat 10, Allah berfirman :
"Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat."
13. Mengajarkan rasa Simpati
Efek psikologis lain untuk memaafkan orang lain adalah bahwa hal itu mengajarkan kita simpati. Saat kita melepaskan kemarahan, kita bisa lebih memahami orang-orang yang berada dalam situasi yang sama dengan kita sebelumnya.
Seperti dalam Alquran surat An Nur ayat 22, Allah berfirman:
"Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
14. Pikiran sehat, tubuh sehat
Ketidakmampuan untuk memaafkan mempengaruhi kita secara spiritual dan psikologis, dan selanjutnya, memiliki efek buruk pada kesehatan kita. Satu studi menunjukkan bahwa orang-orang yang berfokus pada dendam pribadi telah meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung, serta ketegangan otot dan perasaan yang semakin kurang terkendali.
15. Pengingat Untuk Diri Sendiri
Kita tau bahwa dengan memaafkan kita menyadari bahwa yang dilakukan orang tersebut adalah salah dan sangat menyakitkan. Hingga ini menjadi salah satu pengingat penting dimana nantinya kita tidak boleh melakukan hal yang sama seperti yang pernah dilakukannya tersebut.
Allah Ta'aka berfirman, "Tetapi, barang siapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia." (QS asy-Syura: 43).
16. Memberi maaf akan mendatangkan kemuliaan.
Ketika seseorang memaafkan dan mengalah maka secara lahir menunjukkan bahwa orang tersebut adalah lemah dan tidak memiliki kekuatan, akan tetapi Nabi Shallallahu'alaihi wasallam mengatakan bahwa barang siapa yang memaafkan atau mengalah maka Allah akan tambah kemuliaannya.
Beliau bersabda, ‘Tidaklah seseorang memaafkan kecuali Allah akan menambah kemuliaannya.’ (HR Muslim no 2588).”
Orang yang pemaaf di dunia akan dimuliakan dan diagungkan di hati manusia karena sifatnya yang mudah memaafkan orang lain, sedangkan di akhirat dengan besarnya ganjaran pahala dan keutamaan di sisi Allah Azza wa Jalla.
17. Amalan saleh yang terpuji
Mudah memaafkan, penyayang terhadap sesama muslim dan lapang dada terhadap kesalahan orang merupakan amal shaleh yang keutamaannya besar dan sangat dianjurkan dalam Islam. Allah Azza wa Jalla berfirman :
Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan perbuatan baik, serta berpisahlah dari orang-orang yang bodoh. [al-A’raf/7:199]
Semoga Allah memberi kita kekuatan untuk memaafkan orang lain karena kesalahan mereka, dan untuk mengampuni kita untuk kepentingan kita sendiri.
Semoga bermanfaat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.