Rabu, 11 Agustus 2021

17 CARA MEMILIH WANITA PENDAMPING HIDUP MENURUT ISLAM

Edisi Rabu, 11 Agustus 2021 M / 2 Muharram 1443 H. 

Menikah bukanlah perkara kecil. Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan saat lelaki hendak memutuskan menikah. Salah satunya yang terpenting adalah memilih calon pasangan. Kriteria pasangan yang hendak dinikahi dalam islam tentunya harus mengutamakan agama. Mengingat wanita tersebut kelak menjadi pendamping seumur hidup sekaligus ibu dari anak-anak, maka fisik saja tak cukup menjamin kebahagiaan. 

Selain itu, istri juga merupakan manusia pendamping yang kelak akan mendampinginya seumur hidup, serta menyayangi dan mendidik anak-anaknya. Banyak sekali kriteria wanita baik yang layak untuk dijadikan seorang istri. Namun dalam artikel ini kriteria yang akan dibahas ialah kriteria seorang istri menurut Islam. Dengan kata lain, kriteria istri di sini sebagaimana dijelaskan atau dianjurkan dalam ajaran Islam, baik dari firman Allah Subhanahu wa ta'ala di dalam Al-Qur’an maupun sabda Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam di dalam Hadits.

Nah, berikut ini beberapa cara memilih wanita pendamping hidup menurut islam :

1. Memiliki Agama yang Bagus 

Apabila seorang wanita memiliki agama yang bagus, sholehah dan shalatnya juga tidak pernah luput, maka pililah dia. Wanita yang demikian itu adalah kriteria istri yang baik dibandingkan wanita yang sekedar cantik parasnya. Sebab kecantikan bisa saja luntur. Sementara agama dapat menjadi bekal untuk membentuk generasi penerus yang islami.

“Janganlah kalian menikahi wanita karena kecantikannya, bisa jadi kecantikannya itu merusak mereka. Janganlah menikahi mereka karena harta-harta mereka, bisa jadi harta-harta mereka itu membuat mereka sesat. Akan tetapi nikahilah mereka berdasarkan agamanya. Seorang budak wanita berkulit hitam yang telinganya sobek tetapi memiliki agama adalah lebih utama.” (HR. Ibnu Majah).

2. Berakhlak Baik 

Agama saja tak cukup menjamin kebahagiaan dalam rumah tangga. Anda juga harus melihat akhlak dari wanita tersebut. Apabila akhlaknya bagus, agamanya bagus maka insyaAllah kedua hal tersebut cukup untuk membentuk keluarga yang sakinah, mawadah dan rahmah.

Rasulallah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya yang paling aku cintai dan paling mendekatkanku pada hari kiamat diantara kalian adalah yang paling baik akhlaknya. Sesungguhnya yang paling aku benci dan yang paling menjauhkanku pada hari kiamat diantara kalian adalah yang paling jelek akhlaknya, yang suka berteriak-teriak, orang yang sombong dan orang yang melebarkan mulutnya.”

“Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah”. (HR. Muslim).

3. Berasal dari Keturunan Baik-Baik 

Hal lain yang harus dipertimbangkan adalah keluarga atau lingkungan dari wanita tersebut. Lebih baik Anda memilih pasangan yang berasal dari lingkungan baik-baik dan mengerti agama. Selain itu jalur nasabnya juga jelas. Dengan demikian nantinya hubungan dua keluarga juga bisa lebih lancar.

Disebutkan dalam sebuah hadits dhoif, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Jauhilah olehmu Khadraaadin! Maka para sahabat bertanya. “Wahai Rasulullah apa itu khadraadin?” Beliau menjawab, yaitu wanita cantik di lingkungan yang buruk.” (HR Daraqutni).

4. Sekufu’ (sederajat) 

Memilih calon pasangan yang sekufu’ atau sederajat sebaiknya lebih diutamakan, karena itu bisa mempermudah proses pernikahan dan hubungan antara 2 keluarga. Sekufu’ ini berarti setara dalam hal nasab, adat-istiadat, kedudukan sosial, serta agama.

Dalam hadits dijelaskan: “Orang-orang Arab satu dengan lainnya adalah kufu’. Bekas budak satu dengan lainnya adalah kufu’ pula.” (HR. Bazar).

Beberapa ulama menjelaskan bahwa sekufu’ cukup sama dalam hal agama. Maksudnya seorang lelaki yang baik agamanya maka sebaiknya memilih wanita yang baik pula agamanya, walaupun wanita tersebut berasal dari keluarga yang mungkin kedudukan sosialnya lebih rendah. Itu tak masalah. Sebab Allah Ta’ala hanya membedakan manusia dari iman dan taqwanya. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran:

“Wanita-wanita yang keji untuk laki-laki yang keji. Dan laki-laki yang keji untuk wanita-wanita yang keji pula. Wanita-wanita yang baik untuk laki-laki yang baik. Dan laki-laki yang baik untuk wanita-wanita yang baik pula.” (QS. An-Nur: 26).

5. Kecantikan dan Harta Sebagai Pertimbangan 

“Perempuan itu dikawini atas empat perkara, yaitu karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, atau karena agamanya. Akan tetapi, pilihlah berdasarkan agamanya agar dirimu selamat.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Sebagaimana dijelaskan dalam hadits diatas, sebenarnya tak mengapa jika lelaki memilih calon pasangan berdasarkan harta dan kecantikannya. Namun hendaknya itu tidak dijadikan patokan utama. Sebab bagaimana pun agama tetap yang utama. Selain itu, wanita cantik dalam islam bukan sekedar yang bagus tampilan fisiknya, namun lembut dan baik hatinya.

6. Subur Peranakannya 

Pertimbangan berikutnya yang tak kalah penting adalah mencari wanita yang subur peranakannya. Dalam artian tidak mandul. Ini sebagaimana dijelaskan dalam beberapa hadits:

“Kawinlah dengan perempuan pencinta lagi bisa punya anak banyak (subur) agar aku dapat membanggakan jumlahmu yang banyak dihadapan para Nabi pada hari kiamat nanti.” (HR. Abu Dawud, Nasa’i dan Ahmad).

“Nikahilah ibu-ibu dari anak-anak (yaitu wanita-wanita yang bisa melahirkan) karena sesungguhnya aku akan membanggakan mereka pada hari kiamat.” (HR. Ahmad).

Dari Ma’qil bin Yasar radhiyallahu'anhu, ia berkata: “Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah, lalu berkata: ‘Wahai Rasulullah saya telah mendapatkan seorang perempuan dari keturunan terhormat, kedudukan sosialnya tinggi dan berharta, namun mandul. Bolehkah saya mengawininya?’ Beliau melarangnya. Orang itu datang lagi kedua kalinya dan berkata kepada beliau seperti semula. Ia datang untuk ketiga kalinya, kemudian beliau bersabda kepadanya: “Kawinilah oleh kalian wanita yang rasa cintanya besar dan subur, karena kelak aku akan membanggakan kalian di hadapan umat-umat lain.“ (HR. Abu Dawud, Nasa’i dan Hakim).

7. Menarik Hati 

Dalam menikah, tentunya tidak boleh didasarkan atas unsur pemaksaan dari orang tua ataupun pihak lainnya. Menikah harus sesuai keinginan Anda sendiri. Tidak masalah jika Anda memilih wanita yang Anda sukai. Seseorang yang mampu menarik hati dan membuat Anda senang.

Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran: “Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.” (QS. An-Nisa’: 3).

8. Mengutamakan Gadis 

Menikahi janda memang bisa mendatangkan pahala. Namun lebih diutamakan untuk menikah dengan gadis. Sebab seorang gadis biasanya lebih subur dan lembut. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits :

“Menikahlah dengan seorang wanita yang masih gadis, sebab ia lebih lembut mulutnya, lebih lengkap rahimnya, dan lebih menerima keadaan.” (HR. Ibnu Majah dan Imam Baihaqi).

Dalam hadits lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya pada Jabir ketika beliau kembali dari perang Dzatur Riqo: “Apakah kamu baru saja menikah Wahai Jabir?’. Saya menjawab; ‘Ya.’ Beliau bertanya: ‘Gadis atau janda?’ Saya menjawab; ‘Janda.’ Beliau bertanya: ‘Kenapa kamu tak menikahi gadis saja. Kamu bisa bermain-main dengannya dan dia bisa bercanda denganmu.’Saya menjawab; ‘Wahai Rasulullah, Abdullah telah meninggal dan meninggalkan tujuh anak perempuan atau sembilan. Saya datang (menikahi istrinya) agar bisa mengurus mereka’. Jabir bin Abdullah berkata: Kemudian beliau mendoakanku.” (HR. Tirmidzi).

9. Mudah Dilamar 

Menikahi wanita yang mudah dilamar dan maharnya tidak memberatkan itu lebih mendatangkan berkah daripada wanita yang materialistik. Namun demikian, sebagai lelaki, Anda juga harus berusaha memberikan yang mahar terbaik kepada calon pasangan untuk membahagiakan keluarganya sebagaimana kesanggupan Anda.

Dari Aisyah radhiyallahu'anha bahwa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam bersabda “Sesungguhnya wanita yang membawa berkah yaitu bilamana ia mudah dilamar, murah maskawinnya, dan subur peranakannya.” (HR. Ibnu Hibban dan Hakim).

10. Penyabar 

Sifat juga menjadi pertimbangan penting dalam memilih wanita sebagai calon istri. Ciri wanita yang baik untuk dinikahi menurut Islam adalah yang berkarakter penyabar dan tidak mudah marah-marah sebagaimana istri Fir’aun yang dikenal akan kesabarannya. Ini bisa membantu menciptakan suasana keluarga yang harmonis.

“Allah menjadikan istri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman ketika ia berkata: ‘Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam syura; dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya; dan selamatkanlah aku dari kaum yang dzalim'”. (QS. At-Tahriim: 11).

11. Amanah 

Selanjutnya, pastikan juga calon istri Anda memiliki sifat amanah. Maksudnya ia bisa menjaga hak-hak suaminya, menjaga kehormatannya walaupun sendirian, dan mampu melakukan peran wanita dalam Islam dan fungsi ibu rumah tangga dalam Islam dengan baik. Dengan demikian, Anda tak perlu takut dikhianati. Dalam sebuah hadits dijelaskan, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

“Sebaik-baik istri yaitu yang meyenangkanmu ketika kamu lihat; taat kepadamu ketika kamu suruh; menjaga dirinya dan hartamu ketika kamu pergi”. (HR. Thabarani).

Serta dalam Al-Quran:

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)...” (QS.An-Nisa’: 34).

12. Tidak Materialistis 

Setiap orang pastinya membutuhkan uang untuk hidup. Namun usahakan Anda jangan memilih wanita yang terlalu materialistik. Carilah wanita yang mau berjuang bersama, bukan yang hanya menerima di saat Anda kaya. Jika wanita terlalu materialistis maka bukan tak mungkin ia bakal pergi saat Anda jatuh miskin. Sebab prinsip hidupnya hanya uang, bukan agama.

Dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu'anhu bahwasahnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

“Ada empat perkara, siapa mendapatkannya berarti kebaikan dunia dan akhirat, yaitu hati yang selalu bersyukur, lisan yang selalu berdzikir, bersabar ketika mendapatkan musibah, dan perempuan yang mau dikawini bukan bermaksud menjerumuskan (suaminya) ke dalam perbuatan maksiat dan bukan menginginkan hartanya.” (HR. Thabarani).

13. Berpendidikan 

Hal lain yang bisa Anda pertimbangkan adalah pendidikan. Tentunya wanita yang berpendidikan lebih baik sebab bisa jadi bekal untuk merawat anak-anak agar menjadi generasi yang cerdas. Pendidikan disini tidak selalu berkonsep pada ilmu pengetahuan umum, tapi juga agama.

Allah Ta’ala juga berjanji meninggikan derajat orang-orang yang berpendidikan. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran:

“Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu berlapang-lapanglah dalam majlis, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujadilah : 11).

14. Senang Menjaga Silaturahmi 

Wanita yang mampu menjaga silaturahmi dan ramah sebaiknya juga menjadi pertimbangan Anda. Wanita dengan sifat demikian akan mampu menyatukan hubungan kedua keluarga. Sehingga nantinya konflik-konflik bisa dimininalisir.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia menyambung tali silaturrahmi, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia berkata baik atau diam" (HR Bukhari).

15. Wanita yang Punya Rasa Malu 

Malu disini bukanlah malu bertemu orang atau sejenisnya yang dalam artian ‘minder’. Namun malu yang bermakna bahwa wanita tersebut bukanlah wanita liar. Sebaiknya Anda mencari wanita rumahan, yakni seorang wanita yang menjaga dirinya dari perbuatan maksiat.

Dari Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah bersabda: “Dan rasa malu adalah sebagian dari iman.” (HR. Muttafaq ‘alaih).

Dari Abu Mas’ud Al-Badri radhiyalahu'anhu berkata bahwa Rasul bersabda: “Sesungguhnya diantara kata-kata kenabian terdahulu yang masih teringat oleh masyarakat adalah: ‘Jika kamu sudah tidak memiliki rasa malu maka kamu akan berbuat semaumu’.” (HR. Al-Bukhari).

16. Pandai Bersyukur 

Kriteria selanjutnya, carilah wanita yang hatinya rahmat. Ia pandai bersyukur akan keadaan dan tidak banyak menggerutu. Wanita yang demikian bisa mendatangkan kebahagiaan dalam kehidupan rumah tangga.

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

“Allah tidak akan melihat kepada wanita yang tidak bersyukur kepada suaminya, dan ia tidak merasa cukup dengan apa yang diberikan suaminya” (HR. An Nasa’i no. 9086).

17. Bukan Dari Kerabat Dekat 

Kriteria ketujuh belas ialah bukan dari kerabat dekat. Meskipun tidak ada larangan untuk mengawani kerabat dekat, tetapi sebenarnya mengawini kerabat dekat tidak begitu dianjurkan selama masih ada orang lain. Kerabat dekat di sini ialah seperti sepupu dari Ayah atau Ibu yang memang masih halal untuk dinikahi. Tetapi secara psikologis dan biologis biasanya seorang pria akan kurang bernafsu dengan wanita yang masih memiliki kekerabatan dengannya. Sedemikian sehingga mempengaruhi keturunan yang akan dihasilkan nanti. Selain itu, apabila Anda (pria) menikahi wanita dari orang lain tentunya akan memperluas tali silaturahmi sesama umat Islam karena adanya tali pernikahan. Hal yang demikian ini juga dijelaskan dalam kitab Ihya’ Ulumuddin karya Imam Ghazali.

Jadi itulah beberapa cara memilih wanita sebagai pendamping hidup dalam islam. Semoga Anda bisa mendapatkan jodoh yang baik agama dan akhlaknya sebagaimana impian Anda. 

Semoga bermanfaat....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.