Edisi Senin, 16 Agustus 2021 M / 7 Muharram 1443 H.
Nama lain Al Quran banyak disebutkan Allah Subhanahu WaTa'ala dalam beberapa firman-Nya yang termaktub dalam Kitab Suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam melalui perantara malaikat Jibril alaihisalam.
Direktur Rumah Fiqih Indonesia, Ustaz Ahmad Sarwat MA dalam bukunya Mengenal Al-Quran menjelaskan, jumlah nama Al Quran sebenarnya cukup banyak dan para ulama pun berbeda pendapat tentang berapa jumlah pastinya.
Imam Fakhru ar-Razi menyebutkan dalam Mafatih al-Ghaib sekitar 32 nama untuk Al Quran dan yang pertama adalah al-Kitab. Imam Az-Zarkasyi menyebutkan ada 55 nama untuk Al Quran. Sedangkan Al-Harali menyebutkan bahwa nama-nama Al-Quran mencapai lebih dari 90-an nama. Adapun Imam As-Suyuthi dalam kitab al-Itqaan fii'uluum Al-Qur'an menyebutkan bahwa Al Quran mempunyai 55 nama.
Penyebutan nama-nama Al-Quran yang banyak itu tentu punya manfaat yang mendalam, bukan sekedar untuk sekedar biar nampak keren punya banyak nama dan penyebutan. Namun pada dasarnya nama-nama itu menjelaskan sifat dan karakter satu yang dinamakan.
Selain, itu menjadi luas dan perlu dipahami satu per satu agar kita bisa lebih menyelami karakter Al Quran.
Berikut beberapa nama lain Al Quran yang dikutip dari Buku Mengenal Al Quran dan Kemenag RI:
1. Shuhuf
Dinamakan “Shuhuf” karena Al-Qur’an terkumpul dan tertulis dalam beberapa lembaran (Shahifah). Sebagaimana dalam Q.S. ‘Abasa [80] ayat 13:
فِيْ صُحُفٍ مُّكَرَّمَةٍۙ – ١٣
“di dalam kitab-kitab yang dimuliakan (di sisi Allah)”
2. Marfu’ah
Dinamakan dengan nama “al-Marfu’ah” dikarenakan Al-Qur’an berasal dari tingkatan alam tertinggi (al-’alam al-’ulwiy) yaitu langit ke tujuh. Sebagaimana dalam Q.S. ‘Abasa [80] ayat 14:
مَّرْفُوْعَةٍ مُّطَهَّرَةٍ ۢ ۙ – ١٤
“yang ditinggikan (dan) disucikan”
3. Muthahharah
Al-Qur’an memiliki nama “al-Muthahharah” karena ia merupakan kitab yang suci dari penentangan dan penghinaan orang-orang kafir. Ibnu ‘Asyur dalam tafsirnya mengatakan bahwa suci dalam hal ini adalah bentuk majaz dari kemuliaan (syaraf). Sebagaimana telah disebutkan dalam kutipan ayat pada nama Al-Qur’an sebelumnya.
مَّرْفُوْعَةٍ مُّطَهَّرَةٍ ۢ ۙ – ١٤
4. Wa’id
Alasan penamaan “al-Wa’id”, karena di dalam Al-Qur’an disebutkan terkait ancaman dan peringatan bagi umat manusia. Sebagaimana dalam Q.S. Ibrahim [14] ayat 14:
وَلَنُسْكِنَنَّكُمُ الْاَرْضَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ ۗذٰلِكَ لِمَنْ خَافَ مَقَامِيْ وَخَافَ وَعِيْدِ – ١٤
“Dan Kami pasti akan menempatkan kamu di negeri-negeri itu setelah mereka. Yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (menghadap) ke hadirat-Ku dan takut akan ancaman-Ku.
5. Naba’ ‘Adhim
Al-Qur’an juga dinamakan dengan “al-Naba’ al-’Adhim”, karena adanya berita-berita besar tentang hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan pasca kematian. Sumber pengambilan nama ini yaitu Q.S. al-Naba’ [78] ayat 2:
عَنِ النَّبَاِ الْعَظِيْمِۙ – ٢
“Tentang berita yang besar (hari kebangkitan)”
6. Ahsan al-Hadits
Dinamakan dengan nama “Ahsan al-Hadits” karena Al-Qur’an merupakan sebaik-baik perkataan dan ucapan. Nama Al-Quran tersebut berdasar pada Q.S. al-Zumar [39] ayat 23:
اَللّٰهُ نَزَّلَ اَحْسَنَ الْحَدِيْثِ كِتٰبًا مُّتَشَابِهًا مَّثَانِيَۙ
“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an yang serupa (ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang”.
7. Matsani
Penyematan nama “al-Matsani” terhadap Al-Qur’an dikarenakan di dalamnya diuraikan terkait kisah-kisah umat terdahulu. Sehingga terjadi proses pengulangan akan cerita dan nasihat dari kisah-kisah terdahulu. Sebagaimana disebutkan dalam Q.S. al-Zumar [39] ayat 23.
8. Muhaimin
Al-Quran dinamakan sebagai “al-Muhaimin” dikarenakan Al-Qur’an menjadi saksi terhadap adanya kitab-kitab samawi terdahulu dan kejadian umat pada masa lampau. Sebagaimana dalam Q.S. al-Maidah [5] ayat 48:
مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ
“yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya”
9. Habl
Al-Quran memiliki nama lain “al-Habl” yaitu tali. Hal ini dikarenakan barangsiapa yang berpegang teguh pada tali (Al-Qur’an) tersebut maka ia akan mendapatkan pentunjuk dan masuk surga. Sebagaimana dalam Q.S. Ali ‘Imran [3] ayat 103:
وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا
“Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah”
10. Shirath Mustaqim
Nama lain dari Al-Quran adalah “al-Shirath al-Mustaqim”. Hal ini dikarenakan Al-Qur’an merupakan panduan yang menuntun kita menuju jalan yang lurus yaitu surga. Sebagaimana dalam Q.S. al-An’am [6] ayat 153:
وَاَنَّ هٰذَا صِرَاطِيْ مُسْتَقِيْمًا فَاتَّبِعُوْهُ
“Dan sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus. Maka ikutilah!”
“Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksa yang sangat pedih”
11. Karim
Al-Quran diberi nama “al-Karim” karena terdapat sifat kemuliaan yang terkandung di dalamnya. Sebagaimana dalam Q.S. al-Waqi’ah [56] ayat 77:
اِنَّهٗ لَقُرْاٰنٌ كَرِيْمٌۙ
“dan (ini) sesungguhnya Al-Qur’an yang sangat mulia”.
12. Mubarak
Al-Quran diberi nama “al-Mubarak”, karena ia mengandung keberkahan. Sebagaimana telah disebutkan dalam kutipan ayat pada nama Al-Qur’an sebelumnya.
13. ‘Aliy
Dinamakan dengan nama “al-’Aliy” karena Al-Qur’an merupakan kitab suci yang mengandung nilai yang tinggi nan agung. Sebagaimana dalam Q.S. al-Zukhruf [43] ayat 4:
وَاِنَّهٗفِيْٓاُمِّالْكِتٰبِلَدَيْنَالَعَلِيٌّحَكِيْمٌۗ – ٤
“Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu dalam Ummul Kitab (Lauh Mahfuzh) di sisi Kami, benar-benar (bernilai) tinggi dan penuh hikmah”
14. Qayyim
Al-Qur’an dinamakan “al-Qayyim” karena ia membimbing orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus. Sumber pengambilan nama tersebut dari Q.S. al-Kahfi [18] ayat 2:
قَيِّمًا لِّيُنْذِرَ بَأْسًا شَدِيْدًا
“Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksa yang sangat pedih”
15. Wahy
Dinamakan dengan “al-Wahy” karena Al-Qur’an merupakan kumpulan wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui perantara malaikat Jibril. Nama Al-Quran yang ini tertulis dalam Q.S. al-Anbiya’ [21] ayat 45:
قُلْ اِنَّمَآ اُنْذِرُكُمْ بِالْوَحْيِۖ
“Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku hanya memberimu peringatan sesuai dengan wahyu”
16. ‘Arabiy
Penamaan Al-Quran dengan nama “al-’Arabiy”, disebabkan Al-Qur’an menggunakan media perantara bahasa Arab dalam menyampaikan pesan-pesan ilahi. Q.S. Yusuf [12] ayat 28 menunjukkan adanya nama Al-Quran yang ini:
قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا غَيْرَ ذِيْ عِوَجٍ لَّعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ – ٢٨
“(Yaitu) Al-Qur’an dalam bahasa Arab, tidak ada kebengkokan (di dalamnya) agar mereka bertakwa”
17. Qur’an
Dinamakan dengan nama “al-Qur’an” karena Al-Qur’an merupakan bacaan yang di dalamnya terkumpul hal-hal yang berkaitan dengan kisah, perintah, larangan, ayat, surah, dan lain sebagainya. Sebagaimana dalam Q.S. al-Qiyamah [75] ayat 17:
اِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهٗوَقُرْاٰنَهٗۚ – ١٧
“Sesungguhnya Kami yang akan mengumpulkannya (di dadamu) dan membacakannya”
Wallahu A'lam
Semoga bermanfaat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.