Minggu, 10 April 2022

17 KUMPULAN HADITS YANG BERKAITAN DENGAN KUASA ALLAH (BAGIAN 3)

Edisi Senin, 11 April 2022 M / 9 Ramadhan 1443 H. 

Kedua, tentang pentingnya merenungi bahwa tiap manusia amatlah dekat dengan kematian. Sehat, sakit, bahkan kematian adalah kuasa Allah. Kedatangan Covid-19 yang seakan menjadi hantu bagi seluruh manusia sebenarnya tak ubahnya seperti banjir, gempa bumi, tsunami, tanah longsor, dan jenis musibah lainnya. Kepanikan adanya Covid-19 sebenarnya karena takut akan datangnya kematian atas diri manusia. Mencegah atau mengobati adalah kewajiban manusia sebagai makhluk yang berpikir dan menjadi wujud ikhtiarnya. Namun berhasil atau tidak, menjadi takdir yang Allah tetapkan. 

Manusia tidak dapat mengelak dari apa yang Allah putuskan.Bahkan setiap memulai shalat kaum muslim berikrar akan hidup dan mati adalah milik Allah  

 قُلْ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ   

Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. (QS Al-An’am: 162).   

Dalam ayat lain Allah menjelaskan bahwa hidup dan mati hanyalah ujian yang harus dihadapi seluruh manusia.  

 الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ   

“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun” (QS Al-Mulk: 2).   Yang lebih penting dari mengingat kematian adalah seberapa jauh kita mempersiapkan diri menyambutnya? Sudah cukupkah bekal yang kita kumpulkan selama hidup di dunia ini?

Ketiga, tentang kesadaran akan integrasi keilmuan. Segala jenis ilmu yang ada di bumi dan langit adalah berasal dari satu sumber yakni Allah subhanahu wata’ala. Maka tidak ada dikotomi antara ilmu agama dan umum. Wabah Corona telah membuka kesadaran manusia adanya kebutuhan akan ilmu agama sebagai benteng keimanan, ilmu medis sebagai upaya penanganan fisik, dan ilmu sosial untuk menjalin kerja sama yang solid dalam menghadapi musibah. Tidak ada yang harus dinafikan, semua bisa bersinergi sebagai bagian dari ilmu-ilmu Allah yang dianugerahkan kepada hamba-Nya. 

  لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَمَا تَحْتَ الثَّرَى

   “Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah” (QS Thaha: 6).

Berikut ini adalah beberapa Hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam yang berkaitan dengan kuasa Allah :

1. Prasangka Allah Tergantung Prasangka Kita 

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ اللهُ أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى

Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda :  Allah berfirman : Aku berada pada prasangkaan hamba-Ku kepada-Ku. (H.R.Bukhari no. 7505).

2. Allah Tidak Akan Melihat Orang Yang Menjulurkan Sarungnya Karena Sombong 

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لاَ يَنْظُرُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِلَى مَنْ جَرَّ إِزَارَهُ بَطَرًا

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda : Pada hari kiamat kelak, Allah tidak akan melihat orang yang menjulurkan kain sarungnya karena sombong. (H.R. Bukhari no. 5788).

3. Allah itu baik, tidak menerima kecuali yang baik-baik 

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا

Dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda : Wahai manusia, sesungguhnya Allah itu baik, tidak menerima kecuali yang baik-baik. (H.R. Muslim no. 2393).

4. Rahmat Allah turun pada malam nishfu Sya'ban 

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ فَقَدْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةً فَخَرَجْتُ فَإِذَا هُوَ بِالْبَقِيْعِ فَقَالَ أَكُنْتِ تَخَافِيْنَ أَنْ يَحِيْفَ اللهِ عَلَيْكِ وَرَسُولُهُ. قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ إِنِّى ظَنَنْتُ أَنَّكَ أَتَيْتَ بَعْضَ نِسَائِكَ. فَقَالَ إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ يَنْزِلُ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيَغْفِرُ لَأَكْثَرَ مِنْ عَدَدِ شَعْرِ غَنَمِ كَلْبٍ

Dari Aisyah ia berkata : Pada suatu malam, saya kehilangan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam Setelah saya keluar mencarinya, ternyata beliau ada di Baqi’ beliau bersabda : Apakah kamu takut Allah dan Rasulnya mengabaikanmu? Aku berkata :   saya mengira engkau mengunjungi sebagian di antara istri-istri engkau. Nabi bersabda : Sesungguhnya (rahmat) Allah turun ke langit yang paling bawah pada malam nishfu Sya’ban dan Ia mengampuni dosa-dosa yang melebihi dari jumlah bulu kambing milik suku Kalb. (H.R. Tirmidzi no. 744, Ibnu Majah no. 1452 dan lainnya). 

5. Amalan yang Dicintai Allah pada Hari Raya kurban 

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا عَمِلَ ابْنُ آدَمَ يَوْمَ النَّحْرِ عَمَلاً أَحَبَّ إِلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ هِرَاقَةِ دَمٍ وَإِنَّهُ لَيَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُوْنِهَا وَأَظْلَافِهَا وَأَشْعَارِهَا وَإِنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ عَلَى الْأَرْضِ فَطِيْبُوْا بِهَا نَفْسًا

Dari Aisyah, bahwa Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda : Tidak ada amalan yang dikerjakan anak Adam ketika hari (raya) kurban yang lebih dicintai oleh Allah ‘Azza Wa Jalla dari mengalirkan darah, sesungguhnya pada hari kiamat ia akan datang dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya dan bulu-bulunya. Dan sesungguhnya darah tersebut akan sampai kepada Allah ‘Azza Wa Jalla sebelum jatuh ke tanah, maka perbaguslah jiwa kalian dengannya. (H.R. Ibnu Majah no. 3246).

6. Sayyidul Istighfar 

عَنْ بُشَيْرِ بْنِ كَعْبٍ الْعَدَوِىِّ قَالَ حَدَّثَنِى شَدَّادُ بْنُ أَوْسٍ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَيِّدُ الْاِسْتِغْفَارِ أَنْ تَقُوْلَ اَللهم أَنْتَ رَبِّى لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِى وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَىَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِى فَاغْفِرْ لِى فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ. قَالَ وَمَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوْقِنًا بِهَا فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِىَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوُقِنٌ بِهَا فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ

Dari Busyair bin Ka'b Al-Adawi dia berkata; telah menceritakan kepadaku Syaddad bin Aus radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu alaihi wasallam : Sesungguhnya Sayyidul istighfar (penghulunya istighfar)  adalah bahwa kamu mengucapkan: ALLAHUMMA ANTA RABBII LAA ILAAHA ILLAA ANTA KHALAQTANII WA ANA ABDUKA WA ANA 'ALAA 'AHDIKA WA WA'DIKA MASTATHO'TU A'UUDZU BIKA MIN SYARRI MAA SHONA'TU ABUU-U LAKA BINI'MATIKA ALAYYA WA ABUU-U BIDZAMBII FAGHFIRLII FA INNAHUU LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUBA ILLAA ANTA  (Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku akui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku. Karena tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau). Beliau bersabda : Jika ia mengucapkan di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk dari penghuni surga. Dan jika ia membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk dari penghuni surga. (H.R. Bukhari no. 6306).

7. Allah lebih gembira dengan taubat hamba-Nya 

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللهُ أَفْرَحُ بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ أَحَدِكُمْ سَقَطَ عَلىٰ بَعِيرِهِ وَقَدْ أَضَلَّهُ فِي أَرْضِ فَلَاةٍ

Dari Anas radhiyallahu anhu dia berkata; Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Allah lebih gembira dengan taubat hamba-Nya melebihi salah seorang dari kalian yang mendapatkan hewan tunggangannya yang telah hilang di padang yang luas." (H.R. Bukhari no. 6309).

8. Hadits keutamaan membaca QUL HUWALLAHU AHAD 

عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ أَنَّ رَجُلًا سَمِعَ رَجُلًا يَقْرَأُ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ يُرَدِّدُهَا فَلَمَّا أَصْبَحَ جَاءَ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ وَكَأَنَّ الرَّجُلَ يَتَقَالُّهَا فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِي نَفْسِيْ بِيَدِهِ إِنَّهَا لَتَعْدِلُ ثُلُثَ الْقُرْآنِ

Dari Abu Sa'id, ada seorang laki-laki membaca QUL HUWALLAHU AHAD, ia membacanya secara berulang-ulang. Pagi harinya, laki-laki tadi menemui Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan menceritakan kisahnya, seolah-olah si laki-laki tadi menganggap remeh bacaannya. Kontan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-NYA, sungguh bacaan itu menyamai sepertiga Al-Qur`an. (H.R. Bukhari no. 6643).

9. Hadits keutamaan membaca basmalah sebelum makan 

عَنْ أُمَيَّةَ بْنِ مَخْشِىٍّ وَكَانَ مِنْ أَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَالِسًا وَرَجُلٌ يَأْكُلُ فَلَمْ يُسَمِّ حَتَّى لَمْ يَبْقَ مِنْ طَعَامِهِ إِلاَّ لُقْمَةٌ فَلَمَّا رَفَعَهَا إِلَى فِيْهِ قَالَ بِسْمِ اللهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ فَضَحِكَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ مَا زَالَ الشَّيْطَانُ يَأْكُلُ مَعَهُ فَلَمَّا ذَكَرَ اسْمَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ اسْتَقَاءَ مَا فِى بَطْنِهِ

Dari Umayyah bin Makhsyiy, salah seorang sahabat Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam ia berkata : Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pernah duduk dan ada seorang laki-laki sedang makan, namun tidak membaca Bismillaah hingga makanannya tinggal satu suap lagi. Tatkala orang itu mengangkat suapan (yang terakhi) ke mulutnya, ia mengucap : Bismillaahi awwalahu wa aakhirahu. Nabi Shallallahu alaihi wasallam tertawa, kemudian bersabda : Setan itu senantiasa makan berbarengan dengannya, maka tatkala ia menyebut nama Allah Azza wa Jalla, setan memuntahkan apa yang ada dalam perutnya.  (H.R. Abu Daud no. 3770).

10. Hadits keutamaan hafal sepuluh ayat permulaan surat Al-Kahfi 

عَنْ أَبِى الدَّرْدَاءِ أَنَّ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُوْرَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ. وَفِى رِوَايَةٍ : مِنْ آخِرِ الْكَهْفِ

Dari Abu Darda', bahwasanya Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda : Barang siapa yang hafal sepuluh ayat permulaan surat Al-Kahfi, maka terpelihara dari gangguan dajjal. (H.R. Muslim no. 1919). Dan menurut riwayat lain : Dari akhir (surat) Al-Kahfi. (H.R. Muslim no. 1920).

11. Hadits keutamaan membaca surat Al-Kahfi seluruhnya 

عَنْ سَهْلِ بْنِ مُعَاذٍ عَنْ أَبِيْهِ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ مَنْ قَرَأَ أَوَّلَ سُوْرَةِ الْكَهْفِ وَآخِرَهَا كَانَتْ لَهُ نُوْرًا مِنْ قَدَمِهِ إِلَى رَأْسِهِ وَمَنْ قَرَأَهَا كُلَّهَا كَانَتْ لَهُ نُوْرًا مَا بَيْنَ السَّمَاءِ إِلَى الْأَرْضِ

Dari Sahal bin Mu'adz dari ayahnya dari Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bahwasanya beliau bersabda : Barang siapa membaca awal dan akhir surat Al-Kahfi, baginya cahaya dari telapak kaki sampai kepalanya, dan barang siapa membaca seluruh surat Al-Kahfi , baginya cahaya antara langit dan bumi. (H.R. Ahmad no. 16031, Thabarani no. 16841).

12. Hadits keutamaan membaca surat Al-Kahfi pada malam Jum'at 

عَنْ أَبِى سَعِيْدٍ الْخُدْرِىِّ قَالَ : مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ فِيْمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيْقِ.

Dari Abi Sa'id Al-Khudri ia berkata : Barang siapa membaca surat Al-Kahfi pada malam Jum'at, dia akan disinari cahaya antara dia dan ka'bah (H.R. Darimi no. 3470).

13. Hadits keutamaan membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum'at 

عَنْ أَبِى سَعِيْدٍ الْخُدْرِىِّ أَنَّ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ

Dari Abi Sa'id Al-Khudri, bahwasanya Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda : Barang siapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum'at, dia akan disinari cahaya antara dua Jum'at. (H.R. Baihaqi no. 6209).

14. Hadits keutamaan membaca ayat kursi sebelum tidur 

عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا مَرَّ بَيْنَ يَدَيْ أَحَدِكُمْ شَيْءٌ وَهُوَ يُصَلِّي فَلْيَمْنَعْهُ فَإِنْ أَبَى فَلْيَمْنَعْهُ فَإِنْ أَبَى فَليُقَاتِلْهُ فَإِنَّمَا هُوَ شَيْطَانٌ وَقَالَ عُثْمَانُ بْنُ الْهَيْثَمِ حَدَّثَنَا عَوْفٌ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ وَكَّلَنِيْ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِحِفْظِ زَكَاةِ رَمَضَانَ فَأَتَانِي آتٍ فَجَعَلَ يَحْثُو مِنْ الطَّعَامِ فَأَخَذْتُهُ فَقُلْتُ لَأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ الْحَدِيْثَ فَقَالَ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِيِّ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللهِ حَافِظٌ وَلَا يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوْبٌ ذَاكَ شَيْطَانٌ

Dari Abu Sa'id berkata; Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: Jika ada seseorang lewat di hadapan salah seorang dari kalian yang sedang shalat, hendaklah dicegahnya. Jika tidak mau dicegahnya lagi dan jika tetap tidak mau, maka perangilah karena dia adalah syetan. Dan Utsman bin Al-Haitsam berkata telah bercerita kepada kami Auf dari Muhammad bin Sirin dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata; Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam  menugaskan aku menjaga harta zakat Ramadlan kemudian ada orang yang datang mencuri makanan namun aku merebutnya kembali, lalu aku katakan; Aku pasti akan mengadukan kamu kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam Lalu Abu Hurairah Radhiyallahu anhu menceritakan suatu hadits berkenaan masalah ini. Selanjutnya orang yang datang kepadanya tadi berkata; Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat kursi karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Ta'ala dan syetan tidak akan dapat mendekatimu sampai pagi. Maka Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda: Benar apa yang dikatakannya padahal dia itu pendusta. Dia itu syetan.(H.R.Bukhari no. 3275 ). 

15. Hadits keutamaan membaca surat Yasin 

حَدَّثَنَا صَفْوَانُ حَدَّثَنِى الْمَشْيَخَةُ أَنَّهُمْ حَضَرُوْا عِنْدَ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ الثُّمَالِىِّ حِيْنَ اشْتَدَّ سَوْقُهُ فَقَالَ هَلْ مِنْكُمْ أَحَدٌ يَقْرَأُ يس قَالَ فَقَرَأَهَا صَالِحُ بْنُ شُرَيْحٍ السَّكُونِىُّ فَلَمَّا بَلَغَ أَرْبَعِيْنَ مِنْهَا قُبِضَ. قَالَ وَكَانَ الْمَشْيَخَةُ يَقُوْلُوْنَ إِذَا قُرِئَتْ عِنْدَ الْمَيِّتِ خُفِّفَ عَنْهُ بِهَا. قَالَ صَفْوَانُ وَقَرَأَهَا عِيْسَى بْنُ الْمُعْتَمِرِ عِنْدَ ابْنِ مَعْبَدٍ

Telah menceritakan kepada kami Shafwan, telah bercerita kepadaku para guru, bahwa mereka mendatangi Ghudhaif bin Haris Ats-Tsumali ketika penyakitnya sangat parah. Lalu Shafwan berkata : Adakah diantara kamu sekalian yang mau membacakan surat Yasin? Shaleh bin Syuraih As-Sakuni yang membaca surat Yasin. Setelah ia membaca 40 dari surat Yasin, Ghudhaif meninggal. Maka para guru berkata : Jika surat Yasin dibacakan di dekat orang yang sedang menghadapi ajalnya maka ia akan diringankan (keluarnya ruh) dengan surat Yasin tersebut. Shafwan berkata : (Begitu pula) Isa bin Mu'tamir membacakan surat Yasin di dekat Ibnu Ma'bad. (H.R. Ahmad No 17432).

16. Hadits keutamaan membaca laa ilaaha illallahu wahdahuu laa syariika lahuu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in qodir 

أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ وَكُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِائَةُ سَيِّئَةٍ وَكَانَتْ لَهُ حِرْزًا مِنْ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِيَ وَلَمْ يَأْتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلَّا أَحَدٌ عَمِلَ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: Barang siapa yang membaca laa ilaaha illallahu wahdahuu laa syariika lahuu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in qodir (Tidak ada ilah (yang berhaq disembah) selain Allah Yang Maha Tunggal tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu) sebanyak seratus kali dalam sehari, maka baginya mendapatkan pahala seperti membebaskan sepuluh orang budak, ditetapkan baginya seratus hasanah (kebaikan) dan dijauhkan darinya seratus keburukan dan baginya ada perlindungan dari (godaan) setan pada hari itu hingga petang dan tidak ada orang yang lebih baik amalnya dari orang yang membaca doa ini kecuali seseorang yang dapat lebih banyak mengamalkan (membaca) dzikir ini". (H.R. Bukhari no. 3293).

17. Keutamaan baca shalawat 

وَرُوِنَا فِى صَحِيْحِ مُسْلِمِ عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرُو بْنُ الْعَاصٍ رَضِىَ اللهُ عَنْمُهَا اَنَّه۫  سَمِعَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا

Telah meriwayatkan pada kami  dalam shahih Muslim dari, Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu anhu bahwasanya ia telah mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda : Barang siapa membacakan shalawat kepadaku satu kali, maka Allah bershalawat (memberi rahmat) kepadanya sepuluh kali karena shalawatnya itu (H.R. Muslim).

Semoga bermanfaat....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.