Jumat, 15 April 2022

17 KUMPULAN HADITS YANG BERKAITAN DENGAN NABI MUHAMMAD SHALLALLAHU ALAIHI WASALLAM (BAGIAN 2)

Edisi Sabtu, 16 April 2022 M / 14 Ramadhan 1443 H. 

Ada banyak pendapat dan riwayat terkait dengan dengan biografi Nabi Muhammad, terutama tentang hari kelahiran Nabi Muhammad. Namun menurut riwayat yang paling masyhur, Nabi Muhammad lahir pada Tahun Gajah—tahun di mana Raja Abrahah dari Yaman dan pasukan bergajahnya menyerang Ka'bah. Persisnya, tanggal 12 Rabi’ul Awwal atau bertepatan dengan 29 Agustus 580 Masehi di Makkah. Pendapat ini didasarkan pada sebuah riwayat Imam Ibnu Ishaq dari Sayyidina Ibnu Abbas: "Rasulullah dilahirkan di hari Senin, tanggal 12 di malam yang tenang pada bulan Rabi'ul Awwal, Tahun Gajah."    

Diriwayatkan bahwa banyak kejadian ajaib dan luar biasa terjadi, baik pada saat-saat sebelum dan sesaat setelah Nabi Muhammad lahir. Pada malam menjelang kelahiran Nabi, pintu-pintu surga dibuka lebar, pintu-pintu neraka ditutup rapat, ribuan malaikat turun ke bumi, bulan terbelah, bintang-bintang bersinar terang, dan burung-burung yang penuh cahaya memenuhi rumah Sayyidah Aminah—ibunda Nabi Muhammad.   

Sementara sesaat setelah Nabi Muhammad lahir, jin tidak bisa lagi mengintip berita langit, arsy bergetar hebat, seluruh langit dipenuhi cahaya sehingga menjadi terang, Istana Kisra berguncang begitu dahsyat sehingga menyebabkan 14 balkonnya roboh, api abadi yang disembah umat Majusi padam, Gereja di sekitar Buhaira roboh, dan bahkan Ka’bah juga ikut bergetar selama tiga hari karena bahagia menyambut kehadiran Nabi Muhammad. 

Berikut ini adalah beberapa hadits yang membicarakan tentang Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam :

1. Nabi Memberi Salam Tiga Kali 

عَنْ أَنَسٍ عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ إِذَا تَكَلَّمَ بِكَلِمَةٍ أَعَادَهَا ثَلاَثًا حَتَّى تُفْهَمَ عَنْهُ ، وَإِذَا أَتَى عَلَى قَوْمٍ فَسَلَّمَ عَلَيْهِمْ سَلَّمَ عَلَيْهِمْ ثَلاَثًا

Dari Anas dari Nabi Shallallahu alaihi wasallam bahwa Nabi bila berbicara diulangnya tiga kali hingga dapat dipahami dan bila mendatangi kaum, Beliau memberi salam tiga kali. (H.R. Bukhari no.95). 

2. Mimpi Rasulullah Tentang Umar bin Khattab 

عَنْ  أَبِى سَعِيْدٍ الْخُدْرِىِّ قَالَ قَالَ رَسُوُلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَمَا أَنَا نَائِمٌ رَأَيْتُ النَّاسَ يُعْرَضُوْنَ عَلَىَّ ، وَعَلَيْهِمْ قُمُصٌ ، مِنْهَا مَا يَبْلُغُ الثَّدْىَ ، وَمِنْهَا مَا يَبْلُغُ دُونَ ذَلِكَ ، وَمَرَّ عَلَىَّ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ وَعَلَيْهِ قَمِيْصٌ يَجُرُّهُ . قَالُوْا مَا أَوَّلْتَ يَا رَسُوْلَ اللهِ قَالَ الدِّيْنَ

Dari Abu Sa'id Al-Khudri mengatakan, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda : Ketika aku tidur, aku melihat manusia diperlihatkan kepadaku sedang mereka memakai baju gamis, ada yang sampai ke dadanya, ada yang sampai lebih bawah dari pada itu, dan Umar bin Khattab melewati dengan gamis yang ia seret. Para sahabat bertanya : Bagaimana anda menakwilkan? Rasulullah menjawab : Itulah agama. (H.R. Bukhari no.7008). 

3. Nabi adalah hamba yang paling bersyukur 

عَنِ الْمُغِيْرَةَ بْنِ شُعْبَةَ يَقُوْلُ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي حَتَّى تَرِمَ أَوْ تَنْتَفِخَ قَدَمَاهُ فَيُقَالُ لَهُ فَيَقُوْلُ أَفَلَا أَكُوْنُ عَبْدًا شَكُوْرًا

Dari Al-Mughirah bin Syu'bah berkata; Nabi Shallallahu alaihi wasallam pernah mengerjakan shalat hingga kaki beliau bengkak, lalu dia katakan kepada beliau, namun beliau menjawab: Tidak bolehkah aku menjadi hamba yang bersyukur. (H.R. Bukhari no. 6471).

4. Nabi Memintakan Ampun Bagi Orang Yang Menganiayanya 

عن عَبْدِ االلهِ قَالَ كَأَنِّى أَنْظُرُ إِلَى النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَحْكِى نَبِيًّا مِنَ الْأَنْبِيَاءِ ضَرَبَهُ قَوْمُهُ فَأَدْمَوْهُ، وَهُوَ يَمْسَحُ الدَّمَ عَنْ وَجْهِهِ، وَيَقُولُ اَللهم اغْفِرْ لِقَوْمِى فَإِنَّهُمْ لاَ يَعْلَمُوْنَ

Dari Abdullah berkata, Sepertinya aku melihat Nabi Shallallahu alaihi wasallam sedang bercerita tetang seorang Nabi diantara para nabi yang dipukuli oleh kaumnya hingga berdarah-darah sambil beliau mengusap darah yang mengalir dari wajah beliau lalu bersabda : Ya Allah, ampunilah kaumku karena mereka orang-orang yang belum mengerti. (H.R.Bukhari no. 3477).

5. Nabi Turut Membantu Pekerjaan Keluarganya 

عَنِ الْأَسْوَدِ بْنِ يَزِيْدَ سَأَلْتُ عَائِشَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهَا مَا كَانَ النَّبِىُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصْنَعُ فِى الْبَيْتِ قَالَتْ كَانَ فِى مِهْنَةِ أَهْلِهِ ، فَإِذَا سَمِعَ اْلأَذَانَ خَرَجَ

Dari Al-Aswad bin Yazid ia berkata : Aku bertanya kepada Aisyah radhiyallahu anha mengenai apa saja yang dilakukan Nabi Shallallahu alaihi wasallam di rumah. Maka ia pun menjawab : Beliau turut membantu pekerjaan keluarganya, dan bila beliau mendengar adzan, beliau pun keluar. (H.R. Bukhari no.5363). 

6. Bermaksiat Kepada Pemimpin Sama Dengan Bermaksiat Kepada Nabi 

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَطَاعَنِى فَقَدْ أَطَاعَ اللهَ وَمَنْ يَعْصِنِى فَقَدْ عَصَى اللهَ وَمَنْ يُطِعِ اْلأَمِيْرَ فَقَدْ أَطَاعَنِى وَمَنْ يَعْصِ اْلأَمِيْرَ فَقَدْ عَصَانِى

Dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu alaihi wasallam beliau bersabda : Barang siapa mentaatiku sungguh dia telah mentaati Allah, dan barang siapa bermaksiat kepadaku maka dia telah bermaksiat kepada Allah. Barang siapa metaati seorang pemimpin sungguh dia telah mentaatiku, dan siapa saja bermaksiat kepada seorang pemimpin maka dia telah bermaksiat kepadaku. (H.R. Muslim no. 4852).

7. Setan Tidak Bisa Menyerupai Nabi Dalam Mimpi 

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ رَآنِى فِى الْمَنَامِ فَسَيَرَانِى فِى الْيَقَظَةِ ، وَلاَ يَتَمَثَّلُ الشَّيْطَانُ بِى

Dari Abu Hurairah mengatakan, aku mendengar Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda : Barang siapa melihatku dalam tidur, maka (seakan-akan) ia melihatku ketika terjaga, (karena) setan tidak bisa menyerupaiku. (H.R. Bukhari no.6993). 

8. Anjuran Memberi Nama Sama Dengan Nama Nabi 

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تَسَمَّوْا بِاسْمِى وَلاَ تَكْتَنُوْا بِكُنْيَتِى ، وَمَنْ رَآنِى فِى الْمَنَامِ فَقَدْ رَآنِى ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لاَ يَتَمَثَّلُ فِى صُوْرَتِى ، وَمَنْ كَذَبَ عَلَىَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ

Dari Abu Hurairah ia berkata, Aku mendengar Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda : Berikanlah nama dengan namaku dan jangan dengan julukanku. Karena barang siapa melihatku dalam mimpinya sungguh dia benar-benar telah melihatku, karena setan tidak sanggup menyerupai bentukku. Dan barang siapa berdusta terhadapku, maka hendaklah ia persiapkan tempat duduknya dalam neraka. (H.R. Bukhari no.110). 

9. Rasulullah tidur namun tidak dengan hatinya 

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ بِتُّ عِنْدَ خَالَتِي مَيْمُوْنَةَ لَيْلَةً فَقَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنَ اللَّيْلِ فَلَمَّا كَانَ فِي بَعْضِ اللَّيْلِ قَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَتَوَضَّأَ مِنْ شَنٍّ مُعَلَّقٍ وُضُوْءًا خَفِيْفًا يُخَفِّفُهُ عَمْرٌو وَيُقَلِّلُهُ وَقَامَ يُصَلِّي فَتَوَضَّأْتُ نَحْوًا مِمَّا تَوَضَّأَ ثُمَّ جِئْتُ فَقُمْتُ عَنْ يَسَارِهِ وَرُبَّمَا قَالَ سُفْيَانُ عَنْ شِمَالِهِ فَحَوَّلَنِي فَجَعَلَنِي عَنْ يَمِيْنِهِ ثُمَّ صَلَّى مَا شَاءَ اللهُ ثُمَّ اضْطَجَعَ فَنَامَ حَتَّى نَفَخَ ثُمَّ أَتَاهُ الْمُنَادِي فَآذَنَهُ بِالصَّلَاةِ فَقَامَ مَعَهُ إِلَى الصَّلَاةِ فَصَلَّى وَلَمْ يَتَوَضَّأْ قُلْنَا لِعَمْرٍو إِنَّ نَاسًا يَقُوْلُوْنَ إِنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَنَامُ عَيْنُهُ وَلَا يَنَامُ قَلْبُهُ قَالَ عَمْرٌو سَمِعْتُ عُبَيْدَ بْنَ عُمَيْرٍ يَقُوْلُ رُؤْيَا الْأَنْبِيَاءِ وَحْيٌ ثُمَّ قَرَأَ ) إِنِّيْ أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّيْ أَذْبَحُكَ) 

Dari Ibnu Abbas ia berkata, Pada suatu malam aku pernah menginap di rumah bibiku, Maimunah, Nabi Shallallahu alaihi wasallam lalu melaksanakan shalat malam. Hingga pada suatu malam, Nabi Shallallahu alaihi wasallam bangun dan berwudlu dari bejana kecil dengan wudlu yang ringan, setelah itu berdiri dan shalat. Aku lalu ikut berwudlu dari bejana yang beliau gunakan untuk wudlu, kemudian aku menghampiri beliau dan ikut shalat di sisi kirinya -Sufyan juga menyebutkan sebelah kiri-, beliau lalu menggeser aku ke sisi kanannya. Setelah itu beliau shalat sesuai yang dikehendakinya, kemudian beliau berbaring dan tidur hingga mendengkur. Kemudian seorang tukang adzan datang memberitahukan beliau bahwa waktu shalat telah tiba, beliau lalu pergi bersamanya dan shalat tanpa berwudlu lagi. Kami lalu katakan kepada Amru, Orang-orang mengatakan bahwa mata Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam tidur, namun tidak dengan hatinya. Amru lalu berkata, Aku pernah mendengar Ubaid bin Umair berkata, Mimpinya para Nabi adalah wahyu. Kemudian ia membaca: (Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku akan menyembelihmu..). (QS. Ash Shaaffat: 102). (H.R. Bukhari no. 138).

10. Nabi Mencintai Tanah Airnya 

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا قَدِمَ مِنْ سَفَرٍ، فَنَظَرَ إِلَى جُدُرَاتِ الْمَدِيْنَةِ أَوْضَعَ رَاحِلَتَهُ، وَإِنْ كَانَ عَلَى دَابَّةٍ، حَرَّكَهَا مِنْ حُبِّهَا

Dari Anas radhiyallahu anhu  bahwasanya Nabi Shallallahu alaihi wasallam ketika kembali dari bepergian, dan melihat dinding-dinding madinah beliau mempercepat laju untanya. Apabila beliau menunggangi unta maka beliau menggerakkan (mempercepat) karena kecintaan beliau pada Madinah. (H.R. Bukhari no. 1886, Ibnu Hibban no. 427).

11. Nabi Mimpi Bertemu Bakal Isteri 

عَنْ عَائِشَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ قَالَ لِى رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَيْتُكِ فِى الْمَنَامِ يَجِىءُ بِكِ الْمَلَكُ فِى سَرَقَةٍ مِنْ حَرِيْرٍ فَقَالَ لِى هَذِهِ امْرَأَتُكَ . فَكَشَفْتُ عَنْ وَجْهِكِ الثَّوْبَ، فَإِذَا أَنْتِ هِىَ فَقُلْتُ إِنْ يَكُ هَذَا مِنْ عِنْدِ اللهِ يُمْضِهِ

Dari Aisyah radhiyallahu anha ia berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda kepadaku : Aku melihatmu di alam mimpiku. Kamu dibawa oleh Malaikat dengan bertutupkan kain sutera, lalu Malaikat itu pun berkata padaku: Ini adalah isterimu. Maka aku pun menyingkap kain yang menutupi wajahmu, dan ternyata wanita itu adalah kamu. Maka aku pun berkata : Kalau hal ini datangnya dari Allah, maka Allah pasti akan menjadikan kenyataan. (H.R. Bukhari no.5185). 

12. Nabi Meminang Aisyah 

عَنْ عُرْوَةَ أَنَّ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطَبَ عَائِشَةَ إِلَى أَبِى بَكْرٍ فَقَالَ لَهُ أَبُوْ بَكْرٍ إِنَّمَا أَنَا أَخُوْكَ، فَقَالَ أَنْتَ أَخِى فِى دِيْنِ اللهِ وَكِتَابِهِ وَهِىَ لِى حَلاَلٌ

Dari Urwah bahwa Nabi Shallallahu alaihi wasallam mengkhithbah (meminang) Aisyah kepada Abu Bakar. Maka Abu Bakar pun berkata pada beliau : Sesungguhnya saya adalah saudara anda. Beliau bersabda : Yang kumaksudkan kamu adalah saudaraku di dalam Dinullah dan Kitab-Nya, maka Aisyah adalah halal bagiku. (H.R. Bukhari no.5081). 

13. Mentaati Pemimpin Sama Dengan Mentaati Nabi

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَطَاعَنِى فَقَدْ أَطَاعَ اللهَ وَمَنْ يَعْصِنِى فَقَدْ عَصَى اللهَ وَمَنْ يُطِعِ اْلأَمِيْرَ فَقَدْ أَطَاعَنِى وَمَنْ يَعْصِ اْلأَمِيْرَ فَقَدْ عَصَانِى

Dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda : Barang siapa mentaatiku sungguh dia telah mentaati Allah, dan barang siapa bermaksiat kepadaku maka dia telah bermaksiat kepada Allah. Barang siapa metaati seorang pemimpin sungguh dia telah mentaatiku, dan siapa saja bermaksiat kepada seorang pemimpin maka dia telah bermaksiat kepadaku. (H.R. Muslim no. 4852).

14. Nabi Suka Jika Menjadi Hamba Yang Bersyukur 

عَنْ عَائِشَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُوْمُ مِنَ اللَّيْلِ حَتَّى تَتَفَطَّرَ قَدَمَاهُ فَقَالَتْ عَائِشَةُ لِمَ تَصْنَعُ هَذَا يَا رَسُوْلَ اللهِ وَقَدْ غَفَرَ اللهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ قَالَ أَفَلاَ أُحِبُّ أَنْ أَكُوْنَ عَبْدًا شَكُورًا. فَلَمَّا كَثُرَ لَحْمُهُ صَلَّى جَالِسًا فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَرْكَعَ قَامَ ، فَقَرَأَ ثُمَّ رَكَعَ

Dari Aisyah radhiyallahu anha bahwa Nabi Shallallahu alaihi wasallam melaksanakan shalat malam hingga kaki beliau bengkak-bengkak. Aisyah berkata : Wahai Rasulullah, kenapa engkau melakukan ini padahal Allah telah mengampuni dosa engkau yang telah berlalu dan yang akan datang? Beliau menjawab : Apakah aku tidak suka jika menjadi hamba yang bersyukur? Dan tatkala beliau gemuk, beliau shalat sambil duduk, apabila beliau hendak rukuk maka beliau berdiri kemudian membaca beberapa ayat lalu ruku. (H.R.Bukhari no. 4837).

15. Nabi Menyukai Wanita dan Wewangian 

عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ حُبِّبَ إِلَىَّ مِنَ الدُّنْيَا النِّسَاءُ وَالطِّيْبُ وَجُعِلَ قُرَّةُ عَيْنِى فِى الصَّلاَةِ

Dari Anas,bahwa Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda : Yang aku sukai dari dunia ini adalah wanita dan wewangian, dan aku menjadikannya sebagai penenang (penyejuk hati) di dalam shalat. (H.R. Ahmad no. 12627, Nasa'i no. 3949 dan lainnya). 

16. Hanya Rasulullah Yang Dapat Mengendalikan Nafsu 

عَنْ عَائِشَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُقَبِّلُ وَهُوَ صَائِمٌ وَيُبَاشِرُ وَهُوَ صَائِمٌ وَلَكِنَّهُ أَمْلَكُكُمْ لإِرْبِهِ

Dari Aisyah radhiyallahu anha, ia berkata : Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pernah mencium dan mencumbuku mesra ketika beliau sedang berpuasa. Tetapi beliau memang seorang yang paling bisa mengendalikan nafsunya di antara kalian. (H.R. Muslim no. 2632).

17. Rasulullah adalah sayyid (penghulu/pemimpin) anak cucu Adam 

أَبُوْ هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَا سَيِّدُ وَلَدِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَوَّلُ مَنْ يَنْشَقُّ عَنْهُ الْقَبْرُ وَأَوَّلُ شَافِعٍ وَأَوَّلُ مُشَفَّعٍ

Abu Hurairah berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda : Aku adalah sayyid (penghulu/pemimpin) anak cucu Adam di hari kiamat, dan akulah orang yang pertama kali bangkit dari kubur, dan akulah yang pertama kali memberi syafaat dan akulah yang pertama kali diberi izin untuk memberi syafaat. (H.R. Muslim no. 6079, Abu Daud no. 4675 dan lainnya). 

Semoga bermanfaat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.