Edisi Kamis, 20 Oktober 2022 M / 24 Rabi'ul Awwal 1444 H.
Namun sebelum masuk ke dalam rincian penjelasan karakteristik orang munafik terlebih dahulu kita pahami definisi nifaq (kemunafikan) menurut istilah syara’. Pengertian munafik dalam syara’ adalah orang yang menampakkan sesuatu yang berbeda dengan yang ada dalam batin. Apabila yang dia sembunyikan itu berupa pendustaan terhadap pokok-pokok iman maka dia adalah orang munafik tulen.
Hukumnya orang munafiq di akhirat adalah hukum orang kafir. Namun terkadang lebih berat adzabnya karena dia menipu orang-orang mukmin dengan cara menampakkan keislamannya.
Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.” [QS. an-Nisa: 145]
Berikut ini Ciri Orang Munafik Dalam Al Quran :
1. Lari dari melawan musuh saat perang.
Sesungguhnya jika mereka diusir, orang-orang munafik itu tidak akan keluar bersama mereka, dan sesungguhnya jika mereka diperangi, niscaya mereka tidak akan menolongnya; sesungguhnya jika mereka menolongnya, niscaya mereka akan berpaling lari ke belakang; kemudian mereka tidak akan mendapat pertolongan.” [Al Hasyr:12].
2. Hatinya tertutup sehingga tidak mampu memahami kebenaran
“Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkan perkataanmu sehingga apabila mereka keluar dari sisimu orang-orang berkata kepada orang yang telah diberi ilmu pengetahuan (sahabat-sahabat Nabi): “Apakah yang dikatakannya tadi?” Mereka itulah orang-orang yang dikunci mati hati mereka oleh Allah dan mengikuti hawa nafsu mereka.” [Muhammad: 16]
3. Memfitnah manusia,
“(yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (dikatakan kepada mereka): “Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar.” [Al Hadid 12]
“Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mukmin) seraya berkata: “Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?” Mereka menjawab: “Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah; dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (syaitan) yang amat penipu.” [Al Hadid: 14]
4. Menipu Allah
Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّ ٱلْمُنَٰفِقِينَ يُخَٰدِعُونَ ٱللَّهَ وَهُوَ خَٰدِعُهُمْ
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka…” [An Nisa’: 142].
Maksudnya adalah Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah dengan memperlihatkan keislaman dan menyembunyikan kekafiran. Padahal sesungguhnya Allah-lah yang menipu mereka.
Karena Allah telah melindungi darah mereka meskipun Allah mengetahui kekafiran mereka. Dan Dia telah menyiapkan hukuman yang sangat berat bagi mereka di Akhirat.
[afsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram).
5. Malas dalam melaksanakan shalat
Allah Ta’ala berfirman:
وَإِذَا قَامُوٓا۟ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ قَامُوا۟ كُسَالَىٰ
“…Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas.” [An Nisa’: 142].
Mereka sholat dengan malas dan merasa berat tanpa mengharapkan pahala dan takut pada siksaan. [Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah].
6. Riya’
Allah Ta’ala berfirman tentang orang munafi:
يُرَآءُونَ ٱلنَّاسَ
“Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia..” [An Nisa’: 142].
7. Sedikit berdzikir
Allah Ta’ala berfirman:
وَلَا يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا
“Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali..” [An Nisa’: 142].
Dikeluarkan oleh Imam Muslim dan Abu Dawud hadist dari Rasulullah bahwa ia menyebutkan salah satu ciri shalat orang-orang munafik dengan sabdanya: “Mereka akan menunggu matahari sampai pada dua tanduk setan (hampir terbenam) lalu mereka melakukan shalat empat rakaat dengan cepat, mereka tidak berzikir kepada Allah kecuali sedikit sekali.”
8. Terombang-ambing antara orang – orang mukmin dan kafir
Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman atau kafir): tidak masuk kepada golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang-orang kafir), maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya. [An Nisa’: 143].
9. Menipu orang-orang mukmin
“Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar.” [ Al Baqarah: 9].
10. Berhukum kepada thaghut
“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya.” [An Nisa: 60].
11. Sangat kuat dalam menghalangi hukum Allah dan tidak rela berhukum kepada hukum Allah.
“Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Marilah (patuh) kepada apa yang telah Diturunkan Allah dan (patuh) kepada Rasul,” (niscaya) engkau (Muhammad) melihat orang munafik menghalangi dengan keras darimu.” [An Nisa’: 61].
(Apabila dikatakan kepada mereka: “Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul”, niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu) Yakni kabur dan berpaling dari berhukum kepada al-qur’an dan Rasulullah.
[Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah].
12. Menimbulkan kerusakan di kalangan orang-orang mukmin
“Jika (mereka berangkat bersamamu), niscaya mereka tidak akan menambah (kekuatan)mu, malah hanya akan membuat kekacauan, dan mereka tentu bergegas maju ke depan di celah-celah barisanmu untuk mengadakan kekacauan (di barisanmu); sedang di antara kamu ada orang-orang yang sangat suka mendengarkan (perkataan) mereka. Allah Mengetahui orang-orang yang zalim.” [At Taubah: 47].
13. Sumpah palsu
وَيَحْلِفُونَ بِٱللَّهِ إِنَّهُمْ لَمِنكُمْ وَمَا هُم مِّنكُمْ
“Dan mereka (orang-orang munafik) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa sesungguhnya mereka termasuk golonganmu; padahal mereka bukanlah dari golonganmu, [At Taubah: 56].
Mereka bersumpah palsu demi Allah bahwa mereka termasuk orang-orang mukmin. Pada hakikatnya mereka bukan termasuk orang-orang mukmin. Keislaman mereka hanya secara zhahir, namun tidak ada iman dalam hati mereka.
[Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah].
14. Penakut dan pengecut
وَلَٰكِنَّهُمْ قَوْمٌ يَفْرَقُونَ
“akan tetapi mereka adalah orang-orang yang sangat takut .” [At Taubah: 56].
Yakni takut untuk bertempur menghadapi musuh. Pendapat lain mengatakan, yang dimaksud adalah mereka takut akan menimpa mereka apa yang telah menimpa orang-orang musyrik berupa terbunuh atau tertawan; oleh sebab itu mereka menunjukkan kepada kalian keislaman untuk tipu daya dan bukan benar-benar ber-Islam.
[Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah].
15. Membenci orang-orang Muslim dan keluar dari wilayah mereka
“Jikalau mereka memperoleh tempat perlindunganmu atau gua-gua atau lobang-lobang (dalam tanah) niscaya mereka pergi kepadanya dengan secepat-cepatnya.” [At Taubah: 57].
Ibnu Katsir berkata:
“Jikalau mereka memperoleh tempat perlindungan.” Maksudnya tempat untuk mereka berlindung dan benteng yang dapat dijadikan tempat bersembunyi.
“atau gua-gua.” Yaitu gua-gua yang terdapat di bukit-bukit.
“atau lubang-lubang.” Yakni lubang di dalam tanah (bungker) dan terowongan. Tafsir ketiga lafaz di atas dikemukakan oleh Ibnu Abbas, Mujahid, dan Qatadah.
“niscaya mereka pergi kepadanya dengan secepat-cepatnya.
Maksudnya, mereka pasti akan bersegera pergi dari kalian, karena sesungguhnya mereka mau bergaul dengan kalian hanyalah karena terpaksa, bukan karena senang; bahkan hati mereka berharap seandainya saja mereka tidak bergaul dengan kalian, tetapi keadaan darurat rupanya membuat mereka terpaksa melakukannya. Karena itulah mereka selalu dicekam oleh rasa sedih dan susah, sebab Islam dan para pemeluknya terus-menerus meraih kemenangan dan ketinggian.ix
16. Nampak rasa takut pada diri mereka ketika disebutkan perang di dalam ayat-ayat Allah.
“Dan orang-orang yang beriman berkata, “Mengapa tidak ada suatu surat (tentang perintah jihad) yang diturunkan?” Maka apabila ada suatu surah diturunkan yang jelas maksudnya dan di dalamnya tersebut (perintah) perang, engkau melihat orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit akan memandang kepadamu seperti pandangan orang yang pingsan karena takut mati. Tetapi itu lebih pantas bagi mereka.” [Muhammad: 20].
17. Mencela amal shaleh
“Dan di antara mereka ada yang mencelamu tentang (pembagian) sedekah (zakat)…” [At Taubah: 58].
Yakni diantara orang-orang munafik itu terdapat golongan yang mencelamu dalam hal pembagian zakat. [Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah].
Demikian uraian ringkas tentang 17 ciri-ciri orang munafik. Semoga tulisan ini bisa menambah lengkap pengetahuan kita tentang ciri-ciri orang munafik. Semoga ini lebih memudahkan kita untuk menghindarkan diri kita darinya.
Kita berharap kepada Allah agar Dia berkenan mengaruniakan kepada kita keyakinan yang benar, istiqamah di atas keyakinan tersebut serta ‘afiah (keselamatan dari bencana baik di dunia maupun akhirat).
Semoga bermanfaat....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.