Sabtu, 22 Oktober 2022

17 CIRI-CIRI ORANG MUNAFIK DALAM AL QUR'AN DAN SUNNAH LENGKAP DENGAN DALILNYA (4)

Edisi Sabtu, 22 Oktober 2022 M / 26 Rabi'ul Awwal 1444 H.

Ada catatan penting sebelum masuk ke dalam pembahasan mengenai ciri-ciri dan sifat-sifat orang munafik. Sifat-sifat berikut ini meskipun merupakan sifat-sifat orang munafik, hal itu tidak menghalangi seorang Muslim dari terkena sebagian dari sifat-sifat tersebut. Seorang Muslim bisa terjerumus ke dalam sebagian sifat orang munafik secara tidak sengaja merupakan hal yang sudah tidak diragukan lagi. Akan tetapi itu tidak menunjukkan bahwa dia adalah orang munafik.

Orang yang terkena sebagian dari sifat-sifat ini maka dia berkewajiban untuk membersihkan dirinya dari sifat-sifat tersebut sebelum berkembang, bertambah dan semakin menyebar dalam dirinya. Wajib untuk waspada terhadap pintu-pintu masuk setan. Setan membuat orang yang memiliki dosa dan akhlak yang menyimpang merasa bahwa sesungguhnya dirinya adalah orang munafik sehingga dan merasa harus menjauh dari orang-orang shalih. Akibatnya musibah yang menimpanya menjadi berlipat.

Berikut ini adalah beberapa Ciri Orang Munafik Dalam Al Quran dan hadits :

1. Dengki kepada orang mukmin 

“Atau apakah orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya mengira bahwa Allah tidak akan menampakkan kedengkian mereka?” [Muhammad: 29].

2. Mereka bisa dikenali dari kiasan kata-katanya (Lahnil Qoul) 

(yakni isi dan tujuan dari perkataan. Dan yang dimaksud di sini adalah olokan yang mereka tujukan kepadamu dan kaum muslimin. 

Dan kalau Kami kehendaki, niscaya Kami tunjukkan mereka kepadamu sehingga kamu benar-benar dapat mengenal mereka dengan tanda-tandanya. Dan kamu benar-benar akan mengenal mereka dari kiasan-kiasan perkataan mereka dan Allah mengetahui perbuatan-perbuatan kamu.” [Muhammad: 30].

3. Berlambat-lambat dari orang Mukmin dalam berjihad. 

“Dan sesungguhnya di antara kamu ada orang yang sangat berlambat-lambat (ke medan pertempuran). Maka jika kamu ditimpa musibah ia berkata: “Sesungguhnya Tuhan telah menganugerahkan nikmat kepada saya karena saya tidak ikut berperang bersama mereka.”

Dan sungguh jika kamu beroleh karunia (kemenangan) dari Allah, tentulah dia mengatakan seolah-oleh belum pernah ada hubungan kasih sayang antara kamu dengan dia: “Wahai kiranya saya ada bersama-sama mereka, tentu saya mendapat kemenangan yang besar (pula)”. [An Nisa’: 72-73].

4. Al Quran tidak bermanfaat buat mereka bahkan menambah kekafiran mereka di samping kekafiran yang sudah ada sebelumnya. 

“Dan apabila diturunkan suatu surat, maka di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata: “Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turannya) surat ini?” Adapun orang-orang yang beriman, maka surat ini menambah imannya, dan mereka merasa gembira.

Dan adapun orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir.” [At Taubah: 124-125].

5. Kembali melakukan apa yang mereka dilarang melakukannya. 

Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir, maka hati mereka dikunci, sehingga mereka tidak dapat mengerti.

(QS. Al Munafiqun 3).

6. Melakukan pembicaraan rahasia dalam hal dosa, permusuhan dan bermaksiat kepada Rasul. 

“Apakah tidak kamu perhatikan orang-orang yang telah dilarang mengadakan pembicaraan rahasia, kemudian mereka kembali (mengerjakan) larangan itu dan mereka mengadakan pembicaraan rahasia untuk berbuat dosa, permusuhan dan durhaka kepada Rasul.” [Al Mujadilah: 8].

“Apakah tidak kamu perhatikan orang-orang yang telah dilarang mengadakan pembicaraan rahasia, kemudian mereka kembali (mengerjakan) larangan itu”

Dahulu jika ada orang beriman yang melewati sekelompok orang Yahudi, mereka saling berbisik sehingga orang beriman itu mengira mereka ingin melakukan hal buruk. Maka Allah melarang mereka, namun mereka tidak juga berhenti dari perbuatan mereka ini, sehingga Allah menurunkan firman-Nya:

“dan mereka mengadakan pembicaraan rahasia untuk berbuat dosa..”

Yakni dengan untuk mengghibah orang-orang beriman atau menyakiti mereka, atau membuat dusta dan menzalimi mereka.


“Dan permusuhan..” Yakni permusuhan terhadap orang-orang beriman. “dan durhaka kepada Rasul.” Yakni menyelisihi Rasulullah.


7. Minta ijin untuk tidak berjihad dengan alasan khawatir terkena fitnah 


“Di antara mereka ada orang yang berkata: “Berilah saya keizinan (tidak pergi berperang) dan janganlah kamu menjadikan saya terjerumus dalam fitnah”. Ketahuilah bahwa mereka telah terjerumus ke dalam fitnah. Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar meliputi orang-orang yang kafir.” [At Taubah: 49].


8. Mencari alasan ketika tidak berangkat jihad 


“Mereka (orang-orang munafik) mengemukakan ‘uzurnya kepadamu, apabila kamu telah kembali kepada mereka (dari medan perang). Katakanlah: “Janganlah kamu mengemukakan ‘uzur; kami tidak percaya lagi kepadamu,…[At Taubah: 94].


9. Bersembunyi dari manusia 


Mereka bersembunyi dari manusia ketika mereka berbuat maksiat karena takut dan malu, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah. Allah senantiasa bersama mereka dan mengawasi mereka. [Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram). 


“Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah, padahal Allah beserta mereka, ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan rahasia yang Allah tidak redlai. Dan adalah Allah Maha Meliputi (ilmu-Nya) terhadap apa yang mereka kerjakan.” [An Nisa’: 108].


10. Menyukai bila perbuatan keji tersebar luas di kalangan orang-orang beriman. 


Ini terkait kisah fitnah terhadap Aisyah Radhiyallahu ‘anha. Allah berfirman:

“Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui.” [An Nuur: 19].


11. Senang bila ada musibah menimpa orang-orang mukmin dan tidak suka bila Allah memberi mereka kekuasaan di muka bumi. 


“Jika kamu mendapat suatu kebaikan, mereka menjadi tidak senang karenanya; dan jika kamu ditimpa oleh sesuatu bencana, mereka berkata: “Sesungguhnya kami sebelumnya telah memperhatikan urusan kami (tidak pergi perang)” dan mereka berpaling dengan rasa gembira.” [At Taubah: 50].


12. Kadang-kadang diberi kelebihan secara fisik 


“Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum.” [Al Munafiqun: 4]


“Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir.” [At Taubah: 55].


13. Dusta 


Berdusta atau berbohong adalah suatu tindakan tercela yang tak hanya dibenci oleh manusia yang dibohongi tapi juga oleh agama. Agama melarang keras bagi umatnya untuk berdusta karena tindakan ini jelas akan memberi kerugian dan lebih banyak mudorotnya.


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

" Supaya Allah memberikan balasan kepada orang-orang yang benar itu karena kebenarannya, dan menyiksa orang munafik jika dikehendaki-Nya, atau menerima taubat mereka. Sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [Al-Ahzâb/33:24].


14. Menyelisihi janji 


Ingkar janji Yakni saat seseorang yang tidak komitmen dengan apa yang dijalaninya dan tidak pernah menepati perkataannya tanpa ada kejelasan apapun. Islam secara tegas melarang tindakan khianat ini karena seseorang akan merasa sangat tersakiti jika dikhianati kepercayaannya.


Tindakan khianat ini dijelaskan dalam al-Qur’an Surat al-Mu’minun Ayat 8 dan al-Anfaal ayat 27


وَٱلَّذِينَ هُمۡ لِأَمَٰنَٰتِهِمۡ وَعَهۡدِهِمۡ رَٰعُونَ 


Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. (Q.S al-Mu’minun : 8).


15. Mengkhianati amanah 


Ini berdasarkan hadits:


مِنْ عَلاَمَاتِ الْمُنَافِقِ ثَلاَثَةٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا ائْتُمِنَ خَانَ


“Di antara tanda munafik ada tiga: jika dia berbicara, ia berdusta; jika dia berjanji, ia menyelisihi; dan jika dia diberi amanat, ia berkhianat.” (HR. Muslim no. 59).


16. Malas Beribadah 


Malas beribadah juga masuk dalam kategori ciri-ciri sifat munafik, hal ini dikatakan secara jelas dalam al-Qur’an Surat an-Nisa’ ayat 142 yang berbunyi:


إِنَّ ٱلۡمُنَٰفِقِينَ يُخَٰدِعُونَ ٱللَّهَ وَهُوَ خَٰدِعُهُمۡ وَإِذَا قَامُوٓاْ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ قَامُواْ كُسَالَىٰ يُرَآءُونَ ٱلنَّاسَ وَلَا يَذۡكُرُونَ ٱللَّهَ إِلَّا قَلِيلٗا ١٤٢


"Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.


17. Bersumpah Palsu 


Ciri berikutnya dari sifat munafik adalah dengan bersumpah palsu. Yakni orang-orang yang jika ia sedang bersaksi maka ia memberikan sumpah palsu dengan tanpa memperdulikan dosa maupun akibat negative dari sumpah palsunya tersebut.


Ia bahkan berani mengucap sumpah dengan menyertakan Demi Allah yang dilakukan semata-mata untuk menutupi kedustaannya. Dan jika ia ditegur atau dinasehati ia malah mengumpat, mengelak atau bahkan memfitnah orang lain supaya ia terbebas dari sangkaan atau dugaan terhadapnya.


Perkara tentang sumpah palsu ini telah dijelaskan dalam al-Qur’an Surat Al-Munafiqun ayat 2 dan Al-Mujadilah ayat 16 yang berbunyi:


ٱتَّخَذُوٓاْ أَيۡمَٰنَهُمۡ جُنَّةٗ فَصَدُّواْ عَن سَبِيلِ ٱللَّهِۚ إِنَّهُمۡ سَآءَ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ ٢


"Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S. al-Munafiqun:2). 


Demikian uraian ringkas tentang 17 ciri-ciri orang munafik. Semoga tulisan ini bisa menambah lengkap pengetahuan kita tentang ciri-ciri orang munafik. 


Semoga bermanfaat....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.