Edisi Rabu, 19 Oktober 2022 M / 23 Rabi'ul Awwal 1444 H.
Ciri-Ciri Orang Munafik, Kata yang sering kita dengar walau belum tentu setiap orang memahaminya dengan benar. Munafik adalah orang yang melakukan tindakan kemunafikan (nifaq). Atau dengan kata lain, munafik itu orangnya dan nifaq adalah perbuatannya.
Orang munafik itu memiliki ciri-ciri tertentu sehingga bisa diidentifikasi. Ciri-ciri orang munafik banyak diterangkan di dalam Al Quran maupun As Sunnah. Bahkan sebagian ulama salaf juga memberikan penjelasan tentang ciri–ciri orang munafik.
Bila sedemikian besar perhatian Al Quran, As Sunnah, dan para ulama salaf dalam menerangkan ciri-ciri orang munafik, maka sudah semestinya kita juga memiliki komitmen besar untuk mempelajarinya dengan baik. Tujuannya agar kita bisa terhindar dari penyakit tersebut dan makar jahat mereka.
Tulisan ini akan memberikan rincian ciri-ciri orang munafik. Ada beberapa ciri orang munafik yang dibahas berdasarkan keterangan Al Quran, Sunnah dan para ulama. Berikut ini Ciri Orang Munafik Dalam Al Quran :
1. Hatinya sakit
“Dalam hati mereka ada penyakit..” [Al Baqarah: 10].
2. Kesukaan yang sangat kuat terhadap hal-hal yang terkait syahwat
“ Wahai istri-istri Nabi! Kamu tidak seperti perempuan-perempuan yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk (melemah lembutkan suara) dalam berbicara sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik.” [Al Ahzab: 32]
3. Cenderung menyimpang kepada hal-hal yang syubhat
“Agar Dia menjadikan apa yang dimasukkan oleh syaitan itu, sebagai cobaan bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan yang kasar hatinya. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu, benar-benar dalam permusuhan yang sangat.” [Al Hajj: 53].
4. Buruk sangka kepada Allah
“Dan supaya Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu berprasangka buruk terhadap Allah. Mereka akan mendapat giliran (kebinasaan) yang amat buruk dan Allah memurkai dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka neraka Jahannam. Dan (neraka Jahannam) itulah sejahat-jahat tempat kembali.” [QS Al Fath: 6].
5. Mengolok-olok ayat-ayat Allah
“Orang-orang yang munafik itu takut akan diturunkan terhadap mereka sesuatu surat yang menerangkan apa yang tersembunyi dalam hati mereka. Katakanlah kepada mereka: “Teruskanlah ejekan-ejekanmu (terhadap Allah dan rasul-Nya).”
Sesungguhnya Allah akan menyatakan apa yang kamu takuti itu. Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, “Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja.” [At taubah: 64-65].
Telah diriwayatkan Imam Tobari dalam tafsirnya (14/333) dari Sa’ad dari Zaid bin Aslam:
“Ada seseorang dari kalangan orang munafik mengatakan kepada Auf bin Malik dalam perang Tabuk, “Ada apa dengan orang-orang yang pandai membaca Qur’an diantara kita? Paling gendut perutnya dan paling pembohong lisan diantara kita serta paling pengecut diantara kita ketika bertemu (dengan musuh)? Maka Auf mengatakan kepadanya, “Engkau bohong. Sesungguhnya kamu adalah munafik. Pasti akan saya laporkan kepada Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam. Maka Auf pergi menemui Rasulullah untuk melaporkan kepadanya. Ternyata Al-Qur’an telah mendahuluinya. Maka Zaid mengatakan, Abdullah bin Umar mengatakan, “Saya melihat dia bergelantungan di pelana unta Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam tersandung bebatuan. Dia mengatakan, (Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja) QS. At-Taubah: 65. Maka Nabi sallallahu alaihi wa sallam mengatakan kepadanya, “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” QS. At-Taubah: 65. Tanpa menambahinya.”
6. Duduk-duduk bersama orang-orang yang suka mengolok-olok ayat-ayat Allah
“ Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al Quran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam.” [An Nisa’: 140].
7. Bersembunyi di balik sebagian amal-amal yang disyariatkan dengan tujuan untuk menimpakan madharat kepada orang-orang Mukmin.
“Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang-orang mukmin), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka Sesungguhnya bersumpah: “Kami tidak menghendaki selain kebaikan”. Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya).” [At Taubah: 107].
Ayat ini turun berkaitan dengan pembangunan Masjid Dhirar oleh orang-orang munafik di dekat Masjid Quba’. Jarak antara Masjid Dhirar dengan Madinah sekitar 4 kilometer.
8. Memecah belah persatuan orang-orang beriman
Memecah belah persatuan orang yang beriman dan melakukan persekongkolan jahat, menyalakan api fitnah, mengeksploitasi perselisihan dan memperluas jangkauan perselisihan tersebut.
9. Melakukan kerusakan di muka bumi
Ciri 8 dan 9 ini masih berkaitan dengan dalil ciri ke 7
10. Mengklaim dirinya melakukan perbaikan.
Dan bila dikatakan kepada mereka: “Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi”. Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.
Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.” [Al Baqarah: 11-12].
11. Bodoh
Maksudnya orang-orang bodoh yang tidak mengetahui hakikat dari apa yang mereka kerjakan. Lihat: Tafsir Al-Wajiz hal. 4/ Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
12. Dan menuduh orang – orang mukmin sebagai orang bodoh.
“ Apabila dikatakan kepada mereka: “Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman”. Mereka menjawab: “Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?” Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu.” [Al Baqarah: 13].
13. Bersikap sangat keras dalam perselisihan namun terkadang dalam keadaan tertentu diiringi dengan kata-kata yang indah.
“Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras.” [Al Baqarah: 204].
14. Tidak kembali kepada kebenaran serta bersikap fanatik serta.
“Dan apabila dikatakan kepadanya: “Bertakwalah kepada Allah”, bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka Jahannam. Dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya.” [Al Baqarah: 206].
15. Berwali kepada orang-orang kafir
“Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih. (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah.” [An Nisa’: 138-139]
16. Menunggu-nunggu untuk melihat keadaan orang mukmin
“(yaitu) orang-orang yang menunggu-nunggu (peristiwa) yang akan terjadi pada dirimu (hai orang-orang mukmin). Maka jika terjadi bagimu kemenangan dari Allah mereka berkata: “Bukankah kami (turut berperang) beserta kamu?” Dan jika orang-orang kafir mendapat keberuntungan (kemenangan) mereka berkata: “Bukankah kami turut memenangkanmu, dan membela kamu dari orang-orang mukmin?” Maka Allah akan memberi keputusan di antara kamu di hari kiamat dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman.” [An Nisa: 141].
17. Melakukan kesepakatan dengan Ahli Kitab untuk melawan orang-orang mukmin.
Dalam Tafsir Ibnu Katsir diterangkan tentang kesepakatan orang-orang Munafik dengan Yahudi Bani Nazhir dalam memerangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Allah Subhanahu Wa Ta'ala menceritakan perihal orang-orang munafik —seperti Abdullah ibnu Ubay dan teman-temannya— ketika mereka mengirimkan utusannya kepada orang-orang Bani Nadir untuk menjanjikan kepada mereka akan dukungan dan pertolongannya.
Untuk itu Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ نَافَقُوا يَقُولُونَ لإخْوَانِهِمُ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَئِنْ أُخْرِجْتُمْ لَنَخْرُجَنَّ مَعَكُمْ وَلا نُطِيعُ فِيكُمْ أَحَدًا أَبَدًا وَإِنْ قُوتِلْتُمْ لَنَنْصُرَنَّكُمْ
“Apakah kamu tiada memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada saudara-saudara mereka yang kafir di antara Ahli Kitab, “Sesungguhnya jika kamu diusir, niscaya kami pun akan keluar bersama kamu; dan kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapa pun untuk (menyusahkan) kamu; dan jika kamu diperangi pasti kami akan membantu kamu.” (Al-Hasyr: 11).
Maka dijawab oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala melalui firman berikutnya:
وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ
Dan Allah menyaksikan bahwa sesungguhnya mereka benar-benar pendusta.” (Al-Hasyr: 11).
Yakni benar-benar pendusta dalam janji mereka. Ini dikatakan oleh mereka barangkali karena hanya sebagai basa-basi saja karena sudah sejak semula mereka berniat tidak akan memenuhinya. Atau barangkali mereka merasa bahwa apa yang mereka katakan itu tidak mampu mereka lakukan.
Demikian uraian ringkas tentang 17 ciri-ciri orang munafik. Semoga tulisan ini bisa menambah lengkap pengetahuan kita tentang ciri-ciri orang munafik. Semoga ini lebih memudahkan kita untuk menghindarkan diri kita darinya.
Kita berharap kepada Allah agar berkenan mengaruniakan kepada kita keyakinan yang benar, istiqamah di atas keyakinan tersebut serta ‘afiah (keselamatan dari bencana baik di dunia maupun akhirat).
Semoga bermanfaat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.