Rabu, 26 Oktober 2022

AL QUR'AN SURAT ABASA AYAT 1-17 ARAB, LATIN, TERJEMAHAN LENGKAP ASBABUN NUZULNYA

Edisi Rabu, 26 Oktober 2022 M / 30 Rabi'ul Awwal 1444 H.

Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala diturunkan melalui kitab suci. Kitab suci yang terakhir adalah Al Quran.  Kitab ini dijadikan pegangan bagi umat Islam untuk menyelesaikan persoalan hidup sehari-hari. Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjanjikan barangsiapa yang berpegang pada Al Quran maka akan selamat dunia dan akhirat.

Salah satu firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala tertuang dalam surat Abasa. Surat Abasa merupakan surat di dalam Al Quran urutan ke-80. Surat yang terdiri dari 42 ayat ini berada di dalam juz 30 atau juz amma. Surah Abasa diturunkan setelah surat Al Qadr di Kota Makkah, sehingga surat ini tergolong ke dalam surah Makkiyah.

Surat Abasa merupakan salah satu teguran dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepada sikap Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam karena telah mengabaikan kunjungan seorang tamu di rumah beliau.

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, Tahabari mengatakan bahwa ketika itu Ibnu Ummu Maktum nama asli Abdullah sebenarnya hendak membacakan ayat Al Quran di hadapan Nabi Shallallahu alaihi wasallam. Sikap acuh tak acuh Rasulullah terhadap Abdullah pun mendapatkan teguran dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Asbabun Nuzul Surat Abasa

Asbabun nuzul surat Abasa telah dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu ‘anha.

Aisyah meriwayatkan bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala menurunkan surah Abasa berkenaan dengan Ibnu Ummi Maktum yang kondisinya buta. Dia menemui Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam lalu berkata, “ Rasulullah, berilah aku bimbingan.” Saat itu Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam sedang menerima kunjungan para pemuka kaum musyrikin. Karena itu Rasulullah mengabaikannya dan memerintahkan yang lain. Ibnu Ummi Maktum bertanya, “ apakah menurutmu perkataanku salah?” Beliau menjawab, “ Tidak.” Kemudian turun surah ini (Abasa) sebagai teguran kepada Rasulullah. (HR. Tirmidzi dan Al Hakim).

Kemudian, hadits yang diriwayatkan oleh Barra’ radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, “ Ketika turun ayat, ‘Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak turut berperang)’ dengan orang yang berjihad di jalan Allah. ‘Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam lalu menyuruh Zaid hingga datanglah dia membawa catatan yang ditulisnya. Ibnu Ummu Maktum lalu mengadukan kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam halangannya karena buta serta telah lanjut usia. Lalu turunlah ayat berikut ini, ‘Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (tidak turut dalam berperang) yang tidak mempunyai uzur.” (HR. Muslim).

Berikut ini Bunyi Surat Abasa Ayat 1 - 17 :

1. Ayat 1 

عَبَسَ وَتَوَلَّىٰ

‘Abasa watawallaa

Dia (Muhammad) berwajah masam dan berpaling.

2. Ayat 2 

أَنْ جَاءَهُ الْأَعْمَىٰ

Anjaa-ahul a’maa

Karena seorang buta telah datang kepadanya (Abdullah bin Ummi Maktum).

3. Ayat 3 

وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّهُ يَزَّكَّىٰ

Wamaa yudriika la’allahuu yazzakkaa.

Dan tahukah engkau (Muhammad) barangkali dia ingin menyucikan dirinya (dari dosa).

4. Ayat 4 

أَوْ يَذَّكَّرُ فَتَنْفَعَهُ الذِّكْرَىٰ

Aw yadzdzakkaru fatan-fa’ahudzdzikroo

Atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, yang memberi manfaat kepadanya?

5. Ayat 5 

أَمَّا مَنِ اسْتَغْنَىٰ

Ammaa manistaghnaa.

Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup (pembesar-pembesar Quraisy).

6. Ayat 6 

فَأَنْتَ لَهُ تَصَدَّىٰ

Fa anta lahuu tashoddaa.

Maka engkau (Muhammad) memberi perhatian kepadanya.

7. Ayat 7 

وَمَا عَلَيْكَ أَلَّا يَزَّكَّىٰ

Wa maa ‘alaika allaa yazzakkaa

Padahal tidak ada (cela) atasmu kalau dia tidak menyucikan diri (beriman).

8. Ayat 8 

وَأَمَّا مَنْ جَاءَكَ يَسْعَىٰ

Wa ammaa man jaa-aka yas’aa

Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),

9. Ayat 9 

وَهُوَ يَخْشَىٰ

Wa huwa yakhsaa

Sedang dia takut (kepada Allah).

10. Ayat 10 

فَأَنْتَ عَنْهُ تَلَهَّىٰ

Fa anta ‘anhu talahhaa

Engkau (Muhammad) malah mengabaikannya.

11. Ayat 11 

كَلَّا إِنَّهَا تَذْكِرَةٌ

Kallaa innahaa tadzkiroh

Sekali-kali jangan (begitu)! Sungguh, (ajaran-ajaran Allah) itu suatu peringatan,

12. Ayat 12 

فَمَنْ شَاءَ ذَكَرَهُ

Faman-syaa-a dzakaroh

Maka barangsiapa menghendaki, tentulah dia akan memerhatikannya.

13. Ayat 13 

فِي صُحُفٍ مُكَرَّمَةٍ

Fii shuhufim-mukarromah

Di dalam kitab-kitab yang dimuliakan (di sisi Allah),

14. Ayat 14 

مَرْفُوعَةٍ مُطَهَّرَةٍ

Marfuu’atim muthohharoh

Yang ditinggalkan (dan) disucikan.

15. Ayat 15 

بِأَيْدِي سَفَرَةٍ

Bi-aydii safaroh

Di tangan para utusan (malaikat),

16. Ayat 16 

كِرَامٍ بَرَرَةٍ

kirāmim bararah

Yang mulia lagi berbakti.

17. Ayat 17 

قُتِلَ الْإِنْسَانُ مَا أَكْفَرَهُ

Qutilal insaanu maa akfaroh

Celakalah manusia! Alangkah kufurnya dia!

Semoga bermanfaat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.