Edisi Jum'at, 21 Oktober 2022 M / 25 Rabi'ul Awwal 1444 H.
Hukumnya Munafik di akhirat adalah hukum orang kafir. Namun terkadang lebih berat adzabnya karena dia menipu orang-orang mukmin dengan cara menampakkan keislamannya. “Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.” [QS. an-Nisa: 145]
Namun bila yang dia sembunyikan adalah selain kekafiran kepada Allah, kitab-Nya, dan Rasul-Nya, maka itu hanyalah suatu bentuk maksiat kepada Allah. Dengan demikian dalam dirinya terdapat satu atau lebih cabang kemunafikan. Karenanya, kemunafikan bertingkat-tingkat di dalam Islam. Hukum di akhirat bisa berbeda-beda sesuai tingkatan kemunafikannya.
Orang-orang munafik biasanya muncul ketika dakwah Islam berjaya, kekafiran tumbang dan kekuasaan orang-orang kafir sirna. Pada saat seperti itu memungkinkan muncul kemunafikan. Di dalam sejarah, gerakan kemunafikan muncul di Madinah setelah perang Badar.
Apakah Orang-Orang Munafik Itu Lebih Buruk daripada Orang Kafir?
Orang-orang munafik itu lebih berbahaya dan lebih buruk daripada orang-orang kafir. Hal ini karena keduanya sama dalam persoalan kekafiran. Sementara orang munafik menambah kekafiran dirinya dengan melakukan tipu daya dan penyesatan. Dengan demikian bahayanya besar dan kewaspadaan kepadanya rendah. Ini berbeda dengan orang kafir.
Berikut ini Ciri Orang Munafik Dalam Al Quran :
1. Rela dan benci karena kepentingan dirinya.
“jika mereka diberi bagian, mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi bagian, tiba-tiba mereka menjadi marah.” [At Taubah: 58].
فَإِنْ أُعْطُوا۟ مِنْهَا
“jika merek diberi bagian” Yakni sebagian dari sedekah dengan bagian yang sesuai keinginan mereka.
رَضُوا۟
“mereka bersenang hati” Atas apa yang dilakukan Rasulullah, dan mereka tidak mencelanya. Sebab mereka tidak mengharapkan kecuali kenikmatan dunia tanpa ada landasan agama sedikitpun.
وَإِن لَّمْ يُعْطَوْا۟ مِنْهَآ
“dan jika mereka tidak diberi bagian dari padanya” Sesuai dengan apa yang mereka inginkan dan minta.
إِذَا هُمْ يَسْخَطُونَ
“tiba-tiba mereka menjadi marah” Menunjukkan kekesalan dan ketidakrelaan.
2. Menghina amal orang-orang mukmin yang sedikit dan tidak ada sesuatu yang bisa membuat mereka ridha.
“(Orang munafik) yaitu mereka yang mencela orang-orang beriman yang memberikan sedekah dengan sukarela dan yang (mencela) orang-orang yang hanya memperoleh (untuk disedekahkan) sekadar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan Membalas penghinaan mereka, dan mereka akan mendapat azab yang pedih.” [At Taubah: 79].
3. Ridha dengan posisi yang paling hina
Dan apabila diturunkan suatu surah (yang memerintahkan kepada orang-orang munafik), “Berimanlah kepada Allah dan berjihadlah bersama Rasul-Nya,” niscaya orang-orang yang kaya dan berpengaruh di antara mereka meminta izin kepadamu (untuk tidak berjihad) dan mereka berkata, “Biarkanlah kami berada bersama orang-orang yang duduk (tinggal di rumah).”
Mereka rela berada bersama orang-orang yang tidak pergi berperang, dan hati mereka telah tertutup, sehingga mereka tidak memahami (kebahagiaan beriman dan berjihad).” [At Taubah: 86-87].
4. Memerintahkan kepada kemungkaran
ٱلْمُنَٰفِقُونَ وَٱلْمُنَٰفِقَٰتُ بَعْضُهُم مِّنۢ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِٱلْمُنكَرِ
“Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, satu dengan yang lain adalah (sama), mereka menyuruh (berbuat) yang mungkar…” [At Taubah: 67].
5. Melarang dari hal -hal yang makruf
وَيَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمَعْرُوفِ
“dan mencegah (perbuatan) yang makruf..” [At Taubah: 67].
6. Bakhil
وَيَقْبِضُونَ أَيْدِيَهُمْ
“dan mereka menggenggamkan tangannya (kikir).” [At Taubah: 67].
Yakni mereka pelit dan kikir untuk mengeluarkan harta mereka untuk berzakat, menyambung silaturrahim, dan berjihad. [Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah].
7. Melupakan Allah
“Mereka telah melupakan kepada Allah, maka Allah Melupakan mereka (pula). Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik.” [At Taubah: 67].
”Mereka telah melupakan kepada Allah,” Sehingga tidak terbesit dalam pikiran mereka tentang ketakwaan kepada-Nya.
“maka Allah Melupakan mereka (pula)…” Yakni melalaikan mereka dari rahmat-Nya. [Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah].
8. Menyelisihi dan tidak memenuhi perjanjian dengan Allah
“Dan di antara mereka ada orang yang telah berjanji kepada Allah, “Sesungguhnya jika Allah Memberikan sebagian dari karunia-Nya kepada kami, niscaya kami akan bersedekah dan niscaya kami termasuk orang-orang yang saleh.
Ketika Allah Memberikan kepada mereka sebagian dari karunia-Nya, mereka menjadi kikir dan berpaling, dan selalu menentang (kebenaran).
Maka Allah Menanamkan kemunafikan dalam hati mereka sampai pada waktu mereka menemui-Nya, karena mereka telah mengingkari janji yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan (juga) karena mereka selalu berdusta.” [At Taubah: 75-77].
9. Gembira karena tidak ikut berjihad dan membenci jihad
“Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut berperang), merasa gembira dengan duduk-duduk diam sepeninggal Rasulullah. Mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah…” [At Taubah: 81].
10. Saling mengingatkan untuk tidak berjihad
“dan mereka berkata, “Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini.” Katakanlah (Muhammad), “Api neraka Jahannam lebih panas,” jika mereka mengetahui.” [At Taubah: 81].
Bukan hanya saling mengingatkan untuk tidak berjihad. Tetapi, mereka membelok ketika perang Uhud. Sejarah mencatat hal tersebut sebagai salah satu kejahatan orang munafik pada zaman nabi.
11. Menelantarkan jihad
Hadits riwayat Abu Hurairah, yakni:
َعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَ ضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ االلهِ صلى الله عليه وسلم: مَنْ مَاتَ وَلَمْ يَغْزُ وَلَمْ يُحَدِّثْ نَفْسَهُ بِهِ مَاتَعَلَى شُعْبَةٍ مِنْ نِفَاقٍ
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa mati, sedang ia tidak pernah berjihad dan tidak mempunyai keinginan untuk jihad, ia mati dalam satu cabang kemunafikan” (Muttafaq ‘alaih).
12. Menyebarkan berita yang menakutkan untuk mengguncang jiwa dan meruntuhkan keyakinan, rasa aman dan iman dalam jiwa orang mukmin (dalam istilah arab: Al Irjaf)
“Dan (ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang hatinya berpenyakit berkata, “Yang Dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kami hanya tipu daya belaka. [Al Ahzab: 12].
Dan sebagian dari mereka meminta izin kepada Nabi (untuk kembali pulang) dengan berkata, “Sesungguhnya rumah-rumah kami terbuka (tidak ada penjaga).” Padahal rumah-rumah itu tidak terbuka, mereka hanyalah hendak lari.” Dan (ingatlah) ketika segolongan di antara mereka berkata, “Wahai penduduk Yatsrib (Medinah)! Tidak ada tempat bagimu, maka kembalilah kamu.” [Al Ahzab: 13].
Di dalam tafsir diterangkan maksudnya sebagai berikut:
Ingatlah wahai Nabi, ketika orang-orang munafik berkata, yaitu mereka yang di dalam hatinya ada keraguan dan keyakinannya lemah: “Allah dan rasul-Nya tidak menjanjikan kepada kami tentang pertolongan, dan kemenangan kecuali hanya janji yang bathil dan tipuan saja, kebohongan yang tidak ada buktinya. Nabi ketika perang Khandak memecah/memukul batu dengan kapak, sehingga ada dua belahan yang melayang. Kemudian Nabi berkata: “Sesungguhnya Allah menjanjikan kepadaku kepemilikan Persi dan Romawi.” Kemudian orang-orang munafik berkata: “Allah menjanjikan kami kerajaan Kisra dan Kaisar, sehingga salah satu di antara kami sampai takut untuk pergi memenuhi hajatnya.”(12)
13. Mematahkan semangat untuk berjihad
Wahai Nabi, ingatlah ketika sekelompok orang munafik berkata: “Wahai penduduk Madinah,tidak ada tempat yang aman untuk kalian di perkemahan selama perang Khandak ini. Maka pulanglah kalian ke Madinah agar kalian selamat.” Kemudian sekelompok dari mereka meminta izin kepada Nabi dengan berkata: “Sesungguhnya rumah kami tidak tertutup, kami takut keamanan rumah musuh kami. Sehingga mereka berbuat nifak kepada Allah bahwa rumah mereka tidak tertutup/terkunci, sebenarnya mereka hanya takut terbunuh dalam perang.(13) [Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah]
14. Tidak ada pertolongan Allah untuk mereka
“Sungguh, orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.” [An Nisa’: 145].
15. Memutus hubungan silaturrahim
“Maka apakah sekiranya kamu berkuasa, kamu akan berbuat kerusakan di bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?” [Muhammad: 22].
16. Mentaati orang-orang kafir, munafik dan fasik dalam sebagian urusan
“Yang demikian itu, karena sesungguhnya mereka telah mengatakan kepada orang-orang (Yahudi) yang tidak senang kepada apa yang Diturunkan Allah, “Kami akan mematuhi kamu dalam beberapa urusan,” tetapi Allah Mengetahui rahasia mereka.” [Muhammad: 26].
“Yang demikian itu, karena sesungguhnya mereka telah mengatakan kepada orang-orang (Yahudi) yang tidak senang kepada apa yang Diturunkan Allah,” Yakni karena orang-orang munafik yang kembali murtad berkata kepada orang-orang yang benci terhadap apa yang diturunkan Allah, yaitu orang-orang musyrik atau Yahudi.
“Kami akan mematuhi kamu dalam beberapa urusan,” Sebagian urusan yang dimaksud adalah dalam memusuhi Rasulullah dan menyelisihi apa yang dibawanya.
tetapi Allah Mengetahui rahasia mereka.” Yakni rencana buruk yang mereka buat secara sembunyi-sembunyi dengan para musuh Allah. [Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah].
17. Membenci apa yang diridhai Allah
“Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka mengikuti apa yang menimbulkan kemurkaan Allah dan karena mereka membenci keridhaan-Nya, sebab itu Allah menghapus (pahala) amal-amal mereka.” [Muhammad: 28].
Demikian uraian ringkas tentang 17 ciri-ciri orang munafik. Semoga tulisan ini bisa menambah lengkap pengetahuan kita tentang ciri-ciri orang munafik. Semoga ini lebih memudahkan kita untuk menghindarkan diri kita darinya.
Semoga bermanfaat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.