Senin, 05 Juni 2023

ADAB BERPAKAIAN DALAM ISLAM

Edisi Senin, 5 Juni 2023 M / 16 Dzulqa'idah 1444 H.

Adab berpakaian merupakan salah satu upaya Islam mengatur aspek kehidupan manusia. Adab tersebut tidak hanya berlaku pada wanita, namun juga laki-laki. Berpakaian menjadi keindahan tersendiri bagi manusia. Allah Subhanahu Wa Ta'ala bahkan menyenangi keindahan dan keserasian, karenanya Rasulullah selalu menganjurkan umatnya untuk berpakaian dan berhias dengan rapi agar enak dipandang.

Sewajarnya seseorang itu memakai pakaian yang sesuai karena pakaian sopan dan menutup aurat adalah cermin seseorang itu Muslim yang sebenarnya. Islam tidak menetapkan bentuk atau warna pakaian untuk dipakai, baik ketika beribadah atau di luar ibadah. Islam hanya menetapkan bahwa pakaian itu mestilah bersih, menutup aurat, sopan dan sesuai dengan akhlak seorang Muslim.

Dalam surat Al A'raf ayat 26, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ قَدْ أَنزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَٰرِى سَوْءَٰتِكُمْ وَرِيشًا ۖ وَلِبَاسُ ٱلتَّقْوَىٰ ذَٰلِكَ خَيْرٌ ۚ ذَٰلِكَ مِنْ ءَايَٰتِ ٱللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ

Arab latin: Yā banī ādama qad anzalnā 'alaikum libāsay yuwārī sau`ātikum warīsyā, wa libāsut-taqwā żālika khaīr, żālika min āyātillāhi la'allahum yażżakkarụn

Artinya: "Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat,"

Allah Subhanahu Wa Ta'ala bahkan menganjurkan hamba-Nya untuk berpakaian sedemikian bagus ketika memasuki masjid, ini tercantum dalam surat yang sama yakni Al A'raf ayat 31.

يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ خُذُوا۟ زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ وَلَا تُسْرِفُوٓا۟ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُسْرِفِينَ

Arab latin: Yā banī ādama khużụ zīnatakum 'inda kulli masjidiw wa kulụ wasyrabụ wa lā tusrifụ, innahụ lā yuḥibbul-musrifīn

Artinya: "Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan,"

Lantas, apa saja adab-adab berpakaian dalam Islam? Simak pembahasannya dalam artikel Adab Berpakaian dalam Islam dibawah ini :

1. Gunakan Pakaian Halal 

Adab yang pertama yaitu harus menggunakan pakaian halal. Maksud halal dari sini mengacu pada bahan pakaian dan cara mendapatkannya.

Allah Ta’ala berfirman:

يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًا

“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan” (QS. Al A’raf: 32).

2. Tidak Menyerupai Lawan Jenis 

Adab yang kedua dalam berpakaian yaitu tidak menyerupai lawan jenis. Perempuan tidak menyerupai lelaki, pun sebaliknya. Hal ini tidak hanya berlaku pada pakaian, melainkan juga berkata-kata, tingkah laku, dan lain sebagainya.

Dari Abdullah bin Abbas radhiallahu’anhu, beliau berkata:

لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُتَشَبِّهِينَ مِنْ الرِّجَالِ بِالنِّسَاءِ ، وَالْمُتَشَبِّهَاتِ مِنْ النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan para wanita yang menyerupai laki-laki” (HR. Bukhari no. 5885).

3. Tidak Menggunakan Pakaian Khas Kaum Lain 

Yang dimaksud pakaian khas kaum lain yakni agama selain Islam. Dalam hal ini, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

"Orang yang menyerupai suatu kaum, seolah ia bagian dari kaum tersebut," (HR Abu Daud).

4. Membaca Doa saat memakai pakaian 

Ketika ingin mengenakan pakaian, hendaknya seorang muslim membaca doa berikut:

الحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي كَسَانِي هٰذَا الثَوْبَ وَ رَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَ لَا قُوَّةَ

Alhamdulillahilladzi kasaanii hadzatsaubi wa razaqanii min ghairi haulin minnii wa laa quwwatin

Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah Engkau berikan pakaian ini kepadaku, dan memberikan rezeki tanpa upaya dan kekuatan dariku,"

5. Menghindari Tabarruj 

Apa itu tabarruj? Tabarruj diartikan sebagai perilaku wanita yang memperlihatkan mahkota, perhiasan dan kecantikannya serta segala sesuatu yang ada pada tubuhnya yang seharusnya ditutup dengan hijab. Hal tersebut dapat menggoda kaum lelaki.

6. Menutup aurat 

Aurat lelaki menurut ahli hukum ialah daripada pusat hingga ke lutut. Aurat wanita pula ialah seluruh anggota badannya, kecuali wajah, tapak tangan dan tapak kakinya. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda bermaksud: "Paha itu adalah aurat." (HR.Bukhari).

7. Tidak menampakkan tubuh 

Pakaian yang jarang sehingga menampakkan aurat tidak memenuhi syarat menutup aurat. Pakaian jarang bukan saja menampak warna kulit, malah boleh merangsang nafsu orang yang melihatnya.

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda yang artinya: "Dua golongan ahli neraka yang belum pernah aku lihat ialah, satu golongan memegang cemeti seperti ekor lembu yang digunakan bagi memukul manusia dan satu golongan lagi wanita yang memakai pakaian tetapi telanjang dan meliuk-liukkan badan juga kepalanya seperti bonggol unta yang tunduk.Mereka tidak masuk syurga dan tidak dapat mencium baunya walaupun bau syurga itu dapat dicium daripada jarak yang jauh." (HR.Muslim).

8. Pakaian tidak ketat. 

Tujuannya adalah supaya tidak kelihatan bentuk tubuh badan yang merangsang lawan jenis untuk bermaksiat. Dalam sebuah hadits, beliau melarang wanita mengenakan pakaian ketat dan mempertontonkannya. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bertanya,

"Kenapa baju Quthbiyyahnya tidak engkau pakai?" Aku menjawab, "Baju tersebut kupakaikan pada istriku wahai Rasulullah." Beliau berkata, "Suruh ia memakai baju rangkap di dalamnya karena aku khawatir Quthbiyyah itu menggambarkan bentuk tulangnya."

9. Tidak menimbulkan perasaan riya. 

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda bermaksud: "Siapa yang melabuhkan pakaiannya kerana perasaan sombong, Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak akan memandangnya pada hari kiamat." Dalam hadits lain, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Siapa yang memakai pakaian yang berlebih-lebihan, maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan pada hari akhirat nanti." (Ahmad, Abu Daud, an-Nasa'iy dan Ibnu Majah).

10. Lelaki, dan wanita berbeda. 

Maksudnya pakaian yang khusus untuk lelaki tidak boleh dipakai oleh wanita, begitu juga sebaliknya. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam mengingatkan hal ini dengan tegas sabdanya yang artinya: "Allah mengutuk wanita yang meniru pakaian dan sikap lelaki, dan lelaki yang meniru pakaian dan sikap perempuan." (Bukhari dan Muslim).

Beliau Shallallahu alaihi wasallam juga bersabda: "Allah melaknat lelaki berpakaian wanita dan wanita berpakaian lelaki." ?(Abu Daud dan Al-Hakim).

11. Larangan pakai sutera 

Islam mengharamkan kaum lelaki memakai sutera. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda bermaksud: "Janganlah kamu memakai sutera, sesungguhnya orang yang memakainya di dunia tidak dapat memakainya di akhirat." (Muttafaq 'alaih).

12. Memanjangkan pakaian. 

Contohnya seperti tudung yang seharusnya dipakai sesuai kehendak syari'at yaitu bagi menutupi kepala dan rambut, tengkuk atau leher dan juga dada. Allah berfirman : "Wahai Nabi, katakanlah (suruhlah) isteri-isteri dan anak-anak perempuanmu serta perempuan-perempuan beriman, supaya mereka memanjangkan pakaiannya bagi menutup seluruh tubuhnya (ketika mereka keluar rumah); cara yang demikian lebih sesuai untuk mereka dikenal (sebagai perempuan yang baik-baik) maka dengan itu mereka tidak diganggu. Dan (ingatlah) Allah adalah Maha Pengampun dan Maha Penyayang." ?(al-Ahzab:59).

13. Memilih warna sesuai 

Contohnya warna-warna lembut termasuk putih kerana ia nampak bersih dan warna ini sangat disenangi dan sering menjadi pilihan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. Baginda bersabda: "Pakailah pakaian putih kerena ia lebih baik, dan kafankan mayat kamu dengannya (kain putih)." (HR. an-Nasa'ie dan al-Hakim).

14. Larangan memakai emas 

Termasuk dalam etika berpakaian di dalam Islam ialah barang-barang perhiasan emas seperti rantai, cincin dan sebagainya. Bentuk perhiasan seperti ini umumnya dikaitkan dengan wanita namun pada hari ini ramai antara para lelaki cenderung untuk berhias seperti wanita sehingga ada yang sanggup bersubang dan berantai. Semua itu amat bertentangan dengan hukum Islam. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda : "Haram kaum lelaki memakai sutera dan emas, dan dihalalkan (memakainya) kepada wanita."

15. Mulakan sebelah kanan 

Apabila memakai baju,celana atau seumpamanya, mulailah sebelah kanan. Imam Muslim meriwayatkan daripada Saidatina Aisyah radhiyallahu'anha: "Rasulullah suka sebelah kanan dalam segala keadaan, seperti memakai sandal,sepatu, berjalan kaki dan bersuci."Apabila memakai sepatu atau seumpamanya, mulai dengan sebelah kanan dan apabila menanggalkannya, mulai dengan sebelah kiri.

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda : "Apabila seseorang memakai sendal, mulakan dengan sebelah kanan, dan apabila menanggalkannya, mulai dengan sebelah kiri supaya yang kanan menjadi yang pertama memakai sendal dan yang terakhir menanggalkannya." (Riwayat Muslim).

16. Selepas beli pakaian 

Apabila memakai pakaian baru dibeli, ucapkanlah seperti yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan At-Tarmizi yang berbunyi:

"Ya Allah, segala puji bagi-Mu, Engkau yang memakainya kepadaku, aku memohon kebaikannya dan kebaikan apa-apa yang dibuat baginya, aku mohon perlindungan kepada-Mu daripada kejahatannya dan kejahatan apa-apa yang diperbuat untuknya. Demikian itu telah datang daripada Rasulullah".

17. Berdoa saat melepas pakaian 

Ketika menanggalkan pakaian, lafaz- kanlah: "Pujian kepada Allah yang mengurniakan pakaian ini untuk menutupi auratku dan dapat mengindahkan diri dalam kehidupanku, dengan nama Allah yang tiada Tuhan melainkan Dia."

Adapun bacaan doa melepas pakaian adalah sebagai berikut:

بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لاَ إِلَهَ إِلَّا هُوَ

Bismillaahil ladzii laa ilaaha illaa huwa

Artinya: "Dengan nama Allah yang tiada Tuhan selain-Nya"

Sebagai seorang Islam, sewajarnya seseorang itu memakai pakaian yang sesuai menurut tuntutan agamanya. Karena sesungguhnya pakaian yang sopan dan menutup aurat adalah cermin seorang Muslim yang sebenarnya.

Semoga bermanfaat....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.