Edisi Selasa, 13 Juni 2023 M / 24 Dzulqa'idah 1444 H.
Islam adalah agama yang memiliki kelenturan dalam menyikapi beberapa kasus furu’iyyah. Misalkan persoalan menikah, Islam tidak serta merta mengharuskan untuk segera menikah. Semua itu disesuaikan dengan konteksnya; bila mampu, maka menikah dan bila tidak mampu, maka berpuasa adalah solusinya.
Berkaitan dengan persoalan menikah, siapapun pasti ingin mendapatkan belahan hatinya untuk menjadi partner, mitra dalam mengarungi lautan kehidupan di dunia. Terlebih, istri mendukung dan berperan penting meningkatkan semangat beribadah kepada Allah. Memilih calon istri sangat penting mengedepankan calon yang memiliki agama yang kuat, sebab telah terbukti banyak problem rumah tangga yang berujung perpisahan akibat tidak didasari dengan agama.
Jika memang sudah memilih calon yang memiliki agama kuat, maka tinggal melihat statusnya: janda atau perawan. Dalam keterangan hadits yang diriwayatkan Baihaqi disebutkan:
Hendaklah kalian menikah dengan gadis perawan karena mereka lebih segar baunya, lebih banyak anaknya (subur), dan lebih rela dengan yang sedikit / qanaah. (H.R. Baihaqi).
Meskipun demikian, tidak ada larangan untuk menikahi janda disebabkan cerai atau ditinggal mati suaminya, mempunyai anak atau tidak. Selama pernikahan itu membawa kemaslahatan atau kebaikan, maka tidak jadi soal. Berkaca dari kisah Rasulullah yang menikahi Ummu Salamah yang memiliki anak dari suami terdahulu.
Setidaknya ada 17 keutamaan menikahi janda di dalam Islam. Dalam agama Islam, seorang janda seharusnya disantuni dengan memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Hal ini tentu berlaku bagi janda yang kekurangan secara materi. Menyantuni janda memang tidak melulu harus menikahinya. Namun kalaupun ingin menikahi janda, berikut adalah keutamaan menikahi janda di dalam Islam, sebagaimana telah di himpun dari berbagai sumber :
1. Meneladani Rasulullah
Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam merupakan teladan bagi seluruh umat Islam di penjuru dunia. Salah satu hal yang bisa diteladani dari Rasulullah adalah tindakannya dalam menikahi janda dengan tujuan untuk memuliakannya.
Dari Aisyah Radhiyallahu'anha ia berkata: “Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam tidak pernah menikahi seorang wanita kecuali ia adalah seorang janda, kecuali aku.” (HR Bukhari).
Tindakan ini bisa dicontoh apabila dinilai akan menghadirkan manfaat dan tujuan yang baik. Mengingat, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam tidak pernah membeda-bedakan manusia dari status sosialnya.
2. Janda dengan anak yatim
Seorang janda yang ditinggal meninggal oleh suaminya dan memiliki seorang anak tentu harus ditolong. Terlebih lagi jika janda tersebut berasal dari kalangan menengah ke bawah. Dengan menikahi janda tersebut maka seorang pria bisa menggantikan kedudukan mendiang suami, menjadi kepala keluarga, dan memberikan nafkah bagi anak-anak yatim tersebut.
Hal ini rupanya tertuang dalam hadits berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam yang berbunyi:
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu'anhu, “Barangsiapa yang menikahi seorang janda yang memiliki anak yatim, maka ia seperti orang yang berjihad di jalan Allah.” (HR Ahmad)
3. Mendapatkan pahala
Jika menikahi janda dengan niat akan membantu, melindungi, dan menafkahinya karena Allah Subhanahu wa Ta'ala semata maka Allah Ta'ala akan menggantikannya dengan pahala yang berlipat.
Hal ini juga dijelaskan dalam hadits berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam penjelasannya sebagai berikut :
“Kedudukanku dan orang yang menanggung anak yatim di surga bagaikan ini.” [Beliau merapatkan jari telunjuk dan jari tengahnya, namun beliau regangkan antara keduanya]. (HR. Bukhari no. 5304).
4. Anugerah
Berkaitan dengan poin sebelumnya, menikahi janda karena Allah Subhanahu wa Ta'ala semata maka akan menjadi anugerah dalam kehidupan. Pasalnya, berkah dan pahala akan sellau mengalir.
"Orang yang berusaha menghidupi para janda dan orang-orang miskin laksana orang yang berjuang di jalan Allah. Dia juga laksana orang yang berpuasa di siang hari dan menegakkan sholat di malam hari." (HR Bukhari nomor 5353 dan Muslim: 2982).
5. Lebih berpengalaman
Status janda tentu didapatkan seorang wanita karena sebelumnya pernah menikah. Oleh karena itulah, mereka dianggap lebih berpengalaman dalam banyak hal, mulai dari cara mengurus anak, mengurus pekerjaan rumah, dan menyenangkan hati suami.
Dengan proses dan jalan panjang yang sudah ia lewati sampai menjadi seorang janda, tentunya akan banyak memperoleh pelajaran dari pernikahan yang ia jalani sebelumnya. Selanjutnya ia akan bertindak lebih berhati-hati dan memikirkan segala sesuatu dengan baik dalam menghadapi masalah yang ada di dalam rumah tangga.
6. Akan menambah semangat
Tidak ada seorang wanita pun yang ingin menjadi janda. Namun jika takdir menyatakan demikian, tentu tak ada yang bisa menghindar. Jika seorang janda diberi kesempatan menikah lagi, tentu ia akan lebih bersemangat dalam menjalani hari-hari baru dengan suaminya.
7. Lebih dewasa
Wanita dengan status janda biasanya memiliki sifat yang lebih dewasa. Sehingga, mereka akan lebih berhati-hati dalam bertindak dan bertutur kata.
Mereka juga lebih berpengalaman dan bijaksana. Artinya, mereka sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengurus rumah tangga dan mendidik anak-anak. Mereka juga lebih bisa menghadapi masalah dan tantangan dengan sabar dan cerdas.
8. Demi kebaikan bersama
Dalam hadits riwayat Imam Muslim nomor 715 terdapat sebuah kisah mengenai seorang pria yang bertemu dengan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam.
"Aku pernah menikahi seorang wanita di masa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu aku bertemu dengan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau pun bertanya."
"Wahai Jabir, apakah engkau sudah menikah?" tanya Rasulullah.
"Iya sudah."
"Yang kau nikahi gadis ataukah janda?"
Aku pun menjawab, "Janda."
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, "Kenapa engkau tidak menikahi gadis saja, bukankah engkau bisa bersenang-senang dengannya?"
Aku pun menjawab, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku memiliki beberapa saudara perempuan. Aku khawatir jika menikahi perawan malah nanti ia sibuk bermain dengan saudara-saudara perempuanku."
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Itu berarti alasanmu. Ingatlah, wanita itu dinikahi karena seseorang memandang agama, harta, dan kecantikannya. Pilihlah yang baik agamanya, engkau pasti menuai keberuntungan."
9. Sebagai sumber rezeki
Niat baik tentu akan membawa ke jalan yang baik pula. Menikahi janda dengan niat yang baik tentu akan Allah Subhanahu wa Ta'ala angkat derajatnya dan melapangkan rezekinya.
"Nikahilah wanita, karena akan mendatangkan harta bagi kalian”. (HR. Hakim 2679 dan dinilai ad-Dzahabi sesuai syarat Bukhari dan Muslim).
10. Sumber keberkahan
Dalam Alquran Surat An-Nur Ayat 32 dijelaskan jika menikahi janda bisa menjadi salah satu sumber keberkahan.
"Kawinkanlah orang-orang yang masih lajang di antara kalian, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari budak-budak lelaki dan budak-budak perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya." (QS An-Nur: 32).
11. Menjaga kehormatan
"Ada tiga orang yang dijamin oleh Allah untuk membantunya: Mujahid fi sabilillah, orang yang menikah karena menjaga kehormatan dirinya, dan budak yang hendak menebus dirinya untuk merdeka." (HR An-Nasa'i nomor 3133, Turmudzi: 1756).
12. Mengajarkan bertanggung jawab
Seorang pria yang telah siap menikah tentu akan memiliki kesadaran diri agar bisa bertanggung jawab, entah nantinya ia menikah dengan janda maupun gadis.
"Barangsiapa menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh ibadahnya (agamanya). Dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam memelihara yang sebagian lagi." (HR. Thabrani dan Hakim).
13. Kewajiban membimbing
Menikahi seorang janda yang sholehah tentu akan menjadikan seorang pria berusaha menjadi lebih baik lagi. Sehingga, ia akan terus belajar agar bisa membimbing sang istri.
Suami juga berkewajiban menjaga iman dan meningkatkan ketaqwaan keluarganya. Sebagai kepala keluarga, suami dituntut untuk terus menjaga agar senantiasa taat kepada Allah, yang diwujudkan dalam sikap menjadikan syariat Islam sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari.
14. Memunculkan rasa peduli antar umat
Secara tidak langsung ketika menikahi janda Muslim maka akan timbul perasaan kepedulian antar-sesama untuk saling membantu.
Dari Saad bin Abi Waqosh Radhiyallahu'anhu berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda : "Dan sesungguhnya jika engkau memberikan nafkah, maka hal itu adalah sedekah, hingga suapan nasi yang engkau suapkan ke dalam mulut istrimu." (HR. Bukhari dan Muslim).
15. Bisa lebih sabar
Sudah menjadi rahasia umum jika janda sering dikait-kaitkan dengan hal-hal bernuansa negatif. Hal ini tentu membuat pria yang menikahi janda belajar untuk bisa lebih sabar.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam surat an-Nisa ayat 19 berfirman:
فَإِن كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًٔا وَيَجْعَلَ ٱللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا
"Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah), karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak."
16. Meringankan beban
Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, dengan menikahi seorang janda maka Anda telah meringankan beban para janda. Mulai dari beban mental karena gunjingan orang, hingga beban dalam mengurus rumah tangga dan anak-anak.
Dari Abu Hurairah, berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
السَّاعِي عَلَى اْلأَرْمَلَةِ وَالْمَسَاكِيْنِ، كَالْمُجَاهِدِ فِي سَبِيْلِ اللهِ، وَكَالَّذِي يَصُوْمُ النَّهَارَ وَيَقُوْمُ اللَّيْلَ
“Orang yang berusaha menghidupi para janda dan orang-orang miskin laksana orang yang berjuang di jalan Allah. Dia juga laksana orang yang berpuasa di siang hari dan menegakkan shalat di malam hari.”(HR. Bukhari no. 5353 dan Muslim no. 2982).
17. Tahu arti kehidupan
Dalam kehidupan pernikahan biasanya akan diwarnai dengan perasaan saling berbagi, melindungi, dan saling melengkapi. Hal ini akan membuat setiap pasangan merasa bersyukur dan tahu akan arti kehidupan.
وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
“Dan segala sesuatu Kami Ciptakan Berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.” (QS Az-Zariyat: 49).
Itulah pembahasan mengenai keutamaan menikahi janda di dalam Islam
Semoga bermanfaat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.