Edisi Rabu, 21 Juni 2023 M / 2 Dzulhijjah 1444 H.
Dalam Al-Quran Allah sebut Ibrahim Alaihissalaam sebagai Khalilan (kesayangan-Nya). Lantas apa sebab hingga Allah Subhanahu Wa Ta'ala memilih Nabi Ibrahim Alaihissalam sebagai nabi kesayangan-Nya dan menjadikan ia sebagai Khalil (orang yang dicintai-Nya)? Dari sekian banyak kisah Nabi Ibrahim Alaihissalam yang ada dalam Al-Quran, beliau tercatat sebagai sosok pribadi yang hanif (lurus), santun, penyayang, cerdik, demokratis, visioner, dan toleran. Nabi Ibrahim Alaihissalam lurus dalam berkeyakinan. Santun dalam berdakwah. Penyayang kepada umatnya. Cerdik dalam berdebat. Mempunyai pandangan jauh ke depan. Serta toleran dalam keberagaman.
Nabi Ibrahim Alaihissallaam merupakan seorang yang hanif. Lurus dalam berkeyakinan. Ia tak seperti masyarakat pada zamannya yang banyak menyembah berhala, bintang, bulan, dan matahari. Di saat kaumnya menyembah berhala, bintang, bulan, dan matahari, justru ia sendiri yang menyatakan bahwa dirinya benar-benar seorang yang lurus dalam berkeyakinan dan berlepas diri dari menyembah kepada selain Allah.
Alhasil, agama yang lurus adalah agama Nabi Ibrahim Khalilullah. Yaitu agama lurus yang jauh dari kemusyrikan. Jauh dari kebatilan. Sehingga dengan demikian, seseorang yang mengikuti agama Ibrahim, berarti ia telah memilih agama yang fitrah (suci). Fitrah adalah suatu keadaan di mana Allah telah menciptakan manusia menurut keadaannya itu, yaitu tunduk kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, lagi bijaksana, Yang Maha Esa itu tiada sekutu bagi-Nya. (Kitab Al-Mu’jam al-Mufahras li Ma’ani Al-Quranul Azim: Wahbah Zuhaili dkk, Darul Fikr Damaskus, 1416 H). Berikut ini adalah kelanjutan ayat Al Qur'an yang menceritakan tentang Nabi Ibrahim Alaihissalaam :
1. Q.S. Ibrahim : 35
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala. (Q.S. Ibrahim : 35)
2. Q.S. Al-Hijr : 51
وَنَبِّئْهُمْ عَنْ ضَيْفِ إِبْرَاهِيمَ
Dan kabarkanlah kepada mereka tentang tamu-tamu Ibrahim. (Q.S. Al-Hijr : 51)
3. Q.S. An-Nahl : 120
إِنَّ إِبْرَاهِيمَ كَانَ أُمَّةً قَانِتًا لِلَّهِ حَنِيفًا وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan), (Q.S. An-Nahl : 120).
4. Q.S. An-Nahl : 123
ثُمَّ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ أَنِ اتَّبِعْ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا ۖ وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): "Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif" dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. (Q.S. An-Nahl : 123)
5. Q.S. Maryam : 41
وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِبْرَاهِيمَ ۚ إِنَّهُ كَانَ صِدِّيقًا نَبِيًّا
Ceritakanlah (Hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al-Kitab (Al-Quran) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi seorang Nabi. (Q.S. Maryam : 41).
6. Q.S. Maryam : 46
قَالَ أَرَاغِبٌ أَنْتَ عَنْ آلِهَتِي يَا إِبْرَاهِيمُ ۖ لَئِنْ لَمْ تَنْتَهِ لَأَرْجُمَنَّكَ ۖ وَاهْجُرْنِي مَلِيًّا
Berkata bapaknya: "Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, hai Ibrahim? Jika kamu tidak berhenti, maka niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama." (Q.S. Maryam : 46).
7. Q.S. Maryam : 58
أُولَٰئِكَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ مِنْ ذُرِّيَّةِ آدَمَ وَمِمَّنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍ وَمِنْ ذُرِّيَّةِ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْرَائِيلَ وَمِمَّنْ هَدَيْنَا وَاجْتَبَيْنَا ۚ إِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ آيَاتُ الرَّحْمَٰنِ خَرُّوا سُجَّدًا وَبُكِيًّا
Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis. (Q.S. Maryam : 58).
8. QS. Asy-Syu'ara'69
وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ إِبْرَاهِيمَ
Dan bacakanlah kepada mereka kisah Ibrahim.
(Q.S. Asy-Syu'ara' 69).
9. Q.S. Al-Anbiyaa’ : 51
وَلَقَدْ آتَيْنَا إِبْرَاهِيمَ رُشْدَهُ مِنْ قَبْلُ وَكُنَّا بِهِ عَالِمِينَ
Dan sesungguhnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah kebenaran sebelum (Musa dan Harun), dan adalah Kami mengetahui (keadaan)nya. (Q.S. Al-Anbiyaa’ : 51).
10. Q.S. Al-Anbiyaa’ : 52
إِذْ قَالَ لِأَبِيهِ وَقَوْمِهِ مَا هَٰذِهِ التَّمَاثِيلُ الَّتِي أَنْتُمْ لَهَا عَاكِفُونَ
(Ingatlah), ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Patung-patung apakah ini yang kamu tekun beribadat kepadanya?"
(Q.S. Al-Anbiyaa’ : 52).
قَالَ لَقَدْ كُنْتُمْ أَنْتُمْ وَآبَاؤُكُمْ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
Ibrahim berkata: "Sesungguhnya kamu dan bapak-bapakmu berada dalam kesesatan yang nyata".
(Q.S. Al-Anbiyaa’ : 54).
11. Q.S. Al-Anbiyaa’ : 56
قَالَ بَلْ رَبُّكُمْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الَّذِي فَطَرَهُنَّ وَأَنَا عَلَىٰ ذَٰلِكُمْ مِنَ الشَّاهِدِينَ
Ibrahim berkata: "Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan langit dan bumi yang telah menciptakannya: dan aku termasuk orang-orang yang dapat memberikan bukti atas yang demikian itu".
(Q.S. Al-Anbiyaa’ : 56).
12. Q.S. Al-Anbiyaa’ : 58
فَجَعَلَهُمْ جُذَاذًا إِلَّا كَبِيرًا لَهُمْ لَعَلَّهُمْ إِلَيْهِ يَرْجِعُونَ
Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali yang terbesar (induk) dari patung-patung yang lain; agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya.
(Q.S. Al-Anbiyaa’ : 58)
13. Q.S. Al-Anbiyaa’ : 60
قَالُوا سَمِعْنَا فَتًى يَذْكُرُهُمْ يُقَالُ لَهُ إِبْرَاهِيمُ
Mereka berkata: "Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim ." (Q.S. Al-Anbiyaa’ : 60).
14. Q.S. Al-Anbiyaa’ : 62
قَالُوا أَأَنْتَ فَعَلْتَ هَٰذَا بِآلِهَتِنَا يَا إِبْرَاهِيمُ
Mereka bertanya: "Apakah kamu, yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, hai Ibrahim?" (Q.S. Al-Anbiyaa’ : 62).
15. Q.S. Al-Anbiyaa’ : 63
قَالَ بَلْ فَعَلَهُ كَبِيرُهُمْ هَٰذَا فَاسْأَلُوهُمْ إِنْ كَانُوا يَنْطِقُونَ
Ibrahim menjawab: "Sebenarnya patung yang besar itulah yang melakukannya, maka tanyakanlah kepada berhala itu, jika mereka dapat berbicara".
(Q.S. Al-Anbiyaa’ : 63).
16. Q.S. Al-Anbiyaa’ : 66
قَالَ أَفَتَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَنْفَعُكُمْ شَيْئًا وَلَا يَضُرُّكُمْ
Ibrahim berkata: Maka mengapakah kamu menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikitpun dan tidak (pula) memberi mudharat kepada kamu?"
(Q.S. Al-Anbiyaa’ : 66).
17. Q.S. Al-Anbiyaa’ : 69
قُلْنَا يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ
Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim", (Q.S. Al-Anbiyaa’ : 69).
Itulah berbagai ayat Al-Quranul Karim yang menyebutkan tentang Nabiyullah Ibrahim ‘alaihissalaam. Semoga tulisan ini menambah pengetahuan dan khazanah keilmuan kita seputar Al-Quran dan kisah Nabi Ibrahim ‘alaihissalaam.
Semoga bermanfaat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.