Sabtu, 23 Maret 2024

AMALAN PENGHAPUS DOSA DI BULAN RAMADHAN

Edisi Sabtu, 23 Maret 2024 M / 12 Ramadhan 1445 H.

Bulan ramadhan ialah bulan mulia yang telah diketahui oleh sebagian besar umat muslim sebagai bulan penuh keberkahan dan penuh amalan, di bulan ramadhan, kesempatan untuk bertaubat dibuka seluas luasnya dengan melakukan amal ibadah yang terbaik. Selama bulan Ramadan, umat muslim dianjurkan untuk senantiasa beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Dengan menjalankan amalan-amalan wajib maupun sunnah, yang akan mendapatkan pahala berlipat ganda.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 

“Sesungguhnya Allah telah menfardhukan puasa Ramadan dan aku telah mensunnahkan shalat di malam harinya. Karena itu, barangsiapa berpuasa di bulan Ramadan dan shalat di malam harinya karena iman dan mengharap pahala dan ridha dari Allah. Maka, keluarlah dosanya sebagaimana pada hari dia dilahirkan oleh ibunya.” (HR Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Tirmidzi).

Hendaknya kita melakukan 17 amalan penghapus dosa di bulan ramadhan berikut untuk mencapai kesempurnaan dalam memohon ampun kepada Allah sehingga bisa menjadi manusia baru yang melakukan perbaikan diri, berikut selengkapnya.

1. Shalat Wajib 

Antara shalat yang lima waktu, antara jum’at yang satu dan jum’at berikutnya, antara Ramadhan yang satu dan Ramadhan berikutnya, di antara amalan-amalan tersebut akan diampuni dosa-dosa selama seseorang menjauhi dosa-dosa besar.” (HR. Muslim no. 233).  Shalat wajib ialah kewajiban, jika dilakukan mendapat pahala, jika ditinggalkan berdosa.

Agar dosa dosa diampuni hendaknya melakukan shalat sesuai adab, yakni tepat waktu tidak menunda nunda, melakukan dengan rukun dan syarat yang lengkap, berdzikir dan doa setelahnya tidak langsung pergi begitu saja, menutup aurat dengan benar, dan sebagainya serta bagi lelaki wajib untuk melakukan shalat wajib shalat jumat dengan segala adabnya sehingga memiliki kebaikan dalam kedudukan shalat dalam islam.

2. Puasa Lahir Batin 

“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760). Banyak orang berpuasa hanya mendapat lapar dan haus saja, untuk bisa diampuni dosa dosa harus melakukan puasa lahir batin.

Dari lahir yakni tidak makan minum dan semuanya yang berhubungan dengan fisik, dari batin harus menjauhi perbuatan maksiat, prasangka buruk, perbuatan yang merugikan orang lain seperti ghibah atau bergosip, menutup aurat dengan benar, dan menjaga pandangan dari hal hal yang tidak pantas seperti tontonan di televisi yang tidak sesuai syariat islam, sebab zina dalam islam tidak hanya perbuatan saja, namun juga zina hati dan zina mata.

3. Amar Ma’ruf 

Yaitu mengajak kepada kebaikan, ajak orang orang terdekat kita untuk melakukan amalan amalan yang baik agar secara bersama menjauhi dosa dan api neraka. “Keluarga, harta, dan anak dapat menjerumuskan seseorang dalam maksiat (fitnah). Namun fitnah itu akan terhapus dengan shalat, shaum, shadaqah, amar ma’ruf (mengajak pada kebaikan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran).” (HR. Bukhari no. 3586 dan Muslim no. 144). Amar ma’ruf juga termasuk cara menambah pahala di bulan Ramadhan.

4. Istiqomah Shalat Tarawih 

“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan (shalat tarawih) karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759). Agar dosa diampuni, hendaknya melakukan shalat tarawih semampunya dengan keutamaan istiqomah dalam islam walaupun sedikit namun sering dan ikhlas, seperti misalnya setiap hari 8 rakaat tarawih dan 1 witir daripada di suatu malam hingga 20 rakaat namun malam berikutnya tidak melakukan karena malas atau karena alasan shalat terlalu lama dan melelahkan.

5. Shalat Malam 

Barangsiapa melaksanakan shalat pada lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 1901). Lakukan shalat malam sebagai upaya untuk lebih khusyu’ dalam beribadah dan memohon kepada Allah, mulai biasakan agar mendapat kasih sayang Allah kepada hambaNya dan ampunan dari Allah.

6. Zakat 

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan orang yang berpuasa dari kata-kata yang sia-sia dan kata-kata keji, dan juga untuk memberi makan pada orang miskin. Barangsiapa yang menunaikannya sebelum shalat maka zakatnya diterima dan barangsiapa yang menunaikannya setelah shalat maka itu hanya dianggap sebagai sedekah di antara berbagai sedekah.” (HR. Abu Daud no. 1609 dan Ibnu Majah no. 1827).

Zakat fitrah ialah bagian dari ibadah bulan ramadhan, agar dosa dosa diampuni oleh Allah, hendaknya melakukan amalan yang sempurna yakni melengkapinya dengan melakukan zakat fitrah sesuai ketentuan yang berlaku dan memberikan zakat tersebut kepada yang berhak sehingga dapat benar benar digunakan oleh yang membutuhkan.

7. Lailatul Qadar 

Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah menerangkan bahwa pengampunan dosa pada lailatul qadar adalah apabila seseorang mendapatkan malam tersebut, sedangkan pengampunan dosa pada puasa Ramadhan dan qiyam Ramadhan (shalat tarawih) adalah apabila bulan Ramadhan telah usai. (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 365-366).

Malam Ramadhan terdapat salah satu malam yang indah yaitu malam lailatul qadar yang di dalamnya terdapat begitu banyak kebaikan, sebab itu diupayakan untuk mampu memperbanyak amal kebaikan terutama di hari hari akhir bulan ramadhan untuk bisa menggapai malam tersebut dan memperboleh ampunan darinya.

8. Membaca Al Qur’an 

Bulan Ramadhan adalah bulan Al Qur’an. Pada bulan Ramadhan, Al Qur’an diturunkan. Allah Ta’ala berfirman, “Bulan Ramadhan, bulan yang diturunkan di dalamnya Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil)” (QS. Al Baqarah : 185).

Setiap huruf yang dibaca di dalam Al Qur’an ialah pahala, terlebih jika dilakukan dengan penuh penghayatan dan berusaha memahami maknanya, maka baginya ialah pahala dan dapat menjadi salah satu ampunan, di bulan ramadhan pun apa yang diberikan Allah ialah pahala yang berlipat, sehingga ia pun mendapat amal kebaikan yang berlipat dari membaca Al Qur’an.

9. Sedekah 

“Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan. Dan kedermawaan beliau akan bertambah pada bulan Ramadhan ketika bertemu dengan Jibril. dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih dermawan dari hembusan angin (yakni sangat mudah mengeluarkan sedekah).” (HR. Bukhari).

Amalan penghapus dosa di bulan ramadhan ialah melakukan sedekah, dapat dilakukan kepada orang yang terdekat dahulu seperti anggota keluarga yang kurang mampu dan tetangga, sehingga sebagaian rezeki yang diberikan Allah pada kita dapat disampaikan kepada yang memang berhak untuk menerimanya.

10. Dzikir 

Bulan ramadhan tentu bukan waktunya untuk bermalas malasan dan berdiam diri, hendaknya selalu meluangkan waktu untuk berdzikir di sepanjang aktifitas yang dilakukan baik itu secara langsung atau di dalam hati, dzikir dapat menjadi salah satu pengurang dosa dan akan menjadi kebiasaan yang baik sehingga terhindar dari kata kata yang kotor.

11. Shalat Taubat 

Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kalian kepada Allah dengan taubat nashuha, niscaya Rabb kalian akan menghapuskan kesalahan-kesalahan kalian dan memasukkan kalian ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. (QS. At-Tahrim [66]: 8). Shalat taubat dapat dilakukan untuk memohon ampun dan waktu terbaiknya ialah ketika sepertiga malam yang terakhir.

12. Sering Berwudhu 

Barangsiapa berwudhu dan memperbagus wudhunya, niscaya dosa-dosanya akan keluar dari tubuhnya, sampai keluar dari bawah kuku-kukunya. (HR. Muslim no. 245). Selalu menjaga diri dalam keadaan suci akan menjadi sebab diampuni dosa dosa sebab orang yang dalam keadaan berwudhu akan berada dalam hati yang bersih dan terhindar dari hawa nafsu, juga di setiap bekas air wudhunya ialah pengampunan dosa.

13. Memperbanyak Langkah ke Masjid 

Lakukan lebih banyak kegiatan yang berhubungan dengan masjid, seperti shalat berjamaah atau mengaji dan mendengarkan ceramah keagamaan tiap langkah menuju masjid adalah pengampunan dosa terlebih jika dilakukan di bulan ramadhan dengan niat tulus untuk memohon ampun kepada Allah, maka ia akan mendapat ampunan dan jalan kebaikan.

Di bulan Ramadhan, sangat dianjurkan umat Muslim untuk memperbanyak iktikaf di masjid. Karena ini adalah salah satu amalan pelebur dosa saat bulan Ramadan.

14. Iktikaf di Masjid 

Sesuai konteks ibadah dalam Islam, iktikaf biasanya dilakukan di masjid. Dengan tujuan, untuk mendekatkan diri pada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan bermuhasabah atas segala perbuatan.

Adapun lama waktu iktikaf sebaiknya dilakukan selama satu bulan penuh atau minimal 10 hari terakhir di bulan Ramadan.

Dalam hadits yang diriwayatkan Abu Sa’id Al-Khudri, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Aku pernah melakukan i’tikaf pada sepuluh hari Ramadhan yang pertama. Aku berkeinginan mencari malam lailatul qadar pada malam tersebut. Kemudian aku beri’tikaf di pertengahan bulan, aku datang dan ada yang mengatakan padaku bahwa lailatul qadar itu di sepuluh hari yang terakhir. ‘Siapa saja yang ingin beri’tikaf di antara kalian, maka beri’tikaflah,’. Lalu di antara para sahabat ada yang beri’tikaf bersama beliau.” (HR Bukhari).

15. Istighfar 

Permohonan ampun ini merupakan pelindung dari adzab, penjaga dari setan, penghalang dari dari kegelisahan, kefakiran dan penderitaan, pengaman dari masa paceklik dan dosa; meskipun dosa-dosa seseorang telah menggunung sampai menyentuh langit. Dalam hadits Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bahwa Allah Azza wa Jalla berfirman :

Wahai bani Adam, sesungguhnya selama engkau masih berdoa dan berharap kepada-Ku, maka Aku akan mengampunimu semua dosa yang ada padamu dan Aku tidak akan peduli; Wahai bani Adam, seandainya dosa-dosamu mencapai langit, kemudian engkau memohon ampun kepada-Ku, Aku akan mengampunimu dan Aku tidak peduli; Wahai bani Adam, seandainya engkau datang kepada-Ku dengan membawa kesalahan seukuran bumi kemudian engkau datang menjumpai-Ku dalam keadaan tidak berbuat syirik atau menyekutukanKu dengan apapun juga, maka sungguh Aku akan datang kepadamu dengan membawa ampunan seukuran bumi juga. (HR. at-Tirmidzi)

16. Menutup Aurat 

Dengan menutup aurat, akan menghindarkan dari sifat yang buruk dan termasuk juga perbuatan yang menjaga diri, ia akan menghindarkan orang lain dari hawa nafsu dan fitnah sehingga ia juga berperan menyebarkan kebaikan, menutup aurat yang dilakukan dengan sungguh sungguh akan menjadi pengampun dosa dan membawa kepada segala kebaikan dunia akherat.

Hal ini berlaku untuk wanita dan lelaki, umumnya yang dituntut untuk menutup aurat adalah wanita, memang wanita harus lebih disadarkan untuk menutup aurat, begitu pun laki laki, yakni sesuai syariat islam misalnya tidak memakai celana di atas lutut, tidak memakai pakaian yang tipis, dan sebagainya sehingga keduanya baik laki laki maupun wanita sama sama menutup aurat dan sama sama memiliki tata krama serta keindahan dalam islam.

17. Memperluas Silaturahmi 

Memperluas silaturahmi juga termasuk dari amalan yang menghapus dosa, di bulan ramadhan lakukan silaturahmi kepada saudara saudara yang mungkin selama ini tidak bisa bertemu karena kesibukan, terutama untuk orang tua agar mereka terhibur dan merasa diperhatikan, bisa juga bersilaturahmi sambil sedekah.

Silaturahmi dapat dilakukan dengan tetangga terdekat atau teman teman yang lama tak berjumpa sehingga tercapai hubungan persaudaraan yang lebih dekat dan dapat menambah relasi lebih banyak lagi. Dengan melakukan silaturahmi yang disertai berbuat baik seperti wajah yang ceria dan senyum tulus yang membawa kebahagiaan untuk orang lain maka akan menjadi doa kebaikan yang menuju kepada dirinya pula.

Semoga bermanfaat....


ONE DAY ONE HADITS 

Sabtu, 23 Maret 2024 M / 12 Ramadhan 1445 H.

Puasa Ramadhan yang Satu dengan Puasa Ramadhan Berikutnya Penghapus Dosa 

عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه قال، قال رسول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :

الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu  berkata bahwa, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shalat lima waktu, Ibadah Jum’at yang satu dengan ibadah jum’at berikutnya. Puasa Ramadhan yang satu dengan puasa Ramadhan berikutnya. Itu semua merupakan penghapus dosa antara keduanya, selama dosa-dosa besar dijauhi.” (HR. Muslim No. 233).

Pelajaran yang terdapat didalam hadits : 

1- An-Nawawi mengatakan bahwa pendapat yang populer di kalangan para ulama ahli fikih menyatakan bahwa dosa-dosa yang terampuni dengan melakukan puasa Ramadhan itu adalah dosa-dosa kecil bukan dosa-dosa besar (lihat Al-Minhaj, 4/76).

2- Dari hadits ini diambil kesimpulan bahwa yang dimaksudkan adalah khusus dosa-dosa kecil saja, sebab Nabi menyerupakan dosa itu dengan kotoran yang menempel di tubuh. Sedangkan kotoran yang menempel di tubuh jelas lebih kecil ukurannya dibandingkan dengan bekas luka ataupun kotoran-kotoran manusia.

3- Sedang dosa besar harus dengan bertaubatan nasuha.

Tema hadits yang berkaitan dengan Al qur'an : 

1- Hadits-hadits yang menyebutkan tentang penghapusan dosa karena amal kebaikan di atas sesuai dengan kandungan firman Allah ta’ala,

إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ

“Sesungguhnya amal-amal kebaikan itu akan menghapuskan dosa-dosa.” (QS. Huud [11]: 114).

2- Sebagaimana Allah juga menjadikan tindakan menjauhi dosa-dosa besar sebagai sebab dihapuskannya dosa-dosa kecil. Allah berfirman,

إِنْ تَجْتَنِبُوا كَبَائِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَنُدْخِلْكُمْ مُدْخَلًا كَرِيمًا

“Jika kalian menjauhi dosa-dosa besar yang dilarang kepada kalian niscaya Kami akan menghapuskan dosa-dosa kecil kalian dan Kami akan memasukkan kalian ke dalam tempat yang mulia (surga).” (QS. An-Nisaa’ [4]: 31).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.