Selasa, 12 Maret 2024

KEUTAMAAN RAMADHAN 10 HARI PERTAMA

Edisi Selasa, 12 Maret 2024 M / 1 Ramadhan 1445 H.

Ramadhan ialah bulan penuh hikmah yang selalu dinantikan kehadirannya oleh seluruh umat mukmin di seluruh dunia. Ramadhan menjadi hari hari penuh keberkahan karena menyimpan banyak kebaikan berupa terbukanya pintu untuk berbuat kebaikan sebanyak banyaknya dan tertutupnya pintu neraka dimana hal itu berarti Allah membuka jalan untuk semua umatnya untuk bertaubat atas dosa dosa yang telah lampau.

Semua hari di bulan ramadhan memiliki keistimewaan baik hari pertama hingga hari terakhir. Dalam kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai 17 keutamaan ramadhan 10 hari pertama beserta dalilnya sebagai wawasan dan sebagai pemberi motivasi agar bisa beramal dan berbuat kebaikan sebanyak banyaknya di bulan Ramadhan, Mari simak artikel selengkapnya.

1. Fase Terberat Penuh Pahala 

Pada 10 hari hari pertama di bulan Ramadhan yang selalu kita nantikan kehadirannya, dimana terdapat banyak cara menambah pahala di bulan Ramadhan, Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan memberikan rahmat  dan limpahan pahalaNya dari berbagai amalan kebaikan yang kita lakukan selama puasa dengan tulus ikhlas hanya karenaNya, yang bukan karena duniawi atau karna ingin dipuji orang lain.

Fase-fase pada 10 hari pertama di bulan Ramadhan memang merupakan fase terberat dan tersulit bagi sebagian orang terlebih yang memiliki aktifitas kerja di luar yang terkena panas dan hujan atau yang jarang berpuasa sunnah, karena merupakan fase peralihan dari kebiasaan pola makan normal sehari hari menjadi harus menahan lapar dan haus selama ramadhan mulai dari subuh hingga magrib.

2. Terbukanya Pintu Rahmah 

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu,dimana ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda : “Awal bulan Ramadhan adalah Rahmat, pertengahannya Maghfirah, dan akhirnya ‘Itqun Minan Nar (pembebasan dari api neraka).” Pada 10 hari pertama di bulan Ramadhan, Allah membuka pintu rahmahNya untuk setiap hamba yang melakukan puasa dan dipandang sebagai seorang yang mulia karena menjalankan ibadah sejak awal. Pahala shalat tarawih di bulan ramadhan juga bisa didapatkan sejak malam pertama puasa ramadhan.

3. Menjalankan Perintah Sejak Awal 

Tentunya puasa akan lebih indah jika dinikmati secara keseluruhan, seseorang yang mempu menjalankannya di 10 hari pertama Ramadhan akan mendapat kenikmatan ibadah bulan Ramadhan secara menyeluruh. Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepada kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa (Q.S al-Baqoroh:183). Keutamaan sahabat Rasulullah juga menjalankan puasa ramadhan sejak 10 hari pertama mengikuti Nabi Muhammad sehingga menjadi teladan kebaikan bagi semua orang di jaman tersebut hingga masa sekarang.

4. Memberi Keberuntungan 

Keberuntungan akan didapat oleh orang yang menjalankan puasa di 10 hari pertama Ramadhan yaitu ia akan selalu dalam lindungan Allah selama bulan Ramadhan serta selalu berada dalam petunjukNya. Setiap perintah dalam al-Quran pasti mengandung kebaikan, kemaslahatan, keberuntungan, manfaat, keindahan, keberkahan. Sedangkan setiap larangan dalam al-Quran pasti mengandung kerugian, kebinasaan, kehancuran, keburukan (disarikan dari Tafsir Ibnu Katsir (1/200)). 

Sukses dunia akherat akan didapatkan dengan menjalankan puasa ramadhan sejak 10 hari pertama.

5. Menjaga Diri dari Maksiat 

Dengan menjalankan puasa 10 hari pertama di bulan Ramadhan artinya telah membentengi diri dari perbuatan maksiat sejak awal sehingga merupakan wujud bahwa orang tersebut memiliki niat baik dan semangat menyambut puasa…sesungguhnya aku bernadzar puasa untuk arRahman (Allah) sehingga aku tidak akan berbicara pada hari ini dengan manusia manapun (Q.S Maryam:26). 

Amalan penghapus dosa maksiat salah satunya ialah dengan menjalankan ibadah puasa.

6. Rahmat Sejak Perintah Diturunkan 

Puasa di 10 hari pertama bulan Ramadhan sama seperti mengikuti teladan orang sholeh terdahulu dimana perintah puasa sudah ada sejak jaman dahulu, artinya ia memiliki pahala yang sama seperti orang sholeh terdahulu karena Allah maha adil dalam memberikan rahmat…sebagaimana diwajibkan kepada umat sebelum kalian…(Q.S al-Baqoroh:183). 

7. Mencapai Ketaqwaan 

Orang yang sejak awal sudah semangat puasa dan menjalankan puasa di 10 hari pertama Ramadhan maka orang tersebut telah memiliki ketaqwaan sejak awal, ketaqwaan tersebut akan membawa kebaikan untuk orang yang melakukan secara terus menerus, sejak awal hingga di akhir Ramadhan…agar kalian bertakwa (Q.S al-Baqoroh:183). 

8. Mulia Sejak Awal 

Orang yang menjalankan puasa di 10 hari pertama Ramadhan artinya menjadi sosok yang mulia di mata Allah sejak awal dan hal itu terus berlaku jika ia mampu istiqomah menjalankan hingga di akhir bulan Ramadhan… dan bertakwalah kepada Allah agar kalian sukses/ berhasil (Q.S alBaqoroh:189, Ali Imran:130, Ali Imran:200).

9. Wujud Syukur 

Allah menginginkan bagimu kemudahan dan tidak menginginkan kesukaran untukmu. Dan hendaknya kalian sempurnakan bilangannya dan bertakbirlah (mengangungkan kebesaran) Allah sesuai dengan yang Allah berikan petunjuk kepada kalian agar kalian bersyukur (Q.S al-Baqoroh: 185). Menjalankan puasa di 10 hari pertama adalah wujud bersyukur sebab tidak semua orang mendapatkan kesempatan berjumpa dengan Ramadhan.

Banyak orang tua yang ingin sehat agar bisa puasa ramadhan dengan sempurna, banyak orang meninggal juga yang ingin kembali ke dunia agar bisa menjalankan ibadah ramadhan, tentu kita yang mendapat kesempatan harus memanfaatkan sebaik mungkin dengan cara melakukan ibadah tersebut sejak awal yakni sejak 10 hari pertama Ramadhan.

10. Terbuka untuk Semua Umat Islam 

Sebagian Ulama’ (dari kalangan Tabi’in) seperti al-Hasan al-Bashri dan Ibrahim anNakha-i memberikan batasan: jika seseorang sakit sehingga tidak mampu sholat dalam keadaan berdiri, maka pada saat itu ia boleh untuk tidak berpuasa (riwayat Ibnu Jarir atThobary). 

Puasa di 10 hari pertama boleh dilakukan oleh siapapun dengan pahala sesuai keikhlasan yang dimilikinya dan dinilai oleh Allah.

11. Persiapan Lailatul Qadar 

Tentunya sejak hari pertama Ramadhan bagi yang berpuasa di 10 hari pertama akan merasakan indahnya dan mulai menanti nanti datangnya malam Lailatul Qadar yang indah dan penuh kebaikan. Dan al-Quran diturunkan setelah melewati 24 dari Ramadhan (H.R Ahmad dari Watsilah bin Asqo’, al-Munawi menyatakan bahwa para perawinya terpercaya).

12. Jalan untuk Mulai Mengamalkan Al Qur’an 

Di puasa pada 10 hari pertama juga merupakan jalan untuk memperbanyak membaca Al Qur’an sebagai jalan untuk menyempurnakan puasa yang dilakukan karena melakukan rangkaian ibadah dengan lengkap. hal itu akan memberikan dampak kebaikan yang luar biasa bagi yang melakukan. Sesungguhnya Kami menurunkan (alQuran) pada Lailatul Qodr (Q.S al-Qodr:1). 

13. Menebar Kebaikan 

Menjalankan ibadah puasa di 10 hari pertama akan menjadi teladan yang baik karena memberi contoh kebaikan pada semua orang, hal itu sama saja dengan menebar kebaikan sehingga selama bulan Ramadhan akan mendapat kebaikan yang sama dari Allah…setiap orang miskin (diberi) setengah sho’ (H.R alBukhari no 1688 pada bab al-Ith’aam fil fidyah nishfu sho’ dan Muslim no 2080).

14. Kemudahan dalam Melaksanakan 

Ayat ke-184 Surat al-Baqoroh (pada) hari-hari yang tertentu. Barangsiapa yang sakit atau safar, maka mengganti di hari lain. Bagi orang yang mampu, maka ia membayar fidyah memberi makan orang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan (membayar kelebihan), maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

Allah tidak pernah memberatkan hambaNya dalam beribadah, bagi orang yang ingin mengerjakan puasa di 10 hari pertama Ramadhan namun memiliki kendala misalnya ialah sedang sakit atau mungkin wanita yang sedang menstruasi maka boleh mengganti di hari lain dan ia tetap mendapat pahala yang sama seperti ketika dilakukan di bulan Ramadhan.

15. Komitmen Sejak Awal 

Beribadah kepada Allah disertai dengan niat dalam bentuk menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa dari sejak terbit fajar shadiq hingga terbenamnya matahari (asy-Syarhul Mumti’ ala Zaadil Mustaqni’ (6/298)). Puasa di 10 hari pertama Ramadhan ialah sebuah komitmen dari awal karena sudah melaksanakan perintahNya sejak awal di hari pertama.

16. Ujian Kesabaran 

“Jika engkau mendengar Allah berfirman: Wahai orang-orang yang beriman, maka pasang pendengaran baik-baik karena padanya (pasti terdapat) kebaikan yang diperintahkan atau keburukan yang akan dilarang” (riwayat Ibnu Abi Hatim dalam Tafsirnya dan Abu Nu’aim dalam Hilyatul Awliyaa’). Tentunya di hari pertama puasa akan terasa sedikit berat karena memiliki aktifitas yang sama namun selama seharian beraktifitas tidak makan dan minum, hal itu adalah ujian kesabaran yang berpahala besar.

17. Pahala Ketenangan Pikiran 

Pada 10 hari pertama puasa tidak hanya tubuh kita saja yang melakukan adaptasi, yakni pikiran kita juga sedang berusaha melakukan beradaptasi pada kebiasaan makan yang baru atau penyesuaian dengan penuh kesabaran dan keikhlasan untuk dapat menunaikannya dengan lancar. Oleh sebab itu pada 10 hari pertama Ramadhan ini Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan keistimewaan yang banyak,

Yakni dengan membukakan pintu rahmat yang sebesar-besarnya bagi hamba-Nya yang telah sabar dan ikhlas dalam menunaikan puasa selama 10 hari pertama dibulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan ketakwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala yaitu yang menjalankan dengan niat semata karena Allah tidak untuk duniawi atau dengan niat agar dipuji oleh orang lain.

Demikian artikel tausiah kali ini, semoga bisa menjadi wawasan islami yang bermanfaat untuk anda dan menjadi motivasi untuk selalu menjadi mukmin yang lebih baik lagi.  Terima kasih. 

Semoga bermanfaat....


ONE DAY ONE HADITS 

Selasa, 12 Maret 2024 M / 1 Ramadhan 1445 H. 

Puasa Diantara Jalan Mudah Menuju Surga 

عَنْ أَبِي عَبْدِ اللهِ جَابِرْ بْنِ عَبْدِ اللهِ الأَنْصَارِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا : أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : أَرَأَيْتَ إِذَا صَلَّيْتُ اْلمَكْتُوْبَاتِ، وَصُمْتُ رَمَضَانَ، وَأَحْلَلْتُ الْحَلاَلَ، وَحَرَّمْت الْحَرَامَ، وَلَمْ أَزِدْ عَلَى ذَلِكَ شَيْئاً، أَأَدْخُلُ الْجَنَّةَ ؟ قَالَ : نَعَمْ . [رواه مسلم]

Dari Abu Abdullah, Jabir bin Abdullah Al Anshary radhiallahuanhuma : Seseorang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, seraya berkata : Bagaimana pendapatmu jika saya melaksanakan shalat yang wajib, berpuasa Ramadhan, Menghalalkan yang halal dan mengharamkan yang haram ) dan saya tidak tambah sedikitpun, apakah saya akan masuk surga ? Beliau bersabda : Ya.

(Riwayat Muslim).

Pelajaran yang terdapat dalam hadits : 

1.  Setiap muslim dituntut untuk bertanya kepada ulama tentang syariat Islam, tentang kewajibannya dan apa yang dihalalkan dan diharamkan baginya jika hal tersebut tidak diketahuinya.

2.  Penghalalan dan pengharaman merupan aturan syariat, tidak ada yang berhak menentukannya kecuali Allah ta’ala.

3.  Amal-amal saleh diantaranya, puasa Ramadhan merupakan sebab masuknya seseorang kedalam syurga.

4.  Dengan berpuasa Ramadhan, menjadikan seseorang dirindukan surga. Dari bekal puasa itu, telah menuntun manusia menjadi jujur, sabar, takwa, berjalan dijalur kebaikan. Dan jalur kebaikan itulah yang menuju ke Surga.

5.  Keinginan dan perhatian yang besar dari para shahabat serta kerinduan mereka terhadap syurga serta upaya mereka dalam mencari jalan untuk sampai kesana.

Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Quran : 

1.  Evaluasi diri / muhasabah 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ 

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. [QS. Al-Hasyr: 18].

2.  Rindu syurga 

وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلا لِلَّذِينَ آمَنُوا اِمْرَأَةَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ابْنِ لِي عِنْدَكَ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَنَجِّنِي مِنْ فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِ وَنَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ 

Dan Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, istri Fir'aun, ketika ia berkata, "Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim." [QS. At-Tahrim:11].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.