Edisi Selasa, 1 Maret 2022 M / 27 Rajab 1443 H
Isra' dan Mi’raj Nabi Muhammad adalah peristiwa yang sangat agung, dari peristiwa tersebut Nabi memperoleh berbagai macam pengalaman dan pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi kelengkapan dirinya, untuk mengemban tugas yang berat sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta.
Dalam peristiwa Isra' Mi’raj pada 27 Rajab, sebagaimana disebutkan berbagai kitab tarikh dan kitab hadits, Nabi Muhammad dan umatnya diperintahkan untuk melaksanakan shalat lima waktu sehari-semalam. (Nur al-Yakin, hal. 67 dan Nabi al-Rahmah, 54).
Dengan diperintahkannya shalat lima waktu bagi Nabi Muhammad dan umatnya pada malam Isra' Mi’raj tersebut, dirasakan betapa pentingnya ibadah shalat harus ditegakkan oleh setiap pribadi Muslim. Dalam Al-Qur’an banyak disebutkan perintah agar menegakkan shalat, perintah itu diulang berkali-kali sampai lebih dari delapan puluh kali. Di dalam hadits juga banyak disebutkan agar setiap muslim mengerjakan shalat dengan baik, di mana saja mereka berada.
Shalat merupakan salah satu rukun Islam yang lima dan sangat menentukan kualitas keimanan seorang muslim, apakah kuat atau lemah. Kalau kita rajin mengkaji ayat demi ayat dari Al-Qur’an dan al-Hadits maka akan dijumpai berbagai pengarahan agar manusia muslim dapat mengerjakan dan menegakkan shalat dengan baik.
Berikut ini beberapa hadits Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam yang membicarakan keutamaan Shalat selengkapnya :
1. Hadits keutamaan shalat sunnah fajar
عَنْ عَائِشَةَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا. وفى رواية : لَهُمَا أَحَبُّ إِلَيَّ مِنَ الدُّنْيَا جَمِيْعًا
Dari 'Aisyah dari Nabi Shallallahu alaihi wasallam beliau bersabda: "Dua rakaat fajar lebih baik daripada dunia seisinya." Dalam riwayat lainnya : "Kedua rakaat itu lebih aku sukai daripada dunia seluruhnya." (H.R.Muslim no. 1721 dan 1722 ).
2. Hadits keutamaan shalat berjamaah
عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ صَلاَةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلاَةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ دَرَجَةً
Dari Ibu Umar, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda : Shalat berjamaah itu lebih utama dari pada shalat sendirikan dengan 27 derakat. (H.R. Muslim no. 1509, Bukhari no. 645).
3. Hadits keutamaan shalat di masjid Nabawi
عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى هَذَا أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيْمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ
Dari Ibnu Umar, dari Nabi Shallallahu alaihi wasallam beliau bersabda : Shalat di masjidku ini (masjid Nabawi) lebih baik dari pada 1000 shalat di tempat lain, kecuali di Masjid Al-Haram. (H.R. Muslim no. 3445, Ahmad no. 7620).
4. Hadits keutamaan shalat di masjidil Haram
عَنْ جَابِرٍ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيْمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ وَصَلاَةٌ فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيْمَا سِوَاهُ
Dari Jabir, bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda : Shalat di masjidku (masjid Nabawi) lebih baik dari pada 1000 shalat di tempat lain, kecuali di Masjid Al-Haram. Dan shalat di masjid Al-Haram lebih baik dari pada 100.000 shalat di tempat lain. (H.R. Ibnu Majah no. 1471, Ahmad no. 15664).
5. Hadits keutamaan shalat dhuha dua belas rakaat
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَلَّى الضُّحَى ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً بَنَى اللهُ لَهُ قَصْرًا مِنْ ذَهَبٍ فِى الْجَنَّةِ
Dari Anas bin Malik ia berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda : Barang siapa yang shalat dhuha dua belas rakaat, Allah akan membangunkannya istana dari emas di surga. (H.R. Ibnu Majah no. 1443, Tirmidzi no. 475).
6. Hadits keutamaan shalat setelah wudhu
عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ كَانَتْ عَلَيْنَا رِعَايَةُ اْلإِبِلِ فَجَاءَتْ نَوْبَتِى فَرَوَّحْتُهَا بِعَشِىٍّ فَأَدْرَكْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَائِمًا يُحَدِّثُ النَّاسَ فَأَدْرَكْتُ مِنْ قَوْلِهِ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَتَوَضَّأُ فَيُحْسِنُ وُضُوْءَهُ ثُمَّ يَقُوْمُ فَيُصَلِّى رَكْعَتَيْنِ مُقْبِلٌ عَلَيْهِمَا بِقَلْبِهِ وَوَجْهِهِ إِلاَّ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ
Dari Uqbah bin Amir dia berkata : Dahulu kami menggembala unta, lalu datanglah malam, maka aku mengistirahatkannya dengan memberikan makan malam. Lalu aku mendapati Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam berdiri berbicara kepada manusia. Dan dari sebagian sabdanya yang aku dengar adalah: Tidaklah seorang muslim berwudlu lalu menyempurnakan wudlunya, kemudian mendirikan shalat dua rakaat dengan menghadapkan hati dan wajahnya, kecuali surga wajib diberikan kepadanya. (H.R. Muslim no. 576).
7. Hadits keutamaan shalat empat rakaat setelah matahari menyingsing ke barat
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ السَّائِبِ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّى أَرْبَعًا بَعْدَ أَنْ تَزُولَ الشَّمْسُ قَبْلَ الظُّهْرِ وَقَالَ إِنَّهَا سَاعَةٌ تُفْتَحُ فِيْهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَأُحِبُّ أَنْ يَصْعَدَ لِى فِيْهَا عَمَلٌ صَالِحٌ
Dari Abdullah bin Assaib, bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam melakukan shalat empat rakaat setelah matahari menyingsing ke barat sebelum shalat Dhuhur, dan beliau bersabda : sesungguhnya ia adalah waktu pintu-pintu langit dibuka, maka aku senang amal perbuatanku diangkat ke sana. (H.R. Turmudzi no. 480).
8. Keutamaan empat rakaat sebelum ashar
عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَحِمَ اللهُ امْرَأً صَلَّى قَبْلَ الْعَصْرِ أَرْبَعًا
Dari Ibnu Umar, ia berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda : Semoga Allah memberikan rahmat kepada orang yang melakukan shalat sunnah sebelum Ashar empat rakaat. (H.R. Abu Daud no. 1273, Ahmad no. 6123 dan lainnya).
9. Hadits keutamaan shalat dhuha
عَنْ أَبِى ذَرٍّ عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى
Dari Abu Dzar, dari Nabi Shallallahu alaihi wasallam bahwasanya beliau bersabda : Pada setiap persendian kalian harus dikeluarkan sedekahnya setiap pagi; Setiap tasbih (membaca subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (membaca Alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (membaca Lailaha illallah) adalah sedekah, setiap takbir (membaca Allahu Akbar) adalah sedekah, amar bil ma'ruf adalah sedekah, nahi ‘anil munkar adalah sedekah. Semua itu dapat terpenuhi dengan (shalat) dua rakaat yang dilakukan di waktu Dhuha.(HR. Muslim, no. 1704) .
10. Hadits keutamaan shalat sunnah empat rakaat sebelum dzuhur dan sesudahnya
قَالَتْ أُمُّ حَبِيْبَةَ زَوْجُ النَّبِىِّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ حَافَظَ عَلَى أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَأَرْبَعٍ بَعْدَهَا حَرُمَ عَلَى النَّارِ
Ummu Habibah istri Nabi saw berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda : Barang siapa yang memelihara empat rakaat sebelum Dzuhur dan empat rakaat setelahnya, maka Allah mengharamkannya masuk neraka. (H.R. Abu Daud no. 1271, Turmudzi no. 430 dan lainnya).
11. Hadits keutamaan baca istighfar setelah shalat
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ حَدَّثَنِى أَبِى حَدَّثَنَا أَبُوْ مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللهِ بْنُ الْوَلِيْدِ الْوَصَّافِىُّ عَنْ عَطِيَّةَ العَوْفِىِّ عَنْ أَبِىْ سَعِيْدٍ الْخُدْرِىِّ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَالَ حِيْنَ يَأْوِى إِلَى فِرَاشِهِ أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمِ الَّذِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّوْمُ وأَتُوْبُ إِلَيْهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ غَفَرَ اللهُ لَهُ ذُنُوْبَهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ رَمْلِ عَالِجٍ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ عَدَدِ وَرَقِ الشَّجَرِ .
Dari Abu Said Al-Khudriy beliau berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda : "Barang siapa yang mengucapkan ketika ia tinggal di hamparannya membaca: Astaghfirulloohal ‘adiim alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuumu wa-atuubu ilaiih (Saya mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung yang tidak ada Tuhan kecuali Dia Yang Maha Hidup Yang berdiri sendiri dan saya bertaubat kepada-Nya) tiga kali maka Allah mengampuni dosa-dosanya meskipun seperti buih lautan atau seperti bilangan (jumlah) pasir yang bertumpuk-tumpuk atau bilangan daun pohon-pohon" (H.R. Ahmad no.11372).
12. Hadits keutamaan shalat sunnah wudhu
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِبِلَالٍ عِنْدَ صَلَاةِ الْفَجْرِ يَا بِلَالُ حَدِّثْنِيْ بِأَرْجٰى عَمَلٍ عَمِلْتَهُ فِي الْإِسْلَامِ فَإِنِّي سَمِعْتُ دَفَّ نَعْلَيْكَ بَيْنَ يَدَيَّ فِي الْجَنَّةِ قَالَ مَا عَمِلْتُ عَمَلًا أَرْجٰى عِنْدِيْ أَنِّي لَمْ أَتَطَهَّرْ طَهُوْرًا فِي سَاعَةِ لَيْلٍ أَوْ نَهَارٍ إِلَّا صَلَّيْتُ بِذٰلِكَ الطُّهُوْرِ مَا كُتِبَ لِيْ أَنْ أُصَلِّيَ قَالَ أَبُوْ عَبْدُ اللهِ دَفَّ نَعْلَيْكَ يَعْنِيْ تَحْرِيْكَ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu bahwa Nabi Shallallahu alaihi wasallam berkata, kepada Bilal ra ketika shalat Fajar (Shubuh): "Wahai Bilal, ceritakan kepadaku amal yang paling utama yang sudah kamu amalkan dalam Islam, sebab aku mendengar di hadapanku suara sandalmu dalam surga". Bilal berkata; "Tidak ada amal yang utama yang aku sudah amalkan kecuali bahwa jika aku bersuci (berwudhu') pada suatu kesempatan malam ataupun siang melainkan aku selalu shalat dengan wudhu' tersebut disamping shalat wajib". Berkata, (Abu 'Abdullah): Istilah "Daffa na'laika maksudnya gerakan sandal". (H.R. Bukhari no. 1149).
13. Hadits keutamaan shalat isya dan subuh berjamaah
دَخَلَ عُثْمَانُ بْنُ عَفَّانَ الْمَسْجِدَ بَعْدَ صَلَاةِ الْمَغْرِبِ فَقَعَدَ وَحْدَهُ فَقَعَدْتُ إِلَيْهِ فَقَالَ يَا ابْنَ أَخِيْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ
Usman bin Affan memasuki masjid setelah shalat maghrib, ia lalu duduk seorang diri, maka aku pun duduk menyertainya. Katanya; "Wahai keponakanku, aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa shalat isya` berjama'ah, seolah-olah ia shalat malam selama separuh malam, dan barangsiapa shalat shubuh berjamaah, seolah-olah ia telah shalat seluruh malamnya". (H.R. Muslim no.1523).
14. Hadits keutamaan mengucap amin dalam shalat jamaah
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا قَالَ الْقَارِئُ )غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّيْنَ (فَقَالَ مَنْ خَلْفَهُ آمِيْنَ فَوَافَقَ قَوْلُهُ قَوْلَ أَهْلِ السَّمَاءِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Apabila pembaca mengucapkan, 'Ghairil Maghdhubi Alaihim waladh-Dhaallin {bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.}' lalu orang yang di belakangnya mengucapkan, 'Amin' lalu perkataannya bersesuaian dengan perkataan penduduk langit, niscaya dosanya yang telah lalu diampuni." (H.R. Muslim no. 947).
15. Hadits keutamaan menunggu shalat berjamaah
عَنْ أَبِي مُوْسٰى قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أَعْظَمَ النَّاسِ أَجْرًا فِي الصَّلَاةِ أَبْعَدُهُمْ إِلَيْهَا مَمْشًى فَأَبْعَدُهُمْ وَالَّذِيْ يَنْتَظِرُ الصَّلَاةَ حَتّٰى يُصَلِّيَهَا مَعَ الْإِمَامِ أَعْظَمُ أَجْرًا مِنَ الَّذِيْ يُصَلِّيَهَا ثُمَّ يَنَامُ وَفِي رِوَايَةِ أَبِي كُرَيْبٍ حَتّٰى يُصَلِّيَهَا مَعَ الْإِمَامِ فِي جَمَاعَةٍ
Dari Abu Musa katanya; Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Manusia paling besar pahalanya dalam shalat adalah yang paling jauh perjalannya, lalu yang selanjutnya, dan seseorang yang menunggu shalat hingga melakukannya bersama imam, lebih besar pahalanya daripada yang melakukannya kemudian tidur." Dan dalam suatu periwayatan Abu Kuraib disebutkan; "Hingga ia tunaikan shalat bersama imam secara berjama'ah." (H.R. Muslim no. 1545).
16. Hadits keutamaan merapatkan shaf dalam shalat
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رُصُّوا صُفُوفَكُمْ وَقَارِبُوا بَيْنَهَا وَحَاذُوا بِالأَعْنَاقِ فَوَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ إِنِّى لَأَرَى الشَّيْطَانَ يَدْخُلُ مِنْ خَلَلِ الصَّفِّ كَأَنَّهَا الْحَذَفُ
Dari Anas bin Malik dari Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda : Rapatkan shaf shaf kalian, dekatkanlah jarak antara keduanya, dan sejajarkanlah antara leher-leher. Demi Dzat yang jiwaku berada di dalam genggaman-Nya, sesungguhnya saya melihat setan masuk ke dalam celah celah shaf itu, tak ubahnya bagai anak kambing kecil. (H.R. Abu Daud no. 667).
17. Hadits keutamaan adzan dan shaf awal
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الْأَوَّلِ ثُمَّ لَمْ يَجِدُوْا إِلَّا أَنْ يَسْتَهِمُوْا عَلَيْهِ لَاسْتَهَمُوْا وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِي التَّهْجِيْرِ لَاسْتَبَقُوْا إِلَيْهِ وَلَوْ يَعْلَمُوْنَ مَا فِي الْعَتَمَةِ وَالصُّبْحِ لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا. رواه البخارى
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Seandainya manusia mengetahui apa (kebaikan) yang terdapat pada adzan dan shaf awal, lalu mereka tidak akan mendapatkannya kecuali dengan cara mengundi, niscaya mereka akan melakukannya. Dan seandainya mereka mengetahui kebaikan yang terdapat dalam bersegera (menuju shalat), niscaya mereka akan berlomba-lomba. Dan seandainya mereka mengetahui kebaikan yang terdapat pada shalat 'Isya dan Shubuh, niscaya mereka akan mendatanginya walaupun harus dengan merangkak." (H.R. Bukhari no. 615).
Semoga bermanfaat...