Kamis, 03 Februari 2022

17 QUOTES CAK NUN, BUDAYAWAN DAN INTELEKTUAL MUSLIM (BAGIAN 3)

Edisi Kamis, 3 Februari 2022 M / 1 Rajab 1443 H. 

Selain menyukai dunia teater, Emha Ainun Nadjib juga aktif menulis, hingga menjadi narasumber pengajian bulanan yang dikenal dengan komunitas Masyarakat Padang Bulan di berbagai daerah. Ia juga kerap kali memimpin kelompok musik, KiaiKanjeng dengan membawakan sholawat-sholawat nabi hingga syair religius bertema dakwah. Cak Nun dan komunitas KiaiKanjeng juga pernah mendatangi negara lain seperti, Inggris, Jerman, Skotlandia, Italia, dan Belanda. Bersama komunitas KiaiKanjeng juga, Cak Nun memadukan seni, agama, pendidikan, politik, sinergi ekonomi untuk mengangkat potensi masyarakat.

Cak Nun adalah sang budayawan Jawa yang berhasil memperoleh Penghargaan Satyalancana Kebudayaan 2010 dari Presiden SBY, pada bulan Maret 2011. Sangat berharga sekali, Penghargaan Satyalancana Kebudayaan ini akan diberikan bagi seseorang yang memiliki jasa besar di bidang kebudayaan serta kemampuan melestarikan kebudayaan daerah hingga nasional dan karya – karyanya bermanfaat untuk masyarakat, bangsa, dan negara, seperti yang telah diungkap oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik.

Berikut ini beberapa kata-kata mutiara Emha Ainun Nadjib yang dapat menjadi bahan renungan kita :

1. “Menyepi itu penting, supaya kamu benar-benar bisa mendengar apa yang menjadi isi dari keramaian.”

– Cak Nun

2. “Agama kurang diperkenalkan sebagai berita gembira dan janji cinta, melainkan sebagai tukang cambuk, pendera dan satpam otoriter”

– Cak Nun

3. “Agama diajarkan kepada manusia agar ia memiliki pengetahuan dan kesanggupan untuk menata hidup, menata diri dan alam, menata sejarah, kebudayaan, politik.”

– Cak Nun

4. “Al-Fatihah haruslah mencerminkan proses dan tahapan pencapaian sejarah kita sebagai diri pribadi serta kita sebagai umatan wahidah. Ketika sampai di kalimat na’budu, tingkat yang harus kita capai telah lebih dari ‘abdullah, yakni khalifatullah.”

– Cak Nun

5. “Agama adalah perilaku, agama adalah sikap. Dan semua agama mengajarkan kesantunan, kasih sayang dan Cinta kasih sesama.”

– Cak Nun

6. “Agama itu letaknya di dapur. Tidak masalah mau pakai wajan merk apa di dapur, yang utama adalah makanan yang disajikan di warung sehat. Maka ukuran keberhasilan orang beragama bukan pada sholat atau umrohnya, melainkan pada perilakunya.”

– Cak Nun

7. “Salah satu unsur cinta dewasa adalah empati. Kalau kekasih kita haus. Kita yang gugup mencarikan air minum. Kalau kekasih kita terluka. Perasaan kita yang mengucurkan darah.”

– Cak Nun

8. “Engkau bisa mencintai meskipun tanpa cinta.”

– Cak Nun

9. “Cinta bukanlah bertahan seberapa lama. Tetapi seberapa jelas dan ke mana arahnya.”

– Cak Nun

10. “Hanya sunyi, yang sanggup mengajarkan kita, untuk tak mendua.”

– Cak Nun

11. “Salah satu unsur cinta dewasa adalah empati. Kalau kekasih kita haus, kita yang gugup mencarikan air minum. Kalau kekasih kita terluka, perasaan kita yang mengucurkan darah.”

– Cak Nun

12. “Apa gunanya kepandaian kalau tidak memperbesar kepribadian manusia sehingga ia makin sanggup memahami orang lain?”

– Cak Nun

13. “Jangan paksa orang untuk mencintaimu. Tagihlah dirimu untuk mencintai siapapun.”

– Cak Nun

14. “Orang boleh salah, agar dengan demikian ia berpeluang menemukan kebenaran dengan proses autentiknya sendiri.”

– Cak Nun

15. “Empati adalah salah satu unsur yang harus ada dalam menjalin hubungan, Antara satu sama lain harus saling menghargai dan memahami karena pada dasarnya cinta adalah saling melengkapi. Selalu berusaha merasakan apa yang dirasakan pasangannya juga adalah salah satu wujud nyata dari cinta.”

– Cak Nun

16. “Kalau kamu kehilangan kepekaan terhadap keindahan, kamu tidak menemukan apa-apa di dunia.”

– Cak Nun

17. “Orang boleh salah, agar dengan demikian ia berpeluang menemukan kebenaran dengan proses autentiknya sendiri”

– Cak Nun

Semoga bermanfaat....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.