Minggu, 06 Februari 2022

17 KALAM-KALAM MUTIARA ULAMA-ULAMA AL-AZHAR MESIR

Edisi Ahad, 6 Februari 2022 M / 4 Rajab 1443 H. 

Imam Besar Al-Azhar (bahasa Arab: الإمام الأكبر Al-Imam al-Akbar‎), juga dikenal sebagai Grand Syaikh Al-Azhar atau Syaikh Besar Al-Azhar (bahasa Arab: شيخ الأزهر الشريف Syaikh al-Azhar asy-Syarif‎) adalah jabatan ulama Islam Sunni yang dihormati dan jabatan publik penting di Mesir dan dianggap oleh sebagian umat Islam sebagai otoritas tertinggi dalam pemikiran Islam Sunni dan fikih dan mempunyai pengaruh kuat dalam masyarakat Islam di seluruh dunia terutama bagi pengikut mazhab Asy'ariyah dan Maturidi. Imam Besar mengawasi Masjid Al-Azhar, ekstensi Universitas Al-Azhar dan bertanggung jawab atas urusan agama resmi selain Mufti Besar Mesir. Saat ini, Ahmad el-Tayeb menjabat sebagai Imam Besar Al-Azhar.

Gelar ini dikeluarkan sesuai dengan Undang-undang Nomor 103 Tahun 1961 mengenai Pegembangan Al-Azhar, dengan dibubarkannya Dewan Ulama Senior Al-Azhar dan digantikan dengan Akademi Riset Islam. Dengan dikeluarkannya peraturan ini, maka Syaikh Al-Azhar merupakan Imam Besar Al-Azhar, dan Imam yang diminta pendapatnya mengenai urusan-urusan keagamaan, yang sesuai dengan al-Qur'an dan ilmu-ilmu Islam. Pengangkatan Imam Besar Al-Azhar sesuai dengan Keputusan Presiden yang diambil dari anggota Akademi Riset Islam.

Meskipun gelar Imam Besar Al-Azhar pertama kali digunakan sejak tahun 1961, tetapi sejak abad ke-14, Masjid Al-Azhar dan Universitas Al-Azhar dipimpin oleh Musyrif Al-Azhar kemudian gelar tersebut diganti menjadi Nazhir Al-Azhar dan pada masa Kesultanan Utsmaniyah gelar tersebut menjadi Grand Syaikh Al-Azhar atau Syaikh Besar Al-Azhar.

Berikut ini beberapa kalam mutiara Ulama-ulama Al-Azhar Mesir :

1. Jagalah hatimu saat engkau bersama waliyullah, ahli zuhud, dan ahli wara’. Dan jagalah akalmu saat engkau bersama seorang faqih (ahli fiqih). 

{Syekh Muhammad Muhanna}.

2. Saya meyakini orang lain lebih baik dari pada saya, akan tetapi hal ini tidak berarti bertentangan dengan keyakinan saya bahwa jalan Ahlussunnha Wal Jama’ah, Sufi, Asy’ariyah, dan bermadzhab (dalam berfiqih) adalah jalan yang paling selamat. 

{Syakh Asyraf Saad}.

3. Kritikan kita kepada seseorang lebih ke pemikirannya, bukan mengarah kepribadiannya.

{Syekh Yusri Rusydi Jabr}.

4. Keras hati adalah sebuah penyakit yang tidak ada obatnya. Pemilik hati keras masih bisa mendengarkan ketukan dan teguran dari Allah dan Rasulullah, akan tetapi hatinya tidak bisa tersentuh yang kemudian bisa memberikan kedamaian padanya. 

{Syekh Said Ramadhan al-Bouthi}.

5. Batu itu lebih berpotensi mendapat hidayah dari pada manusia yang diuji dengan kerasnya hati. 

{Syekh Said Ramadhan Al-Bouthi}.

6. Dalam sejarah, Khawarij muncul pada tahun 37 H pada zaman Sayyidina Ali bin Abi Thalib dengan tuduhan bahwa beliau tidah faham agama. Padahal sayyiduna Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam bersabda, “Aku adalah kotanya ilmu, dan Ali adalah gerbangnya”. 

{Syekh Ali Jum’ah}.

7. Manfaat berkumpul dengan orang saleh adalah bisa mencontoh akhlak beliau. Beliau telah mencontoh akhlak gurunya, dan gurunya mencontoh akhlak gurunya lagi, dan begitu seterusnya sampai kepada Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam Maka, penuhilah rumah kalian dengan akhlak Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam. 

{Syekh Usamah Sayyid Azhari}.

8. Najis zahir membatalkan shalat, sedangka najis batin menghalangi sillah (ketersambungan dengan Allah). Menyucikan zahir dengan air, sedangkan menyucikan batin dengan dzikir. 

{Syekh Fathi said}.

9. Imam Nawawi ketika ditanya, lebih unggul mana antara langit dan bumi, beliau menjawab, “tentu langit lebih mulia ketimbang bumi, sebab di langit banyak ahli ibadahnya. Tetapi ada satu petak tanah di bumi yang lebih mulia dari pada langit, yaitu tempat dimana Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam dimakamkan, karena Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam adalah makkhluk yang paling mulia. 

{Syekh Hisyam Kamil}.

10. Saya tidak khawatir kepada seseorang yang mau berfikir walau masih melenceng, karena suatu saat ia pasti kembali pada kebenaran. Justru aku khawatir kepada seseorang yang tidak mau berfikir meski ia sedang dalam keadaan mendapat petunjuk, sebab suatu saat ia bisa berubah menjelma menjadi kapas yang mudah diombang-ambingkan oleh angin. 

{Syekh Muhammad Al-Ghazali}.

11. Jangan lihat kecilnya dosa, tapi lihatlah siapa yang kau langgar perintahnya. 

{Syekh Muhammad Muhanna}.

12. Basahilah lisanmu dengan dzikir, karena di dalam dzikir terdapat barakah khusus yang bisa menghidupkan hati. Dzikir bisa menghidupkan cahaya dan membuka rahasia-rahasia yang ada pada dirimu. 

{Syekh Muhammad Muhanna}.

13. Yang dibutuhkan umat Islam saat ini adalah pemurnian hati, pemurnian lisan, dan pemurnian tangan. 

{Syekh Abdullah bin Bayyah}.

14. Orang yang hafal Al-Qur’an belum tentu alim, tetapi orang yang alim harus hafal Al-Qur’an. 

{Syekh Yusri Rusydi Jabr}.

15. Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam setiap saat derajatnya naik. Shalawat kita bisa menambah kemuliaan Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam  di sisi Allah. Sebab mulia itu tidak memiliki batas, seperti angka yang tak terbatas. 

{Syekh Ali Jum’ah}.

16. Tahukah kalian betapa sibuk orang-orang zaman sekarang dengan handpone, pagi dan petang, sebelum shalat dan sesudah shalat, sebelum tidur dan sesudah tidur. Demikian juga dengan apa yang dilakukan oleh ulama salafus shalih, tapi dengan Al-Qur’an. 

{Syekh Ahmad Isa Al-Mu’ashrawi}.

17. Kalau sudah bisa, atau sudah sampai pada derajat kemampuan untuk berijtihad, ahlan wasahlan, tidak masalah. Tapi kalau belum mampu untuk berijtihad seperti kita ini, hanya ada dua jalan: satu menjadi muqallid (orang yang mengikuti ulama), dua sesat dan menyesatkan bagi orang lain. 

{Syekh Hisyam Kamil}.

Semoga bermanfaat....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.