Edisi Kamis, 14 September 2023 M / 28 Shafar 1445 H.
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam selalu memperlakukan tidur memakai adab atau etika yang sangat baik. Dalam hadits Barra bin ‘Azib radhiyallahu'anhu, “Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, Jika kalian hendak tidur di pembaringan, berwudhulah seperti wudhu untuk shalat. Kemudian berbaringlah kamu dengan berbaring di lambung kananmu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Pada hadits tersebut memberikan pengajaran untuk umat Islam agar berbaring atau tidur di lambung kanan yang ternyata kini juga di dukung dengan beberapa penelitian dari para ilmuwan mengenai posisi tidur tersebut. Untuk mengetahui apa saja adab dan posisi tidur yang baik menurut Islam, berikut ini kami memiliki ulasan selengkapnya untuk anda perhatikan :
1. Miring ke Kanan
Al Barra` bin Azib, Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda, “Apabila kamu hendak tidur,maka berwudhulah (dengan sempurna) seperti kamu berwudhu untuk shalat, kemudian berbaringlah di atas sisi tubuhmu yang kanan“.
Seperti sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, salah satu posisi tidur terbaik di dalam Islam adalah menghadap ke arah kanan yang sebelumnya juga disempurnakan dengan wudhu serta shalat.
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710).
2. Meletakkan Tangan Dibawah Pipi Kanan
“Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wasallam apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR. Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No. 3877 dan Ibnu Hibban No. 2350).
3. Tidur di Bawah Malam
“Bahwasanya Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wasallam membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” (Hadits Riwayat Al-Bukhari No. 568 dan Muslim No. 647).
4. Tidak Tidur Tengkurap
Untuk anda yang terbiasa tidur dengan posisi tengkurap atau telungkup, akan lebih baik jika dihilangkan karena merupakan posisi tidur yang sangat dimurkai Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
“Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.” (HR. Abu Dawud dengan sanad yang shohih).
Selain itu, Dr. Zafir al-Altar juga mengungkapkan jika tidur dengan posisi tengkurap di atas perut dalam waktu yang cukup lama akan membuat orang tersebut kesulitan bernapas sebab berat badan seluruhnya akan menekan area dada sehingga menghalangi kontraksi saat bernafas. Sementara seorang peneliti dari Australia mengungkapkan jika peningkatan kematian pada anak anak naik tiga kali lipat saat tidur dengan posisi tengkurap dibandingkan dengan posisi menyamping.
5. Tidak Tidur Menyamping ke Kiri
Tidur menyamping ke arah kiri juga dianjurkan untuk dihindari dan tidak dijadikan kebiasaan dalam Islam dan juga dari segi kesehatan sebab akan berbahaya untuk kesehatan organ tubuh khususnya jantung. Hal ini disebabkan karena paru paru sebelah kanan yang berukuran besar akan menekan jantung dan akan mempengaruhi kinerja organ jantung tersebut khususnya pada usia lanjut.
6. Tidur Dengan Keadaan Gelap
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam selalu tidur dalam keadaan sekitar yang gelap seperti sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam: “Padamkanlah lampu saat akan tidur, tutuplah pintu, tutuplah rapat rapat bejana bejana dan tutuplah makanan dan minuman. [Mutafaqun ‘alaih].
Anjuran tentang cara tidur yang baik menurut Islam ini ternyata juga akan membuat kekebalan tubuh bisa terbentuk dengan lebih optimal. Dalam keadaan yang gelap, maka pembentukan hormon melatonin yang berfungsi sebagai antioksidan untuk melindungi tubuh dari radikal bebas akan terbentuk semakin optimal.
7. Hindari Tidur Terlentang
Memiliki kebiasaan tidur terlentang tidak dianjurkan dalam Islam nyatanya juga akan memberi resiko bagi kesehatan yakni kelainan tulang belakang karena seluruh beban tubuh akan tertumpu pada tulang belakang.
Selain itu, Dr. Zafir Al aftar juga memberi penjelasan jika posisi tidur terlentang akan membuat seseorang bernafas menggunakan mulutnya. Akibatnya, mulut akan menjadi kering sehingga rentan dengan radang gusi dan kuman serta kotoran yang seharusnya bisa tersaring lewat bulu pada hidung akan langsung masuk ke dalam mulut. Ini membuat seseorang yang sering tidur dengan posisi terlentang lebih rentan pada penyakit yang berhubungan dengan pernapasan.
8. Luruskan Punggung dan Sedikit Menekuk Kaki
Posisi tidur yang baik dalam Islam selanjutnya adalah dengan meluruskan punggung sambil sedikit menekuk kaki. Hal ini dilakukan supaya anggota gerak tubuh akan merasa lebih rileks. Sedikit menekuk kaki akan membuat otot perut rileks sehingga akan bangun tidur dalam keadaan lebih segar dan bugar karena semua anggota tubuh bisa beristirahat dengan optimal.
9. Tidur Sesudah Shalat Isya
Apabila tidak terdapat aktivitas lainnya, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam menganjurkan supaya umat muslim bisa tidur lebih cepat yakni sesudah sholat isya. Jika dilihat dari segi ibadah, orang yang tidur lebih awal tentunya akan bangun lebih awal juga dan bisa melakukan sholat malam atau tahajud sehingga nantinya akan merasakan manisnya bermunajat pada Rob dalam kesendirian.
Sedangkan dilihat dari segi kesehatan, tidur lebih awal akan mendukung kinerja organ hati serta sumsum tulang belakang sehingga tetap dapat berjalan dengan baik. Malam hari merupakan waktu paling baik untuk organ hati supaya bisa menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh sekaligus memperbaharui sel darah yang mengalami kerusakan.
10. Wudhu Sebelum Tidur
Wudhu sebelum tidur sangat dianjurkan dalam Islam karena memiliki nilai ibadah seperti kesehatan, mencegah kuman di permukaan kulit. Selain itu, gerakan wudhu yaitu istisnaq atau menghirup air akan mencegah terjadinya penyakit pada hidung. Selain itu, rajin berwudhu juga akan menjauhkan berbagai kuman penyakit dibandingkan mereka yang tidak berwudhu.
“Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat.” (HR. Al-Bukhari No. 247 dan Muslim No. 2710).
11. Tidak Disarankan Telanjang
Cara tidur yang baik di dalam Islam juga tidak menyarankan untuk tidur dalam posisi telanjang atau tidak mengenakan sehelai kain pun seperti yang tertulis dalam sebuah hadits, “Tidak diperbolehkan tidur hanya dengan memakai selimut, tanpa memakai busana apa-apa”. (HR. Muslim).
12. Tidak Tidur Terlalu Lama
Kebiasaan waktu tidur dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat baik untuk dijadikan teladan. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam selalu tidur tidak melebihi batas dari waktu tidur yang dibutuhkan dan juga tidak menahan diri untuk beristirahat.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu tidur pada awal malam dan bangun pada pertengahan malam.
13. Meletakkan Kaki Diatas Kaki Lain
Posisi tidur dengan terlentang serta satu kaki bertumpu pada kaki lainnya juga bisa dilakukan seperti yang dilakukan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dimana Beliau sesekali tidur dengan posisi terlentang dengan meletakkan salah satu kakinya berada diatas kaki yang lain.
14. Hindari Posisi Sebagian Tubuh Terkena Matahari
Dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga melarang umatnya untuk tidur memakai posisi setengah bagian tubuh yang terkena cahaya matahari dan sebagian tubuh lainnya tidak terkena cahaya matahari.
Abi Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata jika Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Jika salah seorang diantara kalian berada di bawah matahari, kemudian bayangan beringsut darinya sehingga sebagian tubuhnya berada di bawah matahari dan sebagiannya lagi terlindung bayangan, maka hendaklah dia berdiri (maksudnya tidak tetap berada di tempat tersebut)”
15. Membalikan Tubuh Sambil Mengucap Doa
Disunnahkan juga pada saat tidur dan ingin membalikkan tubuh dari satu sisi ke sisi yang lain hendaknya mengucapkan doa, “aa ilaha illallahu waahidulqahhaaru rabbussamaawaati wal ardhi wa maa baynahumaa ‘aziizulghaffaru.”
16. Memakai Celak Mata
Memakai celak mata disaat tidur juga sangat disarankan seperti hadits Ibnu Umar, “Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam senantiasa memakai celak dengan batu celak setiap malam sebelum beliau hendak tidur malam, beliau sholallahu ‘alaihi wassalam memakai celak pada kedua matanya sebanyak 3 kali goresan.” (HR. Ibnu Majah No. 3497).
17. Mengibaskan Tempat Tidur
Selain itu mengibaskan tempat tidur atau membersihkan tempat tidur dari kotoran juga hendaknya dilakukan saat akan pergi tidur. Hal ini menjadi cara tidur baik dalam Islam seperti sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Jika salah seorang di antara kalian akan tidur, hendaklah mengambil potongan kain dan mengibaskan tempat tidurnya dengan kain tersebut sambil mengucapkan ‘bismillah’, karena ia tidak tahu apa yang terjadi sepeninggalnya tadi.” (HR. Al Bukhari No. 6320, Muslim No. 2714, At-Tirmidzi No. 3401 dan Abu Dawud No. 5050).
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, posisi tidur paling baik di dalam Islam adalah tidur dengan posisi tubuh miring atau menghadap ke kanan dan juga didukung dengan penelitian lanjutan yang ternyata juga akan memberikan dampak kesehatan bagi tubuh jika dibandingkan dengan posisi tidur lainnya. Dengan ulasan yang sudah kami berikan ini, diharapkan kita semua bisa mendapatkan petunjuk Rasulullah mengenai adab dan posisi tidur yang baik dan sempurna untuk kita sebagai umat-Nya dan juga bermanfaat untuk kesehatan.
Semoga bermanfaat ....
ONE DAY ONE HADITS
Kamis, 14 September 2023 M / 28 Shafar 1445 H.
Adab Saat Tidur
عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ سَأَلَ رَسُولَ اللّٰهِ – صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – أَيَرْقُدُ أَحَدُنَا وَهْوَ جُنُبٌ قَالَ: نَعَمْ إِذَا تَوَضَّأَ أَحَدُكُمْ فَلْيَرْقُدْ وَهُوَ جُنُبٌ. (رواه البخاري و مسلم)
Dari Ibnu ‘Umar, ia berkata bahwa ‘Umar bin Al Khottob pernah bertanya kepada Rasûlullâh Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, “Apakah salah seorang di antara kami boleh tidur sedangkan ia dalam keadaan junub?” Beliau ﷺ menjawab: “Iya, jika salah seorang di antara kalian junub, hendaklah ia berwudhu' lalu tidur.” (HR. Bukhari no. 287 dan Muslim no. 306).
Pelajaran yang terdapat didalam Hadits diatas :
1. Ulama' berkata bahwa disunnahkan bagi yang junub untuk berwudhu' ketika hendak makan, minum, tidur ataupun ketika ingin mengulangi hubungan intim lagi. Namun jika memilih untuk mandi besar, itu lebih sempurna. Jika tidak berwudhu', maka berarti meninggalkan yang lebih utama (kesunahannya).
2. Ketika tidur, dimakruhkan untuk tidur dalam keadaan junub berdasarkan dalil hadits tersebut. Karena orang yang tidur terlepas ruhnya sementara waktu. Ketika itu, ruh tersebut sujud di hadapan Allah. Sedangkan jika seseorang dalam keadaan junub, tidak bisa seperti itu. Jadinya, jika seseorang tidur dalam keadaan junub lantas junubnya tersebut tidak juga diperingan dengan wudhu', maka maksud ruh untuk sujud di sini tidaklah tercapai.
3. Begitu pula ada maslahat jika seseorang mandi terlebih dahulu untuk menghilangkan hadats besar (junub) sebelum tidur, yaitu Maslahat Badaniyah yakni badan bertambah semangat dan ia pun ketika bangun tidur bertambah fit.
4. Jika tidak mandi, maka minimal berwudhu'.Jika tidak berwudhu', maka badan akan mudah malas dan lemas. Ketika bangun tidur pun demikian, bahkan lebih bertambah malas.
5. Hadits tersebut di atas intinya menjelaskan tidak mengapa seseorang tidur dalam keadaan junub, namun disarankan berwudhu' terlebih dahulu. (Lihat Syarh ‘Umdatil Ahkam, hal. 87).
6. Namun hadits di atas masih menunjukkan bolehnya orang yang junub tidur walaupun tidak dengan wudhu'. Ketika Rasûlullâh Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ditanya, “Apakah salah seorang di antara kami boleh tidur sedangan ia dalam keadaan junub?” Beliau lantas menjawab, “Iya.” Ini menunjukkan bahwa wudhu' tersebut hanyalah disunnahkan, bukanlah wajib. Karena jawaban Rasûlullâh Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dapat berarti boleh tidur dalam keadaan junub (walaupun tanpa wudhu').
7. Kesimpulan keadaan orang yang junub sebelum tidur:
1) Junub lalu mandi sebelum tidur, ini lebih sempurna.
2) Junub dan wudhu' terlebih dahulu sebelum tidur, ini yang disunnahkan untuk memperingan junub.
3) Junub dan tanpa wudhu', lalu tidur. Seperti ini masih dibolehkan.
Tema Hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :
1. Islam adalah agama kebersihan. Yang paling baik adalah menyegerakan mandi besar setelah berhubungan. Namun, dibolehkan bagi orang yang junub untuk menunda mandi besar sampai fajar. Hanya saja disunahkan kepada pasangan suami istri yang junub itu untuk melakukan wudhu' terlebih dahulu sebelum tidur atau sebelum melakukan aktivitas lainnya;
إِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ ۞
"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." (QS. Al Baqarah : 222).
2. Yakni supaya kalian mensyukuri nikmat-nikmat-Nya atas kalian dalam hal-hal yang telah disyariatkan-Nya bagi kalian yaitu, bersuci;
وَلَكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ ۞
"Dan tetapi Dia hendak membersihkan kalian dan menyempurnakan nikmat-Nya bagi kalian, supaya kalian bersyukur." (QS. Al-Maidah : 6)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.